Anda di halaman 1dari 44

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN NY. Y DENGAN

GOUT ARTHRITIS (ASAM URAT) DI RT 4 /RW 3 DES KAWUNGANTEN,


CILACAP

OLEH

BERLIANA PANGESTU

1811020028

6A KEPERAWATAN S1

KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
LAPORAN PENDAHULUAN PENYAKIT ASAM URAT / ARTRITIS GOUT
PADA KEPERAWATAN GERONTIK
DI RT 4 / RW3 KAWUNGANTEN, CILACAP

A. PENGERTIAN
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang memiliki gambaran khusus, yaitu artritis akut.
Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia
pertengahan, sedangkann pada wanita biasanya mendekati masa manopause. (Kapita selekta kedokteran
edisi ketiga jilid pertama, 2001; 542)
Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu penyakit
inflamasi yang menyerang persendian.
Arthritis Pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat
pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama
(asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang
dari ginjal. Gout mungkin primer atau sekunder.
1. Gout primer merupkan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang berlebih atau akibat
penurunan ekresi asam urat
2. Gout sekunder Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi asam urat
yang bekurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.

B. ETIOLOGI
Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi asam urat
yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan
oleh:
1. Pembentukan asam urat yang berlebih.
a. Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
b. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana penyakit lain,
seperti leukimia.
2. Kurang asam urat melalui ginjal.
a. Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat. Penyabab
tidak diketahui
b. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya glumeronefritis kronis
atau gagal ginjal kronis.

C. PATIFISIOLOGI
Banyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah diketahui
peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout akut berlangsung
melalui beberapa fase secara berurutan.
1. Presipitasi kristal monosodium urat.
Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih dari 9
mg / dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para-artikuler misalnya bursa, tendon, dan
selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein.
Kemasan dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.
2. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN
dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.
3. Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram vakuala
disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.
4. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara
permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan membram dan pelepasan
enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.
5. Kerusakan sel
6. Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang
menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.

D. TANDA DAN GEJALA


Gout berkembang dalam 4 tahap:
1. Tahap asimtomatik:
Pada tahap ini kadar asam urat dalam darah meningkat, tidak menimbulkan gejala.
2. Tingkat Akut:
Serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak, umumnya terjadi pada tengah malam
atau menjelang pagi. Serangan ini berupa rasa nyeri yang hebat pada sendi yang terkena, mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-lahan akan sembuh spontan dan menghilang dengan
sendirinya dalam waktu 14 hari.
3. Tingkat Interkritikal:
Pada tahap ini penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas olahraga
tanpa merasa sakit sama sekali. Kalau rasa nyeri pada serangan pertama itu hilang bukan berarti
penyakit sembuh total, biasanya beberapa tahun kemudian akan ada serangan kedua. Namun ada juga
serangan yang terjadi hanya sekali sepanjang hidup, semua ini tergantung bagaimana sipenderita
mengatasinya.
4. Tingkat Kronik:
Tahap ini akan terjadi bila penyakit diabaikan sehingga menjadi akut. Frekuensi serangan akan
meningkat 4-5 kali setahun tanpa disertai masa bebas serangan.Masa sakit menjadi lebih panjang
bahkan kadang rasa nyerinya berlangsung terus-menerus disertai bengkak dan kaku pada sendi yang
sakit.

E. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan non medik .
1. Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak
minum.
2. Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan
menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
Penatalaksanaan medik .
1. Fase akut.
Obat yang digunakan:
a. Colchicine (0,6 mg)
b. Indometasin (50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
c. Fenilbutazon.
2. Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi.
a. Golongan urikosurik
a) Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam serum.
b) Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari
c) Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
d) Benzbromaron.
b. Inhibitor xantin (alopurinol).
Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin,
dan konversi xantin menjadi asam urat
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Tingkat asam urat serum meningkat.
2. Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat.
3. Tingkat asam urat urine dapat normal atau meningkat.
4. Analisis cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau toffee menunjukan kristal urat monosodium
yang membuat diagnosis.
5. Sinar X sendi menunjukan massa tofaseus dan destruksi tulang dan perubahan sendi.

G. KOMPLIKASI
1. Nodulus reumatoid ekstrasinovialdapat terbentuk pada katup jantung atau pada paru, mata, atau
limpa. Funngsi pernapasan dan jantung dapat terganggu. Glukoma dapat terjadi ketika nodulus
yang menyumbat aliran keluar cairan okuler terbentuk pada mata.
2. Vasulitis (inflamasi sistem vaskuler) dapat menyebabkan trombosist dan infark.
3. Penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari, depresi dan stres keluarga
dapat bergabung eksaserbasi penyakit.

H. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen cidera (biologis).
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri.

I. INTERVENSI KEPERAWATAN
DX I : Nyeri akut berhubungan dengan agen-agen cidera (biologis).
Ditandai dengan:
1. Klien mengatakan kaki kirinya terasa nyeri. Dengan skala nyeri 3 (nyeri berat). Terasa sakit saat
menggerakkan kaki.
2. klien mengatakan ketika berbaring klien batuk.
3. klien tampak lemah
4. klien tampak meringis
5. klien tampak menahan nyeri
Dengan kriteria hasil:
1. Nyeri berkurang dan teratasi dengan skala nyeri 0 (tidak ada nyeri).
2. Klien tidak meringis lagi
3. Klien merasa tidak nyeri lagi.
Intervensi:
1. Pantau kadar asam urat serum.
2. Berikan istirahat dengan kaki ditnggikan.
3. Berikan kantung es atau panas basah.
4. Berikan analgesik yang diprogram.
5. Berikan obat anti gout yang diresepkan dan evaluasi keefektifannya
6. Instruksikan pasien untuk minim2-3 liter cairan setiap hari dan meningkatkan masukn makanan
pembuat alkalis seperti susu, buah sitrun dan daging.
DX II : Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri. Ditandai
dengan:
1. Klien juga mengatakan tadi malam tidurnya hanya ± 5 jam.
2. Klien tampak lemah.
3. tampak lingkaran hitam di bawah mata klien .
Dengan kriteria hasil:
1. tidur klien dapat terpenuhi.
2. Klien tampak segar.
Intervensi: Obs. TTV
1. atur posisi senyaman mungkin
2. ajarkan tehnik relaksasi.
3. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
4. Kolaborasi.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC, 2009. Fakultas

Kedokteran UI. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Media


Aesculapius, 2001.
Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Artritis

Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Artritis_reumatoid Patofisiologi gout arthritis | rod-tobing weblog

Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/patofisiologi-gout-arthritis/

Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://edhiejowo.blogspot.com/2012/02/anatomi-fisiologi-sendi.html
SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan : Asam Urat

Sasaran : Lansia

Tempat : Ny. Y Desa Kawunganten, Cilacap

Hari/Tanggal : Sabtu 19 Juni 2021

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. S mampu memahami tentang penyakit
asam urat.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang penyakit asam urat
2. Mengetahui pembagian asam urat
3. Mengetahui tanda dan gejala asam urat
4. Mengetahui penyebab asam urat
5. Mengetahui komplikasi asam urat
6. Mengetahui diet bagi penderita asam urat
C. Materi (terlampir) Asam urat
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
E. Media/alat Leaflet
F. Kegiatan penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
1. Pembukaan 5 menit - Membuka kegiatan - Menjawab
dengan mengucapkan salam
salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan dari - Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
- Menyebutkan materi yang
akan disampaikan

2. Penyampaian 25 menit - mendengarkan


- menjelaskan
materi - memperhatikan dan
tentang penyakit
mendengarkan
asam urat
- memperhatikan dan
- menjelaskan mendengarkan
tentang pembagian
asam urat
Menjelaskan tentang
tanda dan gejala
asam urat
- menjelaskan
tentang penyebab
asam urat
- menjeaskan
tentang komplikasi
asam urat
- menjelaskan
tentang diet bagi
penderita asam urat
3. Evaluasi 15 menit - Mempersilahkan Ny. S - Mengajukan
untuk mengajukan pertanyaan
pertanyaan - Mendengarkan
- Menjawab
pertanyaan
4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan - Menjawab
materi yang telah salam
disampaikan
bersama Ny. S
- Menutup
penyuluhan dengan
salam

G. Evaluasi
1. Proses : selama penyuluhan berlangsung
2. Hasil :
Dapat secara subyektif (lisan) menyebutkan

a. Mengetahui tentang asam urat


b. Mengetahui tentang pembagian asam urat
c. mengetahui tentang tanda dan gejala asam urat
d. Mengetahui penyebab asam urat
e. Mengethaui komplikasi asam urat
f. Mengetahui tentang diet bagi penderita asam urat
LEAFLET

Oleh :
Berliana Pangestu
1811020028

FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN

Tanggal : 14 Juni 2021 jam : 13.00-14.00 WIB

1. Identitas Klien

a. Nama : Ny. Y

b. Umur : 62 Tahun

c. Alamat : Karangsari Kawunganten RT 4/ RW 3

d. Pendidikan : SMA

e. Jenis Kelamin :P

f. Suku Bangsa : Jawa Indonesia

g. Agama : Islam

h. Status Perkawinan : Sudah menikah

k. Orang paling dekat untuk dihubungi : Tn. S ( Suami)

2. Status Kesehatan Saat ini :


a. Keluhan utama
Klien mengatakan keluhan utama dalam 2 bulan terakhir yaitu sering merasa sakit
pada sendi teruma lutut dan jari-jari tangan.
b. Riwayat kesehatan sekarang (PQRST)
Klien mengatakan merasakan nyeri pada bagian sendi seperti jari-jari tangan dan
kaki terutama pada lutut saat beraktivits terlalu berat, klien juga mengatakan rasa
nyeri sering mucul saat cuaca dingin dan pagi hari sehabis subuh, rasa sakit dapat
berkurang dengan beristirahat.
P : Gout Arthritis
Q : Seperti tertekan
R : lutut dan jari-jari tangan
S : Sekala nyeri 4
T : Saat beraktivas terlalu berat, saat cuaca dingin
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak memiliki riwayat penyakit

4. Riwayat Kesehatan Keluarga.


Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari keluarga

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki meninggal dunia

: Perempuan meninggal dunia

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

5. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum
Kelelahan Tidak
Perubahan BB tahun ini Dari 72 kg menjadi 67 kg
Perubahan nafsu makan Tidak
Demam Tidak
Kesulitan tidur Tidak
Sering pilek, infeksi Tidak

TB…cm, BB…kg 158 cm, 67 kg


Postur tubuh tegap
Penilaian terhadap seluruh kasus kesehatan Klien mengalami penurunan berat badan
Ket sebanyak 5kg yaitu dari 72kg menjadi 67kg

b. Sistem integumen
Lesi atau luka Tidak ada
Pruritus ( rasa gatal yang bisa meliputi Tidak ada
seluruh atau sebagian tubuh seseorang ).
Perubahan pigmen kulit Tidak ada
Kulit kering Ada
Keratosis (keadaan kulit yang kasar dan Ada
bersisik
Sering memar/haematoma Tidak ada
Kelainan pada rambut/rontok Ada
Kelainan pada kuku Tidak ada
Kelainan pada jari kaki Tidak ada
Penurunan respons terhadap ketajaman dan Tidak ada
ketumpulan
Penurunan sensitivitas sentuhan Tidak ada
Warna kulit Sawo matang
Suhu 36ᵒC
Pola penyembuhan luka Tidak ada
Ket : Kulit klien tampak kering karena sering
melakukan aktivitas diluar ruangan seperti
pergi berkebun,
c. Sistem Hemopotik
Perdarahan Tidak ada
Pembengkakan kelenjar limfa Tidak ada
Konjungtiva anemis Tidak ada
Muka pucat Tidak ada
Kadar haemoglobin Tidak ada
Ket : Secara keseluruhan sistem hemopotiknya
baik, tidak terdapat perdarahan,
pembekakan kelenjar limfa, conjungtiva
anemis,muka tidak pucat, tidak di ketahui
haemoglobinnya

d. Sistem Pengindraan
1. Mata

Perubahan penglihatan Ada Ada


Penggunaan kacamata Tidak ada Ada
Nyeri mata Tidak
Air mata bersih Ada
Ptosis Tidak
Edema sekitar mata Tidak
Diplopia Tidak
Penglihatan kabur Ada
Kekeringan pada mata Tidak
Penggunaan obat tetes mata Tidak
Fotopobia Tidak
Kesulitan menentukan objek yang jauh Ada
Kesulitan menentukan objek yang dekat Tidak
Adanya halo (seperti melihat pelangi ) Tidak
Riwayat infeksi Tidak
Peningkatan TIO ( Tekanan Intra Okuler). Tidak
Riwayat operasi Tidak
Ket : Terdapat gangguan penglihatan karena
klien mengatakan pandangan kabur saat
melihat objek yang jauh.

2. Hidung

Mendengkur Iya
Epitaksis Tidak ada
Iritasi mukosa hidung Tidak ada
Penurunan ketajaman penciuman Tidak ada
Nyeri pada sinus Tidak ada
Penggunaan obat nasal Tidak ada
Riwayat infeksi Tidak ada
Penilaian kemampuan olfaktori Tidak ada
Ket : Keluarga klien mengatakan bahwasanya
klien terkadang mendengkur saat tidur

3. Lidah dan Perasa


Penurunan sensasi rasa Tidak ada
Lidah pecah pecah Tidak
Ket : Keadaan lidah dan perasa klien baik, tidak
terdapat masalah pada penurunan sensasi
rasa dan lidah tidak pecah-pecah

4. Telinga

Keluhan Tidak ada


Simetris Telinga simetris
Tinnitus Tidak ada
Penurunan pendengaran kanan / kiri Tidak ada
Serumen Ada
Penggunaan obat tetes telinga / yang lain Ada
Ket : Telinga klien tampak simetris, dan tidak ada
masalah pada pendengaran, terdapat
serumen pada telinga

e. Sistem Pencernaan

Dysfagia Tidak
Nyer ulu hati Tidak
Mual muntah Tidak
Penurunan nafsu makan Tidak
Odinofasgia ( nyeri saat menelan) Tidak
Nyeri perubahan bagian bawah Tidak
Nyeri tekan pada uluh hati Tidak
Tidak
BSenjolan atau masa pada abdomen
i
Diare Tidak
f
Konstipasi Tidak
.
Hemmorhoid Tidak
Perdarahan pada rectum Tidak
s
Keutuhan gigi Gigi sudah berlubang
i
Penggunaan gigi palsu Ada
s
Perdarahan gusi Tidak
t
Karies gigi Ada
e
Halitosis Tidak
m
Penggunaan obat obatan Tidak
KPet: Gigi klien sudah ada yang lepas, dan

e terdapat gigi yang berlubang dan karies gigi

r , serta klien menggunakan gigi palsu

f. Sistem Pernafasan

Batuk Tidak
Sesak nafas Tidak
Nyeri dada saat bernafas Tidak
Kesimetrisan ekspansi paru Tidak
Kesimetrisan taktil primitus Tidak
Hemaptoe Tidak
Wheezing Tidak
Respirasi rate reguler atau ireguler Tidak
Ket : Sistem pernafasaan klien normal

g. Sistem Kardiovaskuler

Nyeri dada Tidak


Palpitasi Tidak
Pusing Tidak
Peningkatan jvp Tidak
Edema kaki atau tungkai Tidak
Varises Tidak
Akral dingin Tidak
Heart rate reguler / ireguler Tidak

Ket : Sistem kardiovaskuler klien normal

h. Sistem Perkemihan

Dysuria Tidak
Inkontenensia Tidak
Nokturia Tidak
Polyuria Tidak
Oliguria Tidak
Anuria Tidak
Hematuria Tidak
Urgensi Tidak
Distensi kandung kemih Tidak
Riwayat pembedahan Tidak
Nyeri saat berkemih Tidak
Palpasi nyeri pada area pinggang Tidak
Nyeri tekan pada abdomen Tidak
Ket : Sistem perkemihan klien normal tidak
terdapat masalah pada sistem
perkemihan

i. Sistem Genitoreproduksi

Lesi Tidak
Benjolan payudara Tidak
Nyeri tekan payudara Tidak
Riwayat cancer / tumor payudara Tidak
Keluar rabas vagina Tidak
Penggunaan terapi esterogen Tidak
Perdarahan vagina Tidak
Kekeringan / rasa gatal vagina Tidak
Menopause Iya
PAP SMEAR Tidak
Ket : Klien sudah mengalami menopause

j. Sistem Muskoloskeletal

Nyer sendi Iya


Kekakuan sendi Ada
Perestesia Tidak
Kifosis Tidak
Scoliosis Tidak
Nyeri tekan diatas prosessus xipoideus Tidak
Pembengkakan sendi Tidak
Defomitas Tidak
Spasme Tidak
Kram Tidak
Kelemahan otot Tidak
Nyeri punggung Tidak
Riwayat cidera pada musculoskeletal Tidak
Pengunaan obat obatan Tidak
Ket : Klien mengatakan nyeri pada sendi
dibagian lutut dan jari-jari tangan

k. Sistem Syaraf

Sakit kepala Tidak


Sinkop Tidak
Paralisis Tidak
Parastesia Tidak
Masalah koordinasi Tidak
Tremor Tidak
Penurunan fungsi motorik Tidak
Riwayat kejang Tidak
Kaku kuduk Tidak
Penurunan kognitif komunikatif Tidak
Penurunan status mental Tidak
Ket : Tidak terdapat masalah pada sistem syaraf

L. Sistem Endokrin

Goiter Tidak
Intoleran panas Tidak
Intoleran dingin Tidak
Pigmentasi kulit Tidak
Polipagja Tidak
Polidipsi Tidak
Polyuria Tidak
Retinopati Tidak
Peningkatan gula darah Tidak
Ket : Tidak terdapat masalah pada sistem
endokrin

1. Status Fungsional (KATZ INDEKS & BARTHEL INDEKS)


KATZ INDEKS

AKTIVITAS MANDIRI TERGANTUNG


Mandi ✓
Berpakaian ✓
Kekamar kecil ✓
Berpindah ✓
Kontinen ( BAB, BAK) ✓
Makan ✓
Analisa hasil
A : kemandirian dalam semua fungsi tersebut
B : kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
C : kemandirian dalam semua hal kecuali mandu dan stau fungsi tambahan
D : kemandirian dalan semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E : kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, perpakian, kekamar kecil dan satu fungsi
tambahan
F :kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, perpakian, kekamar kecil, berpindah dan satu
fungsi tambahan
G : ketergantungan pada keenam fungsi
Keteranagan :
Skor klien yaitu A karena klien melakukan semua fungsi tersebut secara mandiri
BARTHEL INDEKS
No Kriteria Dengan Mandiri Keteranagn
Bantuan
1 Makan 5 10 (√) Frekuensi : 3x sehari
Jenis : nasi, sayur, lauk,
buah
Jumlah : satu porsi
2 Minum 5 10 (√) Frekuensi : 8x sehari
Jenis : aiar putih, teh
Jumlah : 1-2 gelas sekali
minum
3 Berpindah 5-10 15 (√)
4 Persona toileting ( cuci 0 5 (√) Frekuensi : 2x/hari
muka, gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10 (√)
6 Mandi 5 15 (√) Frekuensi : 2x/hari
7 Jalan dipermukaan datar 0 5 (√)
8 Naik turun tangga 5 10 (√)
9 Berpakaian 5 10 (√)
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 (√) Frekuansi : 1x/hari
11 Kontrol blader ( BAK) 5 10 (√) Frekuensi : 5x/hari
12 Olahraga 5 10 (√)
13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10 (√)
waktu luang
Keterangan skors
- 130 : mandiri
- 65-125 : ketergantunagn sebagian
- 60 : ketergantungan total
Skors klien : 130
Kesimpulan : Mandiri
2. Mental (SPMSQ & MMSE)
SPMSQ (Short portable Mental Status Questionnaire)

No Pertanyaan Benar Salah Keterangan


1. Tanggal berapa hari ini? ✓ Klien menjawab
tanggal 25 mei 2021
2. Hari apa sekarang? ✓ Klien menjawab hari
selasa
3. Apa nama tempat ini? ✓ Klien menjawab ini
adalah rumahnya
4. Dimana alamat anda? ✓ Klien menjawab blok
merpati rt 52/rw 05
Randudongkal
5. Berapa umur anda? ✓ Klien menjawab 62
tahun
6. Kapan anda lahir ( minimal ✓ Klien mengatakan
tahun lahir) tahun 1959
7. Siapa presiden indonesia ✓ Klien menjawab pak
sekarang jokowi
8. Siapa presiden indonesia ✓ Klien menjawab susilo
sebelumnya bambang yudhoyono
9. Siapa nama ibu anda? ✓ Klien menjawab mbah
Tepi
10. Berapa 20-3? Tetap ✓ Klien menjawab 17
pengurangan 3 dari setiap angka
baru, semua secara menurun
berurutan
Skoring
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Skors klien : benar 10 (fungsi intelektual utuh)

MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai klien Kriteria


kognitif maksimal
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
- Tahun : 2021
- Musim : Hujan
- Tanggal : 25
- Hari : Selasa
- Bulan : Mei
Dimana kita berada
- Negara : Indonesia
- Provinsi : Jawa tengah
- Kabupaten : Pemalang
5 5
2. Registrasi Sebutkan 3 objek (oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing
objek, kemudian tanyakan kepada klien
objek tadi (untuk disebutkan) :
- Meja √
- Kursi √
-Gelas √
P e 5 3 Minta klien untuk memulai dari angka
100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali :
- Klien sedikit kesusahansaat
menghitung.
4.. Mengingat 5 5 Meminta klien mengulangi ketiga objek
yang tadi disebutkan
- Meja (√)
- Kursi (√)
- Gelas(√)
5. Bahasa 9 9 Tunjukan pada klien suatu benda dan
namanya pada klien
- Buku (√)
- Pulpen(√)

Minta klien mengulangi kata “Namun,


Tanpa, Bila”
- Jika benar beri nilai satu point (√) Minta
klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah “ ambil kertas ditangan, lipat dua
dan taruh di lantai”
- Ambil kertas ditangan anda (√)
- lipat dua (√)
- taruh dilantai (√)
Perintah kepada klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai 1
point)
-Tutup mata anda (√) Perintah kepada
klien untuk menulis
satu kalimat dan menyalin gambar :
-tulis satu kalimat (√) -salin gambar
sederhana (√)
Total nilai 27
Skor
24-30 : normal
17-23 : Probable gangguan koognitif
0-16 : definitif gangguan koognitif

Skor klien : 27 (normal)


3. Pengkajian sosial
Klien mengikuti acara pengajian setiap malam jumat di desanya. Klien mengatakan
senang mengikuti kegiatan sosial dilingkunganya, hubungan klien dengan warga sekitar
juga baik.

4. Spiritual
Aktivitas ibadah yang rutin dilakukan yaitu solat 5 waktu dan membaca al-Quran, klien
rutin mengikuti acara yasinan yang dilakukan setiap hari umat sore, tentangg sakitnya
klien mengatakan bahwa rasa sakit yang ia rasakan datangnya dari Allah SWT dan
memang karna faktor usia.

B. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. Do Agen pencedera Nyeri akut

- Klien tampak memegangi lutut fisiologi

- Klien tampak memijat mijat jari-jari


tangan

- Klien tampak gelisah

- Klien tampak meringis kesakitan

- Kadar asam urat klien dalam darah


setelah di cek adalah 9 mg/dl

- TD : 120/80 mmHg

- S : 36C

- RR : 18x/menit

- Nadi : 90x/menit

Ds

- Klien mengeluhkan nyeri lutut dan


jari-jari tangan sejak 2 bulan terakhir

- klien mengatakan lutut dan tangan


terasa nyeri setelah beraktivitas terlalu
berat

- klien mengatakan saat cuaca dingin


rasa nyerinya akan kambuh

- klien mengatakan masih bisa


beraktivitas secara biasa

- karakteristik nyeri
P : Gout Arthritis
Q : Seperti tertekan
R : Kaki dan tangan
S : Sekala nyeri 4

T : Saat beraktivas terlalu berat, saat


cuaca dingin

2 Do Kurang terpapar Defisit pengetahuan

- Klien tampak kebingungan dan informasi


bertanya tanya tentang penyakitnya

Ds

- Klien sudah mengetahui sakitnya


setelah diperiksa kedoker, namun
klien belum terlalu paham tentang
cara perawatanya.

- Klien mengatakan masih memakan


makanan yang dilarang oleh dokter

- Klien mengatakan tidak tahu tentang


bahaya yang ditimbulkan oleh
penyakitnya
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Prioritas diagnosa keperawatan


1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologi
2. Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi
D. RENCANA KEPERAWATAN

NAMA : NY. Y UMUR : 62 TAHUN

NO TGL DX TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


HASIL

1 14 Juni 2021 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri - Membantu nenentukan
agen pecedera keperawatan selama 3x24jam O kebutuhan manajemen
fisiologis diharapkan nyeri akut teratasi nyeri dan keefektifan
- Identifikasi
dengan program
lokasi,durasi,frekuensi,kuali
- Keluhan nyeri menurun tas dan intensitas nyeri - Membantu menentukan
- Meringis menurun intervensi selanjutnya
- Identifikasi sekala nyeri
- Gelisah menurun - Kompres hangat mampu
- Identifikasi sekala nyeri non
mengurangi intesitas
verbal
nyeri
T
- Membantu mengurangi
- Berikan teknik non kemungkinan terjadinya
farmakologis untuk nyeri
mengurangi nyeri (kompres
- Membantu klien dalam
hangat/dingin)
merawat dan
- Kontrol lingkungan yang mengkontrol rasa nyeri
memperberat rasa nyeri
(suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)

- Jelaskan penyebab, periode,


dan pemicu nyeri

- Jelaskan strategi meredakan


nyeri

- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
meredakan nyeri
2 14 Juni 2021 Defisit Setelah dilakukan tindakan Edukasi - Memberikan
pengetahuan b.d keperawatan selama kesehatan pengetahuan dimana
kurang terpapar 3x24jam diharapkan O klien dapat membuat
Defisit pengetahuan - Identikasi kesiapan

informasi teratasi dengan menerima informasi pilihan berdasarkan

Tingkat pengetahuan pada informasi


T - Membantu klien untuk
- Verbalisasi minat dalam
- Sediakan materi dan mendapatkan informasi
belajar meningkat
media edukasi
- Perilaku sesuai dengan
- Berikan kesempatan
pengetahuan meningkat
klien untuk bertanya
- Kemampuan menjelaskan
- Jadwalkan pendidikan
pengetahuan tentang suatu topik
kesehatan sesuai
meningkat
kesepakatan
E
- Jelaskan faktor resikoo
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
E. IMPLEMENTASI

DX Tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf

Nyeri akut b.d - Mengidentifikasi S : Klien mengeluhkan nyeri lutut dan Berliana
Senin , 14 Juni
agen 2021 lokasi,durasi,frekuensi,kualitas jari-jari tangan sejak 2 bulan terakhir
13.00-14.00
pencedera dann intensitas nyeri P : Gout Arthritis
fisiologis - Mengidentifikasi sekala nyeri Q : Seperti tertekan
R : lutut dan jari-jari tangan
- mengidentifikasi sekala nyeri non
S : Sekala nyeri 4
verbal
T : Saat beraktivas terlalu berat,
- menjelaskan penyebab, periode, saat cuaca dingin
dan pemicu nyeri O : klien tampak meringis ,sembari
memegangi lututnya, dan memijat jari-
jari tangannya
A : masalah belum teratasi

Indikator Awal Targaet Tercapai

Keluhan 2 5 2
nyeri

gelisah 3 5 3
meringis 2 5 2

Keterangan skor

1: meningkat

2 : cukup meningkat

3 : sedang

4 : cukup menurun
5 : menurun

P : lajutkan intervensi Mengidentifikasi


lokasi,durasi,frekuensi,kualitas dan
intensitas nyeri, mengidentifikasi sekala
nyeri menjelaskan strategi meredakan
nyeri, memberikan teknik non
farmakologis untuk mengurangi nyeri
(kompres hangat)

Selasa 15 Juni - Mengidentifikasi S : Klien mengeluhkan nyeri pada lutut Berliana


2021 lokasi,durasi,frekuensi,kualitas dan jari-jari tangan sudah mulai

13.00-14.00 dann intensitas nyeri berkurang


P : Gout Arthritis
- Mengidentifikasi sekala nyeri Q : Seperti tertekan
R : lutut dan jari-jari tangan
- mengidentifikasi sekala nyeri non
S : Sekala nyeri 3
verbal
T : Saat beraktivas terlalu berat,
- menjelaskan strategi meredakan saat cuaca dingin
nyeri O : klien tampak meringis dan kesakitan

- memberikan teknik non A : masalah teratasi sebagian


farmakologis untuk mengurangi Indikator Awal Target Tercapai
nyeri (kompres hangat)
Keluhan 2 5 3
nyeri

Gelisah 3 5 3

Meringis 2 5 3
Keterangan skor

1: meningkat

2: cukup meningkat

3: sedang

4: cukup menurun
5 : menurun

P : lajutkan intervensi mengidentifikasi


lokasi,durasi,frekuensi,kualitas dann
intensitas nyeri, mengidentifikasi sekala
nyeri, menjelaskan strategi meredakan
nyeri, mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu)

Rabu, 16 Juni - mengidentifikasi S : Klien mengeluhkan nyeri pada lutut Berliana


2021 lokasi,durasi,frekuensi,kualitas dan jari-jari tangan sudah mulai
13.00-14.00 dann intensitas nyeri berkurang

- mengidentifikasi sekala nyeri P : Gout Arthritis


Q : Seperti tertekan
- mengkontrol lingkungan yang
R : lutut dan jari-jari tangan
memperberat rasa nyeri (suhu)
S : Sekala nyeri 2
T : Saat beraktivas terlalu berat,
saat cuaca dingin
O : klien tampak lebih nyaman
A : masalah hampir teratasi

Indikator Awal Target Tercapai

Keluhan 2 5 4
nyeri
Gelisah 3 5 5

Meringis 2 5 4

Keterangan skor

1: meningkat

2: cukup meningkat

3: sedang

4: cukup menurun
5 : menurun

P : hentikan Intervensi

Defisit - mengidentikasi kesiapan S : pasien mengatakan belum Berliana


Senin 14 Mei
penegetahuan 2021 menerima informasi sepenuhnya paham tentang
b.d kurang 13.00-14.00
Gout Arthritis (asam urat)
terpapar
O : pasien tampak bertanya akan
informasi
sakitnya

A : masalah belum teratasi


Indikator Awal target tercapai
Verbalisasi 2 5 3
minat dalam
belajar
Kemampuan 2 5 3
menjelaskan
pengetahuan
tentang
suatu topik
meningkat

Perilaku
sesuai 2 5 3
dengan
pengetahuan
meningkat

Keterangan skor

1: menurun

2: cukup menurun

3: sedang

4: cukup meningkat
5: meningkat

P : lanjutkan intervensi Menyediakan


materi dan media edukasi, memberikan
kesempatan klien untuk bertanya,
menjadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan

Sel;asa 15 Juni - menyeediakan mater dan S : pasien mengatakan sudah sedikit Berliana
2021 media edukasi
13.00-14.00
- memberikan kesempatan paham setelah perawat memberika
klien untuk bertanya edukasi tentang Gout Arthritis (asam
- menjadwalkan pendidikan urat)
kesehatan sesuai kesepakatan
O : pasien tampak masih bertanya akan
sakitnya

A : masalah hampir teratasi


Indikator Awal target tercapai
Verbalisasi 2 5 4
minat dalam
belajar
Kemampuan 2 5 4
menjelaskan
pengetahuan
tentang
suatu topik
meningkat

Perilaku
sesuai 2 5 4

dengan
pengetahuan
meningkat

Keterangan skor

1: menurun

2: cukup menurun

3: sedang

4: cukup meningkat
5: meningkat
P : lanjutkan intervensi menyeediakan
materi dan media edukasi, memberikan
kesempatan klien untuk bertanya,
Menjelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan

Rabu 16 Juni - menyediakan materi dan S : pasien mengatakan sudah paham Berliana
2021i media edukasi
13.00-14.00 - memberikan kesempatan tentang penyakit Gout Arthritis (asam

klien untuk bertanya urat)

O : pasien mampu menjawab pertanyaan


- Menjelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan dari perawat
A : masalah sudah teratasi
Indikator Awal target tercapai
Verbalisasi 2 5 5
minat dalam
belajar
Kemampuan 2 5 5
menjelaskan
pengetahuan
tentang
suatu topik
meningkat

Perilaku
sesuai 2 5 5

dengan
pengetahuan
meningkat

Keterangan skor

1: menurun

2: cukup menurun
3: sedang

4: cukup meningkat
5: meningkat

P : hentikan intervensi
DOKUMENTASI
LOGBOOK
No Waktu Krgiatan Paraf

1. Senin 14 - mencari pasien Berliana


Juni 2021 - mengerjakan laporan
pendahuluan
2. Selasa 15 - menyelesaikan laporan Berliana
Juni 2021 pendahuluan
- melakukan pengkajian
- mengerjakan askep
- membuat SAP
- membuat leaflet

3. Rabu 16 - melakukan pengkajian Berliana


Juni 2021 - melanjutkan mengerjakan
askep
- edukasi
4. Kamis 17 - membuat PPT Berliana
Juni 2021

5. Jumat 18 - menyelesaikan PPT Berliana


Juni 2021

6. Sabtu 19 - selesai Berliana


Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai