Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN

ASUHANKEPERAWATAN
KEPERAWATANGERONTIK
GERONTIK
“OSTEOPOROSIS
“OSTEOPOROSIS““

Disusun Oleh:
Kelompok 5

Atika Yuliana ( 2720200002 )


Desi Priandi ( 2720200063 )
Erni Trisnowati ( 2720200094 )
Eka Fitri. Y.UD. ( 2720200012 )
KONSEP DASAR LANSIA

Pengertian Lanjut Usia


Lanjut Usia adalah fenomena biologis yang tidak dapat dihindari oleh setiap
individu. UU No. IV. Tahun 1965 pasal 1. menyatakan bahwa seseorang dapat
dikatakan lanjut usia setelah mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai
atau tidak berdaya, mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya
sehari-hari, dan menerima nafkah dari orang lain (Aspiani, 2014).
Menurut WHO batasan lanjut usia meliputi:
-Middle Age :45-59 tahun
-Elderly : 60-70 tahun
-Old : 75-90 tahun
-Very Old :> 90 tahun
KARAKTERISTIK
CIRI-CIRI LANSIA LANSIA

Menurut Hurlock (1980) dalam buku a. Jenis kelamin


(Padila, 2014) terdapat beberapa ciri-
ciri lansia adalah sebagai berikut : b. Status perkawinan
a. Lansia merupakan periode
kemunduran
c. Living arrangement
b. Lansia memiliki status kelompok
minoritas
c. Menua membutuhkan perubahan
peran
d. Penyesuaian yang buruk pada
lansia Perlakuan yang buruk
Terhadap lansia
P E R U B A H A N YA N G T E R J A D I PA D A L A N S I A

a. Perubahan Fisik
b. Perubahan Kongnitif
c. Perubahan Mental
d. Perubahan Sosial
e. Perubahan Psikososial
f. Perubahan Aspek Psikososial
g. Perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan
KONSEP DASAR
OSTEOPOROSIS

Definisi
Osteoporosis adalah kondisi terjadinya penurunan
densitas/matriks/massa tulang, peningkatan porositas
tulang, dan penurunan proses mineralisasi disertai
dengan kerusakan arsitektur mikro jaringan tulang yang
mengakibatkan penurunan kekokohan tulang sehingga
tulang menjadi mudah patah. Osteoporosis merupakan
hasil interaksi kompleks yang menahun antara faktor
genetik dan faktor lingkungan. (Arif, 2008)
KLASIFIKASI

Menurut Sarif La Ode (2012) & Djuwantoro D ( 1996 )

 Osteoporosis Postmenopause ( Tipe 1 )


 Osteoporosis Invelution ( Tipe 2 )
 Osteoporosis Idiopatik
 Osteoporosis Juvenil
 Osteoporosis Sekunder
KOMPLIKASI

• Osteoporosis mengakibatkan tulang secara progresif


menjadi panas, rapuh dan mudah patah. Osteoporosis
sering mengakibatkan fraktur. Selain terjadinya
komplikasi imobilitas dapat terjadi juga fraktur kompresi
vertebra torakalis dan lumbalis, fraktur daerah kolum
femoris dan daerah trokhanter, dan fraktur colles pada
pergelangan tangan. (Lukman, 2009)
MANIFESTASI KLINIS

1. Nyeri tulang. Nyeri terutama terasa pada tulang belakang yang


intensitas serangannya meningkat pada malam hari.

2. Deformitas tulang. Dapat terjadi fraktur traumatik pada vertebra


dan menyebabkan kifosis angular yang dapat menyebabkan
medula spinalis tertekan sehingga dapat terjadi paraparesis.

Anda mungkin juga menyukai