Anda di halaman 1dari 18

PENILAIAN

DAN
PERSIAPAN PASIEN PRA OPERASI

Chapter 2
P. 16 - 21
Penilaian pra operasi : untuk
mendapatkan rincian pasien yang
relevan yang dapat memengaruhi
tindakan resusitasi pada trauma atau
keadaan darurat medis lainnya, dan
informasi yang dapat memengaruhi
tindakan anestesi untuk operasi
elektif.

Informed Consent
Penilaian Pasien
1. Evaluasi klinis primer
2. Evaluasi klinis sekunder
EVALUASI KLINIS PRIMER
Riwayat pasien : RPD nya
14 Pertanyaan sangat penting :
1. Jam berapa makan dan minum terakhir?
2. Apakah pernah menjalani operasi pembedahan sebelumnya?
Adakah masalah dalam anestesia sebelumnya?
3. Apakah memiliki alergi?
4. Apakah merokok/minum alkohol/drugs use?
5. Adakah penyakit/masalah pada jantung/nyeri
dada/hipertensi/palpitasi?
6. Adakah asma/sesak napas/batuk?
7. Adakah nyeri ulu hati karena asam lambung/dada terasa
terbakar?
8. Diabetes mellitus?
9. Sakit ginjal atau gangguan hati?
10.Penyakit saraf?
11.Penyakit mudah terjadi perdarahan?
12.Obat apa saja yang sedang dikonsumsi saat ini?
13.Apakah sedang hamil/possibility of pregnancy? tanyakan
HPHT
14.Apakah ada penyakit infeksius?
Pertanyaan tsb dapat mengarahkan
pertanyaan lebih dalam dan
seberapa detail pemeriksaan fisik
seharusnya dilakukan, contoh :
Jika pada anestesi sebelumnya
terdapat komplikasi, sebanyak
mungkin data diperlukan untuk
menghindari terjadinya masalah
yang sama
Alergi -> perlu dipastikan jenis reaksi
serius yang muncul, seperti anafilaksis,
reaksi minor seperti rash, dan dari efek
samping seperti muntah akibat morfin
Konsumsi alkohol & pengguna obat
terlarang dapat berarti pasien
toleran terhadap anestesi dan
membutuhkan dosis lebih. Merokok
mengganggu delivery O2 ke jaringan
Penting mengetahui adanya masalah
pada jantung & dada secara detail
faktor risiko terbesar anestesi
terhadap komplikasi kardiovaskular
berupa : kongestif cardiac failure,
ischemic cardiac disease (miokard
infark), valvular heart disease (aortic
stenosis), perikarditis atau cardiac
temponade, hipertensi, dan aritmia
Asma harus dianggap serius dan
diterapi preoperatif dengan obat-
obatan rutin &atau dengan
salbutamol nebulizer
Diabetes mudah dinilai dengan
monitoring gula darah. Penting
mengetahui tipe diabetes dan detail
terapinya jika ingin mencegah
masalah yang dapat timbul
Masalah ginjal dinilai dengan tes
elektrolit, ur & cr perlu dicek untuk
melihat apakah terdapat gagal ginjal.
Perlu diperhatikan bila kadar potasium
tinggi
Gangguan fungsi hepar dilihat dari
penurunan produksi substansinya seperti :
albumin & faktor koagulan. Hepar juga
memetabolisme sebagian besar anestetic
agents
Penyakit neurologis atau muskular
tidak umum terjadi namun penting
untuk diketahui. Adanya relevansi
khusus pada kerusakan tulang
belakang, myopathies, myotonias,
myasthenia dan kondisi neurologis
yang disebutkan di Bab 1
Kecenderungan pendarahan, jika
terdapat riwayat kecenderungan
perdarahan sudah seharusnya tes
koagulasi. Pasien yang menerima
antikoagulan juga harus menjalani
tes ini
Kemungkinan kehamilan harus selalu
dipikirkan pada wanita usia subur
selalu menanyakan tanggal haid
terakhir
Penyakit infeksi umum terjadi
perlu menanyakan tentang adanya
riwayat infeksi virus baru-baru ini,
kemungkinan hepatitis dan hiv
(lihat Bab 15)
Obat-obatan
Obat memiliki implikasi anestesi
Kebanyakan kasus pasien yang sedang
terapi obat-obatan tidak boleh dihentikan
mendadak (digoxin, diuretik, insulin, B-
blocker, anti hipertensi, steroid,
antikoagulan & antibiotik, antiaritmia, anti
angina & antikonvulsan)
Aspirin efek antiplatelet panjang (7 hari)
Pil kontrasepsi risiko trombosis vena
Untuk memberikan anestesi yang
aman rincian semua obat &
kemungkinan adanya interaksi obat
atau implikasi harus diperiksa secara
menyeluruh
Tabel. 2.1 Obat yang biasa digunakan dan kemungkinan
implikasi anestesi

Anda mungkin juga menyukai