Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

SURVEI PENDAHULUAN PENELITIAN

HUBUNGAN POST KURETASE DENGAN PLASENTA PREVIA


DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

OLEH :

INTAN PERMATASARI PUTRI S


61119094

PROGAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2022
YAYASAN GRIYA HUSADA

UNIBA
UNIVERSITAS BATAM
A. LATAR BELAKANG

Pendarahan selama kehamilan adalah keadaan darurat. Keadaan darurat


adalah situasi yang tidak dapat diprediksi yang dapat mengancam
kehidupan seseorang dan merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksi
oleh siapa pun. Oleh karena itu, pencegahan morbiditas dan mortalitas
memerlukan penanganan yang cepat, tepat dan akurat. Selama kehamilan,
khususnya pada trimester ketiga, masalah yang dihadapi adalah karena
perdarahan, perdarahan yang terjadi pada trimester ketiga sampai aterm
(sebelum bayi lahir), perdarahan intrapartum, dan perdarahan prematur,
yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas kedua ibu. dan
anak.(Setyarini, 2016).

Pendarahan vagina pada trimester pertama adalah pendarahan yang terjadi


sebelum usia kehamilan 22 minggu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22 minggu, tetapi
beberapa referensi terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari
20 minggu. Kehamilan normal biasanya tidak disertai dengan pendarahan
vagina, namun terkadang banyak wanita mengalami episode pendarahan
selama trimester pertama kehamilan. Darah yang keluar biasanya segar
(merah terang) atau coklat tua (coklat tua). Pendarahan yang terjadi
YAYASAN GRIYA HUSADA

UNIBA
UNIVERSITAS BATAM
biasanya ringan, tetapi bisa berlangsung selama beberapa hari atau tiba-
tiba dan berat. (Dewi Puspitasari, 2019).

Ante patum Haemorage (APH) didefinisikan sebagai perdarahan saluran


genital atau perdarahan yang menetap sampai janin lahir dan tetap menjadi
penyebab utama kematian perinatal dan morbiditas ibu di negara maju.
Perdarahan obstetrik menyumbang 22-25% dari kematian ibu, dengan
perdarahan antepartum menjadi penyebab paling umum dan kematian
menyumbang setengah dari kematian ini. APH mempersulit 3-5%
kehamilan dan merupakan penyebab utama kematian perinatal dan ibu di
seluruh dunia. 30% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan antenatal,
50% di antaranya terkait dengan faktor yang dapat dihindari. (Kulkarni &
Shirsath, 2021).

Plasenta previa adalah masuknya plasenta secara abnormal, yaitu pada


segmen bawah rahim, sehingga plasenta menutupi sebagian atau
seluruhnya pembukaan jalan lahir. Insiden plasenta previa adalah 4 per
1000 kelahiran. Selama trimester kedua, plasenta previa mungkin ada pada
4-6% dari semua kehamilan, tetapi persentase ini menurun pada saat aterm
karena migrasi plasenta karena pembentukan segmen bawah rahim. Alasan
mengapa plasenta memasuki segmen bawah rahim tidak sepenuhnya
dipahami. Adanya penurunan pembuluh darah desidua atau perubahan
atrofi akibat persalinan sebelumnya tidak sepenuhnya benar, dan plasenta
previa tidak selalu terjadi pada kelahiran kembar. Berikut ini adalah faktor
risiko plasenta previa: peningkatan paritas dan/atau usia ibu, etnis,
kebiasaan merokok, kehamilan ganda, riwayat plasenta previa pada
kehamilan sebelumnya, riwayat kuretase, riwayat operasi caesar. Menurut
letak jaringan plasenta pada jalan lahir, plasenta previa dibagi menjadi:
plasenta previa penuh dengan seluruh bukaan ditutupi oleh jaringan
plasenta, plasenta previa parsial dengan bukaan sebagian tertutup oleh
jaringan plasenta, dan plasenta previa marginal. plasenta terletak di
segmen bawah rahim, tetapi tidak menutupi pembukaan jalan lahir (tepi
plasenta lebih dari 2 cm dari jalan lahir), itu adalah plasenta rendah.
pembukaan uterus eksternal). (Prawitasari, 2021).

Global
Secara global prevalensi plasenta previa pada trimester 3 kehamilan adalah
0,3–2%. Pada kehamilan aterm, perkiraan insidensi plasenta previa adalah
1 dari 200 kehamilan. Namun, angka ini dapat meningkat di masa depan,
akibat tingginya frekuensi sectio caesarea (SC), peningkatan usia maternal
saat hamil, dan penggunaan assisted reproductive technology (ART),
misalnya bayi tabung.
Pada wanita di atas 35 tahun, insiden plasenta previa dilaporkan sebesar
2%, dan pada usia di atas 40 tahun sebesar 5%. Terdapat peningkatan 9
kali lipat lebih tinggi dibanding wanita dengan kisaran usia 20 tahun.
YAYASAN GRIYA HUSADA

UNIBA
UNIVERSITAS BATAM
Beberapa studi melaporkan plasenta previa lebih banyak ditemukan pada
wanita ras Asia dan kulit hitam.

Indonesia
Pada tahun 2018, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyatakan proporsi
terjadinya plasenta previa di Indonesia adalah sebanyak 0,7%. DKI Jakarta
merupakan provinsi yang memiliki proporsi plasenta previa paling tinggi,
yaitu 1,9%.

Mortalitas
Mortalitas ibu akibat plasenta previa bisa berhubungan dengan kejadian
perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Kedua perdarahan ini
dapat mengancam nyawa. Mortalitas pada neonatus biasa
diakibatkan kelahiran preterm.
Namun, seiring dengan membaiknya pelayanan obstetrik, tingkat
mortalitas ibu menurun jauh. Center for Disease Control and Prevention
(USA) melaporkan tingkat mortalitas akibat plasenta previa 0,03%. Selain
karena perdarahan, kematian juga dapat disebabkan karena
terjadinya disseminated intravascular coagulopathy.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdat
(2010) di rumah sakit Dr. Moewardi Surakarta didapat hasil penelitian
bahwa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Januari sampai
Desember 2009 terdapat 78 (5,3%) kasus plasenta previa dari 1457
YAYASAN GRIYA HUSADA

UNIBA
UNIVERSITAS BATAM
persalinan. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa wanita multipara
memiliki resiko 2,53 kali lebih besar untuk mengalami plasenta previa dari
pada plasenta primipara.

Dari hasil penelitian Setyorini (2010) di RS PKU Muhammdiyah Surakarta


didapatkan hasil pada bulan Januari 2002 sampai 31 Desember 2009
terdapat 15 (39,5%) kasus plasenta previa dari 10537 pasien. Di rumah
sakit Dr.Cipto Mangunkusumo terdapat 37 kasus plasenta previa
diantaranya 4781 persalinan yang terdaftar atau sekitar 1 diantara 125
persalinan yang terdaftar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desi
dari seluruh ibu bersalin di RSUD Dr. H Abdul Moeloek tahun 2015 yaitu
313 orang, jumlah ibu mengalami plasenta previa sebanyak 49 kasus (15.7
%).
YAYASAN GRIYA HUSADA

UNIBA
UNIVERSITAS BATAM
B. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum Penelitian

Penelitian ini dilaksanan untuk menganalisis seberapa jauh


hubungan kejadian plasenta previa dengan post kuretase di
RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

2. Tujuan Khusus Penelitian

a) Untuk mengetahui angka kejadian plasenta previa di RSUP


dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten
b) Untuk mengetahui hubungan post kuretase dengan
plasenta previa

C. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat bagi peneliti

Mengetahui seberapa signifikan hubungan plasenta


previa dengan post kuretase
YAYASAN GRIYA HUSADA

UNIBA
UNIVERSITAS BATAM
2. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Memberikan gambaran tentang hubungan antara


kuretase dengan plasenta previa

3. Manfaat bagi tempat penelitian

Menambah informasi tentang hubungan post kuretase


dengan plasenta previa sehingga dapat memberikan perhatian
serta antisipasi pada wanita hamil yang memiliki riwayat
kuretase.

D. WAKTU
Survei Pendahuluan : Agustus 2022
Pengambilan data penelitian skripsi Agustus – September 2022

E. MAHASISWA YANG TERLIBAT


1. Nama : Intan Permatasari Putri S
NIM : 61119094
No.Hp : 081228009898
E-Mail : intanmed29@gmail.com
YAYASAN GRIYA HUSADA

UNIBA
UNIVERSITAS BATAM
2. SURVEI AWAL
a) Kegiatan survey awal dilakukan untuk mengetahui dalam
rentang waktu tahun 2017-2021, jumlah pasien kuretase di
RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dalam kegiatan
survey awal ini peneliti akan mengambil data dari sebagian
data dari sebagian sampel penelitian atau kurang lebih 385
sampel terkait judul peneltian dengan metode case control.
Apabila jumlah pasien tersebut minimum pengambilan
sampel untuk melakukan penelitian. Peneliti berharap
dapat melanjutkan penelitian di RSUP dr.Soeradji
Tirtonegoro Klaten dengan judul “Hubungan Antara Post
Kuretase dengan Plasenta Previa”.

F. PENUTUP
Kegiatan pengambilan data penelitian skripsi yang telah
terlaksana dengan bentuk akhir berupa laporan skripsi yang
telah dikonfirmasi dari pihak rumah sakit dan sesuai dengan
bimbingan dari Dosen Pembimbing Prodi. Dan semoga
kegiatan ini dapat bermanfaat bagi perusahaan tempat
dilaksanakannya penelitian, Progam Studi Pendidikan Dokter.

Anda mungkin juga menyukai