Anda di halaman 1dari 10

Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan

Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu


(Posyandu) Lansia “Srikandi”

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN


PENCEGAHAN DEPRESI PADA LANSIA
DI POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) LANSIA
“SRIKANDI”

Nurhidayah1), Farida Halis Dyah Kusuma2), Wahidyanti Rahayu H.3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : nurhidayahhidayah561@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan data Depkes RI tahun 2014, di Indonesia prevalensi lansia sebanyak


20.893.000 jiwa dengan jumlah lansia yang mengalami depresi ringan sampai berat
sebanyak 32%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga
dengan pencegahan depresi pada lansia di Pos Posyandu Lansia Srikandi. Desain penelitian
mengunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 34 lansia dan keluarga dengan sampel penelitian menggunakan
purposive samplingyang berarti pengambilan sampel dilakukan disesuaikan berdasarkan
kriteria yang ditentukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner.
Metode analisa data yang di gunakan yaitu kolerasi spearman rank dengan menggunakan
SPSS. Hasil penelitian membuktikan sebagian besar 55,9% keluarga cukup memberikan
dukungan kepada lansia dalam pencegahan depresi dan separuh 50,0% lansia mengalami
pencegahan depresi cukup, sedangkan hasil spearman rank didapatkan p-value = 0,001<
0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan
keluarga dengan pencegahan depresi pada lansia di Posyandu Lansia Srikandi. Disarankan
untuk keluarga perlu memberikan dukungan motivasi dan material yang cukup kepada
lansia sehingga mampu mengurangi beban pikiran yang dialami lansia.

Kata kunci: Dukungan keluarga, depresi, lansia, Posyandu Srikandi.

678
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

RELATIONSHIPS WITH FAMILY SUPPORT PREVENTION OF DEPRESSION IN


THE ELDERLY IN INTEGRATED SERVICE POST (POSYANDU) ELDERLY
"SRIKANDI’’

ABSTRACT

Based on data from MOH in 2014, in Indonesia the prevalence of the elderly as much as
20.893 million inhabitants with the number of elderly who have mild to severe depression
by 32%. This study was to determine the relationship of family support in the prevention of
depression in elderly Posyandu Elderly Post Heroine. The study design using correlation
analytic design with cross sectional approach. The population in this study were 34 elderly
and families with the sample using purposive sampling means sampling is done is adjusted
based on the specified criteria. Data collection techniques used were questionnaires. Data
analysis method used is the Spearman rank correlation by using SPSS. Research shows the
majority of 55.9% of families simply provide support to the elderly in the prevention of
depression and half of the 50.0% of elderly experiencing depression prevention enough,
while the results obtained Spearman rank p value = 0,001 <0,050 so it can be concluded
that there is a significant relationship between family support to the prevention of
depression in elderly Posyandu elderly Heroine. Suggested for families need to provide
support and material sufficient motivation to the elderly so as to reduce the burden of mind
experienced by the elderly.

Keywords: Family support, depression, elderly, IHC Heroine.

PENDAHULUAN yang dapat ditujukan kepada diri sendiri


atau perasaan marah yang mendalam
Seiring bertambahnya usia maka (Wulandari, 2012). Depresi menjadi salah
fungsi anatomis dan fisiologis pada lansia satu problem gangguan mental yang
akan menurun dan mengalami perubahan sering ditemukan pada lanjut usia.
baik fisik, mental serta sosial, adapun Masalah-masalah psikologi yang dialami
salah satu permasalahan yang sering lansia menyebabkan lansia kehilangan
dialami lansia yaitu mudah mengalami minat dan kegembiraan, konsentrasi
depresi. Depresi merupakan suatu berkurang, merasa bersalah dan tidak
perasaan sedih dan pesimis yang berguna, pandangan masa depan yang
berhubungan dengan suatu penderitaan suram dan pesimistik serta menurunnya

679
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

harga diri dan kepercayaan diri, yang dukungan instrumental dan dukungan
akhirnya menimbulkan depresi. Depresi informasional.
sangat rentan terjadi pada lanjut usia Dukungan dari keluarga merupakan
karena faktor kehilangan, penurunan unsur terpenting dalam membantu lansia
kesehatan fisik dan kurangnya dukungan menyelesaikan masalah, dukungan dapat
dari keluarga (Kristyaningsih, 2011). diberikan kepada lansia dalam bentuk
Kurangnya dukungan keluarga kepada memberikan semangat, motivasi dan
lanjut usia, akan mempengaruhi koping dorongan agar lansia dapat menerima
pada lansia tidak adekuat. Koping yang kondisi tubuh dan kemampuannya
tidak adekuat dalam mengahadapi (Chandra, 2013). Dukungan ini dapat
masalah, akan menyebabkan krisis yang membangun lansia untuk merasa bangga
bertumpuk dan berkepanjangan yang pada dirinya sendiri, merasa mampu dan
akhirnya dapat menimbulkan depresi. merasa dihargai keluarga. Dukungan
Lansia yang memiliki gejala keluarga pada lansia dapat dilakukan
depresi dapat diketahui dari perasaan dengan cara keluarga memberikan
sedih, khawatir atau perasaan kosong, perhatian kepada lansia seperti
cepat marah dan tidak dapat istirahat mengingatkan jadwal makan dan
yang dialami lansia (Muttaqin, 2008). memberikan pujian kepada lansia ketika
Lansia yangmengalami depresi sering mampu melaksanakan tugas rumah
merasa dirinya tidak berharga, merasa dengan baik, keluarga bersedia
bersalah, tidak mampu memusatkan memberikan bantuan finansial kepada
pikirannya dan tidak dapat membuat lansia ketika mengalami sakit dan
keputusan. Adapun cara pencegahan keluarga mampu menjadi pendengar yang
depresi pada lansia seperti lansia harus baik ketika lansia mengutarakan masalah
sering berfikir positif dengan pasrah yang di hadapinya.
dengan keadaan, sering melakukan Lansia yangmenerima dukungan
kontak sosial, melakukan aktivitas untuk keluargaakan memunculkan pikiran
menghilang bosan berupa melihat televisi positif dan akan merangsang medulla
dan mendengar radio, serta adanya spinalis, sistem limbik dan korteks
dukungan keluarga dalam memberi serebri pada bagian otak yang berfungsi
perhatian sebagai teman diskusi sebagai tempat pengaturan pikiran dan
(Imaculata, 2015). Pencegahan depresi emosiakan mengeluarkan hormon
bagi lansia dapat dilakukan dari dopamine, serotonin, enkafalin dan beta-
dukungan keluarga seperti memberi endorfrin yang berfungsi sebagai
motivasi kepada lansia sehingga mampu pergerakan, emosional, perasaan,
mengurangi beban psikologi lansia. koordinasi, penilaian dan perasaan
Dukungan tersebut dapat berupa bahagia sehingga dapat menurunkan

680
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

depresipada lansia (Sumardika, 2013). keluarga mengatakan sibuk dengan


Berdasarkan hasil penelitian aktivitas kerja sehingga tidak
Nyoman (2014), didapatkan sebanyak 20 memperhatikan kebutuhan lansia.
(40%) lansia mengalami depresi ringan, Sedangkan sebanyak 66,67 keluarga
hal tersebut dikarenakan lansia lansia mengatakan keluarga mencukupi
mendapatkan dukungan keluarga kurang. kebutuhan lansia seperti makanan,
Menurut data WHO tahun 2014 diseluruh pakaian dan perlengkapan mandi.
dunia jumlah orang lanjut usia Berdasarkan pengakuan dari masing-
diperkirakan sebanyak 629 juta dengan masing lansia dari keluarga yang telah
usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan diwawancarai diketahui sebanyak 1 lansia
pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 sering mengalami perasaan sedih dan
milyar. Prevalensi depresi pada lansia di khawatir serta susah tidur pada malam
seluruh dunia pada tahun 2014 berkisar hari, sedangkan sebanyak 5 lansia hanya
13,5% dari seluruh jumlah lansia dengan mengalami keadaan susah tidur pada
perbandingan wanita sebanyak 8,4% dan malam hari saja. Dengan adanya berbagai
pria sebanyak 5,1% (WHO, 2014). permasalahan yang terjadi pada lansia,
Berdasarkan data Depkes RI (2014), di maka dukungan keluarga sangat penting
Indonesia prevalensi lansia sebanyak untuk mengatasi permasalahan yang
20.893.000 jiwa dengan jumlah lansia dihadapi lansia terutama dalam
yang mengalami depresi ringan sampai pencegahan depresi. Dukungan keluarga
berat sebanyak 32%. Dukungan keluarga dalam mencegah depresi sangat
dapat diwujudkan dengan memberikan dibutuhkan karena keluarga merupakan
perhatian, bersikap empati, memberikan patokan lansia dalam menjalani hidup
dorongan, memberikan saran, masa tuanya. Keluarga bertindak sebagai
memberikan pengetahuan dan sebagainya motivator, edukator, dan fasilitator bagi
kepada lansia. Adanya dukungan dari kesehatan lansia.
keluarga dapat membuat lansia merasa Tujuan penelitian ini untuk
aman, merasa ada yang menemani dan mengetahui hubungan dukungan keluarga
ada yang memperdulikan keberadaan dengan pencegahan depresi pada lansia di
lansia. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Berdasarkan studi pendahuluan Lansia Srikandi.
yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal
05 Februari 2016 kepada keluarga yang
mengantar lansia di Pos Pelayanan METODE PENELITIAN
Terpadu (Posyandu) Lansia “Srikandi”.
Hasil wawancara dengan 6 keluarga yang Desain penelitian mengunakan
memiliki lansia diketahui sebanyak 33,3 desain analitik korelasi dengan

681
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

pendekatan cross sectional. Populasi cukup di Pos Pelayanan Terpadu


dalam penelitian ini sebanyak 34 lansia (Posyandu) Lansia “Srikandi”.
dan keluargadengan sampel penelitian
menggunakan purposive sampling yang Analisa Data
berarti pengambilan sampel dilakukan Penelitian ini mengunakan uji
sesuai kriteria yang ditentukan. Teknik kolerasi spearman rank dimana
pengumpulan data yang digunakan adalah didapatkan nilai p value = (0,001 <0,050)
kuisioner. Metode analisa data yang di artinya data dinyatakan signifikan maka
gunakan yaitu kolerasi spearman rank H1 diterima sehingga dinyatakan “ada
dengan menggunakan SPSS. hubungan dukungan keluarga dengan
pencegahan depresi pada lansia di Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia
HASIL DAN PEMBAHASAN “Srikandi”. Sedangkan didapatkan r
value = (0,613) dimana terdapat
Tabel 1. Dukungan keluarga pada lansia hubungan sedang antara variabel
Dukungan keluarga f (%) independen dan dependen yang berarti
Baik 13 38,2 data dinyatakan searah dan memiliki
Cukup 19 55,9 hubungan yang seimbang antara
Kurang 2 5,9
Total 34 100 dukungan keluarga dengan pencegahan
depresi pada lansia.
Berdasarkan Tabel 1 dapat
diketahui bahwa sebagian besar sebanyak Dukungan Keluarga Pada Lansia Di
19 (55,9%) keluarga cukup memberikan Posyandu Lansia “Srikandi”
dukungan kepada lansia dalam Berdasarkan Tabel 1 dapat
pencegahan depresi di Pos Pelayanan diketahui bahwa sebagian besar sebanyak
Terpadu (Posyandu) Lansia “Srikandi”. 55,9% keluarga cukup memberikan
dukungan kepada lansia dalam
Tabel 2. Pencegahan depresi pada lansia pencegahan depresi di Posyandu Lansia
Pencegahan depresi f (%) “Srikandi”. Dari data didapatkan juga
Baik 11 32,4 keluarga yang menjadi responden
Cukup 17 50,0 sebagian besar memiliki hubungan
Kurang 6 17,6 dengan lansia sebagai anak kandung
Total 34 100
sebanyak 27orang atau sebanyak 79,4%.
Dukungan keluarga merupakan
Berdasarkan Tabel 2 dapat
keberadaan, kepedulian dari keluarga
diketahui bahwa separuh 17 (50,0%)
untuk menghargai dan menyayangi
lansia mengalami pencegahan depresi
lansia.

682
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

Dukungan keluarga dapat Berdasarkan data didapatkan


membangun lansia untuk merasa bangga sebanyak 5,9% keluarga memberi
pada dirinya sendiri, merasa mampu dan dukungan dalam pencegahan depresi
merasa dihargai keluarga. Dukungan pada lansia masih kurang, untuk
keluarga pada lansia dapat dilakukan menunjang kesehatan dan kebutuhan lasia
dengan cara keluarga memberikan sehingga mampu menghindari lasia dari
perhatian kepada lansia seperti kejadian depresi maka peran keluarga
mengingatkan jadwal makan dan sangat dibutuhkan dalam memperhatikan
memberikan pujian kepada lansia ketika kesehatan dan kebutuhan lansia seperti
mampu melaksanakan tugas rumah memberi motivator, edukator, dan
dengan baik, keluarga bersedia fasilitator. Dukungan keluarga berupa
memberikan bantuan finansial kepada motivator dapat di ambil makna bahwa
lansia ketika mengalami sakit dan upaya yang dapat dilakukan keluarga
keluarga mampu menjadi pendengar yang untuk melaksanakan perannya sebagai
baik ketika lansia mengutarakan masalah motivator yaitu dengan memberikan
yang di hadapinya. dukungan kepada lansia untuk dapat
Dukungan keluarga yang dapat menjalani sisa hidupnya dengan baik.
dilakukan keluarga dalam pencegahan Sedangkan manfaat dukungan keluarga
depresi pada lansia dengan memberikan berupa edukator yakni sebagai sarana
dukungan informasional berupa nasehat, keluarga untuk memberikan informasi
usulan, saran, petunjuk dan pemberi tentang kesehatan pada lansia sehingga
informasi yang diberikan keluarga kepada lansia mengetahui yang harus dilakukan.
lansia sehingga lansia tidak khawatir Dukungan keluarga berupa pendidik
terhadap kondisi keluarga, sedangkan sebagai upaya menggairahkan semangat
dukungan pengharapan berupa keluarga hidup bagi lansia agar tetap dihargai dan
memberikan support, penghargaan, dan tetap berguna baik dirinya sendiri,
perhatian kepada saat lansia dalam keluarga maupun masyarakat. Sedangkan
melakukan aktivitas kesehariannya, untuk dukungan keluarga dari segi fasilitator
dukungan instrumental berupa memberi bagi lansia untuk membimbing,
kecukupan kebutuhan lansia seperti membantu, dan mengalokasikan sumber-
makanan yang sehat sehingga mampu sumber untuk memenuhi kebutuhan
mempertahankan kesehatan lansia serta lansia (Kristyaningsih, 2011).
dukungan emosional bentuk afeksi,
adanya kepercayaan, perhatian dan Pencegahan Depresi Pada Lansia Di
mendengarkan keluhan yang dialami Pos Posyandu Lansia “Srikandi”
lansia (Imaculata, 2015). Berdasarkan Tabel 2 dapat
diketahui bahwa separuh 50,0% lansia

683
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

mengalami pencegahan depresi cukup di tidak memikirkan banyak keluhan dalam


Posyandu Lansia “Srikandi”. Depresi keluarga dan hidup.
merupakan suatu masa terganggunya Berdasarkan data sebanyak 17,6%
fungsi manusia yang berkaitan dengan lansia mengalami pencegahan depresi
alam perasaan yang sedih dan gejala kurang diman lansia yang mengalami
penyertanya, termasuk perubahan pada depresi sering merasa dirinya tidak
pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, berharga dan merasa bersalah. Lansia
konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa tidak mampu memusatkan pikirannya
putus asa dan tidak berdaya, serta dan tidak dapat membuat keputusan
gagasan bunuh diri (Sudiharto, 2007). dimana lansia yang mengalami depresi
Pencegahan depresi pada lansia selalu menyalahkan diri sendiri,
yang dilakukan pihak keluarga seperti merasakan kesedihan yang mendalam
memberikan perhatian dengan cara dan rasa putus asa tanpa sebab. Lansia
melakukan pendekatan diri dengan lansia mempersepsikan diri sendiri dan seluruh
seperti melakukan interaksi yang alam dunia dalam suasana yang gelap dan
berkelanjutan pada saat waktu luang suram. Pandangan suram ini menciptakan
dengan mengajak untuk jalan-jalan dan perasaan tanpa harapan dan ketidak
memberikan semangat dan motivasi berdayaan yang berkelanjutan. Setiap
dengan cara sering menanyakan orang sering mengalami perasaan sedih,
kebutuhan lansia serta mencukupi tetapi perasaan ini biasanya akan hilang
kebutuhannya agar lansia merasa hidup dalam beberapa hari.
lebih berguna dan dibutuhkan dalam
anggota keluarga, sedangkan yang harus Hubungan Dukungan Keluarga
dilakukan lansia sendiri dalam mencegah Dengan Pencegahan Depresi Pada
derpesi yang dialaminya seperti sering Lansia Di Posyandu Lansia “Srikandi”
melakukan kontak sosial seperti Analisis data mengunakan uji
berkumpul dengan banyak orang atau kolerasi spearman rank didapatkan nilai
teman-teman sebaya dengan melakukan p value = (0,001 < 0,050) artinya data
komunikasi dan mendapatkan informasi dinyatakan signifikan maka H1 diterima
dalam membangkitkan semangat untuk sehingga “ada hubungan dukungan
hidup, melakukan aktivitas untuk keluarga dengan pencegahan depresi pada
menghindari rasa bosan seperti menonton lansia di Pos Pelayanan Terpadu
televisi, membaca koran, mendengar (Posyandu) Lansia “Srikandi”.
radio dan berolahraga dan berfikir secara Berdasarkan data didapatkan juga
positif seperti mengendalikan perasaan sebagian besar sebanyak 55,9% keluarga
dan fikiran agar tetap tenang dengan cara cukup memberikan dukungan kepada
lansia dan separuh 50,0% lansia

684
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

mengalami pencegahan depresi cukup di keluarga berdampak memberikan


Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) perasaan bahagia dan mengurangi beban
Lansia “Srikandi”. pikiran bagi lansia untuk menjalani masa
Hasil penelitian didapatkan ada tuanya, sedangkan dukungan material
hubungan dukungan keluarga dengan berupa kecukupan pemenuhan kebutuhan
pencegahan depresi pada lansia maka lansia akan memberi ketidak khawatiran
dapat dipahami bahwa lansia yang lansia terhadap kondisi ekonomi
menerima dukungan keluarga akan keluarganya. Hal ini sesuai dengan
memunculkan pikiran positif dan akan penjelasan Aurel (2012), yang
merangsang medulla spinalis, sistem menjelaskan depresi pada lansia dapat
limbik dan korteks serebri pada bagian dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
otak yang berfungsi sebagai tempat lain penurunan fungsi dari organ tubuh,
pengaturan pikiran dan emosi akan kehilangan sumber nafkah, perubahan
mengeluarkan hormon dopamine, gaya hidup dan sebagainya.
serotonin, enkafalin dan beta - endorfrin Cara mencegah kejadian depresi
yang berfungsi sebagai pergerakan, yang dialami lansia maka dukungan
emosional, perasaan, koordinasi, keluarga yang diperlukan seperti
penilaian dan perasaan bahagia sehingga memberi kesempatan kepada lansia untuk
dapat menurunkan depresi pada lansia berperan serta dalam kegiatan
(Sumardika, 2013). Keluarga merupakan pencegahan terhadap gangguan
support system utama bagi lansia dalam kesehatan, seperti tidak melarang
mempertahankan kesehatannya, melakukan olah raga yang tidak berat,
dukungan keluarga dalam perawatan memberikan kenyamanan dalam hal
lansia antara lain menjaga atau merawat meningkatkan penyembuhan lansia
lansia, mempertahankan atau secara mandiri, seperti memberikan
meningkatkan status mental, kesempatan kepada lansia untuk
mengantisipasi perubahan ekonomi serta berinteraksi dengan masyarakat dan
memberikan motivasi dan memfasilitasi memberikan pengobatan untuk mengatasi
kebutuhan spiritual bagi lansia. penyakit atau gejala-gejala yang penting
Hasil penelitian ini sepaham untuk penyembuhan dan peningkatan
dengan penelitian yang dilakukan oleh kemandirian lansia.
Imaculata (2015), dimana menjelaskan
bahwa dukungan keluarga berupa
dukungan motivasi dan dukungan KESIMPULAN
material akan mampu mengurangi tingkat
depresi pada lasia hal tersebut 1) Sebagian besar 55,9% keluarga
dikarenakan dengan adanya motivasi dari cukup memberikan dukungan kepada

685
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

lansia dalam pencegahan depresi di Chandra, Isabella H. Purba. 2013.


Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Pengaruh Perhatian Keluarga
Lansia “Srikandi”. Terhadap Pencegahan Depresis
2) Separuh 50,0% lansia mengalami Pada Lansia Wilayah Desa
pencegahan depresi cukup di Pos Campurejo Kecamatan Mojoroto
Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kediri. Jurnal: Universitas
Lansia “Srikandi”. Nusantara PGRI Kediri. No.1.
3) Hasil analisis data dengan Vol.1. Juni 2013.
mengunakan uji kolerasi spearman http://www.UNtara-PGRI-
rank, didapatkan ada hubungan Kediri.com. Diakses tanggal 21
dukungan keluarga dengan Desember 2015.
pencegahan depresi pada lansia di
Posyandu Lansia “Srikandi” dengan Depkes RI, 2014. Peraturan Menteri
nilai p-value = (0,001)< α (0,050) Kesehatan Republik Indonesia
dan didapatkan r-value = (0,613). Nomor 155/Menkes/Per/I/2014
Tentang Penggunaan Kartu
Menuju Sehat (KMS) Bagi Lansia.
SARAN-SARAN www.gizikia.depkes.go.id. Diakses
tanggal 21 Desember 2015.
Peneliti selanjutnya dapat
menggunakan penelitian ini sebagai salah Imaculata, Maria. 2015. Pengaruh
satu acuan untuk melakukan penelitian Dukungan Keluarga Dalam
selanjutnya guna mencari dan Mengurangi Tingkat Depresi Pada
mendapatkan hasil yang lebih maksimal, Lansia Di UPT Pelayanan Sosial
adapun yang harus ditambah yaitu Lansia Pasuruan Di Lamongan.
memperbanyak sampel sehingga Jurnal: Universitas Gresik. No.5.
penelitian ini lebih diperkuat. Vol.7. Juni 2015.
http://www.Universitas-
Gresik.com. Diakses tanggal 21
DAFTAR PUSTAKA Desember 2015.

Aurel. 2012. Hubungan Dukungan Kristyaningsih, Dewi. 2011. Proses


Keluargan dengan Status Emosinal Pemberian Dukungan Keluarga
Lansia Di RW 02 Kelurahan Terhadap Penurunan Depresi Pada
Tlogomas Malang. Skripsi: Lansia. Jurnal: Universitas Kristen
Universitas Tribhuwana Petra Surabaya. No. 1.Vol. 9.
Tunggadewi Malang. http://www.universitas.kristen.petra

686
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”

.co.ac. Diakses tanggal 22 Permasalahan Depresi Pada


Desember 2015. Penderita Stroke Di Ruang Rawat
Inap RST Dr. Soedjono Magelang.
Muttaqin. 2008. Buku Ajar Asuhan Skripsi: STIKES Ngudi Waluyo
Keperawatan Klien Dengan Ungaran.
Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta : Salemba Medika.

Nyoman, Pande. 2014. Faktor-Faktor


Pemberian Dukungan Keluarga
TerhadapKejadian Depresi Pada
Lansia di Desa Pererenan, Mengwi
Badung. Jurnal: STIKES Bina
Usada Bali. No.2. Vol.9.
http://www.stikes.bu.bali.co.id.
Diakses tanggal 21 Desember 2015.

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan


Keluarga dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural.
Jakarta: EGC.

Sumardika, Wayan Ari. 2013.


Penanganan Depresi Pada Pasien
Lansia Dengan Penyakit
Kardiovaskular. Jurnal: Universitas
Udayana Denpasar. No. 4.Vol. 1.
http://www.udayana.com. Diakses
tanggal 21 Desember 2015.

WHO. 2014. Diarrhoea : The handbook


of psychological assessment.
http://www.who.com/2014. Diakses
tanggal 20 Desember 2015.

Wulandari. 2012. Hubungan Dukungan


Sosial Keluarga Dengan

687

Anda mungkin juga menyukai