Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN ANAK SEKOLAH

Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas

Fasilitator
Wiwin Wiarsih, S.Kp., M.N.

Disusun oleh:
Wiwi Yunengsih 1606838382

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2020
I. DESKRIPSI KELUARGA
Keluarga bapak E merupakan keluarga inti dengan anak sekolah dan balita. Saat ini
seluruh anggota keluarga bapak E tidak memiliki keluhan kesehatan namun memiliki
risiko kesehatan karena hampir semua anggota keluarganya memiliki masalah
ketidakseimbangan nutrisi, yaitu overweight pada bapak E dan An P (3 tahun), serta
underweight pada An D (12 tahun). Ibu N memiliki status nutrisi yang normal, namun
memiliki riwayat asma yang kadang masih sering kambuh karena beberapa faktor
pencetus seperti kelehanan, stress berlebih, asap, atau konsumsi makanan tertentu.
Kondisi ini kadang diperburuk oleh kebiasaan bapak E yang masih merokok di depan
anggota keluarga. Keluarga memiliki perhatian lebih pada An P yang mengalami
peningkatan BB drastis dalam 1,5 bulan terakhir hingga 4 kg. Hal ini menyebabkan An
P menjadi mudah lelah dan engap jika aktivitas berlari atau terlalu aktif.

II. DATA HASIL PENGKAJIAN


A. DATA UMUM
1. Kepala Keluarga (Inisial) : Bapak E.S.
2. TTL/ Usia : Karawang, 1987 (33 Tahun)
3. Pendidikan Terakhir : SD
4. Agama : Islam
5. Suku : Sunda
6. Alamat : Kp Citaman, RT/RW 002/002, Desa Tamansari,
Kec.Pangkalan, Kab. Karawang, Jawa Barat
7. Pekerjaan : Supir truk
8. Tipe Keluarga : Keluarga inti
9. Komposisi Keluarga :

Usia Hubungan Pendidikan Pekerjaan


Nama JK Agama Suku
(thn) dgn KK terakhir saat ini

Ibu N 31 P Istri Islam Sunda SD IRT


An. D 12 L Anak Islam Sunda Blm tamat SD Pelajar
An. P 3 L Anak Islam Sunda Blm sekolah -
10. Genogram

Keterangan:

11. Sosial Ekonomi Keluarga


a. Penghasilan Keluarga (per bulan) : Rerata penghasilan keluarga per bulan sudah
di atas UMP Jawa Barat (1.500.000) yaitu sekitar 3-4 juta perbulan. Penghasilan
tersebut cukup untuk menghidupi seluruh anggota keluarga.
b. Asuransi
Seluruh anggota keluarga sudah memiliki asuransi kesehatan (BPJS).

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Sarana hiburan keluarga yaitu media elektronik seperti menonton televisi atau
bermain handphone. Keluarga biasanya akan menyempatkan rekreasi ke lokasi
wisata 1-2 bulan sekali.

B. RIWAYAT KESEHATAN DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1) Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Hasil Pemeriksaan Status kesehatan Imunisasi Riwayat
Nama
Kesehatan saat ini Dasar penyakit/alergi
Bapak E BB =72kg; TB = 162cm Kadang kesemutan pada Tidak Tidak ada
IMT = 27,43 (gemuk berat) area jari tangan/kaki dan tahu riwayat
TD = 120/80, RR 18, N = 80 siku saat kedinginan atau penyakit dan
Asam urat = 5,4 bangun tidur dengan alergi
GDS = 117 durasi 1-2 menit dan
menghilang sendiri saat
jari digerakkan. Keluhan
tidak mengganggu atau
menghambat aktivitas
Ibu N BB = 60kg; TB = 160cm Tidak ada keluhan Tidak Asma dengan
IMT = 23,43 (normal) kesehatan yang dirasakan tahu factor alergen
TD = 120/80, RR 19, (ikan mujair,
N = 82 Nangka, daging
kambing)
An. D BB = 32kg; TB = 143cm Tidak ada keluhan Lengkap Tidak ada
IMT = 15.64kg/m2 kesehatan yang dirasakan riwayat
TD = 110/70; RR 18, N 86 penyakit dan
alergi
An. P BB = 24kg; TB = 94cm Mudah capek dan engap Kurang Tidak ada
IMT = 27,16 (gemuk berat) ketika aktivitas berlari imunisasi riwayat
atau terlalu aktif campak kesehatan dan
khususnya sejak BB alergi. Sejak
semakin gemuk satu bayi An P
setengah bulan terakhir diberikan sufor

2) Kebiasaan keluarga yang berisiko kesehatan


a. Bapak E merupakan seorang supir sehingga aktivitasnya lebih sering duduk dan
jarang berolahraga. Bapak E biasanya makan 3x sehari, ditambah camilan dan
sering makan double/triple carbo (nasi, mie, gorengan), minum kopi 3-4 gelas
sehari dan merokok 3-4 batang per hari, kadang beliau merokok di depan rumah
atau didepan anggota keluarga yang lain. Saat ini, bapak E memiliki BB lebih,
namun tidak merasa bermasalah dengan kondisi tersebut karena tidak ada
keluhan kesehatan yang dirasakan sampai saat ini.
b. Ibu N memiliki riwayat asma sejak beliau kecil yang hilang timbul. Ibu N
mengetahui faktor risiko asmanya kambuh seperti kelehanan, makan makanan
tertentu, asap dan stress berlebih. Namun, kadang masih bekerja terlalu capek
dan sering memendam masalahnya sendiri. Ibu N juga tidak menyediakan ruang
khusus untuk merokok dan tidak masalah jika bapak E merokok di dalam rumah.
c. An D merupakan siswa SD yang kegiatannya saat ini lebih sering main di luar
rumah atau main game onlie karena tidak sekolah luring. Ibu N mengatakan An
D jarang beraktifitas fisik sejak pembelajaran daring, jarang makan di rumah (1-
2x/hari) dan kebanyakan jajan di luar (makanan ringan atau es). An D juga
sering begadang untuk main game atau menonton TV. An D memiliki BB
dibawah normal untuk usianya dan mengatakan mudah lemas, mudah
mengantuk di siang hari, dan pandangannya kadang gelap secara tiba-tiba.
d. An P memiliki pola makan yang sangat banyak dan melebihi kebutuhan
hariannya. Dalam sehari, An P bisa makan berat 3x sehari, camilan (roti,
permen, coklat, snack/makanan ringan, 3 susu kotak), bubur ayam instan (3-5
mangkuk), dan minum susu kental manis 2-3 botol 500 mL sebelum tidur. Ibu N
mengatakan kenaikan BB An P mencapai 4kg dalam satu setengah bulan
terakhir. An P tidak terlalu menyukai buah dan sayur dan ibu juga cenderung
mengikuti keinginan An P dalam asupan makanan. Hampir setiap hari, An P
makan malam dengan friedchicken dengan komposisi daging yang banyak
lemaknya. Ibu N mengatakan, sejak BB An P semakin gemuk, An P lebih
mudah lelah dan engap ketika terlalu aktif (berlari atau melompat).
3) Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ayah dari ibu N meninggal 15 tahun yang lalu karena penyakit paru-paru basah
4) Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini: Keluarga dengan anak sekolah
5) Tugas Perkembangan Keluarga:
Orang tua mampu menjalankan perannya sebagai orang tua (v) Ya ( ) Tidak
Orang tua mengetahui tumbuh kembang anak-anaknya (v) Ya ( ) Tidak
Orang tua memenuhi kebutuhan kesehatan anak-anaknya (v) Ya ( ) Tidak
(rutin ke posyandu, imunisasi, melakukan pencegahan
penyakit)
Orang tua mendorong anaknya untuk bersosialisasi (v) Ya ( ) Tidak
Orang tua memberikan pendidikan kepada anak (v) Ya ( ) Tidak
Orang tua mendukung kebutuhan dan hobi anak di luar rumah (v) Ya ( ) Tidak
Orang tua mendorong anak untuk menentukan identitas (v) Ya ( ) Tidak
C. DATA PENUNJANG KELUARGA
1. Rumah dan Sanitasi Lingkungan
a. Kondisi rumah:
 Luas Rumah: ±50 m2, 1 tingkat
 Rasio luas bangunan rumah dengan jumlah anggota keluarga sudah baik
(>8m2/orang); kepadatan rumah sudah sesuai yang dianjurkan.
 Ruangan di rumah: Terdiri dari 1 ruang keluarga, 2 ruang kamar tidur, 1 dapur,
dan 1 kamar mandi.
 Kepemilikan rumah: Milik sendiri.
b. Ventilasi: Terdapat 8 ventilasi di rumah, seluruh ventilais dilapis lagi oleh kain tipis
untuk mengurangi debu yang masuk ke rumah. Cahaya matahari dapat masuk ke
dalam rumah. Keluarga sering membuka jendela dan pintu belakang untuk ventilasi
sekaligus pencahayaan.
c. Pencahayaan rumah: Keluarga menggunakan lampu 25 watt di ruang tamu, dapur,
dan bagian depan rumah. Serta lampu 10 watt di kamar mandi, kamar tidur, dan
bagian belakang rumah.
d. Saluran buangan limbah: lancar dan tidak menggenang
e. Sumber air bersih: PDAM
f. Jamban memenuhi syarat: Lantai kamar mandi tidak licin, pencahayaan
menggunakan lampu cahaya putih 10 watt, terdapat keset, terdapat jamban dengan
kondisi bersih, terdapat sabun dan air mengalir, serta tidak ada jentik nyamuk
dalam penampung air.
g. Tempat sampah: ada, di dapur dan belakang rumah. Sampah dibakar setiap hari.

2. PHBS di Rumah Tangga


a. Keluarga tidak menimbang BB balita secara rutin setiap bulan sejak anak berusia
1,5 tahun karena merasa anak masih sehat dan tidak memiliki masalah kesehatan
serius yang harus diperiksakan ke posyandu. Selain itu, ibu N juga mengaku kurang
motivasi mengunjungi Posyandu karena tidak ada kendaraan bermotor, jika berjalan
cukup jauh tapi terlalu dekat jika menggunakan angkutan umum.
b. Keluarga menggunakan air bersih untuk makan dan minum (air galon isi ulang)
c. Keluarga air bersih untuk kebersihan diri (bersumber dari PDAM)
d. Keluarga mencuci tangan dengan air dan sabun tapi tidak dengan prinsip 6 langkah
5 momen (mencuci tangan sekadar bersih jika tangan kotor atau sebelum dan
sesudah makan saja).
e. Keluarga melakukan pembuangan sampah pada tempatnya di tempat sampah dapur
atau belakang rumah sebelum akhirnya dibakar di tempat pembakaran sampah yang
jaraknya sekitar 500meter dari rumah.
f. Keluarga selalu menjaga lingkungan sekitar rumah dengan bersih dan rapi, barang-
barang berbahaya seperti racun serangga, obat-obatan, pisau, dll ditempatkan
dengan aman dan jauh dari jangkauan anak-anak
g. Keluarga mengonsumsi lauk dan pauk tiap hari. Sumber protein paling sering dari
telur dan kadang ayam, karbohidrat dari nasi, dan masih sering konsumsi makanan
berlemak.
h. Keluarga sudah menggunakan jamban sehat (satu toilet untuk seluruh keluarga)
i. Keluarga jarang menguras bak mandi dan tidak memberantas jentik setiap minggu
j. Keluarga jarang makan buah dan sayur setiap hari; hanya makan jika ada
persediaan di rumah. An P tidak terlalu menyukai buah dan sayur
k. Seluruh keluarga jarang berolahraga dan melakukan aktivitas fisik yang teratur
l. Bapak E biasanya merokok di depan rumah dan kadang di depan anggota keluarga
yang lain

3. Lingkungan Sosial
a. Lingkungan Sekitar Rumah
 Tingkat kebisingan : Tidak mengganggu.
 Kepadatan lingkungan : Padat penduduk.
 Area pembuangan/pembakaran sampah : 500 meter dari rumah
 Akses ke Pelayanan Kesehatan : 1 km dari rumah (bisa ditempuh
dengan berjalan atau sepeda motor)
b. Lingkungan Masyarakat
 Tipe masyarakat: Bermasyarakat aktif.
 Anggota keluarga aktif di lingkungan masyarakat: Seluruh anggota keluarga
selalu ikut serta dalam kegiatan masyarat
c. Sistem pendukung keluarga: keluarga besar dan tetangga

D. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Setiap hari anggota keluarga saling berinterkasi satu sama lain. Ada waktu khusus
untuk berinteraksi per harinya. Tidak ada hambatan komunikasi satu sama lain.
2) Peran dan Kekuatan
Setiap anggota keluarga berhak mengambil keputusan, biasanya pengambilan
keputusan bersama dengan Bapak E selaku kepala keluarga. Bapak E berperan
sebagai pencari nafkah, sedangkan ibu N fokus merawat anak dan mengurus
pekerjaan rumah tangga. Kekuatan keluarga yang ditunjukkan yaitu saling
mendukung dan guyub dengan keluarga besar, sehingga setiap masalah dalam
keluarga dapat dicari jalan keluarnya secara bersama-sama.
3) Nilai dan Norma
Terdapat aturan khusus dalam kesopanan dan sosialisasi, namun tidak ada aturan
khusus dalam pemenuhan nutrisi.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga memiliki aturan dalam sikap dan prilaku, serta sikap saling menyayangi
dan menghormati antar anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga aktif dalam berinterkasi dengan lingkungan sekitar, dan teman sebaya
3. Fungsi Reproduksi
Anak diberitahu mengenai perbedaan jenis kelamin dan beberapa tanda – tanda
pubertas laki – laki.
4. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
a. Keluarga memerhatikan anggota keluarga yang sakit:
Menemani anggota keluarga yang sakit atau membantu pemenuhan kebutuhan
dasarnya (menyediakan makan, membantu membersihkan rumah, merawat jika
sakit dan membawa ke pelayanan kesehatan jika diperlukan)
b. Keluarga mengetahui masalah kesehatan anggota keluarga di rumah:
Ibu N memiliki riwayat asma (terakhir kambuh sekitar 5 bulan yang lalu) serta
An P yang lebih mudah lelah dan engap sejak semakin gemuk. Seluruh keluarga
mengetahui bahwa bapak E dan An P gemuk sedangkan An D kurus, tetapi
status ketidakseimbangan nutrisi pada mereka tidak dirasakan penonjolan
masalah kesehatannya oleh keluarga.
c. Keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarga di rumah: asma ibu N kambuh ketika kelelahan, stress berlebih,
menghirup asap berlebih, atau makan makanan tertentu (Nangka, ikan mujaer,
daging kambing). An P mudah lelah dan sesak sejak semakin gemuk 1,5 bulan
terakhir. Keluarga mengira kegemukan pada An P menjadi bagian dari proses
perkembangan anak dan pengaruh SKM.
d. Keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya: Ibu N batuk terus menerus, terlihat sulit bernapas, napas cepat. An
P terlihat ngos-ngosan, napas cepat, dan lebih diam/loyo ketika lelah dan engap.
e. Keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya bila tidak diobati/dirawat
f. Keluarga biasanya menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarga dari keluarga (pengalaman orangtua), tetangga, nakes, atau
internet.
g. Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya: istirahat dan dibiarkan saja hingga sembuh dengan sendirinya atau
berobat jika sudah meinmulkan gejala yang parah.
h. Keluarga belum melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami
keluarganya secara aktif karena merasa tidak perlu periksa ke yankes selama
masih terlihat sehat dan tidak menimbulakan gejala serius.
i. Keluarga belum mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya karena tidak terdapat persediaan obat asma maupun
P3K dasar di rumah
j. Keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah yang
dialami
k. Keluarga belum dapat melakukan pencegahan maslah kesehatan yang dialmi
anggota keluarganya karena ibu N kadang masig kerja terlalu cape, jarang
beraktivitas fisik/olahraga, dan belum melakukan modifikasi pola makan
keluarga yang seimbang
l. Keluarga belum memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, missal bapak E
masih sering merokok di depan anggota keluarga, termasuk ibu N yang memiliki
asma
m. Keluarga belum menggali dan memanfaatkan sumber di mastarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya, karena merasa tidak perlu
memeriksakan kesehatan jika kondisi anggota keluarga masih sehat dan tidak
ada keluhan kesehatan

5. Kriteria Kemandirian Keluarga


Keluarga berada pada kemandirian level II, dengan kriteria:
 Menerima petugas kesehatan puskesmas
 Menerima yankes sesuai rencana
 Menyatakan masalah kesehatan secara benar
 Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
 Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Apakah terdapat masalah yang mengganggu keluarga? Tidak
2. Apa yang dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah tersebut? Membicarakan
dan mencari pengalihan berupa menonton televisi atau mengobrol dengan tetangga.
3. Apakah ada harapan yang ingin dicapai oleh keluarga? Ingin tetap sehat sampai
seterusnya
4. Apakah ada harapan terhadap fasilitas kesehatan untuk menunjang kesehatan di
dalam keluarga? Lebih sering diadakan pendidikan kesehatan dari rumah ke rumah.
III. ANALISIS DATA DAN MASALAH KEPERAWATAN
Data Masalah Keperawatan
DS: Domain 2. Nutrisi
 Keluarga mengetahui bahwa An P dan Kelas 1. Makan
bapak E gemuk, dengan kenaikan BB An P (00233) Berat Badan Lebih
sebanyak 4 kg dalam 1,5 bulan Definisi:
 Ibu N mengatakan An P makan berat Suatu kondisi ketika individu mengalami
3-4x/hari (@1-2 centong nasi + 1 telur) penumpukan kelebihan lemak menurut usia
ditambah kudapan/camilan (susu kotak, dan gender
snack, dan coklat) dan 2-3 botol SKM Batasan karakteristik:
500mL  Dewasa: BMI > 27kg/m2
 Ibu N mengatakan An P paling suka makan  Anak 2-18 tahun: BMI > persentil ke 85
dengan friedchicken (hampir setiap hari) atau 25kg/m2 tetapi < persentil 95 atau 30
dengan potongan besar dan dihabiskan kg/m2 untuk usia dan gender.
sendiri
 Bapak E biasanya makan 3x sehari,
ditambah camilan dan sering makan
double/triple carbo (nasi, mie, gorengan)
 Ibu N dan keluarga belum merasakan
dampak kesehatan dari berat badan lebih
yang dialami bapak E
 Ibu N mengatakan An P menjadi lebih
mudah lelah dan engap sejak berat badannya
semakin gemuk
 Ibu N cenderung menyediakan makan
sesuai keinginan An P dan tidak membatasi
asupan makanan baik untuk An P maupun
bapak E
 Bapak E dan An P jarang
berolahraga/melakukan aktivitas fisik.
 Ibu N mengatakan tidak rutin menimbang
BB An P ke posyandu sejak usianya 1,5
tahun

DO :
 Bapak E  BB =72kg; TB = 162cm; IMT
= 27,43 (gemuk berat)
 An P  BB = 24kg; TB = 94cm; IMT =
27,16 (gemuk berat)
DS: Domain 2. Nutrisi
 Keluarga mengatakan An D memiliki Kelas 1. Makan
badan yang kurus (00002) Ketidakseimbangan Nutrisi
 Ibu N mengatakan An D jarang makan di kurang dari kebutuhan tubuh
rumah (1-2x/hari @1 centong makan Definisi:
nasi/mie) dan kebanyakan jajan di luar Asupan nutrisi tidak memenuhi kebutuhan
(makanan ringan atau es) metabolism tubuh
 Keluarga tidak mengetahui/menyadari Batasan karakteristik:
dampak dari BB kurang yang dialami An  Berat badan 20% atau lebih dibawah
D BB ideal
 Ibu N hanya mengingatkan An D untuk  Kurang makanan
makan tapi belum melakukan upaya untuk
menaikkan BB An D
DO:

 BB An D = 32kg (BBI = 40kg) BB 20%


di bawah BBI
 BMI An D = 15.64kg/m2  underweight
DS: Domain 1. Promosi Kesehatan
 Bapak E sudah merokok sejak hampir 10 Kelas 2. Manajemen Kesehatan
tahun yang lalu dan menghabiskan 3-4 Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
batang rokok sehari Definisi:
 Bapak E mengatakan susah berhenti Hambatan kemampuan untuk mengubah
merokok gaya hidup/perilaku dalam cara yang
 Bapak E jarang olahraga dan lebih sering memperbaiki tingkat kesejahteraan.
duduk karena pekerjaannya juga sebagai Batasan Karakteristik:
supir truk  Gagal melakukan tindakan mencegah
 Bapak E sering makan dengan triple carbo masalah kesehatan
 Bapak E minum kopi 3-4 gelas sehari  Merokok
DO:
 Bapak E menghabiskan 1 batang rokok
sebelum pengkajian berlangsung
 BMI bapak E = 27,43kg/m

IV. SKORING PRIORITAS MASALAH KESEHATAN KELUARGA


1. Dx. Berat Badan Lebih pada An. P
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah: 3 1 3/3 BMI An P sudah jauh melampaui
Aktual batas BMI normal pada anak
menurut usia. Jika tidak ditangani,
dapat berdampak pada berbagai
masalah kesehatan

2. Kemungkinan 1 2 3/3 Kelebihan BB pada anak dapat


masalah dapat dikontrol dengan manajemen BB
diubah: yang konsisten meliputi asupan
Sebagian nutrisi sesuai kebutuhan dan latihan
fisik rutin yang diprogramkan.

3. Potensial 2 1 2/3 Masalah kesehatan akibat kelebihan


masalah untuk BB dapat dicegah dengan
dicegah: modifikasi gaya hidup
Cukup

4. Menonjolnya 2 1 ½ Keluarga mulai menyadari


masalah munculnya masalah kesehatan
Tidak perlu akibat kelebihan BB pada An P
segera seperti mudah lelah dan engap
ketika beraktifitas berlebih, namun
masih mengganggap kelebihan BB
pada An P merupakan bagian dari
tumbang yang wajar.

TOTAL 19/6 Diagnosis 1


2. Dx. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada An.D
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah: 3 1 3/3 BB An D 20% dibawah BB ideal
Aktual dengan status nutrisi sangat kurus.
Kondisi ini dapat mempengaruhi
konsentrasi, sediaan energi, dan
penurunan produktivitas.

2. Kemungkinan 1 2 3/3 Masalah nutrisi pada An D dapat


masalah dapat diatasi dengan manajemen nutrisi
diubah: dengan gizi seimbang
Sebagian

3. Potensial 2 1 2/3 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


masalah untuk pada An D dapat dicegah dengan
dicegah: asupan nutrisi yang adekuat dan gizi
Cukup yang seimbang

4. Menonjolnya 0 1 0 An D dan keluarga tidak merasakan


masalah dampak yang signifikan dari kurang
Tidak dirasa nutrisi yang dialami An D, karena
belum muncul keluhan kesehatan
yang dirasakan

TOTAL 16/6 Diagnosis 2

3. Dx. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko pada Bapak E


No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah: 2 1 2/3 Kebiasaan merokok dan intake
Risiko makanan pada bapak E belum
menimbukan masalah kesehatan
aktual

2. Kemungkinan 1 2 3/3 Bapak E mengatakan sulit berhenti


masalah dapat dari merokok, namun dapat dilatih
diubah: untuk manajemen BB dengan
Sebagian latihan fisik dan diet sehat

3. Potensial 1 1 1/3 Kebiasaan merokok sudah terjadi


masalah untuk berpuluh tahun sehingga sulit
dicegah: dicegah
Rendah

4. Menonjolnya 0 1 0 Keluarga tidak merasakan dampak


masalah langsung dari merokok maupun
Tidak dirasa kebisaan sehari-hari bapak E

TOTAL 12/6 Diagnosis 3


V. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Domain 2. Nutrisi Kelas 1. Makan


(00233) Berat Badan Lebih
NOC NIC
TUK 1: Keluarga mampu mengenal masalah (5520) Fasilitasi pembelajaran
(1841) Pengetahuan: Manajemen Berat Badan Aktivitas:
Kriteria hasil: 1. Tentukan tujuan pembelajaran dua arah yang realistic
1. Pengetahuan kisaran BB personal yang optimal meningkat 2. Berikan informasi dengan cara yang tepat mengenai:
(skala 1 ke 3)  Penghitungan BB ideal dan status nutrisi menggunakan IMT
2. Pengetahuan IMT yang optimal meningkat (skala 1 ke 3)  Jelaskan hubungan antara asupan makanan, aktivitas fisik, dan
3. Pengetahuan hubungan antara diet, olahraga, dan BB penambahan/pengurangan BB
meningkat (2 ke 4)  Jelaskan ciri anak obesitas dan risiko kesehatan obesitas pada
4. Pengetahuan risiko kesehatan yang berhubungan dengan anak
kelebihan BB meningkat (skala 2 ke 3)  Jelaskan risiko kesehatan terkait kekurangan BB pada anak
5. Pengetahuan risiko kesehatan yang berhubungan dengan BB 3. Gunakan alat bantu dan metode pembelajaran yang tepat
terlalu rendah meningkat (skala 2 ke 3) 4. Hubungkan informasi dengan kebutuhan dan kondisi klien saat ini
5. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
TUK 2: Keluarga mampu membuat keputusan perawatan
kesehatan Manajemen Berat Badan
(1627) Perilaku mengurangi berat badan
Kriteria hasil: Aktivitas:
1. Menentukan target berat badan dalam rentang normal 1. Mengidentifikasi dan mengelola berat badan agar dalam rentang
meningkat (2 ke 3) normal
2. Memiliki komitmen pada rencana makan yang sehat 2. Hitung berat badan ideal klien
meningkat (2 ke 3) 3. Fasilitasi menentukan target berat badan yang realistis

TUK 3: Keluarga mampu merawat anggota keluarga


(1854) Pengetahuan: Diet yang Sehat
Kriteria hasil:
1. Pengetahuan pedoman gizi yang direkomendasikan Edukasi Diet
meningkat (skala 1 ke 3) Aktivitas:

2. Pengetahuan makanan sesuai dengan pedoman gizi 1. Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini

meningkat (skala 1 ke 3) 2. Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu

3. Pengetahuan pedoman untuk porsi makan meningkat (skala 1 3. Persiapkan materi, media dan alat peraga

ke 3) 4. Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan


kesehatan
5. Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
6. Informasikan makanan yang biperbolehkan dan dilarang
7. Informasikan klien terkait:
 Pentingnya gizi seimbang
 AKG dan gizi seimbang (piramida makanan, piringku, pesan
umum gizi seimbang  mengajari cuci tangan 6 langkah)
8. Berikan kesempatan klien dan keluarga untuk bertanya
9. Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu
(1627) Perilaku mengurangi berat badan 10. Pasang materi penuntun makanan yang menarik (piramida makanan)
Kriteria hasil: di depan kulkas
1. Mengontrol porsi makan meningkat (2 ke 3)
2. Menetapkan latihan rutin meningkat (2 ke 3) Manajemen Berat badan
3. Memonitor berat badan meningkat (2 ke 3) Aktivitas:
1. Hitung BB ideal klien
2. Fasilitasi menentukan berat badan yang realistis
3. Anjurkan mencatat berat badan setiap minggu, jika perlu
TUK 4: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan 4. Anjurkan aktivitas fisik dan buat jadwal harian
(1841) Pengetahuan: Manajemen Berat Badan 5. Anjurkan melakukan pencatatan asupan makanan, aktivitas fisik dan
1. Mengetahui strategi untuk memodifikasi intake makanan perubahan berat badan menuju optimal
meningkat (skala 2 ke 3)
2. Mengetahui perubahan gaya hidup untuk meningkatkan berat (5246) Konseling Nutrisi
badan yang optimal meningkat (2 ke 3) Aktivitas:
1. Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa saling percaya dan saling
TUK 5: Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan menghormati
kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada 2. Sepakati lama pemberian konseling
(1841) Pengetahuan: Manajemen Berat Badan 3. Kaji asupan makanan dan kebiasaan makan pasien
1. Mengetahui kapan untuk mendapatkan bantuan dari 4. Fasilitasi untuk mengidentifikasi perilaku makan yang harus diubah
professional kesehatan meningkat (2 ke 3) 5. Susun tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis dalam
rangka mengubah status nutrisi
6. Gunakan standar gizi yang bisa diterima untuk pasien mengevaluasi
intake diet yang adekuat
7. Pertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan gizi (usia, tahap tumbuh kembang)
8. Berikan informasi sesuai kebutuhan mengenai modifikasi diet:
 Modifikasi diet REST bagi anak gemuk
 Tips bagi anak yang sulit makan buah dan sayur
 Diskusikan makanan yang disukai dan tidak disukai
9. Identifikasi kemajuan modifikasi diet
10. Menginformasikan kepada keluarga kapan harus mengunjungi
fasilitas kesehatan (ahli gizi) sesuai kondisi klien
VI. CATATAN PERKEMBANGAN (IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi
Selasa, Dx 1. Pengetahuan: Manajemen Berat Badan S:
13/10/202 Kelebihan 1. Menghitung BB ideal An D dan An P  Keluarga dapat menyebutkan kembali IMT normal
0 Berat Badan berdasarkan grafik CDC 2000; menghitung BB dan IMT personal saat ini
Dx 2. Nutrisi ideal bapak E dengan rumus BBI = [(TB-100) –  Keluarga dapat menjelaskan kembali hubungan antara
Kurang dari (TB-100) x 10%)] dan mendiskusikan hasilnya asupan makan, olahraga dan BB
Kebutuhan dengan keluarga  Keluarga dapat menyebutkan kembali setengah dari
Tubuh 2. Memfasilitasi keluarga menentukan target BB risiko kesehatan akibat kelebihan BB
yang realistis  Keluarga dapat menyebutkan setengah dari total
3. Mengedukasi keluarga mengenai: strategi untuk mencapai BB optimal pada anak
 Penghitungan BB ideal dan status nutrisi obesitas, yang sudah diajarkan
menggunakan IMT  Keluarga mengatakan penting untuk melakukan
 Hubungan antara asupan makanan, aktivitas aktivitas fisik dan asupan makan yang sesuai
fisik, dan penambahan/pengurangan BB  Keluarga mengatakan informasi yang disampaikan
 Ciri anak obesitas dan bahaya obesitas pada bermanfaat
anak O:
 Tips mencapai BB ideal pada anak obesitas  Selama diberikan penjelasan, keluarga mendengarkan
4. Menganjurkan aktivitas fisik dan membuat dan memerhatikan dengan seksama
jadwal latihan aktivitas fisik (berjalan-jalan dan  Keluarga mengajukan pertanyaan ketika ada hal yang
senam keluarga) kurang dipahami
5. Menganjurkan melakukan pencatatan asupan  Keluarga dapat menentukan BB ideal semua anggota
makanan, aktivitas fisik, dan perubahan BB keluarga
setiap minggu  Keluarga sudah membuat jadwal latihan fisik dengan
jalan-jalan setiap pagi/sore dan senam keluarga pada
hari sabtu dan minggu pagi
A:
 Terdapat peningkatkan pengetahuan keluarga terkait
manajemen BB, namun belum dapat mengatasi
diagnosis keperawatan BB lebih dan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
P:
 Follow up jadwal latihan fisik keluarga
 Edukasi diet dan konseling gizi
Rabu, Dx 1. Manajemen Berat Badan S:
14/10/202 Kelebihan 1. Mengevaluasi jadwal latihan fisik keluarga  Ibu N mengatakan sudah melakukan jalan-jalan pagi
0 Berat Badan (berjalan-jalan) bersama dengan An P
Dx 2. Nutrisi Konseling Nutrisi  An D menyebutkan paling suka makan dengan sate
Kurang dari 1. Membina hubungan terapeutik berdasarkan atau telur dadar + capcai dan kurang suka sayur
Kebutuhan rasa saling percaya dengan penjelasan tujuan bening
Tubuh dan kontrak waktu  Ibu N mengatakan An P paling suka makan
2. Mengkaji asupan dan kebiasaan makan An D friedchicken atau telur orak-arik dan kurang suka
dan An P makan buah dan sayur tapi masih bisa makan jika
3. Memfasilitasi untuk mengidentifikasi perilaku buah dijadikan topig jeli
makan yang harus diubah pada An D dan An P  Ibu N dan An D dapat menyebutkan kembali
4. Memberikan informasi sesuai kebutuhan pentingnya gizi seimbang
mengenai modifikasi diet, meliputi:  Ibu N mengetahui kebutuhan AKG An D dan An P
 Pentingnya gizi seimbang sesuai usia dan dapat menyebutkan kembali >
 AKG dan gizi seimbang (piramida setengah dari total pesan umum gizi seimbang
makanan, piringku, pesan umum gizi  Ibu N dapat menyebutkan> setengah dari total
seimbang  mengajari cuci tangan 6 modifikasi diet REST bagi anak gemuk
langkah) O:
 Modifikasi diet REST bagi anak gemuk  Ibu N dan An D dapat menempatkan gambar
 Tips bagi anak yang sulit makan buah dan komposisi piringku dengan tepat
sayur  Ibu N dan An D dapat membaca contoh AKG dalam
 Peran orantua dalam penerapan gizi tabel makanan
seimbang  Keluarga dapat demontrasikan cuci tangan 6 langkah
9. Mendiskusikan makanan yang disukai dan dengan benar
tidak disukai A:
10. Memberikan kesempatan keluarga untuk  Terdapat peningkatkan pengetahuan keluarga terkait
bertanya dan mendemonstrasikan kembali manajemen nutrisi pada An D maupun An P, namun
praktik piringku belum dapat mengatasi diagnosis keperawatan BB
11. Memberikan media leaflet dan menempel lebih dan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
materi piramida makanan di depan kulkas kebutuhan tubuh
P:
 Lanjutkan follow up dan motivasi keluarga untuk terus
menerapkan aktivitas latihan fisik sesuai jadwal, ajak
melakukan senam keluarga jika memungkinkan
 Monitor pelaksanaan modifikasi diet pada keluarga
 Kaji harapan serta hambatan keluarga dalam
modifikasi diet
Selasa, 19 Terminasi 1. Mengevaluasi kemajuan perawatan kesehatan S:
Oktober yang sudah selesai dan masih dirasakan  Ibu N mengatakan sudah melakukan perawatan dan
2020 2. Mengevaluasi harapan keluarga terhadap modifikasi asupan makan sesuai panduan dan lebih
perawatan sering melakukan aktivitas fisik bersama An P,
3. Mengevaluasi hambatan dalam proses meskipun berat badan An P belum terlihat adanya
perawatan keluarga perubahan
Memotivasi keluarga untuk terlibat dalam proses  Keluarga mengatakan harapan kesehatan terkait
perawatan kesehatan klien selanjutnya kontrak asuhan keperawatan dengan perawat sudah
tercapai
 Keluarga mengatakan hambatan proses perawatan
kesehatan pada An P terletak pada perilaku An P yang
sulit diarahkan dan kadang menangis jika
keinginannya tidak dipenuhi
 Ibu E mengatakan akan melakukan perawatan pada
An P sesuai anjuran yang sudah dipelajari selama
intervensi keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M., Dochterman, J.M., Butcher, H.K., Et Al. (2013). Nursing Interventions Classification 6th Ed. United States Of America :
Mosby Inc.
Herdman, T. H. & Kamitsuru, S. (2014). NANDA International Nursing Diagnoses: Definition and classification 2015-2017 (10th ed.).
Oxford: Wiley Blackwell.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement Of Health
Outcome (5th Ed.). St. Louis: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai