FEVER
Dan DEMAM Oleh: TYPOID
M Taufik Ukhrowi(20360229)
Pembimbing:
dr. Sevina Marisya M.Ked(Ped), Sp.A.
Demam tifoid atau typhoid fever adalah suatu sindrom sistemik berat yang secara
klasik disebabkan oleh Salmonella Typhi. Salmonella Typhi termasuk dalam genus
Salmonella. Menurut data WHO (World Health Organisation) memperkirakan angka
insidensi di seluruh dunia sekitar 17 juta jiwa per tahun, angka kematian akibat
demam tifoid mencapai 600.000 dan 70% nya terjadi di Asia.
LAPORAN KASUS
Nama : Anisa Ramadhani
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 14 Tahun 6 Bulan
C. Status Gizi
• BB/Umur : BB Baik
• TB/Umur : Baik/normal
• BB/TB : Gizi Baik
PEMERIKSAAN FISIK
D. STATUS GENERALIS
Kepala
- Bentuk : Normochepali, Simetris, ubun-ubun tertutup
- Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut
- Wajah : Simetris, pucat (-), ikterik (-).
- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-), Pupil isokor,
Reflek cahaya (+/+).
PEMERIKSAAN FISIK
D. STATUS GENERALIS
Kepala
- Hidung : DBN, sekret (-/-), Pernapasan cuping Hidung (-)
- Telinga : DBN, sekret (-), nyeri tekan (-)
- Mulut : DBN, bibir kering (-)
- Lidah : Lidah kotor (+)
PEMERIKSAAN FISIK
D. STATUS GENERALIS
Leher
- Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar
- Massa : Tidak ada
- Pembesaran Tiroid : Tidak teraba membesar
PEMERIKSAAN FISIK
D. STATUS GENERALIS
Thoraks (Paru)
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, fusiformis,
Palpasi : Fremitus kanan sama dengan kiri, nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi basah (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
D. STATUS GENERALIS
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Auskultasi : BJ I-II regular , murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
D. STATUS GENERALIS
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak ada benjolan
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Palpasi : nyeri tekan (+) epigastrium, hepatomegali (-)
Perkusi : Timpani di keempat kuadran abdomen
PEMERIKSAAN FISIK
D. STATUS GENERALIS
Ekstremitas : akral dingin, Capillary refill time < 2”, peteki (+),
Genitalia : Perempuan
Anus/Rectum : Tidak dilakukan Pemeriksaan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMMERIKSAAN LABORATORIUM : 09/04/2022
MCH 27 24-30 Pg
Eosinofil 1 1-3 %
Limfosit 39 20-45 %
Monosit 18 4-8 %
MCV 83 75-87 fL
MCH 27 24-30 Pg
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 2 1-3 %
Limfosit 51 20-45 %
Monosit 10 4-8 %
DIAGNOSIS KERJA
DHF (Dengue Haemorragic Fever)
PENATALAKSANAA
N
• IVFD RL 20 gtt/menit (macro)
• Inj. Novalgin 2ml/8 jam
• Inj. Ondancetron 2ml/ 8 jam
• Inj Ranitidin 2ml/ 8 jam
• Inj. Ceftriaxon 1g/12 jam
• PCT tab 500mg 3x1(k/p)
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
Sabtu -Demam (+) TD : 130/80 DHF (Dengue Haemorr agic IVFD 20 gtt/i Macro
09-04- naik turun HR:130x/menit Fever)
2022 -mual (+) RR: 22x/menit Inj Novalgin 2ml/8 jam
-muntah (+) T : 40,2ºC (08.00 WIB)
T : 36,9ºC (16.00 WIB) Inj Ondansetron 2ml/8jam (k/p)
1x SpO2 : 96% Inj Ranitidin 50mg/8jam
-BAB cair (+) Leukosit : ↓
-nafsu Trombosit : ↓
makan MPV : ↑
menurun (+) PCT : ↓
MCHC : ↓
Monosit : ↑
BB : 60 kg
TB : 150 cm
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
Demam dengue atau Dengue Fever (DF) dan Demam Berdarah Dengue (DBD)
atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,
ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik.
• Syok
TINJAUAN PUSTAKA
Derajat DHF
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat
sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi)
- Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi
perdarahan ialah uji bendung.
-Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan
lain.
-Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi
menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit
dingin dan lembap dan anak tampak gelisah.
-Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan
-Tekanan darah tidak terukur.
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan Tanpa syok, anak dirawat di rumah sakit
-Berikan anak banyak minum
-Berikan parasetamol bila demam.
-Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
• Berikan hanya larutan isotonik seperti ringer laktat/asetat
• Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam Berat
badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit,
trombosit, leukosit dan hemoglobin)
- Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik,turunkan jumlah cairan secara
bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24-48
jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan.
- Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok
terkompensasi
TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan dengan Syok
• Berikan oksigen 2-4 L/menit secara nasal.
• Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti ringer laktat/asetat secepatnya.
• Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20
ml/kgBB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
• Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun
pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
• Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik,
tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam2-4 jam
dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
TINJAUAN PUSTAKA
Prognosis
Prognosis dari Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) bergantung pada seberapa
cepat DHF didiagnosa dan atau penatalaksanaan yang kurang adekuat, jika DHF
terlambat didiagnosa ataupun terapi yang kurang adekuat, maka prognosisnya
akan buruk. Kematian terjadi pada 40-50% pasien yang mengalami syok, tetapi
dengan perawatan intensif yang adekuat, persentase kematian pasien turun
menjadi <1%. Pada kasus tertentu, terdapat cedera otak sebagai akibat dari durasi
syok yang panjang atau kadang-kadang diakibatkan oleh perdarahan intrakranial.
Banyak kematian yang diakibatkan karena overhidrasi.
Demam Typoid
Definisi
demam tifoid atau typhoid fever adalah suatu sindrom sistemik berat yang secara klasik disebabkan oleh
Salmonella Typhi. Salmonella Typhi termasuk dalam genus Salmonella
Etiologi
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi.Bakteri
Salmonella Typhi berbentuk batang, Gram negatif, tidak berspora, motil, berflagel, berkapsul, tumbuh dengan
baik pada suhu optimal 370C, bersifat fakultatif anaerob dan hidup subur pada media yang mengandung
empedu.Isolat kuman Salmonella Typhi memiliki sifat-sifat gerak positif, reaksi fermentasi terhadap manitol
dan sorbitol positif, sedangkan hasil negatif pada reaksi indol, fenilalanin deaminase, urease dan DNase
Demam Typoid
Patogenesis Demam Tifoid
Bakteri Salmonella Typhi →makanan atau minuman → masuk ke dalam tubuh melalui mulut→lambung
→usus halus→melekat pada sel mukosa→ menginvasi dan menembus dinding usus(ileum dan jejenum) →Sel
Bakteri folikel limfe usus halus →tukak pada mukosa usus→perdarahan dan perforasi usus
periode inkubasi, Salmonella Typhi keluar dari habitatnya melalui duktus torasikus masuk ke sirkulasi sistemik
mencapai hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu dan Peyer’s patch dari ileum terminal.Ekskresi
bakteri di empedu dapat menginvasi ulang dinding usus atau dikeluarkan melalui feses.Endotoksin
merangsang makrofag di hati, limpa, kelenjar limfoid intestinal dan mesenterika untuk melepaskan
produknya yang secara lokal menyebabkan nekrosis intestinal ataupun sel hati dan secara sistemik
menyebabkan gejala klinis pada demam tifoid
Demam Typoid
Keluhan dan Tanda Klinis
Gejala yang dapat ditimbulkan Yaitu;
1. Anoreksia
2. Rasa malas
3. Sakit kepala bagian depan
4. Nyeri otot
5. Lidah kotor
6. Gangguan perut
7. febris, remiten
8.nyeri, perut kembung,
9. konstipasi dan diare.
Demam Typoid
Penatalaksanaan
- Tata laksana medikamentosa demam tifoid dapat berupa pemberian antibiotik,
antipiretik, dan steroid. Antibiotik yang dapat diberikan yaitu :
1. Kloramfenikol
Kloramfenikol merupakan obat pilihan utama untuk mengobati demam tifoid dosis
yang diberikan secara per oral Pada anak berumur 6-12 tahunmembutuhkan
dosis 40-50 mg/kg/hari. Pada anak berumur 1-3 tahun membutuhkan dosis 50-
100 mg/kg/hari. Pada pemberian secara intravena membutuhkan 50-80
mg/kg/hari untuk anakberumur 7-12 tahun, dan 50- 100 mg/kg/hari untuk anak
berumur 2-6 tahun
Demam Typoid
Penatalaksanaan
2. Seftriakson
Antibiotik ini memiliki sifat bakterisid dan memiliki mekanisme kerja sama seperti
antibiotik betalaktam lainnya, yaitu menghambat sintesis dinding sel mikroba. Dosis
terapi intravena untuk anak 50-100 mg/kg/jam dalam 2 dosis, sedangkan untuk
bayi dosis tunggal 50 mg/kg/jam.
3. Ampisilin
Ampisilin memiliki mekanisme kerja menghambat pembentukan mukopeptida
yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba.Pada mikroba yang sensitif,
ampisilin akan menghasilkan efek bakterisid.Dosis ampisilin tergantung dari
beratnya penyakit, fungsi ginjal dan umur pasien.Untuk anak dengan berat badan 7
hari diberi 75 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis.
Demam Typoid
Penatalaksanaan
4. Kotrimoksasol
Kotrimoksasol merupakan antibiotik kombinasi antara trimetoprim dan sulfametoksasol,
dimana kombinasi ini memberikan efek sinergis. Dosis yang dianjurkan untuk anak ialah
trimetoprim 8 mg/kgBB/hari dan sulfametoksasol 40 mg/kgBB/hari diberikan dalam 2
dosis.
5. Sefotaksim
Dosis terapi intravena yang dianjurkan untuk anak ialah 50 – 200 mg/kg/h dalam 4 – 6
dosis.Sedangkan untuk neonatus 100 mg/kg/h dalam 2 dosis.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Dengue Haemorrhagic Fever di klasifikasikan menjadi dua yaitu Dengue Haemorrhagic Fever
dengan syok terkompensasi dan Dengue Haemorrhagic Fever dengan syok dekompenasi.
• Dengue Haemorrhagic Fever memiliki gejala yang didahului oleh demam mendadak disertai gejala
seperti anoreksia, lemah, nyeri punggung, tulang, sendi dan kepala. Lama demam sebelum dirawat
berkisar antara 2-7 hari. Uji tourniquet (+) . Hati yang membesar Diagnosis cukup dtekan secara
klinik. Pemeriksaan penunjang pada kasus dbd adalah Darah lengkap pada hasil darah rutin dapat
dijumpai trombositopenia (dibawah 150.000 – 440.000), leukopenia (dibawah 4000), serta
peningkatan hematokrit sampai 10%.
• Penatalaksanaaan pada DHF tatalaksana secara teori diberikan terapi simtomatik serta supportif.
• Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella
Thypi.Kuman Salmonella Typi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang
tercemar. Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan
5F yaitu food (makanan), fingers (jari tangan/kuku), fomitus (muntah), fly (lalat), dan melalui
feses.
TERIMAKASIH…