anhidrase agar dapat mengurangi tekanan di area mata pada penderita glaukoma. Selain glaukoma,
acetazolamide juga dapat direkomendasikan bagi penderita epilepsi dan sebagai diuretik (peningkat
produksi air kencing).
Tentang Acetazolamide
Mengobati epilepsi
Dikonsumsi oleh Anak dan dewasa
Bentuk Tablet
Peringatan
Bagi wanita yang sedang hamil dan menyusui, pemakaian acetazolamide hanya
diperbolehkan bila ada anjuran dari dokter.
Bagi penderita gangguan pada ginjal atau hati, atau yang memiliki kesulitan buang air
kecil hendaknya menginformasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi acetazolamide.
Penderita yang memiliki gangguan pernapasan, termasuk obstruksi paru dan emfisema.
Penderita diabetes.
Penderita yang memiliki level kalium atau natrium yang rendah atau bagi pasien dengan
level keasaman yang tinggi di dalam darah disarankan berkonsultasi kepada dokter
mengenai penggunaan obat ini.
Penderita yang memiliki gangguan pada kelenjar suprarenal atau adrenal seperti pada
penyakit Addison.
Penderita yang sedang menjalani pengobatan penyakit lain pada waktu yang bersamaan,
termasuk pengobatan herba atau pengobatan pelengkap lainnya.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan acetazolamide, segera temui
dokter.
Dosis Acetazolamide
Selain diberikan berdasarkan kondisi penyakit dan respons tubuh, dosis acetazolamide pada
pasien anak juga ditentukan oleh berat badan sehingga dosis dapat berbeda-beda maupun
berubah bagi tiap pasien.
Acetazolamide diberikan bersamaan dengan makanan dan dikonsumsi sesuai dengan anjuran
dokter. Jangan mengunyah acetazolamide dalam bentuk kapsul karena dapat menghentikan kerja
obat. Usahakan untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama tiap harinya agar tidak mudah
melewatkan waktu minum obat.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi acetazolamide, disarankan segera meminumnya begitu
teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis
acetazolamidepada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Tidak disarankan untuk menghentikan konsumsi acetazolamide secara tiba-tiba tanpa seizin
dokter. Informasikan kepada dokter jika Anda mengalami kondisi yang menyerupai ruam pada
kulit yang disebabkan oleh obat ini maupun akibat dari pengobatan lain agar dokter dapat
menentukan langkah pengobatan selanjutnya.
Sama seperti obat-obat lain, acetazolamide juga berpotensi menyebabkan efek samping.
Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat ini adalah pusing,
mengantuk, kelelahan, mual, dan diare. Anda juga mungkin merasa kehilangan napsu makan,
dehidrasi, frekuensi buang air kecil yang lebih sering, mengecap rasa logam setelah
mengonsumsi obat, kesemutan, dan wajah memerah.
Pada penyakit gunung akut, efek dari acetazolamide pada keseimbangan asam-basa (yaitu, peningkatan
ekskresi ginjal bikarbonat yang mengarah ke asidosis metabolik) hasil dalam hiperventilasi kompensasi
dan ditingkatkan oxygenasi. Mekanisme Tepat aktivitas antikonvulsan jelas; mungkin karena asidosis
metabolik, penghambatan karbonat anhidrase dalam SSP, atau mekanisme lainnya.
Enzim ini ditemui dalam jaringan kortek ginjal, mukosa lambung, pancreas, bola mata, SSP dan
eritrosit
Mekanisme kerja:
*Hasil filtrasi banyak mengandung HCO3- + H+ akan membentuk H2CO3 dan senyawa segera terurai
menjadi H2O + CO2
*CO2 direabsorpsi oleh sel epitel tubulus dg adanya H2O dalam sel dg batuan enzim Carbonyl
anhidrase dirobah jadi H2CO3. Bila enzim ini dihambat CO2 tidak dirobah jadi H2CO3, shg CO2tidak
direabsorpsi. H2O juga tidak direabsorpsi dan urin bertambah dan banyak mengandung CO 2
Toksisitas
* Terjadi ketidak seimbangan elektrolit terutama pengurangan K dan bikarbonat, hiperkloremia
anemia hemolitik, leukopenia mual dan muntah kristalurea, mulut kering, gelisah, ataksia bobot
badan turun.
Kegunaan : terutama untuk mengobat glaucoma menurunkan tekanan intra okuler jarang digunakan
untuk diuretik (efek terbatas) untuk alkalinasi urin akibat keracunan barbital dan salsilat