Anda di halaman 1dari 8

Universitas Aufa Royhan

Di Kota Padangsidimpuan
HUBUNGAN STRATEGI COPING DENGANKECEMASAN IBU HAMIL
HIPEREMISIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI
KOTA PADANGSIDIMPUAN

1
Shelly Prity,2Arinil Hidayah,3Hasni Yaturramadhan
1
Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan
2
Dosen Program Studi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan
3
Dosen Program Studi Farmasi Program Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan
di Kota Padangsidimpuan
shellyprity_1720@gmail.com

ABSTRAK
Kehamilan dan persalinan, merupakan peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang
wanita. Tahap transisi lain dalam fase kehamilan dan persalinan menimbulkan kecemasan sampai
dengan stres. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Strategi Coping Dengan
Kecemasan Pada Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum Di Puskesmas Padangmatinggi Kota
Padangsidimpuan. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Padangmatinggi Kota
Padangsidimpuan, waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2020 sampai Agustus 2021,
populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum trimester I
dengan sampel sebanyak 30 responden. Hasil Uji fisherpada penelitian ini menunjukkan adanya
Hubungan Strategi Coping Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Hiperemesis Gravidarum dengan nilai
P-value = 0,00(<0,05). Hasil penelitian diharapkan dapat mengurangikecemasandenganstrategi coping
yang adaptif dan menambah wawasan responden,sehingga responden dapat menerapkannya di
kalanganmasyarakat.
Kata kunci: strategi coping, kecemasan ibu hamil hiperemisis gravidarum

ABSTRACT
The pregnancy and the labor, both of them are phenomena and important experience for the female-
live. The other transition of pregnancy and labor phases can increase anxiety until in the stress
position. This research aims to analyze the correlation of coping strategy with mother’s pregnant
anxiety hypermia gravidarum in Local Government Clinic of PadangmatinggiPadangsidimpuan city.
Type of this research is survey-quantitative research with cross sectional study approach. The
research location was conducted at the Padangmatinggi Health Center, Padangsidimpuan City, when
the study was conducted from November 2020 to August 2021, the population in this study were
pregnant women who experienced hyperemesis gravidarum in the first trimester with a sample of 30
respondents.The result of fisher-test shows the correlation of coping strategy with mothers’ pregnant
anxiety hypermia gravidarum with P-value = 0.00 (<0.05). By having this, it is expected to reduce the
anxiety with an adaptive coping strategy and add experiences as well as knowledge of the respondents
until they are able to apply them in the society.
Key Words: Coping Strategy, Mother’s Pregnant Anxiety, Hypermia Gravidarum

1
1. PENDAHULUAN Hal ini berarti terjadi peningkatan cakupan K4
pada provinsi Sumatera Utara pada tahun 2016
Hiperemesis gravidarum merupakan dibandingkan dengan tahun 2015 (Profil
hal normal yang sering terjadi pada usia Kesehatan Sumatera Utara, 2016).
kehamilan muda dan terbanyak pada usia Penyebab hiperemesis gravidarum
kehamilan 6 - 12 minggu dan akan berakhir tidak diketahui dengan pasti, namun sering
dalam 20 minggu pertama kehamilan. Keluhan dihubungkan dengan perubahan-perubahan
ini terjadi 70% - 80% dari seluruh wanita hormon selama kehamilan dan berbagai faktor
yang hamil (Cathy, 2015). Keluhan mual dan risiko lainnya. Beberapa faktor risiko yang
muntah terkadang begitu hebat sehingga dapat menyebabkan hiperemesis gravidarum
segala apa yang dimakan dan diminum adalah ibu dengan usia muda, ibu dengan
dimuntahkan oleh ibu hamil yang dapat kehamilan pertama (primigravida), dan ibu
mempengaruhi keadaan umum serta yang sering mengkonsumsi minuman
menggangu kehidupan sehari-hari, atau lebih beralkohol. Selain itu faktor lain yang juga
dikenal dengan hiperemesis gravidarum berhubungan dengan kejadian hiperemesis
(Prawirohardjo, 2014). gravidarum termasuk pendidikan ibu yang
Data ASEAN menyebutkan bahwa rendah, jarak kehamilan yang terlalu dekat, ibu
angka kematian ibu akibat komplikasi dengan status perokok aktif, dan obesitas
kehamilan dan persalinan di Singapura (Creasy, 2014).
14/100.000 kelahiran hidup, di Malaysia Pencegahan terhadap hipermesis
62/100.000 kelahiran hidup, di Thailand gravidarum perlu dilaksanakan diantaranya
110/100.000 kelahiran hidup, di Vietnam dengan jalan menghilangkan atau mengatasi
150/100.000 kelahiran hidup, di Philipina kecemasan ibu hamil dengan memberikan
230/100.000 kelahiran hidup, di Myanmar penjelasan tentang kehamilan dan persalinan
380/100.000 kelahiran hidup, dan di Indonesia sebagai proses yang fisiologis, memberikan
mencapai 420/100.000 kelahiran hidup keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang
(ASEAN, 2013). Menurut data SDKI (Standar muntah merupakan gejala yang fisiologis pada
Diagnosis Keperawatan Indonesia), pada tahun kehamilan muda akan hilang setelah
2012 angka kematian ibu meningkat menjadi kehamilan empat bulan, memberikan
sebesar 359/100.000 kelahiran hidup kenyamanan psikologis akan sangat membantu
(Kemenkes, 2016) ibu hamil dalam mengatasi mual dan muntah
Angka kejadian hiperemesis yang dialami. Mengingat efek dari hiperemesis
gravidarum di Indonesia 1 - 3% dari seluruh gravidarum tersebut maka peneliti
kehamilan. Departemen Kesehatan Republik mengangkat kasus ini dengan harapan ibu
Indonesia menjelaskan bahwa lebih dari 80% hamil tidak mengalami kecemasan atau ibu
ibu hamil di Indonesia mengalami mual dan hamil dapat mengatasi kecemasan yang
muntah yang berlebihan, yang dapat dialami sehingga hiperemesis gravidarum
menyebabkan ibu hamil menghindari jenis dapat ditekan atau diatasi. Hal ini membuat ibu
makanan tertentu dan akan dapat hamil mengalami masalah psikologis dan
menyebabkan risiko bagi dirinya maupun janin penting untuk menjadi perhatian karena
yang sedang dikandungnya (Oktavia, 2016). menjadi indikator yang penting dalam
Hasil pengumpulan data tingkat pusat, pemilihan strategi coping.
Subdirektorat Kebidanan dan Kandungan, Berdasarkan survey pendahuluan yang
Subdirektorat Kesehatan Keluarga tahun 2011 peneliti lakukan di Puskesmas
dari 325 Kabupaten/Kota menujukkan bahwa Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan
sebesar 20,44% ibu hamil dengan hiperemesis didapatkan data selama bulan Maret Tahun
gravidarum berat dirujuk dan harus 2021 sebanyak 57 ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
(Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan. Dari
2012). 57 ibu hamil yang memeriksakan
Di provinsi Sumatera Utara cakupan kehamilannya di Puskesmas Padangmatinggi
K1 dan K4 pada tahun 2016 adalah mencapai Kota Padangsidimpuan ditemukan sebanyak
90,57% dan cakupan K4 sebesar 84,78%, 30 ibu hamil Trimester I yang mengalami
sedangkan pada tahun 2015 cakupan K4 di Hiperemesis Gravidarum.
provinsi Sumatera Utara mencapai 75,50%.

2
Tujuan Penelitianini untuk Wiraswasta 14 46.7%
Mengidentifikasi hubungan strategi coping PNS 1 3.3%
dengan kecemasan pada ibu hamil hiperemesis Pendidikan
gravidarum di Puskesmas Padangmatinggi SD 1 3.3%
Kota Padangsidimpuan. SMP 5 16.7%
SMA 19 63.3%
S1 5 16.7%
2. METODOLOGI PENELITIAN Paritas
Jenis penelitian yang digunakan adalah Primigravida 14 46,7%
Multigravida 16 53,3%
survey kuantitatif dengan menggunakan
Total 30 100%
pendekatan cross sectional, penelitian ini
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 30
dilakukan di Puskesmas Padangmatinggi Kota
responden, mayoritas usia antara 21-25tahun
Padangsidimpuanpada bulan November 2020
sebanyak 10 orang (33,3%), dan sedangkan
sampai dengan bulan Mei tahun 2021. dengan
minoritas usia <20 tahun sebanyak 4 orang
alasan penulis mengambil lokasi ini karena
(13,3%). Mayoritas pekerjaan responden
sebelumnya belum ada yang meneliti tentang
adalah wiraswasta sebanyak 14 orang (46,7%),
hubungan strategi coping dengan kecemasan
sedangkan minoritas PNS sebanyak 1 orang
pada ibu hamil hiperemesis gravidarum di
(3,3%). Berdasarkan pendidikan responden
Puskesmas Padangmatinggi Kota
mayoritasnyaSMA sebanyak 19 responden
Padangsidimpuan.Populasi penelitian ini
(63,3%) dan minoritas SD berjumlah 1
adalah seluruh ibu hamil hiperemesis
responden (3,3%). Berdasarkan paritas
gravidarum yang memeriksakan kehamilannya
responden mayoritas multigravida sebanyak 16
di Puskesmas Padangmatinggi Kota
responden (53,3%) dan minoritas primigravida
Padangsidimpuan selama bulan Maret 2021.
berjumlah 14 responden (46,7%).
Sebanyak 30 orang ibu hamil yang mengalami
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Strategi Coping
hiperemesis gravidarum. Tekhnik
Kategori N %
pengambilan sampel dalam penelitian ini
Adaptif 11 36.7%
adalah total sampling yaitu pengambilan Mal adaptif 19 63.3%
sampel dengan mengambil semua anggota Total 30 100,0%
populasi menjadi sampel sehingga besar Dari tabel diatas dapat disimpulkan
sanpel yang digunakan dalam penelitian ini bahwa 11 responden (36.7%) memiliki strategi
sebanyak 30orang. Analisis brivariat copingadaptif dan 19 responden (63.3%)
Analisis brivariat dilakukan untuk memiliki strategi copingmal adaptif.
memproleh gambaran kemaknaan hubungan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kecemasan
naara variabel bebas dengan variabel terikat, Kategori N %
menggunakan uji Chi Square untuk melihat Kecemasan sedang 19 63.3%
hubungan antara hubungan variabel bebas Kecemasan ringan 11 36.7%
dengan variabel terikat pada tingkat Total 30 100,0%
kemaknaan tertentu yang disebut dengan nilai Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
p value. Nilai P value dapat digunakan untuk 19 responden (63,3%) kecemasan sedang, dan
keputusan uji statistik dengan cara 11 responden (36,7%) kecemasan ibu hamil
membandingkan nilai P dengan a (alpha). ringan.
Tabel 4. Distribusi Hubungan strategi
3. HASIL PENELITIAN coping dengankecemasan ibu hamil
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik hiperemisis gravidarum di puskesmas
Responden Padangmatinggi
Karakterisitk Responden N %
Umur ibu (tahun) Strategi Kecemasan ibu hamil Total P
<20 tahun 4 13.3% coping Valu
21-25 tahun 10 33.3% e
26-30 tahun 8 26.7% Sedang Ringan
31-35 tahun 8 26.7% N F N F N F
Pekerjaan Adapti 1 3.3% 10 33.3% 11 36.7
IRT 13 43.3%
f
Petani 2 6.7%

3
Mal 1 60.0% 1 3.3% 19 63.3 semakin tinggi pendidikan maka semakin baik
dapti strategi coping.
f Hal ini dapat dimanifestasikan
Total 1 63.3 11 36.7 30 100% berdasarkan pernyataan Menaghan (dalam
% McCrae, 2012) yang mengemukakan salah
Berdasarkan tabel diatas didapatkan satu faktor yang memengaruhi strategi
hasil dari 30 responden, strategi coping mal copingadalah tingkat pendidikan. Seseorang
adaptif adalah 19 orang (63.3%), yang dengan tingkat pendidikan yang semakin
kecemasan sedangnya adalah 18 orang tinggi akan semakin tinggi pula kompleksitas
(60.0%), yang kecemasan ringannya adalah 1 kognitifnya, demikian pula sebaliknya. Hal ini
orang (3.3%). dan strategi coping adaptif memiliki efek besar terhadap sikap, konsepsi
adalah 11 orang (36.7%), yang kecemasan cara berpikir dan tingkah laku individu yang
sedangnya adalah 1 orang (3.3%), yang selanjutnya berpengaruh terhadap strategi
kecemasan ringannya adalah 10 orang coping yang menjadi lebih baik..
(33.3%). Dari segi pekerjaan mayoritas berprofesi
Setelah dilakukan uji statistik sebagai wiraswasta sebanyak 14 orang
menggunakan Uji fisher didapatkan p = 0.00 (46,7%). Pekerjaan juga merupakan faktor
(<0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. yangdapat mempengaruhi tingkat
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kecemasan,pekerjaan juga berkaitan dengan
strategi copingdengan kecemasan ibu hamil pengetahuan yang dimiliki seseorang,
hiperemisis gravidarum di Puskesmas berdasarkan tabelmenunjukkan bahwahampir
Padangmatinggi sebagian ibu hamil tidak bekerja, dalam hal ini
sebagai iburumah tangga. Menurut Mubaraq,
4. PEMBAHASAN Wahit I. (2016), lingkungan pekerjaan dapat
menjadikan seseorang memperoleh
a. Karakteristik Responden pengalaman dan pengetahuan baik secara
Penelitian yang telah dilakukan tehadap langsung maupun secara tidak langsung, oleh
30 responden jumlah terbanyak usia berada karena itu, ibu yang tidak bekerja,
pada rentang umur 21-25tahun sebanyak 10 pengetahuannya kurang dibandingkan dengan
orang (33,3%). Berdasarkan telaah yang ibu yang bekerja, kecuali bila ibu yang tidak
dilakukan, kondisi kecemasan ibu hamil dalam bekerja menggunakan waktu yang dimilikinya
menghadapi persalinan dalam penelitian ini untuk mengakses informasi seperti mengikuti
juga dapat dijelaskan melalui karakterisitik ibu acara penyuluhan kesehatan atau melalui
hamil tersebut yang didapatkan dari data media cetak maupun elektronik.
selama penelitian seperti usia ibu dan tingkat Berdasarkan paritas responden mayoritas
pendidikan ibu. Pada usia ini kondisi fisik dan multigravida sebanyak 16 responden. Asumsi
psikologis dalam keadaan terbaik sehingga Peneliti bahwa factor paritas merupakan salah
membantu saat belajar dan mengadakan satu penyebab kecemasan pada ibu dalam
penyesuaian dalam melakukan tugas-tugas menghadapi persalinan dimana primipara dan
perkembangan barunya (Mappiare, 2010). grande multipara mayoritas memiliki gejala
Mayoritas pendidikan terakhir cemas berat. Hal ini juga telah dibuktikan oleh
responden yaitu SMA sebanyak 19 responden penelitian bahwa semakin tinggi paritas maka
(63,3%). Hal tersebut sesuai dengan teori ibu akan semakin mengalami kecemasan
Notoatmodjo (2010) mengatakan bahwa dalam menghadapi persalinannya. Pada
tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi umumnya ibu primigravida akan mengalami
kemampuan seseorang dalam menerima kecemasan berat dalam menghadapi persalinan
informasi dan mengolahnya sebelum menjadi karena belum mempunyai pengalaman
perilaku yang baik atau buruk sehingga sebelumnya tentang persalinan.
berdampak terhadap status kesehatan. Ini dapat b. Strategi coping
diartikan bahwa subjek memiliki cara-cara Dari hasil penelitian di ketahui 11
yang tepat sehingga ibu hamildapat responden (36.7%) memiliki strategi
mengurangi atau mengatasi kecemasan dan copingadaptif dan 19 responden (63.3%)
masalah yang timbul selama masa kehamilan. memiliki strategi copingmal adaptif. Strategi
Subjek dalam penelitian ini seluruhnya coping yang diterapkan setiap individu dapat
memiliki pendidikan tingkat SMA dimana berbeda-beda tergantung pada masalah yang

4
dihadapi, tetapi apabila coping yang kecemasan ibu hamil. Semakin tinggi problem
digunakannya pada suatu masalah dirasa focused coping maka semakin rendah
cocok dan dapat menyelesaikan masalah, maka kecemasan ibu hamil begitu pula sebaliknya.
ada kecenderungan untuk mengulangi lagi jika Semakin tinggi emotion focused coping maka
dihadapkan pada masalah serupa di masa semakin tinggi kecemasan ibu hamil begitu
mendatang. Cara yang dapat dilakukan untuk pula sebaliknya.
pengendalian kecemasan dan kekhwatiran Penelitian sebelumnya oleh Wyllistik
dapatdilakukan dengan problem focused (2010) dengan hasil yang menunjukkan
coping (PFC), emotion focused coping (EFC) sebagian besar responden mempunyai strategi
atau menerapkan keduanya. Lazarus & koping positif sebagian besar responden
Folkman (Safaria & Saputra, 2015). mempunyai tingkat kecemasan ringan. Dan
Asumsi Peneliti bahwa lebih banyak ibu didapatkan hampir setengah responden yang
hamil yang mengalami gejala cemas sedang, mempunyai strategi coping positif dengan
hal ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa tingkat kecemasan ringan. Hasil penelitian
faktor, seperti banyaknya informasi yg menunjukkan 0.000 < 0.05 berarti ada
didapat, usaha ibu untuk mendapatkan hubungan yang signifikan antara strategi
pelayanan dari petugas kesehatan serta factor coping dengan tingkat kecemasan pada ibu
usia yaitu usia produktif dimana ibu merasa bersalin primigravida di VK bersalin
siap untuk mempunyai anak (Handayani, (PONEK) RSUD JOMBANG.
2015). Perlunya menerapkan strategi coping
Menurut Deffenbacher dan Hazaleus untuk mengatasi kecemasan yang terjadi
(Ghufron & Risnawati, 2011) pada wanita hamil dengan riwayat hiperemisis
mengemukakan beberapa sumber penyebab gravidarum di kehamilan sebelumnya. Strategi
kecemasan, diantaranya kekhawatiran coping yang dipilih oleh setiap wanita
(worry) merupakan pikiran negative tentang berbeda-beda. Memilih strategi coping yang
dirinya sendiri, emosionalitas (imosionality) tepat perlu untuk mengetahui faktor apa yang
sebagai reaksi diri terhadap rangsangan memicu munculnya kecemasan akan
saraf otonomi seperti jantung berdebar serta kehamilan yang sedang dijalani. Untuk itu
keringat dingin, dan gangguan serta wanita hamil yang memiliki riwayat
hambatan menyelesaikan tugas (task kehamilan pada khususnya, sebaiknya
generated interference) merupakan menceritakan riwayat kehamilannya
kecenderungan yang dialami seseorang yang kepada tenaga medis dan orang
selalu tertekan karena pamikiran yang terdekatnya agar mereka dapat membantu
rasional terhadap tugas. mencari strategi coping yang tepat.
c. Hubungan strategi coping
dengankecemasan ibu hamil hiperemisis 5. KESIMPULAN DAN SARAN
gravidarum di Puskesmas
Padangmatinggi Berdasarkan kesimpulan dari hasil dari
Penelitian yang peneliti lakukan ini 30 responden, strategi coping mal adaptif
untuk mengetahui hubungan strategi adalah 19 orang (63.3%), yang kecemasan
copingdengan kecemasan ibu hamil hiperemisis sedangnya adalah 18 orang (60.0%), yang
gravidarum di puskesmas Padangmatinggi. kecemasan ringannya adalah 1 orang (3.3%).
Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai dari dan strategi coping adaptif adalah 11 orang
hasil uji fisherp value 0,00< 0,05. Karena hasil (36.7%), yang kecemasan sedangnya adalah 1
uji didapatkan nilai p-value 0,00< 0,05 maka orang (3.3%), yang kecemasan ringannya
H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada adalah 10 orang (33.3%).Setelah dilakukan uji
hubungan strategi coping dengan kecemasan statistik menggunakan Uji fisher didapatkan
ibu hamil hiperemisis gravidarum di Puskesmas p=0.00 (<0.05), maka Ho ditolak dan Ha
Padangmatinggi diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada
Hasil penelitian ini sejalan dengan hubungan strategi copingdengan kecemasan
penelitian yang dilakukan oleh Effendy dan ibu hamil hiperemisis gravidarum di Puskesmas
Tjahjono (2012), yang menyatakan bahwa ada Padangmatinggi
hubungan yang sangat meyakinkan antara Disarankan hasil penelitian ini dapat
problem focused coping, emotion focused mengurangi kecemasan dengan strategi coping
coping, dan dukungan sosial terhadap yang adaptif dan menambah wawasan

5
responden untuk menurunkan angka Lazarus,R. S.,& Folkman, S. (1984). Stress,
kecemasan,sehingga responden dapat Appraisal, and Coping. New York:
menerapkannya di kalangan masyarakat. Dan Springer Publishing Company, Inc
diharapkan dapat dilakukan penelitian lagi Lowdemilk, Deitra Lonard., S. E. Perry., K.
tentang hubungan strategi copingdengan Cashion. (2013). Keperawatan
kecemasan ibu hamil hiperemisis Maternitas. Singapura: Elsevier.
gravidarumdan sebagai data awal untuk Manuaba. (2010). Ilmu kebidanan:
melakukan penelitian serta pengembangan YayasanBinaPustakaSarwanaPrawiroha
variabel. rdjo, Jakarta
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan
6. REFERENSI Patologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Martalisa & Budisetyani.(2013). Hubungan
Agussalim, dkk. (2014). Kecemasan Ibu Hamil Intensitas Keikutsertaan Hypnobirthing
Hiperemesis gravidarum Di RSKDIA Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan. di Gianyar. Skripsi. Jurnal Psikologi
Skripsi. Departemen Epidemiologi Udayana, 2013. Vol.l, No. I, 116-128.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Maryam & Siti. (2017). Strategi Coping: Teori
Universitas Hasanuddin. dan Sumber dayanya. Jurnal Konseling
Carver, C.S. (1997). You want to measure Andi Matappa. 1(2): 101-107
coping but your protocol’s too long: Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan
Consider the Brief COPE. International Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Journal of BehaviournalMedicine. 4: Mubarak. (2014). Buku Ajar Ilmu
92-100. Keperawatan Dasar. Jakarta : Salemba
Chandra. (2010). Kenali Gejala Dini Medika.
Skizofrenia. Diakses pada tanggal 15 Notoatmodjo.(2010). Metodologi Penelitian
April 2016, di Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
http://www.schizophrenia.com. Notoatmodjo &Soekidjo.(2012). Metodologi
Chaplin. (2010). Kamus Lengkap Psikologi. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Jakarta : Raja Grafindo Persada. Cipta.
Chapman, Vicky. (2006). “Asuhan Kebidanan Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu
Persalinan dan Kelahiran”. Jakarta: Keperawatan. Jakarta Selatan: Salemba
Buku Kedokteran EGC. Medika. 2:136-143
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Nursalam, (2016), Metodologi Penelitian Ilmu
Profil Kesehatan Sumatera Utara 2015. Keperawatan; Pendekatan Praktis Edisi
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera 4. Salemba Medika. Jakarta
Utara; 2016. Pramadi & Lasmono.(2013). Koping Strategi
Dinkes Propsu. 2011. Profil Kesehatan Pada Etnis Bali, Jawa dan Sunda.
Provinsi Sumatera Utara 2010. Medan : Indonesia Psychological Journal
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Anima. Vol.18. No.4.
Utara Prawirohardjo.(2012).Ilmu
Depkes. (2013).Profil Kesehatan Indonesia Kebidanan.Yayasan Bina Pustaka
Tahun 2013 – Kementerian Kesehatan Sarwana Prawirohardjo, Jakarta
Republik Indonesia. Diakses pada Proverawati, A. 2011. Hiperemesis
tanggal 14 Maret 2016, di gravidarum Dan Hiperemesis
http://www.depkes.go.id/resources/dow gravidarum Kehamilan. Yogyakarta :
nload/pusdatin/profil-kesehatan- Nudha Medika.
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-
2013.pdf. Purwaningsih, Wahyu dan Siti Fatimawati.
Hartono.(2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa, (2010). Asuhan Keperawatan
Jakarta : Salemba Medika Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hastono. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta : Ratnawati. (2017). Asuhan Keperawatan
PT Grafindo Persada Maternitas. Yogyakarta: Pustaka Baru
Hidayat. (2010). Pengantar Konsep Dasar Press.
Keperawatan. Jakarta : Salemba Reeder, dkk.(2011). Keperawatan Maternitas
Medika. Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga.

6
Edisi 18. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Riyadi, Sujono dan Teguh Purwanto. (2009).
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sijangga.(2010). Hubungan Strategi Coping
Dengan Kecemasan Menghadapi
Persalinan Pada Ibu Hamil
Hiperemesis gravidarum. Skripsi.
Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Stuart and Sundeen.(2011). Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Sugianto. (2012). Hubungan Antara Self
Efficacy Dengan Strategi Coping Pada
Penderita Hiperemesis gravidarum di
RSUD Banjarnegara. Skripsi. Fakultas
Psikologi UMP.
Suliswati.(2012). Konsep Dasar Keperawatan
Jiwa, Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Supriyadi. (2010). Hiperemesis gravidarum
Dalam Kehamilan. Jakarta : PT Kartini
Cahaya Lestari.
Sukardi, Icemi dan Wahyu P. (2013). Buku
Ajar Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta: Nuha Medika. 1:137-148
Uzan, J, dkk.(2011). Pre-eclampsia:
pathophysiology, Diagnosis and
Management. Vascular Health and Risk
Management. 7:467-474.
Wangmuba. (2010). Macam – Macam
Kecemasan. Diakses pada tanggal 02
Mei 2016 di http://wangmuba.com
WHO. (2012). Macam – macam Kecemasan.
Diakses pada tanggal 14 Maret 2016.
Yusuf, Ah., R. F. PK., H. E. Nihayati. (2015).
Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa. Jakarta Selatan: Salemba Medika
Zainun, (2011). Strategi Coping. Diakses pada
tanggal 15 April 2016 di website
http://vhiia.blogspot.co.id/2011/01/strate
gi-coping.html.

7
1

Anda mungkin juga menyukai