Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PELAYANAN KOMPLEMENTER
INTERVENSI TUBUH DAN PIKIRAN

Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh:
1. Helda Trisnawati 9. Ni Wayan Sri Megawati
2. Elvira Elsa Y.K 10. Ainun Jahriyah
3. Lilis Suryani 11. Puji Handayani
4. Naesa faresa 12. Ratih Sukma Dewi
5. Erlita 13. Islami Rantika Sari
6. Suparti 14. Husnul Hotimah
7. Alfian Nor Muthia S 15. Heldina Hutahaean
8. Nurheni 16. Sri Suarni

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEBIDANAN TRANSFER KARYAWAN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

KATA PENGANTAR 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5

A. Definisi Terapi Komplementer 5


B. Hipnoterapi 6
C. Meditasi 9
D. Penyembuhan Spiritual/Doa 11
E. Yoga 12

BAB III PENUTUP  16

A. Kesimpulan 16

B. Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah Makalah ini sudah kami
susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkerja sama dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang
Pelayanan Komplementer ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

06 Oktober 2022

Kelompok 2

BAB I

3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengobatan komplementer adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan
dapat dipakai sebagai pendamping terapi konvesional/medis. Sedangkan pengobatan
alternatif adalah jenis pengobatan yang tidak dilakukan oleh paramedis/dokter pada
umumnya, tetapi oleh seorang ahli atau praktisi yang menguasai keahliannya tersebut
melalui pendidikan yang lain/non medis. Obat-obat komplementer yang dipergunakan
adalah obat bersifat natural yaitu mengambil bahan dari alam. Bahan-bahan yang
dipergunakan dalam pengobatan komplementer sebelumnya harus dikaji dan diteliti
keefektivitasannya dan keamanannya.
Prinsip dasar Obat pikiran-tubuh mencakup keyakinan bahwa setiap individu itu
unik; demikian, Penyebab penyakit dan strategi penyembuhan dan penyembuhan itu unik
dan Stres kronis dan kurangnya keseimbangan dalam hidup seseorang berkontribusi
terhadap penyakit dan penyakit (Burton Goldberg Group, 1993). Meski baru belakangan
ini mendapat perhatian dalam pengobatan Barat, mindbody Therapy telah diakui selama
ribuan tahun oleh pengobatan tradisional Sistem. Intervensi ini didasarkan pada
pengakuan bahwa pikiran dan tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu jenis pelayanan komplementer?
2. Bagaimana system pelayanan pengobatan alternative; hipnoterapi, meditasi,
penyembuhan spiritual, doa dan yoga?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis pelayanan komplementer (intervensi tubuh dan
pikiran serta system pelayanan pengobatan alternatif; hipnoterapi, meditasi,
penyembuhan spiritual, doa dan yoga)

BAB II

4
PEMBAHASAN
A. Definisi Terapi Komplementer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan
penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan.
Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis
konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum
kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan komplementer telah diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Terapi komplementer adalah sebuah
kelompok dari macam - macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan
produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan nonkonvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun –
temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan
Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional. Di Indonesia sendiri,
kepopuleran pengobatan non-konvensional, termasuk pengobatan komplementer ini, bisa
diperkirakan dari mulai menjamurnya iklan – iklan terapi non – konvensional di berbagai
media Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern. Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan. Terapi komplementer
juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh
bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan
fungsi. Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah

5
domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas,
praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari sistem
pelayanan kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada (Complementary
and alternative medicine/CAM Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder
& Lindquis, 2002).
Terapi komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide
yang didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau
promosi kesehatan dan kesejahteraan. Definisi tersebut menunjukkan terapi komplemeter
sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi
modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan
spiritual. Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji klinis
sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai dengan prinsip
keperawatan yang memandang manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial,
dan spiritual).

B. Hipnoterapi
Hipnoterapi merupakan salah satu jenis terapi komplementer/ non konvensional yang
digunakan sebagai pelengkap terapi konvensional/ terapi medis. Hipnoterapi adalah
suatu rangkaian proses yang digunakan seorang hipnoterapis untuk menyelesaikan
masalah klien dengan ilmu hipnosis. Hipnoterapi dapat diartikan sebagai suatu metode
dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi
dalam ini tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan
terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima
sugesti penyembuhan yang diberikan.
Hipnoterapi adalah aplikasi hipnosis untuk relaksasi pikiran dan perasaan dalam
membantu klien mengatasi perasaan cemas, stres, dan depresi. Perawat banyak
menggunakan terapi ini untuk mengurangi rasa nyeri pada klien. Hipnoterapi
difokuskan pada :
 Relaksasi yang dalam
 Full concentration
 Sugesti yang tinggi

6
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat
sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga
dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. Hipnotis bisa
diartikan sebagai ilmu untuk memberi sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar.
Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut “hypnotherapist”.
a. Manfaat Hipnoterapi
Saat ini hipnoterapi dapat digunakan untuk mengatasi masalah – masalah sebagai
berikut:
 Masalah Fisik Ketegangan otot dan rasa nyeri (nyeri kronik) yang
berlebihan dapat dibantu dengan Hipnoterapi. Dengan Hipnoterapi, dapat
membuat tubuh menjadi relaks dan mengurangi intensitas nyeri yang
berlebihan secara drastic. Selain itu hipnoterapi juga bermanfaat
kegemukan/ obesitas dan irritable bowel syndrome.
 Masalah Emosi Serangan panik, ketegangan dalam menghadapi ujian,
kemarahan, rasa bersalah, kurang percaya diri, ansietas/ cemas, duka (grief),
depresi, trauma dan phobia adalah masalah-masalah emosi yang
berhubungan dengan rasa takut dan kegelisahan. Semua masalah di atas bisa
diatasi dengan hipnoterapi. Selain itu hipnoterapi juga bisa dilakukan untuk
penyembuhan diri sendiri atau self healing.
 Masalah Perilaku Masalah perilaku seperti merokok, makan berlebihan dan
minum minuman keras yang berlebihan dan berbagai macam perilaku
ketagihan (addiction) dapat diatasi dengan hipnoterapi. Hipnoterapi juga
bisa membantu insomnia/ gangguan tidur dan menghilangkan latah.

b. Tahapan Hipnoterapi
Pada saat proses hipnoterapi berlangsung, klien hanya diam. Duduk atau
berbaring, yang sibuk justru terapisnya, yang bertindak sebagai fasilitator. Akan
tetapi, pada proses selanjutnya, klienlah yang menghipnosis dirinya sendiri
(Otohipnotis), berikut proses sebuah tahapan hipnoterapi:
a. Pre - Induction (Interview)

7
Pada tahap awal ini hipnoterapis dan klien untuk pertama kalinya bertemu.
Setelah klien mengisi formulir mengenai data dirinya, hipnoterapis membuka
percakapan untuk membangun kepercayaan klien, menghilangkan rasa takut
terhadap hipnotis/ hipnoterapi dan menjelaskan mengenai hipnoterapi dan
menjawab semua pertanyaan klien. Sebelumnya hipnoterapis harus dapat
mengenali aspek - aspek psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati dan
tidak diminati, apa yang diketahui klien terhadap hipnotis, dan seterusnya. Pre -
Induction merupakan tahapan yang sangat penting. Seringkali kegagalan proses
hipnoterapi diawali dari proses Pre - Induction yang tidak tepat.
b. Suggestibility Test
Maksud dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien
masuk ke dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, uji
sugestibilitas juga berfungsi sebagai pemanasan dan juga untuk menghilangkan
rasa takut terhadap proses hipnoterapi. Uji sugestibilitas juga membantu
hipnoterapis untuk menentukan teknik induksi yang terbaik bagi sang klien.
c. Induction
Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk
membawa pikiran klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran
bawah sadar (sub conscious), dengan menembus apa yang dikenal dengan
Critical Area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. Maka frekuensi
gelombang otak dari klien akan turun dari Beta, Alfa, kemudian Theta. Semakin
turun gelombang otak, klien akan semakin rileks, sehingga berada dalam kondisi
trance. Inilah yang dinamakan dengan kondisi ter-hipnotis. Hipnoterapis akan
mengetahui kedalaman trance klien dengan melakukan Depth Level Test
(tingkat kedalaman trance klien).
d. Deepening (Pendalaman Trance)
Jika dianggap perlu, hipnoterapis akan membawa klien ke trance yang
lebih dalam. Proses ini dinamakan deepening. Deepening ini meliputi tiga level,
yaitu:
 Hypnoidal: hipnosis ringan dengan gerakan mengedip-ngedipkan
mata.

8
 Cataleptic: hipnosis yang sedikit lebih dalam dengan gerakan mata
bergerak dari samping ke samping (side to side eyes movements).
 Somnambulistic: hipnotis dengan status yang dalam, selama status
hipnotis ini, gerakan mata berputar ke depan dan ke belakang; hasil
hipnotis yang terbaik biasanya dicapai selama status ini.
e. Suggestions / Sugesti
Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan
memberi Post Hypnotic Suggestion, sugesti yang diberikan kepada klien pada
saat proses hipnotis masih berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh
pikiran bawah sadar klien meskipun klien telah keluar dari proses hipnotis. Post
Hypnotic Suggestion adalah salah satu unsur terpenting dalam proses
hipnoterapi.
f. Termination
Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnoterapis secara perlahan – lahan
akan membangunkan klien dari “tidur” hipnotisnya dan membawanya ke
keadaan yang sepenuhnya sadar.

C. Meditasi
Meditasi merupakan latihan mental yang bertujuan mengontrol perasaan dan
pikiran negative dalam diri seseorang.Meditasi juga bisa mencegah dan memendam
perasaan. Meditasi merupakan teknik latihan konsentrasi yang digunakan untuk dapat
meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya dapat membawa proses-proses mental
dapat lebih terkontrol secara safar. Saat orang melakukan meditasi, frekuensi getaran
gelombang otak turun, nafas akan melambat, dan oksigen yang terpakai menjadi hemat.
Sementara itu Walsh (dalam Suwandi, 2002) mengungkapkan bahwa meditasi
merupakan teknik atau metode latihan yang digunakan untuk melatih perhatian untuk
dapat meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya dapat meningkatkan membawa
proses-proses mental dapat lebih terkontrol secara sadar. Dengan kata lain, meditasi
melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan buruk yang sangat subjektif yang
secara proporsional berhubungan langsung dengan kelekatan kita terhadap pikiran dan
penilaian tertentu. Kita mulai paham bahwa hidup merupakan serangkaian pemikiran,

9
penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya yang secara intuitif mulai kita
lepaskan. Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas berpikir, ternyata manusia
tidak mati, tidak juga pingsan, dan tetap sadar.
a. Macam-Macam Meditasi
Ken Wilber (Rowan,1993;Prabowo,2007) untuk memahami proses
perkembangan psikospiritual dapat digunakan dua dimensi, dimana keduanya
dilakukan dengan cara yang berbeda yakni eros melawan thanos (cinta melawan
mati). Berdasarkan kesadaran tersebut Wilber membagi teknik meditasi dalam 4
kuadran yaitu The Way of Form, The Expressive Way, The Negative Way, dan
The Falisitative Way :
1. The Way of Form dikenal sebagai meditasi konserfatif atau Absortif, yaitu
beberapa cara yang melibatkan objek nyata, seperti mantra, yantra (desain
simbolik), mudra (gerakan tangan), bija (Afirmasi), Kasina (permurkaan
atau warna), symbol (seperti naga, salib, teratai, hati, matahari).
2. The Expressive Way berkaitan dengan Tuhan, sipirit dan energy.
Merupakan versi dari meditasi dinamis meliputi: pernafasan kasar, gerakan
cepat, nyanyian keras dan lain-lain. Dengan cara ini seseorang mengambil
sesuatu yang menggangu, dan dalam bentuk meditasi lain seringkali musuh
harus dikatakan dan menjadi pusat dari meditasi. Berapa bentuk Shematic,
Metode Tantri, dan Sufi Dancing (Dzikir) dan “Berbicara dilidah” dalam
gereja Charimastic.
3. The Negative Way, seseorang mencoba mensingkirkan semua bentuk dan
semua ekspresi. Cara kerjanya adalah Letting Go, namun dalam cara
mengosongkan pikiran. Berapa contohnya adalah meditasi Pantjali yoga,
Latihan Zen Shikantaza, Neti-neti (bukan ini bukan itu).
4. The Facilatative Way, seseorang membuka kesadaran kepada “apa yang
ada disana”. Bentuk meditasi ini merupakan semua hal tentang kesaksian
terhadap apa yang terjadi, fokusnya adalah mengalir dengan apapun yang
dialami, mengikutinya dan membiarkannya. Dengan meditasi Vipassana,
Mahavipassana, dan Satipathana, seseorang berada pada pikiran yang
penuh dari apapun yang berlalu.

10
b. Cara Kerja Meditasi
Tubuh merespons stres dengan melepaskan hormon epinefrin (adrenalin)
dan norepinefrin yang menyebabkan detak jantung, aliran darah, dan tekanan
darah meningkat. Meditasi dapat menurunkan detak jantung kembali. Selain itu,
meditasi juga dapat mengatur aliran dan tekanan darah menjadi normal. Saat
bermeditasi, berlatih mengesampingkan berbagai pikiran negatif, yang bisa
menyebabkan datangnya stres. Hal ini membuat pikiran menjadi lebih tenang dari
sebelumnya. Disamping itu, meditasi juga diduga efektif dalam mengaktifkan
gelombang gamma di otak yang berperan dalam proses belajar, konsentrasi,
ingatan, dan kesadaran. Oleh sebab itu, meditasi dipercaya mampu menghasilkan
emosi positif berupa kebahagiaan.
c. Langkah-langkah Meditasi
 Pejamkan mata dan gunakan posisi tubuh yang rileks saat akan bermeditasi.
Posisinya bisa duduk tegak dan bisa juga dengan kondisi berbaring namun
lurus.
 Carilah situasi hening tanpa suara.
 Gunakan pernafasan untuk meraih keheningan. Tarik nafas dan hembuskan
nafas secara teratur.
 Kendalikan pikiran dan perasaan. Hal inilah yang paling sulit dalam
bermeditasi. Kelola dan kendalikanlah pikiran.
 Fokuskan pikiran pada tujuan yang ingin dicapai dengan meditasi. Misalnya
saja cita-cita ingin meraih ketenangan dengan mendekatkan diri kepada tuhan
dan sebagainya
D. Penyembuhan Spritual/Doa
Sebuah permohonan yang memiliki nilai spiritualitas sangat tinggi. Permohonan
yang merupakan bentuk permintaan tulus dari lubuk sanubari seorang hamba yang lemah
kepada Tuhan. Doa juga merupakan pengangkatan jiwa kepada Tuhan,atau satu
permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik.
Spiritualitas tidak hanya dihubungkan dengan aspek keimanan manusia kepada
Sang Pencipta saja. Spiritualitas juga sebenarnya merupakan aspek penting dari

11
kesehatan karena memberi kontribusi sebagai obat dan penyembuh dari segala macam
penyakit.
Manfaat dari doa, antara lain:
 Dapat menyembuhkan berbagai penyakit
 Semakin dekat dengan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta
 Dapat menguatkan mental dan semangat hidup
 Menumbuhkan optimisme dalam diri
 Dapat membantu kita atau individu untuk mencapai tujuan
E. Yoga
Yoga merupakan suatu tehnik latihan untuk mengenal diri sehingga dapat
menganalisis lebih lanjut tentang pikiran dan tindakan yang sudah dilakukan. Latihan
dilakukan melalui sikap tubuh (asana), pernafasan (pranayama), dan tehnik relaksasi
sehingga dapat mengembangkan kecerdasan intuisi alamiah dan membantu pikiran agar
dapat terpusat, dan pada akhirnya dapat membuat perubahan berupa ketenangan pikiran
dan terpusatnya perhatian.
Pranayama berasal dari kata prana dan ayama. Prana berarti energi kosmik yang
diwujudnyatakan dengan nafas, dan ayama berarti ekspansi atau perluasan. Dengan
demikian prayama berarti perluasan dan kontrol terhadap pernafasan, atau mengontrol
pernafasan secara sadar
a. Manfaat Yoga
Teknik pernafasan yoga mengendalikan pernafasan dan pikiran. Latihan inin
dapat menguatkan sistem pernafasan, menenangkan sistem saraf, membantu
mengurangi atau menghilangkan berbagai kecanduan, dan dapat menguatkan sistem
kekebalan tubuh. Pernafasan juga memainkan peranan penting dalam metabolisme
tubuh, yaitu proses tubuh menguraikan nutrisi. Manfaat nyata yang dapat dirasakan
dari latihan ini adalah berkurangnya kelelahan, pikiran dan emosi menjadi tenang.
Mekanisme latihan pernafasan yoga terhadap perubahan fisik yang terjadi pada
tubuh diawali dengan terciptanya suasana relaksasi alam sadar yang secara sistematis
membimbing pada keadaan relaks yang mendalam. Terciptanya suasana relaksasi
akan menghilangkan suara-suara dalam pikiran sehingga tubuh akan mampu untuk
melepaskan ketegangan otot. Ketika tubuh mulai santai nafas menjadi lambat dan

12
dalam, sehingga sistem pernafasan dapat beristirahat. Melambatnya ritme pernafasan
ini akan membuat detak jantung menjadi lebih lambat dan memberikan pengaruh
positif terhadap keseluruhan sistem sirkulasi jantung untuk beristirahat dan
mengalami proses peremajaan. Sistem saraf simpatik yang selalu siap beraksi
menerima pesan “aman” untuk melakukan relaksasi sedangkan sistem saraf
parasimpatik akan memberikan respon untuk relaksasi. Selain saraf simpatik, pesan
untuk relaksasi juga ditrerima oleh kelenjar endokrin yang bertanggung jawab
terhadap sebagian besar keadaan emosi dan fisik

b. Tehnik Pranayama
Pranayama dilakukan dengan mengatur dan mengendalikan pernafasan.
Pengendalian nafas terdiri dari pengaturan panjang dan durasi tarikan nafas
(inhalasi), panjang dan durasi hembusan nafas (ekhalasi), serta perhentian nafas.
Frekuensi nafas rata-rata mencapai 16-18 kali permenit pada orang normal,
dengan melakukan latihan pernafasan yoga kecepatan nafas akan menjadi lebih
lambat, dan setiap tarikan dan hembusan nafas akan menjadi lebih panjang dan
lebih penuh. Kondisi ini disebut dengan pernafasan yang dalam dan akan
memampukan energi yang ada untuk bergerak mencapai setiap sel.
Latihan pernafasan yoga dapat dilakukan sambil duduk maupun berbaring.
Karena disesuaikan dengan kondisi pasien, maka latihan pernafasan ini akan
dilakukan sambil berbaring. Bentuk latihan pernafasan yoga sama dengan latihan
pernafasan dalam yang sering dipraktekkan di lingkungan keperawatan,
diantaranya yaitu latihan relaksasi nafas dalam, slow deep breathing, pursed lip
breathing. Namun pada latihan pernafasan yoga terdapat latihan pernafasan
lainnya yaitu bernafas bergantian menggunakan salah satu lubang hidung, serta
memasukkan unsur-unsur spiritualitas pada akhir latihan. Berikut ini adalah
protokol pernafasan yoga yang dikeluarkan oleh bagian psikologi universitas
Fayetteville .
c. Pernafasan Dasar (Pernafasan Dada dan Pernafasan Diafragma)
o Berbaring dengan nyaman sambil memejamkan mata.
o Rasakan pernafasan saat menarik nafas dan mengeluarkannya dari hidung.

13
o Letakkan satu tangan di atas dada, dan yang satunya di atas perut. Tarik nafas dan
rasakan dengan tangan perut yang membesar. Pada saat menghembuskan nafas
rasakan perut tertarik kearah dalam. Jangan pindahkan tangan dari dada. Dan
jangan menekan perut kearah dalam, biarkan bebas dari ketegangan.
o Letakkan telapak tangan di sisi dada, tepatnya dibawah tulang dada dengan
pergelangan tangan terletak bebas diatas tubuh sedangkan ujung jari sedikit saja
menyentuh dada. Hembuskan nafas secara perlahan. Kemudian tarik nafas secara
perlahan sampai dada mengembang. Perhatikan/rasakan pengembangan di seluruh
sisi dada saat dada maju, mundur, dan tertarik ke atas. Pada saat ekhalasi, tekan
dengan lembut tulang dada ke dalam.
o Letakkan tangan di sisi tulang dada, pada saat inhalasi rasakan pengembangan
tulang dada ke tangan, dan pada saat ekhalasi rasakan tulang iga berkontraksi
menjauhi tangan ke pusat tubuh.
o Tarik nafas kemudian hembuskan dengan penuh. Paru-paru yang kosong ini
menyiapkan ruang untuk deep inhalasi.
o Pada saat inhalasi, relaksasikan perut dan biarkan perut sedikit mengembang ke
depan. Jangan lakukan apapun. Jangan menekan perut kearah dalam. Biarkan
perut menggembung dengan sendirinya. Pada saat itu udara akan masuk tanpa
kesukaran atau tahanan.
o Kemudian buat pernafasan menaikkan dan mengembangkan dada (pernafasan
dada). Jangan naikkan bahu. Pertahankan dan relaks.
o Pada saat ekhalasi, biarkan tulang dada relaks dan biarkan udara secara perlahan
keluar dari perut.
o Buat pernafasan pada saat inhalasi dan ekhalasi seperti aliran air yang keluar
masuk.

d. Latihan Bernafas Bergantian


o Dengan posisi berbaring dan kedua tangan disisi tubuh, lakukan pernafasan dasar
(pernafasan dada atau pernafasan diafragma). Latihan dimulai dengan
menghembuskan nafas secara penuh dan menarik nafas melalui kedua hidung.b.
Dengan menggunakan tangan kanan tutup cuping hidung sebelah kanan dengan

14
ibu jari kanan sambil dengan perlahan menghembuskan nafas melalui hidung
sebelah kiri.
o Pada bagian akhir dari hembusan nafas tutup lubang hidung sebelah kiri dengan
menggunakan jari manis tangan kanan dan tarik nafas dengan lancar serta
perlahan melalui lubang hidung kanan. Ulangi putara ini 2 kali lalu bernafaslah
dengan normal sebanyak tiga kali.

e. Latihan Pengembangan Dada Pada Saat Ekhalasi


o Dengan posisi berbaring lakukan pernafasan dasar (pernafasan dada atau
pernafasan diafragma)
o Tarik nafas dalam 3 kali hitungan, kemudian hembuskan nafas dengan 3 kali
hitungan. Konsentrasi pada pernafasan perut yang dilanjutkan dengan pernafasan
dada. Pada saat menghembuskan nafas rasakan turunnya punggung yang disertai
turunnya bahu.
o Tarik nafas dalam tiga hitungan, keluarkan nafas dalam 3 kali hitungan
o Tarik nafas dalam 3 kali hitungan, keluarkan nafas dalam 4 kali hitungan
o Tarik nafas dalam 3 kali hitungan, keluarkan nafas dalam 5 kali hitngan
o Tarik nafas dalam 3 kali hitungan, keluarkan nafas dalam 6 kali hitungan.
o Latihan mengembangkan jarak antara 2 pernafasan (Slow deep breathing)
o Tarik nafas dalam 4 kali hitungan
o Tahan nafas dalam 2 kali hitungan
o Hembuskan nafas dalam 4 kali hitungan
o Tahan nafas dalam 2 kali hitungan
o Ulangi rangkaian pernafasan namun tahan nafas dalam tiga kali hitungan.
o Ulangi rangkaian pernafasan namun dalam 4 kali hitungan.

f. Latihan Nafas Pembersihan (Pursed lip breathing)


o Dengan posisi berbaring pejamkan dan lemaskan otot serta lakukan pernafasan
dasar dengan teratur.
o Tarik nafas melalui hidung dengan perlahan dan sedalam mungkin tanpa
dipaksakan.

15
o Melalui bibir yang dibulatkan seolah-olah sedang bersiul hembuskan udara keluar
dalam aliran yang mantap. Lakukan latihan pernafasan ini dengan perlahan, lancar
dan penuh kesadaran.
o Jika penghembusan nafas sudah selesai ulangi langkah ke-2 dan ke-3.
o Kembali ke pernafasan normal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan.
Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis
konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum
kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan komplementer telah diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Terapi komplementer adalah sebuah
kelompok dari macam - macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan
produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional.
Serta ntervensi tubuh dan pikiran serta system pelayanan pengobatan alternative,
meliputi hipnoterapi, meditasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga

B. Saran
Pengobatan komplementer dapat dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan
medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan
hukum kesehatan di Indonesia. Meskipun sama-sama bertujuan untuk meringankan
gejala tertentu suatu penyakit, pengobatan komplementer tidak boleh Anda gunakan
sebagai pengganti pengobatan medis dokter yang meliputi operasi pembedahan,
kemoterapi, atau perawatan hormonal.

16
DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, D. 2012. Macam-macam Meditasi. (Online)


http://go2psychology.blogspot.com/2012/01/macam-macammeditasi.html. Diakses pada 3
Oktober 2018
Krisna, A., Setiawan. (2002). Ilmu Medis dan Meditasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mardiyono. (2017). Intervensi Spiritual Dalam Keperawatan Holistik. Seminar Kesehatan
Nasional. Updating In Islamic Holisti Care. Makalah HELP-Sharia. Semarang.
Merta ada. (1999). Meditasi Kesehatan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Purba, D. 2016.
Makna meditasi, Tujuan meditasi, dan program meditasi. (Online).
https://www.davidpurba.com/pengertian-meditasi-maknameditasi-tujuan-meditasi-dan-
program-meditasi/.Diakses pada 3 Oktober 2018
Rufaida, S.Keb. Bd, M.Sc,Zulfa. 2018. Terapi Komplementer. Penerbit: STIKes Majapahit
Mojokerto
Santos, Yus. 2012. Tentang Hipnoterapi. Alfa Omega NLP Hypno Center. [online]pdf:
https://yussantos.com/ (diakses pada tanggal 16 Februari 2019)
Tonydreamtheater. 2016. Pengertian meditasi. (Online).
https://tonydreamtheater.wordpress.com/2016/10/21/pengertian-meditasi/. Diakses pada 3
Oktober 2018

17

Anda mungkin juga menyukai