Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.M DENGAN AD OME (GANGGUAN PERSEPSI SENSORI) DI RUANG


TERATAI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

DI SUSUN OLEH :

BERLIANA PANGESTU

2211040049

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2022
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Biodata Pasien :
Nama : Tn.M
Umur : 50
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Kebumen RT 4 / RW 1, Kab. Kebumen
Diagnosa : AD OME
2. Keluhan Utama :
Pada saat pengkajian tanggal 29 November 2022 pasien mengeluhkan pendengaran
menurun, cemas, dan rasa tidak nyaman.
3. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada tahun 2022 tepatnya pada bulan agustus pasien merasakan telinga kiri yang tidak
nyaman, berdengung, dan seperti tertutup. Pasien memeriksakan diri ke RSUD kebumen,
kemudian dilakukan operasi oleh dokter di bulan agustus, dan dilakukan operasi kembali
dan dipasang ring alat bantu pendengaran pada telinga kiri pada bulan September 2022.
Pada bulan November 2022 pasien mengalami hal yang sama, kuping kanan terasa
tertutup dan berdengung, dan dirasakan tidak nayman. Kemudian oleh dokter RSUD
kebumen, pasien di rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut ke RSMS.
Pasien datang ke RSMS pada hari Senin, 27 November 2022 lewat poli, dengan keluhan
telinga ketutup, pendengaran berkurang, cemas, dan rasa tidak nyaman pada telinga
sebelah kanan. Kemudian oleh dokter disarankan untuk melakukan operasi kembali
dengan memasang ring pada telinga untuk membantu pendengaran.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien memiliki Riwayat hipertensi, dan kuping berdengung dan terasa tertutup 3 tahun
yang lalu, kemudian dengan keluhan yang sama terjadi pada bulan Agustus 2022.
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
4. Pemeriksaan Bio, Psiko, Sosio, dan Spiritual
Pemeriksaan Biologis (Fisik Persistem)
a. Sistem Pernafasan
Inspeksi : Kedua dada simetris, bentuk dada normal, pergerakan dada simetris, tidak
terdapat alat bantu pernafasan
Palpasi : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan dan ekspansi paru normal
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler
DS : Pasien mengatakan tidak mengalami sesak nafas, tidak nyeri saat bernafas
DO : Pasien terlihat bisa bernafas dengan normal, tidak terdapat alat bantu pernafasan
b. Sistem Kardiovaskuler dan hematology
Inspeksi : Bentuk dada simetris,
Palpasi : Frekuensi nadi normal, CTR 2 detik, nadi dan TD normal, dan tidak ada bunyi
ronkhi dan wheezing pada paru-paru
Auskultasi : Irama regular
DS : Pasien mengatakan tidak sakit jantung, dan pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit jantung
DO : Pada pemeriksaan kardiovaskuler didapatkan hasil kardiovaskuler pasien normal
c. Sistem Pencernaan
Inspeksi : Perut terlihat normal, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada masa, turgor kulit normal
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus normal : 15x/menit
DS : Pasien mengatakan nafsu makan baik
DO : Pasien terlihat menghabiskan makanan dari RS
d. Sistem Penginderaan
Inspeksi : Sistem penginderaan penglihatan sudah kabur sedikit, pendengaran kurang
baik, penciuman normal.
DS : Pasien mengatakan sistem pengideraan masih normal, masih bisa merasakan nyeri
ketika gejala penyakitnya kambuh, masih bisa merasakan sentuhan, cubitan, tetapi untuk
pendengaran sedikit berkurang karena adanya masalah di telinga.
DO : Pasien terlihat menunjukkan bahwa penglihatannya sedikit kabur, dan
pendengarannya terganggu karena adanya masalah di telinga.
e. Sistem Perkemihan
Inspeksi : Perkemihan pasien normal, warna urine normal kuning bening
DS : Pasien mengatakan BAK 4xsehari, BAB 1xsehari
DO : Pasien terlihat ke kamar mandi, pasien tidak terpasang selang kateter
f. Sistem Endokrin
Inspeksi : Tidak terdapat massa pada kelnjar tiroid,
Palpasi : Tidak teraba kelenjar tyroid, akral normal
DS : Pasien mengatakan tidak memiliki benjolan di tubuhnya
DO : Pasien terlihat tidak memiliki benjolan di tubuhnya
g. Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, akral normal, tidak ada luka
DS : Pasien mengatakan tidak ada luka pada bagian tubuh pasien,
DO : Pasien tidak terdapat luka pada tubuh, turgor kulit elastis, pasien terlihat terpasang
infus
h. Sistem Persyarafan
Perkusi : Refleks tendon normal
DS: Pasien mengatakan masih mengingat anggota-anggota keluarganya, nama anggota
keluarga, nama pasien, umur dan lain
DO : Pasien terlihat persyarafan masih baik, masih mengingat dengan baik nama pasien
umur, bisa menjawab dengan baik pertanyaan yang saya longtarkan kepada pasien.
i. Sistem Muscoloskeletal
Palpasi : tidak terdapat fraktur pada otot pasien
Perkusi : reflek tendon normal
DS : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami patah tulang
DO : tidak terlihat patah tulang pada tubuh pasien
j. Sistem Imunitas
DS : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan
DO : Pasien terlihat tidak mengalami alergi
5. Pemeriksaan Psikologi, Sosio, dan Spiritual
a. Hubungan Faktor Psikologis terhadap penyakit klien
Pasien mengatakan ketika di rawat di rumah sakit pasien sedih serta cemas karena
penyakitnya, tetapi pasien didukung keluarga untuk sembuh menjadi pasien semangat
untuk sembuh, keluarga terlihat merawat pasien dengan baik, psikologis pasien yang
tadinya menurun mulai meningkat karena berfikiran positif, pasien berusaha untuk tetap
berpositif agar cepat sembuh sehingga pulang ke rumah, bisa berkumpul dengan
keluarga tercinta
b. Hubungan Faktor sosial terhadap penyakit klien
Pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit pasien aktif dalam kegiatan sosial di
lingkungan
c. Hubungan faktor spiritual terhadap penyakit klien
Pasien mengatakan mengerjakan sholat 5 waktu dan ibadah lainnya
6. Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Darah Lengkap
Granulosit
Basofil 0.2 0-1
Batang 0.3 3-5
Eosinofil 13.2 0.7-5.4
Limfosit 31.4 20.4-44.6
Monosit 5.0 3.6-9.9
Neutrophil 50.2 42.5-71.0
Segmen 49.9 50-70
Darah Lengkap
Granulosit
Eritrosit 5.04 4.74-6.32
Granulosit 4380.0
Hematokrit 43 40-50
Hemoglobin 15.6 13.4-17.3
Hitung jenis
Leukosit 8730 5070-111000
MCH 31.0 24.2-31.2
MCHC 36.2 31.9-36.0
MCV 85.5 73.4-91.0
MPV 9.5 9.4-12.4
Neutrofil limfosit ratio 1.60
RDW 14.0 11.3-14.6
Total limfosit count 2740
Trombosit 267000 185000-398000
Glukosa sewaktu 86 80-139
Kalium 3.3 3.4-4.5
Kalsium 8.9 8.6-10.3
Klorida 107 96-108
Kreatinin darah 1.13 0.70-1.20
Natrium 143 134-135
SGOT 20 <45
SGPT 36 <41
Ureum Darah 19.80 19.00-44.00

Pengobatan :

Ketorlac 30 mg

Tramadol 100 g

Cefadroxcyl 2x500 mg

Paracetamol 2x1

ANALISIS DATA
TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
Selasa, 29 Ds : pasien mengatakan Gangguan persepsi Gangguan
November telinga sebelah kanan dan sensori pendengaran
2022 kiri mengalami gangguan
pendengaran, terasa
tertutup, dan berdengung
Do : terdapat luka post op
telinag di sebelah kanan
TD : 130/94, N : 97, S :
36℃, RR : 20x/menit
BB : 89 KG, TB : 165cm
Selasa, 29 Ds : pasien mengatakan Gangguan rasa nyaman Gejala penyakit
November merasa tidak nyaman
2022 dengan keadaan
telinganya saat ini, dan
pendengaran berkurang
tidak seperti sedia kala
Do : pasien terlihat
menjelaskan
ketidaknyamanan dengan
kondisi penyakitnya
Selasa, 29 Ds : pasien mengatakan Ansietas Krisis situasional
November cemas dan khawatir akan
2022 kondisi sakitnya
Do

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan pendengaran


2. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit
3. Ansietas b.d krisis situasional
RECANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Rencana Intervensi TTD
Keperawatan
1. Gangguan Setelah dilakukan Tindakan keperawatan O : periksa statuts sensori dan tingkat kenyamanan Berliana
persepsi selama 2 x 24 jam diharapkan kriteria hasil : T : diskusikan tingkat toleransi (bising)
sensori b.d Indikator A T -batasi stimulus lingkungan (suara)
gangguan Verbalisasi mendengar bisikan 2 4 -jadwalkan waktu istirahat
pendengaran Respon sesuai stimulus 2 4 -kombinasikan prosedur/Tindakan dalam satu waktu,
Orientasi 3 4 sesuai kebutuhan
Ket : E : ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mengurangi
1. Menurun kebisingan)
2. Cukup menurun K : kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi
3. Sedang stimulus
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
2. Gangguan Setelah dilakukan Tindakan keperawatan O : identifikasi gejala yang tidak terasa nyaman Berliana
rasa nyaman selama 2 x 24 jam diharapkan kriteria hasil : -identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi, dan
b.d gejala Indicator A T perasaannya.
penyakit Kesejahteraan fisik 1 4 T : berikan posisi yang nyaman
Keluhan tidak nyaman 2 4 -ciptakan lingkungan yang nyaman
Ket : -dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi /
1 : menurun pengobatan
2 : cukup menurun E : jelaskan mengenai kondisi terapi/pengobatan
3 : sedang penyakitnya
4 : cukup meningkat -ajarkan teknik relaksasi
5 : meningkat K : kolaborasi pemberian analgetik
3. Ansietas b.d Setelah dilakukan Tindakan keperawatan O : identifikasi masalah yang dialami Berliana
krisis selama 2 x 24 jam diharapkan kriteria hasil : T : ciptakan ruangan yang tenang dan nyaman
situasional Indicator A T E : anjurkan teknik menangkan hingga perasaan menjadi
Khawatir akibat kondisi 4 2 tenang.
yang dihadapi -anjurkan beribadah agar hati menjadi tenang
Perilaku gelisah 4 2
Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat meningkat
5. Meningkat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DX 1


No Dx. Keperawatan Hari, Implementasi Evaluasi
Tanggal,
Jam
Pelaksana
1. Gangguan persepsi Selasa, 29- -memeriksa statuts sensori dan tingkat S : pasien mengatakan masih mengalami
sensori b.d gangguan 11-2022 kenyamanan gangguan pendengaran
pendengaran -mendiskusikan tingkat toleransi (bising) -pasien mengatakan tidak terlalu terganggu
-membatasi stimulus lingkungan (suara) (bising) dalam kamar rawat inap
-menjadwalkan waktu istirahat O : pasien terlihat masih mengalami gangguan
-mengkombinasikan prosedur/Tindakan pendengaran
dalam satu waktu, sesuai kebutuhan TD : 130/94, N : 97, S : 36℃, RR : 20x/menit
-mengajarkan cara meminimalisasi BB : 89 KG, TB : 165cm
stimulus (mengurangi kebisingan) A : masalah belum teratasi
-kolaborasi pemberian obat yang Indikator A T
mempengaruhi stimulus Verbalisasi mendengar bisikan 2 4
Respon sesuai stimulus 2 4
Orientasi 3 4
P : lanjutkan intervensi
-periksa status sensori dan tingkat kenyamanan
-batasi stimulus lingkungan (suara)
-jadwalkan istirahat
-ajarkan cara meminimalisasi stimulus
(mengurangi kebisingan)
-kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi
stimulus
2. Gangguan persepsi Rabu, 30- -memeriksa status sensori dan tingkat S : pasien mengatakan masih mengalami
sensori b.d gangguan 11-2022 kenyamanan gangguan pendengaran
pendengaran -membatasi stimulus lingkungan (suara) -pasien mengatakan tidak terlalu terganggu
-menjadwalkan istirahat (bising) dalam kamar rawat inap
-mengajarkan cara meminimalisasi O : pasien terlihat masih mengalami gangguan
stimulus (mengurangi kebisingan) pendengaran
-mengkolaborasi pemberian obat yang TD : 135/94, N : 93, S : 36℃, RR : 20x/menit
mempengaruhi stimulus BB : 89 KG, TB : 165cm
A : masalah belum teratasi
Indikator A Akhir
Verbalisasi mendengar bisikan 2 3
Respon sesuai stimulus 2 3
Orientasi 3 3
P : hentikan intervensi ( pasien dijadwalkan
pulang hari ini)
-ajarkan periksa status sensori dan tingkat
kenyamanan secara mandiri
-ajarkan batasi stimulus lingkungan (suara)
-edukasi untuk istirahat dengan cukup
-ajarkan cara meminimalisasi stimulus
(mengurangi kebisingan)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DX 2

No Dx. Keperawatan Hari, Implementasi Evaluasi


Tanggal,
Jam
Pelaksana
1. Gangguan rasa nyaman Selasa, 29- -mengidentifikasi gejala yang tidak S : pasien mengatakan masih merasa tidak
b.d gejala penyakit 11-2022 terasa nyaman nyaman dengan kondisi sakitnya
-mengidentifikasi pemahaman tentang O : pasien terlihat tidak nyaman dengan
kondisi, situasi, dan perasaannya. kondisi saitnya
-memberikan posisi yang nyaman A : masalah belum teratasi
-melakukan ganti balut untuk luka post Indicator A T
operasi Kesejahteraan fisik 1 4
-menciptakan lingkungan yang nyaman Keluhan tidak nyaman 2 4
-mendukung keluarga dan pengasuh P : lanjutkan intervensi
terlibat dalam terapi / pengobatan -identifikasi gejala yang tidak terasa nyaman
-menjelaskan mengenai kondisi
-identifikasi kondisi sakitnya
terapi/pengobatan penyakitnya -berikan posisi yang nyaman
-mengajarkan teknik relaksasi -lakukan ganti balut untuk luka post op
-mengkolaborasi pemberian analgetik -ajarkan teknik relaksasi
-kolaborasikan pemberian analgetik
2. Gangguan rasa nyaman Rabu, 30- -mengidentifikasi gejala yang tidak S : pasien mengatakan sudah agak nyaman
b.d gejala penyakit 11-2022 terasa nyaman O : pasien terlihat membaik dari sebelumnya
-mengidentifikasi kondisi sakitnya A : masalah teratasi Sebagian
-memberikan posisi yang nyaman Indicator A Akhir
-melakukan ganti balut untuk luka post Kesejahteraan fisik 2 3
op Keluhan tidak nyaman 2 3
-mengajarkan teknik relaksasi P : hentikan intervensi (pasien dijadwalkan
-mengkolaborasikan pemberian pulang hari ini)
analgetik -edukasi identfikasi kondisi sakitnya
-ajarkan ganti balut secara mandiri
-ajarkan teknik relaksasi
-anjurkan minum obat sesuai resep dokter
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DX 3

No Dx. Keperawatan Hari, Implementasi Evaluasi


Tanggal, Jam
Pelaksana
1. Ansietas b.d krisis Selasa, 29-11- O : identifikasi masalah yang dialami S : pasien mengatakan khawatir dengan
situasional 2022 T : ciptakan ruangan yang tenang dan kondisi penyakitnya
nyaman O : pasien tampak gelisah dan cemas
-berikan teknik relaksasi A : masalah belum teratasi
E : anjurkan teknik menangkan hingga Indicator A T
perasaan menjadi tenang. Khawatir akibat 4 2
-anjurkan beribadah agar hati menjadi kondisi yang dihadapi
tenang Perilaku gelisah 4 2
P : lanjutkan intervensi
-identifikasi masalah yang dialami
-ciptakan ruangan yang nyaman
-anjurkan teknik menangkan
-anjurkan beribadah agar diri menjadi
tenang
2. Ansietas b.d krisis Rabu, 30-11- -mengidentifikasi masalah yang dialami S : pasien menatakan sudah memahami
situasional 2022 -menciptakan ruangan yang nyaman kondisi penyakitnya, dan sedikit lebih
-menganjurkan teknik menangkan tenang
-menganjurkan beribadah agar diri O : pasien tampak tidak terlalu gelisah
menjadi tenang dan cemas
A : masalah teratasi sebagian
Indicator A Akhir
Khawatir akibat 4 3
kondisi yang
dihadapi
Perilaku gelisah 4 3
P : hentikan intervensi (pasien
dijadwalkan pulang)
-anjurkan teknik menangkan
-anjurkan beribadah agar diri menjadi
tenang

Anda mungkin juga menyukai