Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR OBSTETRI DAN HASIL KEHAMILAN

PADA PLASENTA PREVIA

Oleh: Toni Arifin

Pembimbing
dr. Erry Syahbani, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI RSUD-BANGKINANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS
ABDURRAB
PEKANBARU
2019
TUJUAN

Menganalisis faktor-faktor
obstetri terkait dengan plasenta
previa dan untuk mengetahui
hasil maternal dan perinatal
LATAR BELAKANG
 Plasenta previa adalah salah satu penyebab
utama morbiditas dan kematian ibu.
 Adanya perdarahan antepartum yg
mempersulit 2-5% dari kehamilan.
 Kejadian plasenta previa sekitar 4-5 % per 1000
kelahiran.
 Faktor obstetri yg terkait dgn plasenta previa 
usia ibu, multiparitas, sesar sebelumnya, aborsi
sebelumnya  meningkatkan risiko plasenta
previa.
METODE

Penelitian deskriptif retrospektif dgn


menggunakan catatan grafik rumah sakit 4
tahun yg dikumpulkan (1 januari 2008 – 31
desember 2011).
HASIL
PEMBAHASAN

 Kejadian plasenta previa yg SC  0,55%

 Beberapa penelitian kejadian plasenta previa


 0,33-0,38% dari total persalinan.

 Dalam penelitian meta analisis studi kejadian plasenta


previa pada 1950-1996  13.992 pasien yg terdiagnosis
plasenta previa  0,28-2,0% atau sekitar 1: 200 total
kelahiran.
LANJUTAN…
 Pada usia >30 th hampir 2/3 atau 61% pada perempuan yg
multipara

 Menurut penelitian Roses at el, wanita yg primigravida <35 th


dgn wanita yg multipara dgn usia >40 th kejadian plasenta
previa OR 1,8 & 2,8% dari masing kejadian.

 Adanya aborsi sebelumnya kejadian plasenta previa 28,6%

 Pada penelitian studi kohort retrospektif dari 399,674 wanita yg


persalinan pervaginam yg kedua kejadian plasenta previa 
4,4% dari 1000 kelahiran.
LANJUTAN…
 Pada wanita yg persalinan pertamanya SC kejadian plasenta
previa didapatkan OR 1,6 95% CI 1,44-1,76.

 Sedangkan pada pasien yg memiliki riwayat aborsi baik


spontan maupun induksi kejadiannya 3 kali lebih berisiko.

 Pada penelitian retrospektif kohort pada populasi dinova


canada 1988-1995 308 kasus plasenta previa diidentifikasikan
komplikasinya  perdarahan postpartum RR-1,86,
histerektomi RR-33,26, transfusi darah RR-10,05, dan
septicemia RR- 5,55.
LANJUTAN…
 Menurut penelitian Sheiner et al  komplikasi dari kehamilan
kejadian plasenta previa lebih tinggi dibandingkan kejadian
perdarahan postpartum  3,8 %

 Penelitian kohort retrospektif  kejadian plasenta previa


berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, kelahiran prematur
& BBLR

 pada penelitian kejadian BBLR 27% dan kematian neonatal


berkisar 20% pada kejadian plasenta previa.
KESIMPULAN
Dari 82 kasus bedah sesar yg dilakukan
pada plasenta previa 0,55% dari total
persalinan
4 kasus dgn kehilangan darah > 1000 ml &
diantaranya kehilangan darah > 2 liter
10 pasien diperlukan untuk transfusi darah
1 pasien diperlukan untuk histerektomi
sesar
Kejadian bayi prematur 45,7% & bayi
BBLR 27%
7 bayi memiliki kematian neonatal & 1 bayi
yg anomali

Anda mungkin juga menyukai