Sunita
SK2101017
DOSEN PENGAMPUH
Penyakit Hirschsprung merupakan suatu penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia,
terutama menyerang usus besar (colon). Pada penyakit ini, dijumpai pembesaran usus besar
(megacolon), akibat absennya sel ganglion pada bagian distal usus. Penyakit Hirschsprung sering
menyerang neonatus bahkan anak-anak, yang sering ditandai dengan keterlambatan pengeluaran
mekonium pertama, muntah bilious, distensi abdomen. Metode diagnois yang dapat dilakukan untuk
menkonfirmasi penyakit Hirschsprung adalah dengan melakukan biopsy, barium enema atau contrast
enema, dan anorectal manometry. Diagnosis dini sangat penting untuk melakukan treatment yang cepat
dan tepat serta untuk mencegah terjadinya komplikasi.
anorektal manometri, untuk menunjang saat balon dari posisi kembang didekatkan pada
diagnosis(Lorijn,2006;Schulten,201 1). sfingter anal, tekanan dari balon akan
menyebabkan sfingter anal relaksasi, mirip
4. Pemeriksaan Radiologi Pada foto polos, seperti distensi pada ampula rectum manusia.
dapat dijumpai gambaran distensi gas pada Namun pada pasien dengan penyakit
usus, tanda obstruksi usus (Lakhsmi, 2008) Hirschsprung sfingter anal tidak bereaksi
Pemeriksaan yang digunakan sebagai standar terhadap tekanan pada balon. Pada bayi baru
untuk menentukan diagnosis Hirschsprung lahir, keakuratan anorektal manometri dapat
adalah contrast enema atau barium enema. mencapai 100% (Schulten,2011).
Pada bayi dengan penyakit Hirschsprung, zona Prakash, M. 2011. Hirschsprung’s Disease
transisi dari kolon bagian distal yang tidak Scientific Update. SQU Medical Journal; 11: 138-
dilatasi mudah terdeteksi (Ramanath,2008). 145 Puri, P; Shinkai, T. 2004. Pathogenesis of
Pada total aganglionsis colon, penampakan Hirschsprung’s Disease and It’s Variant : Recent
kolon normal. Barium enema kurang membantu Progress.University College Dublin; 13: 18-24
penegakan diagnosis apabila dilakukan pada DAFTAR PUSTAKA
bayi, karena zona transisi sering tidak tampak.
Gambaran penyakit Hirschsprung yang sering Henna, N et all. 2011. Children With clinical
tampak, antara lain; terdapat penyempitan di Presentations of Hirschsprung’s Disease-A
bagian rectum proksimal dengan panjang yang Clinicopathological Experience. Biomedica; 27:
bervariasi; terdapat zona transisi dari daerah 1-4
yang menyempit (narrow zone) sampai ke
Hidayat,M et all. 2009. Anorectal Function
daerah dilatasi; terlihat pelebaran lumen di
bagian proksimal zona transisi (Schulten,2011). of Hirschsprung’s Patient after Definitive
Surgery. The Indonesian Journal of Medical
5. Pemeriksaan Anorectal Manometry Pada Science; 2: 77-85
individu normal, distensi pada ampula rectum
Izadi, M et all. 2007. Clinical manifestations
menyebabkan relaksasi sfingter internal anal.
Efek ini dipicu oleh saraf intrinsic pada jaringan of Hirschsprung’s disease: A 6- year course
review on admitted patients in Guilan, North
rectal, absensi/kelainan pada saraf internal ini
ditemukan pada pasien yang terdiagnosis Province of Iran. Iranian Cardiovascular
Research Journal; 1: 25-31
penyakit Hirschsprung. Proses relaksasi ini bisa
diduplikasi ke dalam laboratorium motilitas Kessmann; J. 2006. Hirschsprung’s Disease:
dengan menggunakan metode yang disebut Diagnosis and Management. American Family
anorectal manometry. Physician; 74: 1319-1322
Selama anorektal manometri, balon fleksibel Lakshmi, P; James, W. 2008. Hirschsprung’s
didekatkan pada sfingter anal. Normalnya pada Disease. Hershey Medical Center; 44-46