Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Yulia Rahmawati
(2720200071)
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pasien dengan Hipertensi Pada Kehamilan” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata
ajar Keperawatan Maternitas II. Selain itu bertujuan untuk menambah ilmu dan
wawasan bagi pembaca dan juga penulis tentang Asuhan Keperawatan Pasien
dengan Hipertensi Pada Kehamilan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas II yaitu Ibu Ns. Marini Agustin, S.Kep, M.Kep, M.Pd
yang telah membantu dan memberi bimbingan pada penulis dalam penyusunan
makalah ini. Sehingga penulis dapat memahami materi perkuliahan dengan baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1
D. Sistematika Penulisan................................................................................................... 2
BAB II KONSEP DASAR .............................................................................................. 3
A. Pengertian ..................................................................................................................... 3
B. Klasifikasi ..................................................................................................................... 3
C. Etiologi ......................................................................................................................... 4
D. Patofisiologi ................................................................................................................. 4
E. Manifestasi Klinis ......................................................................................................... 7
F. Komplikasi .................................................................................................................... 7
G. Pemeriksaan Penunjang................................................................................................ 8
H. Penatalaksanaan ........................................................................................................... 8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .......................................................................... 9
A. Pengkajian .................................................................................................................... 9
B. Diagnosa Keperawatan ............................................................................................... 12
C. Perencanaan ................................................................................................................ 13
D. Implementasi .............................................................................................................. 20
E. Evaluasi....................................................................................................................... 21
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 22
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 22
B. Saran ........................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu hal yang dinantikan oleh setiap pasangan. Namun
tidak semua kehamilan dapat berjalan dengan lancar. Terdapat beberapa
penyulit yang terjadi selama kehamilan sehingga dapat mengancam jiwa ibu
maupun janin. Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah hipertensi
pada kehamilan. Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang
sering muncul selama kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada 2-
3% kehamilan. (Sirait, Anna Maria, 2012)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar hipertensi pada kehamilan?
2. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan dengan klien hipertensi pada
kehamilan?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat menjelaskan konsep dasar hipertensi pada kehamilan
2. Agar dapat memahami konsep dasar asuhan keperawatan klien dengan
hipertensi pada kehamilan
1
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari lima bab yang disusun secara sistematika dengan
urutan: Bab 1 mengenai pendahuluan. Bagian pada ini berisi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. Bab 2
mengenai tinjauan teori. Bagian ini berisi pengertian, etiologi, patofisiologi,
manifestasi klinis, komplikasi dan penatalaksanaan. Bab 3 berisi pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan
keperawatan, evaluasi keperawatan. Bab 4 penutup yang berisi kesimpulan
dan saran.
2
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pegertian
B. Klasifikasi
3
Temuan Hipertensi Hipertensi gestasional Pre-eklampsia atau
kronis eklampsia
Waktu onset <20 minggu Pertengahan ≥20 minggu
kehamilan
Proteinuria Tidak ada Tidak ada Ada
Hemokonsentasi Tidak ada Tidak ada Ada
Trombositopenia Tidak ada Tidak ada Ada
Disfungsi hati Tidak ada Tidak ada Ada
Kreatinin serum Tidak ada Tidak ada Ada
>1.2 mg/dL
Peningkatan asam Tidak ada Tidak ada Ada
urat serum
Gejala klinik Tidak ada Tidak ada Ada
Tabel 1. Perbedaan Hipertensi kronis, hipertensi gastasional dan pre-
eklampsia/eklampsia pada kehamilan (Karthikeyan, 2015)
C. Etiologi
D. Patofisiologi
4
tempat terjadinya pelebaran. Apabila terjadi kerusakan pada endotelium
pembuluh darah, trombsit, fibrinogen dan hasil darah lainnya akan dilepaskan
kedalam interendotelium. kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan
perpindahan cairan dari ruang intravaskuler ke ekstravaskuler yang terlihat
secara klinis sebagai edema (Reeder, 2011)
5
PATHWAY
6
E. Manifestasi klinis
F. Komplikasi
7
G. Pemeriksaan penunjang
H. Penatalaksanaan
8
5. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbahan janin dengan
USG.
6. Pembatasan aktivitas fisik.
7. Penggunaan obat-obatan anti hipertensi dalam kehamilan tidak
diharuskan, karena obat anti hipertensi yang biasa digunakan dapat
menurunkan perfusi plasenta dan memiliki efek yang merugikan bagi
janin. Tetapi pada hipertensi berat, obat-obatan dapat diberikan sebagai
tindakan sementara. Tetapi anti hipertensi dengan agen farmakologi
memiliki tujuan untuk mengurangi tekanan darah perifer, mengurangi
beban kerja ventrikel kiri, meningkatkan aliran darah ke uterus dan
sistem ginjal serta mengurangi risiko cedera serebrovaskular.
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian pada pasien dengan kasus hipertensi dalam kehamilan meliputi:
1. Identitas : Nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, agama,
pendidikan dan pekerjaan.
2. Data Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang:
Biasanya klien akan mengalami sakit kepala dibagian frontal,
terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrium, bisa terjadi gangguan
visus, mual dan muntah, tidak nafsu makan, bisa terjadi gangguan
serebral, bisa terjadi edema pada wajah dan ekstremitas, tengkuk
terasa berat, dan terjadi kenaikan berat badan 1kg/minggu.
b. Riwayat kesehatan dahulu:
Biasanya akan ditemukan riwayat: kemungkinan klien menderita
hipertensi pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan klien
mempunyai riwayat pre-eklampsia dan eklampsia pada kehamilan
terdahulu, biasanya mudah terjadi pada klien dengan obesitas, klien
mungkin pernah mengalami gagal ginjal kronis.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat kehamilan dengan hipertensi
dalam keluarga.
3. Riwayat Perkawinan
Biasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun atau
diatas 35 tahun.
4. Riwayat Obstetri
Biasanya hipertensi dalam kehamilan sering terjadi pada ibu hamil
primigravida, kehmailan ganda, hidramnion, dan molahidatidosa, dan
semakin tuanya usia kehamilan (Prawirohardjo, 2013).
5. Pemeriksaan Fisik
a. Head to Toe
9
1) Keadaan Umum : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan
mengalami kelemahan.
2) Tekanan Darah: Pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan
tekanan darah sistol diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg.
3) Nadi: Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan
denyut nadi yang meningkat, bahkan pada ibu yang mengalami
eklampsia akan ditemukan nadi yang semakin cepat.
4) Nafas: Biasanya pada ibu hamil dengan hipertensiakan ditemukan
nafas pendek, dan pada ibu yang mengalami eklampsia akan
terdengar bunyi nafas yang berisik dan ngorok.
5) Suhu : Ibu hamil yang mengalami hipertensi dalam kehamilan
biasanya tidak ada gangguan pada suhunya.
6) Berat badan : Biasanya akan terjadi peningkatan berat badan lebih
dari 0,5kg/minggu, dan pada ibu hamil yang engalami
preeklampsia akan terjadi peningkatan BB lebih dari 1kg/minggu
atau sebanyak 3kg/bulan.
7) Kepala : Biasanya ibu hamil akan ditemukan ketombe dan kepala
yang kurang bersih dan pada ibu hamil dengan hipertensi akan
mengalami sakit kepala.
8) Wajah : Biasanya pada ibu hamil yang mengalami
preeklampsia/eklampsia wajah tampak edema.
9) Mata : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan ditemukan
konjungtiva anemis dan bisa juga ditemukan edema pada palvebra.
Pada ibu hamil yang mengalami prekalmpsia/eklampsia akan
terjadi gangguan penglihatan yaitu penglihatan kabur.
10) Hidung : Biasanya pada ibu hamil tidak ditemukan gangguan.
11) Bibir : Mukosa bibir lembab.
12) Mulut: Biasanya terjadi pembengkakan vaskuler pada gusi menjadi
hiperemik dan lunak, sehingga gusi bisa mengalami pembengkakan
dan perdarahan.
13) Leher : Biasanya akan ditemukan pembesaran pada kelenjar tiroid.
14) Thorax
10
a) Paru-paru : Biasanya akan terjadi peningkatan respirasi, edema
paru dan napas pendek.
b) Jantung : Pada ibu hamil biasany akan terjadi palpitasi jantung,
pada ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan khususnya
pada ibu yang mengalami preeklampsia berat akan terjadi
dekompensasi jantung.
15) Payudara :Biasanya akan ditemukan payudara membesar, lebih
padat dan lebih keras, puting menonjol dan areola menghitam dan
membesar dari 3 cm menjadi 5 cm sampai 6 cm, permukaan
pembuluh darah menjadi lebihterlihat.
16) Abdomen : Pada ibu hamil akan ditemukan umbilikus menonjol
keluar, danmembentuk suatu area berwarna gelap di dimding
abdomen, serta akanditemukan linea alba dan linea nigra. Pada ibu
hamil dengan hipertensibiasanya akan ditemukan nyeri pada daerah
epigastrum, dan akanterjadi anoreksia, mual danmuntah.
17) Pemeriksaan janin : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa
terjadi bunyi jantung janin yang tidak teratur dan gerakan janin
yang melemah.
18) Ekstremitas : Pada ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan
bisa ditemukan edema pada kaki dan tangan juga padajari-jari.
19) Sistem persarafan : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi bisa
ditemukan hiper refleksia, klonus padakaki.
20) Genitourinaria : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan
didapatkan oliguria dan proteinuria, yaitu pada ibu hamil dengan
preeklampsia/eklampsia (Reeder, 2011).
b. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap dengan apusan darah
a) Penurunan hemoglobin (nilai rujuan kadar normal untuk
wanita hamil adalah 12-14gr%)
b) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%)
11
c) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450 ribu/mm3)
2) Urinalisis
Untuk menentukan apakah ibu hamil dengan hipertensi tersebut
mengalami proteinuria atau tidak. Biasanya pada ibu hipertensi
ringan tidak ditemukan protein dalam urin.
3) Pemeriksaan fungsi hati
a) Bilirubin meningkat (Normal: =<1mg/dl)
b) Laktat Dehidrogenase (LDH) meningkat
c) Aspartat Aminomtransferase (AST) >60ul
d) Serum GlutamicPyruvic Transaminase meningkat (N: 15-45
u/ml)
e) Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) meningkat
(N: <31 u/l)
f) Total protein serum normal (N: 6,7 – 8,7g/dl)
c. Tes kimia darah
Asam urat meningkat (N: 2,4 – 2,7 mg/dl)
d. Radiologi
1) Ultrasonografi : Bisa ditemukan retradasi pertumbuhan janin
intrauterus, pernapasan intrauterus lambat, aktivitas janin
lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
2) Kardiotografi : Diketahui denyut jantung janin lemah.
B. Diagnosa Keperawatan
12
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
4. Risiko cedera berhubungan dengan faktor risiko internal (disfungsi
integrasi sensori)
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
6. Ansietas berhubungan dengan ancaman krisis situasional
7. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
(Prawirohardjo, 2013)
C. Perencanaan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan O:
efektif b.d sindrom tindakan keperawatan • Identifikasi adanya
hipoventilasi d.d selama 3x24 jam penggunaan otot bantu
pola napas diharapkan pola napas napas
abnormal (mis: membaik dengan • Monitor status respirasi dan
takipnea, kriteria hasil: oksigenasi (mis: frekuensi
bradipnea, • Frekuensi napas dan kedalaman napas,
hiperventilasi, membaik bunyi napas tambahan,
kussmaul, • Kedalaman napas saturasi oksigen)
hiperventilasi, membaik T:
cheyne stokes). • Dispnea menurun • Pertaankan kepatenan jalan
napas
• Berikan posisi semi fowler
atau fowler
• Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan
E:
• Ajarkan teknik relaksasi
napas dalam
• Ajarkan mengubah posisi
13
secara mandiri
• Ajarkan teknik batuk
efektif
K:
kolaborasi pemberian
bronkhodilator, jika perlu
14
• Anjurkan minum obat
pengontrol tekanan darah
secara teratur
• Berikan terapi
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis: akupresure, terapi
15
musik, aromaterapi,
kompres hangat/dingin)
• Fasilitasi istirahat dan tidur
• Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis:suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan)
E:
• Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi
meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
• Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
• Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
K:
16
>20% dari kondisi meningkat • Sediakan lingkungan yang
istirahat • Kemudahan dalam nyaman dan rendah
melakukan stimulus (mis: cahaya,
aktivitas sehari-hari suara dan kunjungan)
• Tekanan darah • Lakukan latihan rentang
membaik gerak aktif dan/atau pasif
• Berikan aktivitas distraksi
yang meningkat
E:
• Anjurkan tirah baring
• Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
• Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
17
mengurangi kecemasan,
jika memungkinkan
• Pahami situasi yang
membuat ansietas
• Dengarkan dengan penuh
perhatian
• Gunakan pendekatan yag
tenang dan meyakinkan
• Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
• Diskusikan perencanaan
realistis tentang peristiwa
yang akan datang
E:
• Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
• Jelaskan prosedur
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
• Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
• Anjurkan untuk
mengungkapkan perasaan
dan persepsi
• Latih teknik relaksasi
18
dengan faktor selama 2x24 jam keselamatan (mis: kondisi
risiko internal diharapkan tingkat fisik, fungsi kognitif dan
(disfungsi integrasi cedera menurun dengan riwayat perilaku)
sensori) kriteria hasil: • Monitor perubahan status
• Toleransi aktivitas keselamatan lingkungan
meningkat
T:
• Kejadian cedera
menurun • Modifikasi lingkungan
E:
19
tidak tepat. tentang suatu topik sehat
meningkat
T:
• Perilaku sesuai
dengan • Sediakan materi dan media
pengetahuan penkes
• Menjalani kesepakatan
E:
D. Implementasi
20
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati
dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kajian teori tersebut dapat disimpulkan bahwa hipertensi pada kehamilan
adalah kondisi dimana tekanan darah pada ibu hamil menunjukkan sistolik
dan distoliknya ≥140/90mmHg pengukuran tekanan darah sekurang-
kurangnya dilakukan 2kali selang 4 jam. Hipertensi pada kehamilan
menunjukkan tanda dan gejala seperti terdapat protein dalam urin, pandangan
terlihat kabur, dan kepala terasa sakit. Hipertensi pada kehamilan terdapat
berbagai klasifikasi, yaitu hipertensi kronik, pre-eklampsia, eklampsia,
hipertensi gestasional. Mengingat angka kematian ibu dan janin yang
disebabkan karena hipertensi pada kehamilan ini cukup banyak maka peran
perawat sangat diperlukan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada
ibu hamil untuk selalu rutin melakukan kontrol dari mulai antenatal care,
intranatal care sampai dengan postnatal care sehingga dapat meminimalkan
kondisi yang bisa memperburuk pasien.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca untuk terus mengupdate ilmu
pengetahuan tentang keperawatan khususnya menambah referensi lain untuk
mendapat pengetahuan lebih tentang kondisi penyakit pada kehamilan,
danmemahami bagaimana cara pemberian asuhan keperawatan dengan tepat
kepada pasien dengan hipertensi pada kehamilan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23