*Rosita*
Dosen tetap STIKES Graha Edukasi Makassar
ABSTRAK
Usia lanjut merupakan keadaan saat tubuh mengalami banyak perubahan. Perubahan-
perubahan yang terjadi pada lansia berdampak baik secara fisik maupun psikologis antaralain
adanya perasaan sedih, cemas, muda tersinggung dan pemisimistik. Perasaan tersebut
merupakan gangguan psikososial yang terjadi pada lansia dan kemungkinan dapat terjadinya
depresi. Salah satu faktor penyebab terjadinya depresi pada lansia adalah kurangnya
dukungan dari keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa hubungan antara
dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lansia.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Cross Sectional Study dengan
jumlah sampel 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan cara pengambilan
sampel menggunakan Accidental Sampling, dan analisa data menggunakan uji Fisher.
Dari hasil penelitian diperoleh responden yang memiliki dukungan keluarga kurang
dengan tingkat depresi ringan (16.7%) dan dukungan keluarga yang baik dengan tingkat
depresi ringan (100%). Sedangkan dukungan keluarga kurang dengan tingkat depresi sedang
(83.3%) dan dukungan keluarga baik dengan tingkat depresi sedang (0%). Analisa data
menunjukan nilai p=0,000, yang berarti ada hubungan bermakna antara dukungan keluarga
dengan tingkat depresi lansia. Saran kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga lansia
agar lebih mengenal, memahami karakteristik lansia dan memberikan dukungan, kasih
sayang dan perhatian pada lansia, sehingga lansia merasa diperhatikan dan lebih sejahtera
dihari tuanya.
kepandaian dan akal, sehingga akan adekuat. Koping yang tidak adekuat
meningkatkan kesehatan dan adaptasi dalam mengahadapi masalah, akan
lansia dalam menjalankan kehidupan. menyebabkan krisis yang bertumpuk
Sumber dukungan keluarga antara lain dan berkepanjangan yang akhirnya
dukungan dari suami atau istri, dari dapat menimbulkan gejala depresi.
saudara kandung, atau dukungan dari Menurut Mariam, dkk (2008),
anak. Dukungan keluarga adalah sikap, mengatakan bahwa, Interaksi yang
tindakan dan penerimaan keluarga fungsional terdapat dalam sistem
terhadap anggotanya. Anggota keluarga keluarga terbuka dan mendorong
memandang bahwa orang yang bersifat pertumbuhan serta berubah bila
mendukung selalu siap memberikan kebutuhan muncul. pola komunikasi
pertolongan dan bantuan jika keluarga fungsional merupakan support
diperlukan. Hal ini sesuai dengan yang system utama bagi lansia dalam
dikemukakan oleh Cobb dalam Kuncoro mempertahankan dan meningkatkan
(2002) bahwa dukungan keluarga status mental lansia.
diperoleh dari satu orang anggota Dalam penelitian Wulandari 2010,
keluarga maupun dari beberapa anggota mengatakan bahwa depresi terjadi lebih
keluarga sekaligus dan menurut Serason banyak pada umur yang lebih tua dan
juga dalam Kuncoro (2002) dukungan dukungan keluarga yang rendah. Oleh
keluarga dipengaruhi oleh jumlah karena itu lansia yang berada di
sumber dukungan yang tersedia, lingkungan keluarga atau tinggal
merupakan banyaknya orang yang dapat bersama keluarga serta mendapat
diandalkan saat lansia membutuhkan dukungan dari keluarga akan membuat
bantuan. Semakin banyak orang yang lansia merasa lebih sejahtera. Menurut
dapat diandalkan maka semakin kuat Amir (2005), mengatakan bahwa
pula dukungan keluarganya. adanya peran serta yang besar dari
Usia tua mengakibatkan daya tahan keluarga dalam memberikan dukungan
jasmani maupun rohani pada pria dan dan pemenuhan kebutuhan lansia,
wanita menjadi sangat berkurang. sehingga timbul koping yang baik dari
Sedangkan ketegangan-ketegangan lansia dalam menghadapi stressor.
psikis oleh kecemasan-kecemasan Keluarga merupakan support system
ketuaan menjadi lebih besar. Beban (sistem pendukung) yang berarti
psikis menjadi lebih berat, sedangkan sehingga dapat memberi petunjuk
kekuatan memikul beban menjadi tentang kesehatan mental lansia,
semakin berkurang. Kesadaran semakin peristiwa dalam hidupnya dan sistem
tua, tidak berguna dan tidak berdaya, dukungan yang diterima. Sistem
membuat hati menjadi semakin buram dukungan yang penting bagi kesehatan
atau makin depresif. Ditambah dengan lansia terutama fisik dan emosi. Lansia
bermacam-macam penyakit dan proses- yang sering ditemani dan mendapatkan
proses kerusakan atau kemunduran dari dukungan akan mempunyai kesehatan
sistem otak, semua kejadian itu dapat mental yang lebih baik.
menyebabkan orang menjadi depresif
(Kartono, 2002, hal. 161). Dan Menurut
Azizah (2011), mengatakan bahwa
menurunnya kapasitas hubungan Kesimpulan
keakraban lansia dengan keluarga dan Berdasarkan hasil penelitian yang maka
berkurangnya interaksi dengan keluarga dapat disimpulkan sebagai berikut:
dapat menimbulkan perasaan tidak 1. Lansia yang mengalami dukungan
berguna, tidak dibutuhkan lagi dan keluarga baik sebanyak 34 responden
kondisi ini dapat berperan menimbulkan (85.0%) dan dukungan keluarga kurang
terjadinya depresi. sebanyak 6 responden (15.0%).
Stres sangat rentan terjadi pada 2. Lansia yang mengalami depresi ringan
lanjut usia karena faktor kehilangan, sebanyak 35 responden (87.5%) dan
penurunan kesehatan fisik, dan depresi sedang sebanyak 5 responden
kurangnya dukungan dari keluarga (12.5%).
(Friedman,1998). Kurangnya dukungan 3. Ada hubungan bermakna antara
keluarga kepada lanjut usia, akan dukungan keluarga dengan tingkat
mempengaruhi koping pada lansia tidak depresi lansia, yang artinya semakin
baik dukungan keluarga yang diberikan, Imron M. dan Munif A. (2010). Metedologi
maka semakin menurun tingkat depresi Penelitian Bidang Kesehatan.
pada lansia. Sebaliknya semakin Jakarta: Sagung Seto
berkurang dukungan keluarga yang Kartono, K. (2002). Patologi Sosial 3.
diberikan maka semakin meningkat Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
tingkat depresi pada lansia. .ULVW\DQLQJVLK ' ³+XEXQJDQ DQWDUD
Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Depresi pada Lansia di Desa Langsar
Laok Kecamatan Saronggi
DAFTAR PUSTAKA .DEXSDWHQ 6XPHQHS´
Amir, N. (2005). Depresi: Aspek http://www.dianhusada.ac.id/jurnali
Neorobiologi, Diagnosis, dan mg/jurper1-10-dew.pdf diakses
Tatalaksana. Jakarta: Balai Penerbit tanggal 10/12/2012
FK UI Kuncoro. (2002). Dukungan Sosial Pada
Astuti, W. F. ³Hubungan Dukungan Lansia. http://www.epsikologi.
Keluarga Dengan Tingkat Depresi com/usia diakses tanggal 12/02/2013
Lansia Di Posyandu Sejahtera GBI Marta, D. F. ³Determinan Tingkat
Setia Bakti Kediri´ Jurnal STIKES Depresi Pada Lansia Di Panti Social
RS. Baptis Kediri vol. 3, No.2 Tresna Werdah Budi Mulia 4 Jakarta
http://puslit 2. Petra.ac.id diakses Selatan´ Skripsi. Fakultas Ilmu
tanggal 03/11/2012 Keperawatan Universitas Indonesa.
AvULWDQLD GNN ³Hubungan Perawatan http://lontar.ui.ac.id diakses tanggal
Dan Dukungan Sosial Keluarga 30/11/2012
Dengan Depresi Pada Lansia Di Maryam, S. et al. (2008). Mengenal Usia
Kelurahan Kembangarum Lanjut dan Perawatannya. Jakatra:
6HPDUDQJ´ Salemba Medika
http://ejournalstikestelogorejo.ac.id Mubarak, dkk (2009). Ilmu Keperawatan
diakses tanggal 25/12/2012 Komunitas Konsep Dan Aplikasi.
Azizah, L. (2011). Keperawatan Lanjut Jakarta: Salemba Medika
Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan
Hayomsari, F. ³Hubungan Antara Metodologi Penelitian Ilmu
Dukungan Keluarga Keperawatan. Jakarta: Salemba
Dengan Mekanisme Koping Lansia Yang Medika.
Dirawat Di Rumah Sakit Umum Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan
,VODP .XVWDWL 6XUDNDUWD´ Skripsi. Keluarga. Yogyakarta: Nuha
Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Medika.
Kesehatan Universitas Purwaningsih W. dkk (2010). Asuhan
Muhammadiyah Surakarta. Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
http://etd.eprints.ums.ac.id/9483/2/J2 Nuha Medika.
10060061.pdf diakses tanggal 5DPODK ³Hubungan Pelaksanaan
14/12/2012 Tugas Kesehatan Dan Dukungan
BPS. (2010). Estimasi Proporsi Penduduk Keluarga Dengan Pengabaian
Lansia Menurut Profinsi Tahun 2000- Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas
2025. http://www.datastatistik Kassi-Kassi Makassar´ Skripsi.
Indonesi.com/canter/view Fakultas Ilmu Keperawatan
/920/936/1/3/ diakses tanggal Universitas Indonesia.
01/03/2012 http://www.lontar.ui.ac.id diakses
Friedman, M. (1998). Keperawatan tanggal 16/12/2012
Keluarga . Edisi 3. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran. EGC.
Hawari, D. (2001). Manajemen Stres,
Cemas, Dan Depresi. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI.
Hawari, D. (2007). Sejahtera Di Usia
Senja: Demensi Psikoreligi Pada
Lanjut Usia (Lansia). Jakarta: Balai
Penerbit FK UI