1. Identitas
a. Identitas klien
1) Nama : An. K
2) No.RM : 0066xxx
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Tempat dan tanggal lahir : Banyubening, 5 Mei 2019
5) Alamat : Banyubening 1 03/10 Bejiharjo
6) Suku bangsa : Jawa / Indonesia
7) Agama : Islam
8) Pendidikan : Belum sekolah
9) Anak ke- : 2 (Dua)
10) Diagnosa medis : KDK (Kejang Demam Komplek)
b. Identitas Penanggung Jawab Klien
1) Nama ayah/wali : Tn. R
2) Nama ibu/wali : Ny. A
3) Pekerjaan ayah/wali : Swasta
4) Pekerjaan ibu/wali : Sales Marketing
5) Pendidikan ayah/wali : SMA
6) Pendidikan ibu/wali : SMK
7) Alamat : Banyubening 1 03/10 Bejiharjo
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama :
Ibu anak K mengatakan anak K Demam, Kejang
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Anak K dating ke IGD pada tanggal 3 Desember 2021 pada pukul
18.00 wib dengan keluhan demam sejak kamis malam, ibu anak K
mengatakan bahwa anak K kejang 3 kali yaitu pada Kamis jam 24.00 ,
Jumat siang jam 12.00 WIB dan pada hari Jumat jam 18.00 < 5 menit
dengan kondisi mata melotot, kedua tangan dan kaki kaku setelah kejang
langsung tidur. Dipindahkan ke amarilis hari minggu jam 15.00 wib. Di
IGD mendapat terapi O2 2 Lpm, Inf d51/2 Ns dan Inj PCT 150 mg.
Ketika di IGD Suhu pasien 40,0C, N: 145x/menit, RR: 35x/menit,
SPO2: 95%.
c. Riwayat kesehatan yang lampau:
1) Riwayat kehamilan dan kelahiran :
- Ibu An. K mengatakan An.K lahir secara sepontan di RS.
2) Penyakit yang di derita :
- Ibu An.K mengatakan selama ini An.K hanya mengalami
demam. Belum pernah mengalami kejang, ibu An.K juga belum
mengetahui kenapa An. K bisa kejang dan belum mengetahui
cara perawatan apabila anak kejang.
3) Hospitalisasi/tindakan operasi :
- Ibu An. K mengatakan An.K pernah dirawat di RS karena
kuning.
4) Kecelakaan/cedera yang paling dialami :
- Ibu An.K mengatakan selama ini An.K tidak pernah mengalami
cidera/trauma.
5) Alergi :
- Tidak ada alergi makanan maupun obat-obatan
6) Imunisasi:
No Imunisasi Usia Ket.
1 BCG 2 bulan Di Imunisasi
DPT 1 2 bulan
2 DPT 2 4 bulan Di Imunisasi
DPT 3 6 bulan
Polio 1 2 bulan
3 Polio 2 4 bulan Di Imunisasi
Polio 3 6 bulan
4 Campak 9 bulan Di Imunisasi
5 Hepatitis B 1 bulan Di Imunisasi
d. Riwayat pertumbuhan :
- Tidak ada kelainan dalam masa pertumbuhan
e. Riwayat keluarga
1) Sosial ekonomi :
- Keluarga mengatakan ekonomi cukup dan selalu berpartisipasi
dalam kegiatan masyarakat.
2) Penyakit yang diderita :
- Ibu An.K mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit kronis ibu Anak K mengatakan ayah anak K
pernah mengalami kejang.
3) Genogram :
Tn. R Ny. A
34 th. 29 th
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis keturunan
: tinggal dalam satu rumah
: pasien
b. Cairan
Keadaan saat ini
Intake Air (makan+minum) = 800mL/kgBB
Cairan infus = 200cc
Terapi injeksi = 6 cc
Air Metabolisme = 88cc (8cc x 11 kg)
Total = 1094 cc/hari
Output Urin = 900 cc
Feses =
IWL= (30-1 tahun) x 11kg = 330cc
Total = 1230 cc/hari
Balance cairan -136cc
c. Aktivitas
ADL 0 1 2 3 4
Makan/ minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi √
Berpindah dari tempat tidur √
Ambulasi √
Keterangan:
0: mandiri 1: dengan alat bantu 2: dibantu orang lain 3: dibantu
orang lain dan alat 4: tergantung total
c. Hidung :
1. Inspeksi : tidap ada polip, bentuk hidung simetris, tidak ada lesi
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Telinga :
1. Inspeksi : tidak ada serumen, kedua telinga simetris antara kanan dan
kiri
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
e. Mulut :
1. Inspeksi : tidak ada lesi, mukosa bibir lembab
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Leher :
1. Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pembesaan kelenjar tyroid,
tidak ada lesi
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
g. Thoraks/dada :
1) Paru-paru
Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding
dada
Palpasi : taktil vermitus teraba sama kanan dan kiri, pengembangan
dinding dada sama kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Aukultasi : suara nafas vesikuler
2) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di inter costa V
Perkusi : redup
Aukultasi : S1dan S2 reguler, tunggal, tidak ada suara tambahan
h. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, perut datar tidak ada benjolan
Auskultasi : bising usus 8 x per menit
Perkusi : suara tympani
Palpasi : terasa lembek, tidak ada nyeri tekan
i. Genetalia
Anus : tidak terkaji
j. Estremitas
Atas : tangan simetris antara kanan dan kiri, tangan kiri terpasang infus
Bawah : simetris antara kaki kanan dan kiri, akral hangat, tidak ada
oedem, CRT < 2 detik
k. Intergumen :
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tugor kulit elastis
l. Muskuloskeletal
Kekuatan otot :
5 5
5 5
Keterangan :
0 : otot paralisis total
1 : tidak ada gerakan, ada kontraksi
2 : gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan
3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit gerakan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh
C. TERAPI
Tanggal Jenis/nama obat dosis Rute Indikasi
06 Desember Ampicillin 4 x 275mg IV Antibiotik
2021
Paracetamol 150 mg/6 jam IV
D5 ½ Ns 10 tpm Demam
IV
Anti kejang
Diazepam 3 mg (jika
kejang)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interprestasi
Hemoglobin Lk. 14-18 gr%
11,6 Pr. 12-16 gr% Rendah
A.Leukosit Lk. 4700-10300
11,200 Pr. 4300-11400 Normal
Hemogram Eos 0 2-4% Rendah
Bas 0 0–1% Normal
Stab 0
Seg 82 50 – 75 % Tinggi
Limp 16 25 – 40 % Rendah
Mon 2 3–7 Rendah
Trombosit 342.000 150.000- Normal
450.000
HCT/HMT Lk. 44%
34 Pr. 37% Rendah
Golongan Darah O
Kimia darah
Kalium 4,4 3,4 – 5,3 mmol Normal
Natrium 135 135 – 155 mmol Normal
Clorida 110 95 – 108 mmol Tinggi
E. ANALISA DATA
Data (DO/DS) ETIOLOGI PROBLEM
Ds : Ibu An K mengatakan Proses Penyakit Hipertermia (D0130)
anaknya demam
Do :
Suhu : 38,1, Suhu :
38,1, RR: 30x/menit,
HR : 121 x/menit,
SpO2: 99%
Akral teraba hangat
Integumen suhu teraba
panas
Kulit tampak
kemerahan
Ds : - Hipertermi Risiko Infeksi
Do :
Suhu : 38,1, RR:
30x/menit, HR : 121
x/menit, SpO2: 99%
Terpasang infus D5 ½
Ns 11 Tpm
Hasil lab : HCT/HMT :
34%
Ka+ : 44 Na : 135 Cl :
110, Leukosit 0-2
Ds : Penurunan Kesadaran Risiko Cidera
Ibu An. K mengatakan
anaknya kejang 3 kali
kamis malam jam 24.00,
jumat siang 12.00 jumat
sore jam 18.00 frekuensi <
5 menit
Do :
Riwayat kejang berulang
F. PRIORITAS MASALAH
No Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Prioritas
1. 6 Desember Hipertermia b/d proses penyakit d/d suhu
2021 tubuh diatas normal
11.00 DS Ibu anak K. Mengatakan bahwa An.K
mengalami demam sejak hari kamis jam
18.00 1
DO:
- Ketika dilakukan pemeriksaan suhu, suhu
anak 38.1 C
- Nadi : 120 x /menit
- RR : 30 x /menit
- Spo2 99%
- Akral hangat
- Mukosa bibir kerning
2 6 Desember Resiko infeksi b/d hipertermi d/d
2021 Ds : -
11.40 Do :
Suhu : 38,1, RR: 30x/menit, HR : 121
2
x/menit, SpO2: 99%
Terpasang infus D5 ½ Ns 11 Tpm
Hasil lab : HCT/HMT : 34%
Ka+ : 44 Na : 135 Cl : 110, Leukosit 0-2
3. 6 Desember DS:
2021 - Ibu An. K mengatakan An.R mengalami
11.50 kejang 3 kali saat dirumah dengan durasi
1 – 2 menit pada jam 24.00 dan jam
12.00. dan 18.00
3
- Kejang berulang saat di RS jam 04.00
durasi 3 menit.
DO:
- Riwayat kejang berulang
G. RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
1. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Hipertermia (I.5506)
jam, pasien tidak mengalami hipertermi, dengan kriteria Observasi
hasil : Identiikasi penyebab hipertermi ( mis. Dehidrasi,
Termoregulasi (L.14134) terpapar lingkungan panas, penggunan incubator)
1. Kulit merah menurun (3-1) Monitor suhu tubuh
2. Tidak kejang (3-1) Monitor kadar elektrolit
3. Suhu tubuh menurun (3-5) Monitor haluab urine
Monitor komplikasi akibat hipertermi
Teraupetik
Sediakan lingkungan yang dingin
Longgarka atau lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
Berikan cairan oral
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Koloberasi
Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
2. Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Pencegahan Infeksi (I.14539)
pasien tidak mengalami risiko infeksi, dengan kriteria hasil Observasi
: Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Tingkat Infeksi (L.14137) Teraupetik
Tidak demam (3-5) Batasi jumlah pengunjung
Pemeriksaan Lab Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan Teknik aseptic pada pasien berisiko
tinggi
Edukasi :
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
3. Risiko Cidera Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24 jam, Manajemen Kejang (I.06193)
diharapkan risiko cidera tidak terjadi, dengan kriteria Obervasi
hasil: Monitor terjadinya kejang berulang
Tingkat Cidera (L.14136) Monitor karakteristik kejang (misal aktivitas
1. Tidak ada kejadian cidera (3-5) motorik, progresi kejang)
2. Tidak ada luka atau lecet ( 3-5) Monitor status neurologis
Monitor tanda-tanda vital
Teraupetik
1. Baringkan pasien agar tidak terjatuh
2. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Catat durasi kejang
4. Recrientasikan setelah periode kejang
5. Dokumentasikan periode terjadinya kejang
6. Pasang akses iv jika perlu
7. Berikan oksigen jika perlu
H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
3 Senin Manajemen Kejang (I.06193) S : Ibu An. K mengatakan tidak ada kejang berulang
06-12-2021 Memonitor terjadinya kejang O : - Suhu tubuh 37,5, RR : 26x/menit, Nadi :
berulang 102x.menit, Spo2 : 98%
12.15 - Kejang (-)
Memonitor status neurologis
- Diazepam 3 mg
12.45 Melakukan pemeriksaan A : Masalah teratasi
suhu, RR, Nadi,Spo2 P : Pertahankan intervensi
13.20 Menganjurkan keluarga - Monitor TTV
menghindari memasukan - Monitor terjadinya kejang berulang
13.30 apapun kedalam mulut pasien - Kolaborasi diazepam 3mg/8 jam hanya jika
Melakukan kolaborasi kejang
pemberian diazepam 3 mg/ 8
jam
Selasa, Manajemen Hipertermia S : Ibu An. K mengatakan anaknya sudah tidak demam
07-12-2021 (I.5506) O : Suhu tubuh 36,8
14.00 wib Melakukan monitor suhu Akral teraba normal
tubuh Integument suhu teraba normal
14.15 wib Memonitor dan catat tanda Demam (-)
gejala hipertermi A : Masalah tertasi sebagian
17.00 wib p : Pertahankan intervensi
Melakukan kolaborasi
pemberian antipiretik - Monitor suhu tubuh
paracetamol drop 5cc - Monitor dan catat tanda gejala hipertermi
- Kolaborasi pemberian antipiretik paracetamol
drop 5 cc/ 4 jam
Selasa Pencegahan Infeksi (I.14539) S : -
07-12-2021 Memonitor tanda dan gejala O : - Terpasang infus D5 ½ Ns 11 Tpm
14.35 wib infeksi - Ampicillin 275 mg/8 jam
Melakukan cuci tangan - Infeksi (-)
14.45 wib sebelum dan sesudah kontak - Makanan+minuman (+)
dengan pasien dan A : Masalah teratasi Sebagian
lingkungan pasien P : Lanjutkan intervensi
17.00 wib Menganjurkan pasien - Monitor tanda dan gejala infeksi
menghabiskan makanan dan - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
minuman yang sudah pasien dan lingkungan pasien
18.00 wib disediakan oleh ahli gizi - Anjurkan menghabiskan makanan dan minuman
Melakukan kolaborasi yang sudah disediakan oleh ahli gizi
pemberian ampicillin 275mg - Kolaborasi pemberian ampicillin 275mg/8 jam
18.00 wib Manajemen Kejang (I.06193) S : Ibu An. K mengatakan tidak ada kejang berulang
Melakukan pengukuran suhu, O : - Suhu tubuh 336,8, RR : 23x/menit, Nadi :
18.30 wib RR, Nadi, Spo2 112x.menit, Spo2 : 98%
Memonitor terjadinya kejang - Kejang (-)
berulang A : Masalah teratasi
19.30 wib Kolaborasi diazepam 3mg/8 P : Pertahankan intervensi
jam hanya jika kejang - Monitor TTV
- Monitor terjadinya kejang berulang
- Kolaborasi diazepam 3mg/8 jam hanya jika
kejang
Rabu, 2 Manajemen Hipertermia S : Ibu An. K mengatakan anaknya sudah tidak demam
08-12-2021 (I.5506) O : Suhu tubuh 36,6
08.00 Melakukan monitor suhu Akral teraba normal
tubuh Integument suhu teraba normal
08.45 wib Memonitor dan catat tanda Demam (-)
gejala hipertermi A : Masalah tertasi
Melakukan kolaborasi p : Hentikan intervensi
09.00 wib Discharge planning :
pemberian antipiretik
paracetamol drop 5cc - Pertahankan nutrisi