Anda di halaman 1dari 17

DISLIPIDEMIA

Oleh :

Erika Wesanti Mayang Sari NPM. 1626020010


Tedy Reza Andriansyah NPM. 1626020016
DISLIPIDEMIA
DEFINISI DISLIPIDEMIA

Dislipidemia adalah kelainan


metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau penurunan
fraksi lipid dalam plasma. Kelainan
fraksi lipid yang utama adalah
kenaikan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, dan trigliserida serta
penurunan kadar kolesterol HDL
(Sunita, 2004). Dislipidemia adalah
keadaan terjadinya peningkatan kadar
LDL kolesterol dalam darah atau
trigliserida dalam darah yang dapat
disertaipenurunan kadar HDL
kolesterol
PATOGENESIS

ASUPAN MAKANAN
Makanan padat energi yang sering dikonsumsi dan erat kaitannya
dengan perubahan gaya hidup antara lain :
 Daging berlemak
 Soft drinks (khusus yang mengandung gula)
 Junk food
 Mentega/margarin/krim/santan
 Konsumsi minyak yang berlebihan
 Konsumsi gula yang berlebihan
 Alkohol (termasuk alkohol tradisional seperti tuak, dan lain-lain)
 Nutrisi enteral : pemberian formula yang tidak sesuai dengan kapasitas metabolisme lipid
 Nutrisi parenteral : pemberian preparat lipid yang berlebihan (melampaui batas
kemampuan lipid clearance)
LANJUTAN …

Asupan zat gizi


Asupan jenis-jenis zat gizi dibawah ini dapat menyebabkan dislipidemia :
 Asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh trans
 P/S ratio < 1
 Defisiensi biotin
 Gangguan komposisi tubuh
 (Morbid) obesity
 Obesitas central (obdiminal obesity)
 Prader-Willie Syndrome
 Gangguan metabolisme lipid
 Hiperkilomikronemia
 Defisiensi enzim lipoprotein lipase
 Difisiensi reseptor LDL
DAMPAK NEGATIF DISLIPIDEMIA

Dislipidemia dapat terjadi akibat


faktor asupan (intake) lemak yang tinggi
dan adanya faktor keturunan atau riwayat
penyakit keluarga, alkohol, hormon
estrogen, dan obat-obatan. Pada wanita,
saat usia menopause akan meningkat
resiko dislipidemianya lebih tinggi.
Asupan lemak total berkaitan dengan
kegemukan (berat badan berlebih). Untuk
mengetahui apakah anda kegemukan atau
tidak gunakan rumus: BB / TB (M)2. Bila
hasilnya adalah: 18.5 – 22.9 maka ia
normal, bila 23 – 24.9 maka ia
overweight, dan di atas 25 maka ia
obesitas.
LANJUTAN …

Faktor Jenis Kelamin


Risiko terjadinya dislipidemia pada pria lebih besar daripada wanita. Hal tersebut disebabkan
karena pada wanita produktif terdapat efek perlindungan dari hormon reproduksi.

Faktor Usia
Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin menurun, begitu juga dengan
penurunan aktivitas reseptor LDL, sehingga bercak perlemakan dalam tubuh semakin meningkat dan
menyebabkan kadar kolesterol total lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL relatif tidak berubah. Pada
usia 10 tahun bercak perlemakan sudah dapat ditemukan di lumen pembuluh darah dan meningkat
kekerapannya pada usia 30 tahun.

Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya dislipidemia. Dalam ilmu
genetika menyebutkan bahwa gen untuk sifat – sifat tertentu (spesific – trait) diturunkan secara
berpasangan yaitu kita memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah.

Faktor Kegemukan
Kegemukan erat hubungannya dengan peningkatan risiko sejumlah komplikasi yang dapat
terjadi sendiri – sendiri atau bersamaan. Kegemukan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi
yang masuk bersama makanan, dengan energi yang dipakai. Kelebihan energi ini ditimbun dalam sel
lemak yang membesar.
PROSES DAN PRAKTIK
KONSELING

Faktor Olah Raga


Olah raga yang teratur dapat menyebabkan kadar kolesterol total, kolesterol
LDL, dan trigliserida menurun dalam darah, sedangkan kolesterol HDL meningkat
secara bermakna. Lemak ditimbun dalam di dalam sel lemak sebagai trigliserida.
Olahraga memecahkan timbunan trigliserida dan melepaskan asam lemak dan
gliserol ke dalam aliran darah.
Faktor Merokok
Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,
trigliserida, dan menekan kolesterol HDL. Pada seseorang yang merokok, rokok
akan merusak dinding pembuluh darah. Nikotin yang terkandung dalam asap rokok
akan merangsang hormon adrenalin, sehingga akan mengubah metabolisme lemak
yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dalam darah.
Faktor Makanan
Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis. Asupan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol total dan LDL sehingga mempunyai risiko terjadinya dislipidemia.
PREVALENSI
DISLIPIDEMIA

Angka prevalensi dislipidemia di


Indonesia juga menunjukkan trend
meningkat. Berdasarkan hasil penelitian
MONICA (Monitoring Trends and
Determinant in Cardiovascular Disease
Survey) di Jakarta (dikutip dari Hatma
prevalensi hiperkolesterolemia meningkat
dari 13,4% pada tahun 1988 menjadi 16,4%
pada tahun 1993. Hatma mengamati profil
lipid pada berbagai etnis di Indonesia dan
mendapatkan bahwa angka dislipidemia
paling tinggi terdapat pada etnis
Minangkabau (24,8%). Penelitian oleh
Sartika pada 180 sampel di Depok tahun
2011 memberikan angka prevalensi
dislipidemia yang cukup tinggi, yaitu
63,9%.
KLASIFIKASI DISLIPIDEMIA

Klasifikasi Fenotipik

PENINGKATAN
Lipoprotein Lipid
plasma
Hyperkolester LDL Kolesterol
olemia > 200 mg/dl
Disiplidemia LDL Trigliserida
campuran + > 200 mg/dl
(Kombinasi) VLDL +
Kolesterol
> 240 mg/dl
Hipertrigliseri VLDL Trigliserida
demia > 200 mg/dl
Klasifikasi WHO ( World Health
Organization)

Fredrics Klasifikasi Klasifikasi Peningkatan


on generik terapeutik Lipoprotein
I Dislipedemia Hipertrigliseridemia Kilomikron
eksogen eksogen
IIa Hiperkolester Hiperkolesterolemia LDL
olemia
IIb Disiplidemia Hiperkolesterolemia LDL +VLDL
Kombinasi Endogen
+
Disiplidemia
kombinasi
III Dislipedemia Hipertrigliseridemia Partikel –
remnant partikel
remnant (Beta
VLDL)
IV Dislipedemia Endogen VLDL
Endogen
V Dislipedemia Hipertrigliseridemia VLDL+
campuran endogen Kilomikro
KAITAN DISLIPIDEMIA DENGAN ZAT
GIZI

Asupan tinggi lemak jenuh,


kolesterol, dan kalori
memberikan konstribusi utama
pada peningkatan kolesterol
plasma. Terapi diet bertujuan
untuk menurunkan kelebihan
tersebut dengan mempertahankan
serta meningkatkan gizi yang
baik. Intervensi diet sebagai
”Pengobatan diet” dimaksudkan
untuk mencapai pola makan yang
sehat.
DIET DISLIPIDEMIA

Tujuan Diet:
 Menurunkan berat badan bila kegemukan
 Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
 Menurunkan asupan kolesterol makanan
 Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan
menurunkann asupan karbohidrat sederhana
 Intervensi diet dimaksudkan untuk mencapai pola makan
yang sehat. Dokter dan dietisien perlu menekankan pada
pasien bahwa tujuannya bukan melakukan diet sementara,
tetapi secara berangsur melakukan perubahan permanen
pada perilaku makan.
BAHAN MAKANAN SEHARI DAN
NILAI GIZI

Diet Tahap I
Energi (kkal)
Bahan Makanan
1200 1600 2000 2500
Nasi 2 ½ 3½ 5½ 6½
Ikan 2 3 3 4
Daging ½ 1 1 1½
Tempe 3½ 4 4 5½
Sayuran 2 3 3 3
Buah 3 3 3 4
Susu - - 1 2
Minyak kelapa 2½ 4 5 6
sawit 10 10 10 10
Gula
NILAI GIZI

Energi (kkal)
1200 1200 1200 1200
Energi (kkal) 1201 1602 2002 2477
Protein (g) 47 65 73 95
(15,7%) (16%) (14,5%) (15%)
Lemak (g) 29,5 43 48 62
(22,1%) (24%) (21,5%) (22%)
Lemak jenuh (g) 12,4 13,3 14,3 16,1
(9,3%) (7,4%) (6,4%) (6%)
Kolesterol (mg) 173,8 140 135 192,5
Karbohidrat (g) 180 229 309 371
(59,9%) (57%) (61,7%) (60%)
Serat (g) 22,1 23 23 25,5
TOTAL KOLESTEROL

Kategori Kadar total kolesterol (mg/dl)


Normal < 200

Batas tinggi 200 – 239

Tinggi > 240

Anda mungkin juga menyukai