Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XI, No I, Maret 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Pengaruh Pelatihan SADARI Melalui Pendidik Sebaya (Peer Group) Terhadap


Ketrampilan Deteksi Dini Fibroadenoma Mammae (FAM) Pada Remaja Putri

Anis Nikmatul Nikmah, Dessy Lutfiasari

Fakulatas Ilmu Kesehatan Universitas Kediri


Jalan Selomangleng No. 1 Kediri, Jawa Timur
Email : anisditama@yahoo.com

Abstrak

Penderita FAM memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara
dikemudian hari dibandingkan wanita yang tidak menderita FAM. Peningkatan risiko untuk
terkena kanker payudara pada wanita dengan riwayat tumor jinak berhubungan dengan adanya
proses proliferasi yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Pelatihan SADARI Melalui Pendidik Sebaya (Peer Group) Terhadap Ketrampilan Deteksi Dini
Fibroadenoma Mammae (FAM) Pada Remaja Putri. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan
metode pre eksperimen dengan post test two group design. Kelompok dibagi menjadi kelompok
perlakuan dan kontrol, kelompok perlakuan akan diberikan dnegan menggunakan metode peer
group. Metode peer group merupakan metode promosi kesehatan untuk mengurangi resiko buruk
kesehatan yang disampaikan langsung oleh teman dengan usia setara. Kelompok teman sebaya juga
berguna untuk berbagi pengalaman, saling mendukung, membangun kesadaran dan ide baru. Hasil
dari penelitian ini adalah ketrampilan sadari kelompok perlakuan lebih tinggi jika dibanding dengan
kelompok kontrol yaitu ketrampilan sadari dalam kategori mahir pada kelompok kontrol adalah
sebagian kecil sedangkan pada kelompok perlakuan hampir setengahnya ketrampilan sadari dalam
kategori mahir. Sehingga pendidik sebaya (peer group) diharapkan menjadi salah satu alternatif
dalam promosi kesehatan yang lebih efektif dalam penyampaian pesan kesehatan khususnya pada
remaja.

Kata kunci : remaja, ketrampilan sadari, pendidik sebaya (peer group)

Abstrack

Sufferers of FAM have a risk of 2 times more likely to suffer from breast cancer in the future than women
who do not suffer from FAM. Increased risk for breast cancer in women with a history of benign tumors
associated with the the process of proliferation of the exaggeration. The purpose of this research is to know
the influence of Training Peer Educators through a TECHNICALITY (Peer Group) Against the skills
early detection of Fibroadenoma Mammae (FAM) on young women. To achieve that goal used method
pre post test two experimental group design. The group is divided into groups of treatment and control
groups will be given preferential treatment by a method using peer group. The method of peer group is the
health promotion methods to reduce the risk of poor health are delivered directly by friends with age
equivalent. Peer groups are also useful to share experiences, support each other, build awareness and new
ideas. The results of this research are aware of skills group treatment was higher if compared to a control
group that is aware of the skills in the category advanced in the control group was a small part of the
Group's treatment while in almost half of it is mostly in the category of advanced skills. So peer educators
(peer group) is expected to be one of the alternatives in health promotion is more effective in delivering the
message of health especially in teenagers.
School of Health Science Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
313
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XI, No I, Maret 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Key words: adolescents, peer educators, aware of skills (peer group)

PENDAHULUAN

Fibroadenoma mammae (FAM) dan hipertensi (Dinas Kesehatan Provinsi


yaitu tumor jinak pada payudara yang Jawa Timur, 2012). Berdasarkan data
berbatas jelas dan berbentuk benjolan dari Dinas Kesehatan Kota Kediri Tahun
yang dapat digerakkan (Indonesian
2014 terdapat berbagai jenis kanker,
Nurse, 2008). Kejadian FAM merupakan
sepertiga dari semua kejadian tumor namun yang dianggap paling berbahya
jinak payudara (TJP) (Brave, 2009). adalah kanker serviks dan payudara.
Tumor ini merupakan TJP yang paling Range usia penderita kaker serviks dan
sering ditemui pada wanita muda dan payudara untk usia 25-44 tahun, pasien
dewasa, yaitu pada wanita 3 dekade kanker serviks 10 sementara penderita
pertama kehidupan. Frekuensi FAM yang kanker payudara 28 orang.
paling tinggi adalah pada wanita yang
Penderita FAM memiliki risiko 2
berumur 20-25 tahun (Sarwono, 2008).
FAM (Fibroadenoma Mammae) kali lebih besar untuk menderita kanker
dapat berkembang menjadi suatu payudara dikemudian hari dibandingkan
keganasan atau kanker payudara jika wanita yang tidak menderita FAM
faktor- faktor resiko tidak dapat (Mansel, et.al., 2009). Peningkatan risiko
dikendalikan. Menurut WHO 2005 untuk terkena kanker payudara pada
dilaporkan 506.000 wanita meninggal wanita dengan riwayat tumor jinak
disebabkan oleh kanker payudara dan berhubungan dengan adanya proses
meningkat pada 2008 sebanyak 36 juta proliferasi yang berlebihan (Taufan,
dari 57 juta kematian dan diperkirakan 2011).
akan terus meningkat di seluruh dunia. Beberapa faktor yang
Peningkatan terbesar akan terjadi di menyebabkan hal tersebut adalah
negara-negara menengah dan miskin. penderita tidak tahu atau kurang
Pada tahun 2030 diprediksi 52 juta mengerti tentang kanker payudara,
kematian per tahun akibat PTM dan 70% kurang memperhatikan payudara, rasa
dari populasi global meninggal akibat takut akan operasi, percaya dukun atau
penyakit tidak menular seperti kanker, tradisional dan rasa malas serta malu
penyakit jantung, stroke dan diabetes. memperlihatkan payudara (Sutjipto,
Data di Indonesia mencapai 2009). Dalam perkembangan teknologi
sekitar 40 kasus setiap 100.000 penduduk dunia kedokteran, ada berbagai macam
per tahun 2012, menurut data di cara untuk mendeteksi secara dini adanya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). kelainan pada payudara, diantaranya
Laporan Tahunan Rumah Sakit tahun dengan thermography, mammography,
2012, salah satu kasus penyakit ductography, biopsi dan USG payudara.
terbanyak pasien rawat inap di rumah Disamping itu ada juga cara yang lebih
sakit umum pemerintah adalah : CA mudah dan efisien untuk dapat
Mammae, yaitu menempati posisi ketiga mendeteksi kelainan payudara oleh diri
sebanyak (7.487 kasus) setelah anemia sendiri yang dikenal dengan pemeriksaan

School of Health Science Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


314
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XI, No I, Maret 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan pendidik sebaya (peer group) memiliki


payudara sendiri (SADARI) merupakan peranan penting dalam memberikan
salah satu langkah deteksi dini untuk pengaruh kesehatan tidak hanya dari
mencegah terjadinya kanker payudara informasi kesehatan yang diberikan tetapi
yang akan lebih efektif jika dilakukan juga melalui contoh langsung dari
sedini mungkin ketika wanita mencapai perilaku mereka (Amelia, 2014).
usia reproduksi (Pamungkas, 2011). Pendidik sebaya merupakan
Berdasarkan fenomena yang ada, kombinasi dari batasan edukasi dan
istilah SADARI masih belum kelompok sebaya, yang dimaknai sebagai
tersosialisasi dengan baik, masih banyak sebuah proses untuk melatih dan
remaja putri yang belum mengetahui memotivasi sekelompok remaja melalui
istilah SADARI serta pengaplikasiannya aktifitas pendidikan informal maupun
secara baik dan benar. Untuk itu formal yang dilakukan dalam satu
diperlukan suatu pengertian tentang kelompok sebaya (memiliki kesamaan
deteksi dini terhadap pencegahan kanker umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
payudra terutama pelaksanaan sosial ekonomi, status kesehatan, minat
pemeriksaan payudara sendiri sedini. dan lain-lain) dalam jangka waktu
Dengan harapan semakin dini kanker tertentu, yang bertujuan untuk
atau tumor ditemukan, semakin besar meningkatkan pengetahaun, sikap,
pula harapan kesembuhan. . keyakinan, dan keterampilan, sehingga
Remaja memerlukan pelayanan remaja mampu untuk bertanggung jawab
pendidikan kesehatan yang benar, hal ini dan menjaga kesehatan dirinya (Fitriani,
semakin baik bila diberikan di sekolah 2011).
oleh teman sebaya melalui pendidikan Hasil penelitian Sujiah &
sebaya karena dengan teman sebaya akan Widaryati (2012) menunjukkan bahwa
lebih terbuka dan lebih mudah metode peer group memiliki keefektifan
berkomunikasi dibandingkan dengan yang lebih tinggi dibanding metode lain
orang tua dan guru. Pendidikan dalam promosi kesehatan reproduksi.
kesehatan sebaya merupakan metode Kelompok teman sebaya juga berguna
promosi kesehatan untuk mengurangi untuk berbagi pengalaman, saling
resiko buruk kesehatan yang disampaikan mendukung, membangun kesadaran dan
langsung oleh teman dengan usia setara ide baru. Menurut Imron (2012) remaja
yang disebut pendidik sebaya (peer group) lebih senang, nyaman, dan terbuka
yang telah melewati proses pelatihan. apabila mendiskusikan permasalahan
Pendidikan kesehatan sebaya terdiri dari yang berhubungan dengan kesehatan
proses diskusi dari konsep yang reproduksi dengan teman sebayanya. Hal-
sebelumnya sudah dipelajari oleh teman hal yang dianggap tabu untuk
sebaya yang menjadi peer educator, didiskusikan khususnya mengenai
disampaikan pada teman sebaya laki-laki kesehatan reproduksi itu sendiri ketika
atau perempuan sebagai objek penerima informasi diberikan oleh guru menjadi
informasi. Teman sebaya yang menjadi tidak tabu lagi ketika informasi diberikan

School of Health Science Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


315
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XI, No I, Maret 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

oleh teman sebayanya. Dengan demikian, 1. Hasil penelitian ini dapat


informasi yang benar tentang kesehatan menjelaskan pengaruh pendidik
reproduksi berasal dari remaja, ditransfer sebaya (peer group) terhadap deteksi
atau dikampanyekan oleh remaja, dan dini fibroadenoma mamae (FAM)
untuk remaja. Melalui Pendidik sebaya sehingga dapat digunakan sebagai
(peer group), diharapkan dapat metode penyampaian suatu pesan
meningkatkan Ketrampilan tentang atau informasi, dengan penyampai
deteksi dini Fibroadenoma mammae pada adalah kelompok sendiri akan lebih
remaja putri. mudah dipahami oleh sasaran. Selain
itu dalam berkomunikasi remaja akan
Perumusan Masalah lebih terbuka, hal-hal yang sangat
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan sensitif dapat tersampaikan dan
masalah pada penelitian ini adalah masalah yang ada dapat terselesaikan
adakah Adakah Pengaruh Pelatihan 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
SADARI Melalui Pendidik Sebaya (Peer metode penyampaian informasi yang
Group) Terhadap Ketrampilan Deteksi lebih mudah dan dalam
Dini Fibroadenoma Mammae (FAM) berkomunikasi remaja akan lebih
Pada Remaja Putri? terbuka, hal-hal yang sangat sensitif
dapat tersampaikan dan masalah
Tujuan Umum yang ada dapat terselesaikan
Untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan
SADARI Melalui Pendidik Sebaya (Peer
Group) Terhadap Ketrampilan Deteksi METODE PENELITIAN
Dini Fibroadenoma Mammae (FAM) Desain penelitian ini menggunakan post
Pada Remaja Putri. test two group design. Kelompok dibagi
menjadi kelompok perlakuan dan
Tujuan Khusus control, kelompok perlakuan akan
1. Mengidentifikasi ketrampilan Deteksi diberikan dnegan menggunakan metode
Dini Fibroadenoma Mammae (FAM) peer group Populasi dalam penelitian ini
pada remaja Putri dengan pendidik adalah semua Siswi SMA
sebaya (Peer group) Muhammadiyah Kota Kediri Tahun
2. Mengidentifikasi ketrampilan Deteksi 2017. Teknik Pengambilan sampel
Dini Fibroadenoma Mammae (FAM) dengan menggunakan teknik Purposive
pada kelompok kontrol sampling.besar sampel yang didapat
3. Menganalisis pengaruh Pelatihan adalah 32 orang. uji beda kelompok
SADARI Melalui Pendidik Sebaya tidak berpasangan dari data ketrampilan
(Peer Group) Terhadap Ketrampilan sadari setelah dilakukan intervensi pada
Deteksi Dini Fibroadenoma Mammae kelompok kontrol dan kelompok
(FAM) Pada Remaja Putri perlakuan menggunakan uji Mann-
Whitney.
Manfaat Penelitian

School of Health Science Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


316
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XI, No I, Maret 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan Usia pada kelompok kontrol dan


kelompok intervensi
No Kategori Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan
frekuen Presentasi frekuensi Presentasi
si (%) (f) (%)
(f)
1 Remaja Awal 0 0
(10-12 tahun)
2 Remaja Tengah 4 25 5 31,3
(13-15 tahun)
3 Remaja Akhir 12 75 11 68,7
(16-19 tahun)
Jumlah 16 100 16 100,0

Tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa usia responden hampir seluruhnya adalah 16-
19 tahun baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan.

Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Media Informasi


No Media Kel Kontrol Kelompok Perlakuan
Informasi frekuensi Presentasi frekuensi Presentasi
(f) (%) (f) (%)
1 Internet 3 18,7 3 18,7

2 Poster 1 0 1 6,3

3 Teman 0 0 1 6,3

4 TV 2 18,8 1 6,2

5 Tidak Pernah 10 62,5 10 62,5

Jumlah 16 100,0 16 100,0

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 2 dapat diinterpretasikan bahwa


media informasi tentang kanker payudara responden pada kelompok perlakuan
maupun kelompok kontrol sebagian besar adalah tidak pernah mendapatkan
informasi tentang kanker payudara.

Tabel 3 Ketrampilan Sadari pada kelompok Kontrol

School of Health Science Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


317
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XI, No I, Maret 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

No Kategori Kelompok Kontrol


frekuensi Presentasi (%)
(f)
1 Awal 6 37,5
2 Mampu 9 56,2
3 Mahir 1 6,3
Jumlah 16 100

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 3 dapat diinterpretasikan bahwa


ketrampilan sadari responden pada kelompok kontrol sebagian besar dalam kategori
mampu.

Tabel 4 Ketrampilan Sadari pada kelompok perlakuan


No Kategori Kelompok Perlakuan
frekuensi Presentasi (%)
(f)
1 Awal 1 6,3
2 Mampu 9 56,2
3 Mahir 6 37,5
Jumlah 16 100,0

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4 dapat diinterpretasikan bahwa


ketrampilan sadari responden pada kelompok perlakuan sebagian besar dalam
kategori mampu.

Berdasarkan hasil penelitian sehingga p value < α, maka Ho ditolak,


didapatkan ketrampilan Sadari pada dan H1 diterima. Jadi dari hasil uji
kelompok kontrol dan kelompok tersebut didapatkan hasil bahwa ada
perlakuan adalah sebagian besar dalam pengaruh Pelatihan SADARI Melalui
kategori mampu. Namun perbedaan Pendidik Sebaya (Peer Group) Terhadap
ketrampilan sadari kelompok perlakuan Ketrampilan Deteksi Dini Fibroadenoma
lebih tinggi jika dibanding dengan Mammae (FAM) Pada Remaja Putri di
kelompok kontrol yaitu ketrampilan SMA Muhammadiyah Kota Kediri tahun
sadari dalam kategori mahir pada 2017.
kelompok kontrol adalah sebagian kecil
Hal ini sesuai dengan hasil
sedangkan pada kelompok perlakuan
penelitian Sujiah & Widaryati (2012)
hampir setengahnya ketrampilan sadari
menunjukkan bahwa metode peer group
dalam kategori mahir.
memiliki keefektifan yang lebih tinggi
Berdasarkan hasil uji statistik
dibanding metode lain dalam promosi
dengan Mann Whitney didapatkan hasil p
kesehatan reproduksi. Kelompok teman
value sebesar 0,003 dengan α=0,005
sebaya juga berguna untuk berbagi
School of Health Science Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
318
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XI, No I, Maret 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

pengalaman, saling mendukung, permasalahan yang berhubungan dengan


membangun kesadaran dan ide baru. kesehatan reproduksi dengan teman
Teman sebaya cenderung lebih sebayanya. Hal-hal yang dianggap tabu
berpengaruh dibandingkan keluarga untuk didiskusikan khususnya mengenai
terhadap pengetahuan dan tindakan kesehatan reproduksi, ketika informasi
remaja. Teman sebaya dijadikan role diberikan menjadi tidak tabu lagi ketika
model dalam hal perilaku bagi anak usia informasi diberikan oleh teman
remaja. Teman yang baik adalah teman sebayanya. Dengan demikian, informasi
yang membawa temannya ke arah yang tentang deteksi dini fibroadenoma
baik juga. Apabila seorang teman tahu mammae melalui sadari yang benar
jelas mengenai manfaat SADARI, maka berasal dari remaja, ditransfer atau
dia juga pasti akan memberitahukan dikampanyekan oleh remaja, dan untuk
kepada temannya yang belum tahu remaja.
(Narendra, 2002).
Remaja lebih senang, nyaman, dan
terbuka apabila mendiskusikan

KESIMPULAN remaja karena mereka merasa tidak malu


Metode peer group mampu digunakan dalam mengungkapkan apa yang
alternatif metode lain dalam promosi dirasakan dan lebih terbuka dalam
kesehatan reproduksi salah satunya mengungkapakan apa yang mereka alami
adalah deteksi dini fibroadenoma mammae kaitanyya adalah tentang kesehatan
melalui sadari. Informasi yang reproduksi.
disampaikan akan lebih mengena kepada

UCAPAN TERIMAKSIH

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Kota Kediri, Rektor universitas kediri, direktur
LP3M, dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kediri

DAFTAR PUSTAKA
Amelia, C.R. 2014. Pendidikan Sebaya Pendidikan Jasmani dan Ilmu
Meningkatkan Pengetahuan Keolahragaan. Jakarta: Depdiknas
Sindrom pramenstruasi pada Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian
Remaja. Medical Journal of Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Brawijaya. Diakses tanggal 08 Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta
April 2017. Benson, Ralp C & Martin L.Pernol. 2009.
Amirullah,Heri. 2003. Evaluasi Buku Saku Obstetri &
Ketrampilan : Jurnal Nasional Ginekologi.Edisi 9. Jakarta : EGC

School of Health Science Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


319
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XI, No I, Maret 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Brave. 2009. Usia Wanita pengidap Nugroho Taufan. ASI dan Tumor
Tumor jinak Payudara. Jurnal Payudara. Yogyakarta: Nuha
Kesehatan. Medika; 2011
Elizabeth J, Corwin.2005. Buku Saku Pamungkas, Zaviera. 2011. Deteksi Dini
Patofisiologi. Jakarta : EGC Kanker Payudara. Yogyakarta :
Fitriani, D. 2011. Pengaruh Edukasi Nuha Medika
Sebaya terhadap Perilaku Hidup Prawirohardjo, Sarwono. (2008) Ilmu
Bersih dan Sehat (PHBS) pada Kebidanan. Edisi Keempat.
Agregat Anak Usia Sekolah yang Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Beresiko Kecacingan di Desa Baru Sarwono Prawirohardjo
Kecamatan Manggar Belitung Rasjidi, I (a). 2009. Deteksi Dini &
Timur. Jurnal Universitas Pencegahan Kanker pada Wanita.
Indonesia. Jakarta: CV Sagung Seto
Gessang, 2009, Mengenal Lebih Dekat Sarjadi. 2007. Buku Ajar Patologi
Peer Educator (PE), Robbins. Jakarta : EGC
http://gessang.org/index.php?optio Sujiah & Widaryati. 2012. Pengaruh
n=com_content&task=view&id=9 Pendidikan Kesehatan Reproduksi
93&Itemid=102,diakses 8 April melalui Peer Group pada
2017 Pengetahun dan Sikap Anak
Hutapea. (2008). Keajaiban Dalam Tubuh Jalanan tentang Penyakit Menular
Manusia. Jakarta : Gramedia Seksual. Jurnal STIKES Aisyiyah
Pustaka Utama. Yogyakarta.
Imron, A. 2012. Pendidikan Kesehatan Saryono & Roischa Dyah Pramitasari.
Reproduksi Remaja : Peer 2009. Perawatan Payudara.
Educator & Efektivitas Program Yogyakarta: Mitra Cendikia Press
PIK-KRR di Sekolah. Sutjipto. 2007. Permasalahan Deteksi
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Dini dan Pengobatan Kanker
Indonesian Nurse., 2008. Fibroadenoma
Payudara.
Mammae (FAM).
www.Indonesiannursing.com http://www.dharmais.co.id .
Kardinah. (2007). Pelibatan Masyarakat Diakses tanggal 08 April 2017
Dalam Deteksi Dini Kanker Price, A Wilson. 2005. Patofisiologi
Payudara. Konsep Proses Proses Penyakit.
http://www.yappika.or.id/kes1.ht Jakarta : EGC
ml. diakses tanggal 08 April 2017 Wuryanto, Haeri. (2007). Program
KPA, 2010, Pencegahan HIV, Nasional Deteksi Dini Kanker
http://www.aidsindonesia.or.id/das Dicanangkan.
ar-hivaids/pencegahan,diakses 8 http://www.sinarharapan.co.id/ipt
April 2017. ek/kesehatan/2003/043/kesl.html.
Narendra, M. S. (2002). Buku Ajar 1
Tumbuh Kembang Anak dan
Remaja Edisi Pertama IDAI.
Jakarta: Sagung Seto
Ninuk Widiantoro, dkk. 2015. Pendidik
sebaya. Jakarta : BKKBN

School of Health Science Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


320

Anda mungkin juga menyukai