Anda di halaman 1dari 18

Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu

Di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

The Analysis of Risk Faktor for Maternal Preeclampsia in >28 Weeks Maternity
in Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh

Maya Shabara, Said Usman, Thahara Dilla Santi


Administrasi Kebijakan Kesehatan/ Magister Kesehatan Masyarakat. Universitas Muhammadiyah
Aceh. Jl. Muhammadiyah No.91, Batoh, Lueng Bata, Kota Banda Aceh. 23245. Indonesia
Email: mayamanis79@gmail.com

Abstrak: Preeklamsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan


proteinuria yang timbul akibat kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengindentifikasi faktor – faktor risiko preeklamsia ibu hamil ˃28 minggu di Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian ini bersifat deskriptif
analitik dengan rancangan penelitian case – control. Sampel berjumlah 278 orang
terdiri dari 139 sampel kasus dan 139 sampel kontrol yang diperoleh dengan teknik
sistematik random sampling. Uji statistik yang digunakan yaitu Chi – Square Test
untuk Bivariat dan Regresi Berganda untuk Multivariat. Hasil penelitian diperoleh
bahwa faktor yang signifikan untuk preeklamsia pada variabel bivariat sebagai
berikut : Pendidikan rendah P value 0.0001 (OR = 3.3; 95% CI: 1.7 - 6.2), usia ibu
<20 tahun dan >35 tahun P value 0.018 (OR = 4.6; 95% CI:1.3 – 16.7), primigravida
P value 0.0001 (OR = 3.4; 95% CI: 1.8 – 6.4), usia kehamilan >28 minggu P value
0.0001 (OR = 3.2; 95% CI :1.7 – 6.0), riwayat hipertensi P value 0.012 (OR = 5.0;
95% CI : 1.4 – 18.0), ANC P value 0.0001 (OR = 3.7; 95% CI : 1.9- 7.0), riwayat
preeklamsia P value 0.015 (OR = 4.0; 95% CI : 1.3 - 12.6).

Kata Kunci: Preeklamsia, Faktor Risiko, Ibu Hamil

Abstract: Pre-eclampsia is one of the cause of death in pregnant women. The Aim of
this research is to identify the risk faktor of pre-eclampsia in pregnant women > 28
weeks at Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. This research is
analytic descriptive with case control research design. Total sample of 278 pregnant
women consist of 139 case group and 139 control group. This sample obtained by
systematic random sampling. Statustic test used in this research is Chi-Square test for
bivariate analysis and double regretion test for multivariate analysis. The results
show the factors that has significant effect to pre-eclampsia are : low educational
background with P-value 0.0001 (OR = 3.3; 95% CI: 1.7 - 6.2), age < 20 years and >
35 years P-value 0.018 (OR = 4.6; 95% CI:1.3 – 16.7), primigravida P-value 0.0001
(OR = 3.4; 95% CI: 1.8 – 6.4), gestation > 28 weeks P-value 0.0001 (OR = 3.2; 95%
CI :1.7 – 6.0), history of hypertension P-value 0.012 (OR = 5.0; 95% CI : 1.4 –
18.0), ANC P-value 0.0001 (OR = 3.7; 95% CI : 1.9- 7.0), history of pre-eclampsia
P-value 0.015 (OR = 4.0; 95% CI : 1.3 - 12.6).

Keywords: Preeclampsia, Risk Factors, Pregnant Mother

9
10 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

PENDAHULUAN 20% penyebab tidak langsung, 15%


World Health Organization infeksi, 13% aborsi yang tidak aman,
(WHO) melaporkan terdapat 210 angka 12% eklamsi, 8% penyulit persalinan,
kematian ibu tiap 100.000 kelahiran 7% penyulit lainnya 3.
hidup akibat komplikasi kehamilan dan Teori yang dewasa ini banyak
persalinan di tahun 2013. Angka dikemukakan sebagai akibat
Kematian Ibu (AKI) menurut Survey preeklamsia adalah ischemia plasenta 4.
Demografi Kesehatan Indonesia 1
, Akan tetapi dengan teori ini tidak dapat
masih berkisar 228/100.000 kelahiran diterangkan semua hal yang bertalian
hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) dengan penyakit ini, disebabkan
merupakan barometer pelayanan penyakit ini tidak disebabkan oleh satu
kesehatan disuatu negara. AKI faktor, melainkan banyak faktor yang
menggambarkan jumlah ibu yang menyebabkan terjadinya preeklamsia
meninggal dari suatu penyebab (multiple causation) 5.
kematian terkait dengan gangguan Beberapa faktor risiko yang
kehamilan atau penanganannya (tidak dikemukakan oleh para ahli diantaranya
6
termasuk kecelakaan atau kasus menurut Scott preeklamsia sering
insidentil) selama kehamilan, ditemukan pada nulipara, kehamilan
melahirkan dan dalam masa nifas (42 ganda, usia kurang dari 20 tahun atau
hari setelah melahirkan) tanpa lebih dari 35 tahun, genetik dan
7
memperhitungkan lama kehamilan per obesitas. Menurut Rachimhadhi
100.000 kelahiran hidup. penyebab terjadinya preeklamsia antara
Faktor penyebab kematian ibu di lain molahidatidosa, paritas, usia
Indonesia di antaranya perdarahan 25%, kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
infeksi pada masa nifas 14%, hipertensi tahun, kehamilan kembar, hipertensi
pada kehamilan atau keracunan kronis, diabetes mellitus, penyakit
kehamilan 13%, abortus 13%, akibat ginjal, genetik dan faktor lingkungan.
2
persalinan 7%, infeksi HIV atau AIDS Nugroho meyebutkan bahwa
dan Malaria 20%, sisanya karena preeklamsia dapat terjadi karena faktor
rendahnya status perempuan dan umur ibu, usia kehamilan, paritas,
gangguan reproduksi 8% 2. Kematian tingkat pendidikan, pekerjaan, status
ibu disebabkan oleh 25% perdarahan, ekonomi, status perkawinan, kehamilan
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 11

yang tidak diinginkan, riwayat kematian ibu tahun 2015 yang


penggunaan kontrasepsi, hipertensi, dilaporkan adalah 134 ibu dari
diabetes mellitus dan riwayat perhitungan AKI di Aceh sebesar 134
preeklamsia sebelumnya. per 100.000 kelahiran hidup. Bila
Di Indonesia lima penyebab dibandingkan pada tahun 2014, terjadi
kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, penurunan angka dari 149 per 100.000
hipertensi dalam kehamilan (HDK), kelahiran hidup menjadi 134 kematian
infeksi, partus lama/macet, dan abortus per 100.000 kelahiran hidup 9. Proporsi
8
. Kematian ibu di Indonesia masih kematian ibu saat ini masih di dominasi
didominasi oleh tiga penyebab utama oleh kematian ibu nifas yaitu sebanyak
kematian yaitu perdarahan, hipertensi 70 ibu atau sebesar 52%, diikuti
dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. kematian ibu bersalin sebanyak 34 ibu
Namun proporsinya telah berubah, atau sebesar 25% dan kematian ibu
dimana perdarahan dan infeksi dalam keadaan hamil sebanyak 30 ibu
cenderung mengalami penurunan atau sebesar 23% 9.
sedangkan HDK proporsinya semakin
meningkat. Lebih dari 25% kematian METODE PENELITIAN
ibu di Indonesia pada tahun 2015 Jenis penelitian ini adalah
disebabkan oleh HDK 8. Perdarahan penelitian kuantitatif, dimana pada
masih menempati urutan teratas sebagai penelitian ini penulis menggunakan
penyebab kematian ibu (28%), dimana data deskriptif analitik dengan
anemia dan kekurangan energi kronis menggunakan desain case control.
(KEK) pada ibu hamil menjadi Penelitian ini dilaksanakan di
penyebab utama terjadinya perdarahan. RSUDZA Banda Aceh dengan sampel
Untuk Provinsi Aceh, angka kematian berjumlah 278 orang terdiri dari 139
ibu dapat dilihat dari distribusi yang sampel kasus dan 139 sampel kontrol
bersumber pada dinas kesehatan yang diperoleh dengan teknik
kabupaten/kota, diketahui jumlah sistematik random sampling.
12 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

HASIL PENELITIAN
Faktor Pendidikan
Tabel 1 Faktor Pendidikan Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh

Pendidikan Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
Tinggi 97 70 123 88 220 1
Rendah 42 30 16 12 58 3.3 (1.7 - 6.2) 0.0001
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 1 di atas (OR) = 3.3 (95% CI = 1.7 – 6.2) dengan
memperlihatkan proporsi responden P value 0.0001 yang menunjukkan
yang berpendidikan rendah yang bahwa responden yang berpendidikan
mengalami preeklamsia sebesar 30%, rendah memiliki risiko 3.3 kali
lebih besar dibandingkan proporsi mengalami kejadian preeklamsia
responden yang tidak mengalami dibandingkan dengan responden yang
preeklamsia sebesar 12%. Odd Ratio berpendidikan tinggi

Faktor Pekerjaan
Tabel 2. Faktor Pekerjaan Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh

Pekerjaan Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
Tidak Bekerja 133 96 137 99 270 1
Bekerja 6 4 2 1 8 3.0 (0.6 – 15.5) 0.172
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 2 di atas lebih besar dibandingkan proporsi
memperlihatkan bahwa proporsi responden yang tidak mengalami
responden yang tidak bekerja yang preeklamsia sebesar 1%. OR = 3.0
mengalami preeklamsia sebesar 96%, (95% CI = 0.6 – 15.5) dengan P value
lebih rendah dibandingkan proporsi 0.172 yang menunjukkan bahwa tidak
responden yang tidak mengalami ada perbedaan risiko preeklamsia antara
preeklamsia 99%. Sedangkan proporsi responden yang bekerja dengan
responden yang bekerja yang responden yang tidak bekerja dengan
mengalami preeklamsia sebesar 4%, kejadian preeklamsia.
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 13

Faktor Usia Ibu


Tabel 3 Faktor Usia Ibu Bersalin Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

Usia Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
20 – 35 Tahun 126 91 136 98 262 1
˂20 Tahun dan ˃35 13 9 3 2 16 4.6 (1.3 – 16.7) 0.018
Tahun
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 3 diatas P value 0.018 yang menunjukkan
memperlihatkan proporsi responden bahwa responden yang berusia ˂20
yang berusia ˂20 tahun dan ˃35 tahun tahun dan ˃35 tahun memiliki risiko 4.6
lebih besar yang mengalami kali lebih besar untuk mengalami
preeklamsia sebesar 9%, dibandingkan kejadian preeklamsia dibandingkan
proporsi responden yang tidak dengan responden yang berusia 20-35
mengalami preeklamsia sebesar 2%. tahun.
OR = 4.6 (95% CI = 1.3 – 16.7) dengan

Faktor Gravida
Tabel 4. Faktor Gravida Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh

Gravida Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
Multigravida 96 69 123 89 219 1
Primigravida 43 31 16 11 59 3.4 (1.8 – 6.4) 0.0001
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 4 diatas P value 0.0001 yang menunjukkan
proporsi responden primigravida lebih bahwa responden yang primigravida
besar pada proporsi yang mengalami memiliki risiko 3.4 kali lebih besar
preeklamsia sebesar 31%, dibandingkan untuk mengalami kejadian preeklamsia
dengan proporsi responden yang tidak dibandingkan dengan responden
mengalami preeklamsia sebesar 11%. multigravida.
OR = 3.4 (95% CI = 1.8 – 6.4) dengan
14 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

Faktor Umur Kehamilan


Tabel 5. Faktor Umur Kehamilan Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh Tahun 2017

Umur Kehamilan Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
˂ 28 Minggu 98 71 123 88 221 1
˃ 28 Minggu 41 29 16 12 57 3.2 (1.7 – 6.0) 0.0001
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 5 di atas (95% CI = 1.7 – 6.0) dengan P value
memperlihatkan bahwa proporsi 0.0001 yang menunjukkan bahwa
responden yang usia kehamilan ˃28 responden yang usia kehamilan ˃28
minggu lebih besar pada proporsi minggu memiliki risiko 3.2 kali lebih
responden yang mengalami preeklamsia besar untuk mengalami preeklamsia
sebesar 29%, dibandingkan proporsi dibandingkan dengan responden yang
responden yang tidak mengalami usia kehamilannya ˂28 minggu.
preeklamsia sebesar 12%. OR = 3.2

Faktor Riwayat Hipertensi


Tabel 6. Faktor Riwayat Hipertensi Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2017

Riwayat Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Hipertensi Kasus Kontrol
F % F %
Tidak 125 90 136 98 261 1
Pernah
Pernah 14 10 3 2 17 5.0 (1.4 – 18.0) 0.012
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
mengalami preeklamsia sebesar 90%.
Berdasarkan Tabel 6 di atas OR = 5.0 (95% CI = 1.4 – 18.0) dengan
memperlihatkan bahwa proporsi P value 0.012 yang menunjukkan
responden yang tidak mempunyai bahwa responden yang memiliki
riwayat hipertensi lebih besar proporsi riwayat hipertensi memiliki risiko 5.0
responden yang tidak mengalami kali lebih besar untuk mengalami
preeklamsia sebesar 98%, dibandingkan preeklamsia dibandingkan responden
dengan proporsi responden yang yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 15

Faktor Riwayat Diabetes


Tabel 7. Faktor Riwayat Dabetes Millitus Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2017

Riwayat Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Diabetes Kasus Kontrol
Millitus F % F %
Tidak 134 96 137 99 271 1
Pernah
Pernah 5 4 2 1 7 2.5 (0.4 - 13.4) 0.267
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 7 di atas preeklamsia sebesar 99%, dibandingkan
memperlihatkan bahwa proporsi dengan proporsi responden yang
responden yang mempunyai riwayat mengalami preeklamsia sebesar 96%.
diabetes millitus yang mengalami OR = 2.5 (95% CI = 0.4 – 13.4) dengan
preeklamsia sebesar 4%, lebih besar P value 0.267 yang menunjukkan
dibandingkan proporsi responden yang bahwa tidak ada perbedaan antara
tidak mengalami preeklamsia sebesar responden yang memiliki riwayat
1%. Sedangkan proporsi responden diabetes millitus dengan responden
yang tidak mempunyai riwayat diabetes yang tidak memiliki riwayat diabetes
millitus lebih besar pada proporsi mellitus pada kejadian preeklamsia
responden yang tidak mengalami

Faktor ANC
Tabel 8. Faktor Anc Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh Tahun 2017

ANC Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
Lengkap ˃4 kali 96 69 124 89 220 1
Tidak Lengkap ˂4 43 31 15 11 58 3.7 (1.9- 7.0) 0.0001
kali
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 8 di atas OR = 3.7 (95% CI = 1.9 – 7.0) dengan
memperlihatkan bahwa proporsi P value 0.0001 yang menunjukkan
responden yang tidak lengkap bahwa responden yang tidak lengkap
melakukan ANC lebih besar pada melakukan ANC memiliki risiko 3.7
proporsi responden yang mengalami kali lebih besar untuk mengalami
preeklamsia sebesar 31%, dibandingkan preeklamsia dibandingkan responden
dengan responden yang tidak yang lengkap melakukan ANC.
mengalami preeklamsia sebesar 11%.
16 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

Faktor Riwayat Preeklamsia


Tabel 9 Faktor Riwayat Preeklamsia Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh Tahun 2017

Riwayat Preeklamsia Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
Tidak Pernah 124 89 135 97 259 1
Pernah 15 11 4 3 19 4.0 (1.3 - 12.6) 0.015
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 9 di atas P value 0.015 yang menunjukkan
memperlihatkan bahwa proporsi bahwa responden yang memiliki
responden yang mempunyai riwayat riwayat preeklamsia berisiko 4.0 kali
preeklamsia yang mengalami lebih besar untuk mengalami
preeklamsia sebesar 11%, dibandingkan preeklamsia dibandingkan responden
proporsi responden yang tidak yang tidak memiliki riwayat
mengalami preeklamsia sebesar 3%. preeklamsia.
OR = 4.0 (95% CI = 1.3 – 12.6) dengan

Faktor Kehamilan Ganda


Tabel 10 Faktor Kehamilan Ganda Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh Tahun 2017

Kehamilan Ganda Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
Tidak 133 96 136 98 269 1
Ya 6 4 3 2 9 2.0 (0.5 -8.3) 0.319
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 10 di atas sebesar 98%, dibandingkan dengan
memperlihatkan bahwa proporsi proporsi responden yang mengalami
responden yang memiliki kehamilan preeklamsia sebesar 96%. OR = 2.0
ganda yang mengalami preeklamsia (95% CI = 0.5 – 8.3) dengan P value
sebesar 4%, dibandingkan proporsi 0.319 yang menunjukkan bahwa tidak
responden yang tidak mengalami ada perbedaan antara responden dengan
preeklamsia sebesar 2%. Sedangkan kehamilan ganda dan responden yang
proporsi responden dengan kehamilan dengan kehamilan tunggal terhadap
tunggal lebih besar proporsi responden kejadian preeklamsia.
yang tidak mengalami preeklamsia
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 17

Faktor Penggunaan Kontrasepsi


Tabel 11 Faktor Penggunaan Kontrasepsi Dengan Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2017

Penggunaan Kontrasepsi Preeklamsia Total Odd Ratio (95% CI) P. Value


Kasus Kontrol
F % F %
Ya 131 94 136 98 267 1
Tidak 8 6 3 2 11 2.7 (0.7 - 10.6) 0.139
Jumlah 139 100 139 100 278
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan Tabel 11 di atas preeklamsia sebesar 6%, dibandingkan
memperlihatkan bahwa proporsi dengan proporsi responden yang tidak
responden yang menggunakan mengalami preeklamsia sebesar 2%.
kontrasepsi yang mengalami OR = 2.7 (95% CI = 0.7 – 10.6) dengan
preeklamsia sebesar 94%, dibandingkan P value 0.139 yang menunjukkan
proporsi responden yang tidak bahwa tidak ada perbedaan antara
mengalami preeklamsia sebesar 98%. responden yang menggunakan
Sedangkan proporsi responden yang kontrasepsi dengan responden yang
tidak menggunakan kontrasepsi lebih tidak menggunakan kontrasepsi
besar pada responden yang mengalami terhadap kejadian preeklamsia.

Multivariat
Tabel 12 Analisa Multivariat Logistik Regresi Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Pada Kelompok Variabel P ˂
0,2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

NO Variabel Terikat Unadjusted Multivariat Odd Ratio (95% CI) P value


1 ANC 3.5 (1.8 – 6.7) 0.0001
2 Riwayat Hipertensi 4.3 (1.1 – 15.9) 0.028
3 Riwayat Diabets Millitus 3.1 (0.5 -17.1) 0.181
4 Penggunaan Kontrasepsi 2.7 (0.6 – 10.8) 0.161
Sumber data primer tahun 2017
Berdasarkan hasil analisis regresi 0.028, faktor risiko riwayat diabetes
logistik setelah digabungkan variabel millitus dengan P value 0.181, faktor
yang signifikan dimana P ˂ 0,2 pada risiko penggunaan kontrasepsi dengan P
analisis multivariat, didapatkan hasil value 0.161. Dari keempat faktor risiko
bahwa faktor risiko yang signifikan tersebut diatas, faktor risiko ANC
pada kejadian preeklamsia di Rumah merupakan faktor risiko yang paling
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin erat hubungannya dengan kejadian
Banda Aceh adalah faktor risiko ANC preeklamsia dimana nilai P value
dengan P value 0.0001, faktor risiko 0.0001.
riwayat hipertensi dengan p value
18 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

PEMBAHASAN P value = 0.172 yang menunjukkan


Faktor Pendidikan dengan Kejadian bahwa tidak ada perbedaan proporsi
Preeklamsia kejadian preeklamsia antara responden
Hasil analisis dengan uji logistik yang bekerja dan responden yang tidak
regresi di peroleh nilai Odd Ratio bekerja (tidak ada faktor risiko yang
sebesar 3.3 P value = 0.0001 yang signifikan antara pekerjaan dengan
menunjukkan responden pendidikan kejadian preeklamsia).
tinggi tidak berisiko kejadian Penelitian ini sesuai dengan
11
preeklamsia, sebaliknya pendidikan penelitian sebelumnya oleh Astutik
rendah memiliki risiko 3.3 kali kejadian dengan nilai Odd Ratio (OR) = 0.444 P
preeklamsia. Maka dapat diartikan value = 0.166 dari hasil ini dapat
bahwa ada faktor risiko yang signifikan dikatakan bahwa tidak ada hubungan
antara pendidikan dengan kejadian yang signifikan antara pekerjaan
preeklamsia. dengan risiko kejadian preeklamsia.
Hasil penelitian sebelumnya yang Senada dengan penelitian yang
12
dilakukan oleh Situmorang 10
, hasil dilakukan oleh Saraswati hasil
penelitiannya menunjukkan ada penelitiannya menunjukkan nilai P
hubungan antara tingkat pendidikan ibu value = 0.287 dengan kata lain bahwa
bersalin dengan kejadian preeklamsia pekerjaan bukan merupakan faktor
dalam menghadapi persalinan, dengan risiko dari kejadian preeklamsia.
hasil uji statistik nilai signifikan sebesar Penelitian yang dilakukan oleh Sri
13
0.000 pada taraf kepercayaan 0.05. Rezeki menunjukkan nilai P value =
Semakin tinggi pendidikan seseorang 0.834 dengan kata lain dapat
maka akan semakin banyak bahan, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
materi, atau pengetahuan yang antara status pekerjaan dengan kejadian
diperoleh untuk mencapai perubahan preeklamsia berat.
dan tingkah laku yang baik Suparyanto Faktor Usia Ibu dengan Kejadian
(2010). Preeklamsia
Faktor Pekerjaan dengan Kejadian Hasil analisis dengan uji logistik
Preeklamsia regresi di peroleh nilai Odd Ratio
Hasil analisis dengan uji logistik sebesar 4.6 P value 0.018 yang
regresi di peroleh Odd Ratio sebesar 3.0 menunjukkan bahwa ibu usia yang ˂20
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 19

tahun dan ˃35 tahun memiliki risiko 4.6 primigravida memiliki risiko 3.4 kali
kali lebih besar peluang untuk terjadi lebih besar peluang untuk terjadi
preeklamsia dibandingkan dengan usia preeklamsia dibandingkan responden
20-35 tahun yang tidak berisiko terjadi yang multigravida, sehingga dapat
Preeklamsia. diartikan bahwa multigravida kurang
Hasil penelitian ini sejalan berisiko kejadian preeklamsia,
dengan hasil penelitian Pratiwi Tamela sebaliknya primigravida memiliki risiko
14
bahwa umur ibu sangat berpengaruh 3.4 kali mengalami preeklamsia.
terhadap kejadian preeklamsia. Menurut hasil penelitian
Kehamilan dan persalinan di usia ˂20 Risthiana 16 menyatakan bahwa terdapat
tahun dan ˃35 tahun dapat hubungan bermakna (P value = 0.011)
menyebabkan kejadian preeklamsia antara primigravida dengan kejadian
karena kehamilan dan persalinan di usia preeklamsia. Demikian pula dengan
˂20 tahun secara biologis dan mental penelitian Abdul 17
yang menunjukkan
belum optimal sehingga mudah nilai P value = 0.011. Hal ini berarti
mengalami guncangan sehingga terdapat hubungan yang signifikan
mengakibatkan kurangnya perhatian antara gravida dengan kejadian
terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi preeklamsia.
gizi bagi ibu dan janin selama Faktor Umur Kehamilan dengan
kehamilannya. Sedangkan pada usia Kejadian Preeklamsia
˃35 tahun merupakan usia dimana ibu Hasil analisis dengan uji logistik
mengalami kemunduran atau penurunan regresi di peroleh nilai Odd Ratio
daya tahan tubuh serta berbagai sebesar 3.2 dengan P value 0.000 yang
penyakit yang menimpa ibu di usia ˃35 menunjukkan bahwa responden yang
tahun, termasuk risiko terjadinya umur kehamilan ˃ 28 minggu memiliki
preeklamsia 15. risiko 3.2 kali lebih besar peluang untuk
Faktor Gravida dengan Kejadian terjadi preeklamsia dibandingkan
Preeklamsia responden yang ˂28 minggu , sehingga
Hasil analisis dengan uji logistik dapat diartikan bahwa responden yang
regresi diperoleh Odd Ratio sebesar 3.4 usia kehamilan ˂28 minggu kurang
dengan P value 0.000 yang berisiko terhadap kejadian preeklamsia,
menunjukkan bahwa responden yang sebaliknya responden yang usia
20 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

kehamilan ˃28 minggu memiliki risiko bahwa responden yang tidak memiliki
3.2 kali untuk mengalami preeklamsia. riwayat hipertensi kurang berisiko
Hal ini sejalan dengan penelitian dengan kejadian preeklamsia,
yang dilakukan oleh Retno Wulandari sebaliknya responden yang memiliki
18
dimana hasil penelitiannya riwayat hipertensi memiliki risiko 5.0
menunjukkan nilai P value = 0.001 kali mengalami preeklamsia.
dengan nilai Odd Ratio (OR) = 16.125 Sejalan dengan penelitian yang
12
dari hasil tersebut dinyatakan bahwa dilakukan oleh Saraswati dimana
umur kehamilan ˃28 minggu berisiko nilai P value = 0.001 dengan nilai Odd
terjadi preeklamsia sebesar 16.125 kali Ratio (OR) = 6.026. Dengan kata lain
dibandingkan usia kehamilan ˂28 ada hubungan yang signifikan antara
minggu. Hal ini sesuai dengan teori faktor risiko riwayat hipertensi terhadap
19
yang disampaikan oleh Manuaba kejadian preeklamsia dengan nilai
yang menyatakan bahwa semakin tua risiko 6.026 kali dibandingkan dengan
usia kehamilan maka semakin besar responden yang tidak memiliki riwayat
risiko kejadian preeklamsia atau disebut hipertensi sebelumnya. Penelitian yang
dengan teori iskemia implantasi. sama juga dilakukan oleh Guerrier 20 di
Pemeriksaan ANC diharapakan Jihun Nigeria didapatkan nilai P value =
dilakukan secara rutin karena pada usia 0.001 dengan nilai Odd Ratio (OR) =
kehamilan ˃28 minggu inilah 10.5 yang artinya riwayat hipertensi
preeklamsia paling sering terjadi. merupakan salah satu faktor risiko yang
Faktor Riwayat Hipertensi dengan sangat signifikan pengaruhnya terhadap
Kejadian Preeklamsia kejadian preeklamsia dengan 10.5 kali
Hasil analisis dengan uji logistik risiko kejadian.
regresi di peroleh nilai Odd Ratio Faktor Riwayat Diabetes Millitus
sebesar 5.0 dengan P value 0.012 yang dengan Kejadian Preeklamsia
menunjukkan bahwa responden yang Hasil analisis dengan uji logistik
primigravida memiliki risiko 5.0 kali regresi di peroleh nilai Odd Ratio
lebih besar peluang untuk terjadi sebesar 2.5 dengan P value 0.267 yang
preeklamsia dibandingkan responden menunjukkan bahwa responden yang
yang tidak mempunyai riwayat memiliki riwayat diabetes millitus tidak
hipertensi, sehingga dapat diartikan berisiko kejadian preeklamsia,
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 21

sebaliknya responden yang tidak penelitiannya didapati hasil nilai P


memiliki riwayat diabetes millitus value = 0.000 dan nilai Odd Ratio (OR)
berisiko 2.5 kali terhadap kejadian = 3.00 dapat dilihat bahwa ibu hamil
preeklamsia. Sejalan dengan penelitian yang melakukan ANC tidak lengkap
21
yang dilakukan oleh Rozikhan memiliki risiko 3.00 kali terhadap
dimana hasil yang diperoleh nilai P kejadian preeklamsia. Hasil penelitian
value = 0.70 dengan nilai Odd Ratio ini disejalan dengan penelitian yang
12
(OR) = 1.35. dilakukan oleh Saraswati dimana
Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitiannya diperoleh nilai P
22
hasil penelitian yang dilakukan oleh value = 0.0001 dengan nilai Odd Ratio
dimana nilai P value 0.000 dengan Odd (OR) = 17.111. dari hasil ini dapat
Ratio 14.37 dimana responden yang dilihat bahwa pemeriksaan ANC yang
memiliki riwayat diabetes millitus tidak lengkap mempunyai risiko 17.111
sebelum hamil memiliki kecenderungan kali terhadap kejadian preeklamsia.
untuk mengalami preeklamsia 14.37 Faktor Riwayat Preeklamsia dengan
kali dibandingkan dengan responden Kejadian Preeklamsia
yang tidak memiliki riwayat diabetes Hasil analisis dengan uji logistik regresi
millitus. di peroleh nilai Odd Ratio sebesar 4.0
Faktor ANC dengan Kejadian dengan P value 0.015 yang
Preeklamsia menunjukkan bahwa responden yang
Hasil analisis dengan uji logistik tidak pernah ada riwayat preeklamsia
regresi di peroleh nilai Odd Ratio berisiko terjadinya preeklamsia,
sebesar 3.7 dengan P value 0.0001 yang sebaliknya responden yang pernah
menunjukkan bahwa responden yang mengalami preeklamsia memiliki risiko
melakukan ANC secara lengkap tidak 4.0 kali risiko kejadian
berisiko terjadinya preeklamsia, preeklamsia.Hasil penelitian ini sesuai
sebaliknya responden yang tidak dengan yang dilakukan oleh Adi Isworo
lengkap melakukan ANC memiliki 23 dimana hasil yang didapatkan pada
risiko 3.7 kali risiko kejadian penelitiannya yaitu nilai P value = 0.00
preeklamsia. dengan nilai Odd Ratio (OR) = 19.24
Hal ini senada dengan penelitian dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa
yang dilakukan oleh Adi Isworo 23 hasil ada hubungan yang signifikan antara
22 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

riwayat preeklamsia dengan kejadian dimana nilai tersebut ˃ 0.05, yang


preeklamsia dimana risikonya 19.24 artinya tidak ada hubungan yang
kali terjadi preeklamsia. Hasil signifikan antara kehamilan ganda
penelitian yang dilakukan oleh dengan kejadian preeklamsia.
12
Saraswati semakin menguatkan Faktor Penggunaan Kontrasepsi
bahwa riwayat preeklamsia yang pernah dengan Kejadian Preeklamsia
diderita oleh ibu hamil merupakan Hasil analisis dengan uji logistik
faktor risiko kejadian preeklamsia yang regresi diperoleh nilai Odd Ratio
sangat signifikan dilihat dari nilai P sebesar 2.7 dengan P value 0.139 yang
value yang didapat yaitu 0.0001 dan menunjukkan bahwa responden yang
nilai Odd Ratio (OR) = 20.529 menggunakan kontrasepsi tidak
Faktor Kehamilan Ganda dengan berisiko kejadian preeklamsia,
Kejadian Preeklamsia sebaliknya faktor yang tidak
Hasil analisis dengan uji logistik menggunakan kontrasepsi memiliki
regresi di peroleh nilai Odd Ratio risiko 2.7 kali risiko kejadian
sebesar 2.0 dengan P value 0.319 yang preeklamsia. Maka dapat diartikan
menunjukkan bahwa tidak ada (tidak ada faktor risiko yang signifikan
perbedaan proporsi kejadian antara penggunaan kontrasepsi dengan
preeklamsia antara responden yang tidak menggunakan kontrasepsi
mengalami kehamilan ganda dan terhadap kejadian preeklamsia).
responden yang mengalami kehamilan Hal ini bertolak belakang dengan
tunggal Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian yang dilakukan oleh
24
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizky dimana nilai P value 0.019
21
Rozikhan dari hasil penelitiannya dengan Odd Ratio 5.636 dimana
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan akseptor kontrasepsi keluarga
yang signifikan antara kehamilan ganda berencana sebelum hamil memiliki
dengan kejadian preeklamsia dimana kecenderungan untuk mengalami
nilai P value = 0.651. Hasil penelitian preeklamsia 5.636 kali dibandingkan
yang sama juga diperoleh oleh dengan responden yang tidak
12
Saraswati dimana hasil penelitiannya menggunakan kontrasepsi sebelum
dengan menggunakan uji chi square hamil. Penggunaan kontrasepsi
menunjukkan nilai P value = 0.584 khususnya hormonal, menurut teori
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 23

25
Klonoff risiko terjadinya hipertensi ulang kebenarannya kepada petugas
pada kehamilan dapat bertambah jika kesehatan yang lebih memahami
responden menggunakan kontrasepsi tentang kehamilan dan kesehatan.
sebelum hamil terutama kontrasepsi Diharapkan juga kepada masyarakat
yang mengandung hormonal. untuk lebih aktif lagi dalam setiap
Kontrasepsi hormonal seperti pil KB kegiatan kesehatan yang dilakukan di
sebagian besar. desa seperti posyandu untuk
mendapatkan informasi yang benar
KESIMPULAN seputar kehamilan dan kesehatan
1. Faktor pendidikan,usia ibu, masyarakat sendiri.
gravida,umur kehamilan, riwayat
hipertesi, ANC, riwayat UCAPAN TERIMA KASIH
preeklamsia merupakan faktor Ucapan terima kasih disampaikan
resiko terjadinya preeklamsia. kepada Direktur Pascasarjana, Dosen
2. Faktor resiko yang paling erat Pembimbing, Dosen Penguji, ketua unit
hubungannya setelah dilakukan uji penelitian dan tim pakar yang telah
regresi logistik pada variabel banyak membantu dalam penelitian ini.
multivariat yaitu ANC dengan nilai Selain itu kepada Direktur RSUDZA
P value 0.0001 dibandingkan Banda Aceh, atas kesediaannya dalam
dengan variabel lainnya yang mengizinkan RSUDZA sebagai lokasi
merupakan faktor risiko terjadinya penelitian ini.
preeklamsia.
SARAN DAFTAR PUSTAKA
Diharapkan kepada masyarakat 1. SDKI. Survei Demografi dan
untuk dapat memahami informasi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta:
edukasi tentang kehamilan yang Badan Kependudukan dan Keluarga

berisiko termasuk kehamilan yang Berencana Nasional dan


Kementerian Kesehatan; 2012.
berisiko terhadap kejadian preeklamsia,
2. Nugroho. Ginekologi dan Obstetri.
informasi yang didapat bisa dari teman,
Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.
keluarga, petugas kesehatan, media
3. Cunningham. Obstetri Williams. Vol
cetak dan media elektronik. Informasi
2. Jakarta: EGC; 2006.
yang didapat hendaknya dikonfirmasi
24 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

4. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan Unnes Journal of Public Health.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka 2016;5(2):90-99.
Sarwono Prawirohardjo; 2010. 13. Sri Rezeki. Analisa Faktor-faktor
5. Lewellyn D. Dasar-Dasar Obstetri Dan Perilaku Patuh ANC lbu Hamil
dan Ginecology. 6 ed. Jakarta2001. dengan Terjadinya
6. Scott. Buku Saku Obstetri & Pre-Eklamsia Di RS. Soewondo Kendal.
Ginekologi. Jakarta: Widya Medika; Jurnal Keperawatan Maret 2009
2002. 2009;2:1 -
7. Rachimhadhi. Peranan Bidan Dalam 14. Pratiwi Tamela DGA, Fitrayeni.
Penanganan EPH Gestosis. Majalah Faktor Resiko Kejadian Pre
Kesehatan Indonesia. Jakarta2008. Eklamsia Pada Ibu Hamil Di
8. Depkes. Profil Kesehatan Indonesia RSUP DR. M. Jamil Padang Tahun 2014.
2015. Jakarta: Kementerian Jurnal Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Republik Indonesia; 2016. Andalas. 2014.
9. Dinkes. Profil Kesehatan Propinsi 15. Saifuddin. Buku Panduan Praktis
Aceh Tahun 2015. Banda Aceh: Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Dinas Kesehatan Propinsi Aceh; Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
2016. Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
10. Situmorang TH. Faktor-Faktor Yang 2010.
Berhubungan Dengan Kejadian 16. Risthiana W. Hubungan Antara Pre
Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Poli Eklamsia Berat Dengan Asfiksia
KIA Rumah Sakit Umum Anutapura Neonatorum Di
Palu Jurnal Kesehatan Tadulako. RSUD Ponogoro Per 1 Januari 2008 - 31
2014;2. Desember 2008. Surakarta,
11. Astutik SF. Faktor-Faktor Yang Universitas Muhammadiyah
berhubungan Dengan Kejadian Surakarta; 2008.
Preeklamsia Kehamilan 17. Abdul G. Hubungan Antara
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Primigravida Dengan Pre Eklamsia
Kota Tangerang Selatan Tahun Makassar: Fakultas Kedokteran,
2014-2015. Universitas Muhammadiyah
12. Saraswati N, Mardiana. Faktor Makassar; 2013.
Risiko Yang Berhubungan Dengan 18. Retno Wulandari AFF. Faktor
Kejadian Preeklampsia Resiko Kejadian Pre Eklamsia Berat
Pada Ibu Hamil (Studi Kasus Di Rsud Pada Ibu hamil Di
Kabupaten Brebes Tahun 2014).
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 11 No. 1, April 2018 25

RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Jagir. Jurnal Berkala Epidemiologi


Kesehatan 1 Juni 2012 2012;5. Kesehatan Masyarakat Universitas
19. Manuaba IBG. Kapita Selekta Airlangga Surabaya. 1 Januari 2016
Penatalaksanaan Rutin Obstetri 2016;4.
Ginekologi dan KB Jakarta: EGC; 25.Klonoff. An Epdemiology Study Of
2004. Contraseption and Preeclampsia.
20. Guerrier GO, B Keramarou, M & JAMA. 2001;262.
Grais, R. Factors Associated With
Severe Pre-Eclampsia and Eclampsia
in Jahun, Nigeria. International
Journal of Women’s Health. 2013; 5
509–513.
21. Rozikhan. Faktor-Faktor Risiko
Terjadinya Preeklampsia Berat di
Rumah Sakit Dr.H. Soewondo
Kendal. Semarang, Universitas
Diponegoro; 2007.
22.Devi K, Fiki Arifandini. Hubungan
Usia, Paritas Dan Diabetes Mellitus
Pada Kehamilan Dengan Kejadian
Pre Eklamsia Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Rumbia
Kabupaten Lampung Tengah Tahun
2014. Jurnal Kesehatan Holistik. Juli
2015 2014;9.
23.Adi Isworo MH, Trisno Agung
Wibowo. Hubungan antara
Kecemasan dengan Kejadian
Preeklampsia Di Kabupaten
Banyumas Jawa Tengah Berita
Kedokteran Masyarakat. Maret 2012
2012;Volume 22 No 1.
24.Rizky P, Setiawan. Hubungan Paritas
Dan Kontrasepsi Dengan Pre
Eklamsia Ringan Di Puskesmas
26 Analisis Faktor Risiko Preeklamsia Ibu Bersalin >28 Minggu di …

Anda mungkin juga menyukai