KEBIJAKAN
1. Pelaksanaan keamanan data dan informasi dilakukan oleh
Tim IT yang dibantu oleh unit rekam medis dan semua sub
bagian di rumah sakit.
2. Kemanan data dan informasi dilakukan untuk mencegah
terjadinya penggunaan data dan informasi oleh pihak yang
tidak berwenang.
PROSEDUR A. Persiapan
a. Komputer.
b. Koneksi Jaringan Internet maupun intranet.
B. Pelaksanaan
1. Tim IT membuat privilege user berdasarkan
kewenangan tertentu.
2. Tim IT memasang system firewall.
3. Tim IT memasang anti virus.
4. Tim IT membuat ruang server tersendiri.
5. Tim IT menentukan pemberlakuan atau pembatasan
akses ke ruang server.
UNIT TERKAIT
Semua bagian terkait yang ada di RSU PKU Muhammadiyah
Sragen.
DOWNTIME SERVER
UNIT TERKAIT Semua bagian terkait yang ada di RSU PKU Muhammadiyah
Sragen.
ASSEMBLING BERKAS REKAM MEDIS
PENGERTIAN
Bagian dari Rekam Medis yang berfungsi sebagai peneliti
kelengkapan isi dan perakit dokumen rekam medis rawat inap
yang telah diisi oleh dokter atau paramedis sebelum disimpan.
TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan assembling berkas rekam medis
adalah supaya semua berkas rekam medis tersusun dengan rapi
dan mudah untuk dibaca serta dapat memberi informasi secara
jelas dan berkesinambungan.
KEBIJAKAN
Setiap berkas rekam medis yang telah dikembalikan dari unit
pelayanan dilakukan assembling oleh petugas rekam medis.
RM
02.01 RINGKASAN PULANG
RM
03.01 ASSESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN IGD
RM
03.06 ASSESMEN ULANG PASIEN HEMODIALISA
RM
07.11 ASSESMEN ULANG NYERI
RM 11 IMPLEMENTASI
RM
12.01 LEMBAR OBSERVASI PERSALINAN
RM
12.02 OBSERVASI BAYI
RM 13 PARTOGRAF
RM
15.03 FORMULIR HAND OVER
RM
15.07 FORMULIR PERMINTAAN PELAYANAN ROHANI
RM
16.01 PENGELOLAAN PASIEN TRANSFUSI DARAH
RM 17 DISCHARGE PLANNING
RM
25.01 PENANDAAN LOKASI OPERASI PRIA
RM
25.02 PENANDAAN LOKASI OPERASI WANITA
RM
25.03 CHEKLIST KESELAMATAN PASIEN OPERASI
RM
25.04 PERSETUJUAN TINDAKAN ANASTESI
RM
25.04.01 PERSETUJUAN TINDAKAN SEDASI
RM
25.05 ASSESMEN PRE ANESTESI
RM
25.06 ASSESMEN PRA SEDASI
RM
25.07 ASSESMEN PRA INDUKSI
RM
25.07.01 ASSESMEN PRA BEDAH
RM
25.08 MONITORING POST ANESTESI
RM
25.09 LAPORAN OPERASI
RM
25.10 LAPORAN ANESTESI
RM
25.10.01 LAPORAN SEDASI
RM
25.11 INSTRUKSI POST SPINAL ANESTESI
RM
25.12 INSTRUKSI POST GENERAL ANESTESI (GA)
RM
25.14 RINCIAN BIAYA OPERASI
RM
25.15 BIAYA PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
TUJUAN
Agar penataan berkas rekam medis tampak rapi,
memudahkan pengambilan berkas rekam medis, dan
terjamin kelengkapan dankerahasiaannya.
2. Rekam Medis.
PENGISIAN RINGKASAN PULANG
PENGERTIAN Pelaporan data rekam medis adalah suatu kegiatan unit rekam
medis yang meliputi mencatat, menyusun dan menyampaikan
data dan informasi serta kegiatan/data yang terekam di unit
rekam medis kepada pihak internal maupun eksternal yang
terkait.
PENGERTIAN Pasien rawat inap adalah pasien yang dinyatakan oleh dokter
yang memeriksa, baik yang masuk melalui rawat jalan dan
IGD, untuk observasi dan atau mendapatkan tindakan medis
lebih lanjut sehingga perlu dirawat.
2. ♀ Hitam Perempuan
+ Hitam Meninggal
5.
6. # Hitam Fraktur
7. Merah Tranfusi
9. ↑ Hitam Naik
Sudah
11. Hitam dikerjakan /
sesuai dengan
Nama pasien
NAMA SAMA Biru
13. sama
2 PR Pubic Relation
6 MF Misfile
7 DF Delenquent File
12 SH Sensus Harian
International Classification Of
13 ICD 10
Diseases 10 Rev.
International Classification Of
14 ICD 9 CM
Diseases 9 Clinical Modification
International Classification
15 ICOPIM
Prosedures In Medicines
16 IC Informed Consent
21 QA Quality Assurance
30 IT Information Technology
PROSEDUR A. DOKTER
1. Mencatat : pemeriksaan fisik pasien, diagnosa dan
terapi didalam dokumen rekam medis langsung setelah
memeriksa pasien atau selambat-lambatnya dalam
waktu 1 x 24 jam.
2. Tindakan pembedahan segera dilaporkan atau ditulis
pada hari yang sama pada berkas rekam medis.
3. Menuliskan nama pasien dan nomor rekam medis pada
setiap dokumen yang menjadi tugas dan
kewenangannya.
4. Melakukan koreksi kembali data medis, kemudian
mencantumkan tanda tangan dan nama terang setelah
pasien dinyatakan boleh pulang, dalam waktu
maksimal 2 x 24 jam harus segera mencatat dan
mengisi Ringkasan Pulang dengan lengkap.
5. Apabila pasien meninggal dunia, mengisi sebab
kematian baik pada formulir kematian maupun pada
berkas rekam medis pasien.
6. Penulisan dalam dokumen rekam medis harus dengan
tulisan yang jelas dan mudah terbaca.
7. Penulisan diagnosis utama harus menggunakan huruf
cetak.
8. Bertanggung jawab terhadap pengisian dan
kelengkapan identitas pasien.
B. PERAWAT
1. Mengisi atau mencatat perkembangan keadaan pasien :
a. Mengisi atau membuat asuhan keperawatan
dengan tulisan yang jelas, benar dan mudah
dibaca.
b. Menuliskan tanggal, jam, tanda tangan dan nama
terang perawat yang memberikan tindakan atau
pelayanan kepada pasien.
2. Menuliskan nama pasien dan nomor rekam medis pada
tiap dokumen yang menjadi tugas dan
kewenangannya.
3. Melihat apakah Ringkasan Pulang sudah terisi atau
belum, apabila belum segera memintakan ke dokter
yang bersangkutan/yang merawat pasien.
4. Bertanggungjawab terhadap pengisian dan
kelengkapan dokumen rekam medis.
5. Setelah pasien dinyatakan boleh pulang, dalam waktu
2 x 24 jam harus segera mengembalikan berkas rekam
medis ke Bagian Rekam Medis dalam kondisi telah
terisi dengan lengkap.
C. Petugas Penunjang Pelayanan Medis
1. Menyertakan data penunjang kedalam dokumen rekam
medis.
2. Menuliskan data pada formulir rekam medis dengan
jelas, benar dan mudah dibaca.
3. Mencantumkan tanggal, jam, nama dan tanda tangan
petugas yang member pelayanan atau tindakan.
4. Bertanggung jawab terhadap kebenaran data
penunjang.
D. Petugas Rekam Medis
1. Melengkapi data identitas pasien dan data social pada
dokumen yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
2. Mencantumkan nomor rekam medis pada folder / map
rekam medis dan dokumen yang menjadi tanggung
jawabnya.
3. Penulisan data identitas pasien dan data sosial pada
dokumen rekam medis harus menggunakan huruf
cetak serta dengan penulisan yang jelas dan mudah
dibaca atau dapat digantikan dengan menempelkan
label identitas pasien.
4. Bertanggung jawab untuk mengevaluasi dokumen
rekam medis guna menjamin kelengkapan isinya.
5. Bertanggung jawab terhadap dokumen rekam medis
dan menjaga kerahasiaannya.
1. Rekam Medis.
UNIT TERKAIT
2. Unit Pelayanan.
3. Pendaftaran.
PERLINDUNGAN REKAM MEDIS DARI
AKSES/PENGGUNAAN TIDAK SAH
RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen Halaman
PKU MUHAMMADIYAH
020/SPO/RSU-PKUM/X/2022 1/2
SRAGEN
UNIT TERKAIT
1. Rekam Medis.
2. Filing.
PENAMAAN BERKAS REKAM MEDIS
PROSEDUR 1. Nama pasien sendiri yang terdiri dari dua suku kata atau
lebih.
2. Penulisan nama sesuai dengan KTP/SIM/PASPOR yang
masih berlaku.
3. Penulisan nama ditulis mengikuti ejaan yang
disempurnakan.
4. Tidak diperkenankan adanya pencantuman
titel/jabatan/gelar, kecuali jika dalam
KTP/SIM/PASPOR titel/jabatan/gelar dicantumkan.
5. TN (tuan), Sdr (Saudara), NN (Nona) dan NY (nyonya)
apabila sudah menikah. Penulisan dicantumkan didepan
nama pasien.
6. Apabila pasien berkewarganegaraan asing maka
penulisan namanya harus sesuai dengan paspor yang
berlaku di indonesia.
7. Bila seorang bayi yang baru lahir hingga saat pulang
belum mempunyai nama, maka penulisanya namanya
adalah By Ny nama IBU (didepan nama orang tuanya).
UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran.
2. Rekam Medis.
PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS
PENGERTIAN Visum et repertum yaitu suatu laporan tertulis dari dokter yang
telah disumpah tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada
barang bukti yang diperiksanya serta memuat kesimpulan dari
pemeriksaan tersebut guna kepentingan peradilan.
TUJUAN Sebagai acuan bagi dokter dalam pembuatan Visum et
Repertum (VeR).
KEBIJAKAN 1. Tatalaksana pembuatan Visum et Repertum dilakukan oleh
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
2. Pengajuan pembuatan Visum et Repertum dilakukan pada
unit rekam medis.
PROSEDUR 1. Korban datang ke rumah sakit yang diantar oleh penyidik
kepolisian dan membawa Surat Permintaan Visum (SPV).
2. Dokter IGD meneliti SPV, setelah meneliti kebenaran surat,
petugas menulis tanggal, jam penerimaan, nama dan tanda
tangan.
3. Dilakukkan pemeriksaan dan pencatatan terhadap temuan
klinis dan di dokumentasikan dengan tabel yang berisi
nomor Visum et Repertum, nama, umur, pemeriksaan,
tanggal dan waktu.
4. Korban yang memerlukan perawatan dan pengobatan
dilayani sesuai dengan standar pelayanan medis di Rumah
Sakit.
5. Hasil data yang didapatkan dari korban di catat di formulir
visum et repertum yang telah disiapkan. Hasil yang sudah
dibuat di tanda tangani oleh dokter yang membuat.
6. Sedangkan jika korban tidak membawa SPV maka hanya
akan dibuatkan Surat Keterangan Dokter atau hanya
dibuatkan Rekam Medis forensik jika diduga terkait kasus
pidana.
7. Jika SPV datang menyusul dan pada tanggal yang sama
dengan pemeriksaan pertama maka hasil rekam medis awal
masih bisa berlaku.
8. Jika SPV datang menyusul dengan tanggal yang berbeda
dari tanggal rekam medis awal, maka dilakukkan
pemeriksaan ulang, dan hasil rekam medis awal
ditambahkan sebagai keterangan di Visum et Repertum.
UNIT TERKAIT 1. IGD.
2. Perawat.
3. HCU.
4. Rekam Medis.
5. Filing.