Anda di halaman 1dari 17

INTERNATIONAL NURSING

WEBINAR 2021
BY: Ns. Kusdiah Eny Subekti, S.Kep., M.Kep., SP.Kom

Saturday, 11 December 2021


“PERAN KELUARGA DALAM
MERAWAT LANSIA
DENGAN STROKE”
GLOBAL SITUATION
• Setengah jumlah • Pertumbuhan lansia pada
lansia di dunia (400 negara sedang
juta jiwa) berada di berkembang lebih tinggi
Asia. dari negara yang sudah
berkembang.
• Diperkirakan pada tahun
2050 sekitar 75% lansia • Masalah terbesar
penderita penyakit lansia adalah
degeneratif tidak dapat penyakit
beraktifitas (tinggal di degeneratif.
rumah).

Ledakan jumlah penduduk lansia, kelompok umur 0-14 tahun dan 15-
49 berdasarkan proyeksi 2010- 2035 menurun. Sedangkan kelompok
umur lansia (50-64 tahun dan 65+) berdasarkan proyeksi 2010-2035
terus meningkat(Kemenkes, 2013)
HASIL DATA
 Dari hasil laporan Badan Litbangkes untuk registrasi
penyebab kematian di 15 kabupaten/kota tahun 2011,
proporsi penyebab kematian kelompok lansia (umur 55-64
tahun dan >65) yang paling tinggi adalah Stroke dan
Ischaemic heart diseases.
 Menurut Riskesdas tahun 2018 angka kejadian stroke
meningkat pada 2013 sebanyak 12,1 %,
 Tahun 2018 sebanyak 21,9 % dari 265 juta jiwa penduduk
Indonesia
STROKE
Pengawasan minum
Penyakit kronis
obat
Dukungan
Pengelolaan diit emosional
Menghormati,
Waktu makan dan memberikan rasa
minum nyaman dan menghargai
Pemenuhan Fisioterapi
ADL
AKIBAT STROKE
Penyakit stroke memberi dampak yang dapat
mempengaruhi aktivitas seseorang, seperti :
o Kelumpuhan dan kecacatan,
o Gangguan berkomunikasi,
o Gangguan emosi,nyeri,
o Gangguan tidur,
o Depresi,
o Disfagia.
o Psikologis
o Sosial
Lansia yang menderita stroke akan mengalami permasalahan
yang kompleks, secara fisik akan mengalami kecacatan yang
dapat menurunkan kualitas hidupnya.
Permasalahan juga akan dialami oleh keluarga yang
merawatnya, perawatan jangka panjang akan menjadi beban bagi
keluarga yang akan berdampak pada penurunan tingkat
kepuasan hidup (Luthfa Iskim, 2018)
Pengaruh terjadinya stroke lansia menyebabkan perubahan secara
fisik, psikologi ataupun sosial (I. D. Setiawan, Trisyani, &
Lumbantobing, 2018).
Memberikan perawatan pada lansia tidak bisa dianggap
sepele sebab merawat pasien lansia sangatlah menyeluruh
sehingga membutuhkan pengetahuan, keterampilan, keinginan
KUALITAS HIDUP
“Berada dekat keluarga adalah tempat terbaik untuk menghabiskan masa
tua. Panti jompo harus dijadikan pilihan terakhir jika lansia tidak dapat
merawat dirinya sendiri”
(Detik Health, 2012).
KUALITAS HIDUP

Kualitas hidup menurut World Health


Kualitas hidup seseorang merupakan fenomena
Organization (WHO) adalah persepsi seseorang
yang multidimensional. WHO mengembangkan
dalam konteks budaya dan norma sesuai dengan
sebuah instrumen untuk mengukur kualitas
tempat hidup orang tersebut berkaitan dengan
hidup seseorang dari 4 aspek yaitu fisik,
tujuan, harapan, standar dan kepedulian selama
psikologik, sosial dan lingkungan.
hidupnya
(WHO, 1996).
KELUARGA
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan
RI,1988)

Mendefinisikan keluarga merupakan unit terkecil dari


masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau sumi-istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (UU.
No. 10 Tahun 1992)
DUKUNGAN KELUARGA

Informasional Penilaian

Instrumental Emosional
PERAN KELUARGA
Merawat Mendampingi

Meningkatkan Lingkungan Rumah


Kualitas Hidup yang Suportif
TUJUAN DUKUNGAN
KELUARGA 03 Mengobservasi perubahan
fisik, dan mental

Membantu anggota
01 keluarga yang terkena 04 Meningkatkan peran dan
fungsi anggota keluarga
penyakit agar tetap sehat

Mencegah komplikasi dan


02 Mencegah komplikasi 05 meningkatkan kualitas
tambahan
hidup
DUKUNGAN KELUARGA DIBUTUHKAN
BILA :
Penyakit yang Penyakit yang
membutuhkan membutuhkan
perawatan yang lama komunikasi yang baik

Keluarga yang Penyakit yang


memiliki penyakit membutuhkan biaya
kronis yang tidak sedikit
PERAWATAN YANG DILAKUKAN
KELUARGA
 Membantu pasien yang mengalami  Bagaimana cara keluarga membantu
kelemahan pasien yang mengalami gangguan
berbicara dan berkomunikasi ?
 Bagaimana mengaktifkan tangan
yang lemah  Bagaimana cara keluarga membantu
pasien yang mengalami gangguan
 Bagaimana cara keluarga menelan?
membantu pasien yang mengalami
gangguan sensibilitas (pasien  Bagaimana cara keluarga membantu
mengalami rasa kebas atau baal): pasien yang mengalami gangguan
penglihatan?
PERAWATAN YANG DILAKUKAN
KELUARGA
 Bagaimana cara keluarga membantu pasien  Cara keluarga membantu pasien yang
yang mengalami gangguan buang air kecil? mengalami gangguan memori

 cara keluarga membantu pasien yang


mengalami perubahan kepribadian dan emosi?
 Cara keluarga membantu pasien yang
mengalami gangguan buang air besar?  cara keluarga membantu pasien yang
mengalami kebersihan diri

 Cara keluarga membantu pasien yang  cara keluarga membantu pasien yang
mengalami kesulitan mengenakan mengalami masalah saat berjalan?
pakaian ?
THANK
YOU !

Anda mungkin juga menyukai