Anda di halaman 1dari 3

TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK KEPADA LANSIA

* Bayu Dwisetyo
*Dosen Program Studi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Ners
Universitas Muhammadiyah Manado
E-Mail :
ABSTRAK
Latar Belakang Kesehatan lansia perlu diperhatikan secara bio, psiko, sosio dan spiritual, dikarenakan
lansia akan mengalami perubahan secara biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Lansia didefinisikan
sebagai individu dengan usia lebih dari 65 tahun ataupun lebih (Wijoyo & Daulima, 2020). Dalam terapi
kelompok, setiap individu diharapkan dapat bersosialisi dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan
sehingga ada peluang untuk meningkatnya altruisme, empati, merasa berguna dengan membantu orang
lain, secara khusus pada lansia, mereka akan merasa terhubung dan berguna bagi masyarakat serta dapat
menemukan kembali makna kehidupan mereka (Tavares & Barbosa, 2018). Tingkat keparahannya yang
akan memengaruhi kemampuan fungsional dan kesejahteraan seorang lansia. Perubahan psikososial erat
kaitannya dengan keterbatasan produktivitas kerjanya Tujuan diberikannya terapi ini adalah untuk
mempertahankan homeostatis pada disfungsi perasaan, pikiran dan perilaku, membantu mengatasi stres
emosi, penyakit fisik, kriris tumbuh kembang atau penyesuaian sosial, untuk mengantisipasi dan
mengatasi masalah dengan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anggota kelompok itu sendiri.
Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah TAK Terapeutik pada lansia untuk mengetahui
pengetahuan lansia tentang terapi terapeutik. Hasil Evaluasi dilakukan setelah di berikan penyuluhan
mengenai TAK pada lansia untuk mengetahui tingkat pengetahuan setelah di berikan penyuluhan.
Kesimpulan Pengabdian masyarakat Di Kelurahan Singkil Kota Manado telah terlaksana dengan baik.

Kata Kunci : Terapi Kelompok, Terapeutik, Lansia

ASBTRACT
Introduction The health of the elderly needs to be considered biologically, psychologically, socially and
spiritually, because the elderly will experience changes biologically, psychologically, socially and
spiritually. The elderly are defined as individuals over the age of 65 years or older (Wijoyo &; Daulima,
2020). In group therapy, each individual is expected to socialize with peers who have something in
common so that there are opportunities for increased altruism, empathy, feeling useful by helping others,
especially in the elderly, they will feel connected and useful to society and can rediscover the meaning of
their lives (Tavares &; Barbosa, 2018). Its severity that will affect the functional ability and well-being of
an elderly person. Psychosocial changes are closely related to limited work productivity. The Purpose
The provision of this therapy is to maintain homeostasis in dysfunction of feelings, thoughts and
behaviors, help overcome emotional stress, physical illness, growth and development or social
adjustment, to anticipate and overcome problems by developing the potential possessed by the members
of the group itself. The method what is carried out in this activity is TAK Therapeutic in the elderly to
find out the knowledge of the elderly about therapeutic therapy. The results Evaluation is carried out
after counseling about TAK is given to the elderly to determine the level of knowledge after counseling is
given. The conclusion Community service in Singkil Village, Manado City has been carried out well.
Keywords : Group Therapy, Therapeutic, Elderly
PENDAHULUAN
TUJUAN
Kesehatan merupakan keadaan Tujuan diberikannya terapi ini adalah
sejahtera baik itu secara fisik, mental dan sosial untuk mempertahankan homeostatis pada
secara utuh, dan juga tidak ada penyakit dan hal disfungsi perasaan, pikiran dan perilaku,
ini berlaku untuk semua usia, termasuk pada membantu mengatasi stres emosi, penyakit
lansia. Kesehatan lansia perlu diperhatikan fisik, kriris tumbuh kembang atau penyesuaian
secara bio, psiko, sosio dan spiritual, sosial, untuk mengantisipasi dan mengatasi
dikarenakan lansia akan mengalami perubahan masalah dengan mengembangkan potensi yang
secara biologis, psikologis, sosial dan spiritual. dimiliki oleh anggota kelompok itu sendiri
Lansia didefinisikan sebagai individu dengan
usia lebih dari 65 tahun ataupun lebih (Wijoyo METODE
& Daulima, 2020). Metode yang dilakukan dalam kegiatan
WHO mengatakan bahwa pada tahun ini adalah TAK Terapeutik pada lansia untuk
2020, jumlah populasi orang yang berusia 60 mengetahui pengetahuan lansia tentang terapi
tahun ataupun lebih mencapai 1 miliar orang, terapeutik
mewakili 13,5% dari populasi dunia, dan angka
tersebut lebih besar daripada tahun 1980 (382 HASIL DAN PEMBAHASAN
juta) dan akan melebihi jumlah anak dibawah 5 Evaluasi dilakukan setelah di berikan
tahun ataupun meningkat hampir dua kali lipat penyuluhan mengenai TAK pada lansia untuk
dari 12% hingga 22%. 80% lansia yang tinggal mengetahui tingkat pengetahuan setelah di
di negara dengan penghasilan rendah dan berikan penyuluhan
menengah, dikatakan juga bahwa populasinya Lansia merupakan tahap lanjut dari
akan jauh lebih cepat (WHO, 2018, 2020). Di suatu proses kehidupan yang di tandai dengan
Indonesia sendiri, populasi lansia juga penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
mengalami peningkatan. Tahun 2013 penduduk dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan
yang berusia 60 tahun keatas sebanyak 8.9% yang di tandai oleh kegagalan seseorang untuk
dan diprediksi pada tahun 2050 akan meningkat mempertahankan keseimbangan terhadap
menjadi 21,4% dan semakin meningkat pada kondisi stres fisiologis (Effendi, 2009). Lansia
tahun 2100 menjadi 41% (Kementerian adalag seseorang yang telah berusia >60 tahun
Kesehatan RI, 2016). Pada tahun ini sudah ada dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk
lima provinsi yang memiliki struktur penduduk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
tua dimana penduduk lansianya mencapai 10%, (Ratnawati, 2017).
yaitu DI Yogyakarta (14,5%), Jawa Tengah Kelompok adalah kumpulan individu
(13,36%), Jawa Timur (12,96%), Bali (11,3%) yang mempunyai hubungan antara satu dengan
dan Sulawesi Barat (11,15%) 3(Badan Pusat yang lainnya, saling ketergantungan serta
Statistik, 2019) (Brabenden, Fallon & Smolar, mempunyai norma yang sama. Anggota
2004 dalam Putra, Nashori, & Sulistyarini, kelompok mungkin datang dari berbagai latar
2012). Tujuan diberikannya terapi ini adalah belakang yang harus ditangani sesuai
untuk mempertahankan homeostatis pada keadaannya seperti agresif, takut, kebencian,
disfungsi perasaan, pikiran dan perilaku, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan,
membantu mengatasi stres emosi, penyakit kesukaran dan menarik diri. Semua kondisi ini
fisik, kriris tumbuh kembang atau penyesuaian kakan mempengaruhi dinamika kelompok
sosial, untuk mengantisipasi dan mengatasi dimana anggota kelompok memberi dan
masalah dengan mengembangkan potensi yang menerima umpan balik yang berarti dalam
dimiliki oleh anggota kelompok itu sendiri berbagai interaksi yang terjadi dalam kelompok
(Montgomery 2002; Keliat, 2005 dalam (Stuart, 2011). Tujuan dari kelompok adalah
Universitas Indonesia, 2019). Dalam terapi membantu anggota yang berperilaku destruktif
kelompok, setiap individu diharapkan dapat dalam berhubungan dengan orang lain dan
bersosialisi dengan teman sebaya yang memiliki merubah perilaku maladaptif.
kesamaan sehingga ada peluang untuk
meningkatnya altruisme, empati, merasa KESIMPULAN
berguna dengan membantu orang lain, secara Pengabdian masyarakat Di Kelurahan
khusus pada lansia, mereka akan merasa Singkil Kota Manado telah terlaksana dengan
terhubung dan berguna bagi masyarakat serta baik.
dapat menemukan kembali makna kehidupan
mereka (Tavares & Barbosa, 2018). SARAN
Program kesehatan seperti ini
hendaknya berkeseimbangan baik untuk lansia
dan keluarganya karena semakin bertambah
umur atau sifat acuh dari para lansia akan dapat
membahayakan kesehatan mereka. Selain itu,
anak, saudara dari lansia juga ikut bertanggung
jawab untuk tetap menjaga kesehatan ayah, ibu,
saudaranya dengan pengetahuan yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai