JURNAL ILMIAH
ABSTRAK
Plasenta previa merupakan salah satu risiko dalam kehamilan. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian plasenta previa di RSUD
Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Observasional
analitik dengan pendekatan case control (kasus dan kontrol). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien plasenta previa selama tahun 2018 Di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu,
sebanyak 135 orang dan sampel sebanyak 74 orang yang dibagi dalam kelompok kasus 37
orang dan kelonpok kontrol 37 orang dengan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik Chi
Square menunjukkan nilai ρ untuk usia (p<0,000), paritas (p<0,000), riwayat Sectio Caesarea
(p<0,016), riwayat kuretase (p<0,033), dan jarak kehamilan (p<0,005). Kesimpulan,
berdasarkan uji statistik menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara faktori usia ibu,
paritas, riwayat Sectio Caesarea, riwayat kuretase, jarak kehamilan dengan kejadian plasenta
previa. Disarankan kepada perawat RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu untuk dapat memberikan
edukasi dalam mencegah terjadinya kejadian plasenta previa dengan melakukan pendekatan
wawancara maupun diskusi dengan pasien resiko di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Kata Kunci : Jarak kehamilan, Kuretase, Paritas, Plasenta previa, Sectio Caesarea, Usia.
ABSTRACT
Placenta previa is one of the risks in pregnancy. The purpose of this study was to
determine the factors associated with the incidence of placenta previa in Dr. M. Yunus
Bengkulu. The research design used was an observational analytic study with a case control
approach (case and control). The population in this study were all patients of placenta previa
during 2018 in Dr. M. Yunus Bengkulu, as many as 135 people and as many as 74 people
were divided into 37 case groups and 37 control groups by purposive sampling technique. Chi
Square statistical test results showed the value of ρ for age (p <0,000), parity (p <0,000),
history of Caesarean Sectio (p <0.016), history of curettage (p <0.033), and pregnancy
distance (p <0.005). In conclusion, based on statistical tests, there is a significant relationship
between the factors of maternal age, parity, history of Caesarean Sectio, history of curettage,
distance of pregnancy to the incidence of placenta previa. It is recommended to nurses RSUD
Dr. M. Yunus Bengkulu to be able to provide education in preventing the occurrence of
placenta previa by conducting interviews and discussions with risk patients at RSUD Dr. M.
Yunus Bengkulu.
Keywords : Pregnancy distance, Curettage, Parity, Placenta previa, Sectio Caesarea, Age
Yunus Bengkulu pada April 2019 maka paling lambat 30 menit mengenai plasenta
didapatkan, 2 dari 11 ibu hamil yang previa.
mengalami plasenta previa. Dari dua ibu Setelah selesai melakukan penelitian
tersebut didapatkan data bahwa ibu pertama hasilnya diperiksa kembali sesuai dengan
dengan usia 35 tahun, paritas sebanyak 3 yang diharapkan, kemudian dilakukan
kali, tidak ada riwayat Sectio Caesaerea, pengkodean dan ditabulasi kedalam
tidak ada riwayat kuretase, jarak kehamilan computer menggunakan SPSS Uji Chi
3 tahun dan ibu yg kedua usia 28 tahun, Square untuk mendapatkan nilai p value.
paritas sebanyak 2 kali, tidak ada riwayat
Sectio Caesaerea, ada riwayat kuretase dan HASIL PENELITIAN
dengan jarak kehamilan 1 tahun. Dari latar Analisa Univariat
belakang diatas maka peneliti tertarik untuk Tabel 1.
melakukan penelitian tentang faktor-faktor Distribusi Frekuensi usia
dengan kejadian plasenta previa
yang berhubungan dengan kejadian di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
plasenta previa di RSUD Dr. M. Yunus
Bengkulu tahun 2019. Faktor Klasifikasi Kasus Kontrol
(Plasenta (Tidak
Penelitian ini bertujuan untuk Previa) plasenta
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan previa)
F % F %
dengan kejadian plasenta previa di RSUD Usia Beresiko 28 75,7 7 18,9
Dr. M. Yunus Bengkulu. Tinggi
Beresiko 9 24,3 30 81,1
Rendah
METODE PENELITIAN Paritas Multipara 25 67,6 9 24,3
Jenis penelitian ini adalah Primipara 12 32,4 28 75,7
Riwayat SC Ada 19 51,4 8 21,6
penelitian kuantitatif menggunakan metode Tidak ada 18 45,9 29 78,4
Observasional analitik dengan pendekatan Riwayat Ada 20 54,1 10 27,0
Kuretase
case control (kasus dan kontrol) Tidak ada 17 45,9 27 73,0
Sampel dalam penelitian ini sebanyak Jarak Beresiko 24 64,9 11 47,3
kehamilan tinggi
sampel pada kelompok kasus sebanyak 74 Beresiko 13 31,5 26 52,7
orang. Kelompok kasus sebanyak 37 orang rendah
Sumber: Data Primer yang sudah diolah (2019)
dan kelompok kontrol sebanyak 37 orang.
Jumlah sampel didapatkan dengan Berdasarkan tabel 1. diatas
menggunakan rumus slovin dengan teknik menunjukan bahwa usia terbanyak pada
pengambilan sampel purposive sampling, kelompok kasus terdapat pada usia beresiko
dengan kriteria inklusi pasien yang pernah tinggi yaitu sebanyak 28 responden
mengalami plasenta previa, pasien yang (75,7%) dan poin usia terbanyak pada
sedang dirawat diruangan mawar yang kelompok kontrol terdapat pada usia
mengalami plasenta previa, pasien yang beresiko rendah yaitu sebanyak 30
mampu diajak berdiskusi saat dilakukan responden (81,1%). Berdasarkan paritas
wawancara tentang plasenta previa terbanyak adalah pada kelompok kasus
Pelaksanaan penelitian dilakukan terdapat pada multipara yaitu sebanyak 25
untuk melihat factor-faktor yang responden (67,6%) dan poin paritas
berhubungan dengan kejadian plasenta terbanyak pada kelompok kontrol terdapat
previa menggunakan lembar observasi primipara yaitu sebanyak 28
dengan melakukan wawancara atau responden(75,7%). Berdasarkan riwayat
memberikan pertanyaan sesuai dengan isi Sectio Caesarea terbanyak adalah pada
dari lembar observasi. Diskusi dilakukan kelompok kasus terdapat pada ibu yang ada
riwayat Sectio Caesarea yaitu sebanyak 19 mempunyai risiko 13 kali lebih besar
responden (51,4%) dan poin terbanyak pada mengalami plasenta previa jika
kelompok kontrol terdapat pada ibu yang dibandingkan dengan ibu yang usia beresiko
tidak ada riwayat Sectio Caesarea yaitu rendah.
sebanyak 29 responden (78,4%).
Tabel 3.
Berdasarkan riwayat kuretase terbanyak Hubungan Paritas dengan Kejadian Plasenta
adalah pada kelompok kasus terdapat pada Previadi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
ibu yang ada riwayat kuretase yaitu
Paritas Kasus Kontrol Total
sebanyak 20 responden (54,2%) dan poin (Plasenta (Tidak
terbanyak pada kelompok kontrol terdapat Previa) plasenta
previa)
pada ibu yang tidak ada riwayat kuretase F % F %
yaitu sebanyak 27 responden (73,0%). Multipara 25 67,6 9 24,3 34
Berdasarkan jarak kehamilan terbanyak Primipara 12 32,4 28 75,7 40
Total 37 100 37 100 74
adalah pada kelompok kasus terdapat pada Hasil (P = 0,000)
jarak kehamilan beresiko tinggi yaitu (OR = 6,481)
sebanyak 24 responden (64,9%) dan poin (IC 95% = 2,340-17,952
Sumber: Data Primer yang sudah diolah (2019)
terbanyak pada kelompok kontrol terdapat
pada jarak kehamilan beresiko rendah yaitu
Berdasarkan tabel 3. diatas menunjukan
sebanyak 26 responden(52,7%)
bahwa hubungan paritas dengan kejadian
Analisa Bivariat plasenta previa diperoleh p value
0,000dimana < 0,05 sehingga dapat
Tabel 2. disimpulkan bahwa ada hubungan antara
Hubungan Usia dengan Kejadian Plasenta
paritas dengan kejadian plasenta previa di
Previadi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu
RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Usia Kasus Kontrol Julah Berdasarkan hasil statistik diperoleh nilai
(Plasenta (Tidak
Previa) plasenta
odds ratio (OR) = 6,481 dengan interval
previa) kepercayaan (CI) 95% yaitu 2,340-17,952
F % F %
Beresiko Tinggi 28 75,7 7 18,9 35
maka dapat disimpulkan bahwa ibu yang
Beresiko Rendah 9 24,3 30 81,1 39 multipara mempunyai risiko 6 kali lebih
Total 37 100 37 100 74 besar mengalami plasenta previa jika
Hasil P = 0,000) dibandingkan dengan ibu yang primipara.
(OR = 13,333)
(IC 95% = 4,377-940,618)
Tabel 4
Sumber: Data Primer yang sudah diolah (2019)
Hubungan Riwayat Sectio Caesarea
denganKejadian Plasenta Previadi RSUD Dr. M.
Yunus Bengkulu
Berdasarkan tabel 1.2 diatas menunjukan
bahwa hubungan usia dengan kejadian Faktor Kasus Kontrol Total
Riwayat SC (Plasenta (Tidak
plasenta previa diperoleh p value 0,000 Previa) plasenta
dimana < 0,05 sehingga dapat disimpulkan previa)
F % F %
bahwa ada hubungan antara usia dengan Ada 19 51,4 8 21,6 27
kejadian plasenta previa di RSUD Dr. M. Tidak ada 18 45,9 29 78,4 47
Yunus Bengkulu. Berdasarkan hasil statistik Total 37 100 37 100 74
Hasil (P = 0,016 )
diperoleh nilai odds ratio (OR) = 13,333 (OR = 3,826)
dengan interval kepercayaan (CI) 95% yaitu (CI 95% = 1,388-10,548)
4,377-40,618 makadapat disimpulkan Sumber: Data Primer yang sudah diolah (2019)
bahwa ibu yang usia beresiko tinggi
jarak kehamilan beresiko tinggi. Hasil kejadian plasenta previa. Hasil statistik
penelitian paritas didapatkan 14 ibu yang diperoleh nilai odds ratio (OR) = 13,333
primipara tetapi masih mengalami plasenta dengan interval kepercayaan (CI) 95% yaitu
previa. Hal ini dikarenakan 14 ibu tersebut 4,377-40,618 maka ibu yang usia beresiko
mengalami faktor lain. Seperti usia beresiko tinggi mempunyai risiko 13 kali lebih besar
tinggi, ada riwayat Sectio Caesarea, ada mengalami plasenta previa jika
riwayat kuretase dan jarak kehamilan dibandingkan dengan ibu yang usia beresiko
beresiko tinggi. Hasil penelitian riwayat rendah.
Sectio Caesarea didapatkan 18 ibu yang Hasil penelitian ini sejalan dengan
tidak ada riwayat Sectio Caesarea tetapi penelitian yang dilakukan Runiari (2012) di
masih mengalami plasenta previa. Hal ini Rumah Sakit Sanglah Denpasar yang
dikarenakan 18 ibu tersebut mengalami menyebutkan bahwa peluang terjadinya
faktor lain. Seperti usia beresiko tinggi, plasenta previa pada usia <20 tahun atau
multipara, ada riwayat kuretase dan jarak lebih 35 tahun 5,75 kali dibanding dengan
kehamilan beresiko tinggi. Hasil penelitian usia antara 20 sampai 35 tahun.
riwayat kuretase didapatkan 17 ibu yang Hasil penelitian ini sesuai dengan
tidak ada riwayat kuretase tetapi masih teori Rama (2014) yang menyebutkan
mengalami plasenta previa. Hal ini bahwa umur ibu merupakan faktor risiko
dikarenakan 17 ibu tersebut mengalami plasenta previa, karena sklerosis pembuluh
faktor lain. Seperti usia beresiko tinggi, darah arteli kecil dan arteriole miometrium
multipara,ada riwayat Sectio Caesarea, dan menyebabkan aliran darah ke endometrium
jarak kehamilan beresiko tinggi. Hasil tidak merata sehingga plasenta tumbuh
penelitian jarak kehamilan didapatkan 11 lebih lebar dengan luas permukaan yang
ibu dengan jarak kehamilan beresiko rendah lebih besar, untuk mendapatkan aliran darah
tetapi masih mengalami plasenta previa. Hal yang adekuat.
ini dikarenakan 11 ibu tersebut mengalami
faktor lain. Seperti usia beresiko tinggi, Hubungan Paritas dengan Kejadian
multipara,ada riwayat Sectio Caesarea, dan Plasenta Previa
riwayat kuretase. Hasil penelitian ini menunjukan
Plasenta previa ialah plasenta yang kejadian plasenta previa yang paling banyak
berimplementasi pada segmen bawah rahim 67,6% terjadi pada ibu dengan paritas
dan menutupi sebagian atau seluruh ostium multipara. Hasil uji chi square antara paritas
uteri internum. (Medforth, 2012). Plasenta dengan kejadian plasenta previa didapatkan
previa merupakan salah satu perdarahan nilai p sebesar 0,000, hal ini menunjukan
antepartum (Santoso, 2015). ada hubungan antara paritas dan kejadian
plasenta previa. Hasil statistik diperoleh
Pembahasan Analisis Bivariat nilai odds ratio (OR) = 6,481 dengan
Hubungan Usia dengan Kejadian interval kepercayaan (CI) 95% yaitu 2,340-
Plasenta Previa 17,952maka ibu yang multipara mempunyai
Hasil penelitian ini menunjukan risiko 6 kali lebih besar mengalami plasenta
kejadian plasenta previa yang paling banyak previa jika dibandingkan dengan ibu yang
75,7% terjadi pada usia ibu dengan lebih primipara.
dari 35 tahun. Hasil uji chi square Hasil penelitian ini sejalan dengan
antarausia dan kejadian plasenta previa penelitian yang dilakukan Kurniawati
didapatkan nilai p sebesar 0,000, hal ini (2013)Di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro
menunjukan ada hubungan antara usia dan Husodo Mojokerto yang menyebutkan
bahwa kejadian plasenta previa meningkat Hasil penelitian ini sesuai dengan
pada multipara. Dalam penelitian ini teori Fauziyah (2012) menyebutkan bahwa
didapatkan hasil bahwa wanita multipara penyebab plasenta previa itu belum
memiliki risiko 11,69 kali lebih besar untuk diketahui secara pasti, namun disini
mengalami plasenta previa daripada wanita ditemukan beberapa faktor yang
primipara. meningkatkan terjadianya plasenta previa
Pengaruh paritas dengan kejadian yaitu endometrium cacat yang disebabkan
plasenta previa cukup besar. Hal ini karena bekas Sectio Caesarea.
disebabkan adanya respon inflamasi dan
perubahan antropipada dinding Hubungan Riwayat Kuretase dengan
endometrium yang menyebabkan Kejadian Plasenta Previa
pertumbuhan plasenta yang melebar Hasil penelitian ini menunjukan
sehingga plasenta tumbuh menutupi bagian kejadian plasenta previa yang paling banyak
segmen bawah rahim dan atau ostium uteri 54,1% terjadi pada ibu yang memiliki
internum (Cunningham, 2013). riwayat kuretase. Hasil uji chi square antara
riwayat kuretase dengan kejadian plasenta
Hubungan Riwayat Sectio Caesarea previa didapatkan nilai p sebesar 0,033, hal
dengan Kejadian Plasenta Previa ini menunjukan ada hubungan antara
Hasil penelitian ini menunjukan kuretase dengan kejadian plasenta previa.
kejadian plasenta previa yang paling banyak Hasil statistik diperoleh nilai odds ratio
51,4% terjadi pada ibu yang memiliki (OR) = 3,176 dengan interval kepercayaan
riwayat Sectio Caesarea. Hasil uji chi (CI) 95% yaitu 1,202-8,395 maka ibu yang
square antara Sectio Caesarea dengan ada riwayat kuretase mempunyai risiko 3
kejadian plasenta previa didapatkan nilai p kali lebih besar mengalami plasenta previa
sebesar 0,016, hal ini menunjukan ada jika dibandingkan dengan ibu yang tidak
hubungan antara riwayat Sectio Caesarea ada riwayat kuretase.
dengan kejadian plasenta previa. Hasil Hasil penelitian ini sejalan dengan
statistik diperoleh nilai odds ratio (OR) = penelitian yang dilakukan Asih (2016) di
3,826 dengan interval kepercayaan (CI) Ruang Kebidanan RSUD DR. Hi. Abdul
95% yaitu 1,388-10,548, maka ibu yang ada menyebutkan bahwa terdapat hubungan
riwayat Sectio Caesarea mempunyai risiko antara riwayat kuretase dengan kejadian
3 kali lebih besar mengalami plasenta plasenta previa. Riwayat kuretase
previa jika dibandingkan dengan ibu yang mempunyai resiko 17,9 kali mengalami
tidak ada riwayat Sectio Caesarea. plasenta previa dibandingkan responden
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang tidak mempunyai riwayat kuretase.
penelitian yang dilakukan Trianingsih Hasil penelitian ini sesuai dengan
(2012) di RSUDAM Provinsi Lampung teori Manuaba (2012) faktor risiko plasenta
yang menyebutkan bahwa Terdapat previa adalah endometrium yang cacat,
hubungan antara riwayat Sectio Caesarea dimana terdapat bekas persalinan yang
dengan keadian plasenta previa . Hasil berulang dengan jarak yang pendek, bekas
penelitian diketahui ibu yang memiliki operasi seperti bekas kuratase/plasenta
riwayat SC >2 kali sebanyak 10,1% manual, perubahan pada endometrium pada
responden, memiliki riwayat placenta previa mioma atau polip serta pada malnutrisi.
pada kehamilan sebelumnya sebanyak 9,2%
responden.