Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah :Resiko kambuh ulang Penyakit


PokokBahasan : Asma
Sub PokokBahasan : Inhalasi Sederhana
Sasaran : Lansia Laki-laki
Waktu : 20menit
Tanggal : 31 Januari 2018
Tempat : wisma anggrek
Pelaksana : kelompok 1
1. Haris Fadillah
2. Abdi Saputra
3. Agung Dwi P.
4. Jhony Herlambang
5. Fitria Amilia Santi
6. Zakiah Ulfah
7. Nadya Triastika L.D

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu melakukan terap
iinhalasi sederhana.

II. TujuanInstruksionalKhusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Lansia dapat mengulang pengertian inhalasi sederhana tanpa melihat
materi dengan benar (C1).
2. Lansia dapat menyebutkan tujuan dari terap iinhalasi sederhana tanpa
melihat materi dengan benar (C4).
3. Lansia dapat mendemonstrasikan terapi inhalasi sederhana tanpa melihat
materi dengan baik dan benar (P3).

III. MateriPenyuluhan
a. Pengertian inhalasi sederhana
b. Tujuan terapi inhalasi sederhana
c. Demonstrasi langkah-langkah terapi inhalasi sederhana
IV. KegiatanBelajarMengajar
1) Metode : Diskusi dan demonstrasi
2) Langkah – langkah kegiatan :
No Kegiatan Waktu
1. Prapembelajaran
a. Mempersiapkan materi, media dan
tempat 2 menit
b. Memberi salam dan perkenalan
c. Kontrak waktu
2. Membuka pembelajaran
a. Menjelaskan pokok bahasan yang akan
disampaikan
2 menit
b. Menjelaskantujuan
c. Apersepsi

3. Inti pembelajaran
a. Penyuluh menyampaikan materi
b. Sasaran menyimak materi
c. Sasaran mengajukan pertanyaan 10 menit
d. Penyuluh menjawab pertanyaan
e. Penyuluh menyimpulkan jawaban
f. Penyuluh menyampaikan demonstrasi
4. Penutup
a. Evaluasi
b. Sasaran melakukan redemonstrasi
6 menit
c. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan
materi
d. Memberi salam

V. Media Dan Sumber


1. Media : Handuk besar, kertas berbentuk corong, air
panas,
Minyak kayu putih, dan wadah atau kombesar.
2. Sumber : Ariani, Ni Putu. 2007. Terapi Modalitas
Keperawatan.
Depok :Universitas Indonesia
VI. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Jenistes : Pertanyaan secara lisan dan redemonstrasi
3. Butirsoal : 3 soal
Lisan: a. Pengertian inhalasi sederhana
b. Tujuan terapi inhalasi sederhana bagi penderita
asma
Demonstrasi: Meredemonstrasikan terapi inhalasi sederhana bagi
penderita asma
Lampiran
INHALASI SEDERHANA

A. PENDAHULUAN

Dasar teknik inhalasi yang berlaku sekarang sebenarnya sudah ada


sejak zaman Yunani, yaitu dengan menggunakan uap ramu-ramuan yang
dihirup. Hingga kini pun masih ada yang menggunakan cara inhalasi
tradisional untuk meringankan gejala batuk pilek, yakni dengan menghirup
uap dari sebaskom air panas yang dicampur dengan beberapa tetes minyak
penghangat. Namun, cara tradisional ini tetap tidak bisa menggantikan
inhalasi dengan nebulizer. "Efek inhalasi tradisional sekadar melonggarkan
pernapasan tapi tidak berfungsi mengeluarkan lendir karena bahan-bahan
seperti minyak kayu putih tidak mengandung zat penghancur lendir.
Sedangkan obat-obatan yang dimasukkan dalam nebulizer dapat berfungsi
melonggarkan pernapasan sekaligus mengencerkan lendir agar mudah
dikeluarkan."

B. PENGERTIAN

Inhalasi menurut Muljono Wirjodiardjo, M.D.,Ph.D merupakan


bagian dari fisioterapi paru-paru (chest physiotherapy). Tepatnya, cara
pengobatan dengan memberi obat (sejenis aerosol) dalam bentuk uap
secara langsung pada alat pernapasan menuju paru-paru.

Berikut beberapa macam terapi inhalasi:


 Metered Dose Inhaler (MDI)
 Dry Powder Inhaler (DPI)
 Nebulizer
 Inhalasi sederhana/tradisional
Inhalasi sederhana yaitu memberikan obat dengan cara dihirup
dalam bentuk uap ke dalam saluran pernafasan yang dilakukan dengan
bahan dan cara yang sederhana serta dapat dilakukan dalam lingkungan
keluarga.
Terapi ini lebih efektif ketimbang obat oral/minum seperti tablet
atau sirup. obat oral akan melalui berbagai orgab dulu seperti ke lambung,
ginjal, atau jantung sebelum sampai ke sasarannya, yakni paru-paru.
Sehingga ketika sampai paru-paru, obatnya relatif tinggal sedikit.
Sedangkan dengan inhalasi, obat akan bekerja cepat dan langsung. Selain
itu dosis obat pada terapi inhalasi sangat kecil dan tidak memiliki efek
samping ke bagian tubuh lain.

C. TUJUAN UTAMA
Membuat pernapasan yang terganggu akibat adanya lendir atau tengah
mengalami sesak napas menjadi kembali normal

D. INDIKASI

 Asma akibat Bersihan jalan nafas tidak efektif


 Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam dan lamanya belum lebih dari
3 hari).

E. ALAT DAN BAHAN

 Ruangan tertutup
 Baskom ukuran sedang
 Obat-obatan aromatherapi seperti minyak kayu putih
 Air panas

F. CARA KERJA

 Persiapkan alat dan bahan


 Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan
perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air
hangat.
 Tempatkan pasien dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya
uap tidak tercampur denga udara bebas.
 Hirup uap dari campuran tersebut selama  5-10 menit atau pasien
sudah merasa lega dengan pernafasannya.

G. KEUNTUNGAN THERAPI INHALASI SEDERHANA

Keuntungan dari Inhalasi sederhana anatar lain:

 Lebih mudah untuk dilakukan


 Biaya lebih terjangkau

H. KEKURANGAN THERAPI INHALASI SEDERHANA

Selain keuntungan, therapi sederhana juga memiliki kekurangan antara


lain yaitu:

 Kurang efektif di berikan pada balita karena uap air panas dan bau minyak
penghangatnya terlalu kuat. Belum lagi risiko kecelakaan terkena
tumpahan air panas.
LampiranStandarOperasionalProsedur (SOP) TerapiInhalasiSederhana

JUDUL SOP:
TERAPI INHALASI SEDERHANA
PROSEDUR PENJELASAN

1 PENGERTIAN Pemberian obat atau zat pelega tenggorokan melalui


jalan pernafasan dengan cara menghirup uap.
2 TUJUAN a. Mengatasi/mengobatiinflamasijalannafasbagianatas
b. Melonggarkan bagian nafas
c. Merangsang kerja pernafasan
d. Mencegah kekeringan pada selaput lender
pernafasan bagian atas

3 INDIKASI Terapi ini dilakukan pada klien yang mengalami


kesulitan bernafas seperti Penyakit Paru Obstruksi
Menahun (PPOM) dan asma bronkhial.

4 KONTRAINDIKASI -
PERSIAPAN a. Ruangan yang tenang
LINGKUNGAN b. Ruangan bersih, cukup ventilasi dan pencahayaan

5 PERSIAPAN a. Klien diberitahu tindakan yang akan dilakukan


PASIEN b. Kliendalam posisi duduk

6 PERSIAPAN ALAT a. Komberisi air panas


b. Obat pelega napas yang diperlukan seperti aerosol,
minyak kayu putih, dan lain-lain
c. Handuk besar atau kertas corong
7 CARA KERJA a. Klien diberitahu dan dianjurkan duduk
b. Bahu diberihanduk supaya tidak kedinginan
c. Komberisi air panas yang telah dicampur obat
pelega nafas diletakkan di atasmeja, kepala klien
ditutup dengan handuk agar uap tidak keluar.
d. Anjurkan klien menarik nafas, mata tertutup sambil
menghirupuap air panas tersebut selama 2 menit.
e. Jika tidak ada handuk, gunakan kertas yang telah
dibentuk seperti corong, kemudian arah kancorong
tersebut hanya pada mulut dan hidung klien saat
menghirup uap
f. Lakukan tindakan tersebut sampai 10-15 menit, dua
kali sehari
g. Setelah selesai, alat-alat dibereskan

8 HASIL a. Evaluasi respon pasien


Respon verbal: klien mengatakan pernafasannya
tidak sesak
Respon non verbal: klien tidak terlihat kesulitan
bernafas, frekuensi nafas dalam batas normal,
ekspresi wajah segar.

b. Berireinforcement positif
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
d. Mengakhiri kegiatan dengan baik
9 DOKUMENTASI 1. Catatkegiatan yang telah dilakukan dalam catatan
keperawatan
2. Catat hasil pengkajian; keluhan pasien, dan respon
klien setelah tindakan
3. Dokumentasi evaluasi tindakan: SOAP
4. Tanda tangan dan nama perawat
SATUAN ACARA PENYULUHAN DENGAN JUDUL RESIKO KAMBUH
BERULANG PADA LANSIA DI PANTI WERDHA
KOTA BANJAR BARU PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Haris Fadillah
Agung dwi .P
Abdi Saputra
Fitria AmalliaSanti
Zakiah ulfah
Jony Herlambang
Nandy Tristatika LD

Anda mungkin juga menyukai