Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Nn. E DENGAN DIABETES


MELITUS DI BANGSAL FLAMBOYAN 4 RSUD KOTA SALATIGA

DISUSUN OLEH :
1. RUSDIANA RAHMI H 202214120
2. TRI MARGI NUGRAHAINI W 202214144
3. TRI RAHMAWATI 202214145
4. VIVI VIDYAWATI K 202214146
5. WINDIAH NUR K 202214149

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA
2023
PENGKAJIAN
Nama : Tn. P
Tanggal : 14 April 2023
Waktu : 07.20 WIB
Tempat : Bangsal Flamboyan 4

A. IDENTITAS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. P
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swastaa
Alamat : Nyemoh barat 3/1 Nyemoh, Bringin
No. RM : 1617346495
Diagnosa medis : Diabetes Melitus

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. M
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan pasien : Anak
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan kaki kiri terasa nyeri
2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien mengatakan masuk ke IGD tanggal 08 April 2023 dengan keluhan pusing
berputar, lemes,sesak napas, nyeri perut, mual, nyeri pada kaki dan dipijat 2 hari yang
lalu, kaki nyeri dan bengkak. Lalu pasien dipindahkan di ICU dan dilakukan perawatan
selama 4 hari disana. Setelah itu pasien dipindah di Bangsal Flamboyan 4. Saat
dilakukan pengkajian pasien mengeluhkan kaki kiri terasa nyeri, panas dan kemeng.
Pasien mengatakan badan terasa lemas, sesak napas, dan badan selalu berkeringat.
Pasien mengatakan demam dan menggigil hilang timbul. Terdapat luka diabetes
melitus pada kaki kiri, luka sampai nampak tendon pada kaki. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital: Tekanan darah: 129/87 mmHg, N: 86x/menit, Spo2: 98%, RR:
26x/menit, S: 37,00C, terpasang O2 nasal kanul 5L, terpasang kateter urin, terpasang
infuse, aktivitas terbatas. P: Luka diabetes melitus pada kaki kiri, Q: Nyeri terasa panas
dan kemeng, R: Nyeri pada kaki sebelah kiri, S: Skala 7, T: Nyeri terasa secara terus
menerus.
3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien mengatakan mengetahui sakit diabetes melitus sekitar 6 bulan yang lalu dan
setiap satu bulan sekali melakukan kontrol cek gula darah di puskesmas bringin. Pasien
mengatakan 2 tahun lalu pernah melakukan operasi sinusitis di RSUD Kota Salatiga.
4. KESEHATAN KEPERAWATAN KELUARGA
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit bawaan dari keluarga seperti hipertensi,
diabetes melitus, penyakit jantung dan lain-lain.
5. POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit : pasien mengatakan sehat adalah ketika kita dapat melakukan
aktivitas dengan senang tanpa ada gangguan atau hambatan
Setelah sakit : Pasien mengatakan sehat adalah kenikmatan, karena kita dapat
melakukan pekerjaan atau melakukan semua kegiatan tanpa hambatan
b. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit : Pasien bekerja sebagai petani, tidak ada gangguan aktivitas sehari-
hari
Setelah sakit : Aktivitas hanya dilakukan ditempat tidur dan dibantu oleh keluarga
c. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makannya selalu diatur, mengurangi makanan
dan minuman yang manis, nafsu makan baik, makan 3x sehari, tidak ada gangguan
makan, mengkonsumsi tropicana slim setiap hari 1 bungkus.
Setelah sakit : Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, makan hanya 4-6
sendok, pasien makan-makanan dari rumah sakit saja, makan 3x sehari.
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan BAB dan BAK, BAB sehari
1x, dengan konsistensi lembek, BAK 7-8x sehari berwarna kuning jernih, bau khas
urine.
Setelah sakit : Pasien terpasang selang kateter, urin berwarna kuning kental seperti
the, urine 200 cc.
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Tidak ada gangguan tidur, tidur 6-7 jam sehari, tidur nyenyak.
Setelah sakit : Pasien mengatakan lebih sering tidur, tidur dengan nyenyak.
f. Pola kognitif
Sebelum sakit : Pasien mengatakan ingatakannya masih bagus, tidak mudah lupa,
tidak bingung, tidak cemas
Setelah sakit : Pasien mengatakan ingatannya masih bagus, tidak mudah lupa, tidak
bingung dan sedikit cemas.
g. Pola toleransi koping stress
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jika sedang mengalami masalah/stress lebih
suka cerita ke istrinya dan keluar berbaur dengan tetangganya.
Setelah sakit : Pasien mengatakan jika stress banyak pikiran lebih mengungkapkan
kepada anak dan istrinya yang menunggu
h. Pola seksual reproduksi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam seksual dan reproduksi
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak da masalah dalam seksual dan reproduksi
i. Pola hubungan dan peran
Sebelum sakit : Pasien mengatakan perannya sebagai kepala keluarga, hubungan
dalam keluarga dan tetangga baik tidak ada masalah.
Setelah sakit : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya baik tidak ada
masalah, saling memberikan support dan dukungan untuk kesembuhannya.
j. Pola nilai dan keyakinan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan beragama islam, melakukan sholat 5 waktu,
melakukan ibadah puasa di bulan ramadhan ini
Setelah sakit : Pasien mengatakan beragama islam, pasien tidak melakukan sholat
selama dirawat disini, pasien tidak berpuasa.

6. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Compos Mentis
b. Pemeriksaan Tanda Vital

TD : 129/87 mmHg Respirasi :26x/menit Spo2: 98%

Suhu :37.0⸰C Nadi : 86x/menit

c. Pemeriksaan rambut : Warna hitam, tampak berminyak, pertumbuhan rambut


merata, tidak ada benjolan
d. Pemeriksaan Kepala : : Jejas, lesi (-), kulit kepala berminyak, nyeri tekan (-)
e. Pemeriksaan leher : Bentuk simetris, pembesaran tiroid (-), lesi, jejas (-)
f. Pemeriksaan Thorax
1) Paru :
Inspeksi : pergerakan dada simetris, lesi, jejas (-)
Perkusi : Sonor
Palpasi : Pergerakan simetris, nyeri tekan (-)
Auskultasi : Ronchi (-)
2) Jantung
Inspeksi : Bentuk simetris
Perkusi : Suara reguler
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, S3 S4 tidak terdengar murmur
g. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Umbilikus tampak datar masuk ke dalam, hernia tdk tampak
Auskultasi : Bising usus 12x/mnt
Perkusi : Bunyi tympani
Palpasi : Tidak teraba massa,tidak teraba nyeri
h. Pemeriksaan Ekstremitas
Status CRT : < 2 detik
Ekstremitas atas: baik, keduanya dapat bergerak tidak ada gangguan
Ekstremitas bawah : Kaki kanan baik dapat bergerak tidak ada gangguan, kaki
kiri terdapat luka diabetes melitus sampai tampak tendon, tampak sebagian kulit
berwarna kehitaman dan merah, gerakan kaki terbatas.
i. Pemeriksaan genetalia : Tidak ada gangguan dan terpasang selang kateter

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium : Pada tanggal 08 April 2023
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah lengkap Otomatis
Hemoglobin 14.2 13.2- 17.3
Hematokrit 44.2 33.0-45.0
Eritrosit 4.00 4.4-5.0
Leukosit H 26.27 3.00-10.00
Trombosit 316 150-440
Index Eritrosit
MCV 90.6 80.0-100.0
MCH 29.1 26.0-34.0
MCHC 32.1 32.0-36.0
RDW-SD 42.5 39.0-47.0
RDW-CV 13 10-20
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil % L 0.4 1.0-3.0
Basofil % 0.4 0-1
Limfosit % L 5.4 25-40
Monosit % 5.1 2-6
Neutrofil % H 88.7 50-70
Immature Granulocyte % 5.2
NRBC % 0.1
Eosinofil# 0.12
Basofil# 0.11
Limfosit# 1.53
Monosit# 1.44
Neutrofil# 25.07
Neut lymph Ratio (NLR) H 16.39 <3.13
Abs Lymphocyte count 1530 >1500
(ALC)
Index Trombosit
PDW 8.4 8.0-18.0
MPV 8.8 7.2-11.1
P-LCR 14.9

b. Pemeriksaan Laboratorium : 11 April 2023


PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
HEMATOSTATIS
PT H 15.9 11.7-15.1
INR H 1.13 0.59-1.10
APTT 32.4 28.6-42.2
KIMIA KLINIK
Elektrolit (Na, K, Cl, Ca)
Natrium (Na) 135 135-145
Kalium (K) 3.9 3.5-5.5
Klorida (CI) H 107 95-105
IMUNOLOGI
HbsAG Non Reaktif Non Reaktif
Anti HCV Total Non Reaktif Non Reaktif
C. ANALISA DATA
No. Data Fokus Problem Etiologi
1. DS: Nyeri akut Agen pencedera
- Pasien mengatakan kaki kiri fisik
terasa nyeri
- P: Luka diabetes melitus
pada kaki kiri
- Q: Nyeri terasa panas dan
kemeng
- R: Nyeri pada kaki sebelah
kiri
- S: Skala 7
- T: Nyeri terasa secara terus
menerus
DO:
- Pasien tampak menahan
nyeri
- Pasien tampak gelisah
- Skala nyeri 7
2. DS: Gangguan Perubahan sirkulasi
- Pasien mengatakan terdapat kerusakan integritas
luka dikaki kiri kulit/jaringan
DO:
- Terdapat luka diabetes
melitus pada kaki kiri
sampai tampak tendon
- Tampak sebagian kulit
berwarna kehitaman dan
merah
- Nyeri 7
- Tampak kulit jaringan
berwarna putih dan
kemerahan
3. DS: Risiko Infeksi Kerusakan
- Pasien mengatakan terdapat integritas kulit
luka diabetes melitus pada
kaki kiri
- Pasien mengatakan demam
hilang timbul
DO:
- Terdapat luka diabetes
melitus
- Tampak tendon pada luka
diabetes melitus
- Nyeri 7
- Leukosit 26.27 ribu/uL
- Pasien demam dan
menggigil
- Suhu : 37.00C

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
2. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan perubahan sirkulasi (D.0128)
3. Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit (D.0141)

E. PERENCANAAN
No Hari/Tgl/ Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional TTD
Jam Kep Kriteria Hasil Keperawatan
1. Jum’at, Nyeri akut Setelah Manajemen nyeri 1. untuk
14 April berhubungan dilakukan (I.08238) mengetahui
2023 dengan agen tindakan 1) Observasi letak,
pencedera keperawatan - Identifika karakteritik,
selama 3 x 24 si lokasi, kualitas nyeri
fisik jam, Tingkat karakteris 2.
(D.0077) nyeri menurun tik, - untuk
(L.08066) durasi, memenuhi
dengan kriteria frekuensi, kebutuhan
hasil: kualitas, istirahat
1. keluhan intensitas tidur
nyeri nyeri - untuk
berkurang 2) Terapeutik mengurangi
2. Gelisah - Fasilitasi rasa nyeri
menurun istirahat 3. untuk
3. Kemampua dan tidur mengurangi
n - Berikan rasa nyeri
menuntaska teknik secara
n aktivitas nonfarma mandiri
meningkat kologis 4. obat untuk
untuk menghilangka
menguran n rasa nyeri
gi rasa
nyeri
3) Edukasi
- Ajarkan
teknik
nonfarma
kologis
untuk
menguran
gi rasa
nyeri
4) Kolaborasi
- Kolaboras
i
pemberia
n
analgetik
2. Jum’at, Gangguan Setelah Perawatan Luka 1. untuk
14 April integritas dilakukan (I.14564) mengetahui
2023 kulit/jaringan tindakan 1) Observasi warna, ukuran,
berhubungan keperawatan - Monitor dan bau pada
dengan selama 3 x 24 karakteri luka
perubahan jam diharapkan stik luka, untuk
sirkulasi Integritas kulit (mis. mengetahui
(D.0128) dan jaringan drainase, adanya infeksi
meningkat (L. warna, 2. agar tidak
14125) dengan ukuran,b terjadinya
kriteria hasil: au) infeksi pada
1) Kerusaka - Monitor luka
n tanda- 3. agar bisa
jaringan tanda melakukan
menurun infeksi perawatan luka
2) Kerusaka 2) Terapeutik secara mandiri
n lapisan - Bersihka 4. untuk menjaga
kulit n dengan luka agar tetap
menurun cairan baik
3) Nyeri NaCl
menurun - lakukan
4) Perfusi perawata
jaringan n luka
meningk 3) Edukasi
at - Ajarkan
prosedur
perawata
n luka
secara
mandiri
4) Kolaborasi
- Kolaborasi
prosedur
debrideme
nt
- Kolaborasi
pemberian
antibiotik
3. Jum’at, Risiko infeksi Setelah Pencegahan 1. untuk
14 April berhubungan dilakukan infeksi (I.14539) mengetahui ada
2023 dengan tindakan 1) Observasi tidaknya infeksi
kerusakan keperawatan - Monitor 2. untuk
integritas selama 3 x 24 tanda dan mencegah
kulit jam Tingkat gejala terjadinya
(D.0141) infeksi menurun infeksi infeksi
(L. 14137) 2) Terapeutik 3. untuk
dengan kriteria - Berikan mengetahuikon
hasil: perawata disi luka secara
1) Kadar sel n kulit mandiri
darah pada area 4. untuk
putih luka membunuh
membaik 3) Edukasi bakteri agar
2) Kultur - Ajarkan tidak terjadi
area luka cara infeksi
membaik memerik
3) Nyeri sa
menurun kondisi
4) Demam luka
menurun 4) Kolaborasi
- Kolabor
asi
pemberi
an
antibioti
k

F. IMPLEMENTASI
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi TTD
Keperawatan Respom
1 Jum’at, 14 1 - Injeksi Omeprazole 40 mg S : Pasien
April 2023 mengatakan
08.00 bersedia
diberikan
obat
O : Pasien
kooperatif
09.00 1 - Melakukan perawatan S : Pasien
luka mengatakan
nyeri pada
luka
O : Pasien
tampak
merintih
kesakitan
11.00 3 - Memberikan paracetamol S : Pasien
100 mg mengeluh
menggigil
O : Suhu :
39°C
14.15 1 -Memberikan teknik S : Pasien
relaksasi untuk mengurangi mengatakan
nyeri kaki terasa
nyeri
O : Pasien
tampak
menahan rasa
sakit
16.00 3 Mengajarkan teknik S : Pasien
memeriksa luka mengatakan
luka terasa
sakit
O : Pasien
tampak
menahan rasa
sakit
18.30 1,2,3 Memberikan terapi cairan S : Keluarga
infus ringer lactat 20 tpm pasien
mengatakan
infus habis
O : Infus
pasien habis
20.00 1,2,3 - Memberikan obat S : Pasien
Ericaf,Clobazam,Metfor mengatakan
mint,Gabapentin, masih terasa
Tramadol nyeri
O : Pasien
tampak
meringis
kesakitan
21.00 3 - Memberikan terapi S : Pasien
Metronidazole 500 mg, mengatakan
Ceftriaxone 1 mg, bersedia
Forixtra 2,5 mg O : pasien
kooperatif
21.15 1 -Memberikan terapi S : Pasien
paracetamol 500 ml mengeluh
kedinginana
O : Pasien
tampak
menggigil
Sabtu, 15 1,2,3 - Melakukan TTV S : Pasien
April 2023 mengeluh
05.00 lemas dan
pusing
O:
TD : 120/75
N : 84 x/mnt
Spo2 : 96 %
S : 36,5
RR : 20
05.30 1 - Memberikan injeksi S : Pasien
Ondansentrone 2 ml mengatakan
lemas dan
pusing
O : Pasien
tampak
lemah
07.30 1 - Memberikan obat Ericaf, S : Pasien
Metformin, Tramadol mengatakan
kepala pusing
dan sesak
O : Pasien
tampak lemas
09.30 1 - Memberikan injeksi S : Pasien
Ketorolac 1 mg mengatakan
nyeri pada
luka
O : Pasien
tampak
menahan rasa
sakit
11.30 1 -Mengajarkan teknik S : Pasien
relaksasi untuk mengurangi mengatakan
nyeri nyeri pada
luka
O : Pasien
tampak
menahan rasa
sakit
14.00 2 Melakukan kolaborasi S : Pasien
perawatan debredement mengatakan
tidak nyaman
dengan
balutan luka
O : pasien
tampak
menahan
sakit
17.00 1,2,3 Memberikan terapi cairan S : Pasien
infus Ringer lactat 20 tpm mengatakan
kepala pusing
O : Pasien
tampak lemas
18.30 1 Mengajarkan teknik non S : Pasien
farmakologis untuk mengatakan
meredakan nyeri nyeri pada
kaki kiri
O : Pasien
tampak
menahan rasa
sakit
21.00 1,2,3 Memberikan injeksi S : Pasien
ondansentron, ceftriaxone, mengatakan
metronidazole pusing
O : Pasien
tampak lemas
02.15 2 Membersihkan luka dengan S : Pasien
cairan NaCl mengatakan
luka rembes
O : Luka
tampak basah
3. Minggu, 16 2 - Memberikan injeksi S : Pasien
April 2023 ceftriaxone 1 g mengatakan
07.00 kepala pusing
dan sesak
O : Pasien
tampak lemas
09.00 3 - Memberikan terapi S : Pasien
Metronidazole 500 mg mengatakan
bersedia
O : pasien
kooperatif
12.00 3 - Memberikan terapi S : Pasien
paracetamol 500 mg mengeluh
badan
menggigil
kedinginan
O : Suhu 37,8
°C
14.00 1 - Memberikan terapi cairan S : Keluarga
infus ringer lactat 20 tpm pasien
mengatakan
pasien tidur
O : Pasien
tampak
istirahat
17.30 1,2,3 - Memberikan cairan infus S : Pasien
ringer lactat 20 tpm mengatakan
nyeri pada
kaki kiri
O : Pasien
tampak
menahan rasa
sakit
18.00 1 - Mengajarkan teknik non S : Pasien
farmakologi untuk bersedia
mengurangi nyeri O : Pasien
kooperatif
21.00 1,2,3 - Memberikan injeksi S : Pasien
ondansentron, ceftriaxone, mengatakan
metronidazole,Forixtra tangan
- Memberikan terapi obat sedikit
oral Clobazam 10 mg, kemeng
Gabapentine 300 mg O : Pasien
tampak
menahan rasa
sakit
23.30 2 - Memonitor karakteristik S : Pasien
luka mengatakan
luka seperti
rembes
O : Pasien
tampak
menahan
sakit
G. EVALUASI FORMATIF
No Hari/tgl/Jam Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
1. Jum’at 14 April 2023 1 S: Pasien mengatakan
23.59 nyeri pada luka diabetes
- Pasien mengatakan kaki
kiri terasa nyeri
P : Luka diabetes melitus
pada kaki kiri
Q : Nyeri terasa panas
dan kemeng
R : Nyeri pada kaki
sebelah kiri
S : Skala nyeri 7
T : Nyeri terasa secara
terus menerus.
O:
- Pasien tampak
meringis kesakitan
- Pasien tampak
gelisah
- TTV : 120/75
- N : 84x/mnt
- Spo2 : 96 %
- S : 36,5
- RR : 20
A: Nyeri Akut belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
2. Jum’at 14 April 2023 2 S: - Pasien mengatakan
23.59 terdapat luka di kaki kiri
O: - Terdapat luka
diabetes melitus pada
kaki kiri sampai tampak
tendon
- Tampak sebagian kulit
berwarna kehitaman
dan merah
- Tampak kulit jaringan
berwarna putih dan
kemerahan
A: Gangguan intregitas
kulit atau jaringan belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
3. Jum’at 14 April 2023 3 S: Pasien mengatakan
23.59 terdapat luka diabetes
melitus pada kaki kiri
Pasien mengatakan
demam hilang timbul
O: Terdapat luka diabetes
melitus
Tampak tendon pada
luka diabetes melitus
A: Resiko infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
2. Sabtu, 15 April 2023 1 S: Pasien mengatakan
23.59 nyeri pada luka diabetes
- Pasien mengatakan kaki
kanan terasa nyeri
P : Luka diabetes melitus
pada kaki kiri
Q : Nyeri terasa panas
dan kemeng
R : Nyeri pada kaki
sebelah kiri
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri terasa secara
terus menerus.
O:
- Pasien tampak
meringis kesakitan
- Pasien tampak
gelisah
- TTV : 141/77
- N : 94 x/mnt
- Spo2 : 85 %
- S : 37,7
- RR : 20
A: Nyeri Akut belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
Sabtu, 15 April 2023 2 S: - Pasien mengatakan
23.59 terdapat luka di kaki kiri
O: - Terdapat luka
diabetes melitus pada
kaki kiri sampai tampak
tendon
- Tampak sebagian kulit
berwarna kehitaman
dan merah
- Tampak kulit jaringan
berwarna putih dan
kemerahan
A: Gangguan intregitas
kulit atau jaringan belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
Sabtu, 15 April 2023 3 S: Pasien mengatakan
23.59 terdapat luka diabetes
melitus pada kaki kiri
Pasien mengatakan
demam hilang timbul
O: Terdapat luka diabetes
melitus
Tampak tendon pada
luka diabetes melitus
A: Resiko infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
Minggu, 16 April 2023 1 S: Pasien mengatakan
23.59 nyeri pada luka diabetes
- Pasien mengatakan kaki
kanan terasa nyeri
P : Luka diabetes melitus
pada kaki kiri
Q : Nyeri terasa panas
dan kemeng
R : Nyeri pada kaki
sebelah kiri
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri terasa secara
terus menerus.
O:
- Pasien tampak
meringis kesakitan
- Pasien tampak
gelisah
- TTV : 116/68
- N : 103 x/mnt
- Spo2 : 96 %
- S : 36,5
- RR : 20
A: Nyeri Akut belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
Minggu, 16 April 2023 2 S: - Pasien mengatakan
23.59 terdapat luka di kaki kiri
O: - Terdapat luka
diabetes melitus pada
kaki kiri sampai tampak
tendon
- Tampak sebagian kulit
berwarna kehitaman
dan merah
- Tampak kulit jaringan
berwarna putih dan
kemerahan
A: Gangguan intregitas
kulit atau jaringan belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4
Minggu, 16 April 2023 3 S: Pasien mengatakan
23.59 terdapat luka diabetes
melitus pada kaki kiri
Pasien mengatakan
demam hilang timbul
O: Terdapat luka diabetes
melitus
Tampak tendon pada
luka diabetes melitus
A: Resiko infeksi belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1,2,3,4

H. EVALUASI SUMATIF
No Hari/tgl/Jam Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
1. Senin, 17 April 2023 1 S: Pasien mengatakan
23.59 nyeri pada luka diabetes
Pasien mengatakan
lemas
- Pasien mengatakan
kaki kanan terasa nyeri
P : Luka diabetes
melitus pada kaki kiri
Q : Nyeri terasa panas
dan kemeng
R : Nyeri pada kaki
sebelah kiri
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri terasa secara
terus menerus.
O:
- Pasien tampak
meringis kesakitan
- Pasien tampak
gelisah
- TTV : 93/63
- N : 82x/mnt
- Spo2 : 96 %
- S : 36,5
- RR : 20
A: Nyeri Akut teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
2. Senin,17 April 2023 2 S: - Pasien mengatakan
08.00 terdapat luka di kaki
kiri
O: - Terdapat luka
diabetes melitus pada
kaki kiri sampai tampak
tendon
- Tampak sebagian
kulit berwarna
kehitaman dan merah
- Tampak kulit jaringan
berwarna putih dan
kemerahan
A: Gangguan intregitas
kulit atau jaringan
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan
3. Senin,17 April 2023 3 S: Pasien mengatakan
08.30 terdapat luka diabetes
melitus pada kaki kiri
Pasien mengatakan
demam hilang timbul
O: Terdapat luka
diabetes melitus
Tampak tendon pada
luka diabetes melitus
A: Resiko infeksi
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai