Anda di halaman 1dari 10

100

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEJADIAN PLASENTA PREVIA

Nurulhuda Mursalim*, Saharuddin**, Azizah Nurdin***, Jelita Inayah Sari****


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Email: 70600117003@uin-alauddin.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan variabel dependen yaitu umur, paritas,
riwayat sectio sesarea, riwayat gemelli dengan variabel independen yaitu plasenta previa di RSUD
Batara Guru dan RS Hikmah Sejahtera Kabupaten Luwu Tahun 2018-2019. Pada studi ini
memanfaatkan metode analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel ditentukan
melalui perbandingan kelompok kasus sebanyak 50 sampel dengan kelompok kontrol 50 sampel.
Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Untuk mengetahui hubungan faktor risiko
memanfaatkan uji chi square. Hasil terbanyak didapatkan 78 ibu hamil risiko rendah, 76 ibu hamil
dengan multipara, ibu hamil dengan tidak ada riwayat sectio sesarea didapatkan 76 ibu hamil dan
ibu yang tidak memiliki riwayat gemelli ada 97 ibu hamil. Hasil penelitian menujukkan dari uji chi
square antara umur dengan plasenta previa didapatkan (P= 0.008 < 0,05) untuk hubungan paritas
dengan plasenta previa didapatkan (P= 0,815 > 0,05) hubungan riwayat sectio sesarea didapatkan
sebesar (P= 0.035 < 0,05) dan untuk hubungan riwayat gemelli sebesar (P= 1,000 > 0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan faktor risiko paritas, riwayat
gemelli pada kejadian plasenta previa dan didapatkan hubungan faktor risiko antara umur, riwayat
sectio sesarea dengan kejadian plasenta previa di RSUD Batara Guru dan RS Hikmah Sejahtera
Kabupaten Luwu Tahun 2018-2019.
Kata kunci: Umur, paritas, riwayat sectio sesarea, riwayat gemelli, plasenta previa

ABSTRACT
The major objective of this study was to investigate the risk factors that affect the occurrences of
placenta previa, such as ages, parity, caesarean section history, and gemelli history of pregnant
women. This study was conducted at Batara Guru Hospital and Hikmah Sejahtera Hospital of
Luwu Regency in 2018 to 2019. The methodological approach taken in this study was
observational analytic by using a case control approach. The samples used in this research
consisted of 50 samples for the case group and 50 samples for the control group. The sampling
technique used was a purposive sampling. A chi square test was performed in this experiment in
order to understand the risk factors. From this research, it was apparent that 78 pregnant
women were with the low risk of getting placenta previa, 76 pregnant women were with
multiparous, 76 pregnant women were with no history of cesarean section, and 79 pregnant
women were without a gemelli history. Based on the chi square test, the results of this study

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
101

indicated that various relationships were obtained such as the relationship between ages and
placenta previa occurrences with (P = 0.008 <0.05), the correlation among parity and placenta
previa occurrences with (P = 0.815> 0.05), the correlation among caesarean section history and
placenta previa occurrences with (P = 0.035 <0,05), and the correlation among gemelli history
and placenta previa occurrences with (P = 1,000> 0.05). This research concludes that there was
no relationship between parity and gemelli history factors and the occurrences of placenta
previa. In contrast, it was evident that there were close relationships between the ages and
caesarean section history factors and the occurrences of placenta previa at Batara Guru
Hospital and Hikmah Sejahtera Hospital of Luwu Regency in 2018 to 2019.
Keywords: ages, parity, caesarean sectio history, gemelli history, placenta previa

PENDAHULUAN Penyebab kematian ibu menurut


Kematian ibu saat sedang WHO sebanyak 80% disebabkan
mengandung atau 42 hari setelah perdarahan hebat,infeksi, hipertensi dan
melahirkan, menurut WHO merupakan aborsi yang tidak aman (WHO, 2019).
Angka Kematian Ibu (AKI) yang berada Dan sekitar 28% kematian ibu yang
dalam indikator penilaian kesehatan ibu tidak dapat diperkirakan terdiri dari
yang terjadi bukan karena cedera atau pendarahan antepartum dan postpartum.
trauma, melainkan oleh kehamilan itu Perdarahan antepartum merupakan
sendiri. Akibat persalinan dan pendarahan pervaginam yang biasa
komplikasi kehamilan, terdapat 810 dialami oleh ibu hamil umur minimal
wanita meninggal setiap hari pada tahun sejak 22 minggu atau trimester III yang
2017 (WHO, 2019). Angka Kematian termasuk kasus kegawatdaruratan dan
Ibu di Indonesia 305/100.000 kelahiran memiliki risiko tinggi yang kejadiannya
hidup dan Indonesia memiliki posisi berkisar dari seluruh persalinan ada 3%
tertinggi dengan kasus AKI terbanyak di (Husain et al., 2019).
tahun 2015 (Rochmatin, 2019). Pada Kasus perdarahan antepartum
tahun 2018-2019 didapatkan 4.221 terutama plasenta previa berdasarkan
kasus kematian ibu di Indonesia (Profil WHO menunjukkan 15% hingga 20%
Kesehatan Indonesia, 2019). Sedangkan dari kematian ibu serta kejadiannya
tahun 2017 ada 115 kasus, tahun 2018 yakni 0,8% - 1,2% per persalinan
ditemukan 144 kasus serta tahun 2019 sedangkan pada negara berkembang
ada 139 kasus kematian ibu di Sulawesi berjumlah sekitar 1% - 2,4 %, dinegara
Selatan (Dinkes Provinsi Sulawesi maju lebih rendah yaitu kurang 1%. Di
Selatan, 2020). Indonesia sendiri sebagian rumah sakit
umum milik pemerintah gangguan

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
102

plasenta previa memiliki kisaran 1,7% - METODE PENELITIAN


2,9% (Diana et al., 2018). Di Sulawesi Pada studi ini memanfaatkan
Selatan kasus plasenta previa pada tahun metode analitik observasional dengan
2019 terdapat 396 kasus dengan 4 pendekatan case control (Sitepu et al.,
kabupaten tertinggi yaitu Bone ada 49 2019). Tujuan penelitian untuk
kasus, Wajo ada 45 kasus, Sidrap ada 34 mengetahui hubungan variabel
kasus dan di Luwu ada 30 kasus (Dinkes dependen yaitu umur, paritas, riwayat
Provinsi Sulawesi Selatan, 2020). sectio sesarea, riwayat gemelli dengan
Insidens plasenta previa biasanya variabel independen yaitu plasenta
terjadi di wanita dengan paritas yang previa. Penelitian dilakukan bulan
banyak atau multigravida, usia lanjut, Januari 2021 di RSUD Batara Guru dan
kehamilan multipel, ibu yang merokok RS Hikmah Sejahtera Kabupaten Luwu
serta ibu yang menggunakan obat-obat Provinsi Sulawesi Selatan.
terlarang. Dilaporkan bahwa wanita Peneliti menggunakan sampel
dengan riwayat operasi uterus yang ditentukan melalui perbandingan
sebelumnya seperti sectio sesarea dan kelompok kasus sebanyak 50 sampel
riwayat kuretase. Dan kasus ini banyak dengan kelompok kontrol sebanyak 50
terjadi pada wanita yang memiliki sampel untuk menginvestigasi
multigravida dan berisiko pada usia >35 perbandingan terjadinya kasus menurut
tahun dan usia 20 tahun didapatkan 80% riwayat ada tidaknya plasenta previa
(Husain et al., 2019). dengan menentukan kriteria inklusi dan
Kabupaten Luwu merupakan eksklusi. Adapun beberapa kriteria
salahsatu kabupaten di Sulawesi Selatan dalam menentukan sampel yaitu ibu
yang tercatat masuk dalam kategori hamil dengan usia kehamilan diatas 22
kasus plasenta previa tertinggi di minggu, ibu hamil dengan usia 20-45
Sulawesi Selatan pada tahun 2019. tahun, memiliki riwayat sectio sesarea,
Tingginya angka kejadian plasenta riwayat gemelli, memiliki catatan rekam
previa maka peneliti mengangkat topik medik yang lengkap, memiliki catatan
mengenai hubungan faktor risiko seperti ANC yang lengkap.
umur, paritas, riwayat sectio sesarea, Sumber data yang diperoleh
riwayat gemelli dengan kejadian menggunakan data rekam medik di
plasenta previa pada tahun 2018- 2019 rumah sakit terkait berdasarkan
sebagai bahan penelitian. kebutuhan dalam megolah data dan
selanjutnya dianalisis menggunakan
SPSS 23. Analisis hubungan antara

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
103

variabel terikat dan bebas memanfaatkan riwayat sectio sesarea menunjukkan


chi-square. bahwa 24 responden memiliki riwayat
sectio sesarea dan 76 responden tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki riwayat sectio sesarea.
Tabel 1. Persebaran Frekuensi Sedangkan, pada variabel riwayat
Menurut Variabel gemelli menunjukkan bahwa 3
Persen responden memiliki riwayat gemelli dan
Variabel Frekuensi
(%) 97 responden tidak memiliki riwayat
Usia gemelli.
Resiko Tinggi 22 22 Tabel 2. Hubungan umur dengan
Resiko Rendah 78 78
gangguan plasenta previa
Paritas
Riwayat Plasenta
Primipara 24 24
Previa P-
Multipara 76 76 Usia Total
Ya Tidak Value
Riwayat SC
F % F % F %
Ada Riwayat 24 24
Tidak Ada Riwayat 76 76 Resiko
5 5 17 17 22 22
Riwayat Gemelli Tinggi

Ada Riwayat 3 3 Resiko 0.008


45 45 33 33 78 78
Tidak Ada Riwayat 97 97 Rendah

Riwayat Plasenta 50 50 50 50 100 100

Previa
Ya 50 50 Tabel 2. menunjukkan hubungan
Tidak 50 50 antara riwayat plasenta previa dengan
Total 100 100 usia responden. Terdapat 17 responden
tidak menderita plasenta previa dan 5
Pada tabel 1. menunjukkan bahwa responden menderita plasenta previa
sebaran distribusi frekuensi pada setiap pada responden dengan usia resiko
variabel yang diukur dalam penelitian. tinggi. Sedangkan pada responden
Pada variabel usia terdapat 22 responden dengan usia kategori resiko rendah,
(22%) merupakan responden pada usia terdapat 45 responden yang menderita
dengan resiko tinggi, sedangkan 78 plasenta previa dan 33 responden tidak
responden (78%) merupakan responden menderita plasenta previa. Nilai p-value
dengan usia resiko rendah. Selain itu, sebesar 0.008 yang lebih kecil daripada
terdapat 24 responden dengan paritas nilai alpha sebesar5% atau 0.05
kategori primipara dan 76 responden berdasarkan hasil uji chi-square
dengan paritas kategori multipara. Pada

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
104

sehingga terdapat hubungan antara previa dan 17 responden tidak menderita


riwayat plasenta previa dengan usia. plasenta previa. Sedangkan pada
Tabel 3. Hubungan antara paritas responden yang tidak memiliki riwayat
dengan plasenta previa. sectio sesarea sebelumnya, terdapat 43
Riwayat Plasenta P- responden yang menderita plasenta
Previa
Total
V previa dan 33 responden tidak menderita
Paritas Ya Tidak al plasenta previa. Nilai p-value sebesar
F % F % F % ue
0.035 yang lebih kecil daripada nilai
Primipa
11 11 13 13 24 24 alpha sebesar 5% atau 0.05 berdasarkan
ra 0.
hasil uji chi-square. Sehingga ada
Multipa 81
39 39 37 37 76 76
ra 5
hubungan antara riwayat plasenta previa
Total 50 50 50 50 100 100 riwayat sectio sesarea.
Tabel 4. Hubungan antara riwayat SC
Tabel 3. menunjukkan hubungan dengan plasenta previa
antara riwayat plasenta previa dengan Riwayat Plasenta

paritas responden. Terdapat 11 Riwayat Previa P-


Total
SC Ya Tidak Value
responden menderita plasenta previa dan
F % F % F %
13 responden tidak menderita plasenta
Ada
previa dengan ibu hamil paritas 7 7 17 17 24 24
Riwayat
primipara. Sedangkan pada ibu hamil
Tidak
dengan paritas multipara, terdapat 39 0.035
Ada 43 43 33 33 76 76
responden menderita plasenta previa dan Riwayat
37 responden tidak menderita plasenta Total 50 50 50 50 100 100
previa. Nilai p-value sebesar 0.815 yang
melebihi 5% atau 0.05 menurut hasil Tabel 5. Hubungan riwayat gemelli
pengujian chi-square. Sehingga ditarik dengan plasenta previa
kesimpulan bahwa tidak terdapat relasi Riwayat Plasenta
P-
antara riwayat plasenta previa dengan Riwayat Previa
Total Valu
paritas. Gemelli Ya Tidak
e
Tabel 4. menunjukkan hubungan F % F % F %

antara riwayat plasenta previa dengan Ada


1 1 2 2 3 3
riwayat sectio sesarea responden. Untuk Riwayat
Tidak 1.000
responden dengan ada riwayat sectio
Ada 49 49 48 48 97 97
sesarea sebelumnya, terdapat 7
Riwayat
responden yang menderita plasenta

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
105

Total 50 50 50 50 100 100 hubungan paritas dengan plasenta previa


(Nurzia, 2016).
Tabel 5. menunjukkan antara Sesuai yang telah dijelaskan
riwayat gemelli responden dengan diteori mengatakan bahwa usia
riwayat plasenta previa. Untuk ibu hamil merupakan salahsatu faktor presdiposisi
ada riwayat gemelli sebelumnya, yang dapat mempengaruhi kondisi
terdapat 1 responden dengan riwayat uterus ibu. Pada ibu hamil yang usia <
plasenta previa dan 2 responden tidak 20 tahun sangat berisiko untuk
memiliki riwayat plasenta previa. terjadinya plasenta previa dikarenakan
Sementara pada responden yang tidak hipoplasia endometrium serta belum
mempunyai riwayat gemelli siapnya endometrium untuk menerima
sebelumnya, terdapat 49 responden hasil konsepsi yang akan mempengaruhi
dengan plasenta previa dan 48 vaskular sehingga terjadi plasenta previa
responden tidak ada riwayat plasenta (Kartika & Purbowati, 2017). Sklerosis
previa. Berdasarkan hasil uji fisher exact pembuluh darah arteri dan arteriol
menunjukkan nilai 1.000 sebagai nilai p- miometrium disebabkan oleh penuaan
value yang melebihi nilai alpha yakni uterus yang berkaitan erat dengan ibu
0.05 atau 5%. Hal tersebut menandakan yang berusia >35 tahun sehingga terjadi
bahwa tidak terdapat relasi atau plasenta previa karena meluasnya
hubungan yang berarti antara riwayat permukaan plasenta dan tidak mampu
plasenta previa dengan riwayat gemelli. mengalirkan darah dengan maksimal ke
endometrium (Syafitri & Suwardi,
PEMBAHASAN 2020).
Pada tabel 2 didapatkan pengujian Pada tabel 3 berdasarkan
statistik memanfaatkan chi square pengujian uji chi square diperoleh 0.815
memperoleh 0.008 sebagai nilai p-value sebagai nilai p-value yang lebih besar
yang kurang dari nilai alpha 0.05 atau daripada nilai alpha sebesar 5% atau
5% yang menandakan bahwa terdapat 0.05. Sehingga antara paritas dengan
hubungan umur yang berarti terhadap riwayat plasenta previa tidak terdapat
responden yang memiliki riwayat hubungan yang berpengaruh. Hasil studi
plasenta previa. Hal ini sejalan dengan ini sesuai dengan studi Aprilianti (2015)
penelitian Nurzia (2016) didapatkan 66 yaitu tidak adanya hubungan paritas dan
ibu masuk kategori berisiko dan 84 ibu riwayat plasenta previa dengan paritas
kategori berisiko rendah sehigga (Aprilianti, 2015). Dan penelitian Diana
didapatkan hasil uji statistik adanya et al (2018) didapatkan dari 39 kasus

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
106

yang terkena plasenta previa ada 19 yang mampu mempengaruhi plasenta


responden yang masuk kategori paritas previa selain paritas seperti usia, riwayat
0-2 kali dan 20 responden yang paritas sectio sesarea, malnutrisi, riwayat
>2 kali dari uji statistik didapatkan tidak abortus, riwayat plasenta previa
terdapat hubungan plasenta previa sebelumnya (Lismiati, 2017). Tetapi dari
dengan paritas (Diana et al., 2018). hasil penelitian yang dilakukan di
Pada paritas yang rendah atau lapangan didapatkan bahwa ada 39
primipara ibu belum siap dalam responden multipara yang lebih banyak
menghadapi persalinan anak pertama daripada primipara yaitu didapatkan 11
yang menyebabkan ibu tidak mampu responden di RSUD Batara Guru dan RS
menangani komplikasi selama Hikmah Sejahtera Kabupaten Luwu.
kehamilan (Komariah & Nugroho, Pada tabel 4 menurut hasil uji chi-
2020). Sedangkan pada ibu dengan square memperlihatkan nilai p-value
paritas >3 terjadi peningkatan frekuensi sebesar 0.035 yang kurang dari nilai
persalinan yang menyebabkan alpha sebesar 0.05 atau 5%. Hal tersebut
vaskularisasi fundus semakin berkurang menandakan bahwa terdapat hubungan
atau adanya jaringan parut sehingga yang berarti antara Riwayat sectio
plasenta berimplantasi pada segmen sesarea atas riwayat plasenta previa.
bawah rahim (Kurniawan & Maulina, Sesuai dengan penelitian Wahyu et al
2015). Oleh karena itu dibandingkan (2019) mendapatkan relasi signifikan
dengan paritas 2-3, paritas yang berisiko riwayat sectio sesarea dengan plasenta
dengan kejadian plasenta previa adalah previa dan mempunyai risiko 3 kali
paritas 1 atau >3 dengan resiko 0,4 kali melebihi resiko ibu yang tidak
lebih tinggi. Apabila dianalisis dari mempunyai catatan sectio sesarea
perspektif mortalitas maternal paritas 1 (Wahyu et al., 2019). Secara teori
dan >3 mengakibatkan angka kematiann meyebutkan jika ada perubahan pada
maternal tertinggi dan ditinjau dari endometrium akibat bekas sectio sesarea
paritas yang aman yaitu paritas 2-3. mengakibatkan plasenta akan
Persalinan yang berulang akan berimplantasi pada bagian bawah rahim
memberikan risiko terhadap kehamilan (Vida & Wahab, 2017).
(Anita, 2017) . Hasil studi ini juga Pada tabel 5 Hasil uji fisher
berbeda dengan konsep yang exact menunjukkan nilai p-value sebesar
menyatakan adanya hubungan antara 1.000 yang lebih besar daripada nilai
plasenta previa dengan paritas alpha sebesar 5% atau 0.05. Hal tersebut
dikarenakan adanya beberapa aspek menandakan bahwa tidak ada hubungan

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
107

yang berarti antara Riwayat gemelli tinggi dibandingan dengan di negara


dengan riwayat plasenta previa. Hasil ini maju (<1%) (Putri, 2019).
sejalan dengan studi Trianingsih et al
(2015) yang mendapatkan tidak terdapat KESIMPULAN
relasi antara kehamilan ganda dengan Berdasarkan hasil penelitian di
gangguan plasenta previa (Trianingsih et analisis bivariat maka bisa ditarik
al., 2015). kesimpulan bahwa ditemukan hubungan
Penelitian ini tidak sejalan yang berarti antara riwayat sectio
dengan teori yang menyatakan gemelli sesarea, umur dengan gangguan plasenta
dengan gangguan plasenta previa previa dan tidak ditemukan hubungan
berhubungan dengan plasenta yang yang berarti antara paritas, riwayat
berukuran besar sehingga berisiko untuk gemelli dengan plasenta previa. Adapun
memperluas permukaannya kesegmen saran bagi penelitian selanjutnya yaitu
bawah rahim atau seluruh ostium uteri peneliti berharap bagi peneliti yang lain
internum untuk memenuhi dapat melanjutkan penelitian mengenai
kebutuhannya. Data menujukkan analisa aspek yang berkaitan dengan
sedikitnya responden yang mengalami kejadian plasenta previa seperti riwayat
gemelli di RSUD Batara Guru dan RS abortus, riwayat sosial ekonomi,
Hikmah Sejahtera Kabupaten Luwu pekerjaan, riwayat kebiasaan merokok
mengakibatkan hasil studi tidak relevan sebelumnya serta menggunakan metode
dengan konsep yang ada bahwa atau uji statistik lainnya.
partisipan yang mengalami gemelli ada
3 responden dan jika dilakukan DAFTAR PUSTAKA
pengujian chi-square diperoleh hasil Anita, W. (2017). Hubungan Paritas Dan
Riwayat Sectio Cesarea Dengan
bahwa tidak terdapat hubungan yang
Kejadian Placenta Previa Di Rsud
berarti. Penelitian ini tidak sejalan Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal
Endurance, 2(February), 68–73.
dengan penelitian Guslatipa & Sari
https://doi.org/10.22216/jen.v2i1.1
(2019) yaitu mengenai hubungan yang 673
Aprilianti, A. A. (2015). Hubungan
berarti antara kehamilan ganda dengan
paritas, usia dan riwayat sectio
plasenta previa (Guslatipa & Sari, caesarea dengan placenta praevia:
Vol. vi.
2019). Peristiwa plasenta previa dengan
Diana, S. A., Kurnaesih, E., & Arman.
riwayat gemelli di sebagian rumah sakit (2018). Prosiding Seminar
Nasional 2018 ANALISIS
umum milik pemerintah melaporkan
FAKTOR YANG BERISIKO
angka kejadiannya 1,7-2,9%, lebih TERHADAP KEJADIAN
PLASENTA PLEVIA DI RSUD
POLEWALI MANDAR Prosiding

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
108

Seminar Nasional 2018 Seminar Plasenta Previa Pada Ibu


Nasional Sinergitas Multidisiplin Bersalin. 2(1), 25–31.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Nurzia, N. (2016). Hubungan Usia dan
SMIPT ), 165. 1(April), 164–171. Paritas Ibu Dengan Kejadian
Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan. Plasenta Previa Diruang
(2020). DATA ANGKA Kebidanan RSUD Raden Mattaher
KEMATIAN IBU HAMIL DAN Provinsi Jambi Tahun 2015. 4(04),
PLASENTA PREVIA. 310–316.
Guslatipa, D., & Sari, E. P. (2019). Profil Kesehatan Indonesia. (2019).
Hubungan Riwayat Operasi Profil Kesehatan Indonesia Tahun
Sesarea, Riwayat Abortus Dan 2019. In Kementrian Kesehatan
Kehamilan Kembar Dengan Repoblik Indonesia (Vol. 42, Issue
Kejadian Plasenta Previa. Jurnal 4).
’Aisyiyah Medika, 4(2), 210–221. Putri. (2019). GAMBARAN FAKTOR
https://doi.org/10.36729/jam.v4i2.2 RESIKO KEJADIAN PLASENTA
21 PREVIA DI RSUD
Husain, W. R., Wagey, F., & Suparman, PANEMBAHAN SENOPATI
E. (2019). Hubungan Kejadian BANTUL YOGYAKARTA TAHUN
Plasenta Previa dengan Riwayat 2016-2017.
Kehamilan Sebelumnya. E-CliniC, Rochmatin, H. (2019). Gambaran
8(1), 46–51. Determinan Kematian Ibu di Kota
https://doi.org/10.35790/ecl.8.1.20 Surabaya Tahun 2015-2017. Jurnal
20.27095 Biometrika Dan Kependudukan,
Kartika, S. D., & Purbowati, R. M. 7(2), 178.
(2017). HUBUNGAN ANTARA https://doi.org/10.20473/jbk.v7i2.2
USIA KEHAMILAN TERHADAP 018.178-187
KEJADIAN PLASENTA PREVIA Sitepu, R., Lukito, A., & Tarigan, E.
DI RSUD PROF. DR. (2019). Analisis Determinan
MARGONO SOEKARJO Mustika Kejadian Penyakit Malaria Di
Ratnaningsih Purbowati 1 , Setya Kecamatan Kutambaru Tahun
Dian Kartika 1 1. Ilmiah Ilmu-Ilmu 2017. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan
Kesehatan, 15(1), 47–55. Kesehatan, 5(3), 165–173.
Komariah, S., & Nugroho, H. (2020). https://doi.org/10.33024/.v5i3.942
Hubungan Pengetahuan, Usia Dan Syafitri, E., & Suwardi, S. (2020).
Paritas Dengan Kejadian Faktor-Faktor yang Berhubungan
Komplikasi Kehamilan Pada Ibu dengan Plasenta Previa di RSUP
Hamil Trimester Iii Di Rumah H. Adam Malik Medan Tahun
Sakit Ibu Dan Anak Aisyiyah 2018. 7(2), 182–189.
Samarinda. KESMAS UWIGAMA, https://doi.org/10.26699/jnk.v7i2.a
5(2), 83. rt.p182-189
https://doi.org/10.24903/kujkm.v5i Trianingsih, I., Mardhiyah, D., Budi, A.,
2.835 & Duarsa, S. (2015). Faktor-Faktor
Kurniawan, H., & Maulina, M. (2015). Yang Berpengaruh Pada
HUBUNGAN ANTARA USIA Timbulnya Kejadian Placenta
UBU DAN PARITAS DENGAN Previa Factors Influencing the
KEJADIAN PLASENTA PREVIA Occurrence of Placenta Previa.
DI RUMAH SAKIT UMUM CUT Jurnal Kedokteran Yarsi, 23(2),
MEUTIA KABUPATEN ACEH 103–113.
UTARA TAHUN 2012-2013. Vida, W., & Wahab, W. A. (2017).
Jurnal-Lentera-Vol.15.No.13- Faktor Risiko Yang
2015. Mempengaruhi Kejadian Plasenta
Lismiati. (2017). Hubungan Paritas Dan Previa Di RSUD Pringsewu.
Riwayat Sc Dengan Kejadian Jurnal Dunia Kesmas, 6(2), 79–84.

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890
109

Wahyu, H., Febriawati, H., Martika, Y., Evidence brief. Maternal


& Lina, L. F. (2019). Jurnal Ilmiah Mortality, 1, 1–4.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan https://apps.who.int/iris/bitstream/h
Dengan Kejadian plasenta previa. andle/10665/329886/WHO-RHR-
07. 19.20-eng.pdf?ua=1
WHO. (2019). Maternal mortality

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 06 No. 02 Juni 2021 e-ISSN 2620-5890

Anda mungkin juga menyukai