Anda di halaman 1dari 13

HISPRUNG

HIRCHPRUNG/
SISTEM PENCERNAAN
ISLAMI RANTIKA SARI ( 152221057 )
HUSNUL HOTIMAH ( 152221058 ) KELOMPOK
HELDINA HUTAHAEAN ( 152221059 )
SRI SUARNI ( 155521060 ) 8
PEMBAHASAN
HIRSCHSPRUNG
Hirschsprung (hisprung) adalah kelainan bawaan pada bayi baru lahir yang membuat
usus besar bermasalah dalam mengeluarkan feses. Kondisi ini juga disebut
megakolon aganglionik kongenital.
Kondisi ini muncul sejak lahir. Sebabnya, sel saraf di usus besar bayi yang bernama
sel ganglion tidak berkembang dengan baik saat bayi masih berada di dalam
kandungan.
Kelainan pada bayi ini biasanya terlihat dalam kurun waktu dua bulan pertama
setelah kelahiran. Pada kasus yang lebih ringan, kondisi ini mungkin baru akan
terdeteksi ketika telah memasuki masa kanak-kanak.
GEJALA HIRSCHSPRUNG
Penyakit Hirschsprung memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantung pada tingkat
keparahannya. Gejala umumnya sudah dapat dideteksi sejak bayi baru lahir, di mana
bayi tidak buang air besar (BAB) dalam 48 jam setelah lahir.
Selain bayi tidak BAB, di bawah ini adalah gejala lain penyakit Hirschsprung pada
bayi baru lahir:
•Muntah-muntah dengan cairan berwarna coklat atau hijau.
•Perut buncit.
•Rewel.
Pada penyakit Hirschsprung yang ringan, gejala baru muncul saat anak berusia lebih
besar. Gejala penyakit Hirschsprung pada anak yang lebih besar terdiri dari:
•Mudah merasa lelah.
•Perut kembung dan kelihatan buncit.
•Sembelit yang terjadi dalam jangka panjang (kronis).
•Kehilangan nafsu makan.
•Berat badan tidak bertambah.
•Tumbuh kembang terganggu.
PENYEBAB HIRSCHSPRUNG
Dalam  keadaan normal, saat janin berkembang di dalam kandungan, sel saraf
juga akan berkembang di usus. Dengan demikian usus dapat berkontraksi
dengan baik saat ada makanan yang masuk ke dalamnya. Tanpa ada
kontraksi, feses akan terperangkap dalam usus dan tidak bisa keluar.
Pada pengidap penyakit Hirschsprung, sel saraf tersebut berhenti berkembang
sehingga ada bagian usus besar yang tidak memiliki saraf. Penyebab
gangguan perkembangan sel saraf itu hingga kini belum diketahui pasti.
Pada beberapa kasus, penyakit Hirschsprung diduga terkait dengan faktor
keturunan atau genetika. Selain itu, bayi laki-laki juga ditemukan lebih
berisiko terhadap penyakit Hirschsprung dibandingkan bayi perempuan.
FAKTOR RESIKO
HIRSCHSPRUNG
Ada banyak faktor risiko untuk Hirschsprung, yaitu:
•Memiliki saudara kandung yang memiliki penyakit Hirschsprung:
Penyakit Hirschsprung dapat menurun. Jika memiliki seorang anak
yang memiliki kondisi ini, anak biologis selanjutnya dapat memiliki
risiko.
•Laki-laki: Penyakit Hirschsprung lebih umum terjadi pada laki-laki.
•Memiliki kondisi turunan lainnya: Penyakit Hirschsprung terkait
dengan kondisi menurun lainnya, seperti Down syndrome dan
kelainan lain yang muncul sejak lahir, seperti penyakit jantung
kongenital. 
DIAGNOSA HIRSCHSPRUNG
Anak yang mengalami hirschsprung perlu menjalani satu atau
lebih tes untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan
dapat berupa:
•Rontgen perut.
•Kontras Enema, yakni prosedur yang memungkinkan dokter untuk
memeriksa adanya kelainan pada usus besar.
•Biopsi rektal. 
KOMPLIKASI HIRSCHSPRUNG
Komplikasi yang dapat terjadi setelah pengidap menjalani operasi meliputi:
Munculnya lubang kecil atau robekan pada usus.
Inkontinensia tinja.
Kekurangan gizi dan dehidrasi.
Sementara itu hirschsprung yang parah atau tidak diobati segera dapat menyebabkan
masalah yang berpotensi mengancam jiwa, yaitu:
Obstruksi Usus Besar: Obstruksi usus besar menghambat makanan melewati usus.
Obstruksi juga memotong aliran darah, hingga menyebabkan sebagian usus mati. Saat
tekanan meningkat, bakteri bocor dari usus ke aliran darah. Kondisi mematikan yang
disebut sepsis pun dapat terjadi.
Megakolon Toksik: Kondisi langka yang mengancam jiwa ini menyebabkan usus besar
melebar dan membesar. Gas dan kotoran tidak bisa bergerak melalui usus yang bengkak.
Jika mereka menumpuk, maka usus bisa pecah. 
PENGOBATAN HIRSCHSPRUNG
Penyakit hirschsprung adalah kondisi yang sangat serius. Namun jika
ditemukan dengan cepat, pengobatan akan membantu anak menjalani hidup
yang lebih baik. Dokter biasanya akan melakukan salah satu dari dua jenis
operasi berikut:
Prosedur Pull-through: Operasi ini hanya memotong bagian usus besar
dengan sel-sel saraf yang hilang. Kemudian sisa usus terhubung langsung ke
anus. 
Operasi Ostomi: Operasi ini mengarahkan usus ke lubang yang dibuat di
dalam tubuh. Dokter kemudian menempelkan kantong ostomi ke bagian luar
bukaan untuk menampung  limbah dari usus. Operasi ostomi biasanya
merupakan tindakan sementara sampai anak siap untuk prosedur pull-
through. 
Setelah operasi, beberapa anak mungkin mengalami masalah dengan sembelit, diare,
atau inkontinensia (kurangnya kontrol buang air besar atau buang air kecil).
Beberapa anak mungkin juga terkena enterokolitis. Tanda-tandanya termasuk:
•Pendarahan di dubur.
•Demam.
•Muntah.
•Perut bengkak.
Jika itu terjadi, segera bawa anak ke rumah sakit. Namun dengan perawatan yang
tepat, terutama pola makan tepat, dan mencukupi kebutuhan cairan, kondisi ini akan
mereda dan sebagian besar anak dapat mengalami buang air besar yang normal
dalam waktu satu tahun pengobatan.
Sementara itu beberapa anak mengalami masalah usus terus-menerus hingga dewasa
sepanjang hidup. Karena penyakit hirschsprung adalah bawaan, itu berarti kondisi ini
menjadi masalah seumur hidup yang harus selalu dipantau.
PENCEGAHAN
HIRSCHSPRUNG
Apakah Hirschsprung bisa di cegah atau tidak ?
Faktanya, Belum ada hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit
Hirschsprung.
Namun ibu jangan khawatir, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan ketika
anak mengalami kondisi Hirschsprung, seperti Prosedur Pull-through dan Operasi
Ostomi.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT UNIVERSITAS NGUDI
WALUYO

Anda mungkin juga menyukai