Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TERAPI INHALASI SEDERHANA

DISUSUN OLEH :
ALFIAH NURJANAH
4006190002

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG
2020
Standar Operasional Prosedur (SOP) Terapi Inhalasi Sederhana
JUDUL SOP
TERAPI INHALASI SEDERHANA
PROSEDUR PENJELASAN

1 PENGERTIAN Pemberian obat atau zat pelega tenggorokan melalui jalan


pernafasan dengan cara menghirup uap.
2 TUJUAN a. Mengatasi/mengobati inflamasi jalan nafas bagian atas.
b. Melonggarkan bagian nafas.
c. Merangsang kerja pernafasan.
d. Mencegah kekeringan pada selaput lendir pernafasan
bagian atas.

3 INDIKASI Terapi ini dilakukan pada klien yang mengalami kesulitan


bernafas seperti Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM)
dan asma bronkhial.
4 KONTRAINDIKASI -
PERSIAPAN a. Ruangan yang tenang.
LINGKUNGAN b. Ruangan bersih, cukup ventilasi dan pencahayaan.

5 PERSIAPAN PASIEN a. Klien diberitahu tindakan yang akan dilakukan.


b. Klien dalam posisi duduk.

6 PERSIAPAN ALAT a. Baskom ukuran sedang.


DAN BAHAN b. Obat-obatan aromaterapi seperti minyak kayu putih.
c.  Air panas 250 ml.
d. Handuk Besar / Kertas berbentuk corong.
7 CARA KERJA a. Klien diberitahu dan dianjurkan duduk.
b. Bahu diberi handuk supaya tidak kedinginan.
c. Jika tidak ada handuk, gunakan kertas yang telah dibentuk
seperti corong, kemudian arahkan corong tersebut hanya
pada mulut dan hidung klien saat menghirup uap.
d. Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam
baskom dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih
untuk 250 ml (1 gelas) air hangat.
e. Kom berisi air panas yang telah dicampur obat pelega
nafas diletakkan di atas meja, kepala klien ditutup dengan
handuk atau kertas corong agar uap tidak keluar.
f. Anjurkan klien menarik nafas, mata tertutup sambil
menghirup uap air panas tersebut selama 5-10 menit atau
sampai pasien sudah merasa lega dengan pernafasannya.
g. Lakukan tindakan tersebut sampai 5-10 menit, dan bisa
dilakukan dua kali sehari.
h. Setelah selesai, alat-alat dibereskan.

8 HASIL a. Evaluasi respon pasien


Respon verbal: klien mengatakan pernafasannya tidak
sesak.
Respon non verbal: klien tidak terlihat kesulitan. bernafas,
frekuensi nafas dalam batas normal, ekspresi wajah segar.
b. Beri reinforcement positif.
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya.
d. Mengakhiri kegiatan dengan baik.

9 DOKUMENTASI 1. Catat kegiatan yang telah dilakukan.


2. Catat hasil pengkajian;keluhan pasien, dan respon klien
setelah tindakan.
3. Dokumentasi evaluasi tindakan.
4. Tanda tangan dan nama.

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai