Imobilitas
Terjadi di atas tonjolan tulang dan tempat-tempat yang tidak cukup dilindungi lemak subkutan
Definisi
Kerusakan / kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit yang menembus otot bahkan sampai mengenai tulang Akibat penekanan pada satu area yang berlangsung terus menerus atau berulangulang yang menyebabkan vaskularisasi setempat terhenti dan terjadi nekrosis.
PATOGENESIS
Tekanan (pressure) Peregangan dan lipatan kulit (pada pasien posisi setengah duduk, kurus, dan kulit kendur)
Patofisiologi
FAKTOR TEKANAN
TEKANAN DARAH KAPILER : 16 mmHg 33 mmHg KULIT UTUH. IMOBIL : TEKANAN DAERAH SAKRUM : 60 70 mmHg; DAERAH TUMIT : 30 45 mmHg. DAERAH ISKEMIK NEKROSIS JARINGAN KULIT PERCOBAAN BINATANG :
Patofisiologi
FAKTOR MEKANIK
Faktor teregangnya kulit Faktor terlipatnya kulit Kerusakan endotel, penumpukan trombosit dan edema
SHEARING FORCES & FOLDING SKIN PENUTUPAN ARTERIOLE
ISKEMI NEKROSIS
Penderita berbaring terlentang diatas kasur biasa, tetapi dibantu dengan beberapa bantal kecil penyangga tubuh
Penderita berbaring diatas kasur khusus (kasur anti dekubitus) dengan memakai sistim gelombang udara yang naik turun bergantian
Penderita berbaring diatas kasur air, dengan temperatur air dapat diatur sesuai yang diinginkan
A A
A
Area bahaya pd posisi telentang
Lipatan gluteal
2. TIPE ARTERIOSKLEROTIK
(beda suhu < 10 C, 16 minggu)
3. TIPE TERMINAL
(penderita akan meninggal, tak dapat sembuh)
Faktor Predisposisi
1. Intrinsik 1. Status gizi 2. Penyakit penyerta (DM, penyakit KV, Anemia, penyakit neurologik, dll) 3. Kelembapan kulit (inkontinensia) Ekstrinsik 1. Kebersihan tempat tidur 2. Peralatan medik (penyangga leher) 3. Alat alat tenun yang kusut-kotor
2.
: Delirium, dementia, dependence : Elderly : Contracture : Urinary incontinence : Bowel incontinence : Immobility : Tension oxygen low
FAKTOR RISIKO
E C U B
DECUBITUS
I T
U
S
: under nourishment
: Spastic
Usia Lanjut
USIA LANJUT POTENSI BESAR DEKUBITUS (akibat perubahan kulit karena tambahnya usia) :
Berkurangnya jaringan lemak subkutan
PREDILEKSI
merupakan
tanda-tanda awal dari dekubitus
Melepuh,
lubang yang dangkal dengan tepi ulcus jelas Jaringan sekitar mungkin berbatas merah, membengkak serta terasa perih.
Derajat 3.
Lapisan kulit hilang seluruhnya oleh karena kerusakan yang meluas atau nekrosis dari jaringan subkutan serta melebar ke bawah tetapi tidak mencapai batas fascia (pembungkus otot).
Gambaran klinis sebagai lubang atau kawah yang dalam dan menggaung dengan atau tanpa merusak jaringan yang berdekatan
Derajat 4.
Kulit seluruhnya mengalami kerusakkan yang lebih lanjut, ada jaringan yang nekrosis, kerusakan dari otot, tulang atau jaringan pendukung seperti tendon dan joint kapsul. Derajat 4 ini dapat mengakibatkan infeksi pada tulang atau sendi.
Skala Norton
Kondisi Status Fisik Mental 4 Baik 3 Sedang Sadar Apatis Derajat Aktivitas Mandiri Berjalan dengan bantuan Dengan kursi roda Berbaring
Skor < 12 Skor 12 13 Skor > 14
Bingung Stupor
KOMPLIKASI
Sepsis (paling sering)
Infeksi lokal, selulitis dan osteomielitis.
Pyoarthrosis atau ulkus yang berpenetrasi ke rongga sendi (pada dekubitus yang terinfeksi sangat dalam)
KOMPLIKASI
Tanda-tanda mulainya terjadi infeksi dari ulkus adalah :
Terdapat nanah / pus Bau tidak enak
Pencegahan
Waspada untuk cegah dekubitus (Skala Norton)
Jaga kebersihan pasien
Dimandikan dikeringkan lotion massage
PENATALAKSANAAN
PREVENTIF
Langkah pertama menghindari timbulnya dekubitus, dengan cara : 1. Perawatan kulit dan penanganan dini (resiko tinggi, skor Norton, kebersihan kulit, status gizi, kurangi faktor gesekan & tekanan mobilisasi) 1. Penggunaan matras khusus (berisi sabut kelapa, air, udara)
2.
Edukasi pasien
Kulit yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion kemudian di massage 2-3 x / hari
Derajat 2 : Hilangkan tekanan Lindungi luka dari infeksi dan trauma, cuci dengan NaCl dan balut ( a dan anti- septik ) Daerah luka digosok dengan es dan dihembus udara hangat secara bergantian untuk merangsang sirkulasi.
Derajat 3 :
Usahakan eksudat mengalir keluar Balutan transparan dan jangan terlalu tebal sehingga permeable untuk masuknya udara dan penguapan Kelembaban luka dijaga tetap basah mempermudah regenerasi sel-sel kulit untuk
Luka yang kotor dicuci dengan larutan NaCl fisiologis dan antibiotik lokal - sistemik
Derajat 4 :
Tetap melaksanakan langkah-langkah di atas Debridement Oksigenisasi pada daerah luka, untuk membuka sumbatan-sumbatan pembuluh darah setempat (usaha mempercepat penyembuhan)
Cara Kerja
Cara kerja madu dalam proses penyembuhan :
1. Efek debridement dan efek osmotik 2. Pemberian nutrisi (vitamin, mineral dan asam amino) 3. Merangsang regenerasi jaringan 4. Efek antiradang 5. Membunuh bakteri penghasil amonia (kurangi bau pada luka)