Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION

Vol. 4, No. 1, Maret 2019

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI TOKEN EKONOMI TERHADAP


PENINGKATAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI BALI

(The Influence of Economic Token Therapy On The Improvement Of Personal


Hygiene In Patients With Self-Deficit in Mental Hospital of Bali Province)

Made Martini1, Ari Pertama Watiningsih2


Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
e-mail: mademartini20@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Defisit perawatan diri merupakan suatu keadaan seseorang yang mengalami kelainan dalam
kemampuan untuk dapat melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Kurangnya perawatan diri terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri menurun. Metode token ekonomi merupakan sebuah system reinforcement untuk
perilaku yang dikelola dan diubah, seseorang mesti dihadiahi/diberikan penguatan untuk meningkatkan atau
mengurangi perilaku yang diinginkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada pengaruh terapi token
ekonomi terhadap peningkatan personal hygiene pada pasien dengan defisit perawatan diri di rumah sakit jiwa
provinsi bali . Metode : Desain penelitian adalah pra eksperimental dengan rancangan one group pre-post test
design dengan sampel 33 responden yang dipilih menggunakan teknik nonprobability sampling dengan kriteria
sampel. Pengukuran tingkat personal hygiene dilakukan dengan lembar observasi skala likert.. Penelitian ini
menggunakan uji Paired t-test dengan tarah signifikan α=0,05. Hasil : Didapatkan hasil data nilai rata – rata pre
10,58 dan nilai rata-rata post 13,79. Hasil uji menggunakan uji Paired t-test didapatkan nilai p pre dan post
(0,001) < α (0,05), artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga disimpulkan ada pengaruh pemberian terapi
token ekonomi terhadap peningkatan personal hygiene pada pasien dengan defisit perawatan diri di rumah sakit
jiwa provinsi bali.

Kata kunci: Terapi Token Ekonomi, Personal Hygiene

ABSTRACT

The deficit of self-care is a state of a person who is experiencing abnormalities in the ability to be able to
perform or complete daily activities of life independently. Lack of self-care occurs due to a change of thought
process so that the ability to perform self-care activities decreased. The economic token method is a system of
reinforcement for behaviors that are managed and changed, one must be rewarded / given reinforcement to
increase or decrease the desired behavior. the purpose of this study was to determine the effect of economic token
therapy on improving personal hygiene in patients with self care deficits in provincial mental hospital. Methods:
The research design was pre-experimental with one group pre-post test design with 33 respondents which was
chosen through non-probability sampling technique with sample criteria. Measuring the level of personal
hygiene is done with a likert scale. This study uses a paired t-test with significant α=0,05. Result: obtained the
result of the average pre test 10,58 and post test 13,79. Test result using paired t test pre and post test (0,001)< α
(0,05), this means than H0 is rejected and Ha accepted. So it can be concluded that there is an effect of economic
token therapy on increasing personal hygiene in patients with self-care deficits in bali provincial mental hospital.

Keywords : Economy Token, Personal Hygiene

PENDAHULUAN Kesehatan jiwa merupakan suatu


kondisi dimana seseorang mampu berkembang
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 58
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 4, No. 1, Maret 2019

baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual saat ini adalah 236 juta orang, dengan kategori
sehingga individu mampu menyadari gangguan jiwa ringan 6%, gangguan jiwa berat
kemampuannya sendiri, serta mampu 0,17%, mengalami pasung 14,3%. Gangguan
mengatasi tekanan, mampu bekerja produktif, jiwa berat terbanyak di Yogyakarta, Aceh,
dan dapat memberikan kontribusi bagi Sulawesi Selatan, Bali, dan Jawa Tengah.
komunitasnya (Undang-undang kesehatan jiwa, Sedangkan pada Provinsi Bali, prevalensi
2014). gangguan jiwa berat sebesar 2,3%. Prevalensi
Gangguan jiwa merupakan sindrom gangguan jiwa emosional pada penduduk yang
perilaku atau psikologis yang bermakna secara berumur ≥ 15 tahun di Indonesia sebesar 4,0 %
klinis ditandai dengan pasien mengalami dengan prevalensi gangguan jiwa emosional
distress, kecacatan atau berisiko menderita yang tertinggi adalah Provinsi Sulawesi
cacat atau hilangnya kebebasan, gangguan jiwa Tengah, diikuti oleh Provinsi Sulawesi Selatan,
mengacu kepada semua kelainan mental seperti Jawa Barat dan DI Yogyakarta, sedangkan
gangguan berpikir pada penyakit alzeimer, pada Provinsi Bali, prevalensi penduduknya
gangguan mood pada orang yang mengalami mengalami gangguan jiwa emosional sebesar
depresi dan perubahan perilaku yang mungkin 4,4 %.
muncul pada orang dengan skizofrenia atau Bali memiliki jumlah penduduk
pasien mungkin akan menunjukkan gejala sebesar 3.890.757 jiwa (BPS, 2010). Ini
gabungan. (Varcarolis & Halter, 2010). berarti, penduduk di Bali yang mungkin
Tanda dan gejala pada gangguan jiwa mengalami gangguan jiwa sebesar 8.948 jiwa
berbeda-beda untuk setiap diagnosa menurut dan yang mungkin mengalami gangguan
Diagnostic and Statistical Manual of Mental mental emosional sebesar 15.563 jiwa.
Disorder, Fifth Edition (DSM-V, 2013) Pada Defisit perawatan diri merupakan suatu
gangguan mood pasien dapat mengalami keadaan dimana seseorang mengalami kelainan
depresi, manik, hipomanik dan bipolar. Pada atau tidak mampu menyelesaikan aktivitas
pasien yang mengalami kecemasan dapat secara mandiri dan tidak ada keinginan untuk
menampilkan gejala kepanikan, phobia, dan mandi secara teratur, tidak menyisir rambut,
stress posttraumatik. Pada gangguan jiwa berat pakaian kotor, bau badan, bau nafas, dan
gejala yang dapat muncul antara lain berupa penampilan tidak rapi ( Ah yusuf dkk, 2014).
halusinasi, ilusi, waham, gangguan proses pikir Ada beberapa terapi yang dapat
dan kemampuan berpikir, serta tingkah laku dilakukan untuk merubah gangguan perilaku
aneh, misalnya agresifitas atau katatonik. klien defisit perawatan diri diantaranya adalah
Gejala-gejala diatas dapat mempengaruhi terapi kognitif, terapi lingkungan, terapi
pasien dalam melakukan kegiatan sehari- keluarga, terapi kelompok, terapi psikoreligius,
harinya, seperti terganggunya kegiatan terapi individu dan terapi perilaku. Salah satu
perawatan diri. Keterbatasan pada pasien jenis terapi perilaku yang bisa digunakan disini
defisit perawatan diri biasanya dapat adalah dengan terapi token ekonomi yang
diakibatkan karena stressor yang berat serta merupakan sebuah prosedur modifikasi
sulit dihadapi oleh klien, sehingga dirinya sulit perilaku yang menggunakan reinforcement
atau tidak mau untuk mengurus atau merawat positif yang sering digunakan untuk mengubah
dirinya sendiri baik untuk mandi, berpakaian, atau menghindari perilaku yang buruk pada
berhias, makan, serta BAB dan BAK. apabila klien (Yosep&Titin, 2014).
tidak dilakukan perawatan atau intervensi oleh Token ekonomi merupakan sebuah
perawat maka kemungkinan besar klien akan prosedur modifikasi perilaku dengan
mengalami masalah resiko tinggi isolasi sosial menggunakan reinforcement positif yaitu
(Nasution,2013). pemberian suatu kepingan atau tanda sesegera
Menurut Riskesdas (2016) terdapat mungkin setiap kali setelah perilaku sasaran
sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta muncul. Token ekonomi merupakan sebuah
orang terkena bipolar, 21 juta orang terkena sistem reinforcement, untuk perilaku yang
skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. dikelola dan diubah seseorang mesti dihadiahi
Jumlah penderita gangguan jiwa di indonesia atau diberikan penguatan untuk meningkatkan
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 59
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 4, No. 1, Maret 2019

atau mengurangi perilaku yang diinginkan mau menggosok gigi, mandi dan menyisir
(Garry&Joseph, 2015). rambut dan dari hasil wawancara dari beberapa
Dalam penelitian Nike Azlina, dkk perawat di ruangan yang biasa dilakukan
(2017) tentang “Pengaruh Penerapan Teknik perawat pada saat pasien tidak mau melakukan
Token Economy Terhadap Toilet Training Pada perawatan diri hanya ditegur. dan di Rumah
Anak Usia 2-3 Tahun Di TPA IT Future Sakit Jiwa Bangli belum pernah menerapkan
Islamic School Kecamatan Payung Sekaki terapi keperawatan lain termasuk token
Kota Pekanbaru” dengan hasil yang diperoleh ekonomi bagi klien dengan defisit perawatan
zhitung=2,032 dan sig. (2-tailed) =0,042. Karena diri.
Sig. (2-tailed) =0,04<0,05 maka dapat Dari uraian diatas maka peneliti
disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan tertarik untuk mengangkat judul penelitian
toilet training anak yang signifikan sesudah “Pengaruh Pemberian Terapi Token Ekonomi
penerapan teknik token economy dalam Terhadap Peningkatan Personal Hygiene Pada
pembelajaran. Pasien Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit
Sejalan dengan penelitian khuzaimah Jiwa Provinsi Bali”.
(2017) “Efektivitas Penggunaan Teknik Token
Ekonomi Terhadap Perilaku Prokartinasi METODE PENELITIAN
Akademik Mahasiswa Program Studi Psikologi Desain Penelitian ini menggunakan
FKIK Universitas Jambi” dengan hasil uji Pre Experimental dengan rancangan desain
statistik menggunakan teknik Paired data t-test One Group Pretest Posttest dimana rancanga
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ini tidak ada kelompok pembanding (control),
perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa tetapi disini telah melakukan observasi pertama
sebelum dan sesudah diberikan token ekonomi (pretest) yang akan memungkinkan menguji
dengan nilai signifikan 0,047. Perbedaan adanya perubahan – perubahan yang ada
signifikan 0,07 dan terdapat pengurangan mean setelah dilakukannya eksperimen (program)
sebesar 2,58. Perbedaan perilaku ditunjukkan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan
lebih signifikan pada prokrastinasi maladaftif di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
dengan signifikan 5% p= 0,007 (p<0,05) yang Alat yang digunakan untuk
berarti H0 ditolak dan terdapat pengaruh token mengumpulkan data pada penelitian ini berupa
ekonomi terhadap perilaku Prokartinasi lembar observasi personal hygiene skala likert.
Akademik Mahasiswa Program Studi Psikologi Lembar observasi tersebut berisi data
FKIK Universitas Jambi. demografi responden terdiri dari nama, usia,
Berdasarkan studi pendahuluan yang jenis kelamin dan pendidikan.
dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Jiwa
Bangli pada tanggal 13 Oktober 2018, HASIL PENELITIAN DAN
berdasarkan rekam medik pada tahun 2017 PEMBAHASAN
terdapat 5.302 pasien rawat inap dan sebanyak Sampel penelitian ini adalah pasien
97% (5.169) dari 5.302 pasien dengan gangguan jiwa dengan defisit perawatan diri.
skizofrenia. Selain itu Berdasarkan informasi Adapun karakteristik sampel penelitian ini
dari beberapa ruangan di Rumah Sakit Jiwa adalah sebagai berikut:
Provinsi Bali terdapat 46 pasien. Setelah
dilakukan observasi terhadap 10 pasien dengan Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Responden
defisit perawatan diri, terdapat 3 pasien tidak Berdasarkan umur
melakukan perawatan diri dengan berhias
seperti menyisir rambut, 4 pasien malas untuk N Mean Min Max SD 95%CI
melakukan aktifitas kebersihan diri seperti
menggosok gigi setelah makan, dan 3 pasien Umur 33 39,76 23 55 8,9 -3,564,
malas untuk mandi. Dari data diatas dan -2,860
berdasarkan informasi dari ketujuh kepala
ruangan mengatakan bahwa pasien dengan Berdasarkan tabel 4.1 dapat
Defisit Perawatan Diri cenderung untuk tidak disimpulkan bahwa umur termuda responden
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 60
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 4, No. 1, Maret 2019

adalah 23 tahun dan umur tertua adalah 55


tahun. Dari 33 orang responden rata-rata Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan
(mean) umur responden adalah 39,76. bahwa rata-rata skor tingkat personal hygiene
setelah diberikan terapi token ekonomi dengan
Tabel 4.2 Gambaran Karakteristik Responden 33 responden 13,79 (95% CI 13,36-14,22),
Berdasarkan pendidikan dengan standar deviation 1,219 skor tingkat
personal hygiene terendah 11 dan tertinggi 16.
Persentase Dari estimasi interval disimpulkan bahwa 95%
Pendidikan Frekuensi
(%) diyakini bahwa rata-rata tingkat personal
hygiene pada pasien dengan defisit perawatan
Tidak
12 36,4 diri yaitu 13,36 sampai dengan 14,22.
Sekolah
SD 10 30,3 Tabel 4.5 Uji Normalitas
SMP 8 24,2 Satistic df Hasil
SMA 3 9,1 Bagi
Sebelum 0,944 33 0,087
Intervensi
Berdasarkan tabel 4.2 dapat Sesudah 0,938 33 0,059
disimpulkan bahwa pasien yang tidak sekolah Intervensi
paling banyak sebanyak 12 orang (36,4%),
dan paling sedikit berpendidikan SMA Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari
sebanyak 3 orang (9,1%) dari 33 orang dari uji normalitas dengan menggunakan shapiro
penelitian ini. wilk hasil bagi sebelum dan setelah intervensi
(>0,005) yaitu sebelum intervensi 0,087 dan
Tabel 4.3 Skor Tingkat Personal Hygiene setelah intervensi 0,059 maka dapat
Sebelum Terapi Token Ekonomi disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Karena data berdistribusi normal maka uji
N Mean Min Max SD 95% statistik yang tepat adalah uji beda parametrik
CI yaitu uji Paired t-test.
Pre 33 10,58 8 14 1,37 10,09-
test 0 11,06 Tabel 4.6 Hasil Uji Pre dan Post Test Dengan
Menggunakan Uji Paired t- Test
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan
bahwa rata-rata skor tingkat personal hygiene Terapi Mea Beda Nilai 95% CI
sebelum diberikan terapi token ekonomi dari token n ± Rerat p
33 responden 10,58 (95% CI ekonom SD a Low Upper
10,09-11,06), dengan standar deviation 1,370 i er
skor tingkat personal hygiene terendah 8 dan Pre test 10,58 <0,0 -3,56 -2,86
tertinggi 14. Dari estimasi interval disimpulkan ±1,4 -3,21 01
bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata tingkat Post test 13,79
personal hygiene yaitu 10,09 sampai dengan ±1,2
11,06.
Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa
rata-rata tingkat personal hygiene sebelum
Tabel 4.4 Skor Tingkat Personal Hygiene
diberikan terapi dengan sesudah diberikan
Setelah Diberikan Terapi Token Ekonomi
terapi terdapat perbedaan dengan beda rerata
N Mean Min Max SD 95%C
sebelum dan sesudah diberikan terapi yaitu -
I 3,21. Hasil uji yang dilakukan dengan
Post 33 13,79 11 16 1,219 13,36- menggunakan uji paired t-test menunjukan
test 14,22 bahwa sig. (2-tailed) atau nilai p value = 0,001
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 61
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 4, No. 1, Maret 2019

dan nilai 95%CI (-3,56- (-2,86)). Karena nilai Token ekonomi memang bukan terapi
p lebih kecil dari 0,05 (p>α) maka hipotesis khusus yang digunakan untuk mengatasi defisit
nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) perawatn diri, tetapi dengan adanya pemberian
diterima. Sehingga dapat disimpulkan ada reward mampu membuat perasaan senang
pengaruh pemberian terapi token ekonomi terhadap klien. Dari adanya pujian dan
terhadap peningkatan personal hygiene pada pemberian reward dapat meningkatkan
pasien dengan defisit perawatan diri di rumah aktifitas kebersihan diri pada pasien
sakit jiwa provinsi bali. (Purwanta, 2015).
Karakteristik responden berdasarkan Hasil penelitian tersebut sejalan Heppi
umur menunjukkan bahwa dari 33 berdasarkan Sasmita dkk, 2012) “Pengaruh Metode Token
karakteristik umur didapatkan rata rata Economy Terhadap Aktifitas Perawatan Diri
responden 39,76 tahun. Umur yang paling tua Pada Pasien Defisit Perawatan Diri”
55 tahun dan yang paling muda 23 tahun, dan didapatkan hasil bahwa ada pengaruh metode
berdasarkan karakteristik pendidikan token ekonomi terhadap peningkatan aktifitas
didapatkan Sebagian besar responden perawatan diri dengan hasil uji statistik p <
berpendidikan terakhir tidak sekolah yaitu 0,05.
sebanyak 36,4%.
Berdasarkan umur berkaitan erat KESIMPULAN DAN SARAN
dengan tingkat kedewasaan atau maturitas, Kesimpulan
yang berarti bahwa semakin meningkat usia Karakteristik responden berdasarkan
seseorang akan semakin meningkat pula umur termuda adalah 23 tahun dan umur tertua
kedewasaannya atau kematangannya baik adalah 55 tahun dengan rata-rata 39,76 tahun.
secara teknis, maupun psikologis, serta Karakteristik responden berdasarkan
semakin mampu melaksanakan tugasnya. Usia pendidikan dapat disimpulkan sebagian besar
merupakan salah satu faktor yang dapat responden berpendidikan terakhir tidak sekolah
mempengaruhi tingkat perilaku seseorang yaitu sebanyak 36,4%. Tidak sekolah 12 orang
(Abdul, 2015). (36,4%), SD 10 orang (30,3 %), SMP 8 orang
Karakteristik responden berdasarkan (24,2%), SMA 3 orang (9,1%).
pendidikan menunjukkan bahwa dari 33 Karakteristik responden berdasarkan
responden yang menjadi karakteristik dari pendidikan menunjukkan bahwa dari 33
subjek penelitian berdasarkan karakteristik responden yang menjadi karakteristik dari
pendidikan didapatkan hasil bahwa pasien subjek penelitian berdasarkan karakteristik
yang tidak sekolah paling banyak sebanyak 12 pendidikan didapatkan hasil bahwa pasien
orang (36,4%), dan paling sedikit yang tidak sekolah paling banyak sebanyak 12
berpendidikan SMA sebanyak 3 orang (9,1%). orang (36,4%), dan paling sedikit
Pengetahuan tentang pentingnya berpendidikan SMA sebanyak 3 orang (9,1%).
personal hygiene dan implikasinya bagi Berdasarkan hasil pengukuran tingkat
kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Dari personal hygiene sebelum melakukan terapi
hal itu sendiri pengetahuan tidaklah cukup. token ekonomi dapat disimpulkan bahwa
Pasien juga harus termotivasi untuk didapatkan nilai rata-rata 10,58 dengan nilai
memelihara perawatan diri (Potter dan Perry, terendah 8 dan nilai tertinggi 14.
2012). Berdasarkan hasil pengukuran tingkat
Hasil uji analisa data dengan personal hygiene setelah diberikan intervensi
menggunakan uji paired t-test menunjukkan dapat disimpulkan bahwa didapatkan nilai rata-
bahwa nilai p<α (0,001<0,005) dengan rata 13,79 dengan nilai terendah 11 dan nilai
demikian hipotesis nol (H0) ditolak. Penelitian tertinggi 16 , standar deviation 1,2.
ini membuktikan adanya pengaruh terapi token Hasil uji analisa data dengan
ekonomi terhadap peningkatan personal menggunakan uji paired t-test menunjukkan
hygiene pada pasien defisit perawatan diri di bahwa nilai p<α (0,001<0,005) dengan
rumah sakit iwa provinsi bali. demikian hipotesis nol (H0) ditolak. Penelitian
ini membuktikan adanya pengaruh terapi token
http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 62
Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Vol. 4, No. 1, Maret 2019

ekonomi terhadap peningkatan personal Terhadap Toilet Training Pada Anak


hygiene pada pasien defisit perawatan diri di Usia 2-3 Tahun Di TPA IT Future
rumah sakit iwa provinsi bali. Islamic School Kecamatan Payung
Sekaki Kota Pekanbaru
SARAN Notoatmodjo, Soekidjo.(2012).Metodelogi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka Penelitian Kesehatan.Jakarta: PT
dapat dikemukakan beberapa saran yaitu bagi Rineka Cipta.
RSJ Provinsi Bali diharapkan dapat Riskesdas. (2016). Riset Kesehatan Dasar
memberikan terapi token ekonomi sebagai direkomendasikan oleh Kementrian
salah satu terapi nonfarmakologi untuk Kesehatan Indonesia 2016 tersedia
meningkatkan personal hygiene pasien. http://www.depkes.go.id/article/print/1
6100700005/peran-keluarga-
REFERENSI dukungan-kesehatan-jiwa-
Ah Yusuf. Rizky & Hanik. (2015). Buku Ajar masyarakat.html diakses tanggal 20
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Mei 2018
Jakarta: Salemba Medika Sasmita Heppi, dkk. (2012). Pengaruh Metode
Garry, M & Joseph (2015). Modifikasi Token Economy Terhadap Aktifitas
Perilaku:Makna dan Penerapannya Perawatan Diri pada Pasien Defisit
edisi10. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Perawatan Diri. Ners Jurnal
Khuzaimah. (2017). Efektivitas Penggunaan Keperawatan, 4 (2). 23-30
Teknik Token Ekonomi Terhadap UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Perilaku Prokartinasi Akademik INDONESIA NOMOR
Mahasiswa Program Studi Psikologi 18TAHUN , 2014 TENTANG
FKIK Universitas Jambi. Psycho Idea KESEHATAN JIWA oleh,
Nasution. (2013). Asuhan Keperawatan pada Presiden Republik
Pasien Dengan Penerapan Personal Indonesia2014 tersedia
Hygiene. Dalam file://C:Users/GANESACARE/
http://www.nersgun.multiply.multiply Downloads/UU%2018-
content.com diakses tanggal 24 Mei 2014%20Kesehatan
2018 %20Jiwa.pdf Diakses 28 April
Nike Azlina, dkk. (2017). Pengaruh 2018
Penerapan Teknik Token Economy

http://ejournal.stikesbuleleng.ac.id/index.php/Midwinerslion | 63

Anda mungkin juga menyukai