The Analysis of Risk Faktor for Maternal Preeclampsia in >28 Weeks Maternity
in Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh
Abstract: Pre-eclampsia is one of the cause of death in pregnant women. The Aim of
this research is to identify the risk faktor of pre-eclampsia in pregnant women > 28
weeks at Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. This research is
analytic descriptive with case control research design. Total sample of 278 pregnant
women consist of 139 case group and 139 control group. This sample obtained by
systematic random sampling. Statustic test used in this research is Chi-Square test for
bivariate analysis and double regretion test for multivariate analysis. The results
show the factors that has significant effect to pre-eclampsia are : low educational
background with P-value 0.0001 (OR = 3.3; 95% CI: 1.7 - 6.2), age < 20 years and >
35 years P-value 0.018 (OR = 4.6; 95% CI:1.3 – 16.7), primigravida P-value 0.0001
(OR = 3.4; 95% CI: 1.8 – 6.4), gestation > 28 weeks P-value 0.0001 (OR = 3.2; 95%
CI :1.7 – 6.0), history of hypertension P-value 0.012 (OR = 5.0; 95% CI : 1.4 –
18.0), ANC P-value 0.0001 (OR = 3.7; 95% CI : 1.9- 7.0), history of pre-eclampsia
P-value 0.015 (OR = 4.0; 95% CI : 1.3 - 12.6).
9
10 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …
HASIL PENELITIAN
Faktor Pendidikan
Tabel 1 Faktor Pendidikan Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh
Faktor Pekerjaan
Tabel 2. Faktor Pekerjaan Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh
Faktor Gravida
Tabel 4. Faktor Gravida Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh
Faktor ANC
Tabel 8. Faktor Anc Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh Tahun 2017
Multivariat
Tabel 12 Analisa Multivariat Logistik Regresi Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Pada Kelompok Variabel P ˂
0,2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
tahun dan ˃35 tahun memiliki risiko 4.6 primigravida memiliki risiko 3.4 kali
kali lebih besar peluang untuk terjadi lebih besar peluang untuk terjadi
preeklamsia dibandingkan dengan usia preeklamsia dibandingkan responden
20-35 tahun yang tidak berisiko terjadi yang multigravida, sehingga dapat
Preeklamsia. diartikan bahwa multigravida kurang
Hasil penelitian ini sejalan berisiko kejadian preeklamsia,
dengan hasil penelitian Pratiwi Tamela sebaliknya primigravida memiliki risiko
14
bahwa umur ibu sangat berpengaruh 3.4 kali mengalami preeklamsia.
terhadap kejadian preeklamsia. Menurut hasil penelitian
Kehamilan dan persalinan di usia ˂20 Risthiana 16 menyatakan bahwa terdapat
tahun dan ˃35 tahun dapat hubungan bermakna (P value = 0.011)
menyebabkan kejadian preeklamsia antara primigravida dengan kejadian
karena kehamilan dan persalinan di usia preeklamsia. Demikian pula dengan
˂20 tahun secara biologis dan mental penelitian Abdul 17
yang menunjukkan
belum optimal sehingga mudah nilai P value = 0.011. Hal ini berarti
mengalami guncangan sehingga terdapat hubungan yang signifikan
mengakibatkan kurangnya perhatian antara gravida dengan kejadian
terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi preeklamsia.
gizi bagi ibu dan janin selama Faktor Umur Kehamilan dengan
kehamilannya. Sedangkan pada usia Kejadian Preeklamsia
˃35 tahun merupakan usia dimana ibu Hasil analisis dengan uji logistik
mengalami kemunduran atau penurunan regresi di peroleh nilai Odd Ratio
daya tahan tubuh serta berbagai sebesar 3.2 dengan P value 0.000 yang
penyakit yang menimpa ibu di usia ˃35 menunjukkan bahwa responden yang
tahun, termasuk risiko terjadinya umur kehamilan ˃ 28 minggu memiliki
preeklamsia 15. risiko 3.2 kali lebih besar peluang untuk
Faktor Gravida dengan Kejadian terjadi preeklamsia dibandingkan
Preeklamsia responden yang ˂28 minggu , sehingga
Hasil analisis dengan uji logistik dapat diartikan bahwa responden yang
regresi diperoleh Odd Ratio sebesar 3.4 usia kehamilan ˂28 minggu kurang
dengan P value 0.000 yang berisiko terhadap kejadian preeklamsia,
menunjukkan bahwa responden yang sebaliknya responden yang usia
20 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …
kehamilan ˃28 minggu memiliki risiko bahwa responden yang tidak memiliki
3.2 kali untuk mengalami preeklamsia. riwayat hipertensi kurang berisiko
Hal ini sejalan dengan penelitian dengan kejadian preeklamsia,
yang dilakukan oleh Retno Wulandari sebaliknya responden yang memiliki
18
dimana hasil penelitiannya riwayat hipertensi memiliki risiko 5.0
menunjukkan nilai P value = 0.001 kali mengalami preeklamsia.
dengan nilai Odd Ratio (OR) = 16.125 Sejalan dengan penelitian yang
12
dari hasil tersebut dinyatakan bahwa dilakukan oleh Saraswati dimana
umur kehamilan ˃28 minggu berisiko nilai P value = 0.001 dengan nilai Odd
terjadi preeklamsia sebesar 16.125 kali Ratio (OR) = 6.026. Dengan kata lain
dibandingkan usia kehamilan ˂28 ada hubungan yang signifikan antara
minggu. Hal ini sesuai dengan teori faktor risiko riwayat hipertensi terhadap
19
yang disampaikan oleh Manuaba kejadian preeklamsia dengan nilai
yang menyatakan bahwa semakin tua risiko 6.026 kali dibandingkan dengan
usia kehamilan maka semakin besar responden yang tidak memiliki riwayat
risiko kejadian preeklamsia atau disebut hipertensi sebelumnya. Penelitian yang
dengan teori iskemia implantasi. sama juga dilakukan oleh Guerrier 20 di
Pemeriksaan ANC diharapakan Jihun Nigeria didapatkan nilai P value =
dilakukan secara rutin karena pada usia 0.001 dengan nilai Odd Ratio (OR) =
kehamilan ˃28 minggu inilah 10.5 yang artinya riwayat hipertensi
preeklamsia paling sering terjadi. merupakan salah satu faktor risiko yang
Faktor Riwayat Hipertensi dengan sangat signifikan pengaruhnya terhadap
Kejadian Preeklamsia kejadian preeklamsia dengan 10.5 kali
Hasil analisis dengan uji logistik risiko kejadian.
regresi di peroleh nilai Odd Ratio Faktor Riwayat Diabetes Millitus
sebesar 5.0 dengan P value 0.012 yang dengan Kejadian Preeklamsia
menunjukkan bahwa responden yang Hasil analisis dengan uji logistik
primigravida memiliki risiko 5.0 kali regresi di peroleh nilai Odd Ratio
lebih besar peluang untuk terjadi sebesar 2.5 dengan P value 0.267 yang
preeklamsia dibandingkan responden menunjukkan bahwa responden yang
yang tidak mempunyai riwayat memiliki riwayat diabetes millitus tidak
hipertensi, sehingga dapat diartikan berisiko kejadian preeklamsia,
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 21
25
Klonoff risiko terjadinya hipertensi ulang kebenarannya kepada petugas
pada kehamilan dapat bertambah jika kesehatan yang lebih memahami
responden menggunakan kontrasepsi tentang kehamilan dan kesehatan.
sebelum hamil terutama kontrasepsi Diharapkan juga kepada masyarakat
yang mengandung hormonal. untuk lebih aktif lagi dalam setiap
Kontrasepsi hormonal seperti pil KB kegiatan kesehatan yang dilakukan di
sebagian besar. desa seperti posyandu untuk
mendapatkan informasi yang benar
KESIMPULAN seputar kehamilan dan kesehatan
1. Faktor pendidikan,usia ibu, masyarakat sendiri.
gravida,umur kehamilan, riwayat
hipertesi, ANC, riwayat UCAPAN TERIMA KASIH
preeklamsia merupakan faktor Ucapan terima kasih disampaikan
resiko terjadinya preeklamsia. kepada Direktur Pascasarjana, Dosen
2. Faktor resiko yang paling erat Pembimbing, Dosen Penguji, ketua unit
hubungannya setelah dilakukan uji penelitian dan tim pakar yang telah
regresi logistik pada variabel banyak membantu dalam penelitian ini.
multivariat yaitu ANC dengan nilai Selain itu kepada Direktur RSUDZA
P value 0.0001 dibandingkan Banda Aceh, atas kesediaannya dalam
dengan variabel lainnya yang mengizinkan RSUDZA sebagai lokasi
merupakan faktor risiko terjadinya penelitian ini.
preeklamsia.
SARAN DAFTAR PUSTAKA
Diharapkan kepada masyarakat 1. SDKI. Survei Demografi dan
untuk dapat memahami informasi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta:
edukasi tentang kehamilan yang Badan Kependudukan dan Keluarga