aktivitas enzim karbonat anhidrase agar dapat mengurangi tekanan di area mata
pada penderita glaukoma. Selain glaukoma, acetazolamide juga dapat
direkomendasikan bagi penderita epilepsi dan sebagai diuretik (peningkat produksi
air kencing).
Tentang Acetazolamide
Jenis obat
Golongan
Preparat Antiglaukoma
Obat resep
Mengobati glaukoma sudut terbuka, glaukoma sekunder, dan
glaukoma akut sudut tertutup
Manfaat
Dikonsumsi oleh
Bentuk
Sebagai diuretik
Mengobati epilepsi
Anak dan dewasa
Tablet
Peringatan
Bagi wanita yang sedang hamil dan menyusui, pemakaian acetazolamide hanya
diperbolehkan bila ada anjuran dari dokter.
Bagi penderita gangguan pada ginjal atau hati, atau yang memiliki kesulitan buang air
kecil hendaknya menginformasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi acetazolamide.
Penderita yang memiliki gangguan pernapasan, termasuk obstruksi paru dan emfisema.
Penderita diabetes.
Penderita yang memiliki level kalium atau natrium yang rendah atau bagi pasien dengan
level keasaman yang tinggi di dalam darah disarankan berkonsultasi kepada dokter
mengenai penggunaan obat ini.
Penderita yang memiliki gangguan pada kelenjar suprarenal atau adrenal seperti pada
penyakit Addison.
Penderita yang sedang menjalani pengobatan penyakit lain pada waktu yang bersamaan,
termasuk pengobatan herba atau pengobatan pelengkap lainnya.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis saat menggunakan acetazolamide, segera temui
dokter.
Dosis Acetazolamide
Selain diberikan berdasarkan kondisi penyakit dan respons tubuh, dosis acetazolamide pada
pasien anak juga ditentukan oleh berat badan sehingga dosis dapat berbeda-beda maupun
berubah bagi tiap pasien.
Kondisi
Pengobatan glaukoma sudut terbuka pada
dewasa
Glaukoma akut sudut tertutup (kongestif) dan
sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder dan terapi
sebelum operasi
Diuretik untuk gagal jantung kongestif dan
edema karena obat
Diuretik untuk ketegangan prahaid
Epilepsi
Dosis awal
Dosis dimulai dari 250 mg/hari dalam dosis
yang terbagi menjadi 1-4 tablet.
250-1000 mg per 24 jam. Dosis di atas
250mg sehari diberikan dalam dosis yang
terbagi.
Dosis dimulai dari 250 mg tiap 4 jam.
Biasanya dimulai dengan 250-375mg sekali
sehari.
Biasanya 125-375mg sekali sehari.
250-1000 mg per 24 jam dosis terbagi
Toksisitas
* Terjadi ketidak seimbangan elektrolit terutama pengurangan K dan
bikarbonat, hiperkloremia anemia hemolitik, leukopenia mual dan muntah
kristalurea, mulut kering, gelisah, ataksia bobot
badan turun.
Kegunaan : terutama untuk mengobat glaucoma menurunkan tekanan
intra okuler jarang digunakan untuk diuretik (efek terbatas) untuk
alkalinasi urin akibat keracunan barbital dan salsilat