Anda di halaman 1dari 9

TM6 – Quality Appraisal of the

Evidence

ARMALA ROSLINA
FADHILA FATIN
MULIA DIAN S.
SITI FATIMAH
SITI MA’RUFAH

KBK102 EVIDENCE BASED


PRACTICE

Farida S.Keb.Bd. M.Sc.
Andalas Obstetrics and Gynecology Journal Volume 2, Nomor 2, Jul-Des 2018
eISSN 2579-8324
pISSN 2579-8323

Hubungan Skor Plasenta Akreta Indeks (PAI) dengan Kejadian Plasenta Akreta pada
pasien bersalin di bagian kebidanan RSUP.dr.M.Djamil Padang

Herti Marni1, Intan Firmana Putri1, Ariadi2


1
Bagian Obstetri dan ginekologi , Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang,
Sumatera Barat, Indonesia
2
Subbagian Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, Bagian Obstetri dan ginekologi , Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Korespondensi : dr. Intan Firmana Putri, Email: intanfirmanaputri@gmail.com

Abstrak
Tujuan: Mengetahui hubungan skor PAI dengan kejadian plasenta akreta pada pasien plasenta previa suspek
akreta yang bersalin di RSUP M. Djamil Padang.
Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik menggunakan desain cross sectional study dengan sampel seluruh
pasien dengan plasenta previa totalis suspek akreta yang bersalin di bagian kebidanan RSUP M. Djamil Padang
selama periode 1 Januari 2017 – 30 April 2018. Data diambil dari rekam medis pasien yang mencangkup umur,
status paritas, riwayat persalinan, dan skor PAI dari hasil pemeriksaan USG. Hubungan skor PAI dengan kejadian Commented [HR1]: 4
plasenta akreta dianalisis menggunakan uji T independen dengan derajat kemaknaan <0,05. Hasil penelitian
disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil: Selama periode penelitian didapatkan 30 pasien bersalin dengan plasenta previa suspek akreta di RSUP M.
Djamil Padang. Diketahui bahwa kasus plasenta akreta lebih banyak terjadi pada multipara (57,7%), suspek akreta
(57,7%), memiliki riwayat SC (65,2%), dan rerata umur pasien dengan akreta 34,7 ± 3,5 tahun. Dan dapat
disimpulkan bahwa rerata skor PAI pada pasien dengan plasenta akreta lebih tinggi dibandingkan tidak akreta dan
terdapat hubungan bermakna antara skor PAI dengan kasus plasenta akreta (p>0,05).
Kesimpulan: Rerata skor PAI pada pasien dengan plasenta akreta lebih tinggi dibandingkan tidak akreta dan
terdapat hubungan bermakna antara skor PAI dengan kasus plasenta akreta
Kata Kunci: Plasenta Akreta, Skor PAI

Pendahuluan Tingkat kematian ibu meningkat untuk


Plasenta akreta didefinisikan sebagai wanita dengan plasenta akreta.1,2 Selain itu,
invasi trofoblas abnormal dari sebagian atau pasien dengan plasenta akreta lebih
seluruh plasenta ke dalam miometrium cenderung membutuhkan histerektomi pada
1
dinding rahim. Plasenta akreta, sebelumnya saat persalinan atau selama periode
dikenal sebagai plasenta adhesive, mengacu postpartum dan memiliki periode rawat inap
pada rentang patologis plasenta, termasuk yang lebih lama .2,3
plasenta increta, plasenta percreta, dan Peningkatan kejadian Plasenta Akreta
plasenta akreta. Morbiditas dan mortalitas ibu telah dilaporkan. Wu et al. melaporkan
dapat terjadi karena perdarahan yang parah peningkatan kejadian dari 1: 2510 pada tahun
dan kadang-kadang mengancam jiwa, yang 1994 menjadi 1: 533 pada tahun 2005, tetapi
seringkali membutuhkan transfusi darah. insiden tersebut telah meningkat sekitar tiga

47
Received 8 Juni 2018
Accepted 28 Juni 2018
Correspondence Herti Marni; email : hertimarni01@gmail.com
Andalas Obstetrics and Gynecology Journal Volume 2, Nomor 2, Jul-Des 2018
eISSN 2579-8324
pISSN 2579-8323

per 1.000 kelahiran dalam dekade terakhir yang menjanjikan 91% danspesifisitas 97%.3
dan sejalan dengan peningkatan angka Hal ini mendorong penulis untuk meneliti
kelahiran sesar. Faktor risiko lain yang terkait lebih lanjut terkait hubungan skor Plasenta
dengan Plasenta Akreta adalah multiparitas, Akreta Indeks (PAI) dengan
plasenta previa, infeksi intrauterin kejadian plasenta akreta pada pasien plasenta
sebelumnya, dan usia ibu lebih dari 35 previa suspek akreta yang bersalin di RSUP
2,3
tahun. M. Djamil Padang.
Pencitraan Doppler adalah modalitas
lini pertama yang direkomendasikan untuk Tujuan
1,2,3
mendiagnosis plasenta yang abnormal. Mengetahui hubungan skor Plasenta
Meskipun bentuk pencitraan yang lebih rumit Akreta Indeks (PAI) dengan kejadian
menjanjikan dalam menentukan topografi plasenta akreta pada pasien plasenta previa
plasenta, seperti Doppler 3-dimensi dan suspek akreta yang bersalin di RSUP M.
kontras volume ultrasound, studi validasinya Djamil Padang.
adalah kurangnya penerapan teknik secara
umum. Diagnosis plasenta abnormal Metode
melibatkan sejumlah variabel USG yang Penelitian ini merupakan studi
berbeda, beberapa kualitatif dan lainnya analitik menggunakan desain cross sectional
terkuantifikasi. Penanda ini termasuk study dengan sampel seluruh pasien dengan
ketidakmampuan untuk memvisualisasikan plasenta previa totalis suspek akreta yang Commented [HR2]: 1

zona bening retroplasenta normal (halozone), bersalin di bagian kebidanan RSUP M.


ketidakteraturan batas uterus-kandung Djamil Padang selama periode 1 Januari 2017 Commented [HR3]: 2

kemih, ketebalan retroplacentalmiometrium, – 30 April 2018. Data diambil dari rekam


adanya ruang lacunar intraplacental, dan medis pasien yang mencangkup umur, status
pembuluh darah yang menyeberang antara paritas, riwayat persalinan, dan skor PAI dari
plasenta dan dinding kandung kemih ketika hasil pemeriksaan USG. Hubungan skor PAI
menggunakan warna Doppler. Studi dengan kejadian plasenta akreta dianalisis
metaanalisis baru-baru ini dari 23 studi menggunakan uji T independen dengan
mengeksplorasi kontribusi parameter USG derajat kemaknaan <0,05. Hasil penelitian
ini terhadap prediksi keseluruhan plasenta disajikan dalam bentuk tabel.
yang abnormal dan menemukan sensitivitas
48
Received 8 Juni 2018
Accepted 28 Juni 2018
Correspondence Herti Marni; email : hertimarni01@gmail.com
Andalas Obstetrics and Gynecology Journal Volume 2, Nomor 2, Jul-Des 2018
eISSN 2579-8324
pISSN 2579-8323

Berdasarkan Tabel 2 dapat


Hasil disimpulkan bahwa rerata skor PAI pada
Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian pasien dengan plasenta akreta lebih tinggi
Commented [HR4]: 3
Karakteristik Akreta Tidak p dibandingkan tidak akreta dan terdapat
Subjek (n=15) Akreta value
Penelitian (n=15) hubungan bermakna antara skor PAI dengan
Gravida 0,04 kasus plasenta akreta (p<0,05). Commented [HR5]: 8
- Primipara 0 (0%) 5 (100%)
- Multipara 15 11
(57,7%) (42,3%)
Diagnosa Awal 0,1 Pembahasan
- Suspek 15
11 Hasil penelitian ini menunjukkan
Akreta (57,7%)
(42,3%)
- Tidak 0 (0%)
Akreta
4 (100%) terdapat hubungan antara gravida dan riwayat
Riwayat SC 0,002 SC dengan kasus plasenta akreta dan tidak
- Ya 15 8
- Tidak (65,2%) (34,8%) terdapat hubungan bermakna antara diagnosa
0 (0%) 8 (100%)
Umur (tahun) 34,7 ± 31,93 ± 0,16 awal serta usia ibu dengan kejadian plasenta
3,5 6,4
akreta. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Silver et al (2006) bahwa
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
risiko terjadinya plasenta akreta dan
kasus plasenta akreta lebih banyak terjadi
histerektomi secara signifikan meningkat
pada multipara (57,7%), suspek akreta
seiring dengan meningkatnya jumlah
(57,7%), memiliki riwayat SC (65,2%), dan
4
persalinan dengan seksio sesarea. Plasenta
rerata umur pasien dengan akreta 34,7 ± 3,5
akreta umumnya lebih banyak terjadi pada
tahun. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
multipara dibandingkan dengan primipara.
hubungan bermakna antara gravida dan
Adanya riwayat manual plasenta, sepsis, dan
riwayat SC dengan kasus plasenta akreta dan
kuretase dapat menjadi faktor risiko
tidak terdapat hubungan diagnosa awal dan
terjadinya plasenta akreta pada kehamilan
umur dengan kasus plasenta akreta.
berikutnya. Probabilitas terjadinya plasenta
akreta, inkreta, dan perkreta meningkat
Tabel 2 Rerata Skor PAI pada Pasien
Plasenta Akreta dan Tidak Akreta seiring dengan bertambahnya usia ibu.5 Di
Variabel Akreta Tidak p samping itu adanya gangguan pada korpus
(n=15) Akreta value
(n=26) luteum dapat menjadi penyebab terjadinya
Skor PAI 5,9 ± 2,2 4,2 ± 2,2 0,04
plasenta akreta.3
49
Received 8 Juni 2018
Accepted 28 Juni 2018
Correspondence Herti Marni; email : hertimarni01@gmail.com
Andalas Obstetrics and Gynecology Journal Volume 2, Nomor 2, Jul-Des 2018
eISSN 2579-8324
pISSN 2579-8323

Dampak yang dapat ditimbulkan oleh minggu sebesar 93%.8


plasenta akreta adalah terjadinya perdarahan Penelitian yang dilakukan oleh
hebat hingga menyebabkan kematian ibu. Eshkoli et al (2012) menyimpulkan bahwa
Diagnosis prenatal sangat membantu untuk plasenta previa berhubungan dengan plasenta
merencanakan proses persalinan diantaranya akreta.9 Sedangkan Fitzpatrick et al (2012)
dengan menggunakan skor PAI sehingga mengungkapkan bahwa insiden plasenta
kasus plasenta akreta terdeteksi dini serta akreta, inkreta, perkreta pada pasien dengan
6
penanganan yang tepat dapat direncanakan. riwayat persalinan SC dan plasenta previa
Berdasarkan hasil analisis diketahui adalah 577/10.000 kelahiran.5
bahwa terdapat perbedaan bermakna rerata
skor PAI antara pasien dengan plasenta Kesimpulan
akreta dan tidak akreta. Hal ini sejalan Rerata skor PAI pada pasien dengan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rac et plasenta akreta lebih tinggi dibandingkan
al (2014) menunjukkan bahwa seluruh tidak akreta dan terdapat hubungan bermakna
parameter sonografi berhubungan dengan antara skor PAI dengan kasus plasenta akreta. Commented [HR6]: 7
3
invasi plasenta. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nelson et al Saran
(2016) dimana dengan menggunakan skor Diperlukan penelitian yang lebih luas
PAI keakuratan diagnosis meningkat menjadi dengan metode kohort dan sampel yang lebih
80,3%.7 Skor PAI diperoleh dari banyak untuk mengkonfirmasi korelasi
penjumlahan parameter sonografi yaitu antara akurasi skor PAI dengan kejadian
riwayat operasi caesar, lakuna, letak sagital plasenta akreta.
terkecil dari ketebalan myometrium, plasenta
previa anterior, dan bridging vessel. Daftar Pustaka
Penyebab dari lakuna pada plasenta
1. Cahlil A, Richard B, Phillips H, Robert M,
tidak diketahui, akan tetapi banyak peneliti
Silver, Joseph R. Placenta Accreta
yang menggunakan parameter tersebut untuk
Spectrum. Am J Obstet Gynecol.2018;259-
memprediksi terjadinya plasenta akreta.
275
Visualisasi dari lakuna memiliki sensitifitas
2. Kansouh AM, Eldin EM. Maternal outcomes
pada rentang usia kehamilan 15-20 minggu after different surgical techniques in
yaitu 79%, sedangkan pada usia 15-40
50
Received 8 Juni 2018
Accepted 28 Juni 2018
Correspondence Herti Marni; email : hertimarni01@gmail.com
Andalas Obstetrics and Gynecology Journal Volume 2, Nomor 2, Jul-Des 2018
eISSN 2579-8324
pISSN 2579-8323

placenta accreta: a prospective study. J Med diagnosis and outcomes of maternal neonatal
Sci Res 2018;1:306-11 in abnormally invasive placenta
3. Rac MWF, Dashe JS, Wells CE, et al. management at general hospital of Hasan
Ultrasound predictors of placental invasion: Sadikin Bandung. Int J Reprod Contracept
the Placenta Accreta Index. Am J Obstet Obstet Gynecol. 2017;6(9):3765-9
Gynecol 2014;211:e1-e7 7. Nelson T, Chang E, Goodier C, Nino JM.
4. Silver RM, Landon MB, Rouse DJ, Leveno Validation of the placenta accreta index
KJ, Spong CY, Thom EA, et al. Maternal (PAI): Improving the antenatal diagnosis of
morbidity associated with multiple repeat the morbidly adherent placenta. AJOG.
cesarean deliveries. Obstet Gynecol. 2017;216(1):s133-s134
2006;107(6):1226-32 8. Comstock CH, Love JJ Jr, Bronsteen RA,
5. Fitzpatrick KE, Sellers S, Spark P, Lee W, Vettraino IM, Huang RR, et al.
Kurinczuk JJ, Brocklehurst P, Knight M. Sonographic detection of placenta accreta in
Incidence and risk factors for placenta the second and third trimesters of pregnancy.
accreta/increta/percreta in the UK: A Am J Obstet Gynecol. 2004;190(4):1135-40
national case control study. Plos One. 9. Eshkoli T, Weintraub AY, Sergienko R,
2012;7(12):1-6 Sheiner E. Placenta accreta: risk factors,
6. Samosir SM, Irianti S, Tjahyadi D. perinatal outcomes, and consequences for
Diagnostic test of placenta accreta index subsequent births. Am J Obstet Gynecol.
score (PAIS) as supporting prenatal 2013;208(3):219.e1-7

51
Received 8 Juni 2018
Accepted 28 Juni 2018
Correspondence Herti Marni; email : hertimarni01@gmail.com
Kelompok 11
JBI Critical Appraisal Checklist for Analytical Cross-sectional Studies

Jurnal
Hubungan Skor Plasenta Akreta Indeks (PAI) dengan Kejadian Plasenta Akreta pada pasien
bersalin di bagian Kebidanan RSUP. Dr. M. Djamil Padang
Herti Marni, Intan Firmana Putri, Ariadi
Andalas Obstetrics and Gynecology Journal Vol.2 No.2 Jul-Des 2018

Comments (including reason for exclusion):

1. Kriteria inklusi dalam penelitian didefinisikan adalah kejadian plasenta akreta pada pasien

plasenta previa suspek akreta yang bersalin di RSUP M. Djamil Padang.

2. Subyek penelitian dan tempat penelitian dilakukan pada seluruh pasien dengan plasenta

previa totalis suspek akreta yang bersalin di bagian kebidanan RSUP M. Djamil Padang

selama periode 1 Januari 2017 – 30 April 2018.

3. Variabel bebas dalam penelitian didefinisikan adalah umur pasien, status paritas, riwayat

persalinan, dan skor Plasenta Akreta Indeks (PAI) dari hasil pemeriksaan USG, dimana

variable terikatnya adalah kejadian aktual kasus plasenta akreta saat persalinan.

4. Kriteria standar dan obyektif yang digunakan dalam pengukuran kondisi pasien sudah

disampaikan dalam penegakan diagnosa, termasuk dalam pengambilan data rekam medis

pasien yang terkait dengan Plasenta Akreta yaitu riwayat persalinan melalui section

caesarea, multiparitas, plasenta previa, infeksi intrauterin sebelumnya, usia ibu lebih dari

35 tahun, serta penentuan skor PAI berdasarkan hasil pemeriksaan USG.

5. Dalam jurnal tidak diterangkan terdapat faktor- faktor perancu atau factor lainnya yang

mempengaruhi terjadinya plasenta akreta. Faktor eksternal (perancu) selain yang sudah

disebutkan dalam hipotesis yang dapat mempengaruhi hasil penelitian tidak dijelaskan

dalam jurnal.

6. Strategi untuk menghadapi faktor-faktor eksternal (perancu) tidak disebutkan karena selain

tidak didefinisikan dengan jelas apa saja faktor-faktor tersebut namun diasumsikan

hubungan yang diamati adalah korelasi antara skor PAI dengan kejadian kasus plasenta

akreta.
TM6-Quality Appraisal of The Evidence PAGE 2
7. Hasil penelitian sudah didapatkan melalui metode yang valid dan reliable sesuai dengan

definisi variabel-variabel yang disebutkan sebelumnya.

8. Hubungan antara variabel bebas dan terikat dianalisa menggunakan analisis statistik

dimana hubungan skor PAI dengan kejadian plasenta akreta dianalisis menggunakan uji T

independen dengan derajat kemaknaan <0,05 (p<0,05).

TM6-Quality Appraisal of The Evidence PAGE 3

Anda mungkin juga menyukai