Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN FATOLOGI KEHAMILAN


PADA NY.F G1P0A0H0 DENGAN HIPERTENSI
GESTASIONAL DI PUSKESMAS RAWAT
INAP JUJUN TAHUN 2023

Dosen Pembimbing:
Verawati Pulungan,S.ST,MKM

Disusun oleh:

Tiara Rahayu Fitri


NIM.PO71242230195

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
2023-2024
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Patologi Kehamilan


Pada Ny.F Dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun
2024” guna memenuhi tugas stase patologi Program Studi Profesi Bidan
Poltekkes Kemenkes Jambi Tahun 2023-2024.

Disusun oleh:

TIARA RAHAYU FITRI


NIM.PO71242230276

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

(Verawati Pulungan,S.ST,MKM) (Bdn. Sri Mulyati, S.Tr, Keb)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus Laporan Kasus
Asuhan Kebidanan Patologi Kehamilan Pada Ny.F Dengan Hipertensi
Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun 2024.

Penulisan laporan ini dalam rangka menerapkan tugas mata kuliah


Asuhan Kebidanan patologi merupakan salah satu mata kuliah atau kurikulum
yang harus dilalui dalam proses pendidikan profesi kebidanan. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yuli Suryanti, M.Keb selaku Kepala Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jambi
2. Bdn. Lia Artika Sari,S.ST, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi
Bidan Poltekkes Kemenkes Jambi
3. Verawati Pulungan,S.ST,MKM selaku Dosen Pembimbing Akademik
4. Bdn. Sri Mulyati, S.Tr,Keb selaku Pembimbing Lahan
5. Rekan-rekan profesi bidan yang telah memberikan masukan
dan pengarahan kepada penulis sehingga laporan ini
diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari ke-
sempurnaan dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk dan saran
serta kritik dari dosen pembimbing.

Kerinci, Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ................................................................................................ 1

2. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 3

3. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

4. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI

1. Teori Klinis .................................................................................................... 5

2. Manajemen Kebidanan .................................................................................. 13

3. EBM (Evidence Based Midwivery) ............................................................... 18

BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................................. 45

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................ 53

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan .................................................................................................. 58

2. Saran .................................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan yang fisiologis, tetapi ada beberapa
kejadian yang dapat menyebabkan kehamilan penuh ancaman. Salah satu
penyakit yang sering mengancam yaitu Hipertensi pada kehamilan (Prawiroharjo,
2018:532).
Menurut hasil penelitian Ronalen BR. Situmorang, laporan World Health
Organization (WHO) tahun 2015, angka kematian ibu sangat tinggi. Dikawasan
negara-negara ASEAN seperti Malaysia 40 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam
24 per 100.000 per kelahiran hidup serta Filipina 114 per 100.000 kelahiran
hidup. Secara global, lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan
sebanyak 30,1%, hipertensi 26,9%, infeksi 5,6%, partus lama 1,8%,abortus 1,6%
(WHO, 2016).
Kematian ibu di Indonesia pada tahun 2019 terdapat 4.221 orang.
Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus), hipertensi
dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus). (Profil Kesehatan Indonesia
2019:98). Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan
merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu
bersalin (Prawiroharjo, 2018:531).
Berdasarkan hasil data Dinas Kesehatan Kota Jambi pada tahun 2019 data
ibu hamil menurut kelompok umur berjumlah 970 orang. Dari data terdapat ibu
hamil yang mengalami hipertensi gestasional 18,14% dari 176 kasus. Pada tahun
2020 data ibu hamil menurut kelompok umur berjumlah 870 orang. Dari
datatahun 2020 ibu hamil yang mengalami hipertensi gestasional 21,14% dari 184
kasus (Dinas Kesehatan, Kota Jambi 2020).
Jadi, berdasarkan hasil data Dinas Kesehatan Kota Jambi ibu hamil
dengan hipertensi gestasional pada tahun 2019 jumlah kasus sebanyak 176 kasus
dengan akumulasi (18,14%), sedangkan pada tahun 2020 kasus mengalami
peningkatan menjadi 184 kasus dengan akumulasi (21,14%).
Menurut penelitian Desi Evitasari didapatkan hasil penyebab hipertensi
gestasional yaitu, usia diatas 35 tahun, obesitas, pengentalan darah saat hamil,

1
2

berlebihan dalam mengkonsumsi kafein, kurang olahraga, mengkonsumsi garam


berlebihan, merokok, stres berlebihan, kurangnya asupan nutrisi, memiliki
hipertensi kronis, mengidap gangguan ginjal dan faktor genetik.
Hipertensi pada kehamilan masih menjadi masalah karena meningkatnya
prevalensi hipertensi, masih banyak pasien hipertensi yang belum mendapat
pengobatan walaupun sudah mendapatkan pengobatan, belum mencapai target
kesembuhan, adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan
morbiditas pada janin (pertumbuhan janin terhambat di dalam rahim, kematian
janin di dalam rahim dan kelahiran prematur) serta morbiditas pada ibu (termasuk
kejang eklamsia, perdarahan otak, edema paru, gagal ginjal akut dan
penggumpalan darah di dalam pembuluh darah) bahkan menyebabkan kematian
ibu. Rencana tindakan yang dapat dilakukan pada ibu hamil yang menunjukkan
gejala awal hipertensi adalah pemantauan nadi dan tekanan darah, berkolaborasi
dalam memberikan obat anti hipertensi, menganjurkan ibu melakukan tirah baring
dengan posisi miring kiri (Fatimah, 2019:77-78).
Pencegahan hipertensi dalam kehamilan meliputi upaya medis dan non
medis. Upaya nonmedis dapat ditempuh dengan cara memberikan edukasi,
mendeteksi dini pranatal, dan mengatur diet. Ibu yang mengalami hipertensi
selama kehamilan harus dievaluasi pada masa setelah melahirkan dan diberi
penyuluhan tentang kehamilan mendatang dan risiko kardiovaskular yang
berpotensi terjadi pada masa kehamilan mendatang. Salah satu upaya prioritas
untuk mencegah hipertensi sebagai penyulit kehamilan adalah membatasi asupan
garam. Diet tinggi kalsium dan pemberian kapsul dengan kandungan minyak
ikan dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan dan mencegah hipertensi
dalam kehamilan. Sementara itu, upaya secara medis mencakup pemberian aspirin
dengan dosis rendah dan antioksidan. Pemberian aspirin 60 mg pada wanita
primigravida mampu menurunkan kejadian preeklamsia. Terapi antioksidan dapat
menurunkan aktivasi sel endotel dan bermanfaat dalam mencegah hipertensi
kehamilan (Fatimah, 2019:81-82).
Menurut penelitian Nura Suciati didapatkan hasil yaitu, ibu hamil yang
mengalami hipertensi gestasional pada trimester III harus menjaga pola makan
dan menjaga pola istirahat dengan makanan harus disesuaikan dengan keadaan
badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat kelebihan, maka makanan pokok dan
3

tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan


segar untuk menghindari sembelit. Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada
masa kehamilan, sebaiknya ibu tidur pada malam hari selama kurang lebih selama
8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam.
Berdasarkan uraian latar belakang tentang permasalahan di atas maka
penulis tertarik untuk membuat laporan kasus dengan Judul “Asuhan Kebidanan
Patologi Kehamilan Pada Ny.F G1P0A0H0 dengan Hipertensi Gestasional
di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun 2024”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam studi ini
bagaimana “Asuhan Kebidanan Patologi Kehamilan Pada Ny.F G1P0A0H0
dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun
2024”?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran asuhan kebidanan Asuhan Kebidanan Patologi


Kehamilan Pada menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney dan
didokumentasikan Ny.F G1P0A0H0 dengan Hipertensi Gestasional di
Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun 2024 dalam bentuk SOAP.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengumpulan data pada kasus Ny.F G1P0A0H0 dengan


Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun 2024.
b. Mampu merencanakan diagnosa dan masalah pada kasus Ny.F G1P0A0H0
dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun
2024.
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi pada
kasus Ny.F G1P0A0H0 dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat
Inap Jujun Tahun 2024 .
d. Mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh pada kasus Ny.F G1P0A0H0
4

dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun


2024.
e. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus Ny.F G1P0A0H0 dengan
Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun 2024 .
f. Mampu mengevaluasi asuhan kebidanan pada kasus Ny.F G1P0A0H0 dengan
Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun 2024 .
g. Mampu melakukan pendokumentasian kebidanan pada kasus Ny.F G1P0A0H0
dengan Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun Tahun
2024.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Politeknik Kesehatan Jambi

Sebagai bahan masukan untuk menambah bahan bacaan di perpustaka-

an tentang asuhan kebidanan patologi pada ibu hamil dengan hipertensi

gestasional.

2. Bagi Puskesmas Rawat Inap Jujun

Sebagai bahan masukan dan acuan, sehingga dapat meningkatkan

pelayanan kebidanan patologi khususnya pada ibu hamil dengan

hipertensi gestasional.

3. Bagi pemberi Asuhan lainnya

Sebagai bahan masukan dan informasi dalam meningkatkan mutu

pelayanan Antenatal Care pada ibu khususnya patologi dengan hipertensi

gestasional sehingga dapat membantu petugas kesehatan untuk memberi-

kan pelayanan yang memuaskan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Klinis

1. Pengertian kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan di-


definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu. Kehamilan terbagi dalam III trimester, dimana
Trimester ke I berlangsung dalam 12 minggu, trimester ke II 15 minggu
(minggu ke 13– 27), dan Trimester ke III 13 minggu (minggu ke 28-40)
(Prawiroharjo, 2018:213).

2. Tanda bahaya kehamilan


Menurut Astuti (2017:102) ada enam tanda bahaya selama
kehamilanantara lain:
a. Perdarahan.
b. Sakit kepala yang hebat.
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun).
d. Nyeri abdomen yang hebat.
e. Bengkak pada muka dan kaki.
f. Kejang.

3. Ketidaknyamanan pada ibu hamil

Menurut Varney (2007:536) ketidaknyamanan ibu hamil adalah


peningkat-an frekuensi berkemih, nyeri pinggang bagian bawah, nyeri
ulu hati, kram tungkai, varises, insomnia, kesemutan, sesak nafas, nyeri
pada ligamentum teres uteri, dan sindrom hipotensi telentang.

4. Hipertensi dalam kehamilan

5
6

a. Pengertian Hipertensi

Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper
artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis
(dalam waktu yang lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan
angka kematian. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi
atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik >140 mmHg dan
diastolik 90 mmHg (Rukiyah, 2019:83)
Hipertensi merupakan tekanan darah sistolik dan diastolik
>140/90 mmHg. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya
dilakukan 2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik > 30
mmHg dan kenaikan tekanan diastolik > 15 mmHg sebagai
parameter hipertensi sudah tidak dipakai lagi ( Prawiroharjo,
2018:532).
Menurut penelitian Novia Sopherah Makmur didapatkan hasil
gangguan hipertensi pada kehamilan memengaruhi hingga 8% dari
semua masa gestasi dan merupakan penyebab utama kedua, setelah
emboli. Ibu hamil dengan hipertensi cenderung mengalami
perkembangan komplikasi yang berpotensi mematikan, terutama
abruptio placentae, koagulasi intravaskular diseminataperdarahan
serebal, gagal hati, dan gagal ginjal akut.
b. Klasifikasi Hipertensi gestasional
Menurut Prawiroharjo (2018:531) klasifikasi Hipertensi
gestasional yaitu:
1) Hipertensi kronik
Hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20
minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah
umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12
minggu pasca persalinan.
2) Preeklampsia
Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
7

disertai dengan proteinuria.


3) Eklampsia
Preeklampsia yang disertai dengan kejang atau koma.
4) Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
Hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau
hipertensi kronik disertai proteinuria.
5) Hipertensi Gestasional
Hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai
proteinuria dan hipertensi meghilang setelah 3 bulan pasca
persalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia
tanpa proteinuria.
c. Faktor resiko Hipertensi gestasional
Menurut Prawiroharjo (2018:532) terdapat banyak faktor resiko
untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan, yang dapat di-
kelompokkan dalam faktor resiko sebagai berikut :
1) Primigravida, primipaternitas.
2) Hiperplasentosis, misalnya: mola hidatidosa, kehamilan
multipel, diabetes mellitus, hidrops fetalis, bayi besar.
3) Umur yang ekstrim < 20 tahun dan > 35 tahun.
4) Riwayat keluarga pernah preeklampsia/eklampsia.
5) Penyakit-penyakit ginjal yang sudah ada sebelum hamil.
6) Obesitas.
d. Patofisiologis Hipertensi gestasional
Menurut Prawiroharjo (2018:533-537) patofisiologis
Hipertensi gestasinal yaitu :
1) Teori kelainan Vaskularisasi Plasenta
Pada kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapat
aliran darah dari cabang-cabang arteri uterina dan arteria
ovarika. Kedua pembuluh darah tersebut menembus
miometrium berua arteri arkuarta dan arteri arkuarta memberi
cabang arteria radialis. Arteria radialis menembus
endometrium menjadi arteri basalis dan arteri basalis memberi
cabang arteia spiralis.
8

Pada hamil normal, dengan sebab yang belum jelas, terjadi invasi
trofloblas kedalam lapisan otot arteria spiralis, yang menimbulkan
degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi dilatasi arteri
spiralis. Invasi trofloblas juga memasuki jaringan sekiar arteri
spiralis sehingga jaringan matriks menjadi gembur dan memudahkan
lumen arteri spiralis mengalami distensi dan dilatasi. Distensi dan
vasodliasi lumen arteri spiralis ini memberi dampak penurunan
tekanan darah, penurunan resistensi vaskular, dan peningktan aliran
darah pada daerah utero plasenta. Akibatnya, aliran darah kejanin
cukup banyak dan perfusi jaringan juga meningkat, sehingga dapat
menjamin pertumbuhan janin dengan baik. Proses ini dinamakan “
Remodeling arteri spiralis “.
Pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-sel
trofoblas pada lapisan otot ateri spiralis dan jaringan matriks
sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras
sehigga lumen arteri spiralis tidak memungkinkan mengalami
vasokonstriksi, dan terjadi kegagalan “remodeling arteri spiralis”,
sehingga aliran darah uteroplasenta menurun, dan terjadilah
hiposksia dan iskemia plasenta.
2) Teori Iskemia Plasenta, Radikal Bebas, dan Disfungsi Endotel
a) Iskemia plasenta dan pembentukan oksidan/radikal bebas
Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan
menghasilkan oksidan (disebut uga radikal bebas). Oksidan atau
radikal bebas adalah senyawa penerima elektron atau
atom/molekul yang memunyai elektron yang tidak berpasangan.
Salah satu oksidan penting yang dihasilkan plasenta iskemia
adalah radikal hidroksil yang sangat toksis, khususnya terhadap
membran sel endotel pembuluh darah.
b) Proksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam
kehamilan
Pada hipertensi dalam kehamilan telah terbukti bahwa kadar
oksidan, khususnya peroksida lemak meningkat, sedangkan
antioksidan, misal vitamin E pada hipertensi dalam kehamilan
9

menurun, sehingga terjadi dominasi kadar oksidan peroksida


lemak yang relatif tinggi.
Peroksida lemak sebagai oksidan/radikal bebas yang sangat
toksis ini akan beredar diseluruh tubuh dalam aliran darah dan
akan merusak membran sel endotel. Membran sel endotel lebih
mudah mengalami kerusakan oleh peroksida lemak, karena
letaknya langsung berhubungan dengan aliran darah dan
menandung banyak asam lemak idak jenuh. Asam lemak tidak
jenuh sangat rentan terhadap oksidan radikal hidroksil, yang
akan berubah menjadi eroksida lemak.
c) Disfungsi sel endotel
Pada waktu terjadi kerusakan sel endotel yang
mengakibatkan disfungsi sel endotel, maka akan terjadi:
(1) Gangguan metabolisme prostaglandin, karena salah satu
fungsi sel endotel, adalah memproduksi prostaglandin,
yaitu menurun-nya produksi prostasiklin.
(2) Agregasi sel-sel trombosit pada daerah endotel yang
mengalami kerusakan.
Agregasi sel-sel trombosit adalah untuk menutup
tempat- tempat dilapisan endotel yang mengalami
kerusakan. Agregasi trombosit memproduksi tromboksan.
(3) Perubahan pada sel endotel kapilar glomeulus.
(4) Peningkatan permeabilitas kapilar.
(5) Peningkatan produksi bahan-bahan vasopresor, yaitu
endotelin.
d) Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
Dugaan bahwa faktor imunlogik berperan terhadap
terjadinya hipertensi dala kehamilan terbukti dengan fakta
berikut:
(1) Primigravida mempunyai resiko lebih besar terjadinya
hipertensidalam kehamilan dibandingkan multigravida.
(2) Ibu multipara yang kemudian menikah lagi mempunyai
10

resiko lebih besar terjadinya hipertensi dalam kehamilan


jika dibandingkan dengan suami yang sebelumnya.
(3) Lamanya periode hubungan seks sampai saat kehamilan
ialah makin lama periode ini, makin kecil terjasinya
hipertensi dalam kehamilan.
e) Teori adaptasi Kardiovaskular
Pada hipertensi dalam kehamilan kehilangan daya
refrakter terhadap bahan vasokonstriktor dan ternyata terjadi
peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan vasopresor.
Artinya, daya refrakter pembuluh darah terhadap bahan
vasopresor hilang sehingga pembuluh darah menjadi sangan
peka terhadap bahan vasopresor. Banyak peneliti telah
membuktikan bahwa peningkatan kepekaan terhadap bahan-
bahan vasopresor pada hipertensi pada kehamilan sudah terjadi
pada trimester 1 ( pertama ). Peningkatan kepekaan pada
kehamilan yang akan menjadi hipertensi dalam kehamilan,
sudah dapat diteukan pada kehamilan dua puluh minggu.
Fakta ini dapat dipakai sebagai prediksi akan terjadinya
hipertensi dalam kehamilan.
f) Teori genetik
Genotipe ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi
dalam kehamilan secara familial jika dibandikan dengan
genotipe janin. Telah terbukti pada ibu yang mengalami
preeklampsia, 26% anak perempuannya menglami
preeklampsia pula, sedangkan hanya 8 % anak menantu
mengalami peeklampsia.
g) Teori defisiensi gizi
Penelitian membuktikan bahwa mengknsumsi minyak
ikan, termasuk minyak halibut, dapat mengurangi pre-
eklampsia. Karena minyak ikan mengandung banyak asam
lemak tidak jenuh yang dapat menghambat produksi
tromboksan, menghambat aktivasi trombosit, dan mencegah
vasoknstriksi pembuluh darah.
11

h) Teori stimulus inflamasi


Teori ini berdasarkan fakta bahwa lepasnya debris
trofloblas didalam sirkulasi darah merupakan rangsangan
utama terjadinya proses inflamasi. Disfungsi endotel pada
preeklampsia akibat produksi debris trofoblas plaenta
berlebihan tersebut mengakibatkan “aktivitas leukosit yang
sangat tinggi” pada sirkulasi ibu. Peristiwa ini disebut sebgai
“kekacauan adaptasi dari proses inflamasi intravaskular pada
keamilan” yang biasanya berlangsung normal dan menyeluruh.

C. Konsep Manajemen Kebidanan dan SOAP


a. Pengertian konsep manajemen kebidanan

Menurut Varney (2007:26) Proses penatalaksanaan adalah sebuah


proses menyelesaikan masalah klinis, membuat suatu keputusan, dan
memberi perawatan. Proses ini dijelaskan sebagai perilaku yang
diharapkan oleh praktisi klinis, yang dengan jelas merupakan buah dari
proses pikir dan tindakan yang diambil.

b. Langkah Manajemen Kebidanan


Menurut Varney (2007:26-28) Proses penatalaksanaan terdiri dari
tujuh langkah berurutan, yang secara periodik disempurnakan. Proses
penatalaksanaan ini dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan
berakhir dengan evaluasi. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Langkah 1: Pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan
mengumpul-kan semua data meliputi pengkajian riwayat,
pemeriksaan fisik dan pelvic sesuai indikasi, meninjau kembali
proses perkembangan keperawatan saat ini atau catatan rumah
sakit terdahulu, dan meninjau kembali data hasil laboratorium
secara singkat yang diperlukan untuk dan laporan penelitian terkait
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap. Pada langkah pertama
12

ini umber yang berkaitan dikumpulkan semua informasi yang


akurat dari semua dengan kondisi klien.
2) Langkah 2: Interpretasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi dan analisa yang benar
terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan Duta dasar vang sudah dikumpulkan dikembangkan
sehingga ditemukan masalah yang muncul atau diagnosa yang
spesifik.
3) Langkah 3: Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
Langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial
berdasarkan masalah dan diagnosa sudah di identifikasi saat ini
berkenaan dengan tindakan antisipasi, pencegahan jika me-
mungkinkan, menunggu dengan waspada penuh, dan persiapan
terhadap semua keadaan yang mungkin muncul.
4) Langkah 4: Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera
Dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas
masalah atau kebutuhan yang dihadapi klien. Setelah merumuskan
tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa potensial
pada langkah sebelumnya harus merumuskan tindakan segera
emergency. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang
mampu dilakukan secara mandiri, secara kolaborasi atau bersifat
rujukan.
5) Langkah 5: Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Langkah kelima mengembangkan sebuah rencana keperawatan
yang menyeluruh (kesinambungan) dari manajemen kebidanan.
Identifikasi dan menetapkan perlunya tindakan segera oleh bidan
dan dokter atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah dilihat dari kondisi klien atau dari setiap masalah vang
berkaitan.
13

6) Langkah 6 : Melaksanakan perencanaan


Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan
penyuluhan pada klien dan keluarga. Mengarahkan atau me-
laksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman.
7) Langkah 7: Mengevaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam manajemen
kebidanan untuk kegiatannya dilakukan terus-menerus dengan
melibatkan klien, bidan, dokter. dan keluarga. Pada langkah ini
evaluasi dari asuhan kebidanan yang sudah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan kebutuhansebagaimana telah diidentifikasi
dalam diagnosa.
Bagan 1

Kerangka Modifikasi dari Konsep Manajemen Varney dan didokumen-


tasikan melalui SOAP

Pengkajian ( Pengumpulan
data dasar )

Diagnosa Masalah dan


Kebutuhan

Mingidentifikasi Diagnosa
dan Masalah Potensial

Manajemen Kebidanan Identifikasi tindakan segera

Perencanaan

Pelaksanaan

Evaluasi
Modifikasi Varney:2007
14

a. Manajemen Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Hipertensi Gestasional


1) Langkah I: Pengumpulan data dasar Data Subjektif
a) Riwayat Kesehatan
(a) Nyeri kepala yang tidak kunjung hilang dengan obat biasa,
kajian riwayat nyeri kepala dan gangguan penglihatan untuk
me-nyingkirkan kecurigaan sakit kepala migraine (Varney,
2007:525-526).
(b) Pusing, penglihatan kabur.
(c) Nyeri ulu hati yang menetap.
b) Primigravida.
c) Usia kehamilan > 20 minggu.
d) Usia yang ekstrim < 20 tahun dan > 35 tahun.
e) Riwayat penyakit keluarga yang pernah diderita
seperti masalah hipertensi.
f) Gaya hidup yang tidak teratur seperti mengkonsumsi
garam yang berlebihan, kurang olahraga, kurang
beristirahat, serta kurangnya asupan nutrisi.

Data Objektif

1) Tanda-tanda Vital
a) Tekanan darah pada hipertensi gestasional ialah tekanan
darah sistolik dan diastolik > 140/90 mmHg yang naik pada
usia kehamilan > 20 minggu menurut (Prawirohardjo,
2018:532).
2) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dalam kasus hipertensi
gestasional yaitu pemeriksaan protein urine (-).
2) Langkah II : Interpretasi data dasar
a) G1P0A0H0 hamil usia > 20 minggu dengan hipertensi
gestasional. Tekanan darah > 140/90 mmHg.
(a) Pemeriksaan Laboratorium Protein urine (-).
3) Langkah III : Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
15

Masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada kehamilan


trimester III adalah kejang, preeklamsia, eklamsia dan bisa
menyebabkankematian ibu dan bayi.
4) Langkah IV: Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera
Pada langkah IV menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera pada kasus yaitu dengan mengetahui tanda-tanda akan
terjadinya masalah potensial pada ibu sehingga dapat dengan
segera dikonsultasi atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Pada ibu hamil
dengan hiperensi gestasional tidak adatindakan segera.
5) Langkah V: Merencanakan asuhan yang menyeluruh
a) Beritahu ibu seluruh hasil pemeriksaan.
b) Lakukan pemeriksaan tekanan darah 2 kali selang 4 jam.
c) Berikan KIE tentang nutrisi ibu.
d) Berikan KIE ketidaknyamanan kehaamilan.
e) Berikan KIE tanda bahaya kehamilan.
f) Berikan KIE tentang pola istirahat ibu.
g) Beritahu ibu untuk kunjungan ulang.
h) Lakukan pendokumentasian.
6) Langkah VI : Pelaksanaan asuhan
Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan rencana asuhan
yangtelah dibuat sebelumnya:
a) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
b) Melakukan pemeriksaan tekanan darah 2 kali selang 4 jam.
c) Memberikan KIE tentang pola nutrisi yaitu anjurkan ibu untuk
diet rendah garam,hindari mengkonsumsi tepung-tepungan,
mengkonsumsi sayur-sayuran hijau, lauk-pauk, air putih serta
perbanyak makan buah-buahan.
d) Memberitahu ibu ketidaknyamanan pada kehamilan trimester
III yaitu sering BAK, nyeri ulu hati, kram tungkai, nyeri
bagian bawah, kesemutan.
e) Memberikan KIE tentang tanda bahaya ibu hamil seperti,
perdarahan, kejang .
16

f) Memberikan KIE tentang pola istirahat yaitu tidur minimal 8


jam dan istirahat pada siang hari 1 jam.
g) Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang.
h) Melakukan pendokumentasian.
7) Langkah VII : Evaluasi
Melakukan evaluasi dari asuhan Kebidanan yang sudah
diberikan:
a) Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
b) Ibu sudah mengetahui pola nutrisi yang benar.
c) Ibu mengetahui ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III.
d) Ibu mengetahui tanda bahaya ibu hamil.
e) Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan.
f) Ibu mengetahui pola istirahat yang benar.
g) Ibu mengetahui untuk kunjungan ulang.
h) Pendokumentasian telah dilakukan.
17

8) Pathway Hipertensi

Tekanan Darah

Meningkat (TD ≥140/90) Normal

Hamil < 20 minggu Pertengahan Kehamilan Hamil > 20 Minggu

Hipertensi Kronis Hipertensi gestasional Kejang (-) Kejang (+)

Preeklamsia Eklamsia

Aliran darah tidak lancar dan tidak lancar dan terjadi gangguan pada

Peningkatan sFltl menyebabkan plasenta memproduksi free vascular endothelial growth factor
(VEGF) dan penurunan plasental growth factor (PIGF)

Disfungsi endotel pada pembuluh ibu

Gangguan suplay O2 + nutrisi ke plasenta menurun

Ibu Janin

Mengakibatkan penyakit multiorgan : hypertension, glomerular dysfungtion, proteinuria, brain


edema, liver edema, coagulation abnormalities

Eklamsia, hemoragik, isemik stroke,


Kelahiran preterm, induksi kelahiran,
kerusakan hati, HELLP sindrom,
gangguan pertumbuhanjanin,sindrom
gagal hati, disfungsi ginjal,
persalinan SC, persalinandini, dan pernafasan, kematian janin
abruption plasenta
18

C. Teori EBM ( Evidence Based Midwifery)

1. Langkah I : Pengumpulan Data Dasar


Pengumpulan data dasar terkaitan dengan kondisi pasien yaitu kehamilan yang disertai dengan hipertensi gestasional, sehingga dapat
ditentukan interpretasi yang benar sesuai dengan referensi yang didapatkan. Berikut adalah matriks referensi tentang hipertensi gestasional yang di
aplikasikan dalam 7 langkah mulai dari langkah 1 terdiri dari tanda dan gejala, etiologi, hubungan yang terjadi pada hipertensi gestasional.

Judul : Manajemen Asuhan Kebidanan Antranatal Dengan Hipertensi Gestasional

No Judul Referensi Oleh Tahun General Idea Hasil Kelemahan Kelebihan Perbandingan
(Sebutkan
Nama)
1. Hubungan usia, Dianah ratih 2013 Hubungan usia, Ada hubungan antara usia Penelitian ini Teknik Tujuan penelitian
graviditas, dan puspita graviditas, dan indeks maternal dan Indeks massa menggunaka n pengambila n ini adalah ingin
indeks massa tubuh massa tubuh. tubuh dengan kejadian study sampel mengetahui
dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan, observasional menggunak hubungan antara
hipertensi namun tidk ada hubungan dengan metode an total usia, graviditas, dan
antara graviditas dengan cross- sectional sampling indeks massa tubuh
kejadian hipertnsi dalam secara sesuai kriteria dengan hipertensi
kehamilan. Usia maternal prospektif. inklusi gestasional.
memiliki peluang 2,774 kali dengan
lebih beresiko mengalami Eklusif
hipertensi dalam kehamilan.
19
20

2. Pendidikan Mardalena, dkk 2020 Upaya pencegahan Berdasarkan hasil kegiatan Metode Dari hasil Kegiatan
kesehatan upaya hipertensi pada penyuluhan dapat di simpulkan dilakukan kegiatan di pengabdian
pencegahan kehamilan bahwa adanya peningkatan dengan metode peroleh masyarakat ini
hipertensi pada ibu pengetahuan masyarakat ceramah, adanya diadakan
hamil di wilayah khususnya ibu hamil tentang diskusi, dan peningkatan bertujuan untuk
kerja puskesmas pencegahan hipertensi, yaitu dari Tanya jawab. pengetahua n meningkatkan
Pembina rata-rata 5 menjadi 8,5. tentang pengetahuan ibu
Palembang tahun pencegahan hamil tentang
2019 hipertensi. pencegahan
persalinan pada
ibu hamil tentang
pencegahan
hipertensi dengan
fisik, psikologi,
dan social ibu.
3. Faktor-faktor yang Desi evitasari, 2020 Faktor –faktor yang Kurang dari setengah Jenis penelitian Sampel yang Pengumpulan data
berhubungan dkk berhubungan dengan (31,9 %)umur ibu beresiko, ini menggunaka digunakan pada
dengan kejadian kejdian hipertensi kurang dari setenagh (42,6%) n penelitian adalah penelitia ini
hipertensi pada ibu gestasional ibu hamil mempunyai riwayat kuantitatif sebagian menggunakan data
hamil di uptd keluarga, lebih dari setengah dengan ibu hamil sekunder. Analisis
puskesmas dpt (53,2 %) ibu hamil tidak rutin pendekatan UPTD datanya meliputi
sumberjaya melakukan aktifitas fisik, da cross-section. puskesmas univariat dengan
kabupaten kurang dari setengah (38,3) ibu DPT distribusi frekuensi
majalengka hamil obesitas. sumberjaya dan analisis bivariat
pada bulan dengan uji chi
21
april-juni square.
2020
4. Pengaruh Almina 2018 Pengaruh pengetahuan, Ada pengaruh yang signifikan Jenis penlitian Populasi Hipertensi
pengetahuan, sikap rospitaria, dkk sikap dan dukungan antara pengetahuan dan sikap adalah cross- dalam ditegakkan apabila
dan dukungan keluarga terhadap kejadian serta dukungan keluarga terhadap sectional study penelitian didapatkan tekanan
keluarga terhadap hipertensi pelaksanaan diet hipertensi yang dengan adalah darah
diet hipertensi di dilihat dari nilai signifikan pendekatan seluruh sistolik (TDS) ≥ 140
desa hulu (p=0.001), sehingga (p<0.005), explanatory. penderita mmHg dan atau
kecamatan pancur maka Ha di trima dan Ho ditolak, hipertensi tekanan
batu tahun 2016 dengan kata lain pengetahuan yag yang darah diastolic
baik dan sikap positif serta berjumlah (TTD) ≥ 90 mmHg
dukungan keluarga yang baik 108 orang pada dua kali
akan memiliki peluang dan seluruh pengukuran dalam
pelaksanaan diet hipertensi populasi waktu yang
dengan baik. dijadikan berbeda.
sampel.
5. Hubungan asupan Ella febriana, 2017 Hubungan asupan nutrium, Berdasarkan hasil pen elitian Penelitian ini Populasi Hipertensi dalam
natrium, kalsium dkk kalsium, dan magnesium diketahui bahwa tidak ada menggunaka n pada kehamilan
dan magnesium dengan tekanan darah. hubungan bermakna tekanan metode survai penelitian ini merupakan ganggun
dengan tekanan darah dengan seluruh asupan analitik dengan adalah multifactorial.
darah pada ibu hamil zat gizi pada ibu hamil pendekatan seluruh ibu Faktor-faktor yang
trimester II dan III ( trimester II dan III di cross sectional hamil pada dapat meningkatkan
studi di wilayah puskesmas bulu, temanggung, trimester II terjadinya
kerja puskesmas jawa tengah. dan III yang hipertensi dalam
bulu kabupaten terdata di kehamilan.
temanggung) pukesmas
22
bulu
kabupaten
temanggung
yaitu 114 ibu
hamil.
6. Pengaruh pemberian Rahayu 2014 Pengaruh pemberian Terjadi peningkatan nilai upaya Pada penelitian Penelitian Langkah-langkah
pendidikan setyanengsih, pendidikan kesehatan pemeliharaan sebelum diberi ini peneliti memberikan dalam
kesehatan tentang dkk tentang hipertensi pendidikan dan setelah diberi menggunaka n perlakuan pengumpulan
hipertensi kehamilan kehamilan terhadap pendidikan kesehatan, dan rancangan pendidikan data yaitu di mulai
terhadap upaya upaya pemeliharaan berdasarkan idependent paired peneliti pre kesehatan dengan
pemeliharaan tekanan darah pada ibu ttest (uji t) dengan α = 5% exaperimenta l berupa memberikan
tekanan darah pada hamil (0.05) , di peroleh p sebesar design. penyuluhan kuesioner
ibu hamil desa 0.000 sehingga p < 0.05 , yang dengan cara selanjutnya peneliti
gebong kecamatan berarti hipotesa diterima maka memberikan melakukan
delanggu kabupaten diperoleh kesimpulan bahwa ceramah. penyuluhan atau
klaten. ada pengaruh pemberian pendidikan
pendidikan kesehatan tentang kesehatan tentang
hipertensi kehamilan terhadap upaya pemeliharaan
upaya pemeliharaan tekanan tekanan darah ibu
darah ibu hamil di desa hamil di desa
ngebong kecamatan delanggu gebong.
kabupaten klaten.
7. Asuhan kebidanan Eka sarofah 2019 Tanda dan gejala hipertensi Hasil pemeriksaan pada Dalam Desain Peran petugas
pada ny. S ningsih gestasional nyonya S GIII PII trimester penelitian ini, penelitian ini kesehatan
kehamilan trimester II dengan hipertensi adalah peneliti juga melalui terutama bidan
II dengan hipertensi keadaan umum cukup, postur menggunaka n pendekatan sangan penting
23
gestasional. tubuh tegak, raut wajah cemas, metode peneliti kuantitatif didalam
tensi 150/100 mmHg, bb: 64 analitik. secara memberikan
kg, lila: 28 cm. pada sectional. penyuluhan pada
pemeriksaan fisik di dapatkan ibu hamil.
konjungtiva tidak pucat, sc lera
putih, tidak ada tarikan
intercosta.berdasarkan data
subye ktif dan obyektif yang
adamaka diagnose yang di
temukan adalah Ny. S GIII PII
trimester II dengan hipertensi,
dan masalah yang di dapat kan
adalah pusing.
8. Faktor-faktor yang Lely desi uli 2017 Faktor yang Penelitian ini menunjukkan bahwa Jenis Populasi Data di peroleh
mempengaruhi basana, dkk mempengaruhi kejadian yang paling dominan dari hasil penelitian dalam dari rekam medik
kejadia hipertensi hipertensi gestasional. penelitian yang dilakukan di yang di penelitian ini ibu hamil
pada kehamilan puskesmas poriaha kabupaten gunakan adalah adalah seluruh disesuaikan dengan
studicase control di tapanuli tengah adalah faktor studi analitik ibu hamil lembar kuesioner
wilayah puskesmas paritas. Bila ingin mencegah dengan yang tentang umur,
poriaha kabupaten terjadinya hipertensi kehamilan desaincase melakukakun paritas dan riwayat
tapanuli tengah maka dapat dianjurkan kepada control jungan ke hipertensi.
2017 ibu- ibu hamil agar tidak hamil di wilayah kerja
usia < 20 tahun atau > 35 tahun puskesmas
dan kenaikan berat badan saat poriaha.
hamil jangan lebih dari 10-15 kg.
9. Hubungan pola Pesta cory 2016 Hubungan pola makan Ada hubungan antara pola Penelitian ini Populasi Hasil dari penelitian
makan dan sihotang, dkk dan kecukupan istirahat makan dan hubungan antara dilakukan dalam ini di dapatkan
24
kecukupan tidur dengan kejadian istirahat tidur dengan kejadian dengan desain penelitian ini hubungan pola
istirahat tidur hipertensi pada ibu hipertensi pada ibu hamil di penelitiann adalah ibu makan dan
dengan kejadian hamil wilayah kerja puskeksmas kuantitatif hamil yang istirahat tidur
hipertensi pada ibu biromaru. dengan melakukan dengan kejadian
hamil di wilayah menggunaka n kunjungan hipertensi.
kerja puskesmas metode cross di
biromaru sectional dan puskesmas
dilakukan uji biromaru pada
chi square. bulan
September
2014
dengan
jumlah
sampel yang
di pakai 41
orang.
Teknik
pegambilan
sampel
dilakukan
dengan cara
noprobablit
y sampling.
25

2. Langkah II : Mengidentifikasi Diagnosis Masalah Aktual

Identifikasi diagnosis, masalah dan kebutuhan pasien yaitu kehamilan yang disertai dengan hipertensi gestasional berdasarakan referensi yang
telah didapatkan. Berikut adalah matriks referensi tentang hipertensi gestasional yang di aplikasikan dalam 7 langkah.

langkah II terdiri dari diagnosa


No Judul Referensi Oleh Tahun General Idea Hasil Kelemahan Kelebihan Perbandingan
(Sebutkan
Nama)
1. Kehamilan dengan Wirda elya 2015 Diagnosa hipertensi Diagnose hipertensi Jenis penelitian Sampel dalam Pembagian hipertensi
hipertensi sari gestasional gestasional ditegakkan yang digunakan penelitian ini dalam kehamilan ialah
gestasional pada ibu hamil yang adalah deskriptif adalah semua ibu hipertensi kronik,
memiliki tekanan darah hamil yang preeclampsia, eklamsi,
140/90 mmHg atau memeriksakan hipertensi kronik dengan
lebih untuk pertama kehamilannya. superimposed preeklamsi,
kalinya pada masa hipertensi gestasional.
kehamilan namun tidak
di temuan proteinuria.
26

2. Asuhan kebidanan Ronelan br. 2018 Menegakkan Pada diagnosa kebidanan Penelitian ini Peneliti ini Semua rencana asuhan
pada Ny.P umur Situmorang, diagnose disusun berdasarkan merupakan menggunakan kebidanan yang ada
32 tahun G3P2A0 dkk masalah yang ada pada penelitian bentuk metode deskriptif dalam teori
dengan hipertensi pasien hipertensi laporan studi yaitu suatu metode direncanakan semua
gestasional di poli gestasional sehingga kasus yaitu dapat yang dilakukan oleh peneliti, ham ini
kebidanan rumah didapatkan masalah sesuai dilakukan dengan dengan tujuan disesuaikan dengan
sakit M. yunus dengan kebutuhan pasien dengan cara utama untuk kebutuhan pasien.
Bengkulu tahun meneliti sesuai membuat
2018 permasalahan gambaran atau
melalui suatu deskripsi tentang
proses yang terdiri suatu keadaan
dari unit tunggal. secara obyektif
dan memusatkan
perhatian pada
obyek tertentu.
27
3. Gambaran Puasia RS 2014 Gambaran kejadian Hasil penelitian Jenis penelitian Populasi dalam Jumlah sampe dalam
kejadian hipertensi pada ibu menunjukka dari 135 ini yang penelitian ini adalah penelitian ini adalah 135
hipertensi pada hamil responden yang digunakan semua ibu hamil orang. Data yang
ibu hamil di mengalami hipertensi adalah deskriptif yang memeriksakan dikumpulkan pada
RSUD ibu dan sebanyak 30 orang untuk kehamilannya di penelitian ini adalah
anak pertiwi (22,2 % ) dan yang tidak menggambarkan rskd ibu dan anak data primer yang
Makassar tahun mengalami hipertensi kejadian hipertensi pertiwi Makassar. dikumpulkan langsung
2014 sebanyak 105 orang pada ibu hamil. Penggunaan sampel dari subjek penelitaian.
(77,8 % ). engan menggunakan
accidental sampling
yang dilakukan
dengan kebetulan
bertemu.
4. Karakteristik ibu Esti 2014 Karakteristik ibu Karakteristik yang Penelitian ini Sampel peneliti Kuesioner dibuat oleh
hamil dengan nugraheny, hamil dengan mendominasi kejadian merupakan sebanyak 67 peneliti berdasarkan
hipertensi dkk hipertensi hipertensi kehamilan di penelitian responden dengan kajian literature yang
RSUD penambahan deskriptif teknik pengambilan membahas mengenai
senopati bantul adalah dengan sampel karakteristik kejadian
dengan status gizi obesitas. pendekatan menggunakan simple hipertensi pada kehamilan.
retrospektif random sampling.
melalui data
rekam medis.
28
5. Gambaran Tri adi 2016 Gambaran diagnostic Berdasarkan hasil Jenis penelitian Penelitian ini Data yang dikumpulkan
diagnostic dan mylano, dkk penelitian dapat bersifat deskriptif mendeskripsikan dengan cara mencatat
penatalaksanaan disimpulkan bahwa dengan desain gambaran diagnostic rekam medic penderita
hipertensi dalam Proporsi keluhan ibu studi kasus dan penatalaksanaan hipertensi yang terdapat
kehamilan di penderita hipertensi hipertensi dengan di rumah sakit umum
rumah yang te rtinggi adalah melihat data melda pekrja Indonesia.
sakitumum nyeri kepala sebesar sekunder berupa
Imelda pekerja 28%, serta yang rekam medic.
Indonesia medan terendah adalah
tahun penurunan kesadaran2%
2016
6. Gambaran Diah ayu 2018 Gambaran deteksi Dalam penelitian ini Jenis penelitian ini Sampel I ambil Pengambilan data
deteksi dini ibu dewi ratih, dini ibu hamil bahwa sebagian besar adalah penelitian sesuai dengan menggunakan
hamil dengan dkk dengan hipertensi responden melakukan deskriptif, criteria inklusi, yang kuesioner yang sudaah
hipertensi dalam dalam kehamilan. deteksi dini kehamilan rancangan meliputi: ibu hamil di lakukan uji
kehamilan di tentang hipertensi dalam penelitian trimester I dan II validitass,. Penelitian
puskesmas kategori cukup yaitu menggunakan yang tercatat ini dilakukan di
banguntapan I sebanyak 31 responden pendekatan cross diwilayah kerja puskesmas banguntapan.
(50,8%) dan 17 responden sectional. puskesmas
(27,9%) dalam kategori banguntapan yang
baik adalah responden melakukan ANC.
yang sering melakukan
kunjungan pemeriksaan
kesehatan ke puskesmas.
Penelitian ini disimpulkan
bahwa sebagian besar
responden berusia 20- 35
29
tahun, dengan pendidikan
SMA< pekerjaan ibu
rumah tangga, dan
melakukan deteksi dini
tentang hipertensi pada
kehamilan dalam kategori
cukup.

7. Gambaran Mardiana 2016 Gambaran klinik Gambran klinik Jenis penelitian Sampel kasus dalam Hipertensi gestasional
klinik resiko hipertensi hipertensi gestsional yang digunakan penelitian ini adalah ditandai dengan tekanan
yang mulai dengan kenaikan adalah penelitian sebagian ibu hamil darah ≥ 140/90 mmHg
berhubungan berat badan diiikuti observasional yang mendeerita setelah umur kehamilan
dengan kejadian odema kaki atau tangan, analitik hipertensi yang 20 minggu, tidak disertai
hipertensi dalam kenaikan tekanan darah, tercatat dalam proteinuria.
kehamilan pada dan terakhir tidak ada catatan mesik di
ibu hamil. proteinuria rsud kabupaten
brebes
30
8. Hipertensi Imami N 2015 Pengukuran tekanan Hipertensi merupakan Jenis penelitian Dalam penelitian Hipertensi dalam
gestasional pada darah keadaan dimana tekanan ini meggunakan ini akan dilihat kehamilan mengakibatkan
kehamilan darah sistolik > 140 metode apakah ada terjadinya peningkatan
mmHg dan tekanan darah deskriptif analitik hubungan antara curah jantung dan tekanan
diastolic > 90 mmHg dengan desain umur, paritas, umur darah.
yang diukur dengan cross sectional. menorcheobesitas,
sphygmomanotemer. riwayat keluarga
Pengukuran dilakukan dengan kejadian
minimal 2 kali dalam hipertensi
rintang waktu 1 minggu egstasional

9. Hipertensi Ekky, R 2018 Diagnosa hipertensi Hipertensi yang Desain penlitian Sampel yang Hipertensi terjadi
kehamilan gestasional. didapatkan tekanan yang digunakan digunakan adalah dimanatekanan darah
darah sistolik 140 atau adalah deskriptif ibu yang datang sistolik > 140 mmHg dan
diastolic 90 mmHg analitik memeriksakan tekanan darah diastolic
untuk pertama kalinya kehamilannya di >90 mmHg yang diukur
dalam kehamilan diatas poliklinik obstetric dengan
20 minggu. Tidak gynekologi sphygmomanometer.
didapatakan proteinurin sejumlah 181 ibu
hamil.
31
10. Pelaksanaan Erta iman 2018 Pelaksanaan diagnose Hipertensi erupakan Penulisan ini Adapun jurnal Berdasarkan hasil
diagnose jelita hipertensi abnormal pada tekanan menggunakan atau artikel dan e- pencarian literatyur
keperawatan pada sistolik di atas 140 metode literature book yang didapatkan diagnosa
paisen hipertensi mmHg atau lebih. review digunakan adalah keperawatan pada pasien
di rumah sakit Dengan beberapa faktor dengan pada literature hipertensi di rumah sakit
yang tidak dapat di pendekatan jurnal review adalah
ubah seperti riwayat atau artikel, buku jurnal atau artikel
keluarga, usia. dan e-book yang dan e-book yang
Sedangkan yang dapat revelan dan didapatkan
diubah yaitu stress, akurat. menggunakan
obesitas, nutrisi, dan google scholar,
pola aktivitas.

3. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosis Masalah Potensial

Identifikasi masalah potensial pada kehamilan yang disertai dengan hipertensi gestasional yang mungkin terjadi berdasarkan referensi yang telah
didapatkan. Berikut adalah matriks referensi tentang hipertensi gestasional yang di aplikasikan dalam 7 langkah. Langkah III terdiri dari komplikasi yang
terjadi pada hipertensi gestasional.
32

No Judul Referensi Oleh Tahun General Idea Hasil Kelemahan Kelebihan Perbandingan
(Sebutkan
Nama)
1. Hubungan Amalia 2021 Komplikasi hipertensi Kehamilan dengan System review Systematic review Metode yang di
hipertensi dalam hipertensi yang merupakan merupakan lakukan untuk
kehamilan safitri, dkk menyebabkan kelahiran sintesis dari sintetis dari pengumpulan dan
dengan kelahiran premature mas ih banyak beberapa hasil beberapa hasil seleksi artikel adalah
prematur ditemui di berbagai penelitian penelitian yang dengan menggunakan

Negara baik Negara yangmencakup revelan, sehingga metode preferred

maju maupun teknik fakta yang disajikan reporting items for

berkembang. Meskipun kuantitas dan kepada penentu systematic review ad

hasil penelitian kualitatif. kebijakan menjadi meta-analyse.

mempunyai besaran lebih komprehensif


dan berimbang
resiko yang berbeda-
beda, hasil analis is ini
mendapatkan nilai risiko
yang masih cukup
signifikan y aitu sebesar
3-4 kali lebih besar di
banding kehamilan
tanpa hipertensi
sehingga komplikasi
kehamilan
33
seperti hipertensi perlu
mendapat perhatian yang
34

lebih baik agar tidak


terjadikelahiran premature.

2. Hubungan antara Yugita utami 2018 Hubungan hipertensi Terdapat hubungan antara Jenis penelitia Jumlah sampel Uji statistic yang
hipertens nora dalam kehamilan hipertensi dengan bayi ini adalah yang diperoleh digunakan pada
gestasional dan dengan BBLR berat lahir rendah, terdapat observasional dari penelitian ini penelitian ini adalah
usia ibu terhadap hubungan antara usia ibu analitik dengan sebanyak 60 menggunakan uji
bayi berat lahir yang menyebabkan bayi pendekatan sampel yang statistic chi-square
rendah (BBLR) berat lahir rendah (BBLR cross- sectional. diambil dengan untuk analisi bivariat
) teknik purposive dan dilanjutkan
sampling sesuai regresi logistic untuk
dengan criteria analisis multivariate.
restriksi yang
telah ditetapkan.
35
3. Gambaran A.Arniyanti 2015 Komplikasi hipertensi Hipertensi dalam Jenis penelitian Sampel dalam Peningkatan
kejadian kehamilan dapat yang digunakan penelitian ini tekanan darah
hipertensi pada menyebabkan morbiditas adalah adalah semua terhadap ibu hamil
ibu hamil di atau kesakitan pada ibu deskriptif ibu hamil yang sangat erat
RSKD ibu dan hamil dan janin.( termasuk memeriksakan kaitannya dengan
anak pertiwi preeklampsia,eklampsia, kehamilannya. komplikasi yang
makassar perdarahan otak. Odema akan terjadi pada
paru, (cairan didalam ibu hamil maupun
paru), gagal ginjal akut, janinnya.
pengumpulan atau
pengentalan darah didalam
pembuluh darah) serta
mobiditas pada
janin(termasuk
pertumbuhan janin
terhambat dalam uterus,
kematian janin dalam
rahim, solusio plasenta
atau terlepas dari tempat
implantasi, dan kelahiran
prematur). Selain ini
hipertensi juga merupakan
penyebab kematian ibu
36

4. Langkah IV : Identifikasi Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi

Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan pada kehamilan yang disertai dengan hipertensi gestasional dengan melakukan konsultasi dan
kolaborasi berdasarkan referensi yang telah didapatkan. Berikut adalah matriks referensi tentang hipertensi gestasional yang di aplikasikan dalam 7
langkah.
Langkah IV terdiri dari kolaborasi pada hipertensi gestasional.

1. Asuhan kebidanan Eka sarofah 2019 Tindakan kolaborasi Pada antisipasi masalah Dalam Desain penelitian Peran petugas
pada Ny. S ningsih potensial yang penelitian ini, ini juga melalui kesehatan terutama
kehamilan dilakuka n berdasarkan peneliti pendekatan bidan sangat
trimester II dengan adanya datayang menggunakan kuantitatif secara penting didalam
hipertensi berdasarkan adanya metode peneliti sectional. memberikan
gestasional. data yang mendukung analitik. penyuluhan pada
masalah potensial yang ibu hamil.
mungkin timbul adalah
berpotensial terjadi
preeklampsia.
Identifikasi kebutuhan
segera adal ah
berkolaborasi dengan
dokter spesialis dalam
penurunan tekanan
darah dan pencegahan
kenaikan berat badan
yang berlebihan.
37

2. Asuhan kebidanan Ronelan br. 2018 Antisipasi terjadinya Antisipasi/Tindakan Penelitian ini Peneliti ini Semua rencana
pada Ny.P umur 32 Situmorang, komplikasi pada segera dapat dilakukan merupakan menggunakan asuhan kebidanan
tahun G3P2A0 dkk hipertensi dalam tindakan pada penelitian metode deskriptif yang ada dalam teori
dengan hipertensi gestasional. pasien yaitu bentuk laporan yaitu suatu metode direncanakan semua
gestasional di poli berkolaborasi dengan dr, studi kasus yang dilakukan oleh peneliti, ham
kebidanan rumah SpOG serta kolaborasi yaitu dapat dengan tujuan ini disesuaikan
sakit M. yunus dengan laboratorium dan dilakukan utama untuk dengan kebutuhan
Bengkulu tahun pemeriksaan tekanan dengan dengan membuat pasien.
2018 darah agar tidak cara meneliti gambaran atau
menimbulkan bentuk sesuai deskripsi tentang
kelainan patologis. Hal permasalahan suatu keadaan
ini perlu dilakukan melalui suatu secara obyektif
karena jika tidak proses yang dan memusatkan
dilakukan tindakan terdiri dari unit perhatian pada
secara cepat d apat tunggal. obyek tertentu.
menjadi masalah pada
kesehatan ibu dan janin.
38

5. Langkah V : Rencana Asuhan Kebidanan

Perencanaan secara menyeluruh dan rasional terhadap masalah kehamilan yang disertai dengan hipertensi gestasional
berdasarkan
referensi yang telah didapatkan. Berikut adalah mtriks referensi tentang hipertensi gestasiona, yang diaplikasikan dalam 7 langkah.
Langkah V terdiri dari : penatalaksanaan tentang hipertensi gestasional.

1. Kajian Lisniawati ni lu 2012 Penggunaan obat Metildopa atau nifedifin Jenis penelitin Subjek penelitian Dari data rekam
penggunaan gede, dkk antihipertensi pada (antihipertensi) adalah yang dilakukan ini adalah 75 medic pasien
obat pasein hipertensi terapi obat yang diberikan merupakan rekam medic hipertensi
antihipertensi gestasional. pada pasien hipertensi penelitian pasien hipertensi gestasional yang
pada pasien gestasional sebelum merupakan gestasional rawat diperoleh pada
hipertensi melahirkan.. Dosis penelitia inap. lembar
gestasional metildopa yang deskriptif pengumpulan
rawat inap digunakan adalah 3 x 250 retrospektif. data kemudian
periode januari mg sehari sedangkan dilakukan
2009 desember dosis nifedifin adalah 3 x pengolahan data
2011 10 mg sehari. Terapi ada analisis data.
antihipertensi pada pasien Berdsarkan data
hipertensi gestasional demokgrafi
baik pasien, dibuat
metildopa maupun suatu tabel yang
nifedipin telah berhasil berisi
mencapai target terapi karakteristik
pasien
39

2. Hipertensi pada Haidir alatas 2019 Pengobatan hipertensi Pengoba tan hipertensi Satu study Penelitian secara Study Cochrane
kehamila pada kehamilan. pada kehamilan dengan prospective, RCT telah systematic
menggunakan obat double-bind, dilakukan untuk review berisi 5
antihipertensi ternyata randomizesd membandingkan studi melibatkan
tidak mengurangi atau controlled trial labetalol dan 1836 wanita
meningkatkan risik dengan subyek nifedipin pada ibu membandingka
kematian ibu, wanita hamil. hamil n efek pembrian
proteinuria, efek diuretic
samping. Obat yang di (thiazide) dan
rekomendasikan adalah tanpa diuretic
labetalol, nifed ipin, (control) dalam
dan methyldopa pencegahan
sebagai first line terapi. preeclampsia.
40

3. Teknik relaksasi Dorothy asramila, 2017 Teknik relaksasi napas Hasil analisis Jenis penelitian Populasi dalam Pemngumpula
napas dalam dkk dalam tahap tekanan penelitian yang di ini adalah jenis penelitian ini n data dilakuakan
tahap tekanan darah ibu hamil dengan lakukan menghasilkan penelitian quasi adalah semua ibu ketika keadaan
darah ibu hamil hipertensi nilai p value = 0,000 eksperimen hamil hipertensii umum ibu dalam
hipertensi (p<0,05) yang dengan pretest- trimester III keadaan baik, da
trimester III menunjukkan bahwa postest without dipuskesmas ibu bias diajak
terdapat pengaru control group. kawalu kota berkomunikasi
teknik relaksasi nafas tasikmalaya dengan baik.
dalam terhadap
perubahan tekanan
darah pada ibu ha mil
hipertensi trimester III.
Bagi pelayanan
kesehatan, terapi
relaksasi napas dalam
dapat dijadiikan terapi
nonfarmakologi dalam
mengatasi masalah
hipertensigestasional
dan preeclampsia
ringan.
41

6. Langkah VI : Implementasi Asuhan Kebidanan

Mengidentifikasi pelaksanaan dari semua rencana terkait masalah kehamilan dengan hipertensi gestasional berdasarkan referensi yang telah
didapatkan. Berikut adalah matriks referensi tentang hipertensi gestasiona, yang diaplikasikan dalam 7 langkah.

1. Pengaruh pola Risky wulan 2016 Hubungan pola Sebagian besar pola makan Jenis penelitian Pengambilan sampel Adapun
makan dengan taslim, dkk makan dan stress pada ibu hamil di wilayah ini merupakan menggunakan frekuensi
kejadian dengan hipertensi kerja puskesmas kamonji jenis penelitian total sampling makanan yang
hipertensi grade 1 grade 1 dan 2 kecamatan palu barat berda cross sectional. dengan jumlah memicu
dan 2 pada ibu pada kategori pola makan sampel sebanyak timbulnya
hamil di wilayah tidak baik (77,1%). Sebagian 35 responden kejadian
kerja puskesmas besar stress pada ibu hamil di dilakukan hipertensi
kamonji wilayah kerja puskesmas menggunakan uji dengan pola
kecakamatan palu kamonji kecamatan palu barat static fisher exact makan tidak
barat. berada pada kategori stress dengan derajat baik seperti
(28,6%). Sebagian besar kepercayaan 95% makan daging,
responden mengalami berlemak,
hipertensi grade 1 dengan makan
presentase 60%, sedangkan gorengan,
presntase hipertensi grade 2 makanan yang
sebesar 40%. Terdapat mengandung
hubungan antara pola makan garam> 3 kali
dan stress dengan kejadian dalam asuhan
42

hipertensi grade 1dan 2 pada seminggu sebesar


ibu hamil di wilayah kerja 70%
puskesmas kamonji kecamatan
palu barat.
2. Upaya Heni febriani 2021 Upaya pengendalian Ibu ibu telah mampu Kegiatan pengabdian Materi yang Penyuluhan ini
pengendalian hipertensi pada melakukan tindakan masyarakat ini berupa disampaikan tentang memberikan
hipertensi pada kehamilan. pencegahan apabila ada penyuluhan dengan hipertensi dalam informasi tentang
kehamilan. kemungkinan tejadi metode ceramah. kehamilan meliputi hipertensi dalam
hipertensi selama kehamila. pengertian, faktor kehamilan.
resiko, cara
pencegahan dan
deteksi dini.
43
7. Langkah VII: Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan
Mengevaluasi semua perencanaan dan pelaksanaan kehamilan dengan hipertensi gestasional berdasarkan referensi yang telah
didapatkan. Berikut adalah matriks referensi tentang hipertensi gestasional yang di aplikasikan dalam 7 langkah. langkahVII terdiri dari
evaluasi pada hipertensi gestasional

1. Evaluasi kualitas Fidela firwan 2016 Evaluasi pelayanan Kepuasan pasien rawat Jenis penelitian Subjek penelitian Pemeriksaan
pelayanan firdaus, dkk terhadap pasien jalan peserta BPJS yang digunakann ini adalah pasien antenatal care
terhadap pasien terhadap kualitas adalah peserta bpjs yang secara rutin efektif
rawat jalan pelayanan RSUD observasional sebelumnya sudah dalam mencegah
peserta BPJS di penambahan senopati dengan mempunyai terjadinya
RSUD bantul secara umum menggunakan jaminan komplikasi pada
penembahan sesuai dengan teori pendekatan case kesehatan. ibu dan janin.
senopati bantul servqual, realibility control study
atau kehandalan,
jaminan, wujud nyata,
perhatian, dan
kepedulian. Kepuasan
pasien yan g tingggi
menunjukkan
keberhasilan dalam
memberikan
pelayanan. kesehatan
yang bemutu
mempengaru hi pasien
dalam hal menerima
perawatan.
44

3. Evaluasi penyakit Mansjoer, dkk 2017 Evaluasi rencana Pemeriksaan antenatal Dalam Desain penelitian Sebagai bidan harus
pada masa asuhan yang telah yang diklakukan secara penelitian ini, ini juga melalui segera sigap dalam
kehamilan dalam diberikan adekuat, dan penyuluhan menggunakan pendekatan menghadapi dan
kita selekta tanda bahaya selama metode penelitian kuantitatif secara menangani kasus
kedokteran kehamilan, dan dapat analitik. cross sectional. tersebut guna untuk
diberikan pengobatan mencegah
yang cukup supay terjadinya
hiertensi gestasional tidak komplikasi pada ibu
bertambah menjadi bersalin dan bayi.
preeclampsia ringan yang
dapat mempengaruhi
kesejahtraan ibu maupun
janin.
BAB III
TIBJAUAN KASUS

Asuhan Kebidanan Patologi Kehamilan Pada Ny.F Dengan


Hipertensi Gestasional di Puskesmas Rawat Inap Jujun
Tahun 2024
Tanggal : 10-02-2024
Pukul : 10.00 WIB
I. Pengkajian

1. Data Subjektif

a. Biodata atau identitas

Nama : Ny F Nama : Tn R

Umur : 26 Tahun Umur : 29 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Melayu/ Indonesia Suku/bangsa : Melayu/ Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : S1

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : ASN

Alamat : Rt 002 Pasar Jujun

b. Alasan datang

memeriksakan kehamilan

c. Keluhan utama
Ny F datang ke Puskesmas Rawat Inap Jujun mengatakan kepala pusing serta
pandangan kabursaat bangun tidur.

d. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : 12 tahun
2. Siklus : 28 hari

45
46

1. Banyaknya : 2-3 kali ganti


2. HPHT : 20 Juni 2023
3. HPL : 27 maret 2024
e. Riwayat obstetric yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas KB


Anak
BB/PB Vit A Tab Fe Alat
ke Lama Pnylt Penolong Tempat Pnylt Lama
Bayi kontrasepsi
Ini

f. Riwayat Kehamilan Sekarang


a) Kunjungan Hamil
pertama kali memeriksakan di PKM usia 7-8 minggu
b) Imunisasi tetanus toxoid
TT3

g. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat
Kesehatan
IbuHb 12
gram
(a) Penyakit menurun

1) Asma : tidak ada

2) Diabetes Mellitus : tidak ada

3) Hipertensi : tidak ada

(b) Penyakit Menular

1) TBC : tidak ada

2) Hepatitis : tidak ada

(c) Penyakit Menahun

1) Ginjal : tidak ada


47

h. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak ada riwayat kesehatan keluarga
i. Riwayat Pernikahan
Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama
j. Pola dan Kebiasaan Sehari – Hari Pola kebiasaan sehari-hari antara lain:
a) Nutrisi : makan 3x sehari, jenis makanan yang dikonsumsi sayur,
nasi, ayam, buah, bakso, airputih dan minum 6-8 gelas/hari
b) Eliminasi : BAK 4 kali/hari dan BAB 1 kali/hari

c) Istirahat dan tidur : Istirahat tidur malam 5 jam


d) Personal hygiene : Ibu mandi 2x sehari, keramas 2x sehari, gosok gigi 3x
sehari serta mengganti celana dalam apabila terasa basah/lembab.

e) Hubungan seksual : 2-3x dalam seminggu

2. Data Objektif
a. Keadaan Umum
1) Keaadan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) Tanda-tanda vital :

a) Tekanan Darah : 150/100 mmHg

b) Suhu : 36,5 0C

c) Nadi : 80x/menit

d) Pernapasan : 20x/menit

4) Antropometri

a) Tinggi Badan : 161 cm

b) Berat Badan : 69 kg

c) Lingkar Lengan Atas (LiLA) : 27,5 cm

b. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Wajah : tidak pucat, terdapat kloasma gravidarum.
48

Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih,fungsi


penglihatan masih baik

Mulut / gigi : Gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis, tidak
ada epulis, bibir tidak pucat.

b) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak ada bendungan vena jugularis
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c) Dada/Payudara
Inspeksi : kedua payudara simetris, kedua payudara bersih,
puting susu menonjol pada kedua aerola mamae.
Palpasi: keluar kolostrum, tidak ada massa atau pembesaran
massa ataukelenjar limfe, tidak ada cairan / rabas yang keluar
dari puting Auskultasi :bunyi nafas normal, bunyi jantung
normal.
d) Abdomen
Inspeksi : Pembesaran abdomen membujur, sesuai usia kehamilan,
tidak adabekas luka operasi, linea alba.
Palpasi : sesuai usia kehamilan, kehamilan tunggal

Leopold I : terasa tidak keras, tidak melenting dan


tidak bulat (bokong), 25 cm
Leopold II : kanan teraba panjang dan ada tahanan (punggung) dan
kiri teraba bagian-bagian kecil
Leopold III : teraba bulat, melenting dan belum masuk pintu atas
panggulLeopold IV : tidak dilakukan.
(a) Auskultasi Denyut Jantung Janin (DJJ)

Denyut jantung janin 140x/menit, teratur


(b) Taksiran Berat Janin (TBJ)

Tafsiran berat janin (25-12) x 155 = 2.015 gram.


(c) Genetalia

Pemeriksaan genetalia, vulva tidak ada pengeluaran pervaginam,


tidak ada luka, tidak ada varises, tidak ada kondiloma, tidak ada
49

nyeri tekan
(d) Anus

Tidak ada haemoroid

(e) Ekstremitas

Normalnya ekstremitas atas tidak oedem, ekstremitas bawah


tidak oedemdan tidak ada varises.

c. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
a) Pemeriksaan darah (Hb)

HB: 12gr/dL
b) Golongan darah : O

d. Provider Initiated Testing and Counselling (PITC) : -


1) Hepatitis B Surface Antigen (HbsAg) : -

2) Pemeriksaan Urine,

a) Protein Urin : -

b) Pemeriksaan Gula dalam Urine : -

c) Pemeriksaan Ultrasonografi : -

d) KSPR : -

II. Interpretasi Data


Ibu merasakan kepala pusing, tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 80
x/menit, pernapasan 20 x/menit, dan suhu 36,5 C.
Diagnosa : G1P0A0H0 usia kehamilan 34 minggu janin tunggal hidup intra
uteridengan hipertensi gestasional.
Masalah : kepala pusing

III. Identifikasi Diagnosa Potensial dan Masalah Potensial


Masalah potensial pada Hipertensi gestasional adalah PER (Preeklampsi Ringan)
50

IV. Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera


Kolaborasi dengan Dokter Kandungan (SpOG)

V. Perencanaan
a. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
b. Lakukan pemeriksaan tekanan darah selang 4 jam.
c. Berikan KIE tentang pola nutrisi ibu.
d. Berikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan.
e. Beritahu KIE tentang pola istirahat ibu.
f. Beritahu cara mengatasi masalahnya.
g. Anjurkan ibu untuk segera konsultasi ke Dokter Kandungan.
h. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang.
i. Lakukan pendokumentasian.

VI. Penatalaksanaan
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa ibu sedang
menderita hipertensi gestasional dalam kehamilan yang akan hilang setelah 3
bulan melahirkan, usia kehamilan saat ini 34 minggu, TD: 150/100 mmHg, N:
80 x/menit, R: 20 x/menit, S: 36,5 C, BB: 69 kg, TB: 161 cm, DJJ 140 x/menit,
kondisi ibu dan janin dalam keadaan normal dan taksiran persalinan 27 Maret
2024.
Rasional: Menurut penelitian Almina rospitaria, dkk, Ada pengaruh yang
signifikan antara pengetahuan dan sikap serta dukungan keluarga terhadap
pelaksanaan diet hipertensi yang dilihat dari nilai signifikan (p=0.001),
sehingga (p<0.005), maka Ha di trima dan Ho ditolak, dengan kata lain
pengetahuan yag baik dan sikap positif serta dukungan keluarga yang baik akan
memiliki peluang pelaksanaan diet hipertensi dengan baik.
2) Menjelaskan hasil tekanan darah selang 30 menit 150/100 mmHg.
Rasional: Menurut penelitian Imami N Hipertensi merupakan keadaan dimana
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolic > 90 mmHg
yang diukur dengan sphygmomanotemer. Pengukuran dilakukan minimal 2 kali
dalam rintang waktu 1 minggu.
3) Memberikan KIE tentang pola nutrisi yaitu anjurkan ibu untuk diet rendah
51

garam, hindari mengkonsumsi tepung-tepungan, mengkonsumsi sayur-sayuran


hijau, lauk- pauk, air putih serta perbanyak makan buah-buahan.
Rasional: Menurut penelitian Pesta Cory Sihotang, dkk, Ada hubungan antara
pola makan dan hubungan antara istirahat tidur dengan kejadian hipertensi pada
ibu hamil di wilayah kerja puskeksmas biromaru.
4) Memberikan KIE tentang tanda bahaya ibu hamil seperti, perdarahan, sakit
kepala yang hebat, perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun,
nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka dan kaki, kejang.
Rasional: Menurut Astuti (2017:102) ada enam tanda bahaya selama kehamilan
antara lain: Perdarahan, Sakit kepala yang hebat, Perubahan visual secara tiba-
tiba (pandangan kabur, rabun), Nyeri abdomen yang hebat, Bengkak pada muka
dan kaki, Kejang.
5) Memberikan KIE tentang pola istirahat yaitu tidur minimal 8 jam di malam hari
dan1 jam pada siang hari.
Rasional: Menurut Prawirohardjo, 2018:532 memberikan KIE tentang pola
istirahat yaitu tidur minimal 8 jam dan istirahat pada siang hari 1 jam.
6) Memberitahu ibu cara mengatasi masalah pandangan kabur saat bangun tidur
dengan cara bangun tidur secara perlahan mulai dari duduk lalu berdiri, hindari
berdiri terlalu lama, hindari tidur dalam posisi terlentang dan usahakan tidur
dalam posisi miring kiri.
Rasional: Menurut penelitian Ummiyati Muchlishatun, pemberian non
farmakologi berupa rendaman kaki dengan air hangat dalam kurun waktu 2
minggu mampu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil menderita tekanan
darah tinggi.
7) Menganjurkan ibu untuk segera konsultasi ke Dokter Kandungan.
Rasional: Munurut penelitian Ronelan br. Situmorang, dkk antisipasi/ Tindakan
segera dapat dilakukan dalam tindakan pada pasien yaitu ber kolaborasi dengan
dr, SpOG serta kolaborasi dengan laboratorium dan pemeriksaan tekanan darah
agar tidak menimbulkan bentuk kelainan patologis. Hal ini perlu dilakukan
karena jika tidak dilakukan tindakan secara cepat dapat menjadi masalah pada
kesehatan ibu dan janin.
8) Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang setelah konsultasi dengan Dokter.
Rasional: Menurut penelitian Kurnia Indriyanti Purnama Sari, dkk, semakin
52

baik pengetahuan ibu tentang hipertensi kehamilan maka semakin teratur ibu
melakukan pemeriksaan ANC.
9) Lakukan pendokumentasian.

VII. Evaluasi
a. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
b. Ibu mengetahui tentang pola nutrisi yang harus dipenuhi.
c. Ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan.
d. Ibu mengetahui tentang pola istirahat.
e. Ibu mengetahui cara mengatasi masalahnya.
f. Ibu mengerti untuk segera konsultasi ke Dokter Kandungan.
g. Ibu mengetahui untuk kunjungan ulang.
h. Pendokumentasian telah dilakukan.
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan membahas tentang keterkaitan asuhan yang telah dilakukan
di Puskesmas Rawat Inap Jujun dengan teori baik secara pendapat maupun praktik,
berdasarkan manajemen asuhan kebidanan Varney (2007:532-535).

A. Pengumpulan data dasar


1. Data subjektif
Setelah dilakukannya asuhan pada Ny F umur 26 tahun didapatkan
keluhan yang dirasakan yaitu kepala pusing dan pandangan kabur saat
bangun tidur.
Menurut tinjauan teori Prawiroharjo (2018:533-537), faktor resiko
terjadinya hipertensi gestasional salah satunya yaitu umur yang ekstrim <
20 tahun dan > 35 tahun.
Berdasarkan kasus Ny F jika dibandingkan dengan teori dan
tinjauan kasus maka didapatkan ada kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus karena Ny F berumur 26 tahun sedangkan faktor resiko
terjadinya hipertensi gestasional ibu yang berumur < 20 tahun dan > 35
tahun.
2. Data objektif
Berdasarkan pemeriksaan yang didapatkan keadaan umum Ny F
baik, kesadaran composmentris, berat badan 64 kg, lingkar lengan atas 27
cm, tanda-tanda vital, tekanan darah 150/100 mmHg, suhu 36,5 C, denyut
nadi 80 x/menit, dan pernapasan 20 x/menit. Muka tidak ada klosma, tidak
pucat dan tidak edema, mata simetris, konjungtiva merah muda dan sklera
tidak ikterik, hidung bersih tidak ada polip, mulut bersih, bibir tidak
kering, gigi tidak berlubang dan telinga bersih. Payudara simetris, areola
mammae tidak hiperpigmentasi, puting menonjol, pengeluaran kolostrum
ada. Abdomen tidak ada luka bekas operasi, strie livide, linea alba.
Ekstremitas tidak ada odema, tidak ada varises, reflek patela kanan/kiri
(+/+). Kulit turgor baik.
Menurut tinjauan teori (Walyuni, 2015:186) pemeriksaan fisik
meliputi keadaan umum pasien, tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu,

53
54

nadi dan pernapasan), pemeriksaan fisik khusus rambut, muka, leher,


payudara, hingga kaki. Menurut (Prawirohardjo, 2018:532) Tekanan darah
pada hipertensi gestasional ialah tekanan darah sistolik dan diastolik >
140/90 mmHg.
Jika dibandingkan dengan tinjauan teori dan tinjauan kasus maka
tidak didapatkan kesenjanganan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus.
Untuk pemeriksaan objektif yang dilakukan diasuhan sudah dilakukan
sesuaidengan tinjauan teori.
3. Interprestasi data
Interprestasi data yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan
kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang
telah dilakukan (Varney, 2007:28).
Data yang didapatkan pada pengkajian data maka dapat
ditegakkan diagnosa kebidanan yaitu Ny F G1P0A0H0 hamil usia 34
minggu janin tunggal hidup intra uteri dengan hipertensi gestasional. Data
dasar untuk menegakkan diagnosa yaitu ibu mengatakan ini kehamilan
pertamanya HPHT tanggal 20 Juli 2023, masalah yang dirasakan ibu
adalah kepala pusing serta pandangan kabur saat bangun dari tidur,
berdasarkan pemeriksaan, tekanan darah ibu 150/100 mmHg,
pemeriksaan laboratorium protein urinenya negatif. Menurut Varney
(2007: 525-526) berdasarkan kasus Ny F tidak terdapat kesenjangan
antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus.
4. Diagnosa potensial
Masalah potensial pada Ny F dengan Hipertensi gestasional
adalah Pre eklamsia rigan (PER), karena ibu mengalami keluhan yaitu
kepala pusing dan pandangan kabur saat bangun tidur, tekanan darah
150/100 mmHg.
Menurut Varney (2007:27) mngidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial berdasarkan masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi
saat ini berkenaan dengan tindakan antisipasi, bila kemungkinan
dilakukan pencegahan. Maka dari itu tidak ada kesenjangan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus.
55

5. Tindakan segera
Tindakan segera yang dilakukan pada Ny F yaitu kolaborasi
kepada Dokter Kandungan untuk memberikan anti hipertensi terhadap
masalah yang dirasakan, memantau kondisi ibu, serta memberikan
pendidikan kesehatan sesuai dengan kebutuhan ibu. Dari penjelasan teori
dan tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan.
6. Rencana asuhan menyeluruh
Berdasarkan diagnosa atau masalah yang ditemukan pada Ny F
maka dapat disusun rencana asuhan sebagai berikut:
a. Informasikan hasil pemeriksaan.
b. Lakukan pemeriksaan tekanan darah 2 kali selang 4 jam.
c. Jelaskan pendidikan kesehatan meliputi :
1) Ketidaknyamanan pada kehamilan trimester III.
2) Tanda bahaya kehamilan.
d. Beritahu perawatan sehari-hari.
1) Gizi seimbang.
2) Istirahat yang cukup.
e. Anjurkan ibu minum suplemen.
f. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang bila ada keluhan.
g. Lakukan pendokumentasian.
Menurut tinjauan teori Varney (2007:26-28) yaitu merencanakan
asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.
Rencana asuhan yang diberikan pada ibu: Beritahu ibu seluruh hasil
pemeriksaan, lakukan pemeriksaan tekanan darah 2 kali selang 4 jam,
KIE tentang nutrisi ibu, KIE ketidaknyamanan kehaamilan, KIE tanda
bahaya kehamilan, KIE tentang pola istirahat ibu, serta lakukan
pendokumentasian.
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus diatas maka tidak
ditemukannya kesenjangan, karena telah disusunnya perencanaan sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan pada ibu hamil trimester III dengan
hipertensi gestasional.
56

7. Pelaksanaan tindakan
Langkah ini merupakan pelaksanaan tindakan yang dilakukan
berdasarkan rencana asuhan yang telah dibuat sebelumnya, yang sesuai
dengan kebutuhan ibu (Varney 2007:27-28). Pengukuran tekanan darah
dilakukan 2 kali selang 4 jam (Prawiroharjo, 2018:532)
Berdasarkan diagnosa atau masalah yang ditemukan pada Ny F maka
dapat disusun pelaksanaan rencana asuhan sebagai berikut:
a) Menjelasakan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kondisi ibu dan
janin.
b) Melakukan pemeriksaan tekanan darah selang 30 menit.
c) Memberikan KIE tentang nutrisi, dan istirahat.
d) Diskusikan tentang pendidikan kesehatan meliputi:
ketidaknyamanankehamilan, tanda bahaya kehamilan.
e) Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang berikutnya.
f) Lakukan pendokumentasian asuhan kebidanan yang telah diberikan.

Maka dari tinjauan teori dan tinjauan kasus ditemukan ke-


senjangan, karena pada teori pengukuran tekanan darah dilakukan 2 kali
selang 4 jam, tetapi pada praktek dilakukan pengukuran tekanan darah
selang 30 menit.

8. Evaluasi
Menurut tinjauan teori Varney (2007:28-29) pada langkah ini
merupakan langkah terakhir yaitu melakukan evaluasi dari asuhan
Kebidanan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan
bantuan, apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah.
Evaluasi yang dilakukan pada tinjauan teori adalah:
a. Ibu mengetahui seluruh hasil pemeriksaan.
b. Ibu mengetahui pola nutrisi, dan istirahat.
c. Ibu mengerti tentang pendidikan kesehatan yang diberikan
meliputi:ketidaknyamanan kehamilan, tanda bahaya kehamilan.
d. Ibu mengetahui untuk kunjungan ulang berikutnya jika ada keluhan.
e. Dokumentasi telah dilakukan.
57

Maka dari tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukannya


kesenjangan, karena ibu telah mengetahui dan merasa telah terpenuhi
kebutuhan dan masalahnya.
58

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengkajian
Asuhan kehamilan trimester III dengan hipertensi dilakukan
dengan teknik pendekatan manajemen kebidanan yang dimulai dari
pengkajian melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
khusus, dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kondisi
klien.
2. Interprestasi data dasar
Diagnosa yang ditegakkan pada kasus ini yaitu Ny F dengan
hipertensi gestasional karena adanya keluhan kepala pusing serta
pandangan kabur saat bangun tidur didapatkan tekanan darah 150/100
mmHg.
3. Masalah potensial
Masalah potensial dalam kehamilan Ny F yaitu pre eklamsi ringan.
4. Tindakan segera
Tindakan segera yang dilakukan Ny F yaitu kolaborasi kepada
Dokter Kandungan untuk mengatasi masalah yang dirasakannya,
memantau kondisi ibu, serta memberikan pendidikan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan ibu.
5. Rencana tindakan
Berdasarkan diagnosa pada kasus Ny F asuhan yang telah
dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan ibu hamil dengan
hipertensi gestasional.
6. Pelaksanaan tindakan
Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan
praktekkarena, pada teori pengukuran tekanan darah dilakukan 2 kali
selang 4 jam, tetapi penulis melakukan pengukuran tekanan darah
selang 30 menit.
7. Evaluasi
Setelah melaksanakan kunjungan sebanyak 6 kali maka seluruh

58
59

asuhan yang dibeikan pada Ny F paada masa kehamilan trimester III


dapat dilaksanakan, keadaan ibu baik dan ibu dapat menjelaskan kembali
materi yang telah diberikan.

B. Saran
1. Bagi Puskesmas Rawat Inap Jujun
Semoga dengan adanya penelitian ini keluhan yang dirasakan dapat
diatasi dengan benar dan Puskesmas Rawat Inap Jujun dapat memberi
pelayanan ibu hamil yang berkualitas.
2. Bagi Poltekkes Kemenkes Jambi jurusan Kebidanan
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa mengenai
ibu hamil dengan hipertensi gestasional agar dapat ditingkatkan
pengetahuan serta menciptakan generasi mahasiswa yang berprestasi,
sehat dan profesional.
3. Bagi pemberi asuhan lainnya
Diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
keterampilan serta meningkatkan penulis lain dalam melakukan
pendokumentasian pada ibu hamil dengan hiperensi gestasional.
60

DAFTAR PUSTAKA

Evitasari Desi,dkk, 2020. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian


hipertensi gestasional pada ibu hamil di UPTD Puskesmas DTP
Sumberjaya Kabupaten Majalenka. STIKes YPIB Majalenka. Vol.1
No.1.:1203:1214

Fatimah, 2019. Patologi kehamilan, Penerbit Pustaka Baru Press;


Yogyakarta: 224 hlm

Prawirohardjo, 2018. Ilmu kebidanan, Ed 4, Penerbit PT Bina Pustaka;


Jakarta:xxiv+ 982 hlm

Primadi, 2019. Profil kesehatan Indonesia, Penerbit Kementrian Kesehatan


RI;Jakarta:497 hlm

Rukiyah, 2019. Asuhan kebidanan kegawatdaruratan maternal dan


neonatal,Penerbit CV.Trans Info Media; Jakarta: x+458 hlm

Ronalen & Safitri, Elsi, 2018. Asuhan Kebidanan Pada NY.P Umur 32 tahun G3P2A0H2
Dengan Hipertensi Gestasional Di Poli Kebidanan Rumah Sakit M. Yunus
Bengkulu. JM Volume 6 Nomor 2:26-34

Varney, Helen et al, 2007. Buku ajar asuhan kebidanan, Ed 4, Vol 1, Penerbit
EGC; Jakarta: xxi + 670 hlm
Basri Hasan, dkk,2018. Faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada ibu
hamil di Kota Makasar. Jurnal Kedokteran Dan Keshatan. Vol,14
No.2:21:30

Fitriahadi Enny,dkk, 2019. Faktor-faktor terjadinya hipertensi dalam


kehamilan di Puskesmas X. Journal Health of Studies . Vol.4
No.1.:66:72

Suciati Nura, 2019. Hubungan status gizi, pola tidur dan tingkat kecemasan
dengan kejadian Hipertensi dalam kehamilan di BPM “C” Gunung
Putri. Asuhan Kebidanan Annisa Jaya, 36:44

Anda mungkin juga menyukai