JURUSAN KEPERAWATAN
TA 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL TAK
OLEH :
1. Annisyah, S.Tr.Kep P0 5120314005
2. Dika Permata Sari, S.Tr.Kep P0 5120314004
3. Friska Permata Sari, S.Tr.Kep P0 5120314012
4. Faulo Rozie, S.Tr. P0 5120314003
5. Giina Dwi Anggraini P0 5120314002
6. Raditio Bismo Prabowo P0 5120314009
7. Renty Fetrriani P0 5120314007
PEMBIMBING PENDIDIKAN
B. Topik
2. Tujuan Khusus
a. Lansia mampu memberi respons terhadap musik yang didengar.
b. Lansia mampu memberi respons terhadap gambar yang di tunjukkan.
c. Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan
musik dan tebak gambar.
d. Lansia mampu melatih kemampuan mengingat.
D. Landasan Teori
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan adalah proses sepanjang hidup,
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
pertumbuhan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua.
Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikilogis.
Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran dimana salah satunya
seperti pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk. Penurunan
sensori-persepsi dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang mana salah satunya bisa
berakibat depresi. Dimana seperti kita ketahui gangguan sensori persepsi
seperti penglihatan kurang jelas, pendengaran kurang jelas, dan persepsi
mereka dalam menilai dirinya sendiri yang kurang baik. Biasanya mereka
akan beranggapan merasa tidak berguna dan gampang putus asa, sampai
menyebutkan kata mati. Sebaliknya dengan mereka yang mempunyai
penglihatan kurang jelas dan pendengaran kurang jelas juga memicu klien
untuk depresi, yang mana mereka merasa dengan kondisi mereka yang seperti
sekarang selalu merepotkan orang lain dan tidak berguna dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Jadi secara teori depresi merupakan perasaan sedih,
ketidakberdayaan, dan pesimis, yang berhubungan dengan suatu penderitaanm
dapat berupa serangan yang ditujukan kepada diri sendiri atau perasaan marah
yang dalam. Gejala yang terjadi umumnya : pandangan kosong, kurang atau
hilangnya perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan, inisiatif menurun,
ketidakmampuan berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan,
mengeluh tidak enak badan, dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah
sepanjang waktu, dan mungkin susah tidur di malam hari.
Terapi disini diartikan sebagai suatu aktifitas yang digunakan di dalam
kelompok seperti membaca puisi, seni, musik, menari dan literature. Aktivitas
disini diartikan sebagai stimulus dan persepsi. Stimulus yang disediakan : baca
artikel/majalah, buku/puisi, menonton acara TV (inimerupakan stimulus yang
disediakan) : stimulus dari pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses
persepsi lansia yang maladaptif atau destruktif, misalnya kemarahan,
kebencian, putus hubungan, pandangan negatif pada orang,dan halusinasi.
Kemudian dilatih persepsi lansia terhadap stimulus.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama
(Stuartdan Laraia, 2001). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya
berhubungan dengan orang lain serta mengubah prilaku yang obstruktif dan
maladaptif. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan
saling membantu satu sama lainnya untuk menemukan cara menyelesaikan
masalah.
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika lansia ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.
Fokus dari terapi kelompok adalah membuat perubahan sadar diri,
peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan.
Dengan TAK itu sendiri memerlukan psikoterapi dengan sejumlah pasien
dengan waktu yang sama , manfaat terapi aktivitas kelompok adalah agar
lansia dapat kembali belajar bagaimana cara bersosialisasi karena kelompok
ini berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan membantu satu sama
lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya.
E. Lansia
1. Kriteria
- Lansia yang berada di Wisma bougenvile dan flamboyan.
2. Proses seleksi
- Lansia yang termasuk dalam katagori lansia mandiri dan lansia dengan
alat bantu (kursi roda)
3. Pengorganisasian
a. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 05 February 2020
Waktu : 10.00 – 10.45 WIB
Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
Tempat : Ruang flamboyan.
Jumlah klien : 7 orang
b. Tim Terapis
1) Leader : Annisyah
Uraian tugas :
a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Memimpin jalannya terapi kelompok
c) Memimpin diskusi
2) Co-leader : Dika Permata Sari
Uraian tugas :
a) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c) Membantu memimpin jalannya kegiatan
d) Menggantikan leader jika terhalang tugas
3) Observer : Gina Dwi Anggraini
Uraian tugas :
a) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
b) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
4) Fasilitator : 1. Faulo Rozie
2. Friska Permata Sari
3. Raditio Bismo Prabowo
4. Renty Fetriani
Uraian tugas :
a) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah
kegiatan
c) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
d) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
c. Setting tempat
L Co.L
P
Ob
P
F1
F4
p
F2 F3
KET:
p
: Pasien
L : Leader
co.L
: co leader
Ob : observer
F : fasilitator
P : pembimbing
d. Metode dan Media
1) Metode
a) Diskusi dan tanya jawab
b) Bermain peran/ simulasi
2) Media
a) Papan nama
b) Kursi
c) Alat tulis : kertas, pena,
d) Speaker
e) laptop
f) Tikar
g) Kertas bergambar
e. Proses Pelaksanaan
1) Persiapan
Memilih klien sesuai dengan indikasi
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
Salam terapeutik
Salam dari leader kepada klien
Perkenalkan nama dan panggilan leader (pakai papan nama)
Menanyuakan nama dan panggilan semua klien (beri papan
nama)
Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak
leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu TAK Tebak Gambar dan Mendengar Musik
Leader menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin pada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a) Terapis mengajak lansia untuk saling memperkenalkan diri (nama,
dan nama panggilan) dimulai secara berurutan searah jarum jam.
b) Setiap lansia selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak
semua lansia untuk bertepuk tangan.
c) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, lansia boleh tepuk
tangan atau boleh menari sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu
selesai lansia akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan
perasaan lansia setelah mendengar lagu.
d) Terapis memutar lagu, lansia mendengar, boleh berjoget atau
tepuk tangan (kira-kira 15 menit).
e) Terapis menunjukkan gabar dan meminta lansia mengingat posisi
gambar, kemudian membalikkan gambar dan meminta lansia
menunjuukan letak gambar dengan menunjuk posisi gambar yang
telah dibalik.
f) Fasilitator memberikan petunjuk dan meminta lansiamenebak
gambar yang telah dipilih oleh leader.
g) Mengobservasi respons lansia terhadap musik dan gammbar
secara bergiliran, lansia diminta menceritakan/mengungkapkan
perasaannya selama dirawat/pengalaman hidup. Sampai semua
lansia mendapatkan giliran.
h) Terapis memberikan pujian, setiap lansia selesai menceritakan
perasaannya, dan mengajak lansia bertepuk tangan.
i) Terapis dan lansia bernyanyi bersama.
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok dan
lansia
b) Rencana Tindak lanjut
- Terapis meminta lansia untuk mengulang hal yang sama
dengan salah satu teman yang berada di Wisma Cempaka,
menganjurkan klien untuk mendengarkan musik yang disukai
dan bermakna dalam kehidupannya.
c) Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada
lansia untuk melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di Panti
Sosial Tresna Werdha.
5) Evaluasi dan Dokumentasi
Untuk tiap lansia, semua aspek di nilai dengan memberi tanda √ (check
list) jika ditemukan pada lansia atau tanda “X” jika tidak ditemukan
kemampuan yang ditemukan. Jika mendapatkan nilai > 2 berarti lansia
aktif, jika nilai ≤ 2 berarti lansia tidak aktif.