Anda di halaman 1dari 18

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Iin Indriani


A. ANAMNESA
Tanggal masuk RS : 04 Desember 2021 Jam : 18.45
Tanggal pengkajian : 06 Desember 2021 Jam : 07.30

1. Identitas
a. Identitas klien
1) Nama : An. K
2) No.RM : 0066xxx
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Tempat dan tanggal lahir : Banyubening, 5 Mei 2019
5) Alamat : Banyubening 1 03/10 Bejiharjo
6) Suku bangsa : Jawa / Indonesia
7) Agama : Islam
8) Pendidikan : Belum sekolah
9) Anak ke- : 2 (Dua)
10) Diagnosa medis : KDK (Kejang Demam Komplek)
b. Identitas Penanggung Jawab Klien
1) Nama ayah/wali : Tn. R
2) Nama ibu/wali : Ny. A
3) Pekerjaan ayah/wali : Swasta
4) Pekerjaan ibu/wali : Sales Marketing
5) Pendidikan ayah/wali : SMA
6) Pendidikan ibu/wali : SMK
7) Alamat : Banyubening 1 03/10 Bejiharjo
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama :
Ibu anak K mengatakan anak K Demam, Kejang
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Anak K dating ke IGD pada tanggal 3 Desember 2021 pada pukul
18.00 wib dengan keluhan demam sejak kamis malam, ibu anak K
mengatakan bahwa anak K kejang 3 kali yaitu pada Kamis jam 24.00 ,
Jumat siang jam 12.00 WIB dan pada hari Jumat jam 18.00 < 5 menit
dengan kondisi mata melotot, kedua tangan dan kaki kaku setelah kejang
langsung tidur. Dipindahkan ke amarilis hari minggu jam 15.00 wib. Di
IGD mendapat terapi O2 2 Lpm, Inf d51/2 Ns dan Inj PCT 150 mg.
Ketika di IGD Suhu pasien 40,0C, N: 145x/menit, RR: 35x/menit,
SPO2: 95%.
c. Riwayat kesehatan yang lampau:
1) Riwayat kehamilan dan kelahiran :
- Ibu An. K mengatakan An.K lahir secara sepontan di RS.
2) Penyakit yang di derita :
- Ibu An.K mengatakan selama ini An.K hanya mengalami
demam. Belum pernah mengalami kejang, ibu An.K juga belum
mengetahui kenapa An. K bisa kejang dan belum mengetahui
cara perawatan apabila anak kejang.

3) Hospitalisasi/tindakan operasi :
- Ibu An. K mengatakan An.K pernah dirawat di RS karena
kuning.
4) Kecelakaan/cedera yang paling dialami :
- Ibu An.K mengatakan selama ini An.K tidak pernah mengalami
cidera/trauma.
5) Alergi :
- Tidak ada alergi makanan maupun obat-obatan
6) Imunisasi:
No Imunisasi Usia Ket.
1 BCG 2 bulan Di Imunisasi
DPT 1 2 bulan
2 DPT 2 4 bulan Di Imunisasi
DPT 3 6 bulan
Polio 1 2 bulan
3 Polio 2 4 bulan Di Imunisasi
Polio 3 6 bulan
4 Campak 9 bulan Di Imunisasi
5 Hepatitis B 1 bulan Di Imunisasi

d. Riwayat pertumbuhan :
- Tidak ada kelainan dalam masa pertumbuhan
e. Riwayat keluarga
1) Sosial ekonomi :
- Keluarga mengatakan ekonomi cukup dan selalu berpartisipasi
dalam kegiatan masyarakat.
2) Penyakit yang diderita :
- Ibu An.K mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit kronis ibu Anak K mengatakan ayah anak K
pernah mengalami kejang.
3) Genogram :

Tn. R Ny. A
34 th. 29 th

An.K (2Tahun 6Bulan)

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan

: garis keturunan
: tinggal dalam satu rumah

: pasien

3. Pengkajian tingkat perkembangan saat ini (menggunakan format


DDST)
a. Personal sosial :
- Anak dapat menirukan kegiatan dirumah
- Anak dapat minum dengan cangkir
- Anak dapat daag-daag dengan tangan
- Anak dapat makan sendiri
- Anak dapat tepuk tangan sendiri
- Anak dapat berusaha mencapai mainan
b. Adaptasi motorik halus :
- Anak dapat mengambil manik-manik yang ditunjukkan
- Anak dapat membenturkan dua kubus
- Anak dapat menaruh kubus dicangkir
- Anak dapat memindahkan kubus
c. Bahasa :
- Anak dapat berbicara 1 kata
- Anak tidak dapat berbicara 2 kata
- Anak dapat berbicara mama papa secara spesifik
- Anak dapat mengoceh
- Anak dapat meniru bunyi/ kata-kata
d. Motorik kasar :
- Anak dapat berdiri sendiri
- Anak belum dapat berdiri dua detik
- Anak belum dapat bangkit terus duduk
- Anak belum dapat berjalaln dengan baik
Interprestasi : pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan
dengan baik.
4. Riwayat sosial
a. Pengasuh : Ibu dan Nenek
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu kandung dan ayah
c. Hubungan dengan teman sebaya : baik
d. Pembawaan secara umum : anak dapat melakukan kegiatan
dengan baik dan tidak ada masalah dalam mental maupun sosial
e. Lingkungan rumah :Ibu An. K mengatakan
lingkungan rumah rapi dan bersih, tidak ada masalah dengan
lingkungan.
5. Pengkajian pola kesehatan saat ini
a. Nutrisi
Sebelum sakit : Ibu An.K mengatakan sebelum sakit An.K makan 3 kali
sehari.
Saat sakit : saat sakit pasien lebih sering makan bubur dan
terkadang tidak menghabiskan makanannya.
Sebelum sakit Keadaan saat ini
Jenis makanan Nasi, sayur dan lauk nasi, telur, tempe, sayur,
lauk dan buah.
Makanan 24 jam Nasi, sayur dan lauk nasi, lauk, sayur
terakhir
Alat makan yang Piring dan sendok Kom makan rumah sakit
digunakan dan sendok
Jam makan 07.00, 12.00 dan 19.00 07.00, 11.00 dan 16.00

Alergi makanan Tidak ada Tidak ada

b. Cairan
Keadaan saat ini
Intake Air (makan+minum) = 800mL/kgBB
Cairan infus = 200cc
Terapi injeksi = 6 cc
Air Metabolisme = 88cc (8cc x 11 kg)
Total = 1094 cc/hari
Output Urin = 900 cc
Feses =
IWL= (30-1 tahun) x 11kg = 330cc
Total = 1230 cc/hari
Balance cairan -136cc

c. Aktivitas

ADL 0 1 2 3 4
Makan/ minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi √
Berpindah dari tempat tidur √
Ambulasi √
Keterangan:
0: mandiri 1: dengan alat bantu 2: dibantu orang lain 3: dibantu
orang lain dan alat 4: tergantung total

d. Tidur dan istirahat


Sebelum sakit : sebelum sakit ibu An. K mengatakan tidur jam 20.00
dan bangun jam 06.20. tidak ada gangguan tidur.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan An.K sering terbangun saat
suhu tubuh meningkat.
e. Eliminasi saat ini
1) Pola BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Defekasi terakhir : Ibu ngatakan An. BAB terakhir hari Jumat
Karakter faces : lembek
Warna : kuning
2) Pola BAK
Frekuensi : 3 kali
Warna urine : kuning jernih
Karakter urine : khas urine
Retensi : tidak ada retensi urine
f. Nyeri/ketidaknyamanan
1) Paliatif/pencetus :-
2) Quality :-
3) Regio/area :-
4) Skala/intensitas :-
5) Time :-
6) Ekspresi wajah :-
g. Kognitif dan persepsi
Keluarga mengatakan jika An. K atau keluarga sakit langsung dibawa
ke rumah sakit dan selama perawatan keluarga dapat memberikan obat
dengan benar dan tepat waktu.
h. Konsep diri : tidak terkaji
i. Koping : tidak terkaji
j. Seksual/reproduksi : tidak terkaji
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum
a. Keadaan umum : cukup
b. Kesadaran : Composmentis
GCS: 15 (E : 4, M : 6, V : 5)
c. Tanda-tanda vital :
Nadi : 120 x /menit RR : 30 x /menit S : 38,1 c TD :-
d. Antropometri : Tinggi badan : 88 cm Berat badan : 11Kg
e. Status gizi : 13.6
Status gizi baik
2. Head to toe
a. Kepala :
1. Inspeksi : Kepala simetris, tidak ada lesi
2. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
b. Mata :
1. Inspeksi : tidak icterik
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan

c. Hidung :
1. Inspeksi : tidap ada polip, bentuk hidung simetris, tidak ada lesi
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Telinga :
1. Inspeksi : tidak ada serumen, kedua telinga simetris antara kanan dan
kiri
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
e. Mulut :
1. Inspeksi : tidak ada lesi, mukosa bibir lembab
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Leher :
1. Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pembesaan kelenjar tyroid,
tidak ada lesi
2. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
g. Thoraks/dada :
1) Paru-paru
Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding
dada
Palpasi : taktil vermitus teraba sama kanan dan kiri, pengembangan
dinding dada sama kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Aukultasi : suara nafas vesikuler
2) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di inter costa V
Perkusi : redup
Aukultasi : S1dan S2 reguler, tunggal, tidak ada suara tambahan
h. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, perut datar tidak ada benjolan
Auskultasi : bising usus 8 x per menit
Perkusi : suara tympani
Palpasi : terasa lembek, tidak ada nyeri tekan
i. Genetalia
Anus : tidak terkaji
j. Estremitas
Atas : tangan simetris antara kanan dan kiri, tangan kiri terpasang infus
Bawah : simetris antara kaki kanan dan kiri, akral hangat, tidak ada
oedem, CRT < 2 detik
k. Intergumen :
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tugor kulit elastis
l. Muskuloskeletal
Kekuatan otot :
5 5
5 5
Keterangan :
0 : otot paralisis total
1 : tidak ada gerakan, ada kontraksi
2 : gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan
3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit gerakan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh

C. TERAPI
Tanggal Jenis/nama obat dosis Rute Indikasi
06 Desember Ampicillin 4 x 275mg IV Antibiotik
2021
Paracetamol 150 mg/6 jam IV

D5 ½ Ns 10 tpm Demam
IV
Anti kejang
Diazepam 3 mg (jika
kejang)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interprestasi
Hemoglobin Lk. 14-18 gr%
11,6 Pr. 12-16 gr% Rendah
A.Leukosit Lk. 4700-10300
11,200 Pr. 4300-11400 Normal
Hemogram Eos 0 2-4% Rendah
Bas 0 0–1% Normal
Stab 0
Seg 82 50 – 75 % Tinggi
Limp 16 25 – 40 % Rendah
Mon 2 3–7 Rendah
Trombosit 342.000 150.000- Normal
450.000
HCT/HMT Lk. 44%
34 Pr. 37% Rendah
Golongan Darah O
Kimia darah
Kalium 4,4 3,4 – 5,3 mmol Normal
Natrium 135 135 – 155 mmol Normal
Clorida 110 95 – 108 mmol Tinggi
E. ANALISA DATA
Data (DO/DS) ETIOLOGI PROBLEM
Ds : Ibu An K mengatakan Proses Penyakit Hipertermia (D0130)
anaknya demam
Do :
 Suhu : 38,1, Suhu :
38,1, RR: 30x/menit,
HR : 121 x/menit,
SpO2: 99%
 Akral teraba hangat
 Integumen suhu teraba
panas
 Kulit tampak
kemerahan
Ds : - Hipertermi Risiko Infeksi
Do :
 Suhu : 38,1, RR:
30x/menit, HR : 121
x/menit, SpO2: 99%
 Terpasang infus D5 ½
Ns 11 Tpm
 Hasil lab : HCT/HMT :
34%
Ka+ : 44 Na : 135 Cl :
110, Leukosit 0-2
Ds : Penurunan Kesadaran Risiko Cidera
Ibu An. K mengatakan
anaknya kejang 3 kali
kamis malam jam 24.00,
jumat siang 12.00 jumat
sore jam 18.00 frekuensi <
5 menit
Do :
Riwayat kejang berulang
F. PRIORITAS MASALAH
No Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Prioritas
1. 6 Desember Hipertermia b/d proses penyakit d/d suhu
2021 tubuh diatas normal
11.00 DS Ibu anak K. Mengatakan bahwa An.K
mengalami demam sejak hari kamis jam
18.00 1

DO:
- Ketika dilakukan pemeriksaan suhu, suhu
anak 38.1 C
- Nadi : 120 x /menit
- RR : 30 x /menit
- Spo2 99%

- Akral hangat
- Mukosa bibir kerning
2 6 Desember Resiko infeksi b/d hipertermi d/d
2021 Ds : -
11.40 Do :
 Suhu : 38,1, RR: 30x/menit, HR : 121
2
x/menit, SpO2: 99%
 Terpasang infus D5 ½ Ns 11 Tpm
 Hasil lab : HCT/HMT : 34%
Ka+ : 44 Na : 135 Cl : 110, Leukosit 0-2
3. 6 Desember DS:
2021 - Ibu An. K mengatakan An.R mengalami
11.50 kejang 3 kali saat dirumah dengan durasi
1 – 2 menit pada jam 24.00 dan jam
12.00. dan 18.00
3
- Kejang berulang saat di RS jam 04.00
durasi 3 menit.

DO:
- Riwayat kejang berulang
G. RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
1. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 Manajemen Hipertermia (I.5506)
jam, pasien tidak mengalami hipertermi, dengan kriteria Observasi
hasil :  Identiikasi penyebab hipertermi ( mis. Dehidrasi,
Termoregulasi (L.14134) terpapar lingkungan panas, penggunan incubator)
1. Kulit merah menurun (3-1)  Monitor suhu tubuh
2. Tidak kejang (3-1)  Monitor kadar elektrolit
3. Suhu tubuh menurun (3-5)  Monitor haluab urine
 Monitor komplikasi akibat hipertermi
Teraupetik
 Sediakan lingkungan yang dingin
 Longgarka atau lepaskan pakaian
 Basahi dan kipasi permukaan tubuh
 Berikan cairan oral
 Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
Koloberasi
 Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu
2. Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Pencegahan Infeksi (I.14539)
pasien tidak mengalami risiko infeksi, dengan kriteria hasil Observasi
:  Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Tingkat Infeksi (L.14137) Teraupetik
 Tidak demam (3-5)  Batasi jumlah pengunjung
 Pemeriksaan Lab  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
 Pertahankan Teknik aseptic pada pasien berisiko
tinggi
Edukasi :
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu

3. Risiko Cidera Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 x 24 jam, Manajemen Kejang (I.06193)
diharapkan risiko cidera tidak terjadi, dengan kriteria Obervasi
hasil:  Monitor terjadinya kejang berulang
Tingkat Cidera (L.14136)  Monitor karakteristik kejang (misal aktivitas
1. Tidak ada kejadian cidera (3-5) motorik, progresi kejang)
2. Tidak ada luka atau lecet ( 3-5)  Monitor status neurologis
 Monitor tanda-tanda vital
Teraupetik
1. Baringkan pasien agar tidak terjatuh
2. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Catat durasi kejang
4. Recrientasikan setelah periode kejang
5. Dokumentasikan periode terjadinya kejang
6. Pasang akses iv jika perlu
7. Berikan oksigen jika perlu
H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Kode Tanggal/ Hari Implementasi Evaluasi Paraf


DX Jam
1 Senin Manajemen Hipertermia Senin, 06-12-2021 (13.00 WIB)
06-12-2021 (I.5506)
08.00 wib  Mengidentiikasi penyebab S : Ibu An. K mengatakan demam anaknya sudah
turun
hipertermi
O : Suhu tubuh 37,5
08. 15 wib  Memonitor suhu tubuh Akral teraba hangat
 Memonitor dan catat tanda Integument suhu teraba hangat
gejala hipertermia Sudah tidak ada kejang berulang
08.25 wib  Menganjurkan untuk A : Masalah belum teratasi
menggunakan pakaian yang p : Lanjutkan Intervensi
tipis - Monitor suhu tubuh
- Monitor dan catat tanda gejala hipertermi
08.30 wib  Mengajarkan kompres untuk
- Kolaborasi pemberian antipiretik paracetamol
menurunkan suhu tubuh 150 mg/ 8 jam
11.00 wib
 Mengfasilitasi ruangan yang
dingin
 Melakukan kolaborasi
pemberian paracetamol 150
mg inj

2 Senin Pencegahan Infeksi (I.14539) S : -


11. 15 Wib  Memonitor tanda dan gejala O : - Suhu tubuh 37,5, RR : 26x/menit, Nadi :
infeksi 102x.menit, Spo2 : 98%
11.20 wib  Memonitor TTV - Terpasang infus D5 ½ Ns 11 Tpm
 Membatasi jumlah - Ampicillin 275 mg/8 jam
11.30 wib pengunjung - Lab tanggal 06/12/21 dalam batas normal
 Mencuci tangan sebelum dan A : Masalah teratasi sebagian
sesudah kontak dengan P : Lanjutkan intervensi
pasien dan lingkungan pasien - Monitor tanda dan gejala infeksi
11.45 wib  Menjelaskan tanda dan gejala - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
infeksi pasien dan lingkungan pasien
 Mengajarkan pasien dan - Anjurkan menghabiskan makanan dan minuman
13.00 wib keluarga pasien mencuci yang sudah disediakan oleh ahli gizi
tangan 6 benar - Kolaborasi pemberian ampicillin 275mg/8 jam
 Menganjurkan untuk
meningkatkan asupan nutrisi
dan asupan cairan
 Melakukan kolaborasi
pemberian ampicillin 275/8
jam

3 Senin Manajemen Kejang (I.06193) S : Ibu An. K mengatakan tidak ada kejang berulang
06-12-2021  Memonitor terjadinya kejang O : - Suhu tubuh 37,5, RR : 26x/menit, Nadi :
berulang 102x.menit, Spo2 : 98%
12.15 - Kejang (-)
 Memonitor status neurologis
- Diazepam 3 mg
12.45  Melakukan pemeriksaan A : Masalah teratasi
suhu, RR, Nadi,Spo2 P : Pertahankan intervensi
13.20  Menganjurkan keluarga - Monitor TTV
menghindari memasukan - Monitor terjadinya kejang berulang
13.30 apapun kedalam mulut pasien - Kolaborasi diazepam 3mg/8 jam hanya jika
 Melakukan kolaborasi kejang
pemberian diazepam 3 mg/ 8
jam

Selasa, Manajemen Hipertermia S : Ibu An. K mengatakan anaknya sudah tidak demam
07-12-2021 (I.5506) O : Suhu tubuh 36,8
14.00 wib  Melakukan monitor suhu Akral teraba normal
tubuh Integument suhu teraba normal
14.15 wib  Memonitor dan catat tanda Demam (-)
gejala hipertermi A : Masalah tertasi sebagian
17.00 wib p : Pertahankan intervensi
 Melakukan kolaborasi
pemberian antipiretik - Monitor suhu tubuh
paracetamol drop 5cc - Monitor dan catat tanda gejala hipertermi
- Kolaborasi pemberian antipiretik paracetamol
drop 5 cc/ 4 jam
Selasa Pencegahan Infeksi (I.14539) S : -
07-12-2021  Memonitor tanda dan gejala O : - Terpasang infus D5 ½ Ns 11 Tpm
14.35 wib infeksi - Ampicillin 275 mg/8 jam
 Melakukan cuci tangan - Infeksi (-)
14.45 wib sebelum dan sesudah kontak - Makanan+minuman (+)
dengan pasien dan A : Masalah teratasi Sebagian
lingkungan pasien P : Lanjutkan intervensi
17.00 wib  Menganjurkan pasien - Monitor tanda dan gejala infeksi
menghabiskan makanan dan - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
minuman yang sudah pasien dan lingkungan pasien
18.00 wib disediakan oleh ahli gizi - Anjurkan menghabiskan makanan dan minuman
 Melakukan kolaborasi yang sudah disediakan oleh ahli gizi
pemberian ampicillin 275mg - Kolaborasi pemberian ampicillin 275mg/8 jam
18.00 wib Manajemen Kejang (I.06193) S : Ibu An. K mengatakan tidak ada kejang berulang
 Melakukan pengukuran suhu, O : - Suhu tubuh 336,8, RR : 23x/menit, Nadi :
18.30 wib RR, Nadi, Spo2 112x.menit, Spo2 : 98%
 Memonitor terjadinya kejang - Kejang (-)
berulang A : Masalah teratasi
19.30 wib  Kolaborasi diazepam 3mg/8 P : Pertahankan intervensi
jam hanya jika kejang - Monitor TTV
- Monitor terjadinya kejang berulang
- Kolaborasi diazepam 3mg/8 jam hanya jika
kejang
Rabu, 2 Manajemen Hipertermia S : Ibu An. K mengatakan anaknya sudah tidak demam
08-12-2021 (I.5506) O : Suhu tubuh 36,6
08.00  Melakukan monitor suhu Akral teraba normal
tubuh Integument suhu teraba normal
08.45 wib  Memonitor dan catat tanda Demam (-)
gejala hipertermi A : Masalah tertasi
 Melakukan kolaborasi p : Hentikan intervensi
09.00 wib Discharge planning :
pemberian antipiretik
paracetamol drop 5cc - Pertahankan nutrisi

10.00 wib Pencegahan Infeksi (I.14539) S : -


 Memonitor tanda dan gejala O : - Terpasang infus D5 ½ Ns 11 Tpm
10.45 wib infeksi - Ampicillin 275 mg/8 jam
 Melakukan cuci tangan - Infeksi (-)
sebelum dan sesudah kontak - Makanan+minuman (+)
11.35 wib dengan pasien dan A : Masalah teratasi
lingkungan pasien P : Hentikan intervensi
 Menganjurkan menghabiskan - Kolaborasi pemberian ampicillin 275mg/8 jam
makanan dan minuman yang Discharge planning :
13.00 wib
sudah disediakan oleh ahli - Lanjutkan antibiotik oral
gizi
 Melakukan kolaborasi
pemberian ampicillin
275mg/8 jam
12. 30 wib Manajemen Kejang (I.06193) S : Ibu An. K mengatakan tidak ada kejang berulang
 Melakukan pengukuran suhu, O : - Suhu tubuh 336,8, RR : 23x/menit, Nadi :
RR, Nadi, Spo2 112x.menit, Spo2 : 98%
12.45  Memonitor terjadinya kejang - Kejang (-)
berulang A : Masalah teratasi
 Melakukan kolaborasi P : - Intervensi dihentikan
13.25 Discharge planning
diazepam 3mg/8 jam hanya
jika kejang - Diazepam 3mg bila kejang saja
- Jangan memasukan benda apapun saat kejang
J. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Kode Tanggal/ Hari Implementasi Evaluasi Paraf


DX Jam
1 Rabu Hipertermi b.d proses Rabu 8-12-2021 (14.00 WIB)
08-12-2021 penyakit d.d kenaikan
14.00 suhu tubuh S : Ibu An. K mengatakan anak sudah tidak demam
O : Suhu tubuh 36.4
Akral teraba normal
Integument suhu teraba normal
Sudah tidak ada kejang berulang
A : Masalah sudah teratasi
p : Intervensi diberhentikan
Discharge planning
- Pertahankan nutrisi
- Lanjutkan antibiotic oral
- Jangan memasukan benda apapun bila
kejang
- Diazepam 3mg bila kejang saja

2. Rabu Risiko Infeksi b.d Hipertermi Rabu 8-12-2021 (14.00 WIB)


08-12-2021 d.d kejang berulang S : Ibu anak K mengatakan pasien sudah mau makan
14.00  Ibu pasien mengatakan dan minum sedikit dikit
selama dirumah anak K O : - Sudah up infus D5 ½ Ns 11 Tpm
mengalami kejang 3x dan - Infeksi (-)
ayah anak K ada riwayat - Makanan+minuman (+)
kejang.dengan hasil lab Hasil A : Masalah teratasi
lab : HCT/HMT : 34% P : Hentikan intervensi
Ka+ : 44 Na : 135 Cl : 110, - Kolaborasi pemberian ampicillin 275mg/8 jam
Leukosit 0-2 Discharge planning :
- Lanjutkan antibiotik oral
3. Rabu Risiko Cidera b.d penurunan S : Ibu An. K mengatakan tidak ada kejang berulang
18-12-2021 kesadaran d.d kejang berulang O : - Suhu tubuh 36,8, RR : 23x/menit, Nadi :
14.00 Ibu anak K mengatakan pasien 112x.menit, Spo2 : 98%
mengalami kejang 3x dirumah, - Kejang (-)
saat dirawat pasien tidak - Tidak ada tampak tanda- tanda resiko cedera
mengalami kejang berulang dan - Pasien tidak menunjukan kemungkinan resiko
suhu tubuh menurun cidera
A : Masalah teratasi
P : - Intervensi dihentikan
Discharge planning
- Diazepam 3mg bila kejang saja
- Jangan memasukan benda apapun saat kejang

Anda mungkin juga menyukai