Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PROGRAM STUDI D3 ANALISIS FARMASI & MAKANAN FMIPA


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN II

PERCOBAAN III
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT

Disusun Oleh:
Nyimas Wahdini Rahmah
J0B114218
Kelompok III

PROGRAM STUDI D3 ANALISIS FARMASI & MAKANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


PROGRAM STUDI D3 ANALISIS FARMASI & MAKANAN FMIPA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERCOBAAN III
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT

Asisten

Nilai Laporan Awal

Nilai Laporan Akhir

(Ida Maulida)

Tanggal Praktikum :
1 November 2016

Tanggal Dikumpul :
8 November 2016

PROGRAM STUDI D3 ANALISIS FARMASI & MAKANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2016
PERCOBAAN III
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT

I.

TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah menetapkan kandungan kadar
karbohidrat yang terdapat pada beberapa bahan makanan dan untuk
mengetahui prinsip metode penetapan kadar karbohidrat dengan metode
luff-schrool.

II.

TINJAUAN PUSTAKA
II.1

Dasar Teori
Karbohidrat terdapat dalam jaringan tumbuhan dan hewan
serta dalam mikroorganisme dalam berbagai bentuk dan berbagai
aras. Dalam makhluk hewan gula utama ialah glukosa dan
karbohidrat simpanan glikogen : dalam susu, gula utama hampir
khusus disakarida laktosa. Dalam makhluk tumbuhan, terdapat
berbagai jenis monosakarida dan oligosakarida, dan karbohidrat
simpanan beruba pati. Polisakarida struktur tumbuhan adalah
selulosa. Gom adalah golongan beragam polisakarida yang diperoleh
dari tumbuhan, rumput laut dan mikrooganisme. Karena sifat
fisikanya yang bermanfaat, gom telah dipakai secara luas dalam
pemrosesan makanan (Deman, 1997).
Pati adalah polimer D-glukosa dan ditemukan sebagai
karbohidrat simpanan dalam tumbuhan. Pati terdapat sebagai butiran
kecil dengan berbagai ukuran dan bentuk yang khas untuk setiap
spesies tumbuhan. Butir pati dapat ditunjukkan dengan mikroskop
cahaya biasa dan cahaya terpolarisasi dengan difraksi sinar-X terlihat
mempunyai struktur kristal yang sangat beraturan. Pati terdiri atas
dua polimer yang berlainan, senyawa rantai lurus, amilosa, dan
komponen yang bercabang, amilopektin. Dalam fraksi rantai lurus
satuan glukosa disambung secara khusus dengan ikatan glikosida 1-4. Jumlah satuan glukosa dapat beragam dalam berbagai pati dari
beberapa ratus sampai beberapa ribu satuan. Dalam pati yang paling
umum seperti jagung, beras dan kentang fraksi rantai lurus

merupakan tambahan dan besarnya sekitar 17 sampai 30 persen dari


keseluruhan (Deman, 1997).
Analisa karbohidrat menurut metode Lane-Eynon yaitu
penentuan gula reduksi untuk penentuan invert (baik tanpa maupun
dengan

sakarosa),

glukosa,

fruktosa,

maltosa

anhidrat

dan

monohidrat. Cara ini merupakan penentuan berdasarkan metode


volumetris, dalam hal ini 10 ml atau 25 ml reagensia sexhlet
direduksi (dititrasi) dengan larutan sampel. Jumlah gula reduksi
dapat diketahui dari titrasi kalibrasi berdasarkan volume larutan yang
dibutuhkan untuk titrasi tersebut (Rampengan et al., 1985).
Metode luff-schoorl merupakan analisis karbohidrat secara
kimia yang didasarkan pada sifat mereduksi gula, misalnya glukosa
dan fruktosa. Sukrosa tidak bereaksi dengan ion tembaga (II)
komplek, tetapi glukosa dan fruktosa dapat bereaksi dengan pereaksi
ini karena adanya gugus aldehida dan alfa hidroksi keton pada
fruktosa. Larutan luff-schoorl dibuat dengan melarutkan 25 g
tembaga (II) sulfat dalam 100 mL air, 50 g asam sitrat dalam 50 mL
air, dan 143,8 g natrium karbonat anhidrat dalam 300 mL sampai 400
mL air mendidih.larutan asam sitrat ditambahkan dengan hati-hati
sedikit demi sedikit kedalam larutan natriu, kabonat yang telah
dingin

sambil

labunya

digoyangkan

secara

perlahan-lahan.

Campuran ini selanjutnya ditambah larutan tembaga (II) sulfat dan


diencerkan dengan air hingga 1000 mL lalu dibiarkan semalam dan
disaring (Rohman & Sumantri, 2013).
II.2

Uraian Bahan
II.2.1 Tepung
Nama Resmi

: AMYLUM

Nama latin

: starch

Struktur Kimia

: C6H10O5

Pemerian

: serbuk halus, putih, tidak berbau, tidak


berasa

Kelarutan

: praktis tidak larut dalam air dingin dan


dalam etanol dingin (96 % P).
Membengkak seketika dalam air 5-10 pada
suhu 378. Menjadi larut air panas pada suhu
diatas suhu gelatinisasi, parsial larut
kedalam dimetil sulfoksida dan
dimetilformamida

Indikasi

BM

Penyimpanan

: dilindungi dari kelembaban yang tinggi

III. PRINSIP
III.1 Prinsip Reaksi

III.2 Prinsip Kerja


Hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat
mereduksikan cu2+ menjadi Cu1+ kelebihan C2+ dapat dititer secara
Yodometri.

IV.

ALAT DAN BAHAN


IV.1 Alat
Alat alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Batu didih
2. Batang pengaduk
3. Bunsen
4. Buret 50 mL
5. Erlenmeyer 250 mL
6. Gelas beker
7. Gelas ukur 250 mL
8. Pendingin lurus
9. Pipet tetes
10. Pipet volume 10 mL
11. Propipet
12. Statif dan timbangan analitik
IV.2 Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Aquades
2. Asam sitrat
3. CH3COOH 3%
4. CuSO4.5H2O
5. HCL 3%
6. H2SO4 25%
7. Kertas saring
8. Kertas pH
9. KI 10%
10. Larutan kanji 1%
11. Larutan luff
12. Larutan thio 0,1 N
13. NaOH 30%
14. Na2CO3 anhidrat
15. Sampel tepung

V.

CARA KERJA
5.1 Pembuatan Larutan luff-schoorl
Na2CO3 anhidrat
-

Ditimbang sebanyak 3,57 gram

- Dilarutkan dalam 75 mL
Aquadest
-

Diaduk

Asam Sitrat
-

Ditambahkan sebanyak 12,5 gram yang telah


dilarutkan dalam 12,5 mL air suling

CuSO4.5H2O
-

Ditambahkan sebanyak 6,25 gram yang telah


dilarutkan dalam 25 mL air suling

Dipindahkan kedalam labu ukur 250 mL, di ad


sampai tanda batas dengan

Air suling
-

Dihomogenkan dan

Dibiarkan selama semalam disaring jika perlu

Hasil
5.2 Preparasi sampel
Sampel tepung
-

Ditimbang sebanyak 1,25 gram kemudian


dimasukkan kedalam labu alas bulat

HCL 3%
-

Ditambahkan sebanyak 100 mL

Didihkan kurang dari 1,5 jam dengan pendingin


tegak

Didinginkan dan dinetralkan dengan

NaOH 3%

Diuji dengan lakmus atau indikator PP

CH3COOH
-

Ditambahkan sedikit agar suasana sedikit asam

Dipindahkan dalam labu ukur 250 mL, dipaskan


sampai tanda batas dan disaring

Hasil
5.3 Analisa Karbohidrat
Sampel hasil
preparasi
-

Dipipet sebanyak 10 mL kemudian dimasukkan


kedalam erlenmeyer

Larutan luff
-

Ditambahkan sebanyak 25 mL

Ditambahkan beberapa batu didih

Air suling
-

Ditambahkan sebanya 15 mL

Dipanaskan dengan nyala api 3 menit lalu


didinginkan dalam bak berisi es

H2SO4
-

Ditambahkan sebanyak 25 mL secara perlahan

KI 10%
-

Ditambahkan sebanyak 15 secara perlahan

Dititer dengan larutan

Thio 0.1 N
-

Dikerjakan juga untuk blanko

Hasil

DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional 1992. SNI.02-2891-1992 : Cara Uji Makanan Dan
Minuman. Jakarta
Depkes, RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Direktorat Jendral Pengawasan
Obat dan Makanan. Jakarta
Deman, J. M. 1997. Kimia Makanan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Rampengan, V., J. Pontoh., & D.T Sembel. 1985. Dasar-Dasar Pengawasan Mutu
Pangan. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Rohman, A., & Sumantri. 2013. Analisis Makanan. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai