N I M : 152221060
PRODI S1 KEBIDANAN
TRANSFER KARYAWAN KELAS
B
1. Judul :
“Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan Teknik Meneran Pada Ibu
Inpartu Kala I RSUD Palagimata Kota Baubau”
2. Populasi : Ibu inpartu kala I di RSUD Palagimata Kota Baubau tahun 2018.
3. Sampel : Sampel dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 36 orang dimana sampel diambil dengan teknik purposive
sampling
4. Variabel
Variabel Terikat : Komunikasi Terapeutik dengan teknik meneran
Variabel Bebas : Umur, suku, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan,
paritas, komunikasi tereupatik responden, teknik meneran
5. Kesimpulan :
Penelitian ini dilakukan pada 36 orang ibu inpartu kala I yang bersalin
spontan di RSUD Palagimata Kota Baubau pada bulan Mei-Juni tahun 2018.
Setelah diolah dan di bahas pada pembahasan sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik dengan teknik
meneran pada ibu inpartu kala I di RSUD Palagimata Kota Baubau
135 | ISSN : 2656-9167
ABSTRAK
Masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian
ibu atau bayi. Masalah kesiapan ibu bersalin dan tenaga kesehatan merupakan masalah yang mendasar. Dapat
diketahui masih banyak bidan yang belum memberikan bimbingan meneran yang benar sejak ANC (Antenatal care)
hingga inpartu sekitar 45-60%. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan
dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik mengarah pada bentuk komunikasi
interpersonal.Teknik meneran merupakan upaya dalam memperlancar dan mempercepat proses persalinan, sehingga
keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinyahubungan komunikasi
terapeutik dengan teknik meneran pada ibu inpartu kala I di RSUD Palagimata Kota Baubau tahun 2018. Penelitian
ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2018, dan penelitian ini bersifat survei analitikdengan menggunakan
rancangan Cross sectional Studydengan jumlah populasi 130 orang, sampel dalam penelitian sebanyak 36orang
dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling dan teknik pengumpulan data dengan cara
mengobservasi langsung ibu Inpartu kala I. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai P- Value = 0.003<ɑ = 0,05. Maka
p< ɑ yang berarti hipotesisnya Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan
komunikasi terapeutik dengan teknik meneran pada ibu inpartu kala I di RSUD Palagimata Kota Baubau tahun
2018. Dari hasil penelitian ini di harapkan bagi bidan setempat untuk terus memperbaiki kualitas dalam
berkomunikasi, memberikan pengetahuan tentang teknik meneran yang benar dan meningkatkan penerapan
komunikasi terapeutik dalam melaksanakan pelayanan kebidanan khususnya di ruang bersalin. Agar terjalin suatu
hubungan kerjasama yang baik antara bidan dan klien, mempermudah klien dalam menerapkan teknik meneran yang
benar. Sehingga dapat menciptakan persalinan yang berjalan dengan lancar serta meningkatkan pula kualitas dalam
pelayanan di ruang bersalin.
ABSTRACT
Health problems that Indonesian nation still have is high mortality rate of mother or baby. maternity
readiness issues and health personnel are fundamental issues. It can be seen there are still many midwives who have
not provided correct mentoring guidance since antenatal care up to inpartu around 45-60%. Therapeutic
communication is a consciously planned communication, aimed and focused on the patients’ healing. Therapeutic
communication leads to the form of interpersonal communication. Casting technique is an effort in accelerating and
accelerate the process of delivery, so that the safety of mother and baby is more secure. This research aimed to find
the correlation of therapeutic communication with the technique of casting on the inpartu mother of phase I in
palagimata regional Publich Hospital of Baubau in 2018. This research was conducted on May-June in 2018, and
this research was analytic survey by using cross sectional study design with 130 populations. The samples in this
research were 36 people, sampling technique used purposive sampling and data collection by observing directly
inpartu mother of phase I. The result of statistic test got the P- value = 0.003 < a = 0,05. So P< a It meant Ha the
hypothesis was accepted and Ho rejected. From the result of this research showed that there was the correlation of
therapeutic communication with the technique of casting on the inpartu mother of phase I at palagimata regional
Publich Hospital of Baubau in 2018. The result of this research expected to midwives to improve quality in
communicating, provide knowledge about good casting techniques and improve the application of therapeutic
communication in performing midwifery services, especially in the delivery room. in order to establish a good
relationship between midwives and clients, facilitate the client in applying the correct casting technique. so as to
create a smooth delivery and also improve the quality of services in the delivery room.
informasi tentang teknik meneran yang pendekatan cross sectional Study yaitu
benar saat ibu melakukan Antenatal care dan untuk melihat adakah hubungan
dalam inpartu (Mulyani, 2014). komunikasi terapeutik dengan teknik
Pada dasarnya memimpin persalinan meneran pada ibu inpartu kala I di
adalah suatu seni. Selain harus memiliki RSUD Palagimata Kota Baubau tahun
berbagai pengetahuan bidan juga harus 2018.
mempunyai keterampilan salah satunya B. Teknik Pengumpulan Data
adalah keterampilan dalam berkomunikasi. Untuk memperoleh data dalam
Komunikasi merupaan cara yang paling penelitian ini penulis menggunakan data
efektif untuk mengirimkan dan menerima primer. Data primer adalah data yang
pesan, karena pasien akan menganggap diperoleh langsung dari subjek
bahwa dirinya di hargai dan dicintai. penelitian dengan menggunakan alat
Terlebih pada tahap awal persalinan yang pengukuran atau alat pengambil data,
merupakan waktu yang sulit bagi seorang langsung pada subjek sebagai sumber
calon ibu. Komunikasi pada ibu bersalin di informasi yang dicari (Saryono &
fokuskan pada teknik-teknik bersalin seperti Anggraeni, Mekar, 2013). Data primer
teknik meneran atau mengatur pernafasan diperoleh dari hasil wawancara dan
dan lain-lain. Untuk membuahkan menilai hasil temuan pada ibu inpartu
keberhasilan dalam pelayanan, seorang kala I dengan menggunakan lembar
bidan (pemberi pesan) harus mampu observasi
memberikan informasi pada saat ibu bersalin
agar ibu mudah tanggap dan mampu HASIL PENELITIAN
mempraktikan dengan benar. Karena tiap
ibu bersalin memiliki berbagai karakter yang A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
berbeda dalam menghadapi persalinan. 1. Letak Geografis
Dukungan yang terus menerus dan Rumah Sakit Umum Daerah
penatalaksanaannya yang terampil dari (RSUD) Palagimata Kota Baubau
bidan dapat menyumbangkan suatu secara geografis terletak
pengalaman melahirkan yang di Kecamatan Murhum bagian
menyenangkan dengan hasil persalinan yang utara diantara 5º47’-5º48’ Lintang
sehat dan memuaskan. Selatan dan 122º59’-122º60’ Bujur
Timur, berlokasi di Jalan Drs. H. La
METODE PENELITIAN ode Manarfa No.20 Kelurahan
Baadia, Kecamatan Murhum,
A. Jenis Penelitian Kota Baubau, dengan luas tanah 6000
Jenis penelitian yang m² dan luas bangunan 2071,10 m².
digunakan adalah penelitian survei Dengan lokasi yang sangat strategis
analitik dengan menggunakan dan dikelilingi oleh pusat-pusat
1. Karakteristik Responden
a. Umur Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
1 <20 tahun 3 8.3
2 20-35 tahun 28 77.8
3 >35 tahun 5 13.9
Total 36 100
Sumber: Data primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar responden berumur 20-
35 tahun yaitu sebanyak 28 orang (77.8%) dan sebagian kecil responden berumur <20
tahun yaitu sebanyak 3 orang (8.3%).
b. Suku Responden
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Suku
No Suku Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Buton 34 94.4
2 Jawa 1 2.8
3 Bugis 1 2.8
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar responden bersuku
buton yaitu sebanyak 34 orang (94.4%) dan sebagian kecil responden bersuku jawa dan
bugis yaitu sebanyak 1 orang (2.8%)
c. Agama Responden
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
e. Pekerjaan Responden
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan
2 Wiraswasta 1 2.8
3 Tenaga honorer 2 5.6
4 PNS 2 5.6
Total 36 100
f. Paritas Responden
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas
No Paritas Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Primigravida 10 27.8
2 Multigravida 16 44.4
3 Grandemultipara 10 27.8
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa sebagian besar paritas responden
adalah Multigravida yaitu sebanyak 16 orang (44.4%) dan sebagian kecil paritas
responden adalah primigravida dan grandemultipara yaitu sebanyak 10 orang (27.8%)
g. Komunikasi Terapeutik Responden
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Komunikasi Terapeutik Responden
No Komunikasi Frekuensi (f) Persentase (%)
Terapeutik
1 Sesuai 20 55.6
2 Tidak Sesuai 16 44.4
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa responden yang sesuai mendapatkan
komunikasi terapeutik sebanyak 20 orang (55.6%) sedangkan yang tidak sesuai
mendapatkan komunikasi terapeutik sebanyak 16 orang (44.4%).
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Teknik Meneran Responden
No Teknik Meneran Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Benar 24 66.7
2 Tidak benar 12 33.3
Total 36 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa responden yang melakukan teknik meneran
dengan benar sebanyak 24 orang (66.7%) sedangkan teknik meneran yang tidak benar
sebanyak 12 orang (33.3%).
i. Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Teknik Meneran Pada Ibu
Inpartu Kala I Di RSUD Palagimata Kota Baubau
Tabel 4.9
Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Teknik Meneran
Pada Ibu Inpartu Kala I Di RSUD Palagimata Kota Baubau
Komunikasi Teknik Meneran Jumlah Uji Statistik
Terapeutik Benar Tidak
Benar
N % N % N %
Sesuai 18 90.0 2 10.0 20 100 P value
= 0.003
Tidak Sesuai 6 37.5 10 62.5 16 100
Total 24 66.7 12 33.3 36 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.9 benar, sedangkan dari 16 ibu yang
menunjukkan bahwa dari 20 ibu yang tidak sesuai mendapatkan komunikasi
sesuai mendapat komunikasi terapeutik terdapat 6 orang (37.5%)
terapeutik terdapat 18 orang (90.0%) yang melakukan teknik meneran
yang melakukan teknik meneran dengan benar dan 10 orang (62.5%)
dengan benar dan 2 orang (10.0%) yang melakukan teknik meneran tidak
yang melakukan teknik meneran tidak benar.
mengalami asfiksia, odema pada jalan tidak baik cara meneran maka semakin
lahir dan bila persalinan berlangsung besar pula kemungkinan terjadi ruptur
lama dapat menimbulkan komplikasi- perineum.
komplikasi, baik terhadap ibu maupun Selanjutnya terdapat pula teori
bayi sehingga dapat meningkatkan lain pada penelitian terdahulu yang
angka kematian ibu dan anak. dilakukan oleh Erien Luthfia dan Nur
Teori lain dalam penelitian Azizah tahun 2015, di RSUD
terdahulu yang dilakukan oleh Sri Kabupaten Bojonegoro, dari hasil
Mulyani pada bulan Maret tahun 2014 wawancara dengan bidan di ruang
di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran bersalin dan ibu yang melahirkan
Barat menyatakan bahwa sebagian besar diketahui bahwa saat persalinan ibu
ibu masih memiliki pengetahuan kurang sering mengalami kecemasan yang
tentang teknik meneran yang benar saat ditandai dengan tegang, bingung, sering
persalinan dengan presentase (22.2%) bertanya ke petugas tentang
sehingga diharapkan bidan dan petugas perkembangan kemajuan persalinan,
kesehatan lebih meningkatkan perannya perasaan tidak menentu, gelisah,
dalam memberikan informasi tentang gampang menangis dan sebagainya.
teknik meneran yang benar saat ibu Dari 4 orang ibu yang bersalin 2
melakukan Antenatal care dan dalam diantaranya menjelaskan kecemasannya
inpartu. dapat berkurang karena keluarga yang
Hal tersebut dapat dihindari mendampingi dan bidan memberikan
apabila ibu memahami atau mengerti penjelasan terhadap pertanyaan maupun
tentang teknik meneran yang benar. keluhan ibu, hanya saja kadang-kadang
Maka dari itu dibutuhkan suatu tindakan komunikasi yang terjadi oleh bidan
promotif seperti penyuluhan dan masih kurang dimengerti oleh ibu.
memberikan pendidikan kesehatan atau
KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) PENUTUP
(Sukarsi et al., 2014).
Selanjutnya ada kesamaan pada A. Kesimpulan
penelitian sebelumnya yang dilakukan Penelitian ini dilakukan pada 36
oleh Risma Dinawati Siagian tahun orang ibu inpartu kala I yang bersalin
2014, pada klinik Nurhalma Deli spontan di RSUD Palagimata Kota
Serdang, bahwa ibu bersalin yang tidak Baubau pada bulan Mei-Juni tahun
baik cara meneran mengalami ruptur 2018. Setelah diolah dan di bahas pada
perineum sebesar 79,3%. Mengacu pada pembahasan sebelumnya dapat ditarik
uji chi-square diperoleh probabilitas kesimpulan bahwa ada hubungan
0,000< α 0, 05 berarti Ho ditolak Ha komunikasi terapeutik dengan teknik
diterima, menunjukkan bahwa semakin meneran pada ibu inpartu kala I di