Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

Ulkus dekubitus = bed sores = pressure sores = pressure ulcer


Semua usia, lanjut usia >>.

Imobilitas
Terjadi di atas tonjolan tulang dan tempat-tempat yang tidak cukup dilindungi lemak subkutan

70 % minggu I atau II pasien perawatan RS

Definisi
Kerusakan / kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit yang menembus otot bahkan sampai mengenai tulang Akibat penekanan pada satu area yang berlangsung terus menerus atau berulangulang yang menyebabkan vaskularisasi setempat terhenti dan terjadi nekrosis.

PATOGENESIS
Tekanan (pressure) Peregangan dan lipatan kulit (pada pasien posisi setengah duduk, kurus, dan kulit kendur)

Gesekan kulit (friction)


Faktor predisposisi

Patofisiologi
FAKTOR TEKANAN
TEKANAN DARAH KAPILER : 16 mmHg 33 mmHg KULIT UTUH. IMOBIL : TEKANAN DAERAH SAKRUM : 60 70 mmHg; DAERAH TUMIT : 30 45 mmHg. DAERAH ISKEMIK NEKROSIS JARINGAN KULIT PERCOBAAN BINATANG :

SUMBATAN TOTAL KAPILER < 2 JAM REVERSIBEL

Patofisiologi
FAKTOR MEKANIK
Faktor teregangnya kulit Faktor terlipatnya kulit Kerusakan endotel, penumpukan trombosit dan edema
SHEARING FORCES & FOLDING SKIN PENUTUPAN ARTERIOLE

ISKEMI NEKROSIS

Penderita berbaring terlentang diatas kasur busa biasa

Penderita berbaring terlentang diatas kasur biasa, tetapi dibantu dengan beberapa bantal kecil penyangga tubuh

Penderita berbaring diatas kasur khusus (kasur anti dekubitus) dengan memakai sistim gelombang udara yang naik turun bergantian

Penderita berbaring diatas kasur air, dengan temperatur air dapat diatur sesuai yang diinginkan

A A

Shearing force. A : tekanan kompresi. B : shearing force

Area bahaya akibat kulit terlipat Area bahaya pd posisi lateral

A
Area bahaya pd posisi telentang

Lipatan gluteal

Area dimana terjadi lipatan kulit. A : tekanan kompresi

Tipe Ulkus Dekubitus


1. TIPE NORMAL
(beda suhu 2,5 0 C, sembuh dlm 6 minggu)

2. TIPE ARTERIOSKLEROTIK
(beda suhu < 10 C, 16 minggu)

3. TIPE TERMINAL
(penderita akan meninggal, tak dapat sembuh)

Faktor Predisposisi
1. Intrinsik 1. Status gizi 2. Penyakit penyerta (DM, penyakit KV, Anemia, penyakit neurologik, dll) 3. Kelembapan kulit (inkontinensia) Ekstrinsik 1. Kebersihan tempat tidur 2. Peralatan medik (penyangga leher) 3. Alat alat tenun yang kusut-kotor

2.

: Delirium, dementia, dependence : Elderly : Contracture : Urinary incontinence : Bowel incontinence : Immobility : Tension oxygen low

FAKTOR RISIKO

E C U B

DECUBITUS

I T

U
S

: under nourishment
: Spastic

Usia Lanjut
USIA LANJUT POTENSI BESAR DEKUBITUS (akibat perubahan kulit karena tambahnya usia) :
Berkurangnya jaringan lemak subkutan

Berkurangnya jaringan kolagen dan elastik


Menurunnya efisiensi kolateral kapiler pada kulit

kulit lebih tipis dan rapuh

PREDILEKSI

PEMBAGIAN KLINIS DEKUBITUS


Berdasarkan National Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP):
Derajat 1

Perbedaan dari warna kulit,


kulit belum rusak, Panas Tekstur mengeras

merupakan
tanda-tanda awal dari dekubitus

Derajat 2. Ulcus masih superficial, gambaran : Abrasi (lecet),

Melepuh,
lubang yang dangkal dengan tepi ulcus jelas Jaringan sekitar mungkin berbatas merah, membengkak serta terasa perih.

Derajat 3.

Lapisan kulit hilang seluruhnya oleh karena kerusakan yang meluas atau nekrosis dari jaringan subkutan serta melebar ke bawah tetapi tidak mencapai batas fascia (pembungkus otot).
Gambaran klinis sebagai lubang atau kawah yang dalam dan menggaung dengan atau tanpa merusak jaringan yang berdekatan

Derajat 4.
Kulit seluruhnya mengalami kerusakkan yang lebih lanjut, ada jaringan yang nekrosis, kerusakan dari otot, tulang atau jaringan pendukung seperti tendon dan joint kapsul. Derajat 4 ini dapat mengakibatkan infeksi pada tulang atau sendi.

Skala Norton
Kondisi Status Fisik Mental 4 Baik 3 Sedang Sadar Apatis Derajat Aktivitas Mandiri Berjalan dengan bantuan Dengan kursi roda Berbaring
Skor < 12 Skor 12 13 Skor > 14

Mobilitas Mobil Sedikit terbatas Sangat terbatas Imobilisasi

Inkontinensia Tidak Kadangkadang Biasanya Selalu

2 Buruk 1 Sangat buruk

Bingung Stupor

: Resiko tinggi : Resiko sedang : Resiko rendah

KOMPLIKASI
Sepsis (paling sering)
Infeksi lokal, selulitis dan osteomielitis.

Pyoarthrosis atau ulkus yang berpenetrasi ke rongga sendi (pada dekubitus yang terinfeksi sangat dalam)

KOMPLIKASI
Tanda-tanda mulainya terjadi infeksi dari ulkus adalah :
Terdapat nanah / pus Bau tidak enak

Sekitar luka merah, bengkak dan fluktuasi


Tanda-tanda infeksi tersebut sudah meluas adalah : Suhu , tidak bisa konsentrasi, detak jantung cepat dan lemah.

Pencegahan
Waspada untuk cegah dekubitus (Skala Norton)
Jaga kebersihan pasien
Dimandikan dikeringkan lotion massage

Tingkatkan status kesehatan pasien


Umum : perbaiki dan jaga kesehatan umum pasien (anemia, hipoalbumin, nutrisi, hidrasi)

Khusus : tangani penyakit yang ada

Kurangi faktor tekanan yang mengganggu aliran darah :


Alih baring setiap 2 jam Kasur khusus (Decubitus bed) dengan gelombang tekanan udara, kasur air dengan suhu yang bisa diatur Kurangi regangan / lipatan kulit jaga posisi

PENATALAKSANAAN
PREVENTIF
Langkah pertama menghindari timbulnya dekubitus, dengan cara : 1. Perawatan kulit dan penanganan dini (resiko tinggi, skor Norton, kebersihan kulit, status gizi, kurangi faktor gesekan & tekanan mobilisasi) 1. Penggunaan matras khusus (berisi sabut kelapa, air, udara)

2.

Edukasi pasien

PENATALAKSANAAN SESUAI DERAJAT DEKUBITUS


Derajat 1 :
Menghilangkan tekanan.

Kulit yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion kemudian di massage 2-3 x / hari

Derajat 2 : Hilangkan tekanan Lindungi luka dari infeksi dan trauma, cuci dengan NaCl dan balut ( a dan anti- septik ) Daerah luka digosok dengan es dan dihembus udara hangat secara bergantian untuk merangsang sirkulasi.

Salep antibiotik topical untuk merangsang tumbuhnya jaringan muda / granulasi.


Penggantian salep dan balut jangan terlalu sering karena dapat merusak pertumbuhan jaringan yang diharapkan.

Derajat 3 :
Usahakan eksudat mengalir keluar Balutan transparan dan jangan terlalu tebal sehingga permeable untuk masuknya udara dan penguapan Kelembaban luka dijaga tetap basah mempermudah regenerasi sel-sel kulit untuk

Luka yang kotor dicuci dengan larutan NaCl fisiologis dan antibiotik lokal - sistemik

Derajat 4 :
Tetap melaksanakan langkah-langkah di atas Debridement Oksigenisasi pada daerah luka, untuk membuka sumbatan-sumbatan pembuluh darah setempat (usaha mempercepat penyembuhan)

Dapat dilakukan transplantasi kulit


Matrass khusus untuk menjaga kelembaban mungkin dibutuhkan

Penyembuhan dengan Madu


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa madu mempunyai efek bakterisida, yang akan mempermudah penyembuhan Selain itu madu juga dapat melembabkan luka, yang akan mempercepat pertumbuhan jaringan baru, mengurangi pembentukan jaringan parut, dan mengurangi rasa sakit saat balut diganti

Cara Kerja
Cara kerja madu dalam proses penyembuhan :
1. Efek debridement dan efek osmotik 2. Pemberian nutrisi (vitamin, mineral dan asam amino) 3. Merangsang regenerasi jaringan 4. Efek antiradang 5. Membunuh bakteri penghasil amonia (kurangi bau pada luka)

Koas Geriatri PWK Hana


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 26 Agustus 28 September 2013

Anda mungkin juga menyukai