1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : nurhidayahhidayah561@gmail.com
ABSTRAK
678
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
ABSTRACT
Based on data from MOH in 2014, in Indonesia the prevalence of the elderly as much as
20.893 million inhabitants with the number of elderly who have mild to severe depression
by 32%. This study was to determine the relationship of family support in the prevention of
depression in elderly Posyandu Elderly Post Heroine. The study design using correlation
analytic design with cross sectional approach. The population in this study were 34 elderly
and families with the sample using purposive sampling means sampling is done is adjusted
based on the specified criteria. Data collection techniques used were questionnaires. Data
analysis method used is the Spearman rank correlation by using SPSS. Research shows the
majority of 55.9% of families simply provide support to the elderly in the prevention of
depression and half of the 50.0% of elderly experiencing depression prevention enough,
while the results obtained Spearman rank p value = 0,001 <0,050 so it can be concluded
that there is a significant relationship between family support to the prevention of
depression in elderly Posyandu elderly Heroine. Suggested for families need to provide
support and material sufficient motivation to the elderly so as to reduce the burden of mind
experienced by the elderly.
679
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
harga diri dan kepercayaan diri, yang dukungan instrumental dan dukungan
akhirnya menimbulkan depresi. Depresi informasional.
sangat rentan terjadi pada lanjut usia Dukungan dari keluarga merupakan
karena faktor kehilangan, penurunan unsur terpenting dalam membantu lansia
kesehatan fisik dan kurangnya dukungan menyelesaikan masalah, dukungan dapat
dari keluarga (Kristyaningsih, 2011). diberikan kepada lansia dalam bentuk
Kurangnya dukungan keluarga kepada memberikan semangat, motivasi dan
lanjut usia, akan mempengaruhi koping dorongan agar lansia dapat menerima
pada lansia tidak adekuat. Koping yang kondisi tubuh dan kemampuannya
tidak adekuat dalam mengahadapi (Chandra, 2013). Dukungan ini dapat
masalah, akan menyebabkan krisis yang membangun lansia untuk merasa bangga
bertumpuk dan berkepanjangan yang pada dirinya sendiri, merasa mampu dan
akhirnya dapat menimbulkan depresi. merasa dihargai keluarga. Dukungan
Lansia yang memiliki gejala keluarga pada lansia dapat dilakukan
depresi dapat diketahui dari perasaan dengan cara keluarga memberikan
sedih, khawatir atau perasaan kosong, perhatian kepada lansia seperti
cepat marah dan tidak dapat istirahat mengingatkan jadwal makan dan
yang dialami lansia (Muttaqin, 2008). memberikan pujian kepada lansia ketika
Lansia yangmengalami depresi sering mampu melaksanakan tugas rumah
merasa dirinya tidak berharga, merasa dengan baik, keluarga bersedia
bersalah, tidak mampu memusatkan memberikan bantuan finansial kepada
pikirannya dan tidak dapat membuat lansia ketika mengalami sakit dan
keputusan. Adapun cara pencegahan keluarga mampu menjadi pendengar yang
depresi pada lansia seperti lansia harus baik ketika lansia mengutarakan masalah
sering berfikir positif dengan pasrah yang di hadapinya.
dengan keadaan, sering melakukan Lansia yangmenerima dukungan
kontak sosial, melakukan aktivitas untuk keluargaakan memunculkan pikiran
menghilang bosan berupa melihat televisi positif dan akan merangsang medulla
dan mendengar radio, serta adanya spinalis, sistem limbik dan korteks
dukungan keluarga dalam memberi serebri pada bagian otak yang berfungsi
perhatian sebagai teman diskusi sebagai tempat pengaturan pikiran dan
(Imaculata, 2015). Pencegahan depresi emosiakan mengeluarkan hormon
bagi lansia dapat dilakukan dari dopamine, serotonin, enkafalin dan beta-
dukungan keluarga seperti memberi endorfrin yang berfungsi sebagai
motivasi kepada lansia sehingga mampu pergerakan, emosional, perasaan,
mengurangi beban psikologi lansia. koordinasi, penilaian dan perasaan
Dukungan tersebut dapat berupa bahagia sehingga dapat menurunkan
680
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
681
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
682
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
683
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
684
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
685
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
686
Nursing News Hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan
Volume 2, Nomor 2, 2017 depresi pada lansia di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) Lansia “Srikandi”
687