0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
128 tayangan4 halaman
Dokumen ini memberikan panduan standar operasional prosedur terapi inhalasi sederhana untuk mengatasi inflamasi saluran pernafasan bagian atas dengan cara menghirup uap obat-obatan aromaterapi. Prosedurnya meliputi persiapan pasien dan lingkungan, alat dan bahan, cara melakukan inhalasi, evaluasi hasil, serta dokumentasi kegiatan. Terapi inhalasi sederhana ini bertujuan untuk meringankan gejala sesak nafas dan melegakan saluran
Dokumen ini memberikan panduan standar operasional prosedur terapi inhalasi sederhana untuk mengatasi inflamasi saluran pernafasan bagian atas dengan cara menghirup uap obat-obatan aromaterapi. Prosedurnya meliputi persiapan pasien dan lingkungan, alat dan bahan, cara melakukan inhalasi, evaluasi hasil, serta dokumentasi kegiatan. Terapi inhalasi sederhana ini bertujuan untuk meringankan gejala sesak nafas dan melegakan saluran
Dokumen ini memberikan panduan standar operasional prosedur terapi inhalasi sederhana untuk mengatasi inflamasi saluran pernafasan bagian atas dengan cara menghirup uap obat-obatan aromaterapi. Prosedurnya meliputi persiapan pasien dan lingkungan, alat dan bahan, cara melakukan inhalasi, evaluasi hasil, serta dokumentasi kegiatan. Terapi inhalasi sederhana ini bertujuan untuk meringankan gejala sesak nafas dan melegakan saluran
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG 2020 Standar Operasional Prosedur (SOP) Terapi Inhalasi Sederhana JUDUL SOP TERAPI INHALASI SEDERHANA PROSEDUR PENJELASAN
1 PENGERTIAN Pemberian obat atau zat pelega tenggorokan melalui jalan
pernafasan dengan cara menghirup uap. 2 TUJUAN a. Mengatasi/mengobati inflamasi jalan nafas bagian atas. b. Melonggarkan bagian nafas. c. Merangsang kerja pernafasan. d. Mencegah kekeringan pada selaput lendir pernafasan bagian atas.
3 INDIKASI Terapi ini dilakukan pada klien yang mengalami kesulitan
bernafas seperti Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM) dan asma bronkhial. 4 KONTRAINDIKASI - PERSIAPAN a. Ruangan yang tenang. LINGKUNGAN b. Ruangan bersih, cukup ventilasi dan pencahayaan.
5 PERSIAPAN PASIEN a. Klien diberitahu tindakan yang akan dilakukan.
b. Klien dalam posisi duduk.
6 PERSIAPAN ALAT a. Baskom ukuran sedang.
DAN BAHAN b. Obat-obatan aromaterapi seperti minyak kayu putih. c. Air panas 250 ml. d. Handuk Besar / Kertas berbentuk corong. 7 CARA KERJA a. Klien diberitahu dan dianjurkan duduk. b. Bahu diberi handuk supaya tidak kedinginan. c. Jika tidak ada handuk, gunakan kertas yang telah dibentuk seperti corong, kemudian arahkan corong tersebut hanya pada mulut dan hidung klien saat menghirup uap. d. Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat. e. Kom berisi air panas yang telah dicampur obat pelega nafas diletakkan di atas meja, kepala klien ditutup dengan handuk atau kertas corong agar uap tidak keluar. f. Anjurkan klien menarik nafas, mata tertutup sambil menghirup uap air panas tersebut selama 5-10 menit atau sampai pasien sudah merasa lega dengan pernafasannya. g. Lakukan tindakan tersebut sampai 5-10 menit, dan bisa dilakukan dua kali sehari. h. Setelah selesai, alat-alat dibereskan.
8 HASIL a. Evaluasi respon pasien
Respon verbal: klien mengatakan pernafasannya tidak sesak. Respon non verbal: klien tidak terlihat kesulitan. bernafas, frekuensi nafas dalam batas normal, ekspresi wajah segar. b. Beri reinforcement positif. c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya. d. Mengakhiri kegiatan dengan baik.
9 DOKUMENTASI 1. Catat kegiatan yang telah dilakukan.
2. Catat hasil pengkajian;keluhan pasien, dan respon klien setelah tindakan. 3. Dokumentasi evaluasi tindakan. 4. Tanda tangan dan nama.