Anda di halaman 1dari 12

A.

PENGERTIAN

Demam dengue atau DF dan demam berdarah dengue atau DBD (dengue
hemorrhagic fever disingkat DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis hemoragik. Pada DHF terjadi
perembesan plasma yang ditandai dengan hemokosentrasi (peningkatan hematokrit)
atau penumpukan cairan dirongga tubuh. Sindrom renjatan dengue yang ditandai oleh
renjatan atau syok (Nurarif & Kusuma 2015).
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang menyerang anak
dan orang dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa demam akut,
perdarahan, nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus (Artropod Born
Virus) yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti atau oleh Aedes
Aebopictus (Wijayaningsih 2017).
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) menular melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti. DHF merupakan penyakit berbasis vektor yang menjadi penyebab kematian
utama di banyak negara tropis. Penyakit DHF bersifat endemis, sering menyerang
masyarakat dalam bentuk wabah dan disertai dengan angka kematian yang cukup
tinggi, khususnya pada mereka yang berusia dibawah 15 tahun (Harmawan 2018).
B. PATWAY

Hipertermi

Sumber : (Erdin 2018) (SDKI DPP PPNI 2017)


C. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : An. S
Nama Panggilan : Sean
Tanggallahir : Karanganyar, 15 Mei 2011
Usia : 11 tahun 6 bulan
Alamat : Purworejo,Jumapolo, Karanganyar
Agama : Islam
Tanggal dirawat : 15 November 2022

2. Keluhan Utama

Riwayat kesehatan saat ini :

a. Onset : Demam tinggi ± 2 hari,mual, nyeri perut, pusing

b. Karakteristik : Panas naik turun

c. Perkembangan penyakit :

Ibu pasien mengatakan anaknya panas tinggi sejak tgl 13 november 2022, mual
(+), muntah 1x, pusing. Sebelum di bawa ke rumah sakit pasien sudah di bawa
ke puskesmas setempat tetapi demam naik turun. Kemudian keluarga
membawa pasien ke Rumah Sakit karena kondisi belum stabil Saat masuk
rumah sakit didapatkan data : pasien pucat, badan lemas, konjungtiva anemis,
mukosa bibir kering, lesu, T : 100/70 mmHg, S: 39,6 0 C, N : 114 x/menit, RR
: 25 x/menit, Skala nyeri 5, nyeri dibagian abdomen.
d. Pola eliminasi
1) Pola defekasi :
Sebelum sakit tidak ada kesulitan, kebiasaan BAB sehari 1x dan tidak ada
darah
Saat sakit anak mengalami diare, BAB cair 3-4x/hari dan tidak ada darah
2) Pola eliminasi urin : anak BAK sehari 5x setiap BAK ± 200 ml, urin keluar
lancar , bau amoniak, warna jernih kekuningan
Orang tua : pola eliminasi, masalah? : tidak ada masalah pola eliminasi pada
orang tua
3. Pemeriksaan Fisik

a. keadan umum: kesadaran compos mentis, badan lemas


b. tanda-tanda vital:
TD: 100/70 mmHg, N: 114x/mnt, RR: 25x/mnt, S:39,6℃
c. Ukuran antropomteri: TB: 110 cm, BB: 45kg
d. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera pucat, kelainan mata tidak ada
e. Dada :Paru-paru

Inspeksi : bentuk simetris,kadang tampak sesak

Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama

Perkusi : bunyi redup

Auskultasi: vesikuler

f. Abdomen :
Inspeksi : abdomen tidak tampak adanya acites
Palpasi : nyeri tekan , hepatomegaly
Perkusi : terdengar redup
Auskultasi : hipoperistaltik
g. Extremitas : akral hangat, edema tidak ada,
h. Kulit : kulit bersih, turgor kulit menurun,lesi tidak ada, akral hangat,
kelainan tidak ada

4. Terapi :

a. Infus : D1/2 NS 12 tpm


b. Terapi injeksi :
inj ceftriaxon 450 mg/12 jam (IV)
Inj omeprazole 40 mg/12 jam (IV)
Inj parasetamol 500mg/12jam (IV)
Inj ondansetron 4mg/8jam (IV)
Inj santagesik 450mg (IV) bila perlu
Terapi Oral: sukralfat syrup 3x10ml
5. Hasil pemeriksaan penunjang :

No Lab : 221127XXXX DPJP :


Nama : An.S Ruangan :
Jenis Kelamin : laki-laki Tanggal / Jam : 15 Oktober 2022
Tanggal Lahir : 15 Mei 2011 Jam Validasi : 16:13 WIB
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Angka Normal
Hematologi
Leukosit 5,17 Ribu/uL 3,8-10,6
Eritrosti 5,5 Juta/uL 4,5-5,6
Hemoglobin 14,6 g/dl 13,0-18,0
Hematokrit 41,0 % 40-52
Trombosit 170 ribu/mm3 150-440
MPV 10,3 fL
PCT 0,082 %
HDL 43 mg/dL >40
LDL 100 mg/dL <130
SGOT 31,8 u/L 3 - 45
Index
MCV 82,7 fL 80-100
MCH 26,4 pg 26-34
MCHC 32,0 g/dl 32-36
Differential
Basofil 0,7 % 0-1
Monosit 7,5 % 2-8
Eosinofil 2,0 % 1-6
Limfosit 34 % 30-45
Neutrofil 64 % 50-70
Jumlah Total Sel
Total Basofil 0,10 ribu/uL
Total Monosit 1,06 ribu/uL
Total Eosinofil 0,29 ribu/uL
Total Netrofil 10,56 ribu/uL
Total Lymphosit 2,32 ribu/uL
NLR 4,55 (H) <3,13
ALC 2320 ribu/uL >1500
No Lab : 221127XXXX DPJP : dr. K, Sp.A
Nama : An.S Ruangan : Shofa
Jenis Kelamin : laki-laki Tanggal / Jam : 17 Oktober 2022
Tanggal Lahir : 15 Mei 2011 Jam Validasi : 05:43 WIB
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Angka Normal
Hematologi
Leukosit 1 ,47 Ribu/uL 3,8-10,6
Eritrosti 5,21 Juta/uL 4,5-5,6
Hemoglobin 13,1 g/dl 13,0-18,0
Hematokrit 41,0 % 40-52
Trombosit 79 ribu/mm3 150-440
MPV 10,3 fL
PCT 0,082 %
HDL 43 mg/dL >40
LDL 100 mg/dL <130
SGOT 31,8 u/L 3 - 45
Index
MCV 77,2 (L) fL 80-100
MCH 27,4 Pg 26-34
MCHC 35,5 g/dl 32-36
Differential
Basofil 0,7 % 0-1
Monosit 7,5 % 2-8
Eosinofil 2,0 % 1-6
Limfosit 34 % 30-45
Neutrofil 64 % 50-70
Jumlah Total Sel
Total Basofil 0,10 ribu/uL
Total Monosit 1,06 ribu/uL
Total Eosinofil 0,29 ribu/uL
Total Netrofil 10,56 ribu/uL
Total Lymphosit 2,32 ribu/uL
NLR 4,55 (H) <3,13
ALC 2320 ribu/uL >1500

Elektrolit
Natrium 133 Mmol/L 136-145
Kalium 3,51 Mmol/L 3,3-5,1
Chlorida 102 Mmol/L 98-106
Kalsium 0,9 Mmol/L 1,17-1,29
No Lab : 221127XXXX DPJP : dr. K, Sp.A
Nama : An.S Ruangan : Shofa
Jenis Kelamin : laki-laki Tanggal / Jam : 18 Oktober 2022
Tanggal Lahir : 15 Mei 2011 Jam Validasi : 06:43 WIB
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Angka Normal
Hematologi
Leukosit 2,54 Ribu/uL 3,8-10,6
Eritrosit 6,21 Juta/uL 4,5-5,6
Hemoglobin 16,1 g/dl 13,0-18,0
Hematokrit 50,0 % 40-52
Trombosit 90 ribu/mm3 150-440
MPV 10,3 fL
PCT 0,082 %
HDL 43 mg/dL >40
LDL 100 mg/dL <130
SGOT 31,8 u/L 3 – 45
Index
MCV 81,6 Fl 80-100
MCH 26,4 Pg 26-34
MCHC 32,5 g/dl 32-36
Differential
Basofil 0,7 % 0-1
Monosit 7,5 % 2-8
Eosinofil 2,0 % 1-6
Limfosit 34 % 30-45
Neutrofil 64 % 50-70
D. ANALISA DATA
Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunkan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul untuk
membuat kesimpulan (Notoadmojo, 2010).
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 15 November 2022 pukul 16.00
diperoleh beberapa data, selanjutnya penulis mengelompokkan dan menganalisa data
sehingga mendapatkan identifikasi masalah keperawatan dan intervensi sesuai dengan
masalah keperawatan. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut :

NO Data Fokus Etiologi Masalah

1. Ds: Ibu pasien mengatakan anak Hipertermia Proses Penyakit


sudah panas sejak 2 hari yang lalu (terpaparnya
Do: Keasadaran : composmentis infeksi virus
(E4V5M6) dengue)

TD: 100/70 mmHg


N: 114x/mnt

RR: 25x/mnt

S:39,6℃
Akral hangat
2. Ds: Nyeri Akut Kehilangan fungsi
P: Pasien mengeluh nyeri perut trombosit agegrasi
Q: Nyeri seperti di remas
R: Seluruh perut
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang timbul
Inspeksi: abdomen tidak tampak
adanya acites

Palpasi: nyeri tekan,


hepatomegaly

Perkusi: terdengar redup

Auskultasi: hipoperistaltik
Do: pasien pucat, badan lemas,
konjungtiva anemis, mukosa bibir
kering, lesu
Lab : Hb 13,1 g/dl
Leukosit 1,47 Ribu/uL
Trombosit 79 ribu/mm3

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang
berkaitan dengan kesehatan. Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada kasus
DHF yaitu (Erdin 2018) (SDKI DPP PPNI 2017) :
1. Hipertermia (D.0130) berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu
tubuh diatas nilai normal
2. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan kehilangan fungsi trombosit agegrasi
ditandai dengan pasien mengeluh nyeri

F. LUARAN DAN INTERVENSI


No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Perencanaan
Keperawatan Keperawatan
1. Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia
(D.0130) keperawatan selama 3x24 (I.15506)
berhubungan dengan jam diharapkan
proses penyakit termoregulasi membaik,
dengan kriteria hasil : O=
1. Menggigil menurun 1. Identifikasi
2. Suhu tubuh membaik penyebab
3. Suhu kulit membaik hipertermia (mis:
dehidrasi, terpapar
lingkungan panas,
penggunaan
inkubator)
2. Monitor suhu tubuh
3. Monitor kadar
elektrolit
4. Monitor haluaran
urin
5. Monitor komplikasi
akibat hipertermia

T=
1. Sediakan lingkungan
yang dingin
2. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap
hari atau lebih sering
jika mengalami
hyperhidrosis
(keringat berlebih)
6. Lakukan
pendinginan
eksternal (mis:
selimut hipotermia
atau kompres dingin
pada dahi, leher,
dada, abdomen,
aksila)
7. Hindari pemberian
antipiretik atau
aspirin
8. Berikan oksigen, jika
perlu

E=
Anjurkan tirah baring
K=
Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu

2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri


berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 ( I.08238)
kehilangan fungsi jam diharapkan tingkat nyeri
trombosit agegrasi menurun, dengan kriteria O =
hasil : (L.08066) 1. Identifikasi lokasi,
1. Keluhan nyeri menurun karakteristik, durasi ,
2.Meringis menurun frekuensi ,kualitas,
3.Kesulitan tidur menurun intensitas nyeri .
2. Identifikasi skala
nyeri
3. Monitor TTV
T=
Berikan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi rasa sakit
E=
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
K=
Kolaborasi pemberian
analgetik

Anda mungkin juga menyukai