Anda di halaman 1dari 62

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL

G3 P1 A1 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU DENGAN SERING PUSING


DI PMB HERMIATI
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Pendidikan Profesi Bidan

DISUSUNOLEH:

UMINATUN

NIM.21082056

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS

WIYATA HUSADA SAMARINDA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan bimbinganNya
saya dapat menyelesaikan laporan pendahuluan “Asuhan Kebidanan pada ibu Hamil di PMB
Kabupaten Penajam Paser Utara”.
Dalam penyusunan laporan praktik ini saya menyadari adanya kekurangan dan kesulitan,
namun karena adanya bantuan dari berbagai pihak semua ini dapat terselesaikan. Oleh sebab itu
pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yangterhormat :
1. Bapak H. Mujito Hadi, MM,selaku Ketua Yayasan Wiyata Husada Samarinda
2. Bapak Assoc. Prof. Dr.Eka Ananta Sidharta, CA.,CfrA, selaku Rektor Institut
Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda
3. Ibu Hestri Norhapifah, S.ST, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan Institut
Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda
4. Tuti Meihartati, S.ST, M.Keb selaku pembimbing akademik yang telah berkenan waktu
untuk memberikan bimbingan hingga penyusunan laporan ini selesai.
5. Hermiati,S.ST selaku pembimbing yang telah menyediakan fasilitas praktik dan ilmu
selama tiga minggu..
6. Pasien PMB di Penajam yang bersedia dilakukan pengkajian.
Saya menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna, maka saya mengharapkritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini dan laporan
selanjutnya.Akhirnya saya berharap semoga laporan asuhan kebidanan ini bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca sekalian.

Samarinda, Oktober 2022

Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL


G3 P1 A1 USIA KEHAMILAN 18 MINGGU DENGAN SERING PUSING
DI PMB HERMIATI
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Disusun Oleh:
UMINATUN
21082056

Telah Disetujui
Pada tanggal

Mengetahui,
Pembimbing Lahan

Hermiati, S.ST
NIP: 197812182005022003

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Tuti Meihartati, SST.M.keb


NIDN : 0805058503
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

AKI atau angka kematian ibu, dapat diturunkandengan cara


pencegahan dan mendeteksi secara dini agar komplikasi dapat diketahui dan
tidak menyebabkan kematian salah satunya dengan meningkatkan antenatal
care. Cakupan pelayanan asuhan antenatal saat ini sudah cukup baik,walaupun
di beberapaKabupaten atau Kota masih terdapat disparitas. CakupanK1
(kunjungan antenatal ke-1) di Kalimantan Timur sudah mencapai 97,7% dan
K4 (kunjungan antenatal ke-4) sudah mencapai 72,4% dan persalinan oleh
tenaga kesehatan (Pn) mencapai 94,1%(Riskesdas, 2018). Selain disparitas,
juga ditemukan ibu hamilyang tidak menerima pelayanan dimana seharusnya
diberikan pada saat kontak dengan tenaga kesehatan (missed oportunity).
(Kusmiyati, 2010).
WHO melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil di seluruh dunia
yang mengalamianemia sebesar 41, 8%.Prevalensi di antara ibu hamil
bervariasi dari 31% di Amerika Selatanhingga 64% di Asia bagian selatan.
Gabungan Asia selatan dan Tenggara turut menyumbanghingga 58% total
penduduk yang mengalami anemia di negara berkembang. Di Amerika Utara,
Eropa dan Australia jarang di jumpai anemia karena defisiensi zat besi selama
kehamilan. Bahkandi AS hanya terdapat sekitar 5% anak kecil dan 5-10 %
wanita dalam usia produktif yang menderitaanemia karena defisiensi zat besi
(WHO, 2015).
Angka anemia pada ibu hamil di Indonesia masih cukup
tinggi.Berdasarkan hasil dataRiskesdas 2018, presentase anemia pada ibu
hamilmengalami peningkatan selama 5 tahunterakhir yaitu dari tahun 2013
sampai tahun 2018. Pada Riskesdas tahun 2013 sebesar 37,15%sedangkan
hasil Riskesdas 2018 telah mencapai 48,9% sehingga dapat disimpulkan
selama 5tahun terakhir masalah anemia pada ibu hamil telah meningkat
sebesar 11,8%. Dari data tahun 2018,jumlah ibu hamil yang mengalami
anemia paling banyak pada usia 15-24 tahun sebesar 84,6%,usia 25-34 tahun
sebesar 33,7%, usia 35-44 tahun sebesar 33,6%, dan usia 45-54 tahun
sebesar24%. Prevalensi anemia dan risiko kurang energi kronis pada
perempuan usia subur sangat
mempengaruhi kondisi kesehatan anak pada saat dilahirkan termasuk
berpotensi terjadinya berat badan lahir rendah (Kemenkes RI, 2018).
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalami
hemodelusi(pengenceran) dengan peningkatan volume 30% sampai 40% yang
puncaknya pada kehamilan 32sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan sel
darah 18% sampai 30% dan haemoglobin sekitar 19%.Oleh karenaitu, janin
menyerap zat besi dari ibu yang menyebabkan kebutuhan ibu akan zat besi
bertambah.
Jika ibu hamil tidak memperhatikan status nutrisinya maka dapat
menyebabkan ibu anemia.Kebutuhan akan zat besi selama kehamilan kurang
lebih 1000 mg. Kebutuhan zat besi padatrisemester I relatif sedikit sekitar 0,8
mg sehari dan meningkat selama trisemester II dantrisemester III yaitu 6,3 mg
sehari (Manuaba, 2010). xz
Berdasarkan urian diatas maka, penulis tertarik untuk melakukan
asuhan kebidanan padakehamilan trimester II dengan anemia Di PMB
Hermiati Petung

B.  Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan Anemia menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan
manajemen kebidanan menurut Varney di PMB Hermiati
2. Tujuan Khusus
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester II
dengan Anemia penulis mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar teori Anemia pada ibu hamil trimester II
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada ibu hamil
trimester II dengan Anemia 
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Anemia
dengan pendekatan varney yang terdiri dari :
1. Melakukan pengkajian
2. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
3. Identifikasi masalah potensial
4. Identifikasi kebutuhan segera
5. Mengembangkan rencana asuhan/intervensi
6. Implementasi
7. Evaluasi
d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Anemia dalam bentuk catatan SOAP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori
a. Konsep Dasar Teori
 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari
ovulasi, konsepsi, nidasi dan implantasi sampai dengan janin hidup
diluar (Saifudin, Abdul Bari, 2011). 
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari)
dihitung dari pertama hadi berakhir. (Wiknjosastro, Hanifa.2012).
Periode prenatal adalah kurun waktu terhitung sejak hari pertama
haid terakhir hingga kelahiran bayi yang menandai awal periode
pascanatal. Periode ini terbagi menjadi tiga trimester, yang masing-
masing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan
kalender. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang
mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang lebih
280 hari, 40 minggu, 10 bulan (berdasarkan perputaran bulan atau
lunar), atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir (HPHT).
Trimester pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada
minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester kedua pada
minggu ke-13 hingga minggu ke-27 (15 minggu), dan trimester ketiga
pada minggu ke-28 hingga ke-40 (13 minggu) (Varney, 2007).

 Perubahan Anatomi dan Fisiologis Wanita Hamil 


1) Perubahan Rahim Atau Uterus
Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi menjadi lebih
lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan
janin, pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti
buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir
kehamilan seperti bujur telur. 
Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan
sebesar telur angsa.Pada minggu pertama, isthimus uteri
mengadakan hipertrofi dan penambahan panjang, sehingga bila
diraba terasa lebih lunak disebut tanda Hegar.Pada kehamilan 5
bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim
terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui
dinding perut dan dinding rahim.  
a) Pada ukuran 16 minggu, kavum uteri sepenuhnya diisi oleh
amnion. Tingginya rahim setengah dari jarak simpisis dan
pusat placenta sudah terbentuk sepenuhnya.
b) Pada ukuran 20 minggu, fundus rahim terletak 2 jari dibawah
pusat sedangkan pada ukuran 24 minggu tepat ditepi atas puast.
c) Pada ukuran 28 minggu, TFU sekitar 3 jari diatas pusat atau
sepertiga jarak antara pusat dan prosesus xifoideus.
d) Pada ukuran 32 minggu TFU setengah jarak prosesus xifoideus
dan pusat
e) Pada ukuran 36 minggu TFU satu jari di bawah prosesus
xifodeus kepala janin belum masuk PAP
f) Pada ukuran 40 minggu TFU turun setinggi 3 jari dibawah
prosesus xifoideus karena kepala janin sudah mulai masuk PAP

2) Indung Telur (Ovarium) 


1) Ovulasi terhenti. 
2) Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
urin yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesterone (Mochtar, 1998).
3) Vagina
a) Hiperplasi mukosa vagina. 
b) Peningkatan produksi lendir dan kelenjar sebagai akibat   
peningkatan kadar estrogen. 
c) Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam pH 3,5-
6,0. 

4) Payudara 
Fungsi hormon mempersiapkan untuk pemberian ASI, dijabarkan
sebagai berikut : 
a) Estrogen berfungsi : 
1) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara. 
2) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak makin membesar. 
3) Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air, dan
garam menyebabkan rasa sakit pada payudara. 
b) Progesteron 
1) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi. 
2) Menambah jumlah sel asinus. 
c) Somatomammotropin berfungsi : 
1) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
laktabumin dan laktoglobulin.
2) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara. 
3) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan. 
4) Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu
dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut
kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar
asinus yang mulai bersekresi.
5) Sistem imunologi.
6) Sistem endokrin 
5) Sistem Imunologi 
Terjadi pembentukan placenta dan peningkatan estrogen dan
progesteron. (Manuaba, 1998)

6) Sistem Endokrin 
Peningkatan estrogen menyebabkan hati memproduksi
lebih banyak tiroksin yang mengikat globulin.Enzim T4 (tiroksin)
menjadi terhambat dalam plasma, mendorong tiroid kembali ke
tingkat tiroksin bebas dan normal.

7) Sistem Perkemihan
Vesika urinaria berangsur-angsur mulai kembali normal
karena vesika urinaria terdorong keluar dari rongga pelvis ke
abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm akibat vesika urinaria
yang terdorong ke atas. Peningkatan vaskularisasi menyebabkan
mukosa vesika urinaria mudah mengalami trauma dan mudah
berdarah, keadaan seperti ini dapat menurunkan tonus kandung
kemih yang memungkinkan terjadinya distensi vesika urinaria
sampai kira-kira 1500 ml dan pada waktu yang sama vesika
urinaria akan tertekan oleh pembesaran uterus sehingga
menyebabkan perasaan yang tidak tertahankan untuk buang air
kecil meski vesika urinaria tersisa sedikit urine (Sarwono, 2003). 

8) Sistem Pencernaan 
a) Estrogen meningkatkan aliran darah ke rongga mulut dan
mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epitel gusi. 
b) Vaskularisasi gusi sangat tinggi menyebabkan ketebalan
permukaan epitelhial berkurang → jaringan gusi menjadi
rapuh. 
c) Pergerakan lambung karena pergeseran uterus. 
d) Konstipasi dikarenakan peristaltik usus lambat, penurunan
motilitas, relaksasi otot halus, penyerapan air dari colon
meningkat, tekanan uterus yang membesar pada usus. 
e) Fungsi gastrointestinal bulan ke-4 untuk meningkatkan cairan
amnion, menyerap banyak air dan mendorong bahan yang telah
diabsorbsi sampai colon bawah. Asam hidroklorat dan beberapa
enzim pencernaan dewasa terdapat dalam jumlah sangat kecil
pada janin awal  (Williams, Edisi 18) 

9) Sistem Muskuloskeletal 
Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian
tengah dan bawah mendapat tekanan berat.Perubahan ini seringkali
menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri pada muskuloskeletal
(Bobak, 1996).

10) Sistem Integument  


Karena adanya peregangan kapiler halus di bawah
kulitmenyebabkan timbul garis-garis di perut pada bulan ke 6-7,
antara lain: 
Linea alba :Garis hitam yang terbentang dari atas symphisis 
 sampai pusat. 
Linea nigra : Lebih hitam didaerah pusat ke atas. 
Striae lividae : Garis warna biru pada perut. 
Striae albicans : Garis warna putih pada perut (Sarwono, 2005)

11) Sistem Metabolisme 


a) Berat badan 
b) Curah jantung 
Tetap tinggi, curah jantung saat istirahat diukur pada posisi
tidur miring akan meningkat cukup besar. Curah jantung pada
kehamilan lebih tinggi dari pada tidur miring jika wanita
tersebut berada pada posisi terlentang. 
c) Basal Metabolik Rate (BMR)
BMR meninggi, sistem endokrin juga meninggi dan tampak
lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tiroidea). 
d) Kalori 
Kebutuhan kalori meningkat dalam kehamilan dan
laktasi.Diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang,
khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. 
e) Hidrat arang 
Seorang wanita hamil sering haus, nafsu makannnya besar,
sering kencing, kadang-kadang memperlihatkan pada
glukosaria, sehingga menyerupai diabetes millitus.Segala
sesuatu ini dipengaruhi oleh somatomammotropin,
peningkatan plasma insulin, dan hormone-hormon adrenal
(Sarwono, 2005).

12) Sistem Pernafasan


Perubahan pernafasan pada ibu hamil ini masih lazim
terjadi untuk pembesaran penerimaan oksigen pada kandungan dan
menyediakan saluran pembuangan karbon dioksida yang efektif
bagi ibu dan janin.Pada pernafasan udara yang dihirup meningkat
antara 7-10 ½ menit (Asuhan Antepartum).

 Tanda Bahaya KehamilanTrimester II


1) Kejang
Bisa terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Pada umumnya
kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan, tekanan darah
ibu meningkat ≥ 140/90 mmHg dan terjadinya gejala-gejala sakit
kepala, mual, nyeri ulu  hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin  kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
(Saifuddin,2002).

2) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya


Jika setelah usia kehamilan 22 minggu terdapat
pengeluaran cairan dari vagina, maka perlu diwaspadai ketuban
pecah dini. Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila
terjadi  sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran sehingga selaput ketuban pecah
atau meningkatnya tekanan  intra uteri atau oleh kedua faktor
tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina
dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan
ketuban di vagina. Penentuan  cairan ketuban dapat dilakukan
dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru (Saifuddin,
2002).

3) Gerak Janin tidak ada/Kurang


Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-
6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
4) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam 
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat 
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam
dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu  masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-
gejalapenyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan
gangguan  fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama
kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
5) Sakit Kepala yang Hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali 
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit 
kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit 
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau 
berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6) Selaput Kelopak Mata Pucat
Ibu yang dikatakan anemia pada trimester II, kadar hemoglobin
darahnya <10,5 gr%. Gangguan karena turunnya kadar hemoglobin
ini dapat dihubungkan dengan insiden pre eklampsia.

7) Berat Badan Ibu Hamil Tidak Naik


Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena
adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu
akibat kehamilan, kenaikan berat badan ibu biasanya terlihat nyata
sejak kehamilan berumur 4 bulan sampai menjelang persalinan.

 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil


 Pengertian Nutrisi Sehat
Nutrisi atau makanan yang sehat adalah mengenai cara
memilih makanan yang seimbang dan merasakan yang terbaik
secara fisik serta mental bagi dirinya.Sedangkan makan sehat
adalah mengenai makan yang sesungguhnya dan menikmati
makanan tersebut (Hunter& Dodds, 2005).
a. Kalori
Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta,
jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan
metabolisme yang terjadi.Di trimester II dan III, kebutuhan
kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat
tidak hamil.Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan
dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan
kalori sebelum hamil.
b. Protein
Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60
gram.Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih
tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil.Protein tersebut
dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta
dan janin.Protein juga dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dan diferensiasi sel.

c. Lemak
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam
kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori
utama.Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal,
kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir
trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang
akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi
lahir.

d. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan
kalori yang dibutuhkan selama kehamilan.Pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama.Pilihan yang
dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia,
nasi dan pasta.Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang
dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi
atau sulit buang air besar dan wasir.

e. Vitamin dan mineral


Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin
dan mineral dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang
penting juga dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme
energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam
pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk
DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga
berperan penting dalam metabolisme asam amino.
Kebutuhan vitamin A dan C juga meningkat selama
hamil.Begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan
zat besi.Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak.Sedangkan zat besi
dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat
penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disamping
untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia.Kebutuhan zat
besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil. 

 Akibat Kurang Nutrisi Pada Saat Hamil


a. Bagi Janin
1) Keguguran
2) Lahir mati
3) Cacat bawaan
4) Berat bayi lahir rendah
b. Bagi Ibu
1)      Anemia
2)      Perdarahan
3)      Berat badan tidak normal
4)      Mudah terkena infeksi
c. Bagi Persalinan
1)      Prematur
2)      Persalinan lama dan sulit
3)      Perdarahan setelah persalinan

 Pemeriksaan Kehamilan/Ante Natal Care (ANC)


Ante Natal Care merupakan cara penting untuk memonitoring dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S,
2006:52).
1. Tujuan Ante Natal Care (ANC)
a. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. 
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental
dan sosial ibu. Mengenal secara dini adanya ketidak normalan,
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan. 
c. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 
d. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI ekslusif.
e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
2. Penatalaksanaan Antenatal Care
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai
dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya
mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi
serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada.
Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal
”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas: 
a. (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai
pakaian yang seringan-ringannya.Berat badan kurang dari 45
kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. 
b. Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia
lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
c. Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur
kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin
dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk
mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu. 
d. Pemberian Tablet Fe
Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama 13 minggu
setara dengan suplemen besi 60 mg dan 0,25 mg asam folat per
tablet untuk mengurangi angka kejadian anemia pada ibu hamil
dan meningkatkan status besi ibu hamil.
e. Pemberian Imunisasi TT
TT1 diberikan pada kunjungan antenatal pertama, pemberian
TT2 yaitu 4 minggu setelah TT1 lama perlindungan 3 tahun,
pemberian TT3 yaitu 1-6 bulan setelah TT2 lama perlindungan
5 tahun, pemberian TT4 yaitu 1 tahun setelah TT3 lama
perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 yaitu 1 tahun setelah
TT4 lama perlindungan selama 25 tahun.
f. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar
perkembangan janin berlangsung normal. 
g. Temu Wicara
Temu wicara dalam rangka pensiapan rujukan.Memberikan
saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya
tentang tanda-tanda resiko kehamilan (Depkes RI, 2001:23).

3. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)


Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan
tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care
(ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini
tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke
fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan
baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan
ibu hamil tidak memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC)
sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil
(Depkes RI, 2001:31).
 Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang
pertama kali pada masa kehamilan.
 Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama satu periode
kehamilan berlangsung.
 K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke
empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care
(ANC) sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat:
a. Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
b. Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
c. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu
d. Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
setelah minggu ke 36).

 Anemia
a. Pengertian anemia
Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah
merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin
(Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes
RI, 2013). Menurut Adriyani (2012) anemia didefinisikan sebagai
suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah
daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis
kelamin.
Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan kadar
hemoglobin dalam darah <11g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar Hb
<10,5 g% pada trimester 2 (Aritonang, 2015). Menurut Irianto (2014)
selama kehamilan, wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah
hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%.
Anemia pada ibu hamil di Indonesia sangat bervariasi, yaitu:
 Tidak anemia : Hb >11 gr%,
 Anemia ringan : Hb 9-10.9 gr%,
 Anemia sedang : Hb 7-8.9 gr%,
 Anemia berat : Hb < 7 gr%

b. Etiologi anemia defisiensi besi


Menurut Irianto (2014) etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan
yaitu gangguan pencernaan dan absorpsi, hipervolemia, menyebabkan
terjadinya pengenceran darah, kebutuhan zat besi meningkat,
kurangnya zat besi dalam makanan, dan pertambahan darah tidak
sebanding dengan pertambahan plasma.
c. Faktor-faktor yang memengaruhi anemia ibu hamil
1) Faktor dasar
a) Sosial dan ekonomi
Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi
ekonomidi suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan
dangizi yangdilakukan oleh masyarakat. Misalnya, kondisi
sosialdi pedesaan dan perkotaan memiliki pola konsumsi
pangandan gizi yang berbeda .Kondisi ekonomi seseorang
sangatmenentukan dalam penyediaan pangan dan kualitas
gizi.Apabila tingkat perekonomian seseorang baik maka
statusgizinya akan baik dan sebalinya (Irianto, 2014).
b) Pengetahuan
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang baik
berisikomengalami defisiensi zat besi sehingga tingkat
pengetahuanyang kurang tentang defisiensi zat besi akan
berpengaruh padaibu hamil dalam perilaku kesehatan dan
berakibat padakurangnya konsumsi makanan yang mengandung
zat besidikarenakan ketidaktahuannya dan dapat berakibat
anemia(Wati, 2016).
c) Pendidikan
Pendidikan yang baik akan mempermudah untuk
mengadopsipengetahuan tentang kesehatannya. Rendahnya
tingkatpendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan
dalamupaya menangani masalah gizi dan kesehatan keluarga
(Nurhidayati, 2013).
d) Budaya
Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan
panganyang biasanya dipandang pantas untuk dimakan,
dijumpaibanyak pola pantangan.Tahayul dan larangan yang
beragamyang didasarkan kepada kebudayaan dan daerah
yangberlainan di dunia, misalnya pada ibu hamil, ada sebagian
masyarakatyang masih percaya ibu hamil tidak boleh
makanikan (Budiyanto, 2003 dalam Ariyani, 2016).

2) Faktor tidak langsung


a) Frekuensi Antenatal Care (ANC)
Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh
petugaskesehatan dalam memelihara kehamilannya. Hal ini
bertujuanuntuk dapatmengidentifikasi dan mengatahui masalah
yangtimbul selama masa kehamilan sehingga kesehatan ibu
danbayi yang dikandung akan sehat sampai persalinan.
PelayananAntenatal Care(ANC) dapat dipantau dengan
kunjungan ibuhamil dalam memeriksakan kehamilannya.
Standar pelayanankunjungan ibu hamil paling sedikit 4 kali
dengan distribusi 1kali pada triwulan pertama (K1), 1 kali pada
triwulan keduadan 2 kali pada triwulan ketiga (K4). Kegiatan
yang ada dipelayanan Antenatal Care (ANC) untuk ibu hamil
yaitupetugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang
informasikehamilan seperti informasi gizi selama hamil dan ibu
diberitablet tambah darah secara gratis serta diberikan informasi
tablet tambah darah tersebut yang dapat memperkecilterjadinya
anemia selama hamil (Depkes RI, 2009).
b) Paritas
Paritas ibu merupakan frekuensi ibu pernah melahirkan
anakhidup atau mati, tetapi bukan aborsi (Nurhidayati,
2013) .Semakin sering seorang wanita mengalami kehamilan
danmelahirkan maka semakin banyak kehilangan zat besi
dansemakin menjadi anemia (Fatkhiyah, 2018).
c) Umur ibu
Umur ibu yang ideal dalam kehamilan yaitu pada kelompok
umur 20-35 tahun dan pada umur tersebut kurang beresiko
komplikasi kehamilan serta memiliki reproduksi yang sehat.Hal
ini terkait dengan kondisi biologis dan psikologis dari ibu
hamil.Sebaliknya pada kelompok umur < 20 tahun
beresikoanemia sebab pada kelompok umur tersebut
perkembanganbiologis yaitu reproduksi belum optimal. Selain
itu, kehamilanpada kelompok usia diatas 35 tahun merupakan
kehamilanyang beresiko tinggi. Wanita hamil dengan umur
diatas 35tahun juga akan rentan anemia. Hal ini menyebabkan
dayatahun tubuh mulai menurun dan mudah terkena
berbagaiinfeksi selama masa kehamilan (Fatkhiyah, 2018).
d) Dukungan suami
Dukungan informasi dan emosional merupakan peran
pentingsuami, dukungan informasi yaitu membantu
individumenemukan alternative yang ada bagi penyelesaian
masalah,misalnya menghadapi masalah ketika istri menemui
kesulitanselama hamil, suami dapat memberikan informasi
berupasaran, petunjuk, pemberian nasihat, mencari informasi
lainyang bersumber dari media cetak/elektronik, dan juga
tenagakesehatan; bidan dan dokter.Dukungan emsional
adalahkepedulian dan empati yang diberikan oleh orang lain
atau suami yang dapat meyakinkan ibu hamil bahwa
dirinyadiperhatikan (Anjarwati, 2016).
3) Faktor langsung
a) Pola konsumsi
Pola konsumsi adalah cara seseorang atau kelompok
orangdalam memilih makanan dan memakannya sebagai
tanggapanterhadappengaruh fisiologi, psikologi budaya dan
social(Waryana, 2010).Kejadian anemia sering
dihubungkandengan pola konsumsi yang rendah kandungan zat
besinyaserta makanan yang dapat memperlancar dan
menghambatabsorbsi zat besi (Bulkis, 2013).
b) Infeksi
Beberapa infeksi penyakit memperbesar risiko
anemia.Infeksiitu umumnya adalah TBC, cacingan dan malaria,
karenamenyebabkan terjadinya peningkatan penghancuran sel
darahmerah danterganggunya eritrosit.Cacingan jarang
sekalimenyebabkan kematian secara langsung, namun
sangatmempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Infeksi
cacingakan menyebabkan malnutrisi dan dapat
mengakibatkananemia defisiensi besi. Infeksi malaria dapat
menyebabkananemia (Nurhidayati, 2013).
c) Pendarahan
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan
olehdefisiensi besi dan pendarahan akut bahkan keduanya
saling berinteraksi.Pendarahan menyebabkan banyak unsur
besiyang hilang sehinggga dapat berakibat pada anemia
(Bulkis,2013).

d. Tanda dan gejala anemia defisiensi besi pada ibu hamil


Pada umumnya telah disepakati bahwa tanda-tanda anemia akan
jelas apabila kadar hemoglobin (Hb) <7gr/dl. Gejala anemia dapat
berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, pucat, perubahan
jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular, lesu, lemah,
lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh,
gangguan penyembuhan luka, dan pembesaran kelenjar limpa (Irianto,
2014).
e. Klasifikasi Anemia
Nilai ambang batas yang digunakan untuk menunjukkan status
anemia ibu hamil didasarkan pada k riteria WHO tahun 1972 yang
ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal ( ≥11 gr/dl), anemia
ringan (8-9 gr/dl) dan anemia berat (<8 gr/dl) (Irianto, 2014).
Untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia atau tidak,
umumnya digunakan nilai-nilai normal yang tercantum dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.736a/Menkes/XI/1989, yaitu
nilai batas normal hemoglobin bagi ibu hamil yaitu ≥11 g/dl. Jika
kadar hemoglobin (Hb) turun di batas nilai normal, maka akan
menimbulkan anemia (Depkes RI, 2008). Ibu hamil dikatakan
anemiaapabila kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11,0 g/dl
(Kemenkes RI,2013).
f. Macam – macam Anemia
1) Anemia defisiensi besi
Anemia gizi besi (AGB) adalah anemia yang timbul karena
kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel -sel darah merah
dan fungsi lain di dalam tubuh terganggu (Adriani, 2012).
Defisiensi zat besi terjadi saat jumlah zat besi yang diabsorbsi
tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh. Secara umum, ada tiga
penyebab AGB yaitu kekurangan intake zat besi dari makanan
(ikan, daging, hati, dan sayuran hijau tua), meningkatnya
kebutuhan tubuh akan zat besi yaitu pada masa pertumbuhan dan
kehamilan, asupan pada penderita penyakit menahun, serta
meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh karena
perdarahan, cacingan, dan menstruasi (Proverawati, 2010).
2) Anemia defisiensi asam folat (Megaloblastik)
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang
kebutuhannya berlipat dua ketika kehamilan.Kekurangan asam
folat mengakibatkan peningkatan kepekaan, lelah berat, dan
gangguan tidur.Kekurangan asam folat yang besar
mengakibatkan anemia megaloblastik atau megalositik karena
asam folat berperan dalam metabolism normal makanan menjadi
energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan
sel, dan pembentukan heme.Gejala anemia megaloblastik adalah
diare, depresi, lelah berat, ngantuk berat, pucat, dan perl ambatan
frekuensi nadi (Arisman, 2010).
3) Anemia defesiensi B12 (Perniciosa)
Anemia dengan disertai dengan rasa letih yang parah
merupakan akibat dari defesiensi B12.Vitamin ini sangat penting
dalam pembentukan RBC (sel darah merah).Anemia perniciosa
biasanya tidak disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dalam
makanan, melainkan ketidaksediaan faktor intrinsik yaitu sekresi
gaster yang diperlukan untuk penyerapan vitamin B12.Gejala
anemia ini yaitu rasa letih dan lemah yang hebat, diare, depresi,
mengantuk mudah tersinggung dan pucat (Arisman, 2010).
g. Pengaruh Anemia Pada Kehamilan
Anemia menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani
karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen.Pada
Wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada
kehamilan dan persalinan.Risiko kematian maternal, angka
prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian
perinatal meningkat.Disamping itu, perdarahan antepartum dan
postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dan
lebih sering berakibat fatal sebab wanita yang anemia tidak dapat
mentolerir kehilangan darah. Dampak anemia pada kehamilan
bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya
kelangsungan kehamilan abortus, partus imatur/prematur,
gangguan proses persalinan (perdarahan), gangguan masa nifas
(daya tahan terhadap infeksi dan stres kurang, produksi ASI
rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas,
mikrosomi, cacat bawaan, BBLR, kem atian perinatal, dan lain-
lain) (Irianto, 2014).
h. Cara Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang
bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara
mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti daging sapi.
Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-
kacangan.Selain itu, diimbangi dengan pola makan sehat dengan
mengonsumsi vitamin serta suplemen penambah zat besi untuk
hasil yang maksimal (Irianto, 2014). Menurut Arisman (2010),
pencegahan anemia defisiensi zat besi dapat dilakukan dengan 4
pendekatan yaitu:
1) Pemberian tablet atau suntikan zat besi
2) Pendidikan dan upaya yang ada kait annya dengan peningkatan
asupan zat besi melalui makanan
3) Pengawasan penyakit infeksi
4) Fortifikasi makanan pokok dengan zat besi
B. KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN 7 LANGKAH
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian/Jam :
Tempat  Pengkajian :
Nama Pengkaji :
A. Data Subyektif 
1. Identitas Klien 
 Nama
Nama merupakan identitas khusus yang membedakan seseorang
dengan orang lain. Sebaiknya memanggil klien sesuai dengan
mana panggilan yang biasa baginya atau disukainya agar ia
merasa nyaman serta lebih mendekatkan hubungan interpersonal
bidan dengan klien. ( Widatiningsih, dkk. 2017 )
 Umur /Tanggal lahir
Ibu yang hamil< 20 tahun dan  > usia 35 tahun memiliki resiko
untuk mengalami anemia(Cunningham,2005)  
 Agama
Informasi ini dalam menuntun suatu ke diskusi tentang
pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan
dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin,
tenaga kesehatan, dan pada beberapa kasus penggunaan produk
darah.( Marmi, 2017 )
 Suku/Bangsa
Ras. Etnis dan keturunan harus diidentifikasi dalam rangka
memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien ( Marmi,
2017 )
 Pendidikan
Tingkat pendidikan yang rendah meningkatkan risiko hasil akhir
kehamilan yang buruk.(Wheeler,2003).Untuk mengetahui tingkat
intelektual ibu sehingga tenaga kesehatan dapat melakukan
komunikasi termasuk dalam hal pemberian konseling sesuai
dengan pendidikan terakhirnya ( Handayani, dkk, 2017
 Pekerjaan
Memberikan gambaran mengenai tuntutan pekerjaannya. Seperti
wanita yang harus bekerja berat dapat meningkatkan anemia.
(Wheeler,2003).Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untk
mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk
mengkaji potensi kelainan prematur dan pajanan terhadap
lingkungan kerja, yang dapat merusak janin.( Marmi, 2017)
 Alamat
Mempermudah tenaga kesehatan dalam melakukan follow up
terhadap perkembangan ibu ( Handayani, dkk, 2017 )
 No.Register

2. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama


 Keluhan Utama 
Keluhan yang umum terjadi pada ibu dengan anemia antara lain ;
cepat lelah,sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah
luka, nafsu makan turun ( anoreksia) konsentrasi hilang, nafas
pendek (pada anemia parah), mual muntah dan palpitasi 

3. Riwayat kesehatan yang lalu 


 Riwayat kehamilan dan kelahiran
Adanya riwayat kehamilan seperti abortus,kehamilan ektopik,
molahidatidosa, dan hiperemesis gravidarum dapat terulang pada
kehamilan ini. (Varney,2006)
Adanya kelahiran preterm memungkinkan akan terjadi lagi pada
kehamilan ini.(Linda Wheeler,2003)
 Penyakit Kardiovaskuler/Hipertensi dan penyakit Jantung
Hipertensi dapat berakibat pada pre-eklampsi dan komplikasinya
adalah abrupsio plasenta, disseminated intravascular coagulation,
perdarahan otak,  gagal hati, gagal ginjal, IUGR, premature, dan IUFD
Penyakit jantung dapat memperberat kehamilan dan diperberat
kehamilan dan mengakibatkan emboli paru,aritmia, pre-eklampsi,
kardiomiopati, dan edema paru (Prawirohardjo,2010) 
Penyakit darah :anemia, trombofilia.Anemia pada kehamilan dapat
mengganggu pertumbuhan janin. Trombofilia dapat
mengakibatkan keguguran,pre-eklampsi, IUGR.
(Prawirohardjo,2010)
Penyakit paru :abses paru,penyakit saluran pencernaan:
Hiperemesis tingkat IIIdapat menyebabkan diplopia,
palsi nervus ke 6, nistagmus, ataksia, kejang,
sindrom korskaff(amnesia) dan kematian.
(Prawirohardjo,2010)
Penyakit hati :Hepatitis,dapat ditularkan pada bayinya saat
Persalinan maupun melalui plasenta.Pada kehamilan
tidak berpengaruh banyak.Namun dapat
menyebabkan gagal hati dan karsinoma
hepatoseluler primer pada bayinya.
(Varney,2006).Pada ibu dapat menyebabkan
abortus. (Prawirohardjo,2010)

Penyakit ginjal dan saluran kencing:gagal ginjal.Gagal ginjal dapat


mengakibatkan anemia
Penyakit endokrin :Hipertiroid, hipotiroid subklinis,DM,Hipertiroid
dapat mengakibatkan pre-eklampsi,gagal jantung,
dan keadaan perinatal yang buruk.
(Prawirohardjo,2010),Hipotiroid subklinis dapat
mengakibatkan kelahiran premature, solusio
plasenta, dan gangguan psikomotorik.
(Prawirohardjo,2010),DM dapat mengakibatkan
pre-eklampsi,SC,bayi makrosomia,hiperbilirubinem
ia,hipoglikemia, hipokalasemia, polistemia, RDS,
premature, dan IUFD. (Prawirohardjo,2010)
Penyakit saraf : epilepsy,dapat mengakibatkan gagal ginjal,
hipoksia janin, dan IUGR. (Varney,2006)
Penyakit jiwa : psikosis, Adanya gangguan jiwa yang diderita
selama hamil dapat membahayyakan bagi ibu dan
janinnya. (Varney,2006)
Penyakit system imunologi:Lupuseritematosussitemik (LES) dapat
mengakibatkan kematiann janin
meningkat,IUGR, dan pre-eklampsi.
(Prawirohardjo,2010)

Penyakit infeksi :IMS,ISK,Varisela,TORCH,IMS dapat


mengakibatkan abortus/still birth, BBLR,
dan infeksi perinatal.
(Prawirohardjo,2010),ISKberesiko akan kelahiran
preterm,BBLR, Hipertensi, Pre-eklampsi, dan
anemia. (Varney,2006),Varisela dapat
mengakibatkan cacat bawaan pada janin.
(Prawirohardjo,2010),Toksoplasmosis dapat
mengakibatkan malformasi congenital berat. Rubela
dapat berakibat pada abortus, Still birth, kelainan
janin. Sitomegalovirus dapat mengakibatkan
kerusakan pada janin. Herpes dapat mengakibatkan
still birth. (Varney,2006)
Riwayat Alergi :
Riwayat operasi/pembedahan :

4. Riwayat Kesehatan Keluarga 


Penyakit genetic yang menurun dan meningkat kecenderungannya
pada ras atau etnis tertentu  dapat mempengaruhi hasil akhir
kehamilan. (Wheeler,2003)
Pengkajian penyakit menurun( DM, Hipertensi, Leukimia,)
menular(TBC,Hepatitis,Varisela,HIV/AIDS,IMS)dan
menahun(Jantung,asma).

5. Riwayat Menstruasi
Adanya riwayat perdarahan yang banyak saat menstruasi dapat
mengakibatkan anemia. 
Siklus : 28 ± 2 hari
Lama: 3 – 8 hari
HPHT : merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
taksiran kelahiran. (Varney,2006)

6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas

P Abn
No J La
Ana e Pe BB/ orm Pe
Suami UK n Pnlg Tmpt JK H M kta
k n ny PB alita ny
s si
y s

Kehamilan : 
UK : adanya kelahiran premature dapat merupakan indikasi anemia
pada kehamilan sebelumnya.
Penyakit : penyakit yang diderita saat kehamilan yang lalu dapat
terjadi pada kehamilan saat ini. Misalnya : Anemia.  
Penyakit : terjadinya komplikasi seperti perdarahan saat persalinan
terdahulu dapat berulangpada  persalinan saat ini yang harus dideteksi
sedini mungkin. 
Anak :
Usia : jarak kelahiran yang ≤12 bulan dapat mengakibatkan
premature. Sedangkan  jarak kelahiran yang ≤ 1 th meningkatkan
resiko anemia.( Wheeler,2003)
Abnormalitas : adanya abnormalitas pada anak terdahulu dapat
mengindikasikan kelainan genetik .( Wheeler,2003)
7. Riwayat Ginekologi
Adanya riwayat terkena HPV,penyakit radang panggul, infertilitas,
gonorea, klamidia, sifilis,dan kelainan vagina berpotensi
mempengaruhi hasil akhir kehamilan. (Wheeler,2003)
8. Riwayat Kontrasepsi
Kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi tafsiran
persalinan.Sedangkan penggunaan IUD dapat meningkatkan risiko
kehamilan ektopik. Klien yang menggunakan IUD dan didiagnosis
hamil sebaiknya melepas IUD nya sebelum usia kehamilan 13
minggu jika tidak maka akan meningkatkan risiko aborsi septic pada
pertengahan trimester. (Wheeler,2010)

9. Riwayat kehamilan Saat Ini

Dikaji untuk mendeteksi komplikasi,ketidaknyamanan dan setiap


keluahan pada kehamilan ini.
a. Keluhan tiap trimester
b. Pemeriksaan kehamilan
c. Pendidikan kesehatan yang sudah di dapat
d. Imunisasi (Varney,2006)
10. Data  Fungsional Kesehatan 

Kebutuhan
Keterangan
Dasar
Nutrisi Nafsu makan meningkat .(Bobak,2013).Menggambarkan tentang
pola makan dan minum, frekuensi, bayaknya, jenis makanan, dan
makanan pantangan. Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup
kalori, sebaiknya makan makanan yang mengandung protein,
banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan (Ambarwati dan
wulandari, 2010)

Frekuensi BAK meningkat karena kepala janin yang mulai


memasuki rongga panggul.( Varney,2010)
Eliminasi
Umumnya terjadi konstipasi karena penurunan peristaltis usus.
(Varney,2010)
Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien
tidur, kebiasaan sebelum tidur misalnyamembaca, mendengarkan
music, kebiasaan mengkonsumsi obat tidur, kebiasaan tidur siang,
penggunaan waktu luang. Minimal tidur malam selama 6 jam dan
tidur siang 2 jam hal ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan klien
(Ambarwati dan wulandari, 2010). Sebaiknya tidur 1-2 jam lebih
Istirahat 
lama dari biasanya saat malam hari wanita hamil dianjurkan untuk
merencanakan istirahat yang teratur khususnya seiring kemajuan
kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu di perhatikan dengan
baik, karena istirahat yang teratur dapat meningkatkan kesehatan
jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan
pertumbuhan janin(Pundkar et al., 2017)
Adanya pengeluaran secret vagina dapat mengakibatkan
Personal
vaginitis,sehingga ibu harus sering membersihkan genetalia.
Hygiene
( Varney,2006)
Aktivitas  Cenderung terjadi keletihan, kelemahan,dan malaise,
cemas ,gelisah,dan ketakutan. Sedikit terganggu karena rasa sakit
pinggang yang umumnya terjadi pada akhir trimester II.
( Varney,2010). Pada saat hamil, ibu akan mengalami mudah lelah
karena menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate ) (Prawirohardjo,
2018)
Kebiasaan Kebiasaan minum alcohol,jamu-jamuan,obat-
obatan,kafein,perokok aktif maupun pasif,narkoba, dan
kepemilikan binatang peliharaan dapat mengakibatkan gangguan
dalam kehamilan.(Cunningham,2005)
Seksual  Secara umum terjadi peningkatan libido.(Varney,2010)
Untuk mengetahui kehidupan seksual ibu baik dari teknik frekuensi
maupun apakah bila ada keluhan (Ambarwati dan wulandari, 2010)
Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah kehamilan 16
minggu, karena pada saat itu plasenta sudah terbentuk.
Hubungan seksualitas saat akhir kehamilan dapat dilakukan
semampu ibu. Kandungan sperma (prostatglandin) dapat
merangsang kontraksi uterus, oleh karena itu disarankan untuk
menggunakan kondom (Manuaba, 2012).

11. Riwayat psikososiokultural spiritual


a. Psikologis
Bagaimana psikis ibu selama hamil 
Linda(2003)menyatakan bahwa adanya penganiayaan fisik
maupun psikis serta respon klien atau keluarga yang kurang/tidak
menginginkan kehamilan dapat mengganggu psikis serta
kehamilannya.
Salmah(2006) menyatakan bahwa kehamilan yang tidak
diinginkan bisa berdampak pada kesehatan mental,baik ibu
maupun janinnya.
b. Sosial
Pernikahan keberapa, lama menikah, status pernikahan
sah/tidak.Respon klien dan keluarga bayi yang dilahirkan,
diterima/tidak.
Kalau orang hamil sudah lama kawin,nilai anak tentu besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan.
(Sulaiman,1983 : 155)
c. Cultural
Adat istiadat yang dapat mempengaruhi pilihan pengobatan.
d. Spiritual
Tradisi keagamaan yang dapat mempengaruhi pilihan
pengobatan.Praktik agama yang berhubungan dengan
kehamilan, dikaji untuk mendapat informasi yang menuntun ke
suatu diskusi tentang pentingnya agama dalam kehidupan ibu,
tradisi keagamaan dalam kehidupan ibu dalam kehamilan dan
kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga kesehatan dan
pada beberapa kasus tentang penggunaan produk darah ( Marmi,
2017 )
C. Data Obyektif
I. Pemeriksaan Umum 
Keadaan Umum
Untuk mengetahui keadaan ibu secara umum. Keadaan umum ibu
menunjukkan kondisi umum akibat penyakit atau keadaan yang
dirasakan ibu ( Widatiningsih, dkk. 2017 )
Keasadaran
Composmentis/apatis/somnolen/sopor/koma/delirium.
Ekspresi wajah : ceria/senang 
Tanda vital : 
 Tekanan Darah :
Tekanan sistolik menurun 8-10 poin,sementara tekanan diastolik
menurun lebih dari 12 poin(Varney,2006)Mengukur tekanan
darah sangat penting, karena peningkatan tekanan darah dapat
membahayakan kehidupan ibu dan bayi ( Marmi, 2017 )
Tekanan darah pada kehamilan normal sedikit menurun sejak
minggu ke-8.Kondisi ini menetap sepanjang trimester II dan
kembali ke tekanan darah sebelum hamil. Wanita yang
tekanan darahnya sedkit meningkat di awal pertengahan
kehamilan mungkin mengalami hipertensi kronis atau jika
wanita nulipara dengan sistol >120 mmHg ia berisiko
mengalami preeklamsi (Marmi, 2017:163).
 Nadi
Denyut nadi meningkat ±15x/menit (Varney,2006)Denyut nadi
maternal sedikit meningkat, tetapi jarang melebihi dentut nadi
lebih dari 100 dpm Waspadai hipotirodisme jika denyut nadi
>100x/menit ( Marmi, 2017
 Pernafasan
Pernapasan orang dewasa normal adalah 16 – 20 x/menit
(Handayani, dkk, 2017 ).Frekuensi pernafasan hanya
mengalami sedikit perubahan pada kehamilan lanjut seperti
volume tidal, volume ventilasi per menit dan pengambilan
oksigen per menit akan bertambah secara signifikan (Saifuddin,
2009:185)
 Suhu
Suhu tubuh yang normal adalah 36-37,50C.Bila suhu tubuh
lebih dari 37,50C harus diwaspadai adanya infeksi (Romauli,
2011:173).
Antropometri : 
 Berat badan sebelum hamil
Berat badan ditimbang pada kunjungan awal untuk membuat
rekomendasi penambahan berat badan pada wanita hamil dan
untuk membatasi kekurangan atau kelebihan berat badan ( Marmi,
2017 ).
Menurut Manuaba (2012: 213) berat badan ibu hamil diperbolehkan
naik sekitar 0,75-1 kg/minggu, kenaikan berat badan akan
bertambah sekitar 12-16 kg pada akhir kehamilan. Kemudian
menurut Wirakusumah (2011: 113) pertambahan berat badan ibu
selama hamil yaitu 6,5 kg-15 kg. Sedangkan peningkatan berat
badan pada preeklamsi dan eklamsi lebih disebabkan karena adanya
edema daripada asupankalori.Rekomendasi Penambahan Berat
Badan Berdasarkan Indeks Masa Tubuh :

Kategori IMT Rekomendasi


(Kg)

Rendah < 19,8 12,5-18

Normal 19,8-26 11,5-16

Tinggi 26-29 7-11,5

Obesitas > 29 ≥7

Gemeli 16-20,5

Sumber : (Saifuddin, 2010: 180)


Tabel 2.21
 Tinggi badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm terlebih
pada kehamilan pertama, tergolong risiko tinggi karena
kemungkinan besar memiliki panggul yang sempit
( Widatiningsih, dkk. 2017  LILA
Perlu dikaji unuk mengetahui kondisi kecukupan energi ibu.
Standar minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada
wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika
ukuran lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm maka
interpretasinya adalah kurang energi kronis (KEK)
( Widatiningsih, dkk. 2017 )
 IMT
IMT perlu dikaji untuk sebagai salah satu dasar untuk
penambahan berat badan ibu hamil ( Widatiningsih, dkk.
2017 ).

II. Pemeriksaan Fisik 


Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe mulai dari inspeksi,
palpasi, auskultasi, dan perkusi.
a. Inspeksi 
Postur tubuh: bahu menurun,postur tubuh lunglai,berjalan lambat
Kepala :Bersih, tidak nampak lesi,tekstur rambut kering dan
mudah putus,distribusi rambut menipis
Wajah :Tidak Nampak pucat,tidak/ada chloasma gravidarum
Mata :Simetris,lengkap, sclera warna putih, konjungtivapucat,
tidak ada gangguan pada mata, penglihatan jelas 
Hidung   :Bersih dan tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut      :Simetris,bersih,mukosa bibir lembab,tidak Nampak
stomatitis,tidak nampak karies dan karang gigi, tidak
nampak peradangan pada tosil dan uvula,lidah
bersih,berwarna merah dan tremor  
Telinga :Simetris,Nampak bersih
Leher :Tidak/nampak chloasma Gravidarum  
Dada :Bentuk normal, simetris, tidak nampak retraksi dinding
dada.
Payudara :Simetris, ada hyperpigmentasi pada areola, putting
susumenonjol, tidak ada dimpling, tidak Nampak
pengeluaran colostrum. 
Abdomen  :Tidak/ada Linea Nigra, tidak/ada striae albicans, tampak
membesar, tidak ada luka bekas operasi SC
Genetalia eksterna : bersih, tidak nampak varices, tidak ada edem,
tidak ada pembesaran kelenjar bartholin.
Anus : Tidak nampak hemoroid 
Ekstremitas :Ektstremitas atas Nampak simetris, cavilary
refillkembali > 2 detik, tidak ada lesi Ekstremitasbawah
Nampak simetris, cavilary refill kembali>2 detik, tidak
ada lesi.
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba massa 
Wajah : Tidak ada edema
Mata : Tidak ada edema pada palpebra
Telinga : Tidak tegang 
Hidung : Tidak  ada fraktur 
Leher : 
 Vena Jugularis :Tidak ada pembesaran
 Kel. Limfa : Ada pembesaran
 Kel. Tiroid : Tidak ada pembesaran
Dada : tidak ada tumor atau massa, vocal fremitus sama
kanan dan kiri
Payudara : tidak teraba massa dan pembesaran kelenjar limfe.
Abdomen : Leopold I – VI (Mochtar,2011)
 Leopold I :TFU tidak sesuai usia kehamilan, pada
fundus teraba keras , bulat dan melenting
 Leopold II :Teraba bagian panjang dan keras seperti
papan pada kanan/kiri ibu dan bagian
sebaliknya teraba bagian kecil janin
 Leopold III :Pada SBR teraba bagian bagian
lunak,kurang bulat dan tidak melenting
 Leopold IV :konvergen/sejajar/divergen
TFU :
16 minggu : pertengahan  antara simpisis dan pusat
20 minggu : 3 jari bawah pusat (20 cm)
24 minggu : setinggi pusat(23 cm)
Genetalia Eksterna : kelenjar serviks menyekresi sejumlah besar
lendir dengan konsistensi kental atau cair.
(Varney,2006)
Anus :Tidak ada hemoroid
Ekstremitas :Tidak ada edema, Tanda homan sign
negative, turgor kulit.Auskul
Bunyi Jantung : BJ I terdengar jelas dan terdengar mur
mur.(Helen Varney,2006)
c. Auskultasi
Suara Nafas : tidak ada bunyi nafas tambahan,
Bunyi Jantung : BJ I terdengar jelas dan terdengar mur mur.
(Helen Varney,2015)
Abdomen : Bising usus 5 – 35 x/menit
DJJ : 120 – 140x/menit
d. Perkusi
Dada : Sono
3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
Refleks biceps/Triceps : positif
Refleks Patella : positif
Refleks babynski : positif

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : Hb ≤ 12gr% (Cunningham,2013)
Pemeriksaan USG :Hamil intra uterin
Pemeriksaan diagnostik lainnya :-

III. Interpretasi Data Dasar 


Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. 

Diagnosis :Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang di tegakkan oleh


profesi (bidan) dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosis kebidanan 
Diagnosis : G…Papah usia kehamilan……..minggu + …….hari dengan
keluhan sering pusing
Janin tunggal/ganda,hidup/mati.
G : Gravida
P : Para  
    a : aterm
    p : premature
    a : abortus
    h : hidup  (Varney, 2006) hal. 524
Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan penunjang
berupa USG atau dilakukan pemeriksaan khusus (VT) dan
diyakini kehamilan merupakan kehamilan intrauterin.
Masalah :
Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman/hal yang sedang dialami klien
yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan :
Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam
diagnosis dan masalah.

IV. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL 


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis masalah aktual yang
telah diidentifikasi.Pada langkah inijuga dituntut untuk merumuskan
tindakan antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebuttidak terjadi. 
Diagnosa Potensial : Anemia Berat

V. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA 


Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergwnsi/darurat yang
harus dilakukan.Rumusan ini mencakup tindakan segera yang bisa
dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat rujukan.

VI. INTERVENSI 
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi. 
1. Melakukan pendekatan pada pasein
2. Menjelakan hasil pemeriksaan pada pasien
3. Memberikan KIE tentang tanda bahayakehamilan trimister II
4. Memberikan KIE mengenai bahaya anemia pada kehamilan
5. Memberikan KIE mengenai nutrisi yang seimbamg serta makan buah-
buahan atau jus buah jambu, Pengaruh jus jambu biji terhadap kadar
hemoglobin pada ibu hamil Evi Wahyuntari*, Sri Wahtini , Fakultas
Ilmu Kesehatan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia
Diterima:14 November 2019
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup
7. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy zat
Besi,Prevalensi dan efek foetomaternal dari anemia defisiensi besi
pada wanita hamil diLagos, Nigeria, AA, Okunade KS, Sekumade
AI,Daramola ES, Beke MO, Ijasan O, dkk. (2020),Penggunaan
suplemen makanan di kalangan wanita hamil di pusat Yordania Fida F.
Asalisebuah, Reema F. TayyemB, Sabika S. AllehdanB, Ismail Abu
MahfouzC, Hiba A. BawadiD,kan (2020)
8. Menganjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan hamil dan
jadwalkan kembali kunjungan ulang bulan depan untuk periksa hamil
lagi

VII. IMPLEMENTASI 
Pelaksanaan  dilakukan dengan efisiensi dan aman sesuai dengan
rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksaaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
tim kesehatan lainnya.
VIII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang kebersihan dan kefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan.Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.

BAB III
TINJAUAN KASUS

NO. REGISTER :
MASUK PMB TANGGAL, JAM : 17-10-2022
DIRAWAT DI RUANG :
A. PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF( S ) :
1. Identitas
Nama : Ny.B Nama suami : Tn.K
Umur : 29 tahun Umur : 32 tahun
Agama : Islam Agama :Islam
Suku :Bugis Suku : Jawa
Pendidikan:SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : THL Bidan Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Girimukti RT.13 Alamat : Girimukti
RT.13
2. Alasan dating/keluhan utama :
Ingin melakukan pemeriksaan dan konsultasi, Sering pusing dan
kurang nafsu makan.
1. Riwayat kesehatan klien
a) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Klien tidak memiliki penyakit kelainan reproduksi Klien tidak
memiliki penyakit kelainan reproduksi, penyakit kardiovaskuler,
penyakit darah, penyakit paru-paru, penyakit saluran pencernaan,
penyakit hati, penyakit ginjal dan saluran kencing, penyakit
endokrin, penyakit saraf, penyakit jiwa, penyakit system
imunologi, penyakit infeksi dan penyakit menular seksual.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien tidak memiliki penyakit kelainan reproduksi Klien tidak
memiliki penyakit kelainan reproduksi, penyakit kardiovaskuler,
penyakit darah, penyakit paru-paru, penyakit saluran pencernaan,
penyakit hati, penyakit ginjal dan saluran kencing, penyakit
endokrin, penyakit saraf, penyakit jiwa, penyakit system
imunologi, penyakit infeksi dan penyakit menular seksual.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
Didalam keluarga klien dari bapak dan ibu tidak ada yang sedang/
memiliki riwayat penyakit hepatitis, jantung, asma, tekanan darah
tinggi, operasi, TBC, ginjal dan penyakit lain yang menular, dan
keluarga tidak memiliki riwayat keturunan kembar.
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 25 Juni 2022
Menarche : 11 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6-7 hari
Ganti Pembalut :3-4 x/ hari
Warna : Merah segar
Konsistensi : Cair
Dysminorea : Tidak ada nyeri
Flour albus : Ada ,Tidak berbau dan tidak gatal
Riwayat PenyakitHaid :Tidak ada
Riwayat Perkawinan
Pernikahan yang ke : Satu ( 1 )
Lama menikah : 4 tahun
Umur menikah : 25 tahun

4. Riwayat Obstetri :

No Persalinan Anak Nifas


Suam Ank UK Pny Jns Pnlg Tmpt Peny J BB/PB H M Abnrmlts Lakta Peny
i K si
1 1 1 39- Tdk Normal Bdn Kinik Tdk P 2,6kg H - Tidak ada Iya, Tdk
40 ada ada 2thn ada
2 1 2 Abortus
3 1 3 Hamil ini

5. Riwayat Kontrasepsi :
Ibu tidak pernah menggunakan kontrasepsi sebelumnya.
6. Pola Fungsional Kesehatan

Pola Keterangan
Makan 2 kali/hari dengan porsi makan nasi sedikiti,
Nutrisi lauk pauk 1 potong, klien makan sayur dan buah, air
putih ± 7-8 gelas/hari. Kurang nafsu makan .
BAK 4-5 x/hari,warna kuning jernih
Eliminasi
BAB 1- x/hari, konsistensi lembek dan berwarna khas
Tidur siang 1 jam/hari,tidur malam 6-8 jam/hari,kadang

Istirahat malam kurang tidur karena jaga /dinas malam

Aktivitas Bekerja THL per shif 8 jam

Mandi 2x/hari, keramas 3x seminggu, sikat gigi


PersonalHygine
2x/hari,ganti celana dalam 2x/hari atau sesuai kebutuhan.
Kebiasaan Tidak ada kebiasaan lain yang dapat mengganggu
kesehatannya seperti diet atau pilih-pilih makanan.

Seksualita Melakukan hubungan seksualitas 2 x seminggu

7. Riwayat Psikososiokultural Spiritual

Psikologi : Ibu merasa senang dengan kehamilan ini dan


kehamilan ini memang di rencanakan
Sosial :Ini pernikahan pertama ibu. Ibu menikah 8
tahun..ini pernikahan yang sah dimata agama dan
hokum,tinggal dengan orang tua dan
suami,berkomunikasi dengan teman
Kultural :Tidak ada kebudayaan maupun kebiasaan khusus
dapat mempengaruhi kesehatan
Spiritual : Tidak ada keagamaan maupun kebiasaan
khusus yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
DATA OBYEKYIF( O ) :
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36 0C
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Antropometri :
Tinggi badan : 158 cm
Berat badan :58 kg
LILA : 24 cm
Bb 58
IMT : 2= = 23,3
T b 1,582

2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada luka, kontruksi
rambut kuat,dan, distribusi rambut merata
Wajah : tidak Oedema dan tidak pucat,cloasma gravidarum
tidak ada
Mata :Simetris, konjungtiva berwarna merah muda, sclera
berwarnaputih, tidak terdapat pengeluaran kotoran,
palpebra tidak oedema
Hidung :Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,
kebersihan cukup tidak ada polip
Telinga :Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,
kebersihan cukup,tidak ada polip
Mulut dan gigi :Bibir tidak pucat, stomatitis tidak ada,
lidah tremor.
Leher :Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe,tidak
ada pembesarankelenjar tiroid, tidak ada
bendunganpada vena jugularis.
Dada :Simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada saat
klien bernafas,suara nafas terdengar vesikuler,
tidak terdengar suara nafas tambahan seperti
bronchi, wheezing, ronchi,.
Payudara :simetris, bersih, puting susu pada kedua payudara
menonjol dan terdapat hiperpigmentasi pada areolla
mammae, tidak teraba benjolan abnormal pada payudara,
tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, tidak terdapat
pengeluaran ASI.
Abdomen :terdapat linea nigra, pembesaran pada uterus sesuai
usia kehamilan, tidak terdapat luka bekas operasi,tidak
teraba massa,tidak teraba nyeri tekan
LeopoldI : Ballotement teraba positif,TFUsetinggi 15 cm
LeopoldII : Tidak dilakukan
LeopoldIII : Tidak dilakukan
LeopoldIV : Tidak dilakukan
DJJ : 142 x/menit

Panggul :tidak terdapat nyeri panggul,di lakukan pemeriksaan


untuk menyingkirkan kausa pendarahan yg jelas seperti
abortus inkomplit,polip endometrium,kanker uterus
atau serviks (Gant,Cunnigham,2010;Benson,2009)
Genitalia : vulva tidak oedema, tidak ada varices
Anus : tidak terdapat hemoroid
Ekstremitas : Ekstremitas atas dan bawah
Atas :Turgor kulit baik, capillary refill time kembali<2
detik,Refleksbisep (+), refleks trisep (+)
Bawah :Tidak oedema, tidak ada varices, capillary refill
time kembali < 2detik, refleks babinski (-), reflek
patella (+)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium:
Golongan darah :A
HB : 10.5gr %

Pemeriksaan USG
Tanggal 20 Oktober 2022 Klien telah melakukan pemeriksaan USG
Hasilnya kehmilan ibu usia 19 minggu .intra uterin letkep djj 142 x/mnt
plasenta corpus, EFW 270 gr

B. INTERPRETASI DATA DASAR ( A )

Diagnosis: G3P1001 usia kehamilan. 18 minggu 6 hari janin tunggal


hidup Intra uterin dengan keluhan sering pusing
Masalah : Nafsu makan kurang
Identifikasi diagnosis/masalah potensial
Tidak ada
Masalah potensial
Anemia Berat
Identifikasi keburuhan tindakan segera
Tidak ada
Intervensi,Implementasi dan Evaluasi

1. Lakukan pendekatan pada pasein


2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada pasien
3. Berikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan trimister II
4. Berikan KIE mengenai bahaya anemia pada kehamilan
5. Berikan KIE mengenai nutrisi yang seimbamg serta makan buah-
buahan atau jus buah.
6. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
7. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy zat Besi.
8. Anjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan hamil dan jadwalkan
kembali kunjungan ulang bulan depan untuk periksa hamil lagi

Implementasi dan Evaluasi

No Jam Penatalaksanaan Pa
raf

1 10.00 Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga sehingga terbina hubungan
Wita yang kooperatif antara petugas kesehatan klien dankeluarga dan mempermudah
asuhankebidanan yang akandilakukan;hubungan petugas kesehatan,klien dan
keluarga terbina dengan baik
2 10.05 Menjelaskan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik kepada
klien bahwa bahwa keadaan klien dalam batas normal dan tidak ada yang perlu
dikhawatirkan.
; Klien mengerti mengenai hasil pemeriksaan yang di lakukan
3 10.10 Memberikan edukasi mengenai tanda bahayapada kehamilan trimister II yaitu
Wita sering mengalami sakit kepala berlebihan, karena sakit kepala berlebih
termasuk dalam salah satu tanda bahaya kehamilan ;Klien mengerti dengan
edukasi yang diberikan dan dapat mengulangi penjelasan yang diberikan.

4 10.15 Memberikan edukasi mengenai bahaya anemia pada kehamilan serta gejala
Wita anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, pucat,
perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular, lesu, lemah,
lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, gangguan
penyembuhan luka, dan pembesaran kelenjar limpa;Klien mengerti dengan
edukasi yang diberikan dan dapat mengulangi penjelasan yang diberikan.
5 10.20
Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi yang seimbang dengan makan
bergizi yangbanyak mengandung zat besi seperti, hati,daging, sayuran berwarnah
hijau tua dan kacang-kacangan setiap hari serta makan buah-buahan atau jus buah
agar terhindar dari anemia atau kurang darah.
6 10.25 Menganjurkan pada ibu untuk menyediakan waktu yang cukup untuk
beristirahat,dan jangan melakukan aktivitas yang menguras banyak energi,
untuk mencegah ibu mengalami kelelahan agar gangguan kesehatan ibu tidak
semakin parah; ibu memahami dan akan mengurangi aktivitas serta lebih
banyak beristirahat.
7 10.30 Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy zat besi dosis 1
tablet perhari ( 60 mg ) diminum pada saat sebelum tidur pada malam
hari dan menyarankan ibu untuk tidak mengkonsumsi menggunakan air
teh ataupun kopi agar tidak menganggu proses penyerapan tablet fe ; Ibu
bersedia untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe.
8 10.35 Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang untuk dilakukannya pemeriksaan
selanjutnya, dan dapat melakukan kunjungan jika memiliki keluhan ; ibu
bersedia dan akan mengusahakan kembali pada tanggal yang di tetapkan, dan
akan datang jika memiliki keluhan

C. PENDOKUMENTASIAN
Data Subyektif (S) :
Ingin melakukan pemeriksaan dan konsultasi, Sering pusing dan kurang
nafsu makan.

Data Obyektif (O) :


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Suhu : 36 C
o

Pernafasan : 20 kali/menit
Antropometri :Berat Badan saat ini :58 kg
LILA : 24 cm
TB : 158 cm
Bb 58
IMT : 2= = 23,3
T b 1,582

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan Palpasi,Aukultasi

Mata :Simetris, konjungtiva berwarna merah muda, sclera


berwarnaputih, tidak terdapat pengeluaran kotoran,
palpebra tidak oedema
Mulut dan gigi :Bibir tidak pucat, stomatitis tidak ada,
lidah tremor
Leher :Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe,tidak ada
pembesarankelenjar tiroid, tidak ada bendungan
pada vena jugularis.
Tidak terlihat dan teraba pembesaran kelenjar
endokrin,tidak
teraba bendungan vena jugularis
Payudara :simetris, ada hyperpigmentasi pada areola, putting
susumenonjol, tidak ada dimpling, tidak Nampak
pengeluaran colostrum. 
abdomen :tidak/ada Linea Nigra, tidak/ada striae albicans,
tampak membesar, tidak ada luka bekas operasi
operasi

LeopoldI : Ballotement teraba positif,TFU setinggi


LeopoldII : Tidak dilakukan
LeopoldIII : Tidak dilakukan
LeopoldIV : Tidak dilakukan
Panggul :tidak terdapat nyeri panggul
Genitalia : vulva tidak oedema, tidak ada varices
Ekstremitas : Ekstremitas atas dan bawah
Atas :capillary refill time kembali<2detik,
Bawah : capillary refilltime kembali < 2detik,

Data Penunjang :
 Golongan darah :A
 cek HB 10,5 gr/dl

 Pemeriksaan USG: Tanggal 20 oktober 2022 Klien telah melakukan


pemeriksaan USG Hasilnya kehmilan ibu usia 19 minggu .intra uterin
letkep djj 142 x/mnt plasenta corpus, EFW 270 gr

Assesment (A) :
Diagnosis:G3P1001 usia kehamilan. 18 minggu 6 hari janin tunggal
hidup Intra uterin dengan keluhan sering pusing
Masalah: Nafsu makan kurang
Identifikasi diagnosis/masalah potensial
Tidak ada
Masalah potensial
Anemia Berat
Identifikasi keburuhan tindakan segera
Tidak ada

-
Intervensi, Implementasi, Evaluasi /( P)
1. Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga sehingga terbina
hubungan yang kooperatif antara petugas kesehatan klien dankeluarga
dan mempermudah asuhankebidanan yang akandilakukan; hubungan
petugas kesehatan,klien dan keluarga terbina dengan baik
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik
kepada klien bahwa bahwa keadaan klien dalam batas normal dan tidak
ada yang perlu dikhawatirkan.
3. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan, yaitu sering
mengalami sakit kepala berlebihan, karena sakit kepala berlebih
termasuk dalam salah satu tanda bahaya kehamilan.II;Klien mengerti
dengan edukasi yang diberikan dan dapat mengulangi penjelasan yang
diberikan.
4. Memberikan edukasi mengenai bahaya anemia pada kehamilanserta
gejala anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang,
pucat, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular,
lesu, lemah, lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya
kebugaran tubuh, gangguan penyembuhan luka, dan pembesaran
kelenjar limpa;Klien mengerti dengan edukasi yang diberikan dan dapat
mengulangi penjelasan yang diberikan.;Klien mengerti dengan edukasi
yang diberikan dan dapat mengulangi penjelasan yang diberikan.
5. Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi yang seimbang serta makan
buah-buahan dengan makan bergizi yangbanyak mengandung zat besi
seperti, hati,daging, sayuran berwarnah hijau tua dan kacang-kacangan
setiap hari serta makan buah-buahan atau jus jambu agar terhindar dari
anemia atau kurang darah.
6. Menganjurkan pada ibu untuk menyediakan waktu yang cukup untuk
beristirahat,dan jangan melakukan aktivitas yang menguras banyak
energi, untuk mencegah ibu mengalami kelelahan agar gangguan
kesehatan ibu tidak semakin parah; ibu memahami dan akan
mengurangi aktivitas serta lebih banyak beristirahat
7. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy zat
besi;pemberian zat besi dapat menaiakn hb; klien diberikan zat besi
dengan dosis 1 tablet perhsri ( 60 mg )
8. Menganjurkan klien untuk kunjungan ulang jika keluhan masih
berulang untuk pemeriksaan lebih lanjutKlien bersedia melakukan
kunjungan ulang
Samarinda, 10
Oktober 2022
CI Lapangan PembimbingInstitusi
Mahasiswa

(Hermiati,SST) (Tuti Meihartati,S,ST.M.Kes)


NIP: 197812182005022003 NIDN : 0805058503 (Uminatun)

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menguraikan pembahasan tentang asuhan kebidananyang telah di
lakukan Pada Ny.B dengan kehamilan trimester II ,G3P1001 usia kehamilan. 18
minggu 6 hari janin tunggal hidup Intra uterin dengan keluhan sering pusing dan
nafsu makan kurang menurut Aritonang, 2015, Anemia kehamilan adalah kondisi
tubuh dengan kadarhemoglobin dalam darah <11g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar
Hb10,5 g% pada trimester 2.Gejala anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi,
berkunang-kunang, pucat, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem
neuromuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya
kebugaran tubuh, gangguan penyembuhan luka, dan pembesaran kelenjar limpa
(Irianto,2014).Asuhan kebidanan ini di lakukan Di PMB Hermiati tgl 17 Oktober
2022,dari Asuhan ini di dapatkan hasil antara lain :
Ny. B adalah wanita usia subur umur29 tahun yang dating ingin
melakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan keluhan sering pusing dan nafsu
makan kurang.Makan 2 kali/hari dengan porsi makan nasi sedikiti, lauk pauk 1
potong, klien makan sayur dan buahsecukupnya , air putih ± 7-8 gelas/hari. Sering
pusing dan kurang nafsu makan,pada kehamilan untuk kebutuhan nutrisi
seharusnya Nafsu makan meningkat (Bobak,2013).Makanan harus bermutu,
bergizi, dan cukup kalori, sebaiknya makan makanan yang mengandung protein,
banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan (Ambarwati dan wulandari, 2010)
Saat pengkajian pada Ny. B di dapatkan hasil TTV TD : 110/70 mmHg.
,nadi 80x/menit,pernapasan 16x/menit,suhun36C,BB 58 kg,TB 158 cm,IMT
23,3 .LILA 24 cm,inspeksi dan palpasi pada bagian mata kunjungtiva tidak
anemi,berwrna kemerahan, leher,payudara,abdomen,genetalia didapatkan
pemeriksaan dalam batas normal tidak ada kelaianan.
Saat di lakukan pemeriksaan penunjang HB Pada Ny. A.L di dapatkan hasil
10,5 gr %,dimana kadarhemoglobin dalam darah <11g% pada trimester 1 dan 3
atau kadar Hb10,5 g% pada trimester 2 sudah termasuk dalam anemia kehamilan
menurut Aritonang, 2015.Anemia pada ibu hamil di Indonesia sangat bervariasi,
yaitu: Tidak anemia : Hb >11 gr%, anemia ringan : Hb 9-10.9 gr%, anemia
sedang : Hb 7-8.9 gr%, anemia berat : Hb < 7 gr%
Dari hasil pemeriksaan data Suyektif dan data Obyektif yang didapatkan,
asuhan yang diberikan untuk Ny.B melakukan pendekatan pada klien dan
keluarga sehingga terbina hubungan yang kooperatif antara petugas kesehatan
klien dankeluarga dan mempermudah asuhankebidanan yang akandilakukan.
Menjelaskan hasil pemeriksaan,(penjelasan mengenai hasil pemeriksaan
merupakan hak klien dan keluarga ,Varney, 2008) bahwa hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik kepada klien dalam batas normal dan tidak
ada yang perlu dikhawatirkan.
Memberikan edukasi mengenai tanda bahaya pada kehamilan trimister II
yaitu sering mengalami sakit kepala berlebihan, karena sakit kepala berlebih
termasuk dalam salah satu tanda bahaya kehamilan,Klien mengerti dengan
edukasi yang diberikan dan dapat mengulangi penjelasan yang diberikan.
Memberikan edukasi mengenai bahaya anemia pada kehamilan serta gejala
anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, pucat,
perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuskular, lesu, lemah,
lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, gangguan
penyembuhan luka, dan pembesaran kelenjar limpa,Klien mengerti dengan
edukasi yang diberikan dan dapat mengulangi penjelasan yang diberikan.
Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi yang seimbang serta makan buah- buahan
dengan makan bergizi yangbanyak mengandung zat besi seperti, hati,daging,
sayuran berwarnah hijau tua dan kacang-kacangan setiap hari serta makan buah-
buahan atau jus buah agar terhindar dari anemia atau kurang darah,di perkuat
dengan adanya artikel yang menyatakan “Pengaruh jus jambu biji terhadap kadar
hemoglobin pada ibu hamil “ Evi Wahyuntari*, Sri Wahtini , Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Indonesia Diterima:14 November
2019

Menganjurkan pada ibu untuk menyediakan waktu yang cukup untuk


beristirahat,dan jangan melakukan aktivitas yang menguras banyak energi, untuk
mencegah ibu mengalami kelelahan agar gangguan kesehatan ibu tidak semakin
parah.Wanita hamil dianjurkan untuk merencanakan istirahat yang teratur
khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu di
perhatikan dengan baik, karena istirahat yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan
janin(Pundkar et al., 2017). Cenderung terjadi keletihan, kelemahan,dan malaise,
cemas ,gelisah,dan ketakutan. Sedikit terganggu karena rasa sakit pinggang yang
umumnya terjadi pada akhir trimester II.( Varney,2010). Pada saat hamil, ibu akan
mengalami mudah lelah karena menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate )
(Prawirohardjo, 2018)
Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy zat besi dengan
dosis 60 mg perhari di buktikan dari artikel tentang” Prevalensi dan efek
foetomaternal dari anemia defisiensi besi pada wanita hamil diLagos
(Nigeria,2020)
Menganjurkan klien untuk kunjungan ulang jika keluhan masih berulang
untuk pemeriksaan lebih lanjutKlien bersedia melakukan kunjungan
ulang.Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional
untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang
ditetapkan.pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang yaitu :
1.Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
2.Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
3.Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke36.
4.Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester IItelah dilakukan sesuai
dengan konsep manajemen yang ada. Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan
yang telah dilakukan, diduga keluhan pusing ini di sebabkan karena kurang
nafsu makan sehingga menyebabkan kebutuhan nutrisi yang mengandung
makanan zat besi tidak terpenuhi dan menyebabkan HB Ny.B rendah yaitu
10,5gr%

B. Saran
Diharapkan laporan komprehensif ini bisa menambah wawasan
tambahan bagi ibu serta klien lainnya dan dapat di terapkan dalam mencegah
dan menanganikeluhan pusing dan kurang nafsu makan pada kehamilann
trimester II.

DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran
EGC
Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik
Kesehatan Reproduksi. Jakarta
Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes

Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
EGC
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC
Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Mimatun,2016. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Usia 13-15 tahun tentang
Dismenorrea dengan sikap dalam penanganan dismenorrea.
www.garudaristekdikti.go.id
Mouliza Nurul. 2020. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore
Pada Remaja Putri di MTS Negeri 3 Medan Tahun 2019. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 20(2), Juli 2020, 545-550 Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat universitas Batanghari
Jambi ISSN 1411-8939 (Online), ISSN 2549-4236 (Print) DOI
10.33087/jiubj.v20i2.912
Prawirohardjo,Sarwono,2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo,Jakarta :
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Ramaiah,S.2006. Mengatasi Gangguan Menstruasi. Yogyakarta : Diglosia
Medika.
Wijayanti,2009. Fakta Penting Seputar Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Book Marks
Setya,dkk. 2016. Profil pasien endometriosis dengan riwayat dysmenorrhea di
poli infertilitas-endokrin rsud dr.soetomo surabaya periode januari –
desember 2014.e-journal.Unair.

Anda mungkin juga menyukai