Disusun Oleh:
Vina Yuliawati 1610070100075
Mayasari Putri Yanna 1610070100076
Preseptor:
dr. Ade Ariadi, Sp.An
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. D
• Usia : 53 tahun
• Alamat : Sijunjung
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Tanggal masuk : 28 April 2021
• RM : 215288
• Ruang rawatan : ICU
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri seluruh perut sejak 2 hari yang lalu
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat kebiasaan
• Merokok dan minum alcohol disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan : Berat
• Kesadaran : Somnolen
• Tekanan Darah : 90/60 mmhg
• Nadi : 109 kali/menit
• Nafas : 28 kali/menit
• Suhu : 38,5ᵒC
Status Generalisata
• Kepala : normochepal
• Wajah : tidak ada kelainan
• Mata : konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-)
• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
• Paru-paru : vesikuler, wheezing (-/-), Rhonki (-/-)
• Jantung : regular, tidak ada gallop dan tidak ada mur-mur
• Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Lokalis
• Abdomen : nyeri tekan (+) seluruh perut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
• Hemoglobin : 9,3 g/dL (rendah)
• Eritrosit : 3.540.000 mm3
• Hematokrit : 26,9% (rendah)
• Leukosit : 16.800 mm3 (tinggi)
• Trombosit : 307.000 mm3
Kimia klinik
• Glukosa darah : 114 mg/dL
• Ureum : 204 mg/dL (tinggi)
• Kreatinin : 6,19 mgdL (tinggi)
• Kalsium : 7,14 mg/dl (rendah)
Elektolit Serum (Na-K-Cl)
• Natrium (Na) : 130,2 mEq/L (rendah)
• Kalium (K) : 4,8 mEq/L
• Clorida (Cl) : 100,5 mEq/L
DIAGNOSIS
• Penurunan kesadaran ec. syok sepsis
• Peritonitis difusa
• Akut on chronic kidney disesase
• Diabetes mellitus tipe 2
• Bronkopneumonia
PENATALAKSANAAN
O2 3L/menit
IVFD RL guyur 1 kolf → RL 12 jam/kolf
Terpasang NGT
Terpasang kateter
Meropenem 3x1 gr
Levofloxacin 1x750mg
Omeprazol 2x40 mg
Paracetamol 3x 500 gr
Nebu combivent 1/8 jam
Co glukonas 1 gr
Asam folat 3x1
Bicnat 3x1
Drip norepineprin 0,05
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
• Hemoglobin : 9,3 g/dL (rendah)
• Eritrosit : 3.540.000 mm3
• Hematokrit : 26,9% (rendah)
• Leukosit : 16.800 mm3 (tinggi)
• Trombosit : 307.000 mm3
Kimia klinik
• Glukosa darah : 114 mg/dL
• Ureum : 204 mg/dL (tinggi)
• Kreatinin : 6,19 mgdL (tinggi)
• Kalsium : 7,14 mg/dl (rendah)
Elektolit Serum (Na-K-Cl)
• Natrium (Na) : 130,2 mEq/L (rendah)
• Kalium (K) : 4,8 mEq/L
• Clorida (Cl) : 100,5 mEq/L
FOLLOW UP
Hari I/ 28 MEI 2021 , DI ICU
S Penurunan kesadaran
Nyeri seluruh perut
Konjungtiva anemis
Demam
O Keadaan : Berat
Kesadaran : Somnolen
Tekanan darah : 90/45 mmhg
Nadi : 102 kali/menit
Nafas : 24 kali/menit
Suhu : 39,1ᵒC
Terpasang O2 nasal kanul 3L/menit
Terpasang dower cateter, urin ada berwarna kuning pekat
Terpasang NGT berwarna hitam
Pemeriksaan Laboratorium 28 Mei 2021, 12.12 WIB
Non farmakologis :
• Edukasi
• Terapi nutrisi medis
• Latihan fisik
Farmakologis :
Kerja
nefron
lebih
besar
A. Antibiotik
1. Terapi pasien rawat jalan
• Sebelumnya sehat dan tidak menggunakan antibiotik dalam 3 bulan
sebelumnya
• a. Makrolid
• b. Doxicilin
2. Ada komorbid (penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, alkohol,
keganasan, asplenia, obat immunospresi, antibiotik 3 bulan sebelumnya)
• a. Fluoroquinolon respirasi (moxifloxacin, gemifloxacin/ levofloxacin
750 mg)
• b. β lactam + makrolid
3. Pada daerah dengan angka infeksi tinggi dan dengan resisitensi tinggi
makrolid terhadap
• S.pneumoniae, dipertimbangkan antibiotik sesuai poin 2.
4. Rawat inap tidak di ICU
• Fluoroquinolon respirasi atau β lactam + makrolid
5. Rawat inap di ICU
• β lactam (cefotaxim, ceftriaxon, atau ampicilin sulbaktam) +
azitromisin atau floroquinolon respirasi
6. Bila diperkirakan pseudomonas
• β lactam antipseudomonas (piperasilin-tazobactam, cefepime,
imipenem atau merpenem) + ciprofloxasin atau levofloxacin (750
mg) atau
• β lactam antipseudomonas + aminoglikosid dan azitromisin atau
• β lactam antipseudomonas + aminoglikosid dan floroquinolon
antipneumococal (untuk pasien alergi penisilin ganti β lactam dengan
asterona
2. Tindakan suportif meliputi oksigen untuk mempertahankan
SaO2 > 92%
3. Resusitasi cairan intravena untuk memastikan stabilitas
hemodinamik.
4. Bantuan ventilasi: ventilasi non invasif (misalnya tekanan jalan
napas positif kontinu (continous positive airway pressure), atau
ventilasi mekanis mungkin diperlukan pada gagal napas.
5. Bila demam atau nyeri pleuritik dapat diberikan antipiretik
analgesik serta dapat diberikan mukolitik atau ekspektoran
untuk mengurangi dahak.
Pembahasan
Kesimpulan