Oleh
Sri Nurfadilla Oktaviani
1610630100056
2
LEMBAR PERSETUJUAN
NPM : 1610630100056
( )
Mengetahui,
Koord. Program Studi Kepenulisan
Universitas Singaperbangsa Karawang
( )KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kekhadirat Allah SWT atas segala
Pada Ny.R Dengan Preeklamsia Berat Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
kebidanan komprehensif sehingga dapat menjadi dasar ilmu kepada penulis dan
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
Ilmu Kesehatan.
3. Ibu Irma yanti S.SiT., M.kes selaku Koor. Prodi D III Kebidanan
Komprehensif PKK II B.
5. Seluruh Staff Verlos Kamer (VK), Perinatologi, dan Nifas
laporan komprehensif.
7. Seluruh dosen dan staff program studi kebidanan Universitas
laporan komprehensif.
PKK II B.
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang
II dapat bermanfaat bagi para pembaca dan atas partisipasi dari semua pihak
Penulis
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A..............................................................................Latar Belakang
........................................................................................................1
B...........................................................................Tujuan Penulisan
........................................................................................................5
C.........................................................................Manfaat Penulisan
........................................................................................................7
D...........................................................................Gambaran Kasus
........................................................................................................7
E.........................................................................Waktu dan Tempat
........................................................................................................9
A..........................................................................................Kehamilan
..........................................................................................................10
B...........................................................................................Persalinan
..........................................................................................................18
C...................................................................................................Nifas
..........................................................................................................44
4
D.................................................................................Bayi Baru Lahir
..........................................................................................................53
E...................................................................Teori Pre Eklampsi Berat
..........................................................................................................57
A..........................................................................................Kehamilan
..........................................................................................................68
B...........................................................................................Persalinan
..........................................................................................................69
C..................................................................................Bayi Baru Lahir
..........................................................................................................82
BAB IV PEMBAHASAN
A..........................................................................................Kehamilan
..........................................................................................................84
B...........................................................................................Persalinan
..........................................................................................................86
C...................................................................................................Nifas
..........................................................................................................88
D................................................................................ Bayi Baru Lahir
..........................................................................................................88
BAB V PENUTUP
A........................................................................................Kesimpulan
..........................................................................................................90
B...................................................................................................Saran
..........................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR BAGAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika surga ada ditelapak kaki ibu, pepatah ini menunjukkan betapa
pentingnya posisi ibu di masyarakat yaitu sebagai sosok perempuan yang paling
berjasa dalam kehidupan, tak ada perumpamaan seindah apapun yang sebanding
dengan kasih sayang yang ibu berikan dengan tulus kepada kita. Ibu merupakan
urusan rumah tangga, pendidikan anak dan kesehatan seluruh keluarga. Dengan
ditingkatkan sehingga bayi yang dilahirkan harus sehat dan tumbuh kembang
hidup dan merupakan indikator paling sensitif untuk menilai derajat kesehatan
eklamsia, hal ini masih merupakan penyebab utama kematian maternal dan
1
2
melalui antenatal secara teratur mulai trimester I sampai dengan trimester III
dalam upaya mencegah pre eklampsia menjadi lebih berat (Manuaba, 2012).
Maka dari itu dibutuhkan kemampuan bidan untuk mendeteksi penyulit dan
mengenai angka kematian ibu Pada 2030, mempuyai target dalam mengurangi
angka kematian ibu dari 359 menjadi 70 per 100 ribu kelahiran hidup dan
mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh
Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 210 per 100.000 kelahiran hidup pada
(11%), infeksi (8%) dan partus lama (6,5%), sedangkan Angka Kematian
Bayi (AKB) menurut WHO 32 per 1000 kelahiran hidup. Disebabkan karena
2013).
kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup akibat komplikasi kehamilan dan
Negara berkembang menyumbang sekitar 90% atau 302.000 dari seluruh total
kematian ibu yang diperkirakan terjadi pada tahun 2015. Indonesia termasuk
ibu di dunia.
hidup. Begitu pula dengan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia juga
2015).
Kasus kematian ibu dan bayi dari berbagai provinsi, Jawa barat menjadi
salah satu provinsi teratas sebagai penyumbang AKI dan AKB di Indonesia.
meningkat cukup tajam dari 748 kasus di tahun 2014 menjadi 823 kasus di
tahun 2015. Kondisi serupa juga terjadi pada bayi baru lahir. yakni meningkat
dari 3098 kasus di tahun 2014 menjadi 3369 kasus di tahun 2015. Rata-rata
setiap hari di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 kehilangan 2 Ibu dan 9 bayi
17 kasus, infeksi 6 kasus dan lain-lain 11 kasus. Jumlah kematian bayi pada
tahun 2015 mencapai 160 kasus, yang disebabkan oleh BBLR 64 kasus,
tahun 2018 periode Januari sampai Desember terdapat 26 kasus dari 1996
Pre Eklamsi Berat sebanyak 3 kasus dan Eklamsi 3 kasus. Sementara kasus
kematian bayi tahun 2018 periode Januari sampai Desember sebanyak 150
hamil dan bersalin sesuai dengan standar untuk melakukan deteksi dini
komplikasi pada ibu nifas, Ruang Perniatologi yang memiliki ruang khusus
organisasi nirlaba USA ID, yaitu pada tahun 2012 Kementrian Kesehatan
dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematia
emergensi obsetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit Pelayanan
5
(PONED) dan memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antara
atau sijari emas untuk melakukan sistem rujukan bila ada kegawatdaruratan
dan AKB.
angka kematian ibu & bayi, penulis tertarik untuk melakukan asuhan
kebidanan komprehensif pada ibu bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.
2018”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Penulis mampu menerapkan manajemen asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. R dengan Pre Eklamsi Berat di RSUD kabupaten
karawang tahun 2018 mulai dari persalinan, nifas, dan bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
(PEB).
c. Penulis mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah
atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang mungkin terjadi pada
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
7
kehamilan, persalinan, nifas terutama pre eklamsi berat dan bayi baru
2. Bagi Institusi
Dapat menjadi pengembangan materi perkuliahan khususnya
eklamsi berat dan bayi baru lahir dengan ibu yang mengalami pre
eklamsi berat.
D. Gambaran Kasus
1. Persalinan
Pasien pada tanggal 28 Desember 2018, pukul 07.00 WIB, tempat di
tanggal 28 Desember 2018, pukul 07.35 WIB, ibu terlihat senang dengan
kelahiran bayinya, ibu merasa masih mulas pada bagian perut, hasil
Desember 2018, pukul 07.40 WIB, ibu masih merasa ibu senang dan lega
selama 2 jam.
2. Nifas
Kunjungan pertama tanggal 28 Desember 2018 Pukul 15.00 WIB, di
Ruang Cilamaya Baru Rawat Gabung (RG), ibu tidak ada keluhan, hasil
bahaya nifas
3. Bayi Baru Lahir
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
pekerjaan dan alamat lengkap. Data subjektif dari ibu hamil yang
10
11
khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna serta pada payudara
a. Uterus
Tabel 2.1
Pembesaran uterus sesuai
Tinggi Fundus Uteri menurut Mc Donall
Tabel 2.2
Usia
b. Serviks Uteri
14
g. Sistem Respirasi
15
ibu hamil akan merasa susah bernafas. Ini juga didukung oleh
kemih tertekan.
j. Sistem Muskuloskeletal
Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan
badan dikatakan adanya resiko apabila < 145 cm. (saryono, 2010)
16
kejang
d. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sbeelumnya
e. Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua
f. Air ketuban keluar sebelum waktunya
mempengaruhi kehamilan.
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor resiko, baik dari pihak
nyawa ibu dan bayinya. Ibu dengan faktor resiko dua atau lebih,
B. Persalinan
1. Definisi Persalinan
18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Saifudin,
2012)
untuk:
kehamilan sebelumnya)
d. wanita hamil dengan penyakit umum, seperti penyakit
kekuatan his yang dirasakan ibu makin sering terjadi dan teratur
3. Tahapan Persalinan
Kala I persalinan dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten dan fase
1) Fase Laten
Dimulai awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
partus set
3) Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
4) Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku,
pemeriksaan dalam
6) Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dnegan
di partus set.
7) Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan
atau kasa yang sudah dibasahi dengan air DTT. Jika mulut
jika terkontaminasi.
8) Dengan menggunakan teknik aseptic, melakukan
telah lengkap
9) Mendekomentasikan sarung tangan dengan cara
kedua tangan
22
yang diatas (anterior) dari punggung kea rah kaki dengan hati-
dengan topi dan handuk dan biarkan terjadi kontak kulit antara
klem pertama
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan,
pusat terbuka.
24
menghendakinya
31) Meletakkan kain yang bersih dan kering.
dahulu
34) Memindahkan klem pada tali pusat
35) Meletakkan sarung tangan diatas kain perut ibu,
khusus.
41) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan
perdarahan aktif
42) Menilai ulang uterus dan memastikannya
dari pusat
45) Meningkatkan satu lagi simpul mati dibagian pusat
perdarahan pervaginam
50) Menganjurkan pada ibu/ keluarga bagaimana
pascapersalinan
53) Menempatkan semua peralatan di dalam larutan
kering
27
mengalir
60) Melengkapi partograf.
c. Kala III (Kala Uri)
secepatnya
c) tali pusat di potong
d) vernix (zat lemak putih) yang melekat ditubuh bayi
kulit bayi
e) tanpa dibedong bayi langsung ditengkurapkan
didada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu
kepalanya.
f)biarkan sekiranya 1 jam sampai bayi dapat menemukan
karena perdarahan.
Selama kala IV petugas harus memantau ibu setiap 15 menit
Penting untuk berada disamping ibu dan bayi selama dua jam post
kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam
pasca persalinan
4) Nilai perdarahan. Periksa perineum dan vagina setiap 15
menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama jam
10.23 8.11
4. Partograf
2010)
ketuban.
2) Denyut Jantung Janin
Nilai dan catat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit
memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang
32
tebal angka 180 dan 100. Akan tetapi, penolong harus sudah
waspada bila DJJ di bawah 120 atau di atas 160. Catat tindakan-
dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Catat
dapat dipalpasi.
dapat dipisahkan.
dipisahkan.
5) Kemajuan persalinan
Kolom dan lajur kedua partograf adalah untuk pencatatan
2007)
34
d) Pemeriksaan Dalam.
Angka 0-10 cm yang tertera di kolom paling kiri adalah
tidak terputus.
36
Tabel 2.4
Pemeriksaan
Pemeriksaan Luar Keterangan
Dalam
Sulit digerakkan,
bagian terbesar
H I – H II
= 4/5 kepala belum masuk
panggul.
Bagian terbesar
= 3/5 H II – H III kepala belum masuk
PAP.
Bagian terbesar
kepala
= 2/5 H III + sudah
masuk
panggul.
Kepala didasar
H III – H IV
= 1/5 panggul
H IV Di perineum
= 0/5
Tabel 2.5
Tulang panggul berdasarkan bidang hodge
sebaliknya.
ialah bidang yang sejajar dengan
setinggi os koksigis.
dilakukan.
g) Kontraksi Uterus
Di bawah lajur waktu partograf terdapat lima lajur kotak
kotak.
h) Obat-obatan dan Cairan yang Diberikan
Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur
waktunya.
kenyamanan ibu.
nadi dan tekanan darah ibu. -Nilai dan catat nadi ibu setiap 30
sesuai (●) Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam
yang sesuai.
dalam urin.
a. Melakukan Dekontaminasi
41
meminimalkan risiko infeksi, tidak hanya bagi ibu/bayi baru lahir, tapi
diberikan pada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara
C. Nifas
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu atau masa
Tabel 2.4
Involusi Uterus
Berat
No Involusi Tinggi Fundus Uteri
Uterus
Pertengahan pusat
3 1 minggu 500 gr
sympisis
3. Fisiologis Nifas
a. Uterus
Dalam masa nifas uterus akan mengalami pengecilan (involusi)
Tabel 2.5
Perubahan Uterus Masa Nifas
Tinggi
Berat Diameter Palpasi
Involusi fundus
uterus uterus Cervix
uteri
Setinggi 1000 Lembut
Plasenta Lahir 12,5 cm
pusat gram atau lunak
Pertengaha
500
7 hari n simfisis- 7,5 cm 2 cm
gram
pusat
Tidak 350
14 hari 5 cm 1 cm
teraba gram
Menyemp
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
it
Sumber: fitramaya, 2010
6 minggu
c. Lochea
1) Lochea Rubra
44
2) Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kuning, berisi darah dan lendir. Lochea ini
busuk.
a. Puerperium dini
b. Puerperium intermediate
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
syok
b. Bendungan ASI atau Payudara Bengkak
c. Subinvolusi uteri
a. Proses Laktasi
Selama kehamialn, hormone estrogen dan progesterone
proses menyusui.
b. ASI Ekslusif
payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Air susu ibu menurut
a. Nutrisi
Nutrisi atau asupan makanan yang dapat menjamin
minum lagi kapsul vitamin A pada hari kedua jarak kapsul pertama
posisi tidur dari terlentang, miring kanan, miring kiri, atau dengan
posisi lain.
48
post partum, jadwal kunjungan rumah pada masa nifas KF1 antara 6-
48jam, sementara KN2 dan KN3 bersamaan dengan KF2 yaitu antara
atonia uteri
4) Pemberian ASI awal
5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
stabil
b. Kunjungan 2 (KF II) : 4-28 hari setelah persalinan
1) Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus
perdarahan abnormal.
49
istirahat.
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperhatikan
tanda-tanda penyulit.
5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
dkk, 2013)
Bayi baru lahir adalah bayi berusia satu jam yang lahir pada usia
2010) Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0 – 28 hari
Bayi cukup bulan (term infant) adalah bayi dengan usia gestasi kurang
dari 37 minggu. Bayi baru lahir adalah bayi baru dengan presentasi
belakang kepala, melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 31 sampai 42 minggu dengan berat badan 2500 – 4000 gram dengan
2500-4000 gram, Panjang badan 48-53 cm, Lingkar dada 30-38 cm.,
Lingkar kepala 33-35 cm. Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60
Warna kulit kemeraham dan terdapat vernik kaseosa atau bersih. Rambut
lanugo dan rambut kepala tumbuh dengan baik. Aktifitas (tonus otot)
urinaria normal, dalam 24 jam pertama bayi dapat BAK dengan volume
20-30 ml/hari. Genetalia : labia mayor menutupi labia minora, testis sudah
Pada bayi usia 3-7 hari, biasanya terjadi penurunan berat badan 10%
Neonatal minimal 3 kali, yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada 3-7
hari, 1 kali pada 8-28 hari sesuai standar di satu wilayah kerja
dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan
diberikan pada saat lahir (Kemenkes, 2014). Salep atau tetes mata
1% (WHO, 2006)
52
satu tahun.
c. Tonicneck reflex, reflex ini dapat di observasi pada neonatus
dalam posisi terlentang. Reflex ini tidak dapat dilihat pada bayi
berusia 1 hari meskipun reflex ini dapat diamati sampai usia bayi 3-
4 bulan.
d. Rooting reflek ditandai dengan penghisapan secara kuat jari
ketika bagian lateral dari telapak kaki bayi di gores dari tumit ke
atas dan menyilang pada kaki, reflex ini akan menghilang setelah
satu tahun.
g. Reflex menginjak, yaitu reflex menginjak yang kadang
diperlukan.
c. Kunjungan Neonatal ke 3 (8-28 hari)
Kunjungan ke-3 diantaranya untuk memantau buang air besar,
trimester III dalam upaya mencegah pre eklampsia menjadi lebih berat
(Manuaba, 2012).
iii. Gejala dan tanda lain dari preeklapsia adalah sebagai berikut :
a. Sakit kepala atau sefalgi yang tidak membaik dengan
pengobatan umum
b. Gangguan penglihatan/Gangguan visus dan serebral seperti
dan sianosis.
d. Oliguria (kurang dari 500ml/24jam)
e. Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan tekanan diastolik
> 110 mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu
baring.
f. Oedema menyeluruh
g. Proteinuria lebih dari 5,0 g/ 24 jam atau > +2 pada
setelah persalinan..
55
eclampsia.
iv. Pembagian Pre Eklampsia Berat
Dibagi menjadi Pre eklampsia berat tanpa impending eclampsia
kali dan tidak lebih dari 4 kali, memiliki risiko sebesar 1% untuk
mengalami preeklampsia.
b. Primigravida
c. Primipaternitas
Primipaternitas adalah kehamilan anak pertama dengan suami yang
kelompok usia ibu yang ekstrim yaitu kurang dari 20 tahun dan
e. Hiperplasentosis
57
besar.
hamil
Pada penelitian yang dilakukan oleh Davies dkk dengan
penyakit ini.
58
vi. Patofisiologi
pembuluh darah hanya dapat dilewati oleh satu sel darah merah.
terjadi pada organ – organ tubuh, pada otak akan dapat menyebabkan
terjadinya gangguan aliran otak, nyeri dan kejang. Pada ginjal, akibat
laktat dan sedikitnya Adenosin tri Posfat (ATP) yang diproduksi akan
59
2014).
viii. Komplikasi
ix. Prognosa
Pasien pre eklampsia berat dinyatakan sembuh jika sudah
dirawat selama 3 hari, jika selama 3 hari belum sembuh maka harus
menit
2. Segera diberikan larutan MgSO4 6 gr di larutkan dalam
IV selam 2 menit
4. Pemberian antihipertensi, Nifedipin dosis 10 – 20 mg per
Bagan 2.1
Protap PEB/Eklampsia di Rumah Sakit
61
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
A. Kehamilan
pertama kali pada usia kehamilan 16 minggu, ibu tidak pernah meminum
62
63
diagnosa potensial yang terjadi pada bayi yaitu potensial yang terjadi
B. Persalinan
melahirkan pukul 01.00 WIB, ibu mengatakan keluar air-air pukul 06.00
0
kali per menit, Suhu 36,5 C, TFU 35cm. His 3 menit 10 detik lamanya
3/5. DJJ terdengar jelas pada satu bagian punctum maksimum 3 jari
Dalam : Vulva vagina tidak ada kelainan, portio tipis lunak, pembukaan
8 cm, ketuban (-) sudah pecah, presentasi kepala HII-HIII, tidak ada
molase.
presentasi kepala.
64
Penatalaksanaan (P)
Pemantauan yang dilakukan di IGD Kebidanan, ibu sudah terpasang
VK
a. Subjektif
Ibu mengeluh mules-mules sejak jam 01.00 WIB, sudah keluar
air-air sejak jam 06.00 WIB, keluar lendir darah sejak pukul 09.00
terakhir 2 menit yang lalu, pola istirahat tidur terakhir pukul 22.00
ada. Hidung bersih, tidak ada secret, tidak ada polip. Telinga,
simetris, tidak ada sekret. Mulut tidak ada karies gigi, bibir
keluarga hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin baik untuk saat
motivasi untuk tetap sabar dan semangat, ibu mengerti dan sabar
dari hidung lalu keluar melalui mulut agar ibu tidak terlalu
2. Persalinan Kala 2
a. Subjektif
Ibu mengatakan ingin meneran seperti akan BAB
b. Objektif
Adanya tanda gejala kala II yaitu Dorongan ingin meneran,
c. Analisa data
Ny. A usia 37 tahun G2P1A0 usia kehamilan 37 minggu partus kala
presentasi kepala.
d. Penatalaksanaan
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan ibu sudah
serta gigi bertemu dengan gigi, ketika timbul his tarik nafas dalam
dari hidung lalu ditahan dan ibu mengedan dengan tekanan dari
arah perut, kemudian meneran seperti ingin BAB, tidak ada suara
dan tangan kiri penulis melindungi bagian atas vulva agar saat
kepala bayi keluar tidak defleksi (ritgen) saat ubun-ubun kecil bayi
berada 5-6 didepan vulva, d. mengecek lilitan tali pusat pada leher
bayi dan tidak ada lilitan, e. menunggu putar paksi luar secara
bawah bayi, melakukan sangga susur saat bayi lahir tangan kanan
70
baru lahir, bayi lahir tanggal 28 Desember 2018 pukul 07.35 WIB
3. Persalinan Kala 3
07.35 WIB
a. Subjektif
Ibu mengatakan lega sudah melahirkan bayinya, ibu merasa masih
b. Objektif
Keadaan umum tampak lelah, kesadaran composmentis, emosional
pada tali pusat bayi dan menyelimutinya dengan pernel, bayi sudah
tebal ±3 cm, panjang tali pusat ±48 cm, insersi tali pusat sentralis
4. Persalinan Kala 4
a. Subjektif
Ibu merasakan senang dan lega karena persalinan lancar, ibu
72
d. Penatalaksanaan
Membersihkan tubuh ibu dari darah dan cairan lain, ibu sudah
protein, pola eliminasi ibu tidak boleh menahan BAB dan BAK,
setelah 2 jam pertama dapat miring kanan dan kiri, 4 jam dapat
C. Nifas
1. Kunjungan Nifas Ke 1
a. Subjektif
Ibu merasa senang sudah melahirkan normal dan bahagia akan
bayi.
b. Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, emosional stabil,
Memberitahu bahwa ibu dalam keadaan baik untuk saat ini, ibu
sudah diberikan. Mengajurkan ibu saat tidur kaki lebih tinggi agar
tidur ibu ikut tidur, tidur Menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup yaitu ketika bayi tidur ibu ikut tidur dan tidak dipantang
untuk tidur siang karena karena tekanan darah ibu yang masih
perdarahan, penglihatan kabur, suhu > 38, sakit kepala yang terus
75
1. Kunjugan Neonatus Ke 1
tidak ada benjolan, Reflex glabella (+). Mata simetris, tidak ada
sucking (+). Leher, tidak ada benjolan, Refleks tonik neck (+). Dada
tidak ada fraktur. Abdomen, tidak kembung, tidak ada tanda infeksi
dan timbul ruam merah. Ekstremitas atas, jari kanan dan kiri
bawah, jari kanan dan kiri lengkap 5/5, reflek babysky (+).
fisiologis..
d. Penatalaksanaan (P)
pada otak secara Intra Muskuler di vertus lateralis sebelah kiri, bayi
hepatitis B pada bayi Bayi sudah disuntik Imunisasi HB0 secara Intra
PEMBAHASAN
berat di RSUD Karawang tahun 2018 mulai dari, Persalinan, Nifas, dan
Varney dengan metode SOAP yang terdiri dari Data Subjektif, Data
antara kasus dengan teori dan kenyataan yang ada pada manajemen asuhan
kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir di RSUD
A. Kehamilan
78
79
pekerjaan dan alamat lengkap. Data subjektif dari ibu hamil yang
dalam kala 1 fase aktif. Dalam hal ini terdapat kesenjangan antara
atas 5 tahun, tinggi badan kurang dari 145 cm. Ny. R berusia 37 tahun
maka dari itu ibu sudah memasuki resiko tinggi untuk hamil kembali.
B. Persalinan
1) Kala I
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan pada
kasus Ny.R
2) Kala II
Pencegahan infeksi merupakan barrier protectif antara
kenyataan.
Segera membungkus kepala bayi dan tubuh bayi dengan topi
kasus Ny.R
4) Kala IV
Selama kala IV penulis harus memantau ibu setiap 15 menit pada
C. Nifas
keadaan ibu post partum, jadwal kunjungan rumah pada masa nifas
kenyataan.
segera setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam
air besar, tidurnya, berat badan, suhu, denyut jantung, aktifitas, kulit
dan mata. (Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2016). Penulis hanya
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengambil kesimpulan:
fisik. Adapun data subjektif dikaji secara tidak lengkap dan tidak
sistematis.
2. Penulis telah melakukan interpretasi yang benar pada Ny. R
84
85
bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang dibuat dari hasil pengkajian.
7. Penulis telah mampu mengevaluasi dari hasil seluruh
yang ada.
SOAP pada ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan benar dan
kebidanan
B. Saran
1. Saran aplikatif
a. Saran bagi tenaga kesehatan
Agar bidan dan institusi kesehatan selalu dapat mengikuti
sumber referensi yang lebih rinci dan terbaru agar lebih intens
Yogyakarta.
Sarwono Prawirohardjo
RI, Kementerian Kesehatan. 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Japan