Anda di halaman 1dari 34

Farmakoterapi 1

ASAM URAT ( GOUT )


KELOMPOK 4 KELAS D :
 
MOCH. TAUFIK HIDAYA G 701 16 001
SRI ADHAYANI G 701 16 033
SITI AINUN G 701 16 069
RAYU INDRI PANGESTI G 701 16 098
SAKINA UMAR NASIRI G 701 16 114
ANITA RAHMASARI G 701 16 142
CHINDY BESTARI RATABA G 701 16 149
REYHAN FIKRAM G 701 16 210
SASMITA G 701 16 217
VIRIADI G 701 16 229
MARWATI G 701 16 247
Definisi
Gout Artritis adalah gangguan metabolisme
asam urat yang ditandai dengan hiperurisemia
dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi,
menyebabkan serangan akut (Hensen & dokorja
2007)
Gambar penyakit terkait gout
Epidemiologi
• Gout artritis banyak diderita oleh laki-laki dan
setelah remaja dan wanita post menopause.
• Prevalensi gout meningkat seiring dengan
bertambahnya usia yaitu meningkat sampai 9% pada
laki-laki dengan usia lebih dari 80 tahun dan 6%
pada wanita.
Karena Konsentrasi serum urat pada laki-laki lebih
besar 1 mg/dL daripada wanita, tetapi setelah
menopause level serum urat pada wanita meningkat
sehingga cenderung sama dengan laki-laki.
Etiologi
• Penyebab Hiperurisemia dan penyakit Gout, dibedakan
menjadi 3 :
1. Penyebab primer berarti bukan berasal dari penyakit atau
sebab lain tetapi ditemukan kelainan molekuler yang tidak
jelas (undefined)
2. Penyebab sekunder berarti berasal dari penyakit atau sebab
lain baik genetik maupun metabolik , bisa melalui
mekanisme overproductiondan mekanisme undersecretion.
3. Penyebab ideopatik berarti tidak jelas penyebab primer,
kelainan genetik, tidak ada kelainan fisiologis atau anatomi
yang jelas
Patofisiologi
• Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin yang akan difiltrasi secara
bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
• Beberapa sistem enzim mengatur metabolisme purin. Bila terjadi sistem
regulasi yang abnormal maka terjadilah produksi asam urat yang berlebihan.
Dua abnormalitas dari dua enzim yang menghasilkan produksi asam urat
berlebih :
1. Peningkatan PRPP(Phosphoribosylpyrophosphate), PRPP adalah kunci sintesa
purin, berarti juga asam urat
2. Defisiensi HGPRT (hypoxanthine guanine phosphoribosyl transferase) ,
Defisiensi HGPRT meningkatkan metabolisme guanine dan hipoxantin menjadi
asam urat.

Kalau dapat gambar bagannya boleh masukkan


Lanjutan….
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi
akan meningkatkan kadar asam urat dalam
tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang
kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung
membentuk Kristal. Penimbunan asam urat
paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk
Kristal mononatrium urat sehingga
menyebabkan Gout.
Faktor Resiko
1. Herediter (genetik) ataupun riwayat keluarga.
Diturunkan secara herediter dalam keluarga.
2. Sex
Lebih umum pada pria. Pada wanita umumnya aat
menopause
3. Usia
Sekitar usia 20-40an. Paling menyerang pada usia 40
tahunan. Sangat jarang menyerang anak-anak

• Masukkan gambar lucu atau menarik terkait faktor diatas


lanjutan
4. Aktivitas korteks adrenal
Ketika korteks terstimulasi untuk melakukan produksi berlebih
(misalnya oleh ACTH, atau trauma surgical), steroid akan
terkumpul akibat stimulasi tersebut dan muncul serangan gout.

5. Perubahan vaskular
Ekstremitas yang terserang gout menunjukkan kenaikan aliran
dan amplitudo darah dan menimbulkan nyeri hebat. Misalnya
pada pasien hipertensi

6. Penurunan urinary 17- ketosteroid


Penurunan dibawah 3 mg/24 jam dapat menimbulkan gout
Masukkan gambar terkait faktor diatas
Lanjutan….
7. Obesitas
Dimana pengaruh nutrisi dari pasien mempengaruhi terjadinya
penyakit ini jika pasien banyak mengkomsumsi makanan yang
mengandung purin dan mengandung protein yang tinggi makan
akan semakin rentan terkena penyakit gout.
8. Konsumsi alkohol
Bir bukan hanya berisi alkohol tetapi juga purin. Standar bir selain
mengandung alkohol, juga mengandung 8 mgpurin per 100 mg.
9. Fungsi ginjal menurun
Kadar asam urat menjadi sangat tinggi jika ginjal tidak dapat
membuangnya melalui air kemih.
Masukkan gambar lucu atau menarik terkait faktor diatas
Klasifikasi Arthtritis Gout
1. klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik:
• Stadium artritis gout akut
Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan
serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari
• Stadium interkritikal
Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu
tertentu, rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. secara klinik tidak didapatkan tanda-
tanda akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini
menunjukkan bahwa proses peradangan tetap berlanjut, walaupun tanpa
keluhan.
• Stadium artritis gout menahun (kronik)
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau
lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang
sering meradang yang disebut sebagai tofus.
Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih. pirai menahun
dan berat, yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sendi.
Lanjutan….
2. Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:
• Gout primer
Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan
asam urat berlebihan, penurunan ekskresi asam urat
melalui ginjal.
• Gout sekunder
Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-
obatan.
Patogenesis
Kristal monosodium urat yang menumpuk akan
berinteraksi dengan fagosit melalui dua mekanisme.
@Mekanisme pertama adalah dengan cara
mengaktifkan sel-sel melalui rute konvensional yakni
opsonisasi dan fagositosis serta mengeluarkan
mediator inflamasi.
@Mekanisme kedua adalah kristal monosodium urat
berinteraksi langsung dengan membran lipid dan
protein melalui membrane sel dan glikoprotein pada
fagosit.
Tanda atau Gejala
• Radang sendi pada stadium ini sangat akut ,
Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat
dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat
monoartikuler dengan keluhan utama berupa
nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan
gejala sistemik berupa demam, menggigil
dan merasa lelah
Diagnosa Arthtritis Gout
Pemeriksaan Laboratorium
• Nilai normal asam urat serum pada pria
adalah 5,1 ± 1,0 mg/dl, dan pada wanita
adalah 4,0 ± 1,0 mg/dl. Nilai-nilai ini
meningkat sampai 9-10 mg/ dl pada
seseorang dengan artritis gout
• Gmbar alat pemeriksa asam urat
Progonis – Monitoring Arthtritis Gout
• Progonis Arthtritis Gout
Prognosis penyakit artritis gout merupakan prognosis
penyakit yang menyertainya. Artritis gout yang diterapi
lebih dini dan benarakan membawa prognosis yang baik
jika kepatuhan penderita terhadap pengobatan juga baik.
Jarang artritis gout sendiri yang menyebabkan kematian
atau fatalitas pada penderitanya. Sebaliknya, artritis gout
sering terkait dengan beberapa penyakit yang berbahaya
dengan angka mortalitas yang cukup tinggi seperti
hipertensi, dislipidemia, penyakit ginjal, dan obesitas.
Monitoring Arthtritis Gout

1. Dilakukan adalah pendekatan dan perkenalan terhadap pasien


serta menerangkan maksud dan tujuan kedatangan, diikuti dengan
anamnesis tentang keluarga dan perihal penyakit yang telah diderita.
2. Tujuh hari setelah kunjungan pertama, maka dilanjutkan dengan
kunjungan kedua untuk melakukan intervensi terhadap pasien
dengan menggunakan media leaflet tentang hipertensi dan arthritis
gout. Intervensi ini dilakukan dengan tujuan untuk merubah
polamakan pasien yang tidak teratur dan bermacam macam.
3. Pada tahap akhir adalah adaptasi (adoption), berperilaku baru
sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya. Ketika
intervensi dilakukan, keluarga juga turut serta mendampingi dan
mendengarkan apa yang disampaikan pada pasien.
Terapi Farmakologi

• Tujuan terapi serangan artritis gout akut adalah


menghilangkan gejala, sendi yang sakit harus
diistirahatkan dan terapi obat dilaksanakan secepat
mungkin untuk menjamin respon yang cepat dan
sempurna.
• Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya
pengobatan serangan artritis gout diobati dalam 24
jam pertama serangan, salah satu pertimbangan
pemilihan obat adalah berdasarkan tingkatan nyeri
dan sendi yang terkena.
Obat
1. NSAID
Obat golongan NSAID yang di-rekomendasikan sebagai lini pertama pada kondisi artritis
gout akut adalah indometasin, naproxen, dan sulindak. Ketiga obat tersebut dapat
menimbulkan efek samping serius pada saluran cerna, ginjal, dan perdarahan saluran
cerna. Obat golongan cyclooxigenase 2 inhibitor (COX 2 inhibitor) seperti celecoxib
merupakan pilihan pada penderita artritis gout dengan masalah pada saluran cerna.
2. Kolkisin
Kolkisin oral merupakan salah satu obat pilihan utama ketika terjadi serangan gout
arthritis akut
3. kortikosteroid
Pemilihan kortikosteroid sebagai terapi ini sial serangan gout arthritis akut
direkomendasikan untuk mempertimbangkan jumlah sendi yang terserang. Satu atau
dua sendi kecil yang terserang sebaiknya menggunakan kortikosteroid oral, namun jika
sendi yang terserang adalah sendi besar, disarankan pemberian kortikosteroid intra
artikular
4. xantinoksidase inhibitor
Ex. Alopurinol dan Febuxostat
Sertakan gambar obatnya
Algoritma penatalaksanaan gout (Dipiro et
al., 2017)
Terapi non Farmakologi

Menurut (Depkes, 2006). Berikut ini contoh-contoh tindakan yang dapat


berkontribusi dalam menurunkan kadar asam urat :
1.   Penurunan berat badan (bagi yang obes).
2.   Menghindari makanan (misalnya yang mengandung purin tinggi) dan
minuman tertentu yang dapat menjadi pencetus gout.
3.    Mengurangi konsumsi alkohol (bagi peminum alkohol).
4.    Meningkatkan asupan cairan.
5.    Mengganti obat-obatan yang dapat menyebabkan gout (misal diuretik
tiazid).
6.     Terapi es pada tempat yang sakit.

Serakan gambar terkait


Kasus
• Penatalaksanaan dengan metode SOAP
Pembahasan:
1. Subjek
Nama :Tn. AG
Umur :45 tahun
Keluhan : Nyeri hebat di pangkal ibu jari kaki kirinya sejak 2 malam terakhir
• Merupakan perokok aktif
• Mengkonsumsi alkohol
• Menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu
• Menderita hiperlipidemia sejak 6 tahun yang lalu
• Menderita alergi rhinitis karena dingin

2. Objek
• Kadar asam urat : 11,7 mg/dl
• Kadar total kolestrol : 174 mg/dl
• Kadar LDL : 85 mg/dl
• Tekanan darah : 134/85
• HR (heart rate) : 90
• RR (Respiration rate) : 22
• Suhu tubuh : 37,9°C
• Berat badan : 100 kg
• Tinggi badan : 175 cm
• Riwayat pengobatan : HCTZ 25 mg p.o QD (quafer die), aspirin 325 mg p.o QD, atorvastatin 20 mg p.o QD,
loratadine 10 mg p.o QD prn.
Lanjutan…

3. Asessment
• Pasien terkena penyakit Gout/Asam urat disertai hipertensi

• Gout adalah penyakit metabolik yang, disebabkan penimbunan kristal monosodium


urat monohidrat di jaringan atau akibat adanya supersaturasi asam urat didalam
cairan ekstraseluler (Terkeltaub T., 2009).

• Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi umum yang tampak pada
pelayanan kesehatan primer dan kondisi tersebut mengakibatkan penyakit
myocardial infraction, stroke, renal failure, dan kematian, jika tidak dideteksi dan
diterapi dengan cepat.1 Badan kesehatan dunia atau World Health Organization
(WHO) juga memberikan batasan bahwa seseorang, dengan beragam usia dan jenis
kelamin, apabila tekanan darahnya berada pada satuan 140/90 mmHg atau diatas
160/90 mmHg, maka ia sudah dapat dikatagorikan sebagai penderita hipertensi
(Price SA, Wilson LM, 2006).
Penegakan Diagnosa :
• Pemeriksaaan tes laboratorium memiliki Asam urat :
11,7 mg/dl
• Gangguan metabolisme pada artritis gout adalah
hiperurisemia yaitu peningkatan kadar asam urat >7,0
mg/dl pada laki-laki dan >6,0 mg/dl pada perempuan,
sedangkan pada pasien ini saat pertama kali berobat
dilakukan pemeriksaaan kadar asam urat dan di
dapatkan hasil 10 mg/dl sudah terlihat jelas adanya
peningkatan kadar asam urat pada pasien ini (Mandell
BF, 2008 ).
• Tekanan darah 134/85 mmHg sehinnga termasuk
kategori Hipertensi (Price SA, Wilson LM, 2006)
4. Plan
• Terapi Farmakologi

Algoritma Penatalaksanaan Gout Arthritis Akut (Rumi & Safarudin, 2016)


• Pasien Tn. AG telah didiagnosa menderita hipertensi sejak 5 tahun lalu,
sehingga pemberian obat analgesik golongan NSAID tidak
memungkinkan/terdapat kontraindikasi. Dari studi kasus yag telah ada
kita ketahui bahwa pasien merasakan nyeri sejak 2 malam terakhir (>48
jam). Berdasarkan algoritma penatalaksanaan gout diatas, maka
penggunaan kolsikin oral merupakan pilihan yang tepat dalam
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien. Karena kolkisin merupakan
zat penghambat mitosis yang memperbaiki keluhan-keluhan tanpa
menurunkan kadar asam urat dalam darah, tanpa menstimulasi eliminasi
asam urat melalui ginjal ataupun tidak memiliki kerja analgetika.
Kerjanya adalah menurunkan aktivitas fagositosis leukosit dan dengan
demikian memutuskan rangkaian reaksi yang menimbulkan serangan
pirai akut (Rahmah, Mukaddas, & Safarudin, 2016).
• Untuk mengurangi kadar asam urat pada pasien digunakan allopurinol
untuk menghambat produksi asam urat dengan cara menghambat enzim
xantin oksidase. Allopurinol menurunkan produksi asam urat dengan cara
menghambat enzim xantin oksidase. Allopurinol oksidase.Allopurinol
dapat memperpanjang durasi serangan akut atau mengakibatkan
serangan lain sehingga allopurinol hanya diberikan jika serangan akut
telah mereda terlebih dahulu (Rahmah et al., 2016).
Terapi Non Farmakologi
Untuk mengatasi penyebab penyakit :
1. Rokok –Hipertensi-Gout :
• Menurut artikel penelitian adanya Hubungan linear
Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Laki-Laki
Usia 35-65 Tahun di Kota Padang .
• Terapi non farmakologi mengatasi hipertensi yaitu
dengan menghentikan konsumsi rokok dengan cara
mengkonsumsi permen sebagai pengganti rokok dan
setiap ingin merokok lakukan penundaan 10 menit.
•2.  Obesitas-Gout
• Pasien mengalami obesitas dengan skala 32
dengan perhitungan (Adya, 2011) :
• BMI == 32
Dengan range BMI (Adya, 2011)

Body Mass Index (BMI)

Klasifikasi Skor BMI (kg/m2)

Kurus <18.5

Normal 18.5 – 24.9

Gemuk 25.0 – 29.0

Obesitas 30.0 – 40.0

Obesitas ekstrim >40.0


Lanjutan….
• Adapun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh
pasien yang disampaikan saat konseling adalah: makanan yang
berkadar lemak jenuh tinggi (otak, paru, minyak kelapa, dan
gajih), makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis,
korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, dan soft
drink), sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti
daging merah sapi/kambing, kuning telur, dan kulit ayam,
bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus
sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada
umumnya mengandung garam natrium, alkohol dan makanan
yang mengandung alkohol seperti durian dan tape (James PA,
dkk.,2006).
Tambahan…
• Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:
• Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800
mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, dan
lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging
(abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
• Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150
mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A,
daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol,
bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, dan
kangkung.
• Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50
mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, dan
buah-buahan (Sudarsono,2007).
• Sekian Dan Terima Kasih
• Semua nya sekedar saran dan konsep tapi
semua tergantung mana baikya karena kamu
yang edit yang pentik tidak monoton pptnya.

Anda mungkin juga menyukai