1 Tahun 2023
Online: https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina
Artikel Penelitian
Andi Nurfadilah Syama, Andi Tihardimantoa, Asrul Abdul Azisa, Jelita Inayah Saria, Sabir Maidina
a Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
sebelumya, penyakit ginjal, serta obesitas. case control study, caranya yaitu
Data yang diperoleh dari Dinkes membandingkan kasus sampel dan kasus kontrol
Provinsi Sulawesi Selatan yaitu jumlah ibu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
hamil yang hipertensi tahun 2019 sebanyak variabel yang diteliti dengan kejadian
901 orang.8 Profil Kesehatan Provinsi hipertensi pada ibu hamil. Penelitian ini
Sulawesi Selatan tahun 2016 menunjukkan dilakukan di ruang KIA Puskesmas Kassi
pravelensi kejadian hipertensi di Kota Kassi dan Puskesmas Dahlia pada bulan
didapatkan dari data buku registrasi, jumlah serta terdiagnosa hipertensi di Puskesmas
ibu hamil yang hipertensi di Puskesmas Kassi Kassi yang berjumlah 69 dan
Kassi Kassi tahun 2019 sebanyak 22 orang Puskesmas Dahlia yang berjumlah 17 orang.
dan tahun 2020 mengalami peningkatan Kemudian untuk sampel penelitian dibagi
Puskesmas Dahlia jumlah ibu hamil yang serta memenuhi kriteria penelitian
mengalami hipertensi tahun 2019 sebanyak berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi.
pada kehamilan merupakan masalah yang sampel yang memenuhi kriteria yaitu
merupakan keadaan darurat jika tidak kasus yaitu ibu yang sedang hamil dan
Berdasarkan latar belakang masalah eksklusinya yaitu ibu yang sedang hamil dan
tersebut, maka rumusan masalah dari memiliki data rekam medik yang kurang
penelitian ini yaitu faktor-faktor apa saja jelas serta tidak lengkap. Kriteria inklusi
yang berhubungan dengan terjadinya kasus kontrol yaitu ibu hamil yang tidak
hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas mengalami hipertensi, dan untuk kriteria
Kassi Kassi dan Puskesmas Dahlia Kota eksklusinya yaitu ibu hamil yang memiliki
Makassar Tahun 2019-2020. data rekam medik yang kurang jelas dan
tidak lengkap. Penelitian ini menggunakan
data sekunder yang didapatkan dari buku atau sebanyak 41 orang ibu hamil berumur 20
registrasi. tahun – 35 tahun. Sedangkan pada sampel
Analisis data penelitian ini kontrol didapatkan 13.8% ibu hamil berumur <
20 atau > 35 tahun, 36,2% atau sebanyak 42
menggunakan analisis univariat agar dapat
orang ibu hamil berumur 25 – 35 tahun.
mengetahui distribusi frekuensi variabel
Hasil penelitian (Tabel 2) didapatkan
yang diteliti, serta melakukan analisis
kategori paritas berisiko pada sampel kasus
bivariat dengan menggunakan uji Chi-
didapatkan 31 orang, atau sebanyak 26.7% ibu
square yang diolah menggunakan program
yang sedang hamil dengan paritas berisiko,
Statistical Package for the Social Science 23.3% atau sebanyak 27 orang ibu yang sedang
(SPSS). hamil dengan paritas tidak berisiko. Sedangkan
Penelitian ini telah mendapat izin dari pada sampel kontrol didapatkan 32.8% atau
Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas sebanyak 38 orang ibu hamil paritas berisiko,
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN 17.2%, atau sebanyak 20 orang ibu yang sedang
4.3%, atau sebanyak 5 orang ibu yang sedang hipertensi (43.1%) lebih besar jumlahnya
hamil dengan riwayat abortus, 45.7%, atau dibandingkan dengan yang tidak mengalami
sebanyak 53 orang ibu yang sedang hamil tidak hipertensi (22.4%). Sedangkan ibu hamil dengan
ada riwayat abortus. kategori LILA tidak beresiko yang mengalami
Hasil penelitian (Tabel 4) didapatkan hipertensi (56.9%) lebih sedikit daripada yang
kategori LILA beresiko yang mengalami tidak mengalami hipertensi (77.6%).
Analisis Bivariat
Tidak
Variabel Hipertensi Hipertensi Total p-
value
n % n % n %
Umur
Berisiko: <20 atau >35 tahun 17 14.7% 16 13.8% 33 28.4% 0.837
Tidak berisiko: 20 -35 tahun 41 35.5% 42 36.2% 83 71.6% 0.837
Paritas
Berisiko: Primigravida (<2 kali melahirkan), Grande multigravida 31 26.7% 38 32.8% 69 59.5% 0.186
(>5 kali melahirkan)
Tidak berisiko: Multigravida (2-3 kali melahirkan) 27 23.3% 20 17.2% 47 40.5% 0.186
Riwayat Abortus
Berisiko: Pernah mengalami 9 7.8% 5 4.3% 14 12.1% 0,254
Tidak berisiko: Tidak pernah mengalami
49 42.2% 53 45.7% 102 87.9% 0.254
LILA
Berisiko: Obesitas (>28,5 cm) 25 43.1% 13 22.4% 38 32.8% 0.018
Tidak berisiko: Normal (23,5-28,5 cm); Underweight (<23,5 cm)
33 56.9% 42 77.6% 78 78% 0.018
Pada tabel 5 menunjukkan tidak tidak ada hubungan paritas dengan kejadian
ditemukan hubungan umur ibu dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan nilai p= 0.186.
hipertensi pada ibu hamil dengan nilai p= 0.837 Pada kategori riwayat abortus didapatkan
berdasarkan hasil analisis bivariat. Jumlah ibu bahwa jumlah ibu yang sedang hamil disertai
yang sedang hamil disertai hipertensi pada hipertensi (7.8%), lebih sedikit daripada ibu
umur <20 atau >35 tahun (14.7%) lebih sedikit yang sedang hamil yang tidak berisiko
daripada umur 20-35 tahun (35.5%). mengalami hipertensi (42.2%). %). Hasil uji
Berdasarkan kategori paritas dengan statistik menunjukkan bahwa tidak ada
kejadian hipertensi pada ibu yang sedang hamil hubungan paritas dengan kejadian hipertensi
menunjukkan ibu yang sedang hamil dan pada ibu yang sedang hamil dengan nilai p=
mengalami paritas primigravida (26.7%) lebih 0.254.
banyak daripada ibu hamil paritas multigravida Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat
(23.3%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa hubungan antara LILA dengan kejadian
hipertensi pada ibu yang sedang hamil dengan didapatkan hasil uji Chi Square diperoleh nilai
nilai p=0.018. Jumlah ibu yang sedang hamil p-value 0.597 dimana nilai signifikansi 𝛼 >
disertai obesitas (43.1%) lebih sedikit daripada 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
yang tidak mengalami obesitas (56.9%). ditemukan adanya hubungan antara umur ibu
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di
DISKUSI
RSUD Haji Makassar tahun 2018. Menurut
Kejadian hipertensi dalam kehamilan
penelitian yang dilakukan oleh Ruqaiyah
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
Meskipun umur <20 dan >35 tahun dianggap
Usia ibu (<20 atau ≥35 tahun), primigravida,
berisiko tinggi tetapi ada yang tidak mengalami
nulliparitas dan peningkatan Indeks Massa
hipertensi disebabkan karena faktor keadaan ibu
Tubuh (IMT) merupakan faktor resiko untuk
hamil yang sangat baik terhindar dari stress,
terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
berada pada paritas tidak berisiko dan tidak
Usia 20-30 tahun adalah waktu paling
memiliki riwayat hipertensi sebelumnya, serta
aman untuk hamil/melahirkan. Wanita pada
rajin melakukan pemeriksaan ANC. Sedangkan
awal atau akhir usia reproduksi dianggap rentan
umur 20-35 tahun dianggap tidak berisiko tetapi
terhadap komplikasi kehamilan. Bahkan dua
mengalami hipertensi disebabkan karena rata-
tahun setelah periode menstruasi pertama,
rata berada pada kehamilan pertama sehingga
wanita dapat mencapai pertumbuhan pinggul
mereka masih memiliki kecemasan tersediri.10
setinggi 2-7% serta tinggi badan sekitar 1%.
Graviditas merupakan jumlah dari
Usia muda dapat rentan untuk mengalami
kehamilan terlepas dari usia kehamilan. Catatan
komplikasi selama kehamilan. Remaja dengan
statistik menunjukkan dari seluruh insiden
Primigravida berada pada peningkatan risiko
dunia, dalam 5%-8% hipertensi dalam
terkena tekanan darah tinggi selama kehamilan.
kehamilan dari semua kehamilan, terdapat 12%
Akan tetapi pada penelitian ini tidak sejalan
lebih dikarenakan oleh primigravida
dengan teori tersebut yang dimana berdasarkan
(kehamilan pertama). Selama kehamilan anak
hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar
pertama, HLA-G (human leukocyte antigen G)
0,837 dan nilai signifikansi >0,05, sehingga
normalnya menghasilkan antibodi pemblokiran
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
terhadap antigen plasenta yang belum
antara usia ibu dengan kejadian hipertensi pada
sepenuhnya terbentuk, sehingga mengganggu
ibu hamil. Hal tersebut dapat disebabkan karena
proses implantasi trofoblas ke dalam jaringan
usia bukan merupakan salah saatu faktor dalam
desidua ibu, mengakibatkan tingginya tekanan
terjadinya hipertensi dalam kehamilan akan
darah.9,11 Akan tetapi hal tersebut tidak sejalan
tetapi banyak hal yang dapat menjadi penyebab
dengan hasil dari penelitian ini yang dimana
terjadinya hipertensi tersebut.
ditemukan nilai uji statistik p-value 0.186
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ruqaiyah (2018) dimana nilai signifikansi 𝛼 > 0.05, sehingga
yang dilakukan di RSUD Haji Tahun 2018 dan dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan
hubungan paritas dengan kejadian hipertensi
pada ibu yang sedang hamil. Hasil penelitian ini hipertensi pada ibu hamil. Hal ini berhubungan
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan dengan adanya luka pada endometrium. Adanya
oleh Rohmani dkk (2015) yang juga tidak luka pada endometrium pada kasus abortus
menemukan hasil yang bermakna antara diperberat dengan tindakan kuretase yang
gravida dengan kejadian hipertensi. Akan tetapi dilakukan. Oleh sebab itu, riwayat abortus pada
pada penelitian yang dilakukan oleh Rozhikan kehamilan sebelumnya dikaitkan dengan
12
di Rumah Sakit Dr.H Soewondo Kendal pada adanya hipertensi dalam kehamilan.
tahun 2012 yang menyatakan bahwa dalam 5%- Hasil penelitian ini sejalan dengan
8% hipertensi dalam kehamilan dari semua penelitian Muzalfah, dkk (2018), hasil
kehamilan, terdapat 12% lebih dikarenakan penelitian ini menunjukkan bahwa, tidak
oleh primigravida (kehamilan pertama). Hal terdapat hubungan yang signifikan antara
tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor riwayat abortus dengan kejadian preeklampsia
seperti adanya perbedaan jumlah sampel, lokasi (p value= 1,000, OR= 0,856 dengan 95% CI =
dan metode penelitian yang dilakukan. 0,287-2,556). Begitu pula pada penelitian yang
Menurut Stone wanita yang pernah dilakukan oleh (Imaroh, Nugraheni, 2018),
mengalami atau memiliki riwayat abortus yang berjudul Faktor Risiko yang
mempunyai risiko 0,5 kali lebih besar untuk Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Ibu
mengalami preeklampsia dengan pasangan Hamil Di Wilayah kerja Puskesmas
suami yang sama. Istiana Hal tersebut tidak Kedungmundu, Kota Semarang Tahun 2017
sejalan dengan penelitian ini yang dimana dari hasil uji Chi- Square didapatkan bahwa
ditemukan hasil penelitian pada variabel tidak ada hubungan dengan kejadian hipertensi
riwayat abortus menunjukkan persentase ibu dalam kehamilan dengan nilai p=0,509 > 0,05.13
yang sedang hamil dengan riwayat abortus Pengukuran LILA berfungsi untuk
berisiko yang mengalami hipertensi (7,8%) mengetahui angka kecukupan nutrisi wanita
lebih banyak dari pada yang tidak mengalami usia subur (WUS) dan pada wanita yang sedang
hipertensi (4,3%). Sedangkan ibu hamil tidak hamil. Ukuran LILA akan lebih
berisiko dengan riwayat abortus yang tidak menggambarkan keadaan status gizi sang ibu
mengalami hipertensi (15,7%) lebih sedikit apabila dibandingkan dengan berat badan. Hal
daripada ibu hamil yang mengalami hipertensi ini dikarenakan berat badan ibu selama
(42,2%). Hasil uji chi-square menunjukkan kehamilan adalah komulatif dari pertambahan
terhadap kategori riwayat abortus dengan berat organ tubuh, volume darah ibu dan berat
kejadian hipertensi diperoleh p-value 0.254 janin yang dikandungnya. Selain itu,
dimana nilai signifikansi 𝛼 >0.05, sehingga pembengkakan yang biasa dialami ibu hamil,
kesimpulannya adalah tidak ditemukan jarang mengenai lengan atas. Oleh karena itu,
hubungan antara riwayat abortus dengan pengukuran LILA lebih baik untuk menilai
kejadian hipertensi pada ibu yang sedang hamil. status gizi ibu hamil dibandingkan berat badan.
14
Adanya abortus berpengaruh terhadap kasus
Status gizi yang berlebih merupakan berdasarkan data sekunder. Data sekunder
masalah gizi karena kelebihan kalori, kelebihan memiliki banyak kekurangan sehingga variabel
gula dan garam yang bisa menjadi faktor risiko yang diteliti terbatas. Dalam hal ini, data yang
terjadinya berbagai jenis penyakit degeneratif, didapatkan mayoritas termasuk kategori tidak
seperti diabetes melitu, hipertensi dalam berisiko sehingga hal tersebut menyebabkan
kehamilan, penyakit jantung koroner, reumatik tidak terdapatnya hubungan dari beberapa
dan berbagai jenis keganasan (kanker) dan variabel yang diteliti.
gangguan kesehatan lain. Hal tersebut berkaitan
KESIMPULAN
dengan adanya timbunan lemak berlebih dalam
Berdasarkan analisis bivariat
tubuh. Hal tersebut sejalan dengan penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
yang dimana pada penelitian ini didapatkan
kejadian hipertensi dengan usia ibu, paritas, dan
bahwa ada hubungan antara LILA dengan
riwayat keguguran pada ibu hamil di Puskesmas
kejadian hipertensi pada ibu hamil. Dimana
Kassi Kassi dan Puskesmas Dahlia Kota
hasil persentase menunjukkan bahwa ibu hamil
Makassar tahun 2019-2020. Variabel yang
dengan kategori LILA yang obesitas mengalami
relevan adalah LILA dan kejadian hipertensi
hipertensi (43.1%) lebih banyak daripada yang
pada ibu hamil di Puskesmas Kassi Kassi dan
tidak mengalami hipertensi (22.4%).
Puskesmas Dahlia Kota Makassar tahun 2019-
Sedangkan ibu hamil tidak obesitas yang
2020. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu
mengalami hipertensi (56.9%) lebih sedikit
hamil dalam kategori obesitas dapat
daripada yang tidak mengalami hipertensi
mengurangi faktor-faktor yang berkontribusi
(77.6%). Hasil uji statistik chi-square diperoleh
terhadap obesitas sebelum dan sesudah
p-value 0.018 dimana nilai signifikansi 𝛼 <
kehamilan. Menjaga status gizi ibu hamil tetap
0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terkendali selama kehamilan. Demikian pula
ditemukan adanya hubungan antara LILA
tingkat pelayanan kesehatan memerlukan
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil.
tindak lanjut yang cepat dari pasien hipertensi
Berdasarkan teori bahwa orang yang
untuk mencegah komplikasi selama kehamilan
mengalami obesitas akan mempengaruhi proses
sekaligus meminimalkan kejadian hipertensi di
metabolisme dalam tubuh, proses pernafasan,
masyarakat.
dan semua kerja organ dapat dipengaruhi
DAFTAR REFERENSI
obesitas, terutama peredaran darah. Perubahan
1. WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank
biokimia juga terjadi pada ibu hamil dengan
Group and the United Nations
obesitas, seperti meningkatnya stress oksidatif, Population Division. Maternal
inflamasi, hiperlipidemia, kerusakan mortality: Levels and trends 2000 to
15
2017. Geneva: 2019.
endothelial, dan vasokonstriksi.
2. Kemenkes RI. Profil Kesehatan
Penelitian ini dilakukan dimasa pandemi Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.
Covid-19 sehingga pengambilan data sampel 2018
http://www.depkes.go.id/resources/dow
tidak dilakukan secara langsung dan hanya