Preseptor
dr. Irwandi, Sp.A
Presentan :
Mayasari Putri Yanna
1610070100076
Latar Belakang
Anemia ADB Bahaya
Soetjatmiko, Aliza Nur, et al. Indeks Mentzer sebagai Alat Diagnostik Anemia Defisiensi Besi di Sarana Kesehatan dengan
Fasilitas Terbatas: Perbadingan Berbagai Nilai Cutt Off. Sari Pediatric, 2019;21(3); 145-150
Anemia : Hb < 11 g/dl.
Who, Chan M. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity. Geneva, Switzerland
World Health Organization 2011; 1–6.
I Anemia Hipokrom Mikrositer
Anemia berdasarkan a. Anemia defisiensi besi
b. Thalassemia major
Etiomorfologi c. Anemia akibat penyakit kronik
d. Anemia sideroblastik
II Anemia Normokrom Normositik
MCV < 80 fl a. Anemia pasca perdarahan akut
MCH < 27 pg b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik didapat
d. Anemia akibat penyakit kronik
e. Anemia pada gagal ginjal kronik
MCV 80-95 fl f. Anemia pada sindroma mielodisplastik
MCH 27- 34 pg, g. Anemia pada keganasan hematologic
Kurniati Intrantri. Anemia Defisiensi Zat Besi. Fakultas Kedokteran Unversitas Lampung, 2020; 4: 18-31
Epidemiologi
47,4%
(usia 0-5 th)
Asia : 58%
28,1%
Soetjatmiko, Aliza Nur, et al. Indeks Mentzer sebagai Alat Diagnostik Anemia Defisiensi Besi di Sarana Kesehatan
dengan Fasilitas Terbatas: Perbadingan Berbagai Nilai Cutt Off. Sari Pediatric, 2019;21(3); 145-150
Etiologi
Gangguan
Diet atau
Kebutuhan Penyerapan
asupan zat
yang dan
besi yang
meningkat kehilangan
kurang
darah kronis
Purmono HB. Buku ajar Hematologi-Onkilogi Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012;30-42.
PROSES ABSORBSI BESI
(Bentuk Non Heme)
Besi non heme o/ asam lambung, Reduksi menjadi Diabsorbsi o/ sel
inorganic asam amino dan mukosa usus
fero (Fe2+)
(feri/Fe3+) vitamin C
Purmono HB. Buku ajar Hematologi-Onkilogi Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012;30-42.
Patofisiologi
1. Tahap pertama iron depletion atau storage iron deficiency
Tanda: ↓ cadangan besi, Hb dan fungsi protein besi lainnya masih normal. Terjadi ↑
absorbsi besi non heme, feritin serum ↓, sedangkan pemeriksaan untuk mengetahui
ADB lainnya normal
2. Tahap kedua iron deficient erythropoietin/iron limited erythropoiesis
Suplai besi tidak cukup untuk menunjang eritropoisis. Nilai besi serum dan saturasi
transferin ↓, sedangkan Total Iron Binding Capacity (TIBC) dan erythrocyte
porphyrin (FEP) ↑
Besi yg menuju eritroid sumsum tulang tidak cukup → Hb ↓. Gambaran darah tepi
mikrositosis dan hipokromik yg progresif. Terjadi perubahan epitel terutama pada
ADB lanjut.
•Preparat yang tersedia ferous sulfat, ferous glukonat, ferous fumarat, dan fero
us suksinat.
•Dosis besi 4-6 mg/kgBB dibagi dalam 2-3 dosis sehari
•Preparat besi harus terus diberikan selama 2 bulan setelah anemia
pada penderita teratasi
•Respons terapi dengan menilai kenaikan kadar Hb setelah satu bulan, yaitu k
enaikan kadar Hb sebesar 2 g/dl atau lebih.
III.Transfusi Darah
• Komponen darah yang diberi PRC dengan dosis 2-3 ml/kgbb persatu kali
pemberian disertai diuretik furosemit.
• Jika gagal jantung nyata : pertimbangkan transfusi tukar dengan PRC segar
Purmono HB. Buku ajar Hematologi-Onkilogi Anak. Ikatan Dokter
24
Pencegahan
Pencegahan awal kehidupan :
•Mempertahankan ASI eksklusif hingga 6 bulan
•Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun
•Memberikan makanan bayi yg mengandung besi serta makanan yg kaya asam askorbat (jus buah)
saat memperkenalkan makanan padat (usia 4-6 bulan)
•Memberikan suplemen Fe kepada bayi kurang bulan.
•Pemberian PASI (sus formula) yang mengandung besi
Upaya umum:
• Meningkatkan konsumsi Fe
• Fortifikasi bahan makanan
• Suplementasi 25
Laporan Kasus
Identitas
Nama : An. F
No.MR : 216745
Umur/Tanggal Lahir :5 tahun 4 bulan / 12 april 2016
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Kampung Batu dalam, Danau Kembar
Tanggal Kedatangan : 15 Juni 2021, pukul 10.00 WIB
Keluhan utama
Nyeri ulu hati sejak 12 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
• Demam sejak 1 bulan yang lalu, demam meningkat sejak 3 hari SMRS, demam hilang
timbul, demam terutama sore hari, berkeringat, tidak menggigil, tidak ada kejang
• Anak tampak lemah dan pucat sejak ± 3 hari SMRS.
• Nafsu makannya berkurang sejak ±3 hari SMRS, makan hanya 1 kali sehari dengan
telur saja.
• Nyeri ulu hati sejak 12 jam SMRS, nyeri di ulu hati, tidak menjalar, dirasakan hilang
timbul.
• Muntah sejak 12 jam SMRS, muntah 1 kali, memuntahkan air bewarna putih sebanyak
½ aqua gelas.
• Muntah darah di igd, bewarna merah segar, muntah tidak menyemprot.
• Pasien sesak nafas saat di igd, sesak tidak menciut, tidak dipengaruhi aktifitas,
makanan dan cuaca.
• Pasien tidak ada batuk, pilek , tidak ada penurunan berat badan.
• BAB dan BAK normal
• Perdarahan yang berheti lama tidak ada, bintik perdarahan dikaki tidak ada, muncul
memar di badan, tangan, kaki tidak ada, gusi berdarah tidak ada
• Pasien tidak ada mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya
• Riwayat paparan zat kimia tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada penyakit seperti ini sebelumnya
Ketawa 3 bulan
Miring 3 bulan
Tengkurap 5 bulan
Duduk 6 bulan
Merangkak 9 bulan
Berdiri 8 bulan
Berjalan 15 bulan
Lari 6 bulan
Gigi pertama 12 bulan
Bicara 12 bulan
Membaca -
Prestasi disekola -
– Febris
– Takipneu
– Anemia mikrositik hipokrom
– Gizi kurang
Diagnosa Kerja
Anemia mikrositik hipokrom ec
susp Anemia Defisiensi Besi
Diagnosa Banding
ec.
ec. AHA ec. thalasemia
hemoglobinopati
Coombt test
Cek retikulosit
Cek LDH
Kimia klinik ( SI, TIBC, Ferritin, SGPT, Bilirubin total,
Ureum)
Asuhan Nutrisi Pediatric
1. Assesment : Menentukan status gizi dan masalah nutrisi
BB/U : 15/18 x 100% = 83,3 %
TB/U : 106/109 x 100% = 97%
BB/TB : 15/17 x 100% =88 %
Kesan : Gizi kurang perawakan normal
Followup bangsal anak, 18 Juni 2021
S O A P
-demam tidak ada , nafsu makan -KU ; sakit sedang Anemia berat ec AHA -Tranfusi PRC IV
baik, munth darah sudah HR;115x/I, T; 36,3 , BC; tipe cold DD/ (135ccAmpisilin
tidak ada, pucat, BAB dan +270 , D; 2,78 Hemoglobinopati , sulbactam 3x250 mg
BAK normal, nyeri perut Pem.fisik ; konjungtiva ADB - Metilprednisolone ;
4x8mg (IV)
anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), kulit ; ikterik,
Abdomen; nyeri tekan
Epigastrium dan lumbal
Dextra
Hasil labor;
Retikulosit ; 7% (H)
LDH ; 421u/L (H)
Coomb test ; negatif
Followup bangsal anak, 19 Juni 2021
S O A P
-demam tidak ada , nafsu makan -KU ; sakit sedang Anemia berat ec AHA Pulang Atas permintaan
baik, munth darah sudah HR;115x/I, T; 36,3 , BC; tipe cold DD/ sendiri
tidak ada, pucat tidak , BAB dan +270 , D; 2,78 Hemoglobinopati ,
BAK normal, nyeri perut Pem.fisik ; konjungtiva ADB
anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), kulit ; ikterik,
Abdomen; nyeri tekan
Epigastrium dan lumbal
Dextra
Hasil labor;
Hb ; 11,8g/dl
Ht; 4,57
MCV; 78,3 fL
MCH; 25,8 pg/cell
MCHC; 33 g/dl
RDW : 19,9% (H)
Analisa
kasus
Teori Kasus
Anamnesa
• Lemas, lesu, dan kurang aktif
• tidak nafsu makan • Pasien tampak lemas sudah
sejak 1 bulan SMRS, dan
semakin lemas , pucat dan
kurang aktif sejak 3 hari
SMRS.
• Penurunan nafsu makan
sejak 3 hari SMRS
Kasus
Teori
Pemeriksaan Fisik
Nadi : 125
• Takikardi
x/menit, reguler, lemah
• Konjungtiva anemis
Mata : konjungtiva anemis
• Pucat
Kulit : pucat
Pemeriksaan Penunjang Hb : 2,2 g/dl
• Hb rendah MCV : 61,5 fL
• MCV dan MCH rendah MCH : 14,9 pg/cell
• RDW meningkat RDW : 21%
• Feritin menurun Gambaran darah tepi : mikrositik, hipokrom, polikrom ,
• Serum Iron menurun target sel, teardrop sel, fragmentosit, cigar sel.
• TIBC meningkat Saturasi Transferrin : 5,35% (L)
SI; 85 mg/dl
• Saturasi transferin
TIBC :1587 mg/dl
menurun
Ferittin 20ng/dl
Teori Kasus
Tatalaksana