Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


DENGAN HIPERTENSI

Disusun Oleh:

SUSANTI
NPM. 1926030032

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEBIDANAN

Laporan ini telah Disahkan oleh Pembimbing Praktik Klinik Kebidanan


Sarjana Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Bengkulu, Juni 2023

Pembimbing Akademik

(Rifda Neni, SST., MKM)

Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Mika Oktarina, SST, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Klinik Kebidanan ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa
pula, penulis kirimkan salam dan salawat kepada junjungan kita semua,
Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya.
Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini membahas tentang Kegawatdaruratan
Kehamilan (Hipertensi dalam Kehamilan). Banyak pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini. Oleh karena itu,
penulis ucapkan banyak terimakasih. Penulis menyadari, bahwa Laporan Praktik
Klinik Kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.
Besar harapan penulis, dengan hadirnya Laporan Praktik Klinik Kebidanan
ini dapat memberikan sumbangsih yang berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan
bangsa.

Bengkulu, Juni 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................... 4
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................ 8
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 16
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19
LAMPIRAN.................................................................................................... 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko
untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. (Wikipedia, 2017)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi semasa hamil merupakan keadaan
di mana tekanan darah wanita hamil meningkat melebihi batas normal. Protein
mungkin hadir di dalam air kencing (kencing kotor), berlaku peningkatan
berat badan secara mendadak dan kaki membengkak (sembab). (Senarai,
2014)
Pengobatan nonfarmakologis perlu dilakukan pada wanita hamil
dengan hipertensi ringan (tekanan diastolik kurang dari 95 mmHg).
Penatalaksanaan yang dilakukan antara lain pengawasan ketat, pembatasan
aktivitas, istirahat di tempat tidur dengan posisi lateral kiri yang bergantung
pada tingginya tekanan darah, umur kehamilan, serta faktor risiko yang ada
pada ibu dan janin.
Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Ibu Hamil Di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. VL
Ratumbuysang Kota Manado.
Latar Belakang: Hipertensi Dalam Kehamilan (preeklampsia dan
eklampsia) adalah salah satu dari tiga penyebab utama kematian ibu
disamping perdarahan dan infeksi. Ada sekitar 85% preeklampsia terjadi pada
kehamilan pertama. Preeklamsia terjadi pada 14% sampai 20% kehamilan
dengan janin lebih dari satu dan 30% pasien mengalami anomali rahim yang
berat. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan) 2 (1), 33-40, 2014

1
Ibu hamil dengan hipertensi sedang (tekanan _iastolic lebih dari 95
mmHg) dapat diberi obat antihipertensi. Jika hipertensi lebih berat (tekanan
darah lebih dari 160/100 mmHg), ibu hamil dapat diberi obat antihipertensi
parenteral, seperti labetalol, hidralazin, klonidin, dan antagonis kalsium.
Untuk mencegah kejang, dapat diberikan magnesium sulfat atau fenitoin.
(Bibilung, 2017).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
persisten pada pembuluh darah arteri, di mana tekanan darah sistolik ≥ 130
mmHg dan tekanan diastolik ≥ 80 mmHg. pada bulan November 2017
terdapat 102 orang ibu hamil yang hipertensi sedangkan pada bulan Desember
2017 terdapat 148 orang ibu hamil yang hipertensi, hal ini menunjukkan
bahwa ibu hamil dengan risiko tinggi yang disebabkan oleh hipertensi
semakin hari semakin bertambah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui dan
menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada
ibu hamil di Puskesmas Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2019. Metode: Jenis
penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan disain penelitian cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil yang usia
kehamilannya 20 minggu keatas, dengan jumlah sampel 94 responden.
Pengumpulan data menggunakan rekapitulasi kuesioner. Analisis data
menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil: Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan kejadian hipertensi
pada ibu hamil adalah riwayat hipertensi (p= 0,009), paparan asap rokok (p=
0,010), obesitas (p= 0,000), stress kehamilan (p= 0,000) dan paritas (p=
0,047). Variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi pada ibu
hamil adalah olaraga ibu hamil, konsumsi garam dan umur. Variabel yang
dominan pada penelitian ini adalah obesitas OR 95% CI= 8,911 2,690-29,519.
Penutup: Disarankan pada Puskemas agar melakukan promosi kesehatan
tentang penyakit hipertensi, dan beberapa faktor risiko yang berhubungan
dengan penyakit hipertensi seperti melakukan menjaga berat badan agar tetap
ideal, mengurangi interaksi dengan perokok, serta menjaga agar tidak stress
dan juga agar melalukan pemeriksaan tekanan darah saat hamil terutama bagi

2
yang memiliki riwayat hioertensi pada kehamilan sebelumnya.Titi Arika,Tri
budi wahyuni Rahardjo,Sri widodo 2020.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian hipertensi dalam kehamilan
2. Menjelaskan penyebab hipertensi dalam kehamilan
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi dalam kehamilan
4. Menjelaskan klasifikasi hipertensi dalam kehamilan
5. Menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi dalam kehamilan

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi dalam kehamilan
2. Untuk mengetahui penyebab hipertensi dalam kehamilan
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala hipertensi dalam kehamilan
4. Untuk mengetahui klasifikasi hipertensi dalam kehamilan
5. Untuk mengetahui pencegahan

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hipertensi dalam Kehamilan


Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper
artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau
tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam waktu yang lama) yang
mengakibatkan angka kesakitan dan angka kematian. Seseorang dikatakan
menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah
sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg. :Titi arikah,2020).
Hipertensi karena kehamilan adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi
yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan (Sanford, 2017).
Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas
dan kesehatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka
pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas
atau berolahraga
Hipertensi karena kehamilan yaitu: hipertensi yang terjadi karena atau
pada saat kehamilan dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri biasanya
terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu (Rukiyah, 2018)

B. Penyebab Hipertensi dalam Kehamilan


Keturunan/genetik, obesitas, stress, rokok, pola makan yang salah,
emosional, wanita yang mengandung bayi kembar, ketidaksesuaian RH, sakit
ginjal, hiper/hypothyroid, koarktasi aorta, gangguan kelenjar adrenal,
gangguan kelenjar parathyroid. (Rukiyah, 2018)

C. Tanda dan Gejala Hipertensi dalam Kehamilan


1. Ditemukannya kelebihan protein dalam urin (proteinuria) atau tanda-tanda
tambahan masalah ginjal.
2. Sakit kepala yang parah.

4
3. Perubahan penglihatan, penglihatan menjadi kabur atau sensitivitas
cahaya.
4. Nyeri pada perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk Anda di sisi
kanan.
5. Mual atau muntah.
6. Urin dari buang air kecil menurun.
7. Penurunan kadar trombosit dalam darah.
8. Gangguan pada fungsi hati.
9. Sesak napas, hal ini disebabkan oleh cairan di paru-paru.
10. Kenaikan tiba-tiba pada berat badan dan pembengkakan (edema),
khususnya di wajah dan tangan, sering menyertai preeklampsia. Tapi hal-
hal ini juga terjadi di banyak kehamilan normal, sehingga kadang tidak
dianggap sebagai tanda-tanda preeklampsia.Haidar alatas 2019.

D. Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan


1. Hipertensi kronis: hipertensi yang diketahui terjadi sebelum kehamilan
atau peningkatan tekanan darah > 140/90 mmhg sebelum usia gestasi 20
minggu, dan berlanjut hingga 6 minggu setelah melahirkan.
2. Hipertensi gestasional: hopertensi yang terjadi tanpa tanda lain pre-
eklamsi. Didiagnosis jika setelah beristirahat, tekanan darah ibu meningkat
>140/90 mmhg pada sedikitnya dua kali pemeriksaan, tidak lebih dari satu
minggu setelah minggu ke-20 kehamilan pada wanita yang diketahui
normotensif. Hipertensi yang didiagnosis untuk pertama kalinya pada
kehamilan dan tidak membaik pada masa pascapartum juga
diklasifikasikan hipertensi gestasional.
3. Pre-eklamsi: merupakan hipertensi yang didiagnosis berdasarkan
proteinuria, jika proteinuria >1+ pada pemeriksaan dipstik atau >0,3 g/L
protein dalam spesimen urine tangkapan bersih yang diperiksa secara acak
atau eksresi 0,3 g protein / 24 jam. Jika tidak terdapat proteinuria,
dicurigai preeklamsia jika hipertensi disertai dengan gejala seperti sakit
kepala, penglihatan kabur, nyeri abdomen atau epigastrik, atau perubahan

5
biokimia, terutama jumlah trombosit yang rendah dan kadar enzim hati
yang tidak normal (mis. Alanin aminotransferase (ALT) aspartat
aminotransferase (AST), dan gamma glutamil transpeptidase (GGT) ).
Tanda-tanda dan gejala tersebut yang disertai tekanan darah sisitolik >160
mmhg atau diastolik > 110 mmhg dan proteinuria 2+ atau 3+ dengan
dipstik menunjukkan bentuk penyakit yang lebih berat.
4. Eklamsia: didefinisikan sebagai awitan baru konvulsi selama kehamilan
atau pascapartum, yang tidak berkaitan dengan kondisi patologis serebral
yang terjadi pada ibu yang menderita pre-eklamsi.
5. Pre-eklamsi yang terjadi pada hipertensi kronis : hal ini dapat terjadi pada
ibu yang mengalami hipertensi sejak sebelum kehamilan (<20 minggu)
yang menderita :
a. Proteinuria baru (>0,3 g/24 jam)
b. Peningkatan tiba-tiba hipertensi yang sudah ada sebelumnya dan
proteinuria
c. Trombositopenia
d. Enzim hati abnormal. Dhona Anggreni 2018

E. Pencegahan dan Penatalaksanaan Hipertensi dalam Kehamilan


Hipertensi dalam Kehamilan
Pencegahan kejadian hipertensi secara umum agar menghindari tekanan
darah tinggi adalah dengan mengubah ke arah hidup sehat, tidak terlalu
banyak pikiran, mengatur diet/pola makan seperti rendah garam, rendah
kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak
mengkonsumsi alkohol dan rokok, perbanyak makan mentimun, belimbing
dan juga jus apel dan seledri setiap pagi. Bagi yang mempunyai keluarga
riwayat penyumbatan arteri dapat meminum jus yang dicampur dengan susu
nonfat yang mengandung omega3 tinggi. (Rukiyah, 2018)
Jika seseorang dicurigai hipertensi, maka dilakukan beberapa
pemeriksaan yaitu anamnesa adakah dalam keluarga yang menderita
hipertensi. Dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, pegobatan

6
nonfarmakologik, mengurangi berat badan bila terdapat kelebihan (IMT: >27),
membatasi alkohol dan menghentikan rokok serta mengurangi makanan
berkolesterol/ lemak jenuh. Menghentikan konsumsi kopi yang berlebih,
berolahraga ringan, mengurangi asupan natrium (400 mmd Na/64 NaCL/hari)
mempertahankan asupan kalsium dan magnesium adekuat, perbanyak unsure
kalium (buah-buahan), tidak banyak pikiran, istirahat yang cukup. (
Nurfatimah 2020)

7
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E G1P0A0 USIA KEHAMILAN 29


MINGGU DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS TABALAGAN

I. Pengumpulan Data Dasar


1. Identitas / Biodata
Nama Ibu : Ny. E
Umur : 25 Tahun
Suku/Bangsa : Rejang/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa kertapati

Nama Suami : Tn. D


Umur : 28 Tahun
Suku/Bangsa : Rejang/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa kertapati
2. Anamnesa (Data Subjektif)
tanggal 15 juni 2023 Jam : 10.00 WIB
a. Alasan kunjungan ini : Kunjungan Ulang
b. Keluhan utama : Ibu Mengatakan Sakit Kepala
c. Riwayat kehamilan saat ini
HPHT : 18 Desember 2022
TP. : 24 September 2023
d. Riwayat menstruasi :
1) Menarche : 13 tahun

8
2) Siklus : 28 hari
3) Teratur/tidak : teratur
4) Lamanya : 7 hari
5) Sifat darah : encer
6) Bau : khas
7) Fluor albus : tidak ada
8) Dismenorhea : tidak ada
9) Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
e. Riwayat Perkawinan
1) Usia menikah : 18 thn, suami 22 thn
2) Perkawinan : I(pertama)
3) Status : kawin sah
f. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
Umur Jenis Komplikasi Jenis
Hamil ke Tgl Lahir Penolong BBL Laktasi Komplikasi
Kehamilan Persalinan Ibu Bayi Kelamin

Pertama (I) - - - - - - - - - -

g. Riwayat Kehamilan ini :


1) HPHT : 18 desember 2022
2) TP : 24 september 2023
3) Pergerakan janin yang pertama kali umur kehamilan : Pergerakan
putus dirasakan pertama kali pada kehamilan 29 minggu
4) Keluhan yang dirasakan :
(a) Rasa lelah : tidak ada
(b) Mual dan muntah yang lama : tidak ada
(c) Nyeri perut : tidak ada
(d) Panas menggigil : tidak ada
(e) Sakit kepala berat /terus menerus : tidak ada
(f) Penglihatan kabur : tidak ada
(g) Rasa nyeri/panas saat BAK : tidak ada
(h) Rasa gatal pada vulva vagina : tidak ada
(i) Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada

9
(j) Oedema : tidak ada

5) Pola Nutrisi
Pola Makan / Minum :
(a) Frekuensi makan : 3 kali sehari
(b) Jenis makanan : Nasi, ikan, sayur dan buah
(c) Jumlah makanan : Porsi sedang
(d) Frekuensi minum : 8 gelas sehari
(e) Jenis minuman : Air putih
6) Pola Eliminasi
BAB
(a) Frekuensi : 2 kali sehari
(b) Warna : kekuningan
(c) Bau : khas
(d) Konsistensi : padat
BAK
(a) Frekuensi : 8 kali sehari
(b) Warna : kuning
(c) Bau : pesing
(d) Konsistensi : cair
7) Pola Aktifitas sehari-hari
(a) Istirahat/Tidur : siang 1-2 jam, malam 6-7 jam
dan sering terbangun
(b) Pekerjaan sehari-hari : Sebagai ibu rumah tangga
aktivitas yang dilakukan biasanya
memasak, mencuci, dan
membersihkan rumah, tapi sejak
umur kehamilan 32 minggu
sudah jarang mencuci
membersihkan rumah.
(b) Seksualitas : 1 minggu 2 kali

10
(c) Keluhan : tidak ada
8) Personal hygiene
(a) Kebiasaan mandi : 2 kali sehari
(b) Menggosol gigi : 3 kali sehari
(c) Mencuci rambut : 3 kali seminggu
(d) Membersihkan alat kelamin : setiap BAB dan BAK
(e) Mengganti pakaian dalam : 1 hari 3 kali
h. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit sistemik yang pernah diderita
(a) Jantung : tidak pernah
(b) Ginjal : tidak ada
(c) Asma/TBC Paru : tidak ada
(d). :DM :tidak Pernah
(e).Hipertensi :tidak ada
(d) Dan lain-lain : tidak ada
2) Penyakit yang sedang diderita keluarga
(a) Jantung : tidak ada
(b) Hipertensi : tidak ada
(c) DM : tidak ada
3) Riwayat Keturunan kembar : tidak ada
4) Kebiasaan-kebiasaan
(a) Merokok : tidak
(b) Jamu-jamuan : tidak
(c) Alkohol : tidak
(d) Makanan Pantangan : tidak
(e) Minuman pantangan : tidak
(f) Perubahan pola makan : ada
i. Keadaan Psiko, sosial, spiritual
1) Kelahiran ini : diinginkan
2) Respon ibu pada kehamilan : sangat diharapkan dan senang

11
3) Tanggapan keluarga : bahagia dan sangat diterima oleh
seluruh keluarga
B. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Stabil
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 140/90 mmHg
2) Nadi : 82 x / menit
3) Respirasi : 24 x/menit
4) Suhu badan : 370C
c. Antropometri
1) Berat badan sekarang : 60 kg
2) BB sebelum hamil : 51 kg
3) Kenaikan BB : 9 kg
4) Tinggi badan : 150 cm
5) Lila sekarang : 28 cm
d. Kepala
1) Rambut : Sedikit panjang
2) Warna : hitam
3) Kebersihan : bersih dan tidak ada ketombe
e. Muka dan leher
1) Oedema : tidak ada
2) Konjungtiva : an.
3) Sclera : an.ikterik
4) Hidung : bersih dan tidak ada sekret
5) Bibir : tidak pucat, tidak bengkak dan
tidak pecah-pecah.
6) Lidah : bersih
7) Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid

12
f. Dada
1) Mammae : simetris kiri dan kanan
2) Areola mammae : hitam
3) Putting susu : menonjol
4) Colostrum : ada
5) Benjolan : tidak ada
6) Striae : tidak ada
g. Abdomen
1. Terjadi pembesaran uterus sesuai usia kehamilan tidak terdapat
bekas operasi
1) Bentuk : bulat
2) Pembesaran perut : ada, sesuai umur kehamilan
3) Bekas luka : tidak ada
4) Striae gravidarum : ada
5) Pemeriksaan kebidanan :
(a) Leopold I : TFU 33 cm pada pundus teraba
lunak tidak bundar dan melinting
bila digoyang yang berarti
bokong
(b) Leopold II : Perut ibu sebelah kanan teraba
lebar dan memberikan tahanan
yang besar yang berarti
punggung kanan (puka).
(c) Leopold III : Bagian terbawah janin terasa
keras dan tidak melenting bila
dipegang, yang berarti letak
kepala.
(d) Leopold IV : Bagian terbawa janin sudah
masuk pintu atas panggul
6) Auskultasi DJJ :
(a) Frekuensi : 140 kali/menit

13
h. Ekstremitas
1) Oedema tangan dan kaki : tidak ada
2) Oedema tibia : ada
3) Varices : tidak ada
4) Reflek patela ka/ki : (+)
i. Genitalia : tidak dilakukan pemeriksaan

II. Interpretasi Data Dasar


Diagnosa kebidanan : G1, P0, A0, 25 Tahun, umur kehamilan 29
minggu janin intra uterih tunggal hidup, letak
kepala sudah masuk pintu atas panggul dengan
Hipertensi
Dasar : Terdapat oedem pada ekstremitas bawah dan
atas, TD : 140/90 mmhg
Masalah : hipertensi dalam kehamilan

III. Identifikasi / Diagnosa


Diagnosa potensial : Lahir prematur
Dasar : G1P0A0, usia kehamilan 29 minggu
Kebutuhan : banyak istirahat, nutrisi yang baik
Masalah potensial : tidak ada
Diagnosa potensial : tidak ada

IV. Planning / Perencanaan


1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilan
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
3. Berikan penyuluhan pada ibu tentang :
a. Nutrisi yang baik
b. Cara perawatan payudara
c. Jelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
4. Kujungan ulang

14
V. Implementasi / Pelaksanaan
Tanggal 22 mei 2023, Jam : 10.00 WIB
2. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya, pemeriksaan fisik
TD 140/90mmhg normal, dan keadaan ibu maupun janin dalam
kandungan baik
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup :
- Istirahat / tidur siang : 1-2 jam
- Istirahat / tidur malam : ± 7-8 jam
Ibu dalam keadaan hamil, kebutuhan istirahat harus ditambah dari
kebutuhan sebelum hamil, karena jika istirahat kurang dapat mengganggu
kesehatan ibu.
4. Memberikan penyuluhan pada ibu tentang :
a. Nutrisi yang seimbang terdiri dari nasi, ikan, sayur dan buah serta
,tablet fe dan clsium cara konsumsi 1x1 sebelum tidur dan konsumsi
calsium di pagi hari 1x1,susu ibu hamil 2 x sehari,kurangi garam atau
makanan yang asin asin,konsumsi air putih 2liter/hari
b. Cara perawatan payudara dengan massase ringan gerakan melingkar,
dilakukan saat mandi pagi dan sore, dengan menggunakan baby oil,
atau air hangat.
c. Menjelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan antara lain :
- Perdarahan banyak per vaginam disertai nyeri perut tiba-tiba
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala berat dan terus menerus
- Ketuban pecah sebelum waktunya
- Panas tinggi disertai kejang-kejang
- Gerakan janin tidak ada / berkurang
5.kunjungan ulang tanggal 2 juli 2023
Bila ada keluhan segera datang kepelayanan kesehatan atau tenaga
kesehatan terdekat.

15
C. Evaluasi
Jam : 11.00 WIB
1. Ibu mengatakan mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan
2. Ibu bersedia melakukan nasehat-nasehat yang diberikan
3. Ibu mengatakan akan kembali memeriksa kehamilannya

16
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pembahasan
Hasil asuhan kebidanan pada Ny. E G1, P0, A0, 25 Tahun, umur
kehamilan 29 minggu janin intra uterih tunggal hidup, letak kepala sudah
masuk pintu atas panggul dengan Hipertensi yaitu menjelaskan pada ibu
tentang kondisi kehamilan, menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup,mengonsumsi makanan seperti ayur ayuran yang berwarna hijau untuk
menambah zat besi,makanan protei seperti telur dll, nutrisi yang baik, cara
perawatan payudara, dan jelaskan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan seperti
kelur lendir bercampur darah.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi.
Faktor risiko yang Mempengaruhi Kehamilan
Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi kehamilan berisiko
rendah atau berisiko tinggi, antara lain:
1. Tinggi badan Ibu kurang dari 140 cm
2. Hamil pada usia lebih dari 35 tahun atau kurang dari 16 tahun
3. Berat badan kurang dari 45 kg atau kelebihan berat badan
4. Riwayat merokok dan konsumsi alkohol berlebih
5. Semakin tinggi usia kehamilan, risiko kelainan genetik pada si Kecil akan
meningkat, serta risiko kesulitan saat melahirkan juga akan meningkat.
6. Berkaitan dengan kehamilan di usia muda, kemungkinan seorang ibu
untuk memperoleh bantuan tenaga kesehatan lebih rendah dan berkaitan
dengan belum matangnya sistem reproduksi, sehingga kehamilan menjadi
berisiko.

17
7. Tinggi badan yang kurang dikaitkan dengan berat badan lahir rendah dan
kemungkinan gangguan saat persalinan.
8. Berat badan Ibu yang kurang akan berkaitan dengan bayi lahir rendah serta
peningkatan risiko si Kecil mengalami gagal nafas dan komplikasi.
9. Berat badan berlebih berkaitan dengan risiko menderita preeklampsia,
diabetes selama masa kehamilan, berat badan bayi berlebih sehingga
memungkinkan kesulitan persalinan.(Wikipedia, 2017)
Penanganan:
Cara Mencegah Komplikasi Kehamilan
Tidak semua komplikasi kehamilan bisa dicegah, namun ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya, antara lain:
1. Bicarakan pada dokter ketika berencana hamil agar dokter bisa membantu
kamu mempersiapkan diri. Beritahu dokter bila kamu memiliki kondisi
medis tertentu.
2. Konsumsi makanan sehat dengan memperbanyak buah-buahan, sayuran,
protein tanpa lemak, dan serat.
3. Minum vitamin prenatal setiap hari.
4. Berhenti merokok, sekaligus hindari minuman beralkohol dan obat-obatan
terlarang.
5. Mengelola stres dengan baik.
6. hindari makanan yang terlalu asin.
7. olahraga yang cukup.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi semasa hamil merupakan keadaan
di mana tekanan darah wanita hamil meningkat melebihi batas normal. Protein
mungkin hadir di dalam air kencing (kencing kotor), berlaku peningkatan
berat badan secara mendadak dan kaki membengkak (sembab). (Senarai,
2014)

18
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko
ibu hamil untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma
arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. (Wikipedia,
2017)

B. Saran
Hipertensi atau tekanan darah tinggi semasa hamil merupakan keadaan
di mana tekanan darah wanita hamil meningkat melebihi batas normal. Saran
untuk ibu hamil agar menjaga pola makanistirahat yang cukup,paham tanda
bahaya,agar menjaga garam,minum air putih minimal 2 liter stiap hari.saran
untuk tenaga kesehatan untuk selalu memberikan pelayanan yag baik agar ibu
hamil selalu sehat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Doenges. M.E & Moorhouse M.F. Perawatan Maternal/ Bayi. Jakarta, EGC.
2018
Hamilton, P.M. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. Jakarta, EGC.
2019
Kumpulan Materi Kuliah Keperawatan Maternitas. PSIK-FKUI. Surabaya 2018
Kemenkes RI, 2019. Profil Kesehatan 2018. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta.

Kemenkes, 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta

Prawiroharjdo. 2016. Ilmu Kebidanan. YPSP. Jakarta

Saifuddin, Abdul Bari, 2016. Buku Panduan Praktis Pelayanan dan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. YPSP. Jakarta.

Setyarini & Suprapti. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal.


Pusdik SDM Kesehatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta
BERITA ACARA BIMBINGAN
LAPORAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE (COC)

Nama : Susanti
NPM : 1926030032
Jurusan : S1 Kebidanan

Paraf
No Tanggal Materi Keterangan Pembimbing

Bengkulu, 2023
Pembimbing Akademik

(.......................................)

Anda mungkin juga menyukai