Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN HIPERTENSI

PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS HIANG KABUPATEN
KERINCI TAHUN 2022

PROPOSAL

HELMYDA EFFYNA
NIM : 2007080

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SYEDZA SAINTIKA PADANG
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan Ibu mempunyai peran yang besar dalam penentuan

kesehatan anak, hal ini bearti bahwa kualitas bangsa dipengaruhi oleh

kesehatan Ibu sehingga perlu kiranya menjadi perhatian utama agar tidak

terjadi loss generation bahkan peningkatan angka kematian ibu (AKI) dan

angka kematian balita (AKB) (Kementerian Perencanaan dan pembangunan

Nasional, 2019).

World Health Organization (WHO) melaporkan mengenai status

kesehatan nasional pada capaian target Sustainable Development Goals

(SDGs) menyatakan secara global sekitar 830 wanita meninggal setiap hari

karena komplikasi selama kehamilan dan persalinan, dengan tingkat Angka

Kematian Ibu sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup sebanyak 99%

kematian ibu akibat masalah kehamilan, persalinan atau kelahiran terjadi di

negara-negara berkembang. Rasio Angka Kematian Ibu masih dirasa cukup

tinggi sebagaimana ditargetkan menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2030 (WHO, 2017).

Indonesia jumlah kematian Ibu yang dihimpun dari pencatatan

program kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan pada tahun 2020

menunjukkan 4.627 kematian di Indonesia. Jumlah ini menunjukkan


peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 4.221 kematian. Berdasarkan

penyebab, sebagian besar kematian Ibu pada tahun 2020 disebabkan oleh

perdarahan sebanyak 1.330 kasus, hipertensi dalam kehamilan sebanyak

1.110 kasus, dan gangguan sistem peredaran darah sebanyak 230 kasus.

Berdasarkan provinsi di Indonesia, provinsi dengan prevelensi kejadian

hipertensi tertinggi adalah Kalimantan Selatan (44,1 %) dan terendah di

Papua (22,1 %), sedangkan di provinsi Jambi berada di bawah angka rata-

rata, yaitu (28,9 %) (Profil Kesehatan Indonesia, 2020).

Di kabupaten Kerinci penyakit hipertensi termasuk 10 penyakit

terbesar yang menduduki urutan no 4 setelah infeksi saluran pernafasan,

gastritis dan penyakit pada sistem otot dan jaringan penyakit. Berdasarkan

data dari dinas kesehatan Kabupaten Kerinci pada tahun 2019 sampai 2020

prevelensi hipertensi pada ibu hamil di kabupaten Kerinci mengalami

peningkatan. Prevelensi hipertensi tertinggi pertama pada ibu hamil adalah

Puskesmas Temiai dengan prevelensi sebanyak (9,14 %) dan prevelensi

hipertensi kedua adalah Puskesmas Hiang (6,5 %) Hipertensi pada ibu hamil

(Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, 2020).

Puskesmas Hiang merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di

Kabupaten Kerinci dengan jumlah Ibu hamil dengan hipertensi tertinggi

kedua dari puskesmas yang ada di Kabupaten Kerinci, setiap tahunnya

jumlah ibu hamil dengan hipertensi yaitu tahun 2019 sebanyak 23 orang,

tahun 2020 sebanyak 32 orang dan tahun 2021 tercatat sebanyak 44 orang

(Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci, 2021).


Hipertensi yaitu meningkatnya tekanan darah arteri yang persisten

diatas 140/90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima

menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Infodatin, 2018). Penyebab

hipertensi bermacam-macam bisa berasal dari pola hidup,usia,dan

keturunan. Ada beberapa jenis hipertensi yaitu hipertensi primer dan

esensial. Kedua jenis hipertensi tersebut banyak di derita sehingga

membutuhkan penanganan rutin (Fuji, 2021).

Hipertensi kronis yang dialami selama kehamilan dapat meningkatkan

risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan, dimana komplikasi tersebut

dapat mengakibatkan superimpose preeclampsi dan hipertensi kronis dalam

kehamilan (Isnaniar, dkk 2019).

Banyak faktor risiko sebagai penyebab penyakit hipertensi. Adapun

faktor risiko terjadinya hipertensi dapat dibedakan atas faktor risiko yang

tidak dapat diubah (seperti keturunan atau riwayat keluarga, jenis kelamin,

dan umur) dan faktor risiko yang dapat diubah seperti kegemukan atau

obesitas, stres dan konsumsi garam (Sarumaha,2018).

Individu dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai resiko 2 kali

lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak

mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Hipertensi meningkat

seiring dengan pertambahan usia dan wanita memiliki resiko lebih tinggi

untuk menderita hipertensi lebih awal. Obesitas juga dapat meningkatkan

kejadian hipertensi, hal ini disebabkan lemak dapat menimbulkan sumbatan

pada pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah secara


bertahap. Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran

kelebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan

meningkatkan tekanan darah. Asupan garam antara 5-15 gram perhari juga

dapat meningkatkan prevalensi hipertensi sebesar 15-20% (Pramana, 2016).

Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko

seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan

buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang

aktifitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, dan stres. Risiko untuk

mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengurangi konsumsi garam

yakni tidak melebihi satu sendok teh per hari, melakukan aktivitas fisik

teratur seperti berjalan kaki sejauh 3 km atau olahraga selama 30 menit per

hari minimal 5 kali dalam seminggu, tidak merokok dan menghindari asap

rokok, diet dengan gizi seimbang, mempertahankan berat badan ideal, serta

menghindari minum alkohol (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Berdasarkan hasil penelitian Desi (2020) menunjukkan bahwa ada

hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi. Faktor

keturunan penyebab dari hipertensi hal ini dikarenakan orang tua yang

mempunyai penyakit darah tinggi akan beresiko lebih besar untuk

menurunkan penyakit hipertensi kepada anak-anaknya (Sadarudin, 2014).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Purwati

Fahruddin (2018) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

umur ibu hamil dengan kejadian hipertensi, hal ini ditunjukan oleh nilai (p

value) yang diperoleh 0,000. Penelitian ini juga sejalan dengan Devi
Kurniasari (2015) ada hubungan antara usia Ibu dengan kejadian hipertensi

dalam kehamilan (0,000). Berdasarkan hasil penelitian Yeni Riza, dkk

(2019) didapatkan penelitian hasil p=0,001 sehingga menunjukkan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian hipertensi.

Paritas juga merupakan salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi

dalam kehamilan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan

oleh (Yurianti Rosy, Umar Yolanda Mareza, 2020) yang menyatakan bahwa

ada hubungan antara paritas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan

dengan nilai OR = 3,934, selain itu hasil penelitiannya juga menyatakan ada

hubungan antara paritas denga kejadian hipertensi dalam kehamilan dengan

nilai OR = 1,696.

Survey awal yang dilakukan pada tanggal 13 Januari 2022 di

Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci di Poli KIA, peneliti mewawancarai

10 orang Ibu hamil dengan rentan usia > 33 tahun, pada pemeriksaan ibu

hamil 7 dari 10 ibu hamil memiliki Tekanan Darah > 140/90 Mmhg, dan

saat di wawancarai Ibu hamil mengatakan keluhan sering sakit kepala dan

merasa sesak karena beberapa Ibu hamil juga mengalami obesitas. Hal ini

juga bisa mempengaruhi kejadian hipertensi pada Ibu hamil.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik ingin

meneliti tentang “Analisis Faktor-faktor kejadian hipertensi pada Ibu hamil

di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten 2022”.


B. RUMUSAN MASALAH

Mengetahui analisis faktor-faktor kejadian hipertensi pada Ibu hamil

di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci tahun 2022.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui analisis faktor-faktor kejadian hipertensi pada Ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci tahun

2022.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi riwayat keluarga pada

Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci

tahun 2022.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi umur pada Ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci tahun 2022.

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi paritas si pada Ibu hamil

di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci tahun

2022.

d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi obesitas pada Ibu hamil

di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci tahun

2022.

e. Untuk mengetahui distribusi frekuensi stress pada Ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci tahun 2022.


f. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kosumsi garam pada Ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci

tahun 2022.

g. Untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan kejadian

hipertensi pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang

Kabupaten Kerinci tahun 2022.

h. Untuk mengetahui hubungan umur dengan kejadian hipertensi

pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten

Kerinci tahun 2022.

i. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian hipertensi

pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten

Kerinci tahun 2022.

j. Untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian

hipertensi pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang

Kabupaten Kerinci tahun 2022.

k. Untuk mengetahui hubungan stress dengan kejadian hipertensi

pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten

Kerinci tahun 2022.

l. Untuk mengetahui hubungan kosumsi garam dengan kejadian

hipertensi pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang

Kabupaten Kerinci tahun 2022.


D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

Sebagai langkah nyata penerapan ilmu sesuai dengan teori yang

didapat selama kuliah, serta menambah pengetahuan tentang apa saja

factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada Ibu

hamil sehingga peneliti dapat menerapkan serta mencegah terjadinya

hipertensi pada Ibu hamil.

2. Bagi Instansi

Sebagai masukan atau pertimbangan bagi pimpinan dalam

menentukan program-program kesehatan yang akan datang, sehingga

dapat membantu dalam program mengurangi Angka Kematian Ibu dan

Anak.

3. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat pada Ibu

hamil denganhipertensi. Serta dapat membantu masyarakat dalam

mengetahui hal apa saja yang menjadi faktor utama yang berhubungan

dengan kejadian hipertensi pada Ibu hamil.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penelitian ini adalah mengetahui analisis faktor faktor

kejadian hipertensi pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang

Kabupaten Kerinci tahun 2022. Variabel independen pada penelitian ini

adalah riwayat keluarga, umur, paritas, obesitas, stress, kosumsi garam dan
variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian hipertensi pada Ibu

hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis faktor faktor

kejadian hipertensi pada Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Hiang

Kabupaten Kerinci tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif

analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian akan di laksanakan

di wilayah kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci tahun 2022. Dengan

pengambilan data primer yang diambil langsung pada responden dan data

sekunder di ambil dari data Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci. Populasi

dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan hipertensi di wilayah kerja

Puskesmas Hiang yaitu sebanyak 44 orang. Teknik pengambilan sampel

dengan cara total sampling. Dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 44

orang. Analisa data menggunakan uji Chi Square pada pengolahan data

dengan program SPSS, dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Anda mungkin juga menyukai