B-14B KELOMPOK 8
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, atas berkat dan rahmat beliaulah kami dapat
makalah ini, maka dari itu saya harap Bapak/Ibu dapat memberikan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulisan ini ditujukan untuk memenuhi tuntutan akademik sebagai tugas
penulisan makalah untuk mata kuliah Keperawatan Jiwa.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini, yaitu :
a. Untuk mengetahui proses dari keperawatan jiwa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas klien
2. Keluhan utama/alasan masuk
3. Faktor predisposisi
4. Aspek fisik/biologis
5. Aspek psikososial
6. Status mental
7. Kebutuhan persiapan pulang
8. Mekanisme koping
9. Masalah psikososial dan lingkungan
10. Pengetahuan
11. Aspek medik
3
Data yang diperoleh dapat dikeompokkan menjadi 2 macam :
1. Data obyektif : yang ditemukan secara nyata yang didapatkan melalui
observasi dan pemeriksaan langsung oleh perawat.
2. Data suyektif : data yang disampaikan secara lisan oleh klien dan keluarga
yang diperoleh melalui wawancara perawat kepada klien dan keluarga.
Ada beberapa masalah utama klien yang ditemukan pada proses keperawatan
jiwa , yaitu
4
d. Gangguan pemeliharaan kesehatan b/d deficit perawatan diri : mandi dan
berhias
Ketidakefektifan Gg sensori/persepsi :
Gg pemeliharaan
penatalaksanaan halusinasi pendengaran
kesehatan
program terepeutik
2. Perilaku kekerasan
5
d. Ketidakefektifan Penatalaksanaan Program Terapeutik berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah.
6
Pohon masalah didapatkannya diagnosa di atas :
Gg sensori/persepsi: halusinasi
Akibat pendengaran
Masalah utama
Penyebab
Gg konsep diri :
harga diri rendah kronis
Kata kerja yang digunakan untuk menuliskan tujuan berfokus pada perilaku
pada table di bawah ini :
7
Aspek/Domain Kata Kerja yang Dipakai
Klien dapat
Pengetahuan/kognitif menyebutkan penyebab
ia marah
Klien dapat
mendemonstrasikan satu
Psikomotor
Kemampuan cara marah yang
mengendalikan diri konstruktif
Klien dapat
mengungkapkan
Afektif perasaan setelah terapi
aktivitas kelompok :
latihan asertif
8
berbicara yang
dicontohkan perawat
Klien
dapatmenyampaikan
pada perawat bila ia
mengalami halusinasi
2.1.4 IMPLEMENTASI
9
Sebelum melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, perawat
perlu memfalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih sesuai dan
dibutuhan oleh klien saat ini. Perawat juga menilai diri sendiri, apakah
mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual, dan teknikal yang
diperlukan untuk melaksanakan tindakan. Perawat juga menilai kembali
apakah tindakan aman bagi klien. Setelah tidak ada hambatan maka tindakan
keperawatan boleh dilaksanakan. Pada saat akan melaksanakan tindakan
keperawatan, perawat membuat kontrak dengan klien yang isinya menjelakan
apa yang akan dikerjakan dan peran serta yang diharapkan dari klien.
Dokumentasikan semua tindakan yang telah dilaksanakan beserta respon
klien.
Klien dan keluarga perlu dilibatkan dalam evaluasi agar dapat melihat
adanya perubahan, serta berupaya mempertahankan dan memelihara
perubahan terssebut. Pada evaluasi sangat diperlukan reinforcement untuk
menguatkan perubahan yang positif. Kien dan keluarga juga dimotivasi untuk
melakukan self-reinforcement.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
10
Adapun simpulan yang dapat diambil dari makalah diatas, proses
keperawatan terdiri dari lima fase, yaitu; pengkajian, diagnosa, rencana tindakan,
implementasi, dan evaluasi. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan
perumusan kebutuhan, atau masalah klien. Pada tahap perumusan diagnose
perawat mengidentifikasi pola data, membandingkan data dengan keadaan adaptif,
menganalisa dan mensintesa data, dan mengidentifikasi kebutuhan atau masalah
klien. Pada perencanaan keperawatan terdiri perawat menentukan tujuan umum,
tujuan khusus, dan rencana tindakan keperawatan. Pada tahap implementasi
perawat melakukan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan
keperawatan. Evaluasi meupakan proses berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus-menerus pada respon
klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
11
Keliat, B.A, dkk. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta :
EGC.
http://www.academia.edu/5165842/PROSES_KEPERAWATAN_JIWA-psik
http://www.academia.edu/8915544/Makalah_Keperawatan_Kesehatan_Jiwa_Mas
yarakat
12