Anda di halaman 1dari 5

Intervensi

No Diagnosa Keperawatan Perencanaan


Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidak mampuan Tupan 1. Monitor perubahan oksigen 1. Merupakan indikasi
mempertahankan ventilasi Dalam waktu 1 minggu dan ventilasi, perubahan AGD, perubahan status kesehatan
spontan berhubungan ventilasi spontan dapat pulse oxymetri dan volum pasien
dengan kelelahan otot dilakukan. tidal. 2. Mengurangi sekret berlebih
pernapasan. Tupen 2. Lakukan suctioning sesuai dijalan nafas
Dalam waktu 3x24 jam kebutuhan 3. Menyeimbangkan kondisi
pasien dapat melakukan 3. Kolaborasi dengan dokter pasien
percobaan napas spontan untuk meningkatkan sedasi 4. Untuk mengkaji
Dengan kriteria: jika agitasi mengganggu kemampuan klien untuk
1. Mempertahankan ventilasi melakukan nafas spontan.
AGD dalam batas 4. Kaji status respirasi , segera 5. Jika simtomatik lepaskan
normal merespon apabila ada klien dari ventilator dan
2. Saturasi oksigen perubahan. berikan ventilasi manual.
dalam batas 5. Kaji toleransi terhadap 6. Pengembangan cuff dengan
normal bantuan nafas dan monitor jumlah minimal udara
3. Mempertahankan adanya pergerakan nafas yang diperlukan untuk mencegah
airway tidak sinkron, melaporkan kebocoran udara disekitar
4. Terbebas dari apabila adanya sesak nafas. cuff dan menjaga tidal
dipsneu 6. Monitor cuff presure dari ETT. volum

2 Ketidak efektifan pola nafas Tupan : 1. Lakukan pemeriksaan 1. Diteksi dini adanya
berhubungan dengan Setelah dilakukan ventilator tiap 1 - 2 jam. kelainan atau gangguan
kelelahan otot pernafasan tindakan perawatan 2. Evaluasi semua alarm dan fungsi ventilator.
selama 3 x 24 jam, tentukan penyebabnya. 2. Bunyi alarm menunjukan
diharapkan pola nafas 3. Pertahankan alat resusitasi adanya gangguan Fungsi
pasien efektif manual (bag & mask) pada ventilator.
Tupen : posisi tempat tidur sepanjang 3. Memudahkan melakukan
waktu. pertolongan bila
Setelah dilakukan 4. Monitor selang / cubbing sewaktu/waktu ada
tindakan perawatan ventilator dari terlepas , gangguan fungsi ventilator.
selama 1 x 24 jam, terlipat, bocor atau tersumbat. 4. Mencegah berkurangnya
diharapkan pola nafas 5. Evaluasi tekanan atau aliran udara napas.
pasien efektif dengan kebocoran balon cuff. 5. Mencegah berkurangnya
kriteria hasil : 6. Masukan penahan gigi (pada aliran udara napas.
1. Napas sesuai pemasangat ETT lewat oral) 6. Mencegah tergigitnya
dengan irama 7. Amankan selang ETT dengan selang ETT
ventilator. fiksasi yang baik. 7. Mencegah terlepas /
2. Volume napas 8. Monitor suara dan pergerakan tercabutnya selang ETT.
adekuat. dada secara teratur. 8. Evaluasi keefektifan jalan
3. Alarm tidak 9. Posisikan pasien untuk napas.
berbunyi. memaksimalkan ventilasi 9. Untuk memaksimalkan
4. Menujukkan 10. Lakukan sucion secara berkala ventilasi
jalan nafas paten, 11. Auskultasi suara nafas, catat 10. Untuk mengeluarkan secret
frekuensi nafas adanya suara tambahan 11. Untuk mengetahui adanya
normal,tidak ada 12. Atur intake dan out put cairan. suara nafas tambahan
suara nafas 12. Untuk mengoptimalkan
tambahan keseimbangan.

3 Bersihan jalan nafas tidak Tupan: 1. Auskultasi bunyi napas tiap 2- 1. Mengevaluasi keefetifan
efektif berhubungan dengan Setelah dilakukan 4 jam dan kalau diperlukan. jalan napas.
akumulasi sekret tindakan perawatan 2. Lakukan pengisapan bila 2. Aspirasi lama dapat
selama 3 x 24 jam, terdengar ronchi dengan cara: menimbulkan hipoksia,
diharapkan jalan nafas masukan kateter kedalam karena tindakan pengisapan
dapat adekuat. selang ET dalam keadaan akan mengeluarkan sekret
Tupen : tidak mengisap (ditekuk), dan O2.
Setelah dilakukan lama pengisapan tidak lebih 3. Dengan mengertinya tujuan
tindakan perawatan dari 10 detik. tindakan yang akan
selama 1x 24 jam, 3. jelaskan pada pasien tentang dilakukan pasien bisa
diharapkan jalan nafas tujuan dari tindakan berpartisipasi aktif.
dapat adekuat. pengisapan.
4. Lakukan pengisapan dengan 4. Menjamin keefektifan jalan
Kriteria hasil: berkala sampai suara napas napas.
1. Bunyi napas bersih. 5. Membantu mengencerkan
terdengar bersih. 5. Pertahankan suhu humidifer skret.
2. Ronchi tidak tetap hangat (35 - 37,8 o C 6. Mencegah sekresi menjadi
terdengar. 6. Monitor statur hidrasi pasien kental.
3. Tracheal tube 7. Berikan obat mukolitik sesuai 7. Mengencerkan sekret.
bebas sumbatan. indikasi / program. 8. Menentukan lokasi
8. Kaji suara napas sebelum dan penumpukan sekret,
sesudah melakukan tindakan mengevaluasi kebersihan
pengisapan. tindakan
9. Observasi tanda-tanda vital 9. Deteksi dini adanya
sebelum dan sesudah perubahan yang drastis
melakukan tindakan.
4 Hambatan mobilitas fisik Tupan: 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Mengetahui perkembangan
berhubungan dengan 2. Kaji tingkat kesadaran pasien pasien
Setelah dilakukan
penurunan tonus otot. 3. Sokong ektremitas dalam 2. Memonitor sejauh mana
tindakan keperawatan posisi fungsionalnya dan pasien dapat diajak
pertahankan posisi kepala kerjasama.
selama 3x24 jam,
netral. 3. Mempertahankan mobilitas
diharapkan kebutuhan 4. Bantu ADL pasien kepala
5. Kaji secara teratur fungsi 4. Mengurangi kebutuhan
mobilitas fisik terpenuhi
motorik mobilitas
Tupen : 6. Kolaborasi dengan ahli 5. Mengetahui perkembangan
fisiotherapi. fungsi gerak
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam,
diharapkan mobilitas
fisik terpenuhi .
Dengan kriteria hasil :
1. Klien mengalami
peningkat dalam
aktivitas fisik
2. Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas
3. Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah.

5 Resiko infeksi berhubungan Tupan: 1. Evaluasi warna, jumlah, 1. Indikator untuk menilai
dengan pemasangan alat Setelah dilakukan konsistensi dan bauh sputum adanya infeksi jalan napas.
medis . tindakan keperawatan setiap kali pengisapan. 2. Mengantisifasi pemasangan
selama 3 x 24 jam, tidak 2. Monitor pemasangan kateter, alat yang terlalu lama.
terjadi adanya infeksi infus, ETT sesuai 3. Mengurangi resiko infeksi
Tupen : penangganan infeksi silang.
3. Lakukan hand hygiene setiap 4. Menentukan jenis kuman
Setelah dilakukan melakukan tindakan dan sensitifitasnya terhadap
tindakan keperawatan 4. Lakukan pemeriksaan kultur antibiotik.
selama 1 x 24 jam tidak sputum dan test sensitifitas 5. Mencegah infeksi
terjadi infeksi saluran sesuai indikasi. nosokomial.
napas
Kriteria hasil:
1. Suhu tubuh 5. Pertahanakan teknik aseptik 6. Lingkungan kotor
normal (36 - 37,5 pada saat melakukan merupakan media
C) pengisapan (succion) pertumbuhan kuman.
2. Warna sputum 6. Jaga kebersihan lingkungan 7. Lingkungan kotor
jernih. pasien. merupakan media
3. Kultur sputum pertumbuhan kuman.
negatif. 7. Lakukan pembersihan mulut, 8. Menjamin selang ventilator
hidung dan rongga faring tetap bersih dan steril.
setiap shitf. 9. Diteksi dini penyebab
8. Ganti selang / tubing infeksi
ventilator 24 - 72 jam. 10. Antibiotika bersifat
9. Monitor tanda-tanda vital baktericide.
yang menunjukan adanya
infeksi.
10. Berikan antibiotika sesuai
program dokter.

Anda mungkin juga menyukai