DISUSUN OLEH :
1. ADINDA SITI 22022002
2. ANNIS FITRIA 22022007
3. AVI NUR RAHMAWATI 22022012
4. DIAN MITA YULIANA 22022038
5. DICHVA SILVANA R. 22022019
6. EVA KURNIAWATI 22022021
7. FRISKA EREL 22022023
8. LINTANG PRAMESTHI 22022028
9. WAHYU WIDADI 22022048
2. Pola nutrisi
Program dirumah sakit :
Pasien diberikan makanan berupa bubur dan sup
Intake makanan :
Sebelum masuk rumah sakit pasien membuang air kecil dengan warna normal dan
jumlah yang cukup dalam sehari 2x
Sesudah masuk rumah sakit pasien membuang air kecil dengan warna normal dan jumlah
cukup
BAB :
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakaan sehari sebelum masuk diare
Sesudah masuk rumah sakit pasien BAB cair atau diare
Makan / minum v
Toileting v
Berpakaian v
Berpindah v
Ambulansi/ROM v
0. mandiri, 1. Dengan alat bantu, 2. Dibantu orang lain, 3. Dibantu orng lain dan alat, 4. Tergantun total
5. Pola Istirahat Tidur :
Pasien mengalami susah tidur dikarenakan tidak nyaman badan nyeri semua
BB/TB :
KEPALA :
● Inspeksi :
Bentuk kepala simetris, rambut tidak rontok dan tidak ada ketombe
● Palpasi :
● Inspeksi :
● Palpasi :
THORAK :
● Inspeksi :
Bentuknya simetris,pengerakan dinding dada sama, terdapat bercak2 seperti cacar air
● Palpasi :
Pasien mengatakan nyeri tekan
● Auskultasi :
Terdengar bunyi nafas paru vaskuler dan bunyi jantung dan tidak terdengar bising
● Perkusi :
Terdengar bunyi sonor pada ICS 2-3 dekstra dan 3-4 sinestra
ABDOMEN :
● Inspeksi :
Bentuk perut simetris, dengan perut datar dan ada bercak2 seperti cacar air
● Auskultasi :
● Palpasi :
Terdapat nyeri tekan pada bagian yang terdapat bercak2 seperti cacar air
● Palpasi ekstrimitas :
PROGRAM TERAPI :
Infus RL 20tpm
Injeksi PCT 3X500mg
Injeksi Gentamicin 2x1
Injeksi Acgclofir 4xdosis
Peroral gentamicin 4x dosis
Peroral Nistatin drop 4x tetes
- Nyeri akut b.d agen pencedera fisik : inflamasi d.d sulit tidur, mengeluh nyeri, dan nafsu makan
berubah
- Hipertemia b.d proses penyakit : infeksi d.d suhu tubuh diatas nilai normal, ruam kulit.
- Gangguan integritas jaringan kulit b.d bahan kimia iritatif d.d kerusakan jaringan dan kulit ,
nyeri, dan kemerahan.
- Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d nafsu makan menurun.
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgesik secara tepat
Ajarkan Teknik
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
(Rulino, 2021)
4. Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Defisit Nutrisi [SDKI D.0019] Mengetahui status
b.d intervensi keperawatan Observasi nutrisi
ketidakmampua selama 3 x 24 jam, Identifikasi status nutrisi Mengetahui alergi dan
n menelan maka status nutrisi Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
makanan d.d membaik, dengan intoleransi makanan Mengetahui makanan
nafsu makan kriteria hasil: Identifikasi makanan yang disukai
menurun. 1. Porsi makan yang yang disukai Mengetahui
.dihabiskan Identifikasi kebutuhan kebutuhan kalori dan
meningkat kalori dan jenis nutrient jenis nutrient
2. Berat badan Identifikasi perlunya Mengetahui perlunya
membaik penggunaan selang penggunaan selang
3. Indeks massa nasogastric nasogastric
tubuh (IMT) Monitor asupan makanan Mengetahui asupan
membaik Monitor berat badan makanan yang
Monitor hasil dbutuhkan
pemeriksaan Mengetahui berat
laboratorium badan
Terapeutik Memgetahui hasil
Lakukan oral hygiene pemeriksaan
sebelum makan, jika laboratorium
perlu
Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis:
piramida makanan)
Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastik jika asupan
oral dapat ditoleransi
Edukasi
Ajarkan posisi duduk,
jika mampu
Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis: Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu