PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai komplikasi saat hamil, salah satunya hipertensi gestasional.
Hipertensi gestasional merupakan tekanan darah tinggi yang terjadi saat
hamil. Hipertensi gestasional biasanya muncul setelah usia kehamilan 20
minggu, dan setelah melahirkan hipertensi ini bisa hilang. Biasanya hipertensi
gestasional dialami oleh ibu yang sebelum hamil tidak menderita tekanan
darah tinggi. Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15 % penyulit
kehamilan dan cukup tinggi. Hal ini disebabkan selain oleh etiologi tidak
jelas, juga oleh perawatan dalam persalinan yang masih ditangani oleh
petugas non medik dan system rujukan yang belum sempurna. Hipertensi
dalam kehamilan dapat dialami oleh semua lapisan ibu hamil sehingga
pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi dalam kehamilan harus benar-
benar dipahami oleh semua tenaga medik baik di pusat maupun di daerah.
Peningkatan tekanan darah dari arteri yang bersifat sistematik atau
berlangsung terus–menerus untuk jangka waktu lama adalah hipertensi.
Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang cukup lama
(Uli basanah,2018).
Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (maternal mortality rate)
merupakan jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan, dan
pasca persalinan yang dijadikan indikator derajat kesehatan perempuan.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu target global Sustainable
Development Goals (SDGs) dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI)
menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Menurut WHO
(2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa.
Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000
kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020).
Masalah Kesehatan yang di hadapi bangsa Indonesia hingga saat ini
yaitu tingginya angka kematian ibu (AKI). Di Indonesia, jumlah kematian ibu
1
2
nifas mencapai 74,2% dan kematian maternal pada masa hamil sebanyak
17,14% (Dinkes Pemprov Sulsel,2019).
Penelitian yang dilakukan oleh Tresi Delmi Darose (2017), dengan
jumlah sampel sebanyak 81 responden diperoleh nilai p value sebesar 0,000
dimana adanya hubungan antara kadar gula darah dengan tekanan darah pada
ibu hamil. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menghambat
kerja insulin sehingga terjadi retensi insulin yang mengakibatkan peningkatan
kadar gula darah. Peningkatan kadar gula darah merangsang retensi natrium
di tubulus ginjal sehingga volume cairan dalam sirkulasi meningkat
mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Rekomendasi dari penelitian ini
agar ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan melakukan
pemantaua kadar gula darah..
Sekitar 10 % dari seluruh kehamilan terkomplikasi oleh hipertensi.
Peningkatan resiko kehamilan terjadi pada nullipara, pasangan baru, gravida
lebih tua, tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, diabetes melitus dan
penyakit ginjal (Setyowati, 2020). Tekanan darah pada kehamilan terjadi
peningkatan pada usia kehamilan diatas 20 minggu (Herlambang, 2019).
Tekanan darah merupakan kekuatan pendorong bagi darah yang dapat
beredar ke seluruh tubuh untuk memberikan darah segar yang mengandung
oksigen dan nutrisi kedalam tubuh (Amirudin,2019).
Data yang di perolah dari Dinas Kesehatan Kota Palopo memasuki
tahun 2023 terdapat 2 Ibu meninggal yang memiliki Riwayat Hipertensi dan
komplikasi sebelumnya. Berdasarkan data Sampling Registration System
(SRS) tahun 2022, sekitar 76% kematian ibu terjadi di fase persalinan dan
pasca persalinan dengan proporsi 24% terjadi saat hamil, 36% saat persalinan
dan 40% pasca persalinan ( Dinkes Kota Palopo, 2022).
Sirvai data awal yang diporeleh dari Puskesmas Maroangin jumlah ibu
hamil pada bulan Maret sebanyak 58 orang terdapat 4 ibu yang mengalami
hiperglikemia, pada bulan April sebnyak 63 orang dan pada bulan Mei
sebanyak 55 orang dan terdapat 3 ibu yang mengalami hiperglikemia.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis merasa perlu melakukan penelitian
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kadar gula darah dengan
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian
adalah “Apakah ada hubungan antara kadar gula darah dengan Hipertensi
Gestasional ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Maroangin Kota Palopo
Tahun 2023?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Tujuan Umum:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan kadar gula darah dengan Hipertensi Gestasional ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Maroangin Kota Palopo.
2. Tujuan Khusus:
a. Untuk mengetahui distribusi kadar gula darah ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Maroangin Kota Palopo Tahun 2023.
b. Untuk mengetahui distribusi Hipertensi Gestasional ibu hamil
diwilayah kerja Puskesmas Maroangin Kota Palopo Tahun 2023.
c. Untuk mengidentifikasi hubungan antara kadar gula darah dengan
Hipertensi Gestasional ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas
Maroangin Kota Palopo Tahun 2023.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi dan bahan bacaan yang diharapkan
bermanfaat bagi masyarakat dan peneliti berikutnya yang berkaitan dengan
hubungan antara kadar gula darah dengan Hipertensi Gestasional ibu
hamil.
5
2. Manfaat praktis
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan tentang adanya hubungan
antara kadar gula darah dengan Hipertensi Gestasional ibu hamil.
3. Manfaat Institusi
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan khususnya hubungan
antara kadar gula darah dengan Hipertensi Gestasional ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
untuk diterima janin. Selain itu, menjaga pola hidup sehat ibu hamil
dengan rajin minum air putih juga bisa meningkatkan sistem imun
kesehatan.
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami,
serta keluarganya pada trimester ketiga untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik. Di samping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk apabila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, bidan
juga perlu melakukan kunjungan rumah untuk hal ini (Arfiah, 2022).
Dalam memberikan asuhan kebidanan, standar yang haras
diberikan pada setiap kunjungan adalah 14 T, yaitu timbang berat badan,
ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri (TFU), pemberian
imunisasi TT (Tetanus Toxoid), pemeriksaan HB, pemeriksaan VDRL
(Veneral Disease Research Lab), perawatan payudara (senam dan pijat
tekan payudara), berikan tablet tambah darah minimal 90 tablet,
pemelihraan tingkat kebugaran/senam ibu hamil, temu wicara dalam
rangka persiapan rujukan, pemeriksaan protein urine atas indikasi,
pemeriksaan reduksi urine atas indikasi, pemeriksaan kapsul yodium
untuk daerah edemik gondok, dan tes penyakit menular seksual
(Mardliyana dkk., 2022).
tekanan darah akan menetap tinggi. Stress atau ketegangan jiwa (rasa
tertekan, murung, bingung, cemas, berdebar-debar, rasa marah,
dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat meransang kelenjar anak
ginjal melepaskan hormone andrenalin dan memaju jantung berdenyut
lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat.
Jika stress berlangsung cukup lama, tubuh berusaha mengadakan
penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan
patologis
b) Metode Heksokinase
Prinsip : Heksokinase akan mengkatalis reaksi
fosforilasi glukosa dengan ATP membentuk glukosa 6-
fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa 6-fosfat
dehidrogenase akan mengkatalis oksidasi glukosa 6-fosfat
dengan nikolinamide adnine dinueleotide phosphate
(NAPP+)
c) Reagen Kering (Gluco DR)
Adalah alat pemeriksaan glukosa darah secara
invitro, dapat dipergunakan untuk mengukur kadar glukosa
darah secara kuantitatif, dan untuk screening pemeriksaan
kadar glukosa darah. Sampel dapat dipergunakan darah
segar kapiler atau darah vena, tidak dapat menggunakan
sampel berupa plasma atau serum darah.
Prinsip : Tes strip menggunakan enzim glukosa
oksidase dan didasarkan pada teknologi biosensor yang
spesifik untuk pengukuran glukosa, tes strip mempunyai
bagian yang dapat menarik darah utuh dari lokasi
pengambilan/tetesan darah kedalam zona reaksi. Glukosa
oksidase dalam zona reaksi kemudian akan mengoksidasi
glukosa di dalam darah. Intensitas arus electron terukur oleh
alat dan terbaca sebagai konsentrasi glukosa di dalam
sampel darah (Nabyl, 2019).
Pengendalian glukosa darah pada penderita DM
dilihat dari dua hal yaitu glukosa darah sesaat dan glukosa
darah jangka panjang. Pemantauan glukosa darah sesaat
dilihat dari glukosa darah puasa dan 2 jam post prandial
(PP), sedangkan pengontrolan glukosa darah jangka
panjang dapat dilakukan dengan pemeriksaan HbA1c.
pemeriksaan kadar HbA1c mencerminkan rata-rata
pengontrolan glukosa darah dalam 2-3 bulan terakhir.
Tingginya kadar HbA1c berkorelasi positif dengan
22
24
Koefisien Kontingensi
diperoleh nilai ρ = 0,000
dengan tingkat kepercayaan 95
% (α = 0,05) dapat dikatakan ρ
< α maka H0 ditolak dan H1
diterima, artinya ada
hubungan antara Diabetes
Melitus dengan Hipertensi di
Poli Kandungan RSUD
Gambiran Kota Kediri tahun
2020.
Hubungan Sampel yang
3.
Diabetes Melitus dibutuhkan adalah
Metode pengumpulan
dengan Kejadian 32 kasus dan 32 Hasil penelitian berdasarkan
data yang dilakukan
Preeklampsia di kontrol sehingga uji Chi Square menunjukkan
yaitu dengan
RSUD DR. H. Penelitian jumlah sampel bahwa terdapat hubungan yang
mengumpulkan
Abdul Moeloek merupakan analitik keseluruhan bermakna dengan p = 0,018
datasekunder yang
observasional adalaSh 64 sampel. dan OR = 5,800. Ini
Provinsi Lampung diperoleh dari status
dengan rancangan menunjukkan bahwa terjadi
Periode 1 Januari kebidanan rekam medik
case control peningkatan resiko untuk
- 30 Juni 2018. RSAM Lampung
terjadinya preeklampsia pada
periode 1 Januari
Aulia, R Rodiani. ibu yang mengalami diabetes
sampai 30 Juni 2018
melitus
25
25
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Skema 3.1
Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel dependen
: Variabel independen
: Hubungan
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap masalah
penelitian. Sebagai jawaban sementara atau dugaan, sudah pasti jawaban
tersebut belum tentu benar. Pada penelitian ini, penelitian mengasumsikan
hipotesis bahwa :
1. Hipotesisi Null (N0) : Tidak terdapat hubungan kadar gula darah dengan
hipertensi gestasional pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Maroangin
Kota Palopo Tahun 2023.
27
28
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik
dengan menggambarkan kenyataan yang ada tentang keadaan suatu hubungan
antara variabel yang dijumpai secara obyektif (Setiadi,2017). Rancangan
penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian
yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variable independent
dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Instrumen penelitian ini
menggunakan alat ukur gula darah dan Tensi meter yang kemudian hasil
pemeriksaan dicatat ke dalam lembar observasi. Tentunya tidak semua subjek
penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi
baik variable independent maupun variable dependen dinilai hanya satu kali
saja (Ari Setiawan 2018).
B. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam
suatu penelitian (Saryono,2017). Dalam penelitian ini ibu hamil yang berada
di wilyah Puskesmas Maroangin Kota Palopo tahun 2023 Yaitu sebanyak 55
orang.
C. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling untuk bisa mewakili populasi
yang ada (Nursalam, 2017). Besar sampel dalam penelitian ini yaitu
sebanyak 55 Ibu hamil.
D. Teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling yaitu tehnik
pengambilan sampel sama dengan jumlah populasi dimana data sampel
29
30
E. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
J. Analisa Data
Data yang terkumpul dan dianggap bebas dari kesalahan akan
dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan program statistik
selanjutnya dianalisis secara bertahap sebagai berikut (Sugiyono 2017):
1. Analisis Univariat
33
K. Etika penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan etika meliputi:
1. Anonimaty
Untuk menjamin kerahasian subjek peneliti tidak mencantumkan
nama mereka (Anonimaty). Data akan disimpan dengan nama kode
khusus nama subjek hanya diketahui peneliti atau masing-masing subjek
bila mereka menginginkannya.
2. Confidentiality
Kepada subjek juga disampaikan bahwa segala informasi yang
diberikan akan dijamin kerahasiaannya (Confidentiality) hanya akan
diketahui oleh kelompok tertentu saja informasi tersebut akan peneliti
sajikan, utamanya dilaporkan pada hasil riset. Setelah mereka setuju
berpartisipasi dalam riset ini semua partisipan diberikan bahwa mereka
untuk tetap saja mengundurkan diri dari penelitian kalaupun mereka
menghendaki.
Mereka juga diberitahu jika selama proses pengumpulan data
menyebabkan ketidaknyamanan emosional atau stress mereka dapat
langsung menghentikan saat itu juga. Tujuan penelitian harus etik dalam
arti hak responden dan yang lainnya harus dilindungi.
3. Confidentiality
Confidentiality atau kerahasian adalah pencegahan bagi mereka
yang tidak berkepentingan dapat mencapai informasi. Secara umum
dapat disebutkan bahwa kerahsiaan mengandung makna bahwa informasi
yang tepat terakses oleh mereka yang berhak.
34
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
a. Karakteristik responden berdasarkan umur, pekerjaan, usia
kehamilan dan paritas.
Penelitian ini terdapat beberapa karakteristik yang terdapat
pada data pribadi responden pada yang terdiri dari usia, paritas dan
pekerjaan
Tabel 5.1
Ditribusi Frekuensi Karakteristik Responden Hubungan Kadar
Gula Darah dan Hipertensi Gestasional Pada Ibu Hamil
No Karakteristik Frekuensi (n) Persentase
(%)
1 UMUR - -
< 20 tahun 4 7,3
20-34 tahun 46 83,6
>34 tahun 5 9,1
Total 55 100
2 ANAK KE- - -
Anak ke-1 11 20
Anak ke-2 34 61,8
Anak ke-3 5 9,1
Anak ke-4 5 9,1
Total 55 100
3 PEKERJAAN - -
IRT 29 52,7
PNS 8 14,5
Wiraswasta 18 32,7
Total 55 100
Sumber : Data Primer diolah Peneliti, 2023
35
36
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dlakukan untuk melihat lebih jelas mengenai
variabel kadar gula darah dan hipertensi gestasional pada responden.
Untuk melihat ada atau tidak adanya hubungan diantara kedua variabel
tersebut peneliti menggunakan uji Chi squar.
Tabel 5.4
Hubungan kadar Gula Drah dan Hipertensi Gestasional
Pada Ibu Hamil.
Kadar Hipertensi Gestasional P
Glukosa Tidak Stadium Stadium Total Value
Darah Hipertensi 1 2
n % n % n % n %
Normal 46 83,7 2 3,6 0 0 48 87,3
Hipoglike 0 0 0 0 0 0 0 0 0,001
mia
Hiperglike 0 0 7 12,7 0 0 7 12,7
mia
Total 46 83,7 9 16,3 0 0 55 100
Sumber : Data Primer diolah Peneliti, 2023
B. Pembahasam .
1. Distribusi Frekuensi Kadar Gula Darah Ibu Hamil.
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa terdapat 48 ibu
hamil (87,3%) yang kadar gula darah normal dan terdapat 7 ibu hamil
(12,7%) yang memiliki kadar gula hiperglikemia. Kadar gula darah
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, hormon insulin,
stres dan jumlah makanan yang dikomsumsi saat aktivias yang
dilakukan. Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh faktor endogen yaitu
humoral factor seperti hormon insulin, glucosa dan kortisol sebagai
sistem resptor diotot dan sel hati (Lestari 2018). Pada penelitian
pamolango (2018) didapatkan hasil bahwa lebih banyak ibu hamil yang
tidak memiliki riwayat diabetes dari keluarganya yang memiliki kadar
gula darah tinggi.
Menurut penelitian Lestari (2018) peningkatan kadar gula darah
dapat dipengaruhi oleh faktor emosi dan stres. Pada ibu hamil akan
terjadi peningktan emosi dan stres sehinggah memungkinkan terjadinya
peningkatan kadar gula darah. Status pekerjaan dan aktivitas ibu hamil
dapat memicu terjadinya stres dan emosi. Pada hasil penelitian ini dari
55 responden terdapat 4 orang ibu yang status pekerjaan wiraswasta dan
3 orang ibu yang berstatus PNS. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa aktivitas dan pekerjaan dapat mempengaruhi kadar gula darah
karena adanya faktor emosi dan stres pada ibu hamil.
Terdapat juga faktor eksogen antara lain jenis dan jumlah
makanan yang dikomsumsi serta aktifitas yang dilakukan (Lestari
2018). Asupan makanan seperti karbohidrat, gula, lemak dan protein
dapat mempengaruhi respon glikemik. Menurut Mutmainnah (2018)
Untuk meningkatkan status gizi ibu hamil harus memberikan gizi yang
adekuat yang sesuai dengan kebutuhan ibu selama kehamilan, namun
apabila tidak sesuai akan terjadi peningkatan berat badan yang
berlebihan selama kehamilan yang memicu peningkatan kadar gula
darah karena hormon insulin yang berkurang.
39
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya meneliti tentang hubungan kadar gula darah
dengan hipertensi gestasional di Wilayah Puskesmas Maroangin Kota
Palopo. Pada penelitian ini tidak melihat jenis dan jumlah makanan yang
dikomsumsi sebelum dilakukan pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan
darah pada ibu hamil.
D. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, perlu adanya upaya-
upaya untuk dapat mencekah terjadinya masalah ini mencegah dampak
dari hipertensi gestasional , maka diperlukan pencegahan supaya ibu
hamil tidak mengalami peningkatan kadar gula darah ataupun hipertensi.
Yaitu dengan cara mengatur diet makanan, cukup istirahat dan
pengawasan antenatal atau pemeriksaan antenatal dan juga dari pihak
petugas kesehatan untuk lebih mendeteksi secara dini tanda peningkatan
kadar gula darah dan hipertensi pada ibu hamil dan segera mengobatinya
apabila ditemukan.
26
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sebagian kecil ibu hamil di Wilayah Puskesmas Maroangin Kota
Palopo mengalami kadar gula darah tinggi (hiperglikemia)
2. Sebagian kecil ibu hamil di Wilayah Puskesmas Maroangin Kota
Palopo mengalami hipertensi stadium 1
3. Terdapat adanya hubungan kadar gula darah dengan hipertensi
gestasional pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Maroangin Kota
Palopo.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dipublikasikan secara luas kepada pihak akademis,
sehingga dapat dijadikan referensi dalam memberikan tambahan
pengetahuan hubungan kadar gula darah dengan hipertensi gestasional
pada ibu hamil.
2. Bagi pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai intervensi dalam
memberikan tambahan pengetahuan tentang hubungan pengetahuan
hubungan kadar gula darah dengan hipertensi gestasional pada ibu
hamil
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi
untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut agar dapat melakukan
penelitian serupa dengan menggabungkan kedua intervensi.
43