Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI

PADA PASIEN An.D POST APENDIKTOMI DI RUANG FLAMBOYAN

RSUD Dr. R. SOETIJONO BLORA

Oleh :

Mukhamad Ali Kasan

NIM. P1337420419032

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DII KEPERAWATAN BLORA

2021-2022
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : An.D
Umur : 15 tahun
Kelamin : Perempuan
Alamat : Nglebur 04/03 Jiken,Blora, Jawa Tengah
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : pelajar
Tgl Masuk RS : 9-2-2022
Tgl Pengkajian : 10-11 Februari 2022
No RM : 00440084

Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Alamat : Nglebur 04/03 Jiken,Blora, Jawa Tengah
Hub dgn Klien : Ibu Klien

B. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada perut kanan bagian bawah (abdomen bagian
kanan bawah) muncul seminggu yang lalu, kemudian diperiksakan ke dokter
bedah di poli bedah, lalu dari dokter bedah menyarankan untuk dirujuk ke
RSUD dr. Soetijono Blora
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan bahwa sudah satu minggu merasa nyeri di perut, tetapi
klien menganggapnya sakit biasa. Lalu klien ke dokter dan dari dokter
disarankan klien dibawa ke RSUD dr. Soetijono Blora. Pada tanggal 9
Februari 2022 klien datang ke RSUD dr. Soetijono Blora, dari dokter bedah
klien dinyatakan mengalami apendisitis akut dan disarankan untuk segera
dilakukan tindakan operasi. Lalu klien dirawat di ruang Flamboyan pada
tanggal 9 Februari 2022.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat dirumah sakit.
4. Diagnosa medik, pemeriksaan penunjang
Diagnosa medik : apendisitis
Pemeriksaan medik : pemeriksaan lab, pemeriksaan radiologi
C. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan :
Klien merasa kesehatan itu penting
Pengetahuan tentang penyakit sekarang :
Saat klien mulai merasa sakit, awalnya tidak dirasa. Tapi selang beberapa saat
langsung dibawa ke dokter
2. Pola nutrisi/metabolic
 Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari, minum 8 gelas
 Sesudah sakit : pasien mengatakan belum boleh makan karena pasien baru
selesai diberi tindakan apendiktomi
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit :
Pasien BAB sehari sekali, frekuensi BAK 4-5 kali sehari
Sesudah sakit :
Pasien mengatakan BAK 10 kali, BAB sekali sebelum mendapat tindakan
operasi
4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulansi/ROM √
Keterangan skoring:
0 : mandiri
1 : alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
5. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit :
pasien mengatakan tidur 6 jam saat di rumah
Sesudah sakit :
pasien mengatakan tidak bisa tidur karena faktor lingkungan baru dan juga
berisik di rumah sakit
6. Pola persepsi diri
Klien mengatakan jika dia sedang sakit perut dan mengkhawatirkan
kondisinya
7. Pola seksualitas dan reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan dan tidak mengalami gangguan sistem
reproduksi, klien dipasang kateter
8. Pola peran hubungan
Hubungan klien dengan keluarga baik-baik saja, dan keluarga memahami
kondisi yang dialami klien serta selalu menemani klien
9. Pola menejemen koping stress
Selama sakit klien merasa cemas terhadap penyakitnya dan mendapat
dukungan dari keluarga agar bersemangat untuk sembuh serta klien
menunjukkan keadaan emosional stabil dan tidak menyerah dalam menjalani
pengobatan
10. Sistem nilai dan keyakinan
Klien beragama islam sebelum sakit klien menjalani ibadah secara teratur.
Namun ketika sakit klien sedikit terganggu dalam menjalankan ibadahnya

D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik
TD: 100/60 mmHG RR: 24 x/mnt N: 112x/mnt S: 36,8ºC
BB: 38 kg TB: 140 cm
Kepala : normochepali
Penampilan : rapi
Kesadaran : compos mentis
Leher : tidak terdapat pembesaran tiroid
Rambut kepala : rambut lurus
Mata : bentuk mata simetris, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik
Hidung : tidak ada polip
Mulut : mukosa bibir kering, lidah bersih, tidak ada
pembengkakan gusi, tidak ada peradangan
Telinga : normal, tidak ada benjolan
Thorax :
 Inspeksi : simetris
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : Ronchi

Abdomen :

 Inspeksi : terdapat luka post operasi di bagian kanan bawah, jahitan rapi,
luka bersih, tidak ada pus
 Palpasi : ada nyeri tekan pada bagian luka post operasi
 Perkusi : timpani
 Auskultasi: bising usus lemah

Genital : klien berjenis kelamin perempuan, dan dikateter

Ekstremitas :

 Ekstermitas atas : akral teraba hangat, tidak ditemukan kelainan bentuk,


bisa digerakan normal, infus terpasang di tangan kiri.
 Ekstermitas bawah : tidak ada kelainan bentuk, bisa digerakkan normal,
integritas kulit baik, tidak ada luka, dan tidak ada edema.
E. PROGRAM TERAPI
Terapi Obat pada Tanggal 10 Februari 2022
- Inf RL 20 tpm
- Injeksi Dexketoprofen 1 gram/8 jam
- Injeksi Ambacin 1 gr/8 jam
- Injeksi Lansoprazol 300 gr/12 jam
- Injeksi Ranitidine 25 mg 2x1
- Injeksi OMZ 1 Vial
- Injeksi ODR 1 Ampul

F. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN LABORATORIUM


1. Hasil Laboratorium
Waktu cetak : 09-02-2022

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI

Hematologi Analyser

Jumlah Leukosit H 16 10^3/ul 3.6 — 11.0

Jumlah Eritrosit 5.27 10^6/ul 4.7 — 6.1

Hemoglobin 13 g/dL 11.7— 15.5

Hematokrit L 38.3 % 45 — 47

MCV L 82.9 fL 80 — 100

MCH 29.6 Pg 26 — 34

MCHC 35.7 % 32 — 36

Jumlah Trombosit 452 10^3/ul 150 — 440

RDW-CV 12.3 % 11.5 - 14.5

RDW-SD 37.0 fL 35 — 47

PDW 11.5 fL 9.0 — 13.0

MPV H 10.0 fL 6.8 — 10.0

P-LCR 24,6 %

Hitung Jenis

Netrofil 79.2 % 50.0 — 70.0

Limfosit 13.1 % 25.0 — 40.0


Absolute Lymphocyte Count 2385 /mm3

NLR 1.1

Monosit 6.1 % 2.0 — 8.0

Eosinofil H 1.1 % 2—4

Basofil 0.5 % 0—1

Kimia Klinik

Glukosa ACC 110 mg/dL 70 — 160

Ureum 22.9 mg/dL 10 — 50

Creatinine 1.19 mg/dL 0.60 — 1.20

Natrium Darah 141.7 mmol/L 135 — 155

Kalium Darah 3.97 mmol/L 3,6 — 5,5

Chlorida Darah 109.1 mmol/ L 95 — 108

Waktu cetak : 09-02-2022

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN

HEMATOLOGI

PT

PT 13.9 Detik 12 — 16,5

INR 0.98 Detik

APTT 25.8 Detik 20.0 — 40.0


Kontrol 34.4 Detik

Golongan Darah 0

BT 3 Menit 2—7

CT 5 Menit 4 — 10

Kimia KLinik

SGOT 23.4 U/L <35

SGPT/ALAT 22.9 U/L <45

SERO
IMUNOLOGI

HbsAg Non reaktif Non reaktif

Anti HIV Non reaktif Non reaktif

Waktu cetak : 09-02-2022

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI

Hematologi Analyser

Jumlah Leukosit 16 10^3/ul 3.6 — 11.0


H

Jumlah Eritrosit 4.19 10^6/ul 4.7 — 6.1


L

Hemoglobin 13 g/dL 13.2 — 17.3


L

Hematokrit 38,3 % 40 — 52
L

MCV 80.2 fL 80 — 100

MCH 26.7 Pg 26 — 34

MCHC 33.3 % 32 — 36

Jumlah Trombosit 452 10^3/ul 150 — 440

RDW-CV 13.7 % 11.5 - 14.5

RDW-SD 38.8 fL 35 — 47

PDW 11.9 fL 9.0 — 13.0

MPV 10.2 fL 6.8 — 10.0


H

P-LCR 26.9 %

2. Pemeriksaan Radiologi
Hasil Pemeriksaan Radiologi
TS. Yth.
Pemeriksaan X-foto thorax PA

Cor : CTR < 50 %, bentuk dan letak normal


Pulmo : corakan vaskuler normal
Tak tampak bercak pada kedua paru
Diafragma kanan kiri normal
Sinus kastofrenikus kanan kiri lancip

KESAN :
Cor dan pulmo dalam batas normal

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. DS : pasien mengatakan nyeri di Adanya luka post Nyeri


bagian bekas operasi operasi
appendiktomi appendiktomi

DO :

- P : nyeri karena tindakan


apendiktomi
- Q : bekas operasi terasa
nyeri
- R : di daerah abdomen
kuadran kanan bawah
- S : skala nyeri 3
- T : nyeri dirasakan saat
bergerak
-
2. Ds : pasien mengatakan ada luka prosedur invasif Resiko infeksi
operasi di perut bagian kanan
bawah

DO :

- Terdapat luka pasif operasi


apendiktomi
- TD : 100/60 mmHg
- S : 36.8°C
- N : 112x/menit

Prioritas Masalah

No Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d tindakan post operasi apendiktomi

2. Resiko infeksi b.d prosedur invasif (port de entree post operasi


appendiktomi)

Rencana Keperawatan

No Tanggal Tujuan Intervensi TTD

1.10/02/2022 Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian


keperawatan 3x24 jam nyeri secara
diharapkan nyeri berkurang komprehensif (lokasi,
dalam rentang normal dengan karakteristik, kualitas
kriteria hasil : dan derajat nyeri)
2. Berikan edukasi
- Mampu mengontrol nyeri
mengenai penyebab,
(tahu penyebab nyeri, mampu
periode dan waktu
menggunakan teknik non
nyeri
farmakologi untuk mengurangi
3. Ajarkan teknik
nyeri, mencari bantuan)
nonfarmatologi
- Melaporkan bahwa nyeri
(relaksasi)
berkurang dengan
4. Monitor vital sign
menggunakan manajemen
5. Kolaborasikan dengan
nyeri
dokter untuk
- Mampu mengenali nyeri
pemberian analgetik
(menggunakan skala,
bila diperlukan
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)

2.10/02/2022 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan


keperawatan 3x24 jam gejala infeksi lokal
diharapkan klien tidak terkena dan sistemik
infeksi dengan kriteria hasil : 2. Batasi jumlah
pengunjung
- Terbebas dari tanda dan gejala
3. Cuci tangan
infeksi
sebelum dan
- TTV dalam batas normal
sesudah kontak
dengan klien dan
lingkungan klien
4. Pertahankan
teknik aseptik
pada klien
beresiko tinggi
5. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
6. Memberikan
terapi antibiotik
dengan kolaborasi
dokter

Implementasi

No. Tanggal Dx Implementasi Respon TTD

1. 10/02/2022 Mengkaji nyeri klien DS :

12.30 WIB klien mengatakan nyeri di


daerah post operasi
appendiktomi

klien mengatakan skala nyeri


3

DO :

- Ada luka post operasi


di abdomen bagian
kanan bawah klien
- klien tampak lemah

DS:
Mengedukasi klien mengenai
nyeri yang dirasakan Klien mengatakan sudah
paham dengan penjelasan
12. 40 WIB yang diberikan

DO:

Klien tampak menahan rasa


nyeri (meringis)

Mengajarkan teknik relaksasi

(nafas dalam)
DS:

Klien mengatakan bersedia


melakukan teknik relaksasi
saat nyeri datang

12.50 WIB DO:

Klien tampak melakukan


nafas dalam
Mengkaji tanda dan gejala
adanya resiko infeksi

DS:

Klien mengatakan merasa


panas di jahitan operasi

DO:

Klien tampak menahan rasa


Menganjurkan klien untuk
13.40 WIB II nyeri
menambah asupan cairan
sedikit tapi sering

DS:

Klien mengatakan bersedia

DO:

Keluarga klien memberikan


minum pada klien 1
sendok
II

15.00 WIB Memonitor TTV S : klien mengatakan bersedia


diperiksa TTV nya

O:

TD : 120/70 mmHg

S : 36.6°C

N : 80x/menit

RR : 24x/menit

DS:

Klien mengatakan bersedia


16.45 WIB I, Mengkolaborasi injeksi
untuk diberikan injeksi
antibiotik dan analgesik
II
-Injeksi
Dexketoprofen DO:

1 gram/8 jam Terapi obat masuk tanpa ada


hambatan
-Injeksi Ambacin 1
gr/8 jam

-Injeksi Lansoprazol
300

gr/12 jam

-Injeksi Ranitidine 25
mg

2x1
-Injeksi OMZ 1 Vial

-Injeksi ODR

1 Ampul

2. 11/02/2022 Monitor TTV DS:

07.30 WIB klien mengatakan bersedia


diperiksa TTVnya

DO :

TD : 120/80 mmHg

S : 36.8°C

N : 80x/menit

RR : 25x/menit

DS:
08.15 I, II Mengkolaborasi injeksi
antibiotik dan analgesik Klien mengatakan bersedia
diberikan injeksi
-Injeksi
DO:
Dexketoprofen
Terapi obat masuk tanpa ada
1 gram/8 jam
hambatan
-Injeksi Ambacin

1 gr/8 jam

-Injeksi Lansoprazol

300 gr/12 jam


-Injeksi Ranitidine

25 mg 2x1

-Injeksi OMZ 1 Vial

-Injeksi ODR

1 Ampul

DS:

09.00 WIB mengkaji nyeri klien Klien mengatakan skala nyeri


berkurang menjadi 2

DO:

Klien tampak lebih rileks

DS:
II
Klien mengatakan luka
Mengkaji adanya tanda
operasi tidak terasa panas
infeksi
lagi

DO:

Tidak ada kemerahan, balutan


terlihat bersih

Catatan Perkembangan

No. Tanggal Dx Evaluasi TTD


1. 10 Februari S: klien mengatakan nyeri pada luka post bedah
2022 appendiktomi

Skala nyeri 3

O: KU baik

Bledder training (+)

TD : 100/60 mmHg

S : 36.8°C

N : 112x/menit

RR : 24x/menit

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi nafas dalam saat nyeri datang,


mengkaji nyeri, monitor TTV, kolaborasi injeksi

II S: klien mengatakan luka operasi terasa panas

O:

Klien tampak menahan nyeri (meringis)

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi (mengkaji luka post operasi,


kolaborasi injeksi dan menambah asupan cairan)

2. 11 Februari S: klien mengatakan nyeri berkurang

2022 Skala nyeri: 2

O:

TD : 120/80 mmHg

S : 36.8°C
N : 80x/menit

RR : 24x/menit

Klien tampak lebih rileks

A: masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi nafas dalam saat nyeri datang,


mengkaji nyeri, monitor TTV, kolaborasi injeksi

II S: klien mengatakan luka jahitan sudah tidak terasa panas

O:

 Tidak ada tanda dan gejala adanya infeksi


 Tidak ada kemerahan, balutan terlihat bersih
A: masalah teratasi

P: hentikan intervensi

Evaluasi

No. Tanggal Dx Evaluasi TTD

1. 11 Februari S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang, skala nyeri 2


2022
O: klien tampak lebih rileks

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi nafas dalam

II S: klien mengatakan luka jahitan sudah tidak terasa panas

O: klien tidak terlihat memiliki gejala infeksi

Tidak ada kemerahan, balutan terlihat bersih


A: masalah teratasi

P: pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai